Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan Pada Tn.

K Dengan Fraktur Femur Dextra

Disusun oleh :

RISKA DWI ALFIANTI


G3A019194

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019/2020
BAB I
RESUME ASKEP

A. Pengkajian

1. Identitas Pasien
Nama pasien : Tn. K
Umur :33 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat : Semarang

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri tak tertahankan di bagian luka operasi
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan telah menjalani operasi ORIF dua hari yang lalu, hasil
pengkajian didapatkan klien mengeluh nyeri tak tertahankan
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan, klien juga
tidak pernah menderita penyakit hepatitis, TBC, dan lain-lain. Klien tidak
pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada keluargaklien yang menderita penyakit genetic, menular atau
alergi.

3. Pengkajian fokus :
a. Pola funsional
1. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit : Klien mengatakan mampu melakukan aktivitas secara
mandiriseperti: makan, minum, mandi, berpakaian, toileting
Selama sakit : Klien mengatakan aktivitas dibantu oleh keluarga dari
makan,minum, mandi, toileting, berpakaian , mobilitas, ROM
b. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
1. Klien tidak mengalami keluhan yang berarti yang berkenan dengan
kemampuan sensasi, baik penglihatan, pendengaran, penghirupan,
pengecap, dan sensasi perabaan.
2. Klien tidak memakai alat bantu seperti kacamata atau alat bantu
dengar.
3. Klien dapat mengingat, berbicara, dan memahami pesan yang diterima
dengan baik, dan dapat mengambil keputsan yang bersifat sederhana.
4. Klien mengeluh nyeri dengan persepsi sebagaai berikut :
P (Paliatif) : Ketika digerakkan (di tekuk/di regangkan)
Q (Quality) : Ditusuk-tusuk
R (Regio) : Femur kanan
S (Skala/Severity): -
T (Time) : Hilang-timbul

4. Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan/keadaan umum : Tampak lemah / compos mentis
2. Tanda-Tanda Vital :
a. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
b. Nadi : 98 x/m
c. Pernapasan : 24 x/m
d. Suhu : 36.7oC
3. Pengukuran antropometri : TB : 170 cm BB : 60 kg BB ideal :
70kg IMT : 20,7
4. Bentuk kepala : Bentuk bulat simetris, tidak ada luka
5. Dada dan Thorak : Bentuk simetris, pergerakan simetris
dan sama kanan-kiri, tidak ada luka, dan tidak menggunakan otot bantu
pernapasan
6. Genital : Bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda
infeksi, tidak terpasang kateter dan tidak ada hemoroid
7. Ekstremitas
b. Inspeksi Kuku : Warna merah muda pucat, bersih,utuh
c. Capillary Refill : Cepat (<2 detik)
d. Kemampuan berfungsi : (mobilitas dan keamanan) untuk semua
ekstremitas
Kanan (Tangan) Kiri (Tangan)
5 5
Kanan (Kaki) KIri (Kaki)
2 5
1) Pada tangan kanan dan kiri, kekuatan otot klien berada pada skala 5,
gerakan normal penuh, menentang gravitasi, dengan erat dan penuh,
dibutikan dengan klien mampu menggenggam dengan erat dan
mengangkat kedua tangannya keatas.
2) Kekuatan otot pada kaki kanan pasien berada pada skala 2, gerakan
otot penuh menentang gravitasi dengan sokongan, terbukti dengan
klien tidak mampu menggerakkan kaki kanannya secara mandiri.
Klien mengatakan belum bisa menapakkan telapak kaki kanannya.
8. Kulit
Kulit bersih, warna sawo matang, lembab, turgor elastis, tidak ada edema.
Terdapat luka bekas jahitan sepanjang ± 20 cm di femur dekstra.

5. Terapi Obat
Tramal : 3x100 mg
Transamin : 3x1 amp

6. Data Penunjang
1. Hasil pemeriksaan penunjang (Hasil Rontgen)
Hasil rontgen didapatkan fraktur os femur dekstra 1/3 tengah, soft tissue
swelling disekitarnya.

II. Analisa Data

No Data Fokus Problem Etiologi

1 DS : Nyeri Akut Agen pencedera fisik


 Klien mengatakan nyeri
tak tertahankan di bagia
n luka operasi
DO :
 Klien tampak meringis
kesakitan
 Klien menderita fraktur
os femur dekstra pada
1/3 tengah.

2. DS: Hambatan mobilitas Gangguan


fisik musculoskeletal
 Klien mengatakan
nyeri tak tertahankan
di bagian luka operasi
karena fraktur pada
femur kanannya
 Klien mengatakan
tidak bisa beraktivitas
normal seperti
biasanya.
DO :
 Klien menderita
fraktur os femur
dekstra pada 1/3
tengah.
 Klien tampak
kesulitan saat bergerak
atau berpindah
 Klien tampak lambat
saat bergerak

B. DiaagnosaKeperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan agenpencederafisik


2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan musculoskeletal

C. Perencanaan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan Prioritas Rasional


1. Nyeri akut Prioritas berat 1. Memberikan
informasi untuk
berhubungan dengan
membantu dalam
agen pencedera fisik menentukan pilihan
atau keefektifan
intervensi

2. Untuk mengetahui
adanya perubahan
keadaan umum klien

3. Posisi yang nyamann


dapat menurunkan
nyeri dan
meningkatkan istrahat

4. Tehnik relaksasi dapat


mengahlikan perhatian
klien sehingga dapat
menurunkan nyeri dan
perasaan sehat.

5. Memberikan
penurunan nyeri/ tidak
nyaman
2. Hambatan mobilitas Prioritas Sedang Masaslah tersebut yang
fisik berhubungan dengan paling mengganggu klien
gangguan dan menghambat
musculoskeletal penyembuhan klien, jika
tidak teratasi maka klien
akan terganggu
pergerakan dan
aktivitasnya, masalah
tersebut jika tidak teratasi
maka masalah lain juga
tidak bisa teratasi

D. Intervensi Keperawatan

Dx. Kep Tujuan & Intervensi Rasional Paraf


Kriteria Hasil
Nyeri akut Setelah Lakukan Memberikan Ivana
berhubungan dilkukan penilaian nyeri informasi
dengan agen tindakan secara untuk
pencedera fisik keperawatan komprehensif membantu
selama 3x1 dimulai dari dalam
pertemuan, lokasi, menentukan
diharapkan karakteristik, pilihan atau
hambatan durasi, frekuensi, keefektifan
mobilitas fisik kualitas, intervensi
klien dapat intensitas dan
teratasi, dengan penyebab
kriteria hasil: Untuk
 Klien Monitor tanda- mengetahui
adanya
mampu tanda vital : TD, perubahan
melakukan N, S, RR keadaan
umum klien
aktifitas
yang tidak Kontrol faktor
Posisi yang
menimbulka lingkungan yang
nyamann
n nyeri dapat
dapat
 Pasien menimbulkan
menurunkan
tampak ketidaknyamana
nyeri dan
rileks saat n pada pasien
meningkatkan
tidur (suhu ruangan,
istrahat
 Klien pencahayaan,
mampu keributan)
mengendalik
an nyeri Ajari pasien
Menyatakan
dengan untuk
rasa nyaman
teknik yang menggunakan setelah nyeri
berkurang
telah tehnik non-
diajarkan farmakologi
 Melaporkan (terapi musik)
nyeri
berkurang Pemberian Memberikan
analgesic penurunan
nyeri/ tidak
nyaman
Hambatan Setelah Kaji kemampuan Sebagai data Ivana
mobilitas fisik dilkukan klien dalam dasar untuk
berhubungan tindakan mobilitas melakukan
dengan keperawatan intervensi
gangguan selama 3x1 Bantu klien selanjutnya
muskuloskeletal pertemuan, untuk
diharapkan menggunakan Memudahkan
hambatan tongkat saat klien dalam
mobilitas fisik berjalan dan mobilisasi
klien dapat cegah teradap
teratasi, dengan cedera
criteria hasil:
 Klien Ajarkan klien Menambah
mampu tentang teknik pengetahuan
meningkat ambulasi klien da klien
dalam dapat
aktivitas Ajarkan klien kooperatif
fisik bagaimana
 Klien merubah posisi Agar
dan berikan memnambah
mampu
pengetahuan
berjalan bantuanjika klien dank
diperlukan lien dapat
dengan
kooperatif
langkah
yang
efektif
dengan alat
 Klien
mampu
bergerak
dengan
mudah
BAB II

APLIKASI JURNAL EVIDENCE BASED NURSING RISET

A. Identitas Klien
Nama : Tn.H
Umur : 43th
Pendidikan : SMP
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Tegal
Pekerjaan : Swasta
Tanggal MRS : 16-4-2018
Diagnosa Medis: Ca Maxila
Identitas penanggung jawab
Nama : Ny.W
Umur : 32th
Pendidikan : SMP
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Tegal
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan pasien : Suami

B. Data Fokus

Data Fokus Problem Etiologi


DS : pasien mengatakan nyeri pada luka Nyeri akut Prosedur invasif
bekas operasi (prosedur tindakan
p : nyeri bekas luka operasi, jika kepala pembedahan)
digerakkan terasa nyeri
q : rasanya seperti di tusuk-tusuk jarum
r : nyerinya terasa di wajah sebelah
kanan, kadang sampai kepala
s : skala nyeri pasien 5
t : hilang timbul 5 menit

DO: pasien tampak meringis kesakitan

C. Diagnosa Keperawatan Yang Berhubungan Dengan Jurnal


Nyeri akut berhubungan dengan prosedur invasif (prosedur tindakan
pembedahan)
D. Evidence Based Nursing Practice Yang Diterapkan Di Pasien
Dari data fokus yang diperoleh maka diambil diagnosa keperawatan nyeri akut
berhubungan dengan prosedur tindakan invasif, untuk evidence based nursing
practice yang diterapkan yaitu manajemen nyeri dengan terapi music
E. Analisa Sintesa Justifikasi

Prosedur invasif tindakan


pembedahan

luka

Kerusakan integritas kulit


dan jaringan

Nyeri akut

Manajemen nyeri terapi


musik

F. Landasan Teori Terkait Penerapan Evidence Based Nursing Practice


Tindakan operasi menyebabkan terjadinya perubahan kontinuitas jaringan
tubuh. Pada proses operasi digunakan anastesi agar pasien tidak merasakan
nyeri, namun setelah operasi selesai dan pasien mulai sadar akan merasakan
rasa nyeri pada bagian tubuh yang dilakukan tindakan operasi. Tidak ada dua
individu mengalami rasa nyeri yang sama dan tidak ada kejadian nyeri yang
sama menghasilkan sensasi rasa nyeri atau respon nyeri yang identik sama
pasa seorang individu karena nyeri bersifat subyektif (perry & potter 2010).
Menurut Greer (2003 dalam Beratzky 2011), terapi musik adalah
penggunaan music untuk relaksasi, mempercepat penyembuhan,
meningkatkan fungsi mental dan menciptakan rasa sejahtera. Music dapat
mempengaruhi fungsi-fungsi fisiologis, seperti respirasi, denyut jantung dan
tekanan darah. Music juga merangsang pelepasan hormone endorfin, hormone
tubuh yang memberikan perasaan senang yang berperan dalam penurunan
nyeri sehingga music dapat digunakan untuk mengalihkan rasa nyeri sehingga
pasien merasa nyerinya berkurang.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Justifikasi Pemilihan Tindakan Berdasarkan Evidence Based Nursing


Peneliti memilih tindakan manajemen nyeri terapi musik kepada pasien
sebagai intervensi keperawatan karena berdasarkan diagnosa keperawatan
yang didapat dari hasil pengkajian pasien muncul masalah nyeri akut
berhubungan dengan prosedur tindakan invasif pembedahan. Kemudian
pemilihan manajemen nyeri dengan terapi musik secara bernar juga
berdasarkan riset yang telah dilakukan penelitian.
1. Judul Penelitian
Manajemen nyeri menggunakan terapi musik pada pasien post section
caesarea
2. Peneliti
Lenny Irmawanty dan Mekar Ratilasari
3. Metode Penelitian
Metode peneilitan menggunakan quasy eksperimen melalui pendekatan
pretest-postest with control group
4. Penatalaksanaan
B. Mekanisme Penerapan Evidence Based Nursig Practice Pada Kasus
Waktu pelaksanaan terapi music yaitu selama 30 menit, music yang di
gunakan music sesuai pilihan pasien yang bersifat music non dramatis,
dinamikanya bias di prediksi, memiliki nada yang lembut, harmonis, tidak
berlirik dan temponya 60-80 beat.
C. Hasil Yang Dicapai
Sebelum dilakukan terapi music pasien sebelumya di ukur dulu tingkat nyeri
pasie dengan menggunakan skala numerik, didapatkan skala nyeri pasien yaitu
5 (nyeri sedang)TD 120/80 mmhg, RR 24x/menit, Suhu 36,5, Nadi 90x/menit.
Setelah dilakukan terapi musik selama 30 menit kemudia nyeri pasien di ukur
kembali dengan skala nyeri numerik didapatkan hasil yaitu skala nyeri pasien
3 (nyeri ringan) TD 120/80 mmhg, RR 23x/menit, Suhu 36,5, Nadi 89x/menit
D. Kelebihan Dan Kekurangan Aplikasi Evidence Based Nursing
Kelebihan dari terapi music dalam manajemen nyeri yaitu dalam
pengaplikasiannya mudah dilakukan dan tidak membutuhkan alat yang rumit,
hanya memanfaatkan gadget pasien sebagai alat untuk memutas musik.
Kekurangan dari terapi music yaitu pasien kurang terfokus dalam musiknya
karena keadaan ruangan yang sangat ramai sehingga pasien tidak dapat
berkonsentrasi sepenuhnya.

Anda mungkin juga menyukai