Anda di halaman 1dari 80

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

SALINAN
PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : PER - 8/MBU/08/2020
TENTANG
RENCANA STRATEGIS
KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA TAHUN 2020-2024

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA


REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 ayat


(2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pasal
3 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020
tentang Rcncana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2020-2024, perlu menyusun Rencana
Strategis Kementerian Badan Usaha Milik Negara
tahun 2020-2024;
b. bahwa untuk menjabarkan dan melaksanakan visi dan
misi Presiden Republik Indonesia pada bidang
pembinaan Badan Usaha Milik Negara yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2020-2024, diperlukan perencanaan
strategis pembinaan Badan Usaha Milik Negara;
-2-

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara tentang Rencana Strategis Kementerian Badan
Usaha Milik Negara Tahun 2020-2024.

Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4297);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4664);
7. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2019 tentang
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 235);
8. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
-3-

Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
9. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga
Tahun 2020-2024 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 663) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga
Tahun 2020-2024 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 635);
10. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor
PER-01/ MBU/ 03 /2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 340);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA
TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN BADAN
USAHA MILIK NEGARA TAHUN 2020-2024.

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2020-2024 yang selanjutnya disebut RPJMN
adalah dokumen perencanaan pembangunan
nasional untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak
tahun 2020 sampai dengan tahun 2024.
2. Rencana Strategis Kementerian Badan Usaha Milik
Negara Tahun 2020-2024 yang selanjutnya disebut
Renstra Kementerian BUMN adalah dokumen
-4-

perencanaan Kementerian BUMN untuk periode 5


(lima) tahun terhitung sejak tahun 2020 sampai
dengan tahun 2024 yang merupakan penjabaran dari
RPJMN.
3. Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang
selanjutnya disebut Kementerian BUMN adalah
Kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pembinaan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dan berkedudukan sebagai
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) / Pemegang
Saham atau Pemilik Modal pada BUMN.
4. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pembinaan Badan
Usaha Milik Negara.

Pasal 2
Renstra Kementerian BUMN Tahun 2020 - 2024,
merupakan pedoman dalam menyusun rencana kerja bagi
Kementerian BUMN dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.

Pasal 3

(1) Renstra Kementerian BUMN Tahun 2020-2024


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi:
a. pendahuluan;
b. visi, misi, dan tujuan;
c. arah kebijakan, strategi, kerangka regulasi, dan
kerangka kelembagaan;
d. target kinerja dan kerangka pendanaan; dan
e. penutup.
(2) Renstra Kementerian BUMN sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
-5-

Pasal 4
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Agustus 2020

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA


REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

ERICK THOHIR

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 10 Agustus 2020

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 886

an sesuai dengan aslinya,


iro Humas dan Fasilitasi
Strategis

NIP 196910071996031001
-6-

LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : PER- 8/MBU/08/2020
TENTANG
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN BADAN USAHA
MILIK NEGARA TAHUN 2020-2024

BAB I
PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum
Sebagai Kementerian yang bertanggung jawab terhadap pembinaan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian BUMN telah berhasil
merencanakan sebuah strategi yang dapat dilihat dengan terwujudnya
peningkatan nilai dan peran serta BUMN dalam perekonomian Nasional.

Dalam Rencana Strategis Kementerian BUMN periode 2015-2019,


Kementerian BUMN telah melakukan berbagai program dan menetapkan
berbagai kebijakan dalam rangka mewujudkan peningkatan nilai BUMN
dan peran serta BUMN dalam pembangunan nasional.

1. Peningkatan Nilai BUMN


Dibentuknya Kementerian BUMN menunjukkan upaya Pemerintah
agar BUMN dikelola secara profesional, transparan, akuntabel, dan
dapat menjadi korporasi yang sesungguhnya.

Per 28 Mei 2020 (Dalam Rp Triliun)


Uraian 2015 2016 2017 2018 2019*
Aset BUMN 5.760 6.473 7.210 8.186 8.734
Ekuitas BUMN 1.991 2.257 2.380 2.580 2.664
Laba BUMN 150 176 186 189 152
Belanja Modal 315 448 361
221 266
(Capex) BUMN

a. Aset BUMN
Salah satu indikator ukuran perusahaan adalah nilai aset yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut. BUMN sebagai suatu institusi
bisnis juga menggunakan aset sebagai salah satu tolok ukur
perkembangan kinerjanya. Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, Aset
BUMN mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Pada
tahun 2015 Aset BUMN tercatat sebesar Rp5.760 triliun, dan pada
akhir tahun 2019 menjadi sebesar Rp8.734 triliun. Selama lima
-7-

tahun terakhir Aset BUMN telah tumbuh 51,63% atau rata-rata


per tahun tumbuh 11%.

b. Ekuitas BUMN
Ekuitas merupakan ukuran nilai kekayaan bersih suatu
perusahaan. Pertumbuhan Ekuitas BUMN merupakan indikator
kinerja investasi Pemerintah di BUMN. Dilihat dalam Tabel 1.1 di
atas, Ekuitas BUMN dalam lima tahun terakhir mengalami
pertumbuhan yang signifikan yaitu hampir mencapai Rp800
triliun.

c. Laba BUMN
Capaian Laba BUMN dalam 5 tahun terakhir secara umum juga
mengalami peningkatan, meskipun mengalami tekanan di akhir
tahun kelima. Pada tahun 2015 jumlah Laba BUMN terealisasi
sebesar Rp150 triliun dan mengalami peningkatan secara
konsisten dengan capaian tertinggi pada tahun 2018 sebesar
Rp189 triliun. Pada tahun 2019 jumlah Laba BUMN sedikit
mengalami penurunan menjadi sebesar Rp152 triliun.

d. Capex BUMN
Belanja Modal (Capital Expenditure) BUMN adalah salah satu
indikator kinerja BUMN sekaligus merupakan kontribusi BUMN
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun
2015, jumlah agregat belanja modal BUMN dalam setahun tercapai
sebesar Rp221 triliun dan semakin meningkat dari tahun ke tahun
sampai puncaknya pada tahun 2019 tercapai sebesar Rp361
triliun. Sebagai suatu intitusi bisnis, belanja modal BUMN juga
tetap memperhatikan kondisi keuangan perusahaan serta imbal
hasil yang akan diperoleh.

2. Kontribusi BUMN
BUMN memiliki peran sangat strategis, mengingat bahwa BUMN
adalah kepanjangan tangan pemerintah yang memiliki fungsi sebagai
agen pembangunan Negara.
-8-

a. Kontribusi Finansial
Salah satu maksud Pemerintah dalam pembentukan BUMN
adalah harapan untuk mendapatkan imbal balik atas kekayaan
negara yang dipisahkan dalam bentuk penyertaan modal ke
dalam saham BUMN.

Tabel 1.2
Kontribusi Finansial BUMN 2015-2019
Rp Triliun
Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
Dividen 37 37 43 44 50
Pajak 176 190 211 245 284
PNBP Lainnya 90 82 100 167 135
Total 303 309 354 456 469

1) Dividen
Dari tabel 1.2. di atas dapat dilihat bahwa Dividen yang
disetorkan BUMN kepada APBN. Berdasarkan perhitungan
CAGR, pertumbuhan jumlah setoran dividen mengalami
peningkatan yang signifikan yakni mencapai 27% dimana
tahun 2015 setoran dividen hanya sebesar Rp37 triliun
menjadi Rp50 triliun di tahun 2019.

2) Pajak
Memperhatikan tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa jumlah
setoran pajak yang dibayarkan oleh BUMN mengalami
peningkatan disetiap tahunnya dari sebesar Rp176 triliun pada
tahun 2015 menjadi sebesar Rp284 triliun di tahun 2019.

3) PNBP Lainnya
Kontribusi Lainnya dari BUMN adalah pembayaran PNBP
antara lain dari konsesi negara ke BUMN. Jumlah setoran
PNBP juga mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebesar
Rp90 triliun menjadi Rp135 triliun di tahun 2019.

b. Kontribusi sebagai agen pembangunan


Dalam rangka mendukung program Pemerintah sebagaimana
tercantum dalam RPJMN 2015-2019, BUMN memiliki tanggung
-9-

jawab menjadi motor pembangunan infrastruktur, inklusi


keuangan, maupun pembinaan UMKM.
1) Konektivitas Darat
a) Jalan Tol
Jalan Tol Trans Jawa (Merak-Probolinggo), sebagian
Jalan Tol Trans Sumatera, Jalan Tol Kalimantan, dan
Jalan Tol Sulawesi.

b) Light Rail Transit (LRT)


LRT Jabodebek dan LRT Sumatera Selatan

2) Konektivitas Laut
a) Layanan 6 trayek tol Taut oleh PT Pelni
b) Pembangunan pelabuhan dan dermaga

Pembangungan Terminal Peti Kemas Belawan Fase II

Pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung

Pembangunan Dermaga Eksekutif Merak-Bakauheni

Pembangunan Kawasan Pelabuhan Labuan Bajo

Pembangunan Pelabuhan Kijing

Pembangunan dan Pengembangan Kendari New Port

Pengembangan Pelabuhan Tarakan

Pengembangan Pelabuhan Tenau Kupang

Pengembangan Pelabuhan Bitung

Pembangunan Pelabuhan Sorong - Seget

Pembangunan Pelabuhan Ambon

Pengembangan Pelabuhan Manokwari

Pengembangan Pelabuhan Merauke
■ Pengembangan Pelabuhan Jayapura

3) Konektivitas Udara
a) Pengembangan Bandar Udara Baru Yogyakarta - Kulon
Progo
b) Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani - Semarang
c) Pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor
Banjarmasin
-10-

4) Indonesia Terang dari Sabang - Merauke


Komitmen Pemerintah melalui PT PLN untuk menerangi
nusantara, melalui pembangunan pembangkit dengan
35.000 MW dan peningkatan rasio elektrifikasi nasional.

Pada tahun 2018, 32.932 MW telah ditandatangani Power


Purchase Agreement dan progres kontruksi telah mencapai
23.425 MW. Pada tahun 2018 rasio elektrifikasi juga
meningkat menjadi 97,2% atau terdapat peningkatan 4,2%
dari tahun sebelumnya.

5) Inklusi Keuangan
Pemerintah memiliki tugas untuk meningkatkan inklusi
keuangan dan pengembangan ekonomi masyarakat.
Tujuannya yakni adalah untuk pemerataan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Terdapat beberapa program BUMN Hadir Untuk Negeri yang


sudah dilaksanakan oleh BUMN pada bidang inklusi
keuangan dan pengembangan ekonomi masyarakat meliputi:
Program pembiayaan ekonomi mikro, Mekaar (Membina
Ekonomi Keluarga Sejahtera), Rumah Kreatif BUMN, Rumah
Pangan Kita, Kartu Tani, Balkondes, Perhutanan Sosial, dan
Padat Karya Tunai.

3. Penataan BUMN
Badan Usaha Milik Negara menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2003 tentang Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan.

BUMN memiliki beberapa bentuk usaha seperti Perusahaan Perseroan,


Perseroan Terbuka, dan Perusahaan Umum. Perkembangan portofolio
perusahaan yang dimiliki oleh negara dapat dilihat dalam gambar di
bawah.
Tabel 1.3
Portofolio BUMN 2019
2019 P
BUMN 114
Eks BUMN 35
Minoritas 5
Kepemilikan 50% 2

Sepanjang periode 2015-2019 terdapat beberapa langkah strategis


yang dilakukan oleh Kementerian BUMN dalam upaya peningkatan
nilai BUMN sebagai berikut:
a. Merger PT Reasuransi Umum Indonesia (RUI) menjadi
PT Reasuransi Indonesia Utama (RIU)
PT Reasuransi Umum Indonesia (RUI) di-merger ke dalam PT
Reasuransi Indonesia Utama (RIU) atau dikenal dengan nama PT
Indonesia Reasuransi yang sudah dimulai sejak 2013-2014.
Langkah merger ini dilakukan bertujuan untuk menciptakan
perusahaan reasuransi dengan size yang lebih besar dalam
menghadapi masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA ) di tahun 2016.

PT RUI merger ke dalam PT RIU berdasarkan risalah RUPS Luar


Biasa pada tanggal 15 Desember 2015 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 77 Tahun 2015.

b. Holding Sektor Pertambangan


Holding BUMN Industri Pertambangan terdiri dari 5 BUMN,
meliputi PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), PT Aneka
Tambang (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Timah
(Persero) Tbk dan PT Freeport Indonesia. Holding BUMN Industri
Pertambangan diharapkan akan memiliki diversifikasi hasil
tambang utama seperti nikel, bauksit, emas, tembaga, timah dan
batubara.

Manfaat dari pembentukan Holding BUMN Industri Pertambangan


antara lain: (1) Peningkatan skala bisnis; (2) Diversifikasi produk
dan bisnis; (3) Peningkatan posisi keuangan serta perbaikan
solvabilitas dan likuiditas; dan (4) Terciptanya efisiensi biaya.
-12-

Pembentukan Holding BUMN Industri Pertambangan ditetapkan


dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2017 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium.

c. Holding Sektor Minyak dan Gas (MIGAS)


Pembentukan Holding BUMN sektor Migas yang melibatkan PGN
dan Pertamina bertujuan agar penyediaan sumber energi berupa
gas dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia dengan lebih
baik. Keunggulan Pertamina yang mempunyai kontinuitas suplai
gas yang berasal dari domestik maupun impor ditambah jaringan
distribusi gas PGN yang luas, dapat memberikan kontribusi yang
signifikan dalam membantu pemerintah terutama untuk
merealisasikan integrasi pengelolaan gas bumi domestik.

Integrasi antara perusahaan yang mempunyai lini bisnis di sektor


gas diharapkan dapat mendorong beberapa kunci pertumbuhan
bisnis gas di Indonesia. Pertumbuhan bisnis gas di Indonesia yaitu
kelangsungan penyaluran produksi gas hulu nasional,
optimalisasi struktur pricing gas serta pengembangan
infrastruktur industri gas yang terkoordinasi dengan model
pengelolaan gas alam yang terintegrasi dan terkonsolidasi.

Pembentukan Holding BUMN sektor Migas ditetapkan dengan


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018
tanggal 28 Februari 2018 tentang Penambahan Penyertaan Modal
Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Pertamina.

d. Holding Sektor Farmasi


TrenuUtama dalam sektor kesehatan dan Industri farmasi global
yaitu peningkatan penyakit tidak menular, pertumbuhan kelas
menengah, ekspektasi konsumen yang meningkat, inovasi digital,
penemuan terapi bare, serta fokus pada pengendalian biaya.
Terdapat pula beberapa tantangan dalam industri farmasi di
Indonesia seperti keterbatasannya akses, keterbatasan kapasitas
-13-

dan rendahnya inovasi, kompetisi yang sangat ketat,


ketergantungan impor bahan baku obat, serta biaya supply chain
yang sangat tinggi.

Dengan pembentukan Holding BUMN Farmasi diharapkan dapat


membantu mengatasi masalah sektor kesehatan dan industri
farmasi serta memanfaatkan peluang di bidang industri farmasi
Indonesia.

Tujuan dalam pembentukan Holding Farmasi ini diharapkan akan


menciptakan kemandirian industri farmasi nasional,
ketersediaannya produk di seluruh pelosok Indonesia, percepatan
inovasi yang akan menimbulkan produk yang berkualitas,
keterjangkauan produk bagi seluruh lapisan masyarakat
Indonesia, Peningkatan Skala Bisnis dalam BUMN farmasi, dan
penguatan eksosistem dalam sektor kesehatan Nasional.

Holding Farmasi saat ini masih dikaji ulang implementasinya .


disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal, termasuk
memperhatikan arah dan kebijakan Pemerintah untuk masa lima
tahun ke depan.

Kementerian BUMN juga menginisiasi program Holding BUMN


Rumah Sakit, yang merupakan wujud jika BUMN memiliki
kemampuan untuk bersaing di industri kesehatan, dan mampu
bekerja secara efektif dan mampu memberikan pelayanan terbaik
bagi masyarakat.

Hal ini merupakan rancangan yang sejak lama diharapkan untuk


dapat menjadi kekuatan jejaring bagi RS milik BUMN dalam
pelaksanaan procurement serta penguatan sumber daya manusia
melalui transfer of knowledge dan upskilling tenaga medis dan non-
medis melalui continuous medical improvement melalui mekanisme
sharing dan benchmark.
-14-

e. Restrukturisasi dan penguatan struktur keuangan


Selama periode 2015-2019, BUMN telah menjalankan perannya
dengan baik sebagai stabilisator, dinamisator, sekaligus inovator
dalam perekonomian nasional. Hal ini mengindikasikan bahwa
BUMN merupakan salah satu instrumen utama negara untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Namun demikian, dalam mengelola perusahaan, cukup banyak


faktor yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Beberapa
BUMN juga mendapatkan pengaruh dalam jangka panjang dan
tidak mampu bertahan dalam persaingan bisnis, yang perlu
ditetapkan kebijakan dan upaya perbaikan secara optimal.

Solusi akan peningkatan kualitas BUMN adalah berkaitan dengan


proses restrukturisasi yang dilakukan dengan maksud untuk
menyehatkan BUMN agar dapat beroperasi secara efisien,
transparan, dan profesional. Sebagaimana yang telah diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Pasal
1 ayat 11 tentang Badan Usaha Milik Negara, disebutkan bahwa
restrukturisasi BUMN adalah upaya yang dilakukan dalam rangka
penyehatan BUMN yang merupakan salah satu langkah strategis
untuk memperbaiki kondisi internal perusahaan guna
memperbaiki kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan BUMN.

Selama periode 2015-2019, Kementerian BUMN telah


melaksanakan beberapa program restrukturisasi. Program
Restrukturisasi tidak terbatas dilakukan untuk BUMN yang tidak
sehat, namun dilakukan juga untuk BUMN yang sehat, agar dapat
berkembang/tumbuh lebih besar. Berikut program restrukturisasi
yang telah dijalankan dalam upaya:
1) Menyusun kajian skema pengoperasian kembali pabrik, dengan
alternatif dukungan pendanaan dari investor maupun sinergi
BUMN.
2) Menciptakan kerjasama dengan BUMN lain untuk
meningkatkan pendapatan usaha perusahaan.
3) Melaksanakan restrukturisasi operasional dan manajemen
melalui skema good bank - bad bank.
-15-

4) Melakukan restrukturisasi keuangan dengan memperkuat


permodalan melalui penambahan modal baik berupa fresh
money maupun non-kas, penyelesaian hutang SLA, dan
pengurangan hutang pajak memanfaatkan kesempatan tax
amnesty.
5) Optimalisasi fasilitas pabrik (boiler) menjadi pembangkit listrik.
Pendapatan yang diperoleh digunakan untuk menutupi biaya
overhead dan pengamanan fasilitas pabrik.
6) Pengembangan bisnis melalui kerjasama dengan BUMN lain.
7) Menyelesaikan kewajiban ke kreditur untuk memperbaiki
struktur keuangan perusahaan.
8) Optimalisasi aset pabrik melalui skema sewa dan penjajakan
kerjasama dengan mitra untuk pemanfaatan lahan idle.
9) Melakukan program stop bleeding yaitu menutup overhead cost
(gaji pegawai) yang tertunggak dan hams dibayar.

4. Program Pengembangan Talenta BUMN


Keberhasilan pembinaan dan pengelolaan BUMN, secara signifikan
ditentukan dari keberhasilan penempatan talenta-talenta yang tepat
sebagai pengurus BUMN. BUMN sebagai suatu badan usaha memiliki
tiga organ utama, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi, dan
Dewan Komisaris. Menteri BUMN selaku Pemegang Saham sesuai
dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas
memiliki kewenangan yang terbatas. Sebagian besar kewenangan
dalam aktivitas dan transaksi perusahaan menjadi kewenangan
Direksi. Oleh karena itu, pemilihan calon pengurus yang tepat menjadi
prasyarat utama agar kinerja BUMN dapat berkembang dan mencapai
target yang telah ditetapkan.

Memperhatikan jumlah BUMN yang sangat banyak dengan bcrbagai


bidang usaha/ sektor, Kementerian BUMN juga melakukan
pengembangan talenta-talenta potensial di suatu BUMN untuk
ditugaskan sebagai pengurus di BUMN lain. Tujuannya adalah untuk
memperkaya pengalaman bekerja dalam lingkungan bisnis BUMN,
sehingga pegawai memiliki pengalaman dan pengetahuan barn yang
akan menambah keahlian dan kompetensi talenta-talenta tersebut.
-16-

Kementerian BUMN juga telah menyusun seperangkat aturan terkait


dengan kepengurusan di BUMN, meliputi: ketentuan pen gangkatan
dan pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris BUMN dan Anak
BUMN, ketentuan terkait pengukuran kinerja pengurus BUMN,
ketentuan mengenai remunerasi pengurus BUMN, ketentuan
mengenai lembaga assessment calon pengurus BUMN dan Anak
Perusahaan, ketentuan mengenai talent pool dan pengembangan
talenta di BUMN.

Salah satu program pengembangan talenta-talenta BUMN adalah


Executive Leadership Program (ELP) yang diinisiasi oleh talent
committee Kementerian BUMN. Program ELP bertujuan untuk
meningkatkan kepemimpinan, mengembangkan sinergi, dan
meningkatkan daya saing dalam kaitannya dengan transformasi
organisasi BUMN.

Untuk mendukung pemilihan calon pengurus BUMN dan Anak BUMN,


Kementerian BUMN juga telah menyusun database talenta (talent pool)
yang berisi talenta yang sedang menjabat sebagai Direksi BUMN,
Direksi Anak BUMN, Pejabat BUMN satu level di bawah Direksi.

5. Tata Kelola Pemerintahan


Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik,
Kementerian BUMN telah melaksanakan tugas dan fungsi serta
tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden
Nomor 41 tahun 2015 tentang Kementerian BUMN dan Peraturan
Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi tahun 2010 - 2025.

Berikut adalah gambaran singkat terkait dengan pelaksanaan tata


kelola pemerintahan yang baik di Kementerian BUMN:
a. Pengelolaan keuangan ( APBN )
Kementerian BUMN selaku instansi Pemerintah memperoleh dana
APBN untuk pelaksanaan operasional kegiatan organisasi.
Kementerian BUMN senantiasa melaksanakan dan
mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan secara efektif
dan bertanggung jawab.
-17-

Pelaksanaan pengelolaan keuangan Kementerian BUMN selalu


dilakukan pemeriksaan oleh. Badan Pemeriksa Keuangan setiap
tahun. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan setiap
tahun, Badan Pemeriksa Keuangan memberikan pendapat/ opini
atas kewajaran laporan keuangan Kementerian BUMN.
Kementerian BUMN dalam 12 tahun terakhir (2007-2018) selalu
mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

b. Akuntabilitas Kinerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerj a Instansi Pemerintah, Penilaian kinerja terdiri
atas Perencanaan Kinerja (30%), Pengukuran Kinerja (25%),
Pelaporan Kinerja (15%), Evaluasi Internal (10%), Capaian Kinerja
(20%). Hasil akumulasi nilai dari komponen-komponen tersebut
akan dikonversikan menjadi kategori yang merepresentasikan
tingkat akuntabilitas instansi yang bersangkutan.

Sebagai salah satu instansi pemerintah, Kementerian BUMN


senantiasa berupaya untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan
arah dan tujuan Nasional. Peningkatan kinerja Kementerian
BUMN juga diikuti dengan pengelolaan kinerja sehingga terwujud
akuntabilitas kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan ke
masyarakat.

Selama kurun waktu 2012-2019, Kementerian BUMN berhasil


meningkatkan nilai akuntabilitas kinerja dari CC menjadi BB.
Pada tahun 2012, Kementerian BUMN mendapatkan nilai hasil
evaluasi sebesar 55,97 sehingga tingkat akuntabilitas kinerjanya
dikategorikan menjadi CC. Nilai akuntabilitas kinerja ini terus
ditingkatkan sehingga pada tahun 2017, Kementerian BUMN
memperoleh skor 70,14 atau memperoleh nilai BB. Pada tahun
2018 dan 2019, Kementerian BUMN memperoleh 71,24 dan 73,72
dengan predikat BB.
-18-

c. Pengelolaan Sumber Daya Manusia


Kementerian BUMN meyakini bahwa pengelolaan SDM yang
terkoordinasi dengan baik dapat mendukung pencapaian tujuan
organisasi. Memiliki SDM yang andal, loyal, dan berkompeten
merupakan modal utama bagi Kementerian BUMN guna meraih
visi, misi dan kinerja secara berkelanjutan.

Kompetensi setiap pegawai, termasuk kinerja yang unggul,


produktivitas, fleksibilitas terhadap perubahan organisasi, inovasi
dan kemampuan untuk menghasilkan layanan yang baik dari
setiap individu, dapat memberikan nilai tambah dalam
meningkatkan daya saing organisasi. Kunci utama dalam
menciptakan SDM yang turut meningkatkan daya saing dan
akselerasi kinerja adalah proses rekrutmen, seleksi, pelatihan dan
pengembangan talenta serta manajemen kinerja.
1) Alih Status Pegawai
Sesuai dengan sejarah Kementerian BUMN yang berasal dari
salah satu unit di Kementerian Keuangan, Pegawai Kementerian
BUMN didominasi dari pegawai Kementerian Keuangan dengan
status dipekerjakan di Kementerian BUMN. Pada tahun 2017,
jumlah pegawai yang berstatus sebagai pegawai Kementerian
Keuangan sebanyak 233 orang atau sebesar 80% dari jumlah
pegawai yang bekerja di Kementerian BUMN.

Pada awal tahun 2018 telah dilakukan permohonan alih status


kepegawaian dimana 212 pegawai memilih pindah instansi dari
semula pegawai Kementerian Keuangan menjadi pegawai
Kementerian BUMN. Permohonan alih status disetujui oleh BKN
per 1 Maret 2018.

2) Rekrutmen Calon PNS


Selama periode 2015-2019, Kementerian BUMN telah
melakukan 2 (dua) kali proses rekrutmen Calon PNS dengan
jumlah sebanyak 25 orang di tahun 2017, dan 108 orang di
tahun 2019.
-19-

B. Potensi dan Tantangan


Sebagai sebuah institusi pemerintahan, Kementerian BUMN memiliki
peran menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang BUMN untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Peran tersebut berupa peran untuk membina dan mendorong BUMN agar
mampu menjadi agent of development dan value creation. Dengan kata lain,
Kementerian BUMN bertugas mengembangkan skala bisnis BUMN
sekaligus memastikan bahwa peningkatan skala bisnis tersebut
memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

Dari peran Kementerian BUMN di atas, selanjutnya BUMN dituntut


berkontribusi lebih aktif dan berperan sebagaimana diatur dalam
Undang-undang BUMN Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN yaitu
sebagai berikut:
1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional
pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;
2. Mengejar keuntungan;
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/ atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan
hajat hidup orang banyak;
4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat
dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi;
5. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha
golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.

Untuk dapat menjalankan amanah ini dengan baik, Kementerian BUMN


perlu menggali potensi yang dimiliki BUMN sekaligus mengidentifikasi
tantangan yang dihadapi. Pemahaman men genai potensi dan tantangan
yang dihadapi BUMN sangat penting untuk memastikan bahwa
kebijakan-kebijakan yang diambil Kementerian BUMN terfokus pada
optimalisasi potensi serta solusi dan inovasi untuk menghadapi
tantangan yang ada.

Potensi dan tantangan BUMN tidak hanya bersumber dari kondisi


domestik, namun juga dinamika yang terjadi di perekonomian global. Di
dalam negeri, Indonesia berhasil mempertahankan momentum
pertumbuhan meskipun mendapat tekan an perlambatan ckonomi global.
-20-

Dalam lima tahun terakhir ekonomi Indonesia mampu tumbuh relatif


stabil di kisaran 5 persen yang sebagian besar ditopang oleh konsumsi
masyarakat.

Dari eksternal, ketidakpastian perekonomian global, salah satunya akibat


perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, berdampak pada
kinerja perekonomian Indonesia dalam beberapa kuartal terakhir. Pada
kuartal ketiga 2019, misalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat
mengalami pelambatan, yakni hanya tumbuh sebesar 5,02 persen (YoY),
lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2018 yang mencapai
5,17 persen maupun kuartal kedua 2019 yang mencapai 5,05 persen.
Dengan mengacu data ini, target pertumbuhan ekonomi tahun 2019
sebesar 5,3 persen sepertinya akan sulit terealisasi. Dampak perang
dagang terlihat jelas pada kinerja ekspor. Nilai ekspor Indonesia terus
mengalami tekanan sejak kuartal keempat 2018, bahkan tercatat
mengalami pertumbuhan negatif selama semester pertama 2019.

Selain itu, adanya wabah COVID-19 yang dimulai akhir tahun 2019 telah
berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.
Menurut Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi dunia akan berada pada
kisaran 2,5 persen, lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya
sebesar 3,0 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia
diproyeksikan juga akan mengalami penurunan menjadi sekitar (-0,4) s.d.
1 persen. Dampak adanya wabah COVID-19 ini juga masih akan
dirasakan tahun 2021 sehingga Pemerintah perlu campur tangan secara
serius agar wabah tersebut bisa segara diatasi.

COVID-19 memberi ancaman pada perekonomian Indonesia dari sisi


konsumsi dan sisi dunia usaha. Koreksi pertumbuhan ekonomi juga akan
menimbulkan peningkatan pengangguran dan kemiskinan. Skema
peningkatan perekonomian dan penanganan BUMN terdampak COVID-
19 menjadi salah satu prioritas Kementerian BUMN dalam menghadapi
ketidakpastian ekonomi kedepan.

Di sisi lain, potensi pertumbuhan ekonomi tetap masih dapat diharapkan


dari tingginya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia yang berkontribusi
terhadap perekonomian mencapai sekitar 55 persen. Hal ini di satu sisi
-21-

menggambarkan daya beli sekaligus potensi pasar yang besar. BUMN


dapat memanfaatkan peluang ini untuk menjaring lebih banyak
konsumen dan meningkatkan pangsa pasarnya. Namun demikian,
ketergantungan perekonomian Indonesia pada sektor konsumsi perlu
diimbangi dengan kebijakan-kebijakan yang mendorong peningkatan
ekspor. Kontribusi ekspor bersih terhadap pembentukan Produk
Domestik Bruto (PDB) selama ini cenderung stagnan, yakni di bawah 2
persen.

Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Kementerian BUMN, yakni


bagaimana mendorong BUMN agar tidak hanya berorientasi pada
konsumen domestik namun juga ekspansi ke pasar internasional. Hal ini
mengingat peran ekspor sangat erat kaitannya dalam menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas, yang antara lain ditandai
dengan penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan.

Hal ini sejalan dengan peran Kementerian BUMN sebagai agent of


development and value creation. Kementerian BUMN perlu mendorong
BUMN agar menciptakan inovasi dan diferensiasi bisnis agar mampu
bersaing dengan pelaku usaha lainnya. BUMN diharapkan juga berperan
sebagai pelopor dan/atau perintis dalam sektor sektor usaha yang belum
diminati usaha swasta. Dengan strategi yang mengedepankan inovasi,
BUMN diharapkan dapat menjadi sector leader bukan hanya di pasar
domestik namun juga di pasar internasional/regional.

Bidang usaha BUMN mencakup hampir seluruh sektor yang ada, mulai
dari pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, manufaktur,
pertambangan, keuangan, pos dan telekomunikasi, transportasi, listrik,
industri dan perdagangan, sampai dengan konstruksi. Hal ini
memungkinkan BUMN untuk berkontribusi optimal bagi perekonomian
nasional. Dengan mendorong BUMN agar mampu menjadi sector leader,
semakin banyak lapangan kerja akan tercipta dari berbagai sektor.

Bukan hanya itu, sebagai perusahaan yang modalnya berasal dari


kekayaan negara yang dipisahkan, peningkatan skala bisnis BUMN juga
akan berdampak pada meningkatnya penerimaan negara dalam bentuk
pajak, dividen, rnaupun basil privatisasi.
-22-

Tantangan lainnya berasal dari BUMN itu sendiri. Masih banyak BUMN
yang belum efisien dalam menjalankan roda bisnisnya, antara lain
ditunjukkan masih rendahnya laba yang dihasilkan dibanding modal
yang telah ditanamkan. Untuk itu, Kementerian BUMN perlu memastikan
bahwa jajaran manajemen BUMN memiliki komitmen dan kompetensi
untuk mengelola perusahaan dengan efisien melalui optimalisasi sumber
daya yang dimiliki.
1. Potensi BUMN
Uraian di atas menggambarkan kondisi domestik maupun global yang
seyogyanya dapat menjadi modal untuk mengembangkan potensi
BUMN, yaitu melalui pengembangan skala bisnis agar dapat menjadi
sector leader maupun memperbaiki kinerja di pasar global. Berikut ini
beberapa gambaran BUMN yang berpotensi menjadi sector leader
maupun pemain penting di pasar global.
a. Menjadi sector leader baik di domestik maupun regional
Data kinerja keuangan 2018 menunjukkan bahwa beberapa sektor,
seperti perbankan, farmasi, perminyakan, dan maskapai, memiliki
daya saing terhadap swasta, baik di level domestik maupun regional.
Di sektor perbankan, sebagaimana terlihat pada diagram di bawah
ini, BCA memiliki keunggulan dalam hal Return on Assets (ROA)
dibanding Bank Mandiri, BRI, maupun BNI. Namun jika dilihat dari
besaran Net Interest Margin (NIM), BUMN-BUMN perbankan relatif
lebih unggul dari perusahaan swasta domestik yang menjadi
pesaingnya tersebut.

Lain halnya di sektor farmasi, pangsa pasar Kimia Farma maupun


Indo Farma masih cukup jauh tertinggal dibandingkan perusahaan
swasta, yaitu Kalbe Farma. Untuk itu, Kementerian BUMN perlu
mendorong BUMN di sektor farmasi agar mampu mengoptimalkan
potensi yang dimilikinya.
-23-

Gambar 1.1.
Peta Posisi BUMN dibandingkan pesaing
Perbankan Farmasi

• Bowe See mance Cap Nag 5.000.003000) • adede See= Merkel Cep (USD 500.000,000)
5 20
B01
4 • mow i„, 10
15 tat

813N1• ewer
2 5 •
0 •
5
2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 500 1.000 1.500
I

Net interest Margin (9a) Waeta WWI Revenue (Mn USD)

Perminyakan Maskapai

• Bowe Size .z Asset (USD 5,000000.000) • Bobble Size = Market Cap Ont) 500.000.000)
8 20
• p(f
15
al 6
es 4 • rc 10 -ms s
rc 2
g 5

0 0
10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000
depose • Suitt Revenue (Mn USD)
Revenue (Mn USD)

Di kancah regional, BUMN sektor Minyak dan Gas yaitu PT


Pertamina (Persero), perlu didorong agar lebih berkembang agar
dapat bersaing dengan Petroleum Authority of Thailand (PTT) dan
Petronas (Malaysia). Dilihat dari indikator capaian ROA maupun
Revenue, PT Pertamina (Persero) masih jauh tertinggal dari PTT dan
Petronas. Demikian halnya di sektor maskapai, capaian ROA
maupun Revenue Garuda Indonesia masih lebih rendah
dibandingkan dengan pesaing dari negara tetangga, yaitu Singapore
Airlines.
Gambar 1.2.
Perbandingan Kontribusi BUMN Indonesia
dengan BUMN Negara Lain
Performa & Kontribusi BUMN Indonesia Komparasi Kontribusi dan Aset
Dalarn Millar USD dan % (2014 — 2018) Pada akrer tam 2018

°A. Pendapatan Total Nita) Aset


Negara
dari P0B (Millar USD)
180 18

160 16

140 14 584 10 900

120 12

100 10
21 6 227
80 8
147.1 142.3
131.4 129.8
60 6

40 4

20 2 orl 16.0

0 0
2014 2015 2016 2017 2018
I1.4
Kona-oust Pendapatan BUMN Nepada PrOduk. DOMe4bk 8r110
1.1 Total Pendapatan BUMN

Dari sisi kontribusi terhadap perekonomian nasional, Gambar 1.2.


di atas menunjukkan bahwa BUMN mampu secara konsisten
memberikan kontribusi di atas 13 persen terhadap PDB, angka ini
terus menunjukkan tren peningkatan sejak tahun 2016. Namun
-24-

jika dibandingkan dengan negara lain, angka ini masih perlu


ditingkatkan. Sebagai perbandingan, Singapura dengan aset yang
lebih kecil mampu memberikan kontribusi yang lebih besar
terhadap PDB. Hal ini mengindikasikan bahwa akselerasi kinerja
BUMN perlu ditingkatkan, bukan hanya sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi nasional namun diharapkan dapat menjadi
engine dari pertumbuhan itu sendiri.

Data statistik di atas menunjukkan bahwa kinerja keuangan


maupun kontribusi BUMN terhadap perekonomian nasional masih
belum optimal. Dari kaca mata optimisme, kondisi ini bisa dimaknai
sebagai sebuah potensi, bahwa masih ada ruang bagi BUMN untuk
terus mengakselerasi kinerjanya agar mampu bersaing di kancah
domestik maupun regional.

b. Performa di pasar global


Jumlah BUMN yang mampu diperhitungkan di kancah global boleh
dikatakan masih relatif minim, salah satunya adalah PT Pertamina
(Persero). Di tahun 2018, PT Pertamina (Persero) berada di peringkat
253 dalam daftar pemeringkat global, yakni perusahaan dengan
pendapatan terbesar di dunia. Data terbaru menunjukkan
peringkat Pertamina melonjak ke urutan 175 dengan pendapatan
sebesar USD57,9 miliar. Pen capaian ini diharapkan akan terus
berlanjut di tahun-tahun mendatang sehingga Pertamina semakin
diperhitungkan di pasar internasional.
-25-

Gambar 1.3.
Perbandingan Posisi BUMN Indonesia
dengan BUMN Negara Lain
Peringkat Perusahaan Global Fortune 500 BUMN Komparasi Dalam Jajaran Fortune 500

Wablurt nt
41, ntx: a2 345
a3 32
S
4 326
ft.) a,5 312
at 265
67 260
245

nit:Z. En
"
244
242 elay PUITAAINA

wnww
owl) ($283)
IM137) (1463)

1111 43
WA a Uri
Selain PT Pertamina (Persero), beberapa BUMN lainnya juga
memiliki potensi untuk menjadi global player. Dengan mengacu
Indeks Daya Saing Global 4.0 (Global Competitiveness Index 4.0),
nilai Indonesia mencapai 64,9 pada tahun 2018. Angka ini
menunjukkan bahwa daya saing Indonesia belum sesuai dengan
potensi yang dimilikinya. Dengan kata lain, masih terdapat ruang
yang sangat besar untuk meningkatkan daya saing Indonesia,
termasuk BUMN.

Pengembangan sektor infrastruktur (tol Sumatera, Jawa, kereta


cepat, LRT, telekomunikasi, dan listrik 30GW), adopsi Information
and Communication Technology (ICT) melalui pembangunan tol
langit diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan skala bisnis
BUMN di sektor tersebut. Selain itu, dukungan kebijakan
Pemerintah terkait peningkatan kompetensi dan kapabilitas sumber
daya manusia melalui program vokasi dan magang, integrasi dan
inklusifitas sistem keuangan (Gerbang Pembayaran Nasional/ GPN
dan LinkAja), optimalisasi ekspor BUMN dan ekspansi pasar Afrika,
optimalisasi dinamika bisnis melalui digitalisasi proses bisnis dan
meningkatkan fungsi Research and Development (R&D) seperti
dengan adanya biodiesel, diharapkan dapat membantu akselerasi
kapasitas BUMN.
-26-

2. Tantangan
Mengoptimalkan potensi yang ada dan mendorong BUMN agar menjadi
sector leader di pasar domestik, regional, maupun global bukanlah
upaya yang mudah. Selain tantangan da_ri faktor eksternal, misal
ketidakpastian perekonomian global, terdapat beberapa tantangan
yang bersumber dari BUMN maupun Kementerian BUMN selaku
pembina BUMN. Tantangan tersebut dapat dikelompokkan menjadi
empat faktor, yaitu strategi, tata kelola/regulasi, keuangan, dan
sumber daya manusia.
a. Aspek Strategi
Implementasi strategi di level BUMN masih menghadapi beberapa
tantangan utama, antara lain:
1) Belum sinergisnya strategi pengembangan hulu-hilir dan lintas
sektor;
2) Masih adanya kompetisi dan duplikasi bisnis BUMN di sektor
yang sama; dan
3) Kurangnya kemampuan untuk melakukan diferensiasi bisnis
(differentiating capabilities) dan inovasi BUMN untuk bisa
bersaing di masing-masing sektor.

Sementara itu di level Kementerian BUMN, tantangan yang dihadapi


antara lain meliputi:
1) Masih terdapat ketidakselarasan antara program Pemerintah
dengan strategi bisnis BUMN; dan
2) Belum optimalnya sinergi BUMN lintas sektor sebagai akibat
pembinaan yang dilakukan di masing-masing kedeputian
sektoral.

Untuk menghadapi tantangan utama tersebut, Kementerian BUMN


merumuskan strategi bagi BUMN berupa penguatan fokus bisnis
yang berorientasi peningkatan pertumbuhan, pembangunan
ekosistem nasional melalui sinergi BUMN, swasta, dan asing, serta
sinergi BUMN yang berorientasi pada penciptaan nilai (value
creation).

Sementara itu, strategi di Kementerian BUMN akan difokuskan


pada pengelolaan portofolio BUMN secara optimal dan terintegrasi.
-27-

Setiap portofolio akan difokuskan untuk meningkatkan inovasi dan


differentiating capabilities, serta menjaga keselarasan dan integrasi
strategi bisnis dengan agenda nasional. Dengan demikian, sinergi
BUMN lintas sektoral dapat lebih optimal.

b. Aspek Tata Kelola/Regulasi


Rumusan strategi di atas tidak akan dapat terimplementasi dengan
baik tanpa adanya dukungan tata kelola/regulasi yang baik. Terkait
hal ini, BUMN menghadapi beberapa tantangan untuk memastikan
tata kelola/regulasi dilaksanakan secara prudent, yaitu antara lain:
1) Kompleksitas dan tumpang tindih peraturan lintas sektor;
2) Banyaknya pemangku kepentingan, baik eksternal maupun
internal; dan
3) Pengambilan keputusan yang kurang efektif.

Sedangkan untuk Kementerian BUMN, terdapat beberapa


tantangan sebagai berikut:
1) Kurang efektifnya jenjang birokrasi dan proses pengambilan
keputusan;
2) Kurangnya pengawasan dan manajemen risiko atas program
dan penugasan kepada BUMN;
3) Belum terintegrasinya sistem pelaporan dan penilaian kinerja
BUMN; dan
4) Kompleksitas pemangku kepentingan, baik eksternal maupun
internal.

Terkait tantangan tata kelola, Kementerian BUMN merumuskan


strategi yang harus dilakukan oleh BUMN berupa komunikasi yang
proaktif dan mekanisme pelaporan secara terstruktur kepada
Kementerian BUMN. Selain itu, Kementerian BUMN mendorong
dilakukannya penguatan fungsi manajemen risiko dan penerapan
Good Corporate Governance (GCG).

Bagi Kementerian BUMN sendiri, dukungan yang diberikan antara


lain berupa peningkatan profesionalitas tata kelola sehingga proses
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat serta
memangkas jenjang birokrasi. Selain itu, sistem pelaporan seperti
-28-

untuk RJPP, RKAP, laporan manajemen, dan penilaian kinerja


akan terus diperkuat. Pengawasan terhadap implementasi
manajemen risiko dan prinsip-prinsip GCG akan terus
ditingkatkan.

c. Aspek Keuangan
Aspek lain yang tidak kalah krusial adalah keuangan. Strategi yang
baik dan tata kelola yang optimal tidak akan berjalan dengan baik
tanpa didukung kapasitas keuangan yang memadai dan sumber
pendanaan yang efektif dan efisien.

Beberapa tantangan yang dihadapi BUMN terkait aspek keuangan


antara lain meliputi:
1) Kapasitas investasi yang terbatas;
2) Cost of funds yang kurang kompetitif; dan
3) Fundraising yang masih terbatas pada instrumen tradisional.

Sementara itu di level Kementerian BUMN, tantangan aspek


keuangan yang dihadapi antara lain meliputi:
1) Terbatasnya kewenangan Kementerian BUMN dalam mengelola
alokasi modal investasi dan dividen karena harus melalui
mekanisme APBN;
2) Keterbatasan dalam memberikan dukungan fundraising bagi
BUMN/ Holding sektoral; dan
3) Kesulitan melakukan konsolidasi laporan keuangan BUMN.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, BUMN harus melakukan


penguatan fungsi pengelolaan kas (cash management), melakukan
pelaporan investasi secara disiplin dan transparan, kebijakan
investasi yang optimal melalui eksplorasi instrumen keuangan yang
tersedia di pasar (tidak hanya terbatas pada instrumen
konvensional) .

Selaku pembina dan pengawas BUMN, Kementerian BUMN akan


memberikan dukungan melalui penguatan koordinasi atas alokasi
pendanaan, monitoring dan evaluasi penyerapan dana dengan
BUMN dan pemangku kepentingan lainnya, serta
-29-

mengoordinasikan dan memfasilitasi upaya penggalangan dana


secara terintegrasi, misal melalui project showcasing untuk
mempromosikan proyek-proyek sinergi BUMN.

d. Aspek Sumber Daya Manusia


Tantangan terakhir bersumber dari kapasitas SDM yang dimiliki
BUMN dan Kementerian BUMN. Aspek SDM sangat penting
mengingat keberhasilan suatu transformasi akan sangat
bergantung pada kualitas dan kompetensi SDM yang menjalankan
proses tersebut.

Berikut adalah tantangan yang akan dihadapi oleh BUMN terkait


aspek SDM:
1) BUMN belum sepenuhnya menjadi employer of choice sehingga
belum sepenuhnya mampu menjaring best talent yang ada di
masyarakat;
2) Pengembangan SDM strategic yang belum berorientasi hasil
(output oriented);
3) Sistem SDM dan budaya kerja yang masih mengikuti pola
birokrasi;
4) Terjadi kesenjangan yang besar pada sistem pengelolaan dan
kualitas SDM di antara BUMN.
5) Masih terjadi talent shortage khususnya di level Board of
Director.

Sementara itu bagi Kementerian BUMN, tantangan di bidang SDM


antara lain meliputi:
1) Sistem SDM dan budaya kerja yang masih mengikuti pola
birokrasi;
2) Pengembangan kompetensi yang belum sesuai dengan core
business Kementerian BUMN sebagai pembina portofolio; dan
3) Pengukuran kinerja individu belum sepenuhnya selaras
dengan target organisasi.

Untuk menghadapi tantangan SDM tersebut, BUMN harus


melakukan penguatan employer's brand dan peningkatan
kapabilitas seluruh lapisan pegawai, termasuk jajaran manajemen
-30-

senior. Sementara itu, Kementerian BUMN akan memberikan


dukungan berupa transformasi budaya kerja yang lebih profesional
setara korporasi, koordinasi pengembangan talenta dan kompetensi
secara terintegrasi, serta peningkatan sistem manajemen dan
kinerja SDM.
-31-

BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN BUMN

A. Visi Kementerian BUMN


Sebagai tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024 memiliki peran strategis. Capaian atas
RPJMN 2020-2024 akan menentukan apakah target pembangunan yang
tertuang dalam RPJPN dapat tercapai, antara lain yaitu pendapatan per
kapita Indonesia yang setara dengan negara-negara berpenghasilan
menengah atas (upper middle income country/ MIC), kondisi infrastruktur,
-

kualitas sumber daya manusia, layanan publik, serta kesejahteraan


rakyat yang lebih baik.

Sesuai amanah RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka


menengah 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang
mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di
berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur
perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di
berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing. Sasaran tersebut dicerminkan melalui
Tema Pembangunan Nasional, yaitu Indonesia Berpenghasilan
Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan.

Sejalan dengan sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024


tersebut, Kementerian BUMN memiliki visi yaitu mewujudkan
Kementerian BUMN yang andal, profesional, inovatif, dan berintegritas
dalam pelayanan kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk mewujudkan
Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden: "Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong."
Visi tersebut sekaligus menjadi manifestasi komitmen Kementerian BUMN
untuk mendukung agenda nasional dan mengesampingkan ego sektoral.
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, terdapat lima hal utama
yang menjadi fokus pembangunan selama 2020-2024, yaitu:
1. Pembangunan Sumber Daya Manusia
Pembangunan dilakukan untuk menciptakan sumber daya manusia
pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu
-32-

pengetahuan dan teknologi serta didukung kerjasama industri dan


talenta global.

2. Pembangunan Infrastruktur
Fokus utama pembangunan infrastruktur adalah melanjutkan
pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang sudah ada,
khususnya dalam rangka menghubungkan kawasan produksi dengan
kawasan distribusi, mempermudah akses ke kawasan wisata,
mendongkrak lapangan kerja baru, dan mempercepat peningkatan
nilai tambah perekonomian rakyat.

3. Penyederhanaan Regulasi
Untuk mendorong pembangunan, segala bentuk regulasi yang
menghambat iklim bisnis dan investasi perlu disederhanakan. Salah
satu pendekatan yang dipakai adalah melalui penerbitan Omnibus
Law. Secara khusus, terdapat dua Undang-Undang yang menjadi
target Omnibus Law, yaitu Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja dan
Undang-Undang Pemberdayaan UMKM.

4. Penyederhanaan Birokrasi
Penyederhanaan birokrasi dimaksudkan untuk menciptakan iklim
investasi yang kondusif dan kompetitif, yaitu dengan cara
memprioritaskan investasi untuk penciptaan lapangan kerja,
memangkas prosedur dan birokrasi yang panjang, dan
menyederhanakan eselonisasi.

5. Transformasi Ekonomi
Pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan difokuskan untuk
melakukan transformasi ekonomi dari ketergantungan sumber daya
alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang
mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kelima arahan Presiden tersebut selanjutnya dimanifestasikan dalam


7 (tujuh) agenda pembangunan, yaitu:
a. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang
berkualitas dan berkeadilan;
-33-

b. Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan


menjamin pemerataan;
c. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
berdaya saing;
d. Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan;
e. Memperkuat infrastuktur untuk mendukung pengembangan
ekonomi dan pelayanan dasar;
f. Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan
bencana, dan perubahan iklim; dan
g. Memperkuat stabilitas politik, hukum, pertahanan, dan keamanan,
serta transformasi pelayanan publik.

B. Misi Kementerian BUMN


Untuk mewujudkan visi serta agenda pembangunan tersebut di atas,
Kementerian BUMN melaksanakan Misi Presiden dan Wakil Presiden
sebagai berikut:
1. Memberikan dukungan teknis dan administrasi serta analisis yang
cepat, akurat dan responsif kepada Presiden dan Wakil Presiden
dalam bidang pembinaan dan pengawasan BUMN
2. Meningkatkan kualitas SDM dan prasarana Kementerian BUMN
3. Mendorong BUMN untuk berkontribusi optimal terhadap
perekonomian Nasional dan memberikan nilai tambah untuk
pemegang saham
4. Mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan
terpercaya

C. Tujuan Kementerian BUMN


Sesuai Peraturan Presiden Nomor 41 tahun 2015 tentang Kementerian
BUMN, maka tugas Kementerian BUMN adalah menyelenggarakan
pemerintahan di bidang BUMN untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintah negara. Adapun menurut Peraturan
Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/03/2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian BUMN, Kementerian BUMN memiliki tugas
menyelenggarakan urusan di bidang pembinaan Badan Usaha Milik
Negara dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara. Adapun fungsinya yaitu:
-34-

1. Perumusan dan penetapan pelaksanaan kebijakan di bidang


pembinaan Badan Usaha Milik Negara;
2. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan Badan Usaha Milik Negara;
3. Koordinasi pelaksanaan tugas pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi di Lingkungan Kementerian BUMN;
4. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawab Kementerian BUMN; dan
5. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian
BUMN.

Maksud dan tujuan pendirian BUMN antara lain adalah memberikan


sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional, mengejar
keuntungan, menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan
hajat hidup orang banyak, menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang
belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi, serta turut
aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan
ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.

Sebagai pembina dan pengelola portofolio BUMN, Kementerian BUMN


memiliki peran penting untuk memastikan agar seluruh tujuan tersebut
dapat tercapai. Untuk tahun 2020-2024, pembinaan dan pengelolaan
portofolio BUMN diarahkan untuk mendukung terciptanya pertumbuhan
ekonomi yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong strategi
reindustrialisasi 4.0 melalui sinergi, baik antar BUMN, BUMN dengan
mitra swasta, BUMN dengan mitra global maupun entitas lain yang dapat
memberikan value optimal dengan tetap mengedepankan kepentingan
bangsa dan nilai-nilai luhur Pancasila.

Selanjutnya Kementerian BUMN menetapkan tujuan untuk tahun 2020-


2024 adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan Kementerian BUMN sebagai pembina dan pengawas
BUMN yang profesional;
2. Mewujudkan kemandirian dan korporatisasi BUMN;
3. Meningkatkan keunggulan dan daya saing BUMN; dan
-35-

4. Memaksimalkan. kontribusi BUMN terhadap pembangunan ekonomi


berkelanjutan.

D. Sasaran Strategis Kementerian BUMN


Dalam rangka mendukung pencapaian keempat tujuan tersebut,
Kementerian BUMN telah menetapkan 9 (sembilan) sasaran strategis yang
merupakan kondisi yang diinginkan untuk dicapai oleh Kementerian
BUMN pada tahun 2024. Sasaran strategis tersebut meliputi:
1. Sasaran strategis dalam rangka mewujudkan Kementerian BUMN
sebagai pembina dan pengawas BUMN yang profesional
a. Menciptakan SDM yang unggul dan profesional; dan
b. Menciptakan organisasi yang kuat, sehat dan akuntabel.

2. Sasaran strategis dalam rangka mewujudkan kemandirian dan


korporatisasi BUMN
a. Meningkatnya tata kelola BUMN Sebagai Korporasi; dan
b. Penguatan kapasitas BUMN.

3. Sasaran strategis dalam rangka meningkatkan keunggulan dan daya


saing BUMN
a. Meningkatnya daya saing BUMN; dan
b. BUMN unggul di kancah Global.

4. Sasaran strategis dalam rangka memaksimalkan kontribusi BUMN


terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan
a. Kontribusi BUMN terhadap penerimaan negara (APBN);
b. Kontribusi BUMN sebagai agen pembangunan nasional; dan
c. Kontribusi BUMN dalam peningkatan value BUMN untuk pemegang
saham (Aset Negara).
-36-

BAB III
ARAH, KEBIJAKAN, STRATEGI,
KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN

A. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional


Dengan mempertimbangkan masalah pokok bangsa, tantangan
pembangunan yang dihadapi dan capaian pembangunan selama ini,
maka visi pembangunan nasional untuk tahun 2020-2024 adalah
"Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil dan
Berkesinambungan".

RPJMN IV 2020-2024 adalah elemen yang krusial dalam pencapaian


RPJPN 2005-2025 karena periode ini merupakan fase terakhir yang akan
menentukan pencapaian target pembangunan jangka panjang. Di
penghujung RPJPN 2005-2025, pemerintah memproyeksikan pendapatan
per kapita Indonesia mencapai level yang setara dengan negara-negara
berpenghasilan menengah atas (upper-middle income country 1 MIC)
dengan disertai kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia,
layanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.

Adapun sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah


mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan
makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang yang
menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh dan
berlandaskan pada keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang
didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Untuk memperkuat fokus dan pengendalian program (delivery mechanism)
dalam mencapai sasaran prioritas, pelaksanaan RPJMN 2020-2024
dipetakan dalam 41 major projects yang memiliki nilai strategis dan daya
ungkit/ leverage. Major project memuat proyek-proyek strategis yang
terintegrasi dengan melibatkan Kementerian/ Lembaga, Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN serta masyarakat.

Selanjutnya, RPJMN IV 2020-2024 juga memiliki 4 (empat) pilar untuk


menyokong pencapaian tujuan utama rencana pembangunan nasional
periode terakhir. Keempat pilar tersebut diterjemahkan ke dalam 7 agenda
-37-

pembangunan yang mencakup Program Prioritas, Kegiatan Prioritas, dan


Proyek Prioritas.

Tujuan RPJMN IV 2020 - 2024 juga telah sejalan dengan Tujuan


Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals
(SDGs). Target-target dari 17 tujuan (goals) dalam TPB beserta
indikatornya telah diakomodasi dalam 7 agenda pembangunan

Agenda Pembangunan RPJMN IV Tahun 2020-2024 yang berkaitan


dengan bidang tugas Kementerian BUMN adalah sebagai berikut:
1. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang
berkualitas
Peningkatan inovasi dan kualitas investasi merupakan modal utama
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,
berkelanjutan dan mensejahterakan secara adil dan merata.
Untuk meningkatkan perekonomian diperlukan sumber pertumbuhan
ekonomi yang barn, diantaranya melalui:
a. Penyelesaian kawasan pariwisata guna meningkatkan jumlah
wisatawan dan lapangan pekerjaan di 6 Destinasi Pariwisata
Prioritas (DPP), yaitu Danau Toba, Borobudur, Lombok, Labuan
Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, dan Wakatobi.
b. Industrilisasi dan hilirisasi produk Sumber Daya Alam (SDA) di
luar Pulau Jawa untuk meningkatkan nilai tambah SDA dan
pemerataan wilayah di luar Pulau Jawa.
c. Penguatan jaminan usaha dan korporatisasi petani dan nelayan
guna meningkatkan akses ke lembaga pembiayaan serta
penguatan korporasi berbasis cluster komoditas.
d. Penguatan industri nasional melalui pengembangan pendidikan
dan vokasi untuk industri 4.0, transformasi digital, penerapan
industri 4.0 dan pembangunan science technopark. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan skill dan daya saing SDM,
mengurangi kesenjangan digital dan penyediaan layanan Internet
cepat, meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri
nasional, serta meningkatkan kapabilitas penciptaan inovasi dan
produk inovasi nasional.
-38-

Langkah untuk mendorong sektor unggulan ini perlu didukung oleh


banyak pihak dengan cara memangkas perizinan, menghilangkan
pungutan liar serta hambatan investasi.

2. Meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing


Manusia merupakan modal utama pembangunan nasional untuk
menuju pembangunan yang inklusif dan merata di seluruh wilayah.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan
daya saing SDM yaitu sumber daya manusia yang sehat dan cerdas,
adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter, melalui:
a. Pengendalian penduduk dan penguatan tata kelola kependudukan;
b. Penguatan pelaksanaan perlindungan sosial;
c. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju
cakupan kesehatan semesta;
d. Peningkatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas;
e. Peningkatan kualitas anak, perempuan, dan pemuda;
f. Pengentasan kemiskinan; dan
g. Peningkatan produktivitas dan daya saing.

3. Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan


ekonomi dan pelayanan dasar
Pembangunan infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas
pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan nasional selain
program pembangunan SDM. Fokus pembangunan infrastruktur ke
depan akan diarahkan untuk menghubungkan masyarakat ke
sumber-sumber pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pelayanan
dasar kepada masyarakat di wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa.
Pembangunan infrastruktur tersebut meliputi:
a. Sarana konektivitas meliputi jalan, pelabuhan, bandara, dan
kereta api;
b. Sarana dan prasarana energi seperti pembangkit listrik dan kilang
minyak;
c. Sarana telekomunikasi seperti broadband;
d. Infrastruktur pendukung Kawasan Industri dan Pariwisata;
e. Sarana dan parasarana pendidikan dan pengembangan riset;
f. Sarana prasarana mendukung penyediaan pelayanan dasar
seperti air bersih;
-39-

g. Penyediaan dan pembiayaan perumahan.

Selain itu pembangunan infrastruktur juga dilakukan untuk


pengembangan dan pemerataan kewilayahan diantaranya melalui
penyediaan sarana dan prasarana transportasi perkotaan dan
pengelolaan sampah.

Sebagai salah satu instrumen pembangunan nasional, inisiatif


strategis BUMN hams selaras dengan arah kebijakan pembangunan
nasional pada sektor-sektor strategis Indonesia, diantaranya:
a. Energi, Mineral dan Pertambangan
1) Distribusi BBM 1 harga;
2) Ekspansi distribusi dan integrasi hulu-hilir gas bumi;
3) Gasifikasi batubara.
b. Kemaritiman dan Kelautan
1) Pengembangan infrastruktur kepelabuhan dan pendukung
(maritime tower, container freight station, d11).
2) Jalur tol Taut.
c. Pangan dan Pertanian
1) Peningkatan produktivitas lahan;
2) Akurasi manajemen finansial berbasis teknologi e-farming;
3) Ekspansi hilirisasi produk bernilai tambah (coocking oil, kokoa,
dll).
d. Pariwisata
1) Pembangunan infrastruktur Trans Sumatera;
2) Investasi ekspansi dan revitalisasi bandar udara strategi
pariwisata.
e. Manufaktur
1) Ekspansi kapabilitas pembangunan kapal selam dengan
pemain swasta asing;
2) Penetrasi pemasaran produk kereta api ke pasar Thailand.
f. Ekonomi Kreatif dan Digital
1) Pembangunan "tol langit" Palapa Ring;
2) Optimalisasi Satelit BRI;
3) Program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera).
-40-

Secara agregat, Kementerian BUMN melalui BUMN memegang


peranan krusial dalam end to end ekosistem perekonomian Indonesia.
- -

Kementerian BUMN sebagai bagian dari pemerintah akan terus


mendukung program-program pemerintah sekaligus menjadi bagian
dari agen pembangunan. Selain itu, Kementerian BUMN melalui
BUMN akan berupaya untuk memberikan kontribusi positif bagi
pembangunan ekonomi dan infrastruktur nasional. Kontribusi lainnya
diwujudkan dalam bentuk pajak, dividen dan berbagai Pendapatan
Negara Bukan Pajak (PNBP) yang secara langsung ditransfer kepada
negara.

B. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian BUMN


Sepanjang periode 2020-2024 kebijakan dan strategi Kementerian BUMN
diarahkan untuk mendukung peningkatan nilai portofolio BUMN yang
target akhirnya adalah meningkatkan kontribusi BUMN kepada negara
dan mendorong BUMN untuk berkontribusi optimal pada pembangunan
ekonomi nasional. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Kementerian
BUMN telah mengidentifikasi 4 tantangan utama yang harus diatasi oleh
BUMN, yaitu:
I. Aspek Strategi
Sebagai Pembina BUMN, Kementerian BUMN harus mampu
mengintegrasikan seluruh strategi BUMN agar selaras dengan Visi dan
Misi Pemerintah. Kementerian BUMN telah menyiapkan langkah-
langkah yang harus dilakukan BUMN dalam penyelarasan strategi
BUMN dengan visi Pemerintah meliputi:
a. Penguatan fokus bisnis untuk meningkatkan pertumbuhan;
b. Pembangunan ekosistem nasional melalui sinergi BUMN, swasta
dan asing;
c. Peningkatan sinergi BUMN untuk memaksimalkan penciptaan nilai.

2. Aspek Tata Kelola/Regulasi


Setelah memastikan sinkronisasi strategi, Kementerian BUMN perlu
mempertimbangkan aspek tata kelola/regulasi yang baik sehingga
strategi yang telah ditetapkan dapat dijalankan tanpa hambatan.
Namun, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi
Kementerian BUMN untuk memastikan tata kelola BUMN
dilaksanakan secara prudent antara lain:
-41-

a. Penyempurnaan arsitektur regulasi pembinaan BUMN


b. Komunikasi secara proaktif dan pelaporan secara terstruktur
dengan Kementerian BUMN.
c. Penguatan fungsi manajemen risiko dan Good Corporate

Governance (GCG).

3. Aspek Keuangan
Aspek keuangan adalah satu aspek yang cukup krusial. Strategi yang
baik dan tata kelola yang optimal tetaplah tidak dapat berjalan dengan
baik tanpa didukung keuangan atau pendanaan yang efektif dan
efisien karena pengembangan organisasi tidak terlepas dari aspek
keuangan yang mendukung. Untuk itu perlu diinventarisasi potensi
risiko yang terkait.

Berikut adalah hal yang menjadi perhatian Kementerian BUMN yang


perlu ditindaklanjuti oleh BUMN dalam aspek keuangan:
a. Penguatan fungsi cash management dan pelaporan secara disiplin
untuk memastikan investasi yang optimal.
b. Eksplorasi instrumen maupun metode pendanaan non-
konvensional.

4. Aspek Sumber Daya Manusia


Keberhasilan suatu transformasi dan pelaksanaan strategi juga
ditentukan oleh kualitas dan kompetensi SDM yang mengemban
amanat tersebut. Kementerian BUMN perlu memastikan BUMN dapat
menindaklanjuti hal-hal dalam aspek SDM sebagai berikut:
a. Percepatan transformasi pengelolaan SDM di BUMN.
b. Peningkatan kapabilitas seluruh lapisan pegawai maupun
manajemen senior.
c. Penguatan employer's brand.
d. Penataan posisi Direksi BUMN untuk mendapatkan Pengurus yang
profesional.
e. Penyiapan talent terbaik untuk menjadi pengurus BUMN.
f. Penguatan penggunaan teknologi informasi untuk pengelolaan dan
pengembangan SDM.

Adapun arah dan kebijakan strategi Kementerian BUMN adalah


sebagai berikut:
-42-

1. Mewujudkan Kementerian BUMN sebagai Pembina dan Pengawas


BUMN yang Profesional
Pengembangan BUMN harus didukung dengan penguatan
organisasi pembina dan pengawas yang profesional yang
diantaranya tercermin dari kualitas SDM yang unggul agar tercipta
talenta yang profesional dan berintegritas.

Kementerian BUMN sebagai pembina dan pengawas BUMN


merupakan bagian dari pemerintah yang masih menjalankan fungsi
birokrasi seperti Kementerian/Lembaga pada umumnya. Namun
dalam menjalankan fungsi sebagai pemegang saham, Kementerian
BUMN harus mengedepankan semangat korporasi guna
mewujudkan korporatisasi BUMN yang profesional dan terbebas
dari intervensi politik.

Berkaitan dengan hal tersebut, langkah yang akan dilakukan


Kementerian BUMN antara lain:
a. Memastikan dukungan bagi BUMN dalam usaha legal, termasuk
litigasi, serta memberikan opini konsultasi bagi portofolio terkait
aspek legal dan kepatuhan;
b. Memastikan pelaporan BUMN yang komprehensif, transparan,
terstruktur dan terintegrasi;
c. Memastikan profil risiko secara konsolidasi tetap terjaga,
mengkoordinasikan usaha mitigasi risiko dan memastikan
penerapan GCG;
d. Meningkatkan keterampilan dan memberi pelatihan kepada
pegawai terutama terkait penerapan teknologi baru;
e. Meningkatkan proses tata kelola;
f. Membentuk kumpulan talenta (talent pool) di Kementerian
BUMN dan BUMN;
g. Menciptakan lingkungan inklusif.

Dalam rangka menjalankan arah kebijakan dan strategi di atas,


Kementerian BUMN menetapkan Program Strategis tahun 2020-
2024 sebagai berikut:
a. Program Kemandirian dan Korporatisasi BUMN;
b. Program. Peningkatan Daya Saing BUMN;
-43-

c. Program Peningkatan Kontribusi BUMN terhadap Pembangunan


Ekonomi Berkelanjutan;
d. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya.

2. Mew ujudkan Kemandirian dan Korporatisasi BUMN


Dalam mendorong investasi di BUMN, maka BUMN harus
dikembangkan secara profesional dengan spirit korporatisasi.
Untuk mendukung program prioritas nasional, BUMN harus
memiliki kemandirian dari sisi pendanaan baik menggunakan dana
internal perusahaan maupun menggunakan sumber pendanaan
lainnya seperti dari perbankan, rights issue, maupun IPO. Namun
demikian, tidak tertutup pula pendanaan dari PMN ketika BUMN
diberikan mandat/ tugas dari Pemerintah untuk menyelesaikan
Proyek Strategis Nasional yang dari sisi finansial maupun ekonomi
belum memiliki benefit tinggi.

Pengembangan BUMN tidak hanya mengutamakan size perusahaan


namun juga peningkatan tata kelola perusahaan sesuai best
practice dengan mengedepankan nilai-nilai profesionalitas,
akuntabilitas, regenerasi, strategi, dan customer satisfaction.

Penerapan manajemen risiko di BUMN sangat penting dalam


pengambilan keputusan korporasi sehingga potensi kerugian dapat
ditekan. Cakupan risiko yang umumnya dihadapi perusahaan yaitu
risiko strategi, risiko pasar, risiko keuangan, risiko operasional,
risiko komersial dan risiko teknis.

Adapun strategi yang akan dilakukan adalah:


a. Monitoring dan evaluasi penerapan manajemen risiko di BUMN;
b. Mendukung usaha pencarian dana serta mengalokasikan modal
untuk mewujudkan investasi yang optimal, termasuk untuk
mendukung pengembangan dan restrukturisasi bisnis;
c. Dukungan bagi BUMN dalam usaha legal, termasuk litigasi,
serta pemberian opini konsultasi bagi portofolio terkait aspek
legal dan kepatuhan;
-44--

d. Peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di


BUMN;
e. Mendukung dan memfasilitasi BUMN untuk mendapatkan
pendanaan yang efisien, antara lain melalui IPO;
f. Menjaga covenant dan profit BUMN khususnya yang
menjalankan proyek penugasan pemerintah.
g. Mengoptimalkan produktivitas aset-aset BUMN;
h. Menarik minat investor dari swasta, investor asing dan investor
sosial misalnya SWF;
i. Agilitas pada birokrasi dan kemudahan melaksanakan usaha;
j. Mengembangkan portfolio dalam berbagai sektor secara
terintegrasi serta mengkoordinasikan sinergi lintas sektor;
k. Memastikan dukungan kapabilitas dan optimalisasi usaha;

3. Peningkatan keunggulan dan daya saing BUMN


BUMN diharapkan tidak hanya menjadi pemain utama di dalam
negeri namun juga dapat berkiprah di luar negeri atau bahkan
menjadi regional champion. Saat ini beberapa BUMN mampu
bersaing di pasar global khususnya di kawasan ASEAN, salah
satunya seperti PT Semen Indonesia (Persero) yang sudah memiliki
aktivitas di Vietnam.

Kualitas produk-produk BUMN sudah memperoleh pengakuan


dunia internasional seperti produk komoditas, tambang dan migas,
obat-obatan dan produk industri pertahanan dan industri strategis.
Ke depan BUMN akan terus didorong untuk meningkatkan ekspor
produk-produk ke luar negeri sesuai program pemerintah guna
membuka pasar di negara lain sehingga menjadi pintu bagi
pemasaran produk dalam negeri lainnya.

Untuk membantu neraca perdagangan Indonesia, BUMN tidak


hanya didorong untuk meningkatkan ekspor namun juga
melakukan inovasi pengembangan produk dan hilirisasi sehingga
dapat menjadi substitusi impor.

Keunggulan dan daya saing BUMN yang tinggi akan dicapai jika
BUMN mampu menjadi perusahaan yang terdepan dalam
-45-

penerapan teknologi dan terus menciptakan inovasi bisnis.


Beberapa strategi yang akan ditempuh antara lain:
a. Berinovasi/ membangun kembali model bisnis inti, dengan
memanfaatkan teknologi;
b. Restrukturisasi business model BUMN yang mengalami
kesulitan keuangan;
c. Membangun ekosistem, kemitraan dan kerjasama mikro;
d. Meningkatkan rasio Tingkat Kandungan dalam Negeri (TKDN)
dan melakukan hilirisasi produk BUMN;
e. Mengembangkan dan melembagakan teknologi/ kapabilitas
digital pada skala lebih luas misalnya dengan membentuk
Digital Capabiltity Center,
f. Menciptakan nilai dari Big Data, Artificial Intelligence misal
integrasi data konsumen;
g. Mendorong kepemimpinan Indonesia dalam penerapan
teknologi strategis.
h. Mendorong pemasaran dan memimpin usaha partnership BUMN
secara holistic, baik dengan publik maupun dengan private
market di Indonesia maupun secara internasional.

4. Kontribusi BUMN yang maksimal terhadap pembangunan ekonomi


yang berkelanjutan
Kondisi yang ingin dicapai adalah BUMN dapat mengoptimalkan
kontribusinya kepada perekonomian nasional baik secara langsung
maupun melalui mekanisme lainnya, seperti dalam bentuk
kontribusi dividen, pajak, dan PNBP; dan nilai investasi/ capita/
expenditure (capex) yang dikeluarkan oleh BUMN untuk
memberikan leverage pada perekonomian. Selain itu, BUMN juga
diharapkan mampu memberikan konstribusi secara sosial bagi
masyarakat melalui peran Corporate Sosial Responsibility (CSR)
BUMN dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Dalam perkembangannya, BUMN terus berkarya pada masing-


masing bidang usaha dan juga menjalankan berbagai penugasan
pemerintah untuk turut serta membangun infrastruktur nasional,
antara lain pembangunan jalan Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatra,
Tol Kalimantan, Tol Sulawesi, Light Rail Transit (LRT) Jabodebek,
-46-

Tol Laut, Pembangunan Pelabuhan dan Dermaga (Kuala Tanjung,


Merak-Bakauheni, Labuan Bajo, Kendari, Tarakan, Tenau Kupang),
pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani, Bandar Udara
Syamsudin Noor Banjarmasin, program pembangunan pembangkit
listrik 35.000 MW, Peningkatan Rasio Elektrifikasi, Indonesia
Digital Network untuk menjangkau seluruh batas terluar Indonesia,
hingga pada program pembangunan Bendungan NTT.

Adapun dalam bidang sosial melalui CSR dan PKBL, BUMN telah
banyak memberikan kontribusi berupa Program Bedah Rumah
Veteran, Program Siswa Mengenal Nusantara, Rumah Kreatif BUMN
untuk UKM, Program Mudik Gratis, Program Elektrifikasi
Masyarakat Kurang Mampu, Padat Karya Tunai dan Program BUMN
Peduli Bencana Alam.

Strategi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN untuk


mewujudkan kondisi di atas adalah dengan cara berikut:
a. Mendorong BUMN untuk taat terhadap regulasi perpajakan dan
kebijakan pemerintah;
b. Mendorong pencapaian roadmap pengembangan BUMN secara
optimal;
c. Mendorong BUMN untuk melaksanakan seluruh program
investasi;
d. Mendukung dan memfasilitasi BUMN untuk mendapatkan
pendanaan yang efisien;
e. Optimalisasi sinergi untuk mendukung penyelesaian proyek
strategis;
f. Mendorong BUMN untuk turut berkontribusi mendukung
pengembangan ekonomi kerakyatan.
g. Menyeimbangkan nilai ekonomi dan sosial melalui pendekatan
pengelolaan portofolio;
h. Menstimulasi pertumbuhan lapangan kerja;
i. Mendukung ketahanan pangan, energi dan kesehatan dan
lingkungan.
j. Mengelola komunikasi dengan stakeholders, baik pemerintah,
publik maupun investor serta mengkoordinasikan kampanye
-47-

sosial dan kesejahteraan masyarakat serta lingkungan atas


kinerja BUMN.

Berkenaan dengan pembinaan dan pengawasan BUMN,


Kementerian BUMN juga menyusun dokumen perencanaan jangka
menengah yaitu roadmap BUMN 2020-2024. D alam dokumen
tersebut telah ditetapkan 5 prioritas Kementerian BUMN dalam
melakukan pembinaan BUMN, meliputi:
a. Nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia
Meningkatkan nilai ekonomi dan dampak sosial terutama di
bidang ketahanan pangan, energi, dan kesehatan, melalui:
1) menyeimbangkan nilai ekonomi dan sosial melalui
pendekatan pengelolaan portofolio;
2) menstimulasi pertumbuhan lapangan kerja;
3) mendukung ketahanan pangan, energi, kesehatan dan
lingkungan.

b. Inovasi model bisnis


Restrukturisasi model bisnis melalui pembangunan ekosistem,
kerjasama, pertimbangan kebutuhan stakeholders dan fokus
pada core business, melalui:
1) Berinovasi/membangun kembali model bisnis inti, dengan
memanfaatkan teknologi;
2) Restrukturisasi BUMN-BUMN yang mengalami kesulitan;
3) Membangun ekosistem, kemitraan dan kerjasama mikro;
4) Meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) serta
melakukan "Hilirisasi".

c. Kepemimpinan teknologi
Memimpin secara global dalam teknologi strategis dan
melembagakan kapabilitas digital seperti data management,
advanced analytics, big data, artificial intelligence, dan lain-lain,
melalui:
1) Mengembangkan dan melembagakan teknologi/kapabilitas
digital pada skala lebih luas (misal: digital capability center);
2) Menciptakan nilai dari big data, artificial intelligence (misal:
integrasi data konsumen);
-48-

3) Mendorong kepemimpinan Indonesia di dalam teknologi


strategis (misal: predictive maintenance untuk kilang
minyak).

d. Peningkatan Investasi
Mengoptimalkan nilai aset dan menciptakan ekosistem investasi
yang sehat, melalui:
1) Mengoptimalkan produktivitas aset-aset fisik (misal: lahan)
dan non fisik (misal: data konsumen) pada BUMN;
2) Menarik minat investasi luar dari pihak swasta, asing dan
investor sosial (misal: SWF)
3) Menerapkan mekanisme berbasis pasar (misal: Listing IPO);
4) Agilitas pada birokrasi dan kemudahan melaksanakan
usaha.

e. Pengembangan. talenta
Mengedukasi dan melatih tenaga kerja, mengembangkan SDM
berkualitas untuk Indonesia, profesionalisasi tata kelola dan
sistem seleksi SDM, melalui:
1) Meningkatkan keterampilan dan memberi pelatihan bagi
tenaga kerja terkait teknologi baru;
2) Meningkatkan proses tata kelola penunjukan Dewan
Komisaris/ Direksi;
3) Membentuk kumpulan talenta BUMN tingkat menengah
(VP+);
4) Lingkungan inklusif (misal: persentase wanita pada jajaran
pimpinan senior).
-49-

Gambar 3.1.
5 Prioritas Kementerian BUMN
Memimpin secara global
dalam teknologi strategis clan
Inovasi KopotnImpinan melembagakan kapabililas
Model Bisnis Taknologl digital seperli data
management, advanced
I
Restruktunsasi model bisnis so analytics, big data, artificiat
melalui pembangunan intelligence, dan lain — lain.
ekosistem, kedasama.
pertimbangan kebutuhan
stakeholders. dan tokus pada Mal Ekodoml
court business dan &nisi
untuk IndonoSit
Pengembangan Pen, ngkatan
Talents inyeslasi

Mengedukasi dan melabh


tenaga kerja, mengembangkan
SOM berkualitas untuk
Indonesia, protesionalisasi tata Mengoptimalkan nits' eset dan
kelola clan sistem seleksl SDM menciptaken ekosistem
investasi yang salmi

Dalam dokumen roadmap juga diuraikan secara lebih detil strategi,


model dan langkah-langkah yang akan ditempuh oleh
Kementerian BUMN dalam melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap BUMN termasuk didalamnya pembentukan
cluster-cluster bisnis BUMN sesuai dengan kedekatan industri/
proses bisnis atau arah pengembangan BUMN.

Salah satu pendekatan manajemen/ pengelolaan portofolio BUMN


adalah dengan mengelompokkan BUMN dalam 4 (empat) kuadran
yaitu:
a. Surplus Creators, yaitu kelompok BUMN yang diarahkan
untuk dapat memaksimalkan nilai ekonomi.
b. Strategic Value, yaitu kelompok BUMN yang diarahkan untuk
menyeimbangkan kinerja ekonomi dan aspek pelayanan publik.
c. Welfare Creators, yaitu kelompok BUMN yang diarahkan
untuk memprioritaskan pelayanan publik bagi warga negara di
atas nilai ekonomi.
d. Dead Weight, yaitu kelompok BUMN yang kurang bermanfaat
dan kondisi finansialnya telah merosot.
-50-

Gambar 3.2.
Pendekatan Manajemen Portofolio
Nilal Ekonomi 4
BUMN dengan talcum undA nign
manghatilkaa Mal Omani
nags Indoneska
Strategic value
Surplus creators
Memaksundikan Mat dkonom, Monyeanbangkan Moeda ekonorro dan
aspok pelayanan pub*

111 ■
11••■

Welfare creators
Dead-Weight Mempriontaskan pek3ydnan publik
Kurdng bermentadt dan lamest bagi warge negara di atas nifal ekonomi
finansalnye teak morose

thigh

Petayanan publlk
BUNN dengan to tan dame
melakultan patayanan paella
Organizational health be? Indonewa
Key enablers yang mtanunglunkan setup BUMN dalam mendhasikan roar
ekonartu dan pelayanan Dubbin bap Indonesm

C. Kerangka Regulasi
Amanat RPJPN 2005-2025 dan visi RPJPN 2005-2025 telah diwujudkan
dalam bentuk Arah Kebijakan terhadap Kementerian BUMN, yaitu
"Membangun Transparansi dan Akuntabilitas Kinerja Kementerian BUMN
dan Transformasi Kementerian BUMN" yang salah satunya diwujudkan
dalam bentuk pengelolaan regulasi yang baik. Regulasi yang dihasilkan
diharapkan dapat diimplementasikan secara efektif. Pengelolaan
anggaran juga dituntut untuk efisien dalam rangka pembentukan,
implementasi maupun penegakan regulasi terkait untuk mendukung
pelaksanaan prioritas pembangunan.

Kerangka regulasi dalam Renstra Kementerian BUMN 2020-2024


ditujukan untuk menjadi landasan dalam mengimplementasikan
kebijakan terpilih yang dimaksudkan untuk mendukung dan
memantapkan prioritas pembangunan nasional di berbagai bidang
pembangunan serta dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Presiden.
Adapun, Kerangka regulasi yang hendak dicapai adalah:
-51-

Tabel 3.1.
Kerangka Regulasi
rgensi Pembentukan
Arah Kerangka Berdasarkan Evaluasi Unit
No Target
Regulasi Regulasi Eksisting, Kajian Terkait/Institusi
Dan Penelitian
.r.-

. Rancangan Menyesuaikan pengaturan Kementerian Tahun

Peraturan pengurusan/ pengelolaan Keuangan, 2020

Pemerintah BUMN dengan hasil Putusan Kementerian

tentang MK No.48 dan No.62 terkait Hukum & HAM,

Perubahan PSO, pengadaan barang dan Sekretariat

Peraturan jasa, penyelesaian piutang, Negara

Pemerintah pengelolaan. aset,


Nomor 45 Tahun pemeriksaan BUMN dll
2005

2. Rancangan Pembentukan holding holding


- Kementerian Tahun

Peraturan Sektoral tersebut dalam Keuangan, 2020-

Pemerintah rangka untuk menghadapi Kementerian 2024

Tentang tantangan bisnis sektoral, di Hukum & HAM,

pembentukan samping untuk memperkuat Sekretariat


Holding holding
- struktur permodalan, Negara

Sektoral BUMN meningkatkan daya saing


BUMN, menciptakan sinergi
BUMN dan diharapkan akan
timbul peningkatan efisiensi
operasional

Dalam kerangka regulasi tahun 2020-2024 tersebut, penyusunan


Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 merupakan hal yang penting dan
mendesak mengingat perlunya penyesuaian pengaturan pengurusan dan
pengelolaan BUMN dengan hasil Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
48 dan Nomor 62 terkait Public Service Obligation, pengadaan barang dan
jasa, penyelesaian piutang, pengelolaan aset, pemeriksaan BUMN, dan
aturan lainnya yang semakin mengukuhkan pelaksanaan korporatisasi di
BUMN. Hal itu diproyeksikan akan dituntaskan di tahun 2020.

Selanjutnya di tahun 2020-2024 akan disusun Rancangan Peraturan


Pemerintah tentang pembentukan Holding-Holding BUMN. Urgensi dari
pembentukan Holding BUMN ini agar peran BUMN sebagai agen
-52-

pembangunan lebih optimal dalam mendukung tercapainya program


Pemerintah melalui sinergi antar BUMN, hilirisasi dan kandungan lokal,
pembangunan ekonomi daerah terpadu, dan kemandirian keuangan
(value creation). Pembentukan holding-holding BUMN diharapkan dapat
meningkatkan secara signifikan total aset yang dimiliki BUMN. Dengan
pembentukan Holding Sektoral BUMN diharapkan penyediaan pendanaan
investasi dalam skala besar dapat dilaksanakan dan kepentingan nasional
(national interest) dapat tercapai.

Terkait dengan pembentukan holding tersebut, diproyeksi pada tahun


2020 sampai 2024 akan terbentuk paling tidak Holding BUMN pada 9
sektor, yakni Holding BUMN Farmasi, Holding BUMN Asuransi, Holding
BUMN Jasa Survei, Holding BUMN Industri Pangan, Holding BUMN
Industri Manufaktur, Holding BUMN Industri Pertahanan, Holding BUMN
Industri Media, Holding Layanan Kepelabuhanan, Holding Layanan
Transportasi dan Pariwisata.

D. Kerangka Kelembagaan
Kementerian BUMN merupakan salah satu lembaga pemerintah yang
menjalankan fungsi birokrasi sehingga harus memenuhi ketentuan yang
berlaku terkait kelembagaan. Namun demikian untuk mendukung
pengembangan BUMN yang menjalankan fungsi korporasi dengan
dinamika perubahan yang cepat sehingga diperlukan organisasi yang
lincah (agile).
I. Penataan Kelembagaan dan Proses Bisnis
Gambar 3.3.
Pengelompokan Fungsi Kelembagaan

1.C.111)ak3n
Korperat
layanan

Pormintaart

Layanan

Untuk mewujudkan arah kebijakan dan strategi pengembangan


BUMN serta mempertegas pembagian akuntabilitas, maka
-53-

Kementerian BUMN mengelompokkan fungsi-fungsi utamanya dalam


3 komponen utama yaitu:
a. Fungsi Korporat
Komponen korporat memiliki fungsi dalam penyusunan kebijakan
pembinaan BUMN serta penyusunan strategi pengembangan BUMN
secara keseluruhan. Adapun fungsi-fungsi yang ada di bawah
korporat antara lain:
1) Strategi;
2) Investasi;
3) Governance;
4) Identitas;
5) Kapabilitas.

b. Fungsi Portofolio
Komponen portfolio memiliki fungsi dalam pengelolaan portofolio
BUMN yang terbagi dalam beberapa cluster meliputi menajemen
portofolio (assessment, approval, optimalisasi, restrukturisasi,
pengembangan bisnis, exit), perencanaan dan sinergi serta
manajemen kinerja. Adapun tugas pokok dalam komponen fungsi
tersebut yaitu:
1) Mengembangkan dan menjalankan strategi portofolio;
2) Mengelola portofolio sesuai dengan prinsip GCG; dan
3) Meningkatkan kinerja bisnis.

c. Fungsi Enabler
Komponen enabler merupakan unit pendukung yang memberikan
pelayanan kepada unit lain khususnya kepada komponen korporat
dan portofolio agar dapat menjalankan fungsi dengan baik. Fungsi
enabler diperlukan dalam memenuhi aspek akuntabilitas
Kementerian BUMN selaku lembaga yang menjalankan fungsi
birokrasi. Selain memberikan layanan dukungan, komponen
enabler juga termasuk fungsi center of excellence.

Berdasarkan pertimbangan untuk menjalankan fungsi-fungsi di


atas, maka struktur organisasi yang diusulkan adalah sebagai
berikut:
-54-

Gambar 3.4.
Struktur Organisasi Kementerian BUMN
Menteri BUMN
WWI Mented BUMN I WMII Menterl BUMN II

1. SW PH Sidailempla
1.611allart31.1.1.
1. SLOAN Bldang 'ruined Sekrolarlat
9. SW. Bldang Kalaangan Kamm...AWN

horn
Shotartraana...
organlaast
aim

11,11510an.1... I sit. 1.11L1/1.111


0,4111.1.6 n FAMi.
dam Nman, dam PilarialemenahNo
mating. in■ .1111.11.1.gan
suatenla

MINenOepur1
Onlanalntluani inciane*1 walalanDeputi
Aslaten Dental Ashton .1.1 alle.ntaa, clan
Pala /an Inda. ta...jamen
Wuhan Bit4,11...unn Suonne.Dava BlIang Rena..
K aartead

nalaten.pun misten cepa


Bilaneadustrl ItalssanDepull Asisonoorn Asistelal..11
la. nnostai 014.11analantan
7.tiannanilgaidan Imanwan don AO..
tam. Pavan I Conte dm
Penancla,
man.. linemsan aepananan
mbxent.p.

H
fulateagramll agausnonr.1.4 any. nanwa
Baarylnduabl
hatananan sungaiaaa*DW Padmintegan
Mame.. Wang

2. Road Map Transformasi Kelembagaan Kementerian BUMN


Dalam rangka menghadapi tantangan yang telah diidentifikasi,
Kementerian BUMN perlu melanjutkan transformasi kelembagaan.
Transformasi tersebut dilaksanakan untuk memastikan setiap
kebijakan yang disusun oleh Kementerian BUMN akan memperkuat
peran BUMN dalam peta ekonomi nasional serta mendorong
Kementerian BUMN untuk selalu adaptif dan responsif dalam
menghadapi dinamika perubahan yang terjadi yang berasal dari
internal maupun eksternal.
Gambar 3.5.
Transformasi Kelembagaan Kementerian BUMN

MonIngutkron S.Oata &oral don


Mempoolcuat 541Thorn MOripmbil pavan pada posip
dan trda-,r,o, Wage N

.111r manhalkan gooforkloostal


11111111111111111--* Mangorlibineson layperronipinan
gamy' dal am rangka memoir' dram
npotraiall dari ikulu kc itiia di Altar
aektat boobtod.o
• PolognbAimuk Inleattaiktui yawl ponsamh pada ookoar uratogil •Meningkalkan permit Irolerroasional
lepat .Moroporktorier cu garavaol &I-44h dari OUMN lerbennika utslttk
•Provolesalari pombanguroan cnicter, Ire,nimam000ngheopt.ngoraoron, rIBBNibliat WUr band h
HAINAN
holding lootkompetert.danprOosionsd
•Elerknuestis. pada non-Ale
•SInkrnniord uotrm infesonaki dlnap .Meningiatkartktaja oanna
ikurtness antuk rnergnaintan
Ielant Inionosuonatuntuk rnongoqnhangkan
pendapnran ham (tan
•folernrlailan don IkArrrittigaoi ralia3 kapatolig.ac
menminintalkAn Rana
• Man uiJ.rtl taruilltiv ktor dwoonialwav .Prientaltiloonettionvirnmefirr
oloOleriguJoai hodusiri Sekluraf
slap mr.rtgotatigi takoluasi ditlap k,,x.wfecrpe dior tlap enila dan
ocktor •Pintoit PAO.* Regional^
oektPt
•kAunsbalau Wang Worm.. JMN
•Mojoto'sJ‘koltaro SEIM yaw,
wore:now! dm tertian(
-55-

Y1 : Pada periode pertama ini pondasi yang kuat perlu diletakkan


untuk mengokohkan pengembangan organisasi, talenta, sistem
informasi dan infrastruktur BUMN. Hal ini ditempuh melalui
pemantapan struktur organisasi yang selaras dengan tujuan
Kementerian BUMN, penyelesaian holding BUMN sektoral,
peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM, integrasi sistem
inforinasi, dan digitalisasi proses bisnis.

Y2 : Pada periode kedua ini akan difokuskan pada korporatisasi


pengelolaan BUMN untuk meminimalkan birokratisasi proses bisnis.
Hal yang dilakukan antara lain melalui standardisasi proses bisnis
yang lebih efisien, perbaikan proses perencanaan, pelaporan dan aksi
korporasi, optimalisasi value BUMN, melakukan leverage potensi
bisnis BUMN dan meminimalkan potensi risiko atas setiap
pengambilan keputusan.

Y3 : Pada periode ketiga diharapkan dapat terwujud integrated


strategic holding yaitu melalui integrasi seluruh proses pengelolaan
BUMN, dimulai dari proses perencanaan, aksi korporasi, pendanaan,
pemasaran, pengadaan, pengembangan SDM dan pelaporan.

Y4 : Pada periode keempat adalah fase pengembangan kemampuan


khusus BUMN dan pembangunan keuntungan komparatif dengan
meningkatkan kemampuan daya saing melalui efisiensi, peningkatan
mutu, inovasi dan perbaikan layanan pelanggan akan dilakukan pada
periode ini. Tahap selanjutnya adalah pengembangan efisiensi industri
hulu hingga hilir, membangun penguasaan pasar dalam rangka
memberikan pengaruh pada sektor strategis, memperkuat organisasi
melalui pemimpin yang berpengalaman, profesional dan kompeten,
membangun kemitraan internasional untuk meningkatkan
kapabilitas dan menjamin transfer knowledge antar unit dan sektor.

Y5 : Tahap terakhir dari Renstra Kementerian BUMN 2020-2024


adalah meningkatkan skala dan ekspansi pasar BUMN di level
internasional melalui perluasan akses dan peranan internasional.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan konektivitas
hulu-hilir nasional lintas sektor, meningkatkan peranan dan kerja
-56-

sama BUMN di kancah internasional dalam memprakarsai kerjasama


internasional, dan melakukan investasi pada non-core area guna
meningkatkan pendapatan dan memaksimalkan keuntungan. Salah
satu indikator capaian kinerja adalah melalui capaian pemeringkatan
dalam Global Fortune 500 dan Forbes 2000. BUMN diproyeksikan dan
didorong untuk bersaing dalam pemeringkatan ini.

3. Pengelolaan Sumber Daya Aparatur


Sesuai dengan RPJMN IV 2020-2024 disebutkan bahwa
pembangunan Aparatur Sipil Negara (ASN) ditujukan untuk
melahirkan SMART ASN yang memiliki integritas, semangat
nasionalisme, berwawasan global, menguasai bahasa asing,
mengutamakan pelayanan, memiliki jaringan yang luas, serta jiwa
kewirausahaan sehingga dapat mendorong terwujudnya birokrasi
berkelas dunia. Reformasi birokrasi menjadi program yang menjadi
arahan Presiden pada tahun 2020-2024 yaitu dengan melakukan
reformasi struktural menuju lembaga yang semakin sederhana, lincah,
memiliki mindset progresif, cepat dalam melayani dan memberikan
izin serta efisien dalam kelembagaan.

Namun demikian, untuk mewujudkan target pembangunan ASN di


atas terdapat tantangan signifikan dalam membangun profesionalitas
ASN dan implementasi sistem manajemen SDM berbasis kompetensi
dan kinerja. Di dalamnya meliputi fungsi perencanaan yang memadai,
proses pengukuran kinerja yang objektif dan transparan, sistem
remunerasi berbasis kinerja, pelatihan dan pengembangan pegawai
berbasis kebutuhan dan gap kompetensi, pengelolaan manajemen
talenta dan suksesi untuk menjamin proses penerapan manajemen
karir yang berbasis merit, pembangunan sistem informasi SDM yang
terintegrasi dan hal lainnya.

Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, Kementerian BUMN


akan melakukan proses pembangunan manajemen SDM secara
menyeluruh melalui grand design pengelolaan SDM Kementerian
BUMN. Hal tersebut mencakup fungsi perencanaan SDM (workforce
planning), rekrutmen dan seleksi, pengelolaan administrasi
kepegawaian, pengembangan kapasitas, manajemen kinerja,
-57-

manajemen karir, manajemen talenta dan suksesi, manajemen


kompensasi dan benefit, manajemen perlindungan dan sistem
informasi manajemen SDM serta manajemen terminasi SDM.
Proses pembangunan manajemen SDM disertai dengan cepatnya
perubahan yang dilakukan pada area SDM tentunya menuntut
kebutuhan kompetensi teknis baru di bidang SDM yang lebih
memadai, seperti manajemen pengetahuan, analisa data kepegawaian
(people data analytic) dan manajemen strategi pada era disrupsi.
Dengan demikian diperlukan suatu perubahan pengelolaan SDM yang
komprehensif dan terintegrasi sehingga dinilai sangat mendesak
untuk membuat suatu grand design pengelolaan SDM di lingkungan
Kementerian BUMN. Grand design tersebut akan menjadi acuan
bersama dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan SDM baik dalam
perancangan, perumusan, pelaksanaan dan evaluasi manajemen SDM
secara komprehensif, terstruktur dan berkesinambungan.

Dalam rangka menuju pengelolaan SDM yang smart dan mengkader


talenta yang akan membawa organisasi ke depan, maka diperlukan
suatu framework yang akan menjadi pedoman dalam pengelolaan
SDM. Framework yang digunakan sebagai grand design pengelolaan
SDM di lingkungan Kementerian BUMN sebagai berikut:

Gambar 3.6.
Grand Design Pengelolaan SDM Kementerian BUMN

Job Description / Managerial Responsibility

Organisation Development, Organisation Alignment & Maintenance

Sebelum Selesai masa


Hari pertama
bergabung Selama berkarya di Kementerian bakti sebagai
sampai menjadi
menjadi pegawai
pegawai tetap
pegawai

Business Grading System &


Manajemen
& HR Persiapan Training, Pemetaan Posisi Separation &
Re rutmen Kinena: Deployment
Strategy Pegawai Learning & Reward Management & Termination
& Seleksi Unit Keija
Baru elopment Sistem Remunerasi
ndivIdu

Manajemen Kompetens

Manajemen Karier dan Suksesi

Manajemen Perubahan dan Budaya Kementerian

HR Operations & HRIS

Employee Relations (Hubungan antar Pegawai)


-58-

Pengelolaan SDM merupakan turunan dari kebijakan besar organisasi


yaitu Rencana Strategis Kementerian BUMN. Prioritas kegiatan
seluruh program SDM sebagaimana framework di atas akan
diselaraskan sesuai dengan prioritas arah organisasi. Framework
tersebut terdiri dari kebijakan-kebijakan yang diperlukan selama
siklus pengelolaan SDM, dimulai dari rekrutmen pegawai hingga
pegawai tersebut memasuki tahap terminasi.

Agar pengelolaan siklus pengelolaan SDM berjalan sesuai dengan hasil


yang menjadi tun tutan organisasi, Kementerian BUMN perlu
menyusun kebijakan yang meliputi perencanaan kebutuhan SDM,
rumusan job description setiap jabatan, penyelarasan pengembangan
organisasi untuk merumuskan masing-masing tugas dan tanggung
jawab setiap unit, manajemen kompetensi, manajemen karir dan
suksesi, manajemen perubahan, dukungan sistem informasi dan
pengelolaan hubungan industrial dengan pegawai. Selanjutnya, untuk
memberikan batasan dan kesamaan pemahaman dalam pengelolaan
SDM di lingkungan Kementerian BUMN, berikut adalah uraian dari
komponen framework pengelolaan SDM:
a. Perencanaan SDM (HR Planning, Review and Monitoring, HR
Policies)
Perencanaan kebutuhan SDM disusun sesuai dengan arah
transfoi inasi organisasi ke depan. Selanjutnya perhitungan
kebutuhan SDM akan dilakukan melalui analisa beban kerja
(work-load analysis). Hasil analisa lalu disandingkan dengan
ketersediaan SDM untuk mendapatkan selisih kekurangan SDM.
Hasil kekurangan SDM tersebut tentunya telah
mempertimbangkan jumlah pegawai yang akan terminasi/pensiun
dan jumlah pegawai yang akan dipromosikan.

Pemetaan kebutuhan SDM merupakan sistem yang terintegrasi


dengan sistem perencanaan yang lainnya, yaitu perencanaan
rekrutmen dan training, learning and development, perencanaan
karir dan suksesi serta perencanaan kompetensi yang harus
dimiliki oleh setiap pegawai.

b. Pemetaan Job Description/ Managerial Responsibility


-59-

Job Description/ Managerial Responsibility merupakan pemetaaan


yang meliputi tugas-tugas jabatannya, kewenangan, output dan
persyaratan kualifikasi serta kompetensi masing-masing jabatan.
Job Description tersebut wajib dibaca dan dilaksanakan oleh
individu pemegang jabatan. Review dan evaluasi atas job
description dilakukan secara periodik bersamaan dengan evaluasi
organisasi.

c. Penyelarasan pengembangan organisasi (Organisation


Development, Organisation Alignment and Maintenance)
Organisasi tersebut merupakan kendaraan yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasi yang diamanatkan oleh ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengembangan
organisasi dilakukan berdasarkan evaluasi kelembagaan dalam
rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses bisnis
organisasi. Dengan adanya perubahan roda pemerintahan, baik
adanya penambahan atau pengurangan tugas dari pemerintah,
tentu akan berdampak terhadap pengembangan organisasi.
Perubahan organisasi dilakukan sesuai dengan kebutuhan
sehingga tidak ada jangka waktu spesifik yang harus dipenuhi
untuk menyelesaikan proses perubahan.

d. Siklus SDM
Pengelolaan SDM mengikuti siklus normal seorang pegawai selama
yang bersangkutan berada dalam suatu organisasi. Siklus
tersebut dimulai dari rekrutmen dan seleksi, persiapan pegawai
baru, kegiatan training, learning and development yang wajib
diikuti oleh pegawai, pengelolaan manajemen kinerja organisasi
dan kinerja individu, penetapan grading system/ kelas jabatan dan
pengelolaan remunerasi pegawai, pengembangan pegawai dalam
jabatan dan yang terakhir adalah terminasi pegawai baik melalui
pensiun normal maupun pegawai tersebut keluar dari organisasi
atas kemauan sendiri atau karena pemutusan hubungan kerja.

e. Manajemen Kompetensi
Dalam rangka pengelolaan organisasi yang capable perlu didukung
oleh SDM yang kompeten dan profcsional sehingga dapat
-60-

menjalankan proses bisnis yang optimal dalam mencapai tujuan


organisasi. Untuk menyiapkan kapabilitas tersebut, maka
dibentuk model kompetensi yang diturunkan dari kebijakan
strategis organisasi. Model kompetensi dimaksud menjadi acuan
bagi sistem-sistem SDM yang lain yaitu untuk proses rekrutmen,
training, learning & development, career & succession, remuneration,
talent management clan performance management.

f. Manajemen Karir dan Suksesi


Pergerakan pegawai dalam suatu jabatan ke jabatan yang lain
akan memperkaya pengalaman dan skill serta meningkatkan
kompetensi pegawai. Manajemen karir dan suksesi diperlukan
dalam rangka memberikan kepastian atas pergerakan tersebut.
Adapun karir pegawai terdiri dari karir struktural dan karir
fungsional. Setiap jabatan yang akan ditempati memiliki
persyaratan yang harus dipenuhi. Dalam manajemen karir dan
suksesi mencakup juga career progression track dan career
mapping untuk mengilustrasikan waktu yang dibutuhkan dalam
meniti karir dan hubungan kedekatan perpindahan karir antar
rumpun jabatan.

g- Manajemen Perubahan dan Budaya Kementerian BUMN


Manajemen perubahan dan internalisasi pembentukan budaya
Kementerian BUMN merupakan proses yang langgeng. Di antara
kunci sukses keberhasilan proses adalah peran dan keterlibatan
pimpinan untuk menjadi role model dari setiap perilaku yang
merepresentasikan budaya tersebut. Strategi komunikasi sangat
memegang peranan penting untuk menyampaikan target
perubahan dan transformasi yang ingin dicapai.

h. Dukungan Sistem Informasi (HR Operation and HR Information


System)
Sistem informasi pengelolaan SDM akan mempermudah
implementasi setiap sistem SDM yang saling terintegrasi.
Dukungan sistem informasi SDM yang baik akan meningkatkan
service level kepada seluruh stakeholders. Sistem informasi
mencakup seluruh proses bisnis yang ada sehingga transparansi
-61-

dan pengelolaan SDM lebih akuntabel dan memperoleh


kepercayaan dari pegawai. Hal tersebut akan memberikan dampak
terhadap peningkatan kinerja pegawai karena memenuhi aspek
fairness tiap individu pegawai.
i. Hubungan Industrial Pegawai (Employee Relationship)
Hubungan kerja antara pegawai dengan instansi telah diatur oleh
ketentuan-ketentuan pemerintah diantaranya regulasi yang
diterbitkan oleh Kementerian PAN/ RB dan Kepala BKN. Hubungan
yang dijalin menganut prinsip keadilan dan kewajaran serta
menjadikan pegawai sebagai representasi dari kehadiran negara.
Dengan demikian, semua perilaku pegawai baik dalam
melaksanakan tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari
menjadi cerminan dari korps pegawai pemerintah.
-62-

BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

A. Target Kinerja
Dalam rangka merealisasikan visi, misi dan tujuan Kementerian BUMN
serta mewujudkan sasaran pembangunan nasional, Kementerian BUMN
menetapkan 4 (empat) Tujuan, 9 (sembilan) Sasaran Strategis, yang
tingkat pencapaiannya diukur dengan 19 (sembilan belas) indikator
kinerja sebagai berikut:
Tabel 4.1.
Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, dan Target
Kementerian BUMN Tahun 2020-2024
Tahun
Tujuan/ Sasaran PIC
Indikator Kincrja
Strategis 2020 2021 2022 2023 2024

A. Mewujudkan Kementerian BUMN sebagai Pembina dan Pengawas BUMN yang Psofesional
1. Menciptakan a. Peningkatan 82,27 83,92 85,6 87,31 90,01
SDM yang Indeks (Tinggi) (Tinggi) (Tinge) (Tinggi) (Sangat
Sekretariat
Unggul dan Profesionalitas Tinggi)
Profesional ASN
b. Produktivitas Rp3,07 M/ Rp3,16 Rp3,25 Rp3,35 Rp3,45
tenaga kerja org M/ org M/ org M/ org M/ org SDM & TI
BUMN
c. Rasio
Keterwakilan
perempuan 9% 10% 11% 13% 15% SDM 8&TI
dalam BOD/
BOC BUMN
2. Menciptakan a. Peningkatan
organisasi Akuntabilitas
yang kuat, Kinerja 3,0 3,1 32 3,3 3,4 SDM & TT
sehat dan Organisasi
akuntabel (SPBE)
b. Peningkatan
Kualitas
Laporan
WTP WTP WTP WTP WTP Sekretariat
Keuangan
Kementerian
BUMN
B. Mewujudkan Kemandirian dan Korporatisasi BUMN
1. Meningkatnya a. Rasio BUMN
Tata Kelola dengan Tingkat 77% 81%
79% 82% 84% Portfolio
BUMN Sebagai Kesehatan
Korporasi Kategori Sehat
b. Harmonisasi Hukum
Regulasi Tata dan
60% 70% 80% 90% 100%
Kelola BUMN. Perundang
-undangan
c. Tingkat
Kepatuhan Hukum
BUMN dalam dan
80% 85% 90% 95% 100%
Menindaklanjut Perundang
i Regulasi dan -undangan
Kebijakan
2. Penguatan a. Jumlah BUMN
kapasitas dan Anak Keuangan
BUMN Usaha yang 33 35 37 39 50
& MR
telah
melakukan IPO
b. Penyelesaian
restrukturisasi Keuangan
hutang BUMN 15% 25% 50% 70% 80%
& MR
(RDI, SLA,
hutang tidak
-63-

Tabun
Tujuan/ Sasaran PIC
Indikator Kinerja
Strategis 2020 2021 2022 2023 2024
produktif,
BUMN tidak
sehat
C. Meningkatkan Keunggulan dan Daya Saing BUMN
1. Meningkatny a. Peningkatan
a Daya Saing pasar BUMN ke
BUMN luar negeri 30 36 42 48 54 Portofolio
(Jumlah
Negara)
b. Perbaikan level
INDI 4.0
(Indonesia 17 22 30
10 13
Industry 4.0 SDM & TI
BUMN BUMN BUMN BUMN BUMN
Readiness
Index) BUMN/
anak
2. BUMN Unggul a Jumlah BUMN
di Kancah yang Masuk 6 7 Portofolio
5 5 6
Internasional Peringkat
Global
b. Pembentukan Keuangan
Holding BUMN 2 1 2 2 1 & MR

D. Memaksimalkan Kontribusi BUMN terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan


1. Kontribusi Kontribusi BUMN Rp365,5 Rp413, Rp472,7 Rp540,6 Rp682, Keuangan
BUMN kepada Negara 3T 1T 2T 9T 5T & MR
terhadap (Dividen, Pajak,
penerimaan PNBP)
Negara
(APBN)
2. Kontribusi a. Realisasi Rp490T Rp532T Rp577T Rp627T Rp680T Portofolio
BUMN sebagai Belanja Modal
agen (Capex) BUMN
pembangunan
nasional b. Kontribusi 13,0% 14,7% 15.7% 16,8% 18,0% Portofolio
BUMN pada
pengembangan
energi barn
terbarukan

3. Kontribusi a. Net Profit Rp178 T Rp199 Rp222 T Rp248 T Rp325 Portofolio


BUMN dalam T T
peningkatan Rp1.989 T Rp.2.198 Rp2.429 T Rp2.684 T Rp2.966 Portofolio
b. Kapitalisasi
value BUMN T T
Saham BUMN
untuk
pemegang
saham (Aset
Negara)

B. Kerangka Pendanaan
Dalam rangka mewujudkan sasaran-sasaran strategis dan target kinerja,
diperlukan berbagai dukungan dan sumber daya. Salah satunya
dukungan pendanaan untuk membiayai program Kementerian BUMN
2020-2024.

Adapun kerangka pendanaan Kementerian BUMN 2020-2024 dapat


dilihat dalam tabel di bawah ini:
-64-

Tabel 4.2.
Kerangka Pendanaan
Kementerian BUMN Tahun 2020-2024
Rp juta
Tahun
Tujuan/ Sasaran Indikator Kinerja
Strategis 2020 2021 2022 2023 2024

A. Mewujudkan Kementerian BUMN sebagai Pembina dan Pengawas BUMN yang Profesiona
1. Menciptakan a. Peningkatan
SDM yang Indeks 82.251,9 87.308,4 92.385,5 97.806,1 102.696,4
Unggul dan Profesionalitas
Pro fesional ASN
b. Produktivitas
ten.aga kerja 8.623,9 8.941,4 9.475,0 9.684,0 10.065,0
BUMN

c. Rasio
keterwakilan
perempuan 3.111,1 3.159,7 3.322,6 3.374,9 3.543,6
dalam BOD/
BOC BUMN
2. Menciptakan a. Peningkatan
organisasi Akuntabilitas
yang kuat, Kinerja 11.136 11.811,7 12.787,1 13.188,0 13.503,5
se hat dan Organisasi
akuntabel (SPBE)
b. Peningkatan
Kualitas
Laporan 283.542,3 118.294,8 96.482,5 95.306,6
167.526,9
Keuangan
Kementerian
BUMN
B. Mewujudkan Kemandirian dan Korporatisasi BUMN
1. Meningkatnya a. Rasio BUMN
Tata Kelola Dengan Tingkat
BUMN Kesehatan 3.599,9 3.959,9 4.355,9 4.791,5 5.031,0
Sebagai Kategori Sehat
Korporasi (A)
b. Harmonisasi
Regulasi Tata 8.845,8 8.980,9 9.226,0 9.371,2 9.839,7
Kelola BUMN.

c. Tingkat
Kepatuhan
BUMN Dalam 2.222,1 2.352,0 2.418,3 2.539,2
2.163,8
Menindaklanjuti
Regulasi dan
Kebijakan
2. Penguatan a. Jumlah BUMN
kapasitas dan Anak
BUMN Usaha yang 1.061,2 1.111,0 1.176 1.209,2 1.269,6
telah
melakukan IPO
b. Penyelesaian
restrukturisasi
hutang BUMN
(RDI, SLA, 1.391,02 1.526,0 1.812,1 2.111,2
1.281,3
hutang tidak
produktif,
BUMN tidak
sehat
C. Meningkatkan Xeunggulan dan Daya Saing BUMN
1. Meningkatnya a. Peningkatan
Days Saing Pasar BUMN ke 3.324,3 3.495,7 3.550,7 3.728,2
3.254,3
BUMN Mar negeri
()umlah negara)
h. Perbaikan level
INDI 4.0
(Indonesia 1.771,3 1.856,1 1.951,8 1.982,5 2.081,6
Industry 4.0
Readiness
Index) BUMN
2. BUMN Unggul a. Jumlah BUMN
di Kancah yang Masuk 3.432,2 3.609,3 3.666,0 3.849,3
3.380,7
Internasional Peringkat
Global
-65-

Tahun
Tujuan/ Sasaran
Indikator Kinerja
Strategis 2020 2021 2022 2023 2024
b. Pemb entukan
Holding BUMN 28.746,4 29.804,8 31.583,3 32.279,9 33.550,0

D. Memaksimalkan Kontribusi BUMN terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan


1. Kontribusi Kontribusi BUMN
BUMN kepada Negara
terhadap (Dividen, Pajak, 8.982,7 9.130,1 9.600,8 9.751,8 10.239,4
penerimaan PNBP)
Negara (APBN)
2. Kontribusi a. Realisasi
BUMN sebagai Belanja Modal 8.619,9 8.954,7 9.416,3 9.564,5 10.042,7
agen (Cape4 BUMN
pembangunan
Nasional b. Kontribusi
BUMN pada
pengembangan 5.749,3 5.961,0 6.316,7 6.456,0 6.710,0
energi
terbarukan
3. Kontribusi a. Net Profit
1.551,8 1.853,9 1.814,6 1.733.912 1.951,8
BUMN dalam
Peningkatan
b. Kapitalisasi
value BUMN Sahara BUMN
untuk
1.626,6 1.754,0 1.844,4 1.873,4 1.967,1
pemegang
saham (aset
negara)
Total 345.832,7 469.957,2 314.696,5 300.505,2 309.870,2

C. Dampak Penyebaran Covid-19 pada Kinerja BUMN


Sejak pertama kali ditemukan kasus penderita Covid-19 di Wuhan,
penyebaran Covid-19 mengalami peningkatan yang sangat cepat. Sampai
saat ini tercatat lebih dari 2 juta kasus dan 160 ribu kematian terjadi di
dunia karena Covid-19.

Kasus TerkontIrmas1 Total Kematlan


110000 (Global)
1.503 000 Total (Global) 7W43 kolas=2..930.70 motions 160.043
33.806

2.000.000 130003 FOIOItty tate = 6.9% MOH


731.793
.•1 Polska
1.501030 ■ 1030'
Lerman 23.277
129.207 09011e Tiongkok
• Pe rends
/-001.100 •-eeeleggns e—ePerancie 30439
• 040 19.1.416
Spa ny0 —Spa nye!
19.323
125.926 15.464
500001 • 16i1111,0 30000 +.+Amenka See11.1 ••••■
•••La1nnya
151.733
■ Amenks Se ika 4432
/14.3fi
Ot3.9.019.15 R219
4;141444
Ings.813,1„.,A eL awaMN4AmoAgass..!.1
K gIngte et enen A lStiga s f".1 19390388 24 N

Sumber : worldmeters.info/coronavirus data per 18 April 2020 pada


Indonesia Macroeconomic Update oleh Kepala BKF

Dampak Covid-19 terjadi tidak hanya di sektor kesehatan tapi secara


signifikan juga mempengaruhi sektor ekonomi. Secara global,
perekonomian dunia mengalami kontraksi ekonomi yang dalam selama
tahun 2020 sebagai akibat penyebaran Covid-19. Proyeksi pertumbuhan
ekonomi global tahun 2020 dipangkas dalam oleh beberapa insititusi.
Perkembangan di dua negara perekonomian terbesar yaitu China dan
Amerika Serikat juga menunjukkan tekanan yang dalam. Pertumbuhan
-66-

ekonomi global diproyeksikan lebih rendah dari asumsi sebelumnya yaitu


menjadi -2,2% pada tahun 2020 dan meningkat ke 5,2% di tahun 2021.

2020 2021*
2018 2019
FEB APR MEI FEB APR MEI

PDB Dunia 3,6 2,9 3,0 -2,0 -2,2 3,4 5,1 5,2
AS 2,9 2,3 2,1 -3,7 -3,7 2,0 4,3 4,3
EURO 1,8 1,2 1,1 -6,1 -6,1 1,3 3,2 3,2

1EPANG 0,8 0,8 0,4 -4,9 -5,1 0,7 2,6 2,7

TIONGKOK 6,6 6,1 5,6 2,1 1,8 6,2 7,9 8,0

INDIA 7,4 5,1 5,5 2,0 1,5 6,2 6,8 6,8

LATAM 1,0 0,1 1,8 -5,0 -5,0 2,0 3,2 3,2

Sumber : IMF-WEO April 2020, Bank Indonesia

Di Indonesia, sejak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)


menetapkan Pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional non-alam di
Indonesia dan diinstruksikannya Pembatasan Sosial Berskala Besar di
wilayah Jakarta dan kota-kota besar lainnya, perekonomian Indonesia
mengalami penurunan aktivitas secara signifikan. Terlihat dari nilai tukar
rupiah yang sempat menyentuh level Rp16.000,-, penurunan IHSG
sampai level di bawah 4000, nilai impor dan ekspor yang turun, dan
seterusnya. Proyeksi pertumbuhan Indonesia oleh berbagai institusi
menunjukkan penurunan yang signifikan dari proyeksi awal. Bahkan di
triwulan I tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia turun menjadi
2,97.

Proyeksi
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
5,01 4,88 5,03 5,07 5,17 5,02 -0,4% s.d.
(ry)

Realisasi PEN
Perlindungua SOSIal,
Awal CoWd-19 insenNdunia usea
ANSI penerapan PSBB, sudan berjawn opmal
penorman konsumsi

Relaksasi PSBR
NOrITIVI Reallsasi
Program PEN
khuSuSrlya
Penerapan PSBB perlindungan saga'
Penurunan konsurns.
(seperti eielaronik,
semen.rnobil) sangat
talam pada April-Mel
2014 2015 2016 2017 2018 2019 Q12020

Sumber : Kementerian Keuangan RI

Melemahnya kondisi makroekonomi dan mikroekonomi Indonesia,


mempengaruhi kinerja BUMN secara general. Adanya pembatasan
-67-

pergerakan/mobilisasi masyarakat secara langsung mempengaruhi


sektor keuangan, UMKM, transportasi, pariwisata, ritel, logistik,
perdagangan, dan lain-lain.
Pelayanan
Konstruksi logistik

Pertanahan, Pelayanan
kelautan dan Elektronik
Pariwisata Tetekomunikasi
transportasi

I Makanandan Tekstil dan


Pertambangan Otomotif Minuman produk tekstil

Keuangan UMKM I Bahan kimia,


farmasi dan
perelatan medis
1

Berdasarkan data yang telah diolah oleh Kementerian BUMN, proyeksi


keuangan BUMN tahun 2020 tercermin pada tabel berikut.

IDR TrII Iun TB 20191 TA 2020 RKAP TB 20201 TA 2021


Aset 8,733 9,099
Ekuitas 2,664 2,900
Capex 368 481
Laba Tahun Berjalan (Net) 152 198
Laba Tahun Berjalan yg dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk (Net) 138 183
Dividen 44 16

Sumber : Tim Analisis Deputi Bidang Manajemen Risiko dan Keuangan

Menurunnya aktivitas ekonomi akibat pandemic Covid-19 yang terjadi di


hampir seluruh sektor ekonomi, menyebabkan penurunan kinerja BUMN
yang cukup signifikan di triwulan II tahun 2020. Diproyeksikan kinerja
akhir tahun 2020 BUMN tidak dapat mencapai target RKAP sebagaimana
tabel di atas. Penurunan target kinerja BUMN di tahun 2020 secara
langsung akan mempengaruhi target kinerja Kementerian BUMN yang
tertuang pada Renstra ini.

Memperhatikan berbagai langkah strategis yang dilakukan Pemerintah


dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan dengan asumsi Indonesia
-68-

telah melewati masa peak Covid-19 pada bulan Juni, diproyeksikan


pemulihan ekonomi akan mulai terlihat pada kuartal ketiga tahun 2020.
Sebagai respon atas penyebaran Covid-19 di Indonesia dan terjadinya
tekanan ekonomi baik karena faktor internal maupun eksternal, paket
pemulihan ekonomi telah ditetapkan oleh Pemerintah untuk memperbaiki
kondisi ekonomi di tengah ketidakpastian kapan pandemi Covid-19
selesai. Paket pemulihan ekonomi tersebut juga diberikan kepada
sejumlah BUMN yang terdampak pandemi Covid-19. Adapun paket
pemulihan ekonomi nasional yang direncanakan akan diberikan ke BUMN
sebagaimana infografis berikut.

0 Penca ran Hutang Pemerintah ke U N

lk
deincialtacrena 111•BILPLOG jr,* protastuck 14r'
{ bFirA#h
41,.•.•

46,46 12,18 0,30 45


TriLlun Triliun Trfliun Trdiun Triliun

Total Pena ahanPlutang Rp113,487

PMN Tahun 2020


1,5 -rimum 1,51nourr E 7rIliusa 0,571iitur Ei,g5 Til Rib 5 Tri tun, 4 Wiling

PS114
1. 94
4,;;-rkic
1111611LITIraitS .--
0,31a! MOP i'f•V to-p.m nrItr
Lit04 Ka, sew -Mikr .11.34.14. 11,./X...11171MARIT 11467
mar SY=

ota am* PMN ;r4p23, tOUVrt9 I itiktfro l rw ;

Tabun 2020

Pinjaman Convertible Bonds

V
4,4111-i Etot

3 Talcum

Total Bantuan dana pfnionion un 2020 . R 11 , 5T


"Data oar das oilcan k e lnipuI 1 Papal Kerja VI OFR R cengan fsenteri LIUMI4 RI
tmigtgat 15 juli 2424. Montan BUMN Ieklf menyarripaikon Surat ltsulan lambahan PMN
tahun 2020 dalam rangka Program Pemulthan Ekonorni Nasional dengan liorrior Surat
S-525161B1U/07,2020 tangpal 27 Jolt 2020 kepada Merrier' Ketoargan berdasarkan hard
Ina menunggu persetquar$ Menteri Keuangen
rapar kefla tersebut. Penetapan fln8r

Sumber : Kementerian Keuangan RI

Dengan adanya bantuan Pemerintah kepada BUMN, diharapkan dapat


memperbaiki kinerja BUMN khususnya di tahun 2020 dan juga
mem.ban W. ma syarakat terdampak pandemi Covid- 19. Saat ini
-69-

Kementerian BUMN masih merampungkan penyesuaian target-target


kinerja dengan asumsi pandemi Covid-19 yang masih berjalan dan
adanya Paket Pemulihan Ekonomi Nasional. Revisi atas target Renstra
2020 - 2024 akan diakomodir pada Rencana Kinerja di tahun yang
bersangkutan.
-70-

BAB V
PENUTUP

Tantangan yang dihadapi Kementerian BUMN saat ini datang dari berbagai
sektor (strategi, tata kelola, keuangan, dan SDM) dan dinamika global seperti
percepatan ekonomi yang dipengaruhi oleh disrupsi/inovasi dunia digital dan
Revolusi Industri 4.0. Oleh karena itu, Kementerian BUMN dan BUMN perlu
mengoptimalkan upaya dalam menggali potensi yang dimiliki sehingga
menjadi lebih siap dalam menghadapi tantangan tersebut dan mampu
memitigasi dampak negatif bagi BUMN dan perekonomian Indonesia.

Renstra Kementerian BUMN 2020-2024 merupakan pedoman bagi


Kementerian BUMN dalam mewujudkan pembinaan dan pengawasan BUMN
yang profesional sehingga lebih terintegrasi dan terarah dalam mewujudkan
kemandirian dan korporatisasi BUMN. Selanjutnya, melalui implementasi
pedoman tersebut diharapkan keunggulan dan daya saing BUMN meningkat
di level domestik, regional, hingga global. Tak hanya itu, pelaksanaan Renstra
ini diharapkan mampu mendorong optimalisasi kontribusi BUMN terhadap
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Sebagai pedoman Kementerian BUMN dalam melaksanakan Kebijakan dan


Program Pemerintah di bidang Pembinaan BUMN, Renstra Kementerian
BUMN tahun 2020-2024 telah selaras dengan Visi dan Misi Presiden Republik
Indonesia yang tertuang dalam RPJMN IV 2020-2024. Kesamaan Visi dan
Misi ini akan menjaga integrasi program pembangunan selama periode 2020-
2024.

Oleh karena itu, dengan berpedoman pada Renstra 2020-2024 Kementerian


BUMN dan BUMN perlu bersinergi dalam menentukan arah kebijakan dan
aksi korporasi sehingga tujuan Kementerian BUMN dan BUMN serta Visi dan
Misi Presiden RI yang termuat pada RPJMN 2020-2024 dapat tercapai.

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA


REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

Salinan sesuai dengan aslinya,


Humas dan Fasilitasi ERICK THOHIR
Kep.
D Strategis

WOO
910071996031001
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : PER- 8/MBU/08/2020
TENTANG
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN BADAN USAIIA
MILIK NEGARA TAHUN 2020-2024

MATRIK KINERJA DAN PE NDANAAN KEMENTERIAN BUMN


TAHUN 2020.2024
Programl Target Ala - i (Dam Malan Ropthh)
Sasaran Program IClutcomet/Sasaran Kogiatanlhdikator Bataan UnitOrganisasiPalaksana
Kegiatan 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
EMENTERIAN/LEMDAGA: KEMENTERIAN BADAN USANA MIRK NEGARA 345.832.707 459.480.205 314.200.293 300.539.200 109.970.195 Sakretariat
Menciptakan 5DM yang Unggul dart Profesional Sekretanat dan Banat 5DM & T1
• Peningkatan Indeks Profesionelitas ASN 62,27 (Tinggi) 83,92 (Tinggi) 85,6 (Tinggi) 87,31 (Tnggi) 90,01
- Produldivitas tenaga kerja BUMS Rp3,07 Rp3,16 Rp3,25 0p3,35 Rp3,45
- 'Rasio KeterwakFlan perernpuen dalam BOO/ BOO BUMS 006 10% 11% 13% 15%
Nonciptakan organisasi yang Runt, cabal dan akuntabel Sekretariat dan Deputi 5DM & TI

- Peningkatan Akuntabihtas /6004,0 Organisasi (SPBE) 3 poin 3,1 pod, 3,2 polo 3,3 poin 3,4 pair
- Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Kamenterian BUMN WTP WTP WTP WTP WTI.
Meningkatnya Tata Kelola BUMN Sebagal Korporasi Warren dan Dental Hokum &
PUU
- Rasio BUMN dengan Tingket Kesehatan Kategori Seha1 77% 79% 01% 82% 84%1
- Harmonisasi Regulasi Tata Kelola BUMS. 60% 70% 30% 90% 100%
-Tingkat Kapatuhan BUMS dalam Menindaklanjuti Regulasi den Kehijoken 80% 85% 80% 95% 100%
Penguatan kapasilas BUMN Dental Keuangan & MR
- , Jurnlah BUMN clan Anak Usaha yang telah melakukan IPO 33 perusahaan 35 perusahaan 37 perusahaan 39 perusahaan 50 perusahaan
• Penyelesaian restruktugsasi hutang BUMS (ROI, SLA, hutang tidek produktif, BUMS tidak 15% 25% 50% 70% 80%
what)
MenNgkatnya Daya Salng BUMN Warren dan Donal SDM & TI
• Peningkatan paser BUMN ke fuer negeri (Jumleh Negere) 30 Negara 36 Negara 42 Negara 48 Negara 54 Newel
- Perbakon level IND/ 4 0 Indonesia Industry 4.0 Readiness Index) BUMN/ anal, 10 BUMS 13 BUMS 17 BUMS 22 BUM% 30 BUMS
BONN Unggul di Kansan Intemasional Warren clan Deputi Keuangan &
MR
- Jumlah BUMS yang Mosul, Peringkat Global 5 BUMN 5 BUMN 6 BUMS 6 BUMS 7 BUMN
- Pembenkthen Holding OWN 2 Holding 1 Holding 2 Holding 2 Holding 1 Holding
Kontribusi BONN whacs))) ponaranaan Negara WIN Deputi Keuangan & MR
- Kontribusi BUMN kepada Negara (Divides, Polak, PNI3P) Rp365,53 Trill. Rp413,1 Triliun 00472,72 irides 0p540,69 Triliun Rp682,5 Triliun
Kontribusi BUMN sebagai ages penthangunan nasional Women
- Real/sass Belanja Modal (Capax) BLIMP! Rp490 Triliun Rp532 Triliun Rp577 Triliun Rp627 Triliun Rp680 Trill.
- Kontribusi OWN pride dengembengen energi baru terberuken 13,00% 14,70% 15.7% 16,80% 10 00%
Kontribusi BUMN dalam aningkatan value BUMN untuk pemegang wham (Aset Negara) Warner)
- Net Profit Rp178 Triliun Rp199 Triliun 18,9222 Triliun Rp240 Triliun Rp325 Triliun
- Kapitelisasi Saham BUMP/ Rpl .989 Triliun Rp.2.198 Triliun 18p2.429 Triliun Rp2.684 Triliun Rp2.966 Triliun
PROGRAM A Pro9 am Dnkungan Manajemen 241.778.802 360 123 020 159.764.146 182.283.701 185 044 BDG Sekretariat
Menciptakan SDM taagjamd dan professional Sekretariat
IAA - Peningkatan Indeks Profesionalitas ASN Indeks 82,27 (Tinggg 83,92 (Tinggi) 85,6 (Tinggi) 87,31 (Tinggi) 90,01 (Bengal rimy')
Menciptakan organises/ yang kuat, what dan akuntabel Sekretariat
- Peningkatan kualitas Laporan Keuangan Kementerian BUMS Indeks (Opini BPI() WTP WTP DITP WTP WTP
MATR1K KNERJA DAN PENDAMAAN KEMIENTERLAN aum
TAHUN 2020-2024
005804011' ''.71 Ts 4■
1 D J.., RI. p i., I o,
Sakisan Pr cgram Mutt k 1 1 Lakasi Satuan 337 Oi All Pc a
&vistas 2001 2977- 2979 3037. 29;74 2933 :41 2■
74:1 .: r. I-
- P40,04afern 645.690,40 ReAnnas 833777010 (60335 Pao 8699004, 4200 500 84.05 Pool 415 Pon 80.30 Pool
- Pun:3144n porrwopan RAM-awes 19999a(54015 773 Pao BO- Pan az PcVn 31480717 as Pan
- P6iIS70037373 60445 57904)373177 05055 6d Porn 7004%0 226 P935 7,5.7P40 7571555 00.8 1009,
- ftwIng.kawl indcAz Lew.. Pula Stage 772 4,06 Strata 775 4,10610909 1.5 4,20 94nsis 175 42531995 14 ' 4,211 Stab 170
Krsistan I:Pamlnykaten MOW. Perencanenn, Organism& dam Kepenatraion 00.484400 92.810.027 08,004.104 95044650 Biro Perensensan Organism',
dips Kgposannalan

1A417431,313799 917193494404 WAS 9033 34184 01779 447934991


- 17455400e rkk4, SAKtP (Mt Kofja Pain 13900 Pon 6107 62 n
5%.% 69.39 P60, 81,61119'71
• Mtn 037Vassesestyll 178 Poo 0230 1.7%3 14 Pact ' 51 Pan 9 Pas 94,1709=
- Akeras7 097‘9177Assan asgs5r30 P49773.91399 80% 95% 95% 95% 95%
. argranuanona, Cap651Rn.sclAms, 00e413 Pk15at Skater 7-5 4,00519(4 1.5 4 10 Skirtb 1-5 4.29 SA09 1-5 325 Skekt 175 3.04 Sklas 1-5
Menciptek” 90141 rall9 Vilma 4an erofwvw lanai
1MA • 993Sks 307tem mord Pan 305,39 1390 347,591400 354,45 1010 39374 Pair 3145.210 Fk5n
21040, - EM4064006649.4,6,4 1660 044650663 79.0999 5250% 719% 79303% 406%
1046 - Horatvtajdai liktatlrass Stan 1.5 400 Slat 175 4,40 Skutt. 1.5 4.70 Sahlio 1.0 4.275Skalo 146 4.30 3190.9 176
10(41.052 Lmearom Petaluma.
051 9,1044014n Fitaregnp Pr99n9n
1. ;
052 Perwsunan iowar.
953 P0114sla'05739071 m4nsiem00 crimp
/0(01.000 Layman *Ammo:men Oraarmad
001 PanirskustanKualas Pass. filcals Kan11711113,11181.9.1w
052 Peniviustan Eft 4kr11E6 0016'100. 5
953 T3an4arrnatu Sclernbsga3n
10101.951 Larientro Mamie.. 0DM
051 Penddkan 0an (Mahan
052 1.05t4n01 Admin4110*: KeP09..i.
953 Adminstrasi Pensedear SUS clan Amyl= Fungsionsi
)0403.994 Lenrel0tIP.11014439r0rt
001 Gail 00n Tuniar00an
DU c....0.49.9n8sr
Itamlataa 21 Panyelengograan Unmoor Milmogan Mmayarokal dam FalitheiOulkurtgen Strut*, Pirmini, 32.114418 32.335124 31.040400 32444091 72261.197 Biro Muknimme 003010(0kd 441
F•41.0 Dukungml 9e#001.!
A Mencipeakart ergarilmni yam kat Wm don s00001541 Pcteal
- Parungtaran Flasks Lapsnan Pahl* 5096 1.5 400 54011195 4,10 99943 ?A 4,20 93319 1.6 41,35 834a 1, 4,30 gicala 1.5
5 - Po00046456 say hefedutiwn AIN744 AitAk K049900 ,19395, 1140/391/ 11101.]0 114011441 inromeld inftmell( informslif
3 7 Asrmnase m993093;959 rnass739 n.41mr MM.' M.er-ers
. .L, rA .1 9littrk. 804601 ox 19073 KV% 109% 1001, 1
4 - /379300799337 Was 141550.. 0111.1671 1797.33417000 ISO% 14,0% 199114 100% 156%
5 7 Pardlirrilne 7399133.21,3 t 93999100 pew 973030127 111300411r0aOn91 Porsontesn UV% FOG% 114110 100% 10614
6 - Panama. p4n60J01061114111411R4054 MUM( Pazsantass 100% WO% I11S9 100% IX%
B Panimpt.ranPelsepst Pastel Way-anion Pisa
7 - Parsop4 Pemba-Saw 1109111/407Alss Kamonfortan BMW Patsanisso 45% 6071. 30% 6310 63%
2 - .103401 3070,73731.9kslif 50790 4.7951973190851411 P73634939 6 jetteltntwes. 915.85.526.6%0 193791.7309.,
AS 1105 fo.066 72M0 410366
■ 1 ■
.. ■ 1.99415/0 941390960 5.1041P1maim.%
• 051 A5 1$0050.000 .0410604,14455,005,144004
652 AS Affirlainal glynusan 01060*01 ISSAS Aktsferi
053 AS fl P4dy 001107 Rao 00116001Ka 4651
064 A4 Lamm Proforkor
04/93.951 519714109 44173,01
110 109 0q106-V1 P110110isn0-053374979473 606640
I17 A3 0337933 Hcalfir
)0012.968 Lannon Huburnaan Miasnaralurt don IntorrnaM
051 AS Pt73;319.01410790. Parn158I110.1
052 Bt P044044440 ROSA 5773973, 39 73e9,3 0.0310
953 A3 Itagang 700Mensr oar trritrmas, 611Ct4
058 At H5ttn4816341997497390 0933 Sakirexdreor
Mom= 3: P11 510040 Sams San Prassrana Karla, Rome. -Tangelo, Layonan AdrntinIs04s1 dm IStuanon 1191127897 2827025AR 73.101.7331 63.9747332 13,761.311 0139 Mon dim Kamm san
Mentioetkan 0 ranalseei vow kcal, .100 Jim mkuniMmi P7301
• % 0s1323737ss, bverVie. lestrog • 13439 woken Pevasnlese 125% FM% TOM UV% 152t%
- 0115455460 01.566t00 tC or....b....rr Eno" L.06 il, tun, 130%, 1007.1 10013 10a%
- Pat0021400 hepe50901.6010%5 ■
491066 04196t0.1001410045.00 19614440.56 85% 06% 9515 0515 95%

Palayerm Drama oloult Kemerotrlen BUNN vans ,,,0013 (1416. 0.501


• Lndeks Sep.= Issarusr 999737 Arum= 9f%
10=961 Larne, Swam dim Pranerans Irmerwid
OP Prnipidearr Perabfan Fosklas Porkatrkron
014 051.5mang50504055t0vau Gsdelv dam Elan.nan
K5219.955 latfarlan Manalsman matmgan
061 Parnansan Pangefluse Itausagan
51915116 Ataaalnikl Tatennt
059 P55%54444.652406r-an 4604000,
raminfavar, NoliamiAntwso
MATRIX KNIENJA DAN PENDAHAAN KENIENTERIAN BUNN
TANUN 2525.2024
PrOgran'a Is not Maio Dail. -11•614512140414}
Sacar7.6 PrAyr 06[44410%asaran a nIlhddiator L64.6 %Mum Unl 0641616061 Pc1666666
Kagiatan 74211 IN6/2 1024 140711 2621 2521 7026 0424
XX03.654 Layman Manalharrean
W1 Oanatairsaaaan RAW
052 FvoiradhindA.X*Ang. &MN
553 1:4111.151.17ffla LVARIT 554N
551513.90 Layanan Um.
451 Law.. Pe•pastaPasan
052 lajowLag INgsuaWan 06, 1 14447546/47

231155994 LarTa5en Bu11uh Tangga


Lemma 1664156674•7
146645351 413 1.4410141.1466 4,46111.616191414511111•641614111M4Cenuan5538. WWI 2.212473 5.597.140 7219AW 240.677 2-
10.749 1Wildarlit
Manaptairan organIsas1 yang twat, what dan alundabel P,nat
- laorlan MY Karp 11,11noo 141014W13/610 LOW aarja • 2 2
- Thigkalperat.rtaart Tedek (.64416 margrakI9eMiltesX61666144•664 56K pada ROMOMMilat (10611341868 100% NV% TOM XXI% 140%
SAW
- Ta5)941545054545 Si669,11;%nd.(6355, kern Pm... MAP) Perd6(585 3,10 *is •NS 130 dude 1.5 LSO aka% 1.6 BOB ski 1.51 4.19)4441, 14
- basks167pen183 166.647( 4095415,03.6 4_00 tAsta 14 MTO Ltala l-6 .20 6/1766 1.5 455 stab l-6 4,30 5ta, 1•6
ancoplakan SON yang nand Ban pdakssional A
• Th2661121P6In35d Pagan. 4a/am pa(6.666man [MINN Anmendase PC% 92% 54% 95% 10041
29641.956 Layman Audit Internal
951 Xamasad Ana Rena. 9. &Moan
M? 0655615+6tonannng a., 46616667
963 Agnyelenggartan SAW
3.134 0540x43 Pal510rv53N L
15.5 Ptom ope at

PROGRAM B. ?rag larn Pony cmh .7 dan Penqawasan SUM14 .,,,, 44617 Odputi 51141 A. 71
MAW-IWO 1119.3454115 31444664147 110,721 4 ''
U4''''''
.51'"'" 6 4154arn A PULL dan
Mania gkaOan days 551,14 BMX %mon d. Do puti SOO SIT

n.nan dundWl 11 *Waa all llegara 36 Mora 4261666• at New. 64 (Mw


- 96,05049n XV 40316604966 M0041,Y 40 Remus., hiAKI node &WY MAW /0 5116M111 1 0 BUM 208111N ?58W.41 X BLOM
BUMIN anumul di Sanaa!, ritalA71 woman
- EXAM Avg ,354tak F666666104;467 84555 5 OWN 5 BOW 5 BUNN 5 BUM 7 BUNN
Itonulgus1 BON/ bah anal 550M Pa.6a146116.6 1655166.1 Mama',
- A11.0:11111 Bafaxia mnani tear.? SWAM ME 7ahun MP 4177 MOLL, Pip 537 1735511 Ma 57( TAM AM 677 WA, Rs 660 Tan
llu
,ItolPturpefora76666 en.I*barl lerbnrkzrot BMfron P*644666 17% 15% 76% 17% 10%
- Axon SITT•ofpx Nasional yang asehmaart Oinngsa,,,, Paraaniaza %V% 50% 55% 100% 10014
K01,IIIIMs1 BLINN damn man. gaaakan yak. 01.1615 urkma namagang ranam lama 5053323 Marlon
- Net P615 ILL ?atm 3-.), 17760 /deo 176. MU? LOPen R11224.33 trithia Ra 29163 Intsm No 125.21 InVun
- 5.19.055(6 Gnanlh PATammaa 5% 5%. 5%. 5% 9%
- XapYA5can ;guar Bah= 119455 731,0 Nr f nAnd No 1.950 Taw Bp 7.156 TrrOva ft, 2429 In456, Rp 2.654 RA 2.6617 7055m
Yang unggli Ilan prolysional Dapnb 3051E IT
• POso Antennreolan parents.. dalum BM SOC BOSON Pcnonlaaa 6% 15% ITIt 13% 15%
- moduAlleas Wage Nags MINN 5255155 RP 397 57 3,16 .601 3-26 Pi, 625 N11 145
We,Orem Wyse' Clomp WY.' Om% 445/5505004 ROW Cvsng
Idenc..11 anganlaael yang Num who clan alnantabel Dagvti SD% 5 IT
P66,6*LL op alAvnLekiikers Ornmia oarto666P Oki &VC Pan 3 poi., 31 PcXo 3.2k. 23 Pc. 24 Actin
.. Ansurtrann axan4 maenad 77 mapaantasm 02 17,4 0,6 06
IN...N..1 DOW wank kannan rattan aosial masyarakac NIP. SOM • IT
rxdb nasa Program Komaram Can &no 44653134510 yam 0'4644.447 Pip Tatin Re 4,3 17)1g4 M74617 NON, 1:41 4,09 Mike, Pp 6,74 716146 Ra 4717611e6
- Sk,, TalP141 h064111413,3 0606641405076.4703/,•14644.11 04•14, Skdr 11231 2 ?
- 3141Va1 paseLla paLasi don mom amomg barsorntwav 6.6)axt3 dan MAW IPBBTarn On% 0.6610 Orrne 1.602 O7an4 2040
, Ofmm 2500 Wang 3450 Wang
56. 4453116744446.46
' 741x4(15100 11461046 04.21414560 APOT. 144061•1116 74461646 046144111155,07 a PUB
- Ponangenen 0670, 143F6Werer) Nikon, entanT5560 pedal ustrne milM n9pa504onaV dena/NBIO Petannts. 300% T00% T00% 193% 100%
gadan mana rtnIN r.sganWperusaham 94n2 kvalKesi
- To12.14,596rtran 922MNItak. pro•staanakan PIA), herparp. dm 1p9b6niren 56.0, 7-5 4.09 .S.I. 1.5 4.10 Skala 1.5 4.20 Skala %5, 4,25 Skala 14 4 30 Skala 155
Minotguelan. ...man ...06 legal MAIN 17411416 liabann & PUU
- 31,14413, I.C511.71666.4466(67-undangert 6(614176646 OPOkohar, 14once046441 P64604•64 1 P%761,64, 0 Mashr.67. 1 Peralwa, 1 Pe18,600, 1 PLPLO o pot
- -61:7664 Peroluran Montag MOM larkat BLIMN yaNg 51.11 chhamxrisan Penduran 5 Naralsran 5 Pm.. 7 Parakann 7 Paraturan t Fluaturan
Malingkatnya tale kaki% MAIN sebagai ...IN Dapuh *Longa. 0 11111
- Amman. L.6ocran Kevarom &ANN Kanzaddes Persayon66 25% 71116 106% 19515 lam
- Raab BMW 16•7G4776 MwMa1k 051100n hunr0tena5Fn1xamar00Maf141 3345033905 117% 63% 115% am
• War ratalato vaparr XPOPeriparfcarreace ind6a6:40(.964 Pon 012 Ado 02 P.17 66 Pd6 66 Pcia 66 Pan
Panatelann karts:6406 BLINN iTOa91 R
- JunP6S autor OM 46•4114/606506.0 666k 615161/461an 160 nPe-outlaw, 35 Peru 2? Pennahaar‘ 36 Penna.. SO Pannahaan
- PaNsilosalan "666166,416oshwanp BUM (RO4 SEA, &Zang mut •Toculea, HMOs. WV 1,111110-91.50 17% 26% AD%
sahalI
- renting &am yang 15M511068 HadgIg 2 Holdwg 1 Held, 2 WAIN% 5 14715114 1144534
Kontroausi OUVIN tarhadap p.6604144.6 neciara 1AP0141 00pun 0nuarlasn 6 MR
- Xangons■ WAINnapada Nagar. 04044 PAIag, dar, 4355533 Pp tatun RP 365,52 Tr11551 55. 413,15 Td M6 472,72 7.1644% R6640,60 Trian. Rp 6612,50 Tr; an
MATRIK EINERJA DAN PENDANAAN KEN1ENTER1AN MAIN
TAHUN 2020-2024
74,941 0101141 4118107 A1040 81440111 2204
11100410,1 1.711.711
Un..1 000.0.001 P066,
Swarm Praarant1041840,01,Salatan 8.04.4124110.1197 ar 7623 2074 7021 2022 7002 7024
%cola. 207. 7077
3 426344 1311-707 1E14004 3.3,116292 3.746721 Wthall &Nang buluata Eaargl.,
10.0704401 Nagonbanpart BUMN 0441046%.1041 En0r9,1104,48,4an Gam

1 M7nka3katkan Nava 70100 11/01% saner Ingionn anortil 10111,24 780013x.


A 1la f44001 BL AN Pp 10570r 43,05937 51.061,54 49177,45 56375 ,15 6904947
0 1 ,,,1inn-nap yang nioneti' 5005.5A p,,,,..-a.. 1m% ICON 100% 10016 1901c-
2 BUM 14610r loggelrl CNN& Mininni Ogg 4346 }10568181 iiinge% MOM
A 1741420443414.31 74 9390 841% 07% 99% 100%
B 05 851 horm4, cinn Gas Vigkenekheat001140/es 11613,62 1.00947 1,040,10 1.536,96 14I6.40
3 /03.01100% NUNN Saktar Induestrl 100834, MINNA den Gals 09670.4 awn P1010111510110.011.118
A ,19401444.3.4 ku00.107730.01 44000143647 Rtrarlase 187% BO% 60% 60% 60%

El -NWO*1850P•f49'064P1ny94BRM11spdissl ENT Fo..10ni0su4 ICON 110% 102% 100% 100%

4 1434614mi sum% Sakka Inducal Ermal. 181140/1 Nan Gas (Warn man11a71418an yalust BUNN wt.% 047a4070 mauan (A11711143100)
A -I Ronan a? Emdy Parsan1208 051 462 503 546 6,02
B • VITAL 645•015 Pansanissa 16.39 18.01 18.71 1681 21.97
4407801 Hull pangemibongin151361% sakbartakostri &Ravi filaryak, den Gas
4407.1102 0180044I1 1401101■
00 ponpuotan 4044 1.4140 BUMN &War Inckstrf 600044 Wart dam OS.

561 Pam5%08775•55r 96699


A IA Moollonne ekener BUNN
B 18 11000raln nensas FAWN
552 Nan06140np7446pa84f BUNN
A 28 Moolloong Panarnacalan PrcOxs iamfai gar Gag
a 24. MpnkaMP4 0150400 111845 F1411W0
4406007 %mos/0 1001421an puma:gun MAN Nino' Induain Emig', Manyak. dna Gag
051 Nonatirme eon a1100a0s1 Invest... MAIM
A SA Pangurepola a Dees Tenn, Irtiemasi BUNN
ran Evaluan lar86341 NUM%
502 204an500 171440.6104 Pinyon 44 71140001
A 55 Mention ro pencerntionga n even, iota nkon
B 36 745141 55 dkGnp63IX4 8 00474s0170grgn
31071.301 3.341.757 3.514.004 3.549.342 3.747.721 Ando Mang legman Wean'
NaiNalae 6: Polgembanpan BUM% 54111471429•4111144ral dant Balaban.

010111150104. eari *elm BUMN SO mar 10400171 MitaNal 8. 13011414011


A - Nis eksoar131.4N Ro /Are 35304 4002.24 0002.464 4547.7707 5376.6174+
B . Program InVisaii yang beinard agaten1A4 7004411410 90 02 90 90 90
2 01261 Soldier inhasin lignaral dm Salubara mogul a% kancab global
A -181.0444 Naar BUONO Nor nagen Personal. 19 704 77 216
2 Kontribusi MAIN eaktor 14400171 %Wm! dim Bathers eabagai 400440411,w44140 7100140141
A • 76 000502001 1r7g beW04 LISMISZIABIT Arrsonlaso 811 00 90 90 SO
lionioliergi BUN* Sago. Induslii Mineral dm 1146obara dalani inaoingtalkan valor BUMN ante Pern024018 aahaan Age Magna!
A , 870401370:0 %We (BUM% 701.1 R51.5mter 5.51aw 5.1 197 710 727 1372
- Roam of Eaggi, 40,504440 I 1 10 15 29
B
G • 8131774 Maim 09,99 ,9469 14 16 21 23
4455801 Hull gemporttengen BONN INNtor Imiliend MINA 00n 84140411
4106902 8040.14.0n 4440005an peaguatan days suing BUMN Sektor 10E6E01 Mineral clan. aatubaro
551 P0n40g.1410,71600r73UM14
A 1A 400000; en BUNN
a IS c,1.0.0 bingos WAIN
95,5500495 56.059 Paw FRAM
A m Norlionna Pen airman pagan ill Isar Nagel
a 2A ugiomgan non' 46621 ROO nroillablias KAN
4466005 Fharreasan nabllagan panantasan BUNN aaktor Industrl Mineral clan Balobara
56 1 4040104ng dm/ Eu01US101vaa1s4 9lco4
A 3A Pen2umadon Data Tame Inveatoa BUNN
B 3A Nonneern eon avaNasi pellaioanoon Iriv won SUM
582 aAkloon AelOginethl. PfOLVartt Prkaav 1494ionta
A 38 Nonnearo peroartitianganalerro terbertAmi
B 78 8ee800155 Mangan 5714806,60n0061011 0600654119070114
3.276140 6311.707 3.515.004 3.01%793 3.747.721 851410 !Mang inchorIN
4.95141 71 Pargambanears BUMN senor 1600sta 744[0111V011akik4l 440 Farm.%
TekainnunIkeel goo Familial
Man01,21010han 044740km BUNN 55470f industrt ralingioundisa don FainfriaSI
A • 4Y11191 Nageta 'Nan Ekapo tinlok wonta deli]sea BUNN W490,0 70 72 74 75 35

2 14641110011o0 0740ga1l'44104iaan18110571 440 10101443 10303114 41 014004 010541


A -175140 A991 Op AAVer 245.4260 2562119.06 270.122,13 204490.42 301.57001
18001420401 BUMN Senor IriclugInTelakernonlkial den Formal sobagail ogee oernbarigniin =blond
A 56nts*0any0A60•00447,665haantri Rogow* 75% 75% 7596 75%
4 Nontribisal BUNINSolgor lad magi T44010011101111.11111 8614 4 - 0040 0014101914111114161 BUNN onto% LON Agin ileame)
A • Boning per Shwa (BUNN T661 •1.041ar asharn 15,62 15.95 18.56 20,66 25,04
B . ainNa of 44999 PWROMIN 12% 12% 13% 34% 15%

C - mum Meg? Porsontago 36% 37X. 39% 395E 3011

4400.688 1.121.11 penvernbanon NUM saktAr hdua171 Talekomunikaal den Faronagl


wawa Ruinuaan 0011164101 04011011061 daps ulna BUMN 94411410114101The/1014410741118 din
Fannon
KAM% KNERJAOAN PENDAN.AAN KE4lE10TFJ2IAN BUM
TABUN 20204021
Prop..' Tarp.. Al..: 03 Juil BUNN
5asarun Pr ra 0.carneUtasthan ISCIDADrianalkator Lpk.DD Saruan an 1 Ornan.41P0146974
Kethatan 3025 202' 2622 9233 _ 304 ma 2031 3523 4
651 4444-444afer: ennpo: NAM
A to Monlbnip. oksper RUIN
B IA Perraurnpular On. Tama Bs.. 00110i
Anneukatan 3443..pa4r UMW
A 2A 5401415/61 Peninkal. POW 0, loar Nothn
B 9A Nicrnran PD04DD0X3m AD., Marian:Ban autos
450.003 Rumour. Kthiianan penionarnth BUMS :thaw Wu.: Tehkmfwniasi don Farmael
361 Morntum den Evalueat ovesres ∎ BMW
Pe4,1414114104 Porn 190310114461455 PAN
B 3k Bannon r. nun Evalunsr pelansanan, Investan SUMS
Cutultgan Poinks41e40 Anwar? PrADIew Mammal
A 14 klunikmng oukunann p4441pmmar Pa:004 P.n.s nanrcrni
B SA Mohan np parMaspian Rrocrarn PricstaD Diaslonal
Kepletan It Pth0ernbangen 011414 500th Inclueth Panwan don Pupuk 329143-10 3.311.207 3.514001 3450.2312 3.947.9'21 Astro &dens Industa Pangan
Man Puptit
1 Maningkatkan dip salng MAN SaktorW41.91 P ;mirth Pm Puthak
A - 1414 ekaaar KAN Plp Mdrer Rp 7.142 LI474r Op 10.204,55 Rp I1,71i,71 RD 12,5t17,51 RD 1%5E4.09,40x
134.0 Mbar FAhrth
0 - Psognun tainhasf 4645.5.41544144444 Pth..15541 73% 45% 53% 44% 47%
2 BUNN %mar Inclua11 Pang:math Pm. 1450:5 61 kanceh pbbal
A -144-943.43.4.- 81AP52 Dar Avon P445444440 490% 4955, 4113%i 443% 403%
3 nornermuna 6411041 Samar Indputh Pangan don Pupuk sebaoal awn perthanuuman nthenal
A • 4644.032, 4642 barns. 35.4.044441 444111450 52% 14%, 05114 413%, TM
4 nuninbtan 61541111 Suirtar industrI Pangan don Pthuk dam monlregkalkon value WWI anfiA. panassang 4411.401ant Nthwal
A • Ram af EcrIrd5 Permentose 1.11% 7110% 53.1% 10.03% 1249%
5 • 6134705 hipm, 1543044410 , .N.% 560% 15.0114 13113% 14,0914
4110J)01 Basil parigamtannan With soIrtor ku1.131Pan4an Pan Pupuk
41115.032 R41,111,157.1 luthkorkfth pthputhin 4:34 541n0 BUMS 5:414.914445$10414:1114 Nropen 644
Pupa
661 Pint.p.(43.43.64114:
A lA Manikin. chthur BUM%
B 10 P417491 94.555 stAmi
552 Ponilihrfer, pargsa p.m- BAN
A 2A kinnIionna PlNn54Al.1n. p4wr 211.1 Nagar
B 2A DukunDan Peralpizr., Rath Prolinaline 80445
1415.053 Runitl410 14654500 pnrunpumn 5131144 5410441418.114 P9Apan din Papu14
451 4415ilonn4 Pen Beak., 414420482 5111414
A SA Pannumpulon Dal 124343102401.1 MOAN
Monthng nun Everluser mask ■ BUM.
362 Annunsun Pertsthineren Program Pnannur NthpuP
A 73. 1,40111RD RI nukunkan nenasennor Program P1206400 N.041
B IA 13411,51,45 nthrieleanau412239nun Prnthas NascoM
11454101 54 Poolomk.inom SWAN Soluor Induetri Pwohenen aim 1000ifalklur 3271.310 3.311.007 3.514.041 3.559.592 3.747.751 Amp Math 1411:10111144 440
ilanutaldurr
Merninglunken Pays urn% 51.4111 5eIrtor54kthrl Pertaterum dim Manufalqur
A - Nis thspar BUNK N 441r 450 704 4.225 1.08* 0.757
01 PanDenzpart AmNanan A47arionkant Olaf ParDahponp efan Ka4 j Murcoae Avsnmaso 15,7:6 32:44ti 2454 345% 5575
2 1%51151 &lath inthmarl Notthenau Pau 1,41.441thsr 4n5ski di kthoth nionsi
A - Panctheurn mann 2117411133 &Wm enernantanan 51-0394 un39-3 sonar sumaarkanthenthat Aevsantase
2254 4294 52% 77% 100%
144.4410441 BUNK 501501044414 44414114.
3 416410 41411.1040.011144 141444241/44404400 0 4 I
A - % 4.446' yang bive. dine41:61. 41555.44454 6054 50% PS% 104% 100%
a • 45mA5atan brat CDrkerf 01,1101,nere. kw DI,DR‘W. Ervu1041”17 a ODADD Mad PorsenhIsa 04% 45,1% 592% 53.4% 53.0%
4 Kuranipth BU5151 Sakdar ithuslri Nanhanan don Manutaktrur 649th menk4akalkaa value BUNK nth.% uthropann suhann I/441 Negaran
A . Perth of EnunV P5MP,1111159 2.1% 102% 11,0% 13,134 159%
I; • EliirrOA MAW 410I4444444 17,794 13.5% 135% 14,5X 14.414
4411.001 maul pthgertmannan 514441 silkier kukaan Paririanan clan ILInarraidur
4111.002 Rthnunin krathekan pulp:re:an 344a .105 BUMP 5044 Mamma Peastunnen nan
Manutathsr
554 P43.9.1446 44,3410:21470
A IA Monnon. ekthur 13444
B 15 Pnvanr 323111511141.93,
Sit Pthrnpranth pan). Nth,: 54469
A 2A Mohan nq Pthionkalan per. 4I I.r N5arl
B 23. Dukurthin Pirni`akthan RIM. Profilabitan mooni
iii-Lam 11.4.441144640run1011,4441 WWI lialdar lin 116 Periabauth don 11443416144
661 510414454 OM ROA.' Dweemi 50.462
A IA Pannumpulan D4. Turpel 0rvosurn 5U114
0 ZA morthoong or EVEluefa cd*AAAArA InyeVASi 5445
Dukununn Prnaluannurn Progrem Aricrkes Manag51
A 36 1400600 (D.14,1 pn 2 540k0515, DRD PDP414D N.Davi
B sa PIDDi.DMI P.-rinatialan trtpkal lurnoonen 1014m remi
MATRIK KINERJA DAN PENDANAAN NENIENTERIAN BUNN
TARIM 232E14024
P9ANA44/ Targok 1163.142 5)41051 1.71455 Rup1651
Sacaran Prdwane..:00Nornofilasarad 5001.11Aninellkator Lo.sa Satuan UNA 0053513461PclaAsand
KE.014t9d 2020 216. 2022 NM . 2624 2020 2021 2022 2022 2.374
144021091e ill 90mbar0a0 BUMN Solar Indlurtri Sacrum SurN4 den Indb011 laInnya 3171.145 1341557 3514014 3.565292 3247.721 Asxbap @Wang 531517171545non.
300.01 564 010.154141 4116574
1 Meninakallan WA. 50150 FAWN Saktor Inclustr1 Berton, Sunni 41.75 1-415315 Limn.
A - 51.317403639 EVAN RA M1,5- 1.532 2 252 2.525 2.040 3.703
0 t 055501405 94

A 50 MOSO
3 144911555 BUM 5411107109351171045565 90.0011400 631515171115955 14445 5451511155740 5450 WON 4 0455 50545153111356013446551489551
A - Earnolg par 3N.d0 MUNN Tbk 1 Pp1.en194901.044 702 VW 101212
1 • Petum N. 691.9v Petsonladd el% am T2% 03% 1491
C i • 6131173A At vim 50,600.1030 71% 15% 10% 1814 15
4412551 Hasa pon5mbantan BM% 55515141415/51 Sudan, Surrat dm IndusdrilaineNa
1412.002 Run estri 001441999 porquerAn gills.. Wag BUNN SOON 1.904961 3991411, 300191 did
1941=1711419nya
550 Fortivrata, 000.por &MN
A 1A 1504014nna eloper ECM
B 113 Predram 1197deis 941.004
POOMOOOMO 00,440 POPO 91,94N
A 2A 0000.1a000 Ronogkztal pubs- 1. War 6630571
B 2A I.OMUOPOM 011111%11,21kOl RA. 0000910192129 BUNN
4412003 5415114140 8(44,64A99 90094.4.1 MAN 40504 045+091 999100. &0X014190 Woad 61*0010y9

601 ituntla•ngtlen &Man 135034 54590


A 34 01919941091o0 DNA 70449119ve0804 01.11161
33071000ng We Svaluas157133.4anaan 69155.331 BLAIN
562 adoolq. P91.0144,40nProy4o. Pr/0a.- Naukulal
A 3A Nonnonng 034unpan 051346300.30.04065045 P70r135 Nab bra
B ai 3160751153 POOPOOMPO Pr03m91 PrimOop Met mil
MON= 11: Pen gemhangsa BLINN UMW Porbaothao den Pond:44pm 3271.3411 3.341207 3.014504 3.559.502 3.747.721 PAdep 8313n5 Perban11sn41/0
904754765315
/ 000815561 BUNN Saktar Perbankan clan Alen13664560 0410101 span pounbanomban basional
A - 5.454.15.31334501.113.1/ MPOMSO/Ort POMO/11.P 75.90% 75.35% 75.05%/ 7623% 76.70%
9 - 4506073-5 557,55,00.1.00 Nawabatt 0.910103137 nesabah 3.965.245 9.637.935 10.119.520 10.5251406 11.156.771
C • P000000,00 74¢9,Perwo,9010/R 741¢091e0e 000% UV% 100%, 100% 101%
2 Konentesi BUM claim rnen59401kan viu017931145n43 00090458 wham fAset Naga*
A . Limo@ per SIA, 945114 Tbki PArternbar 37030.41 145 led 166- 188 070
B - Rah. at Equity Pomtdasa 2,75% 2,81%, 2,45% 3,10% 3.28%
C • EE1T78 .010.09 1495401400 22,02% 225504 23.5D% 24.77% 2.20%'
9291331/171 110311 perobl wan SLIM soil. SAW. Fbirbankan don Perniblayaan
RIA99.9:An KANNAAn perogASS1 BUMN 3abbot PolboOkoto den Penthlardan
581 00000,010 dim Evak..h 50 00501 SWAY
A 3A 05004075126 1730013157010(0505 001359
a 3A MOPOOfino Mon E77117041pelsksareert Invegas, BUNN
062 Guttman Pa art Prograrrr P0a1.01110.0anol
A 3B Mandolin or49 korirtmai Nassoah 11193 Al Iva
a 3C 01001104r9da5 Larrobran 91../R.
Keybstm 12: Peel pembangen BUNN Se54or Jas Nonebrukel dan Perunalsw 3.271.249 3.209201 3.514004 x.260.003 3.747.721 A411554 Depull 1541055 2144
Kantrakslcian Ponymban
Menindkellmn dna 9a990 BUNN Sektor .1.40 Konsgrulusl dad Perurnabsn
• NI. c1.35311311VN 512 550r 13123 /1435 109, 78 17446 142 13
BAIN &dor Nine 649900119,1 den 90909.aha0 unggui dl kancah 0Iabal
• 0:1909.0 p090.60,09 04 9094 505 Penentese 4.4% 5310 1.116 0. 5% 46%
Kencabuti OLIN 541001220.0 0109415/41 405 P4N0 0651510 10 9 0, 9950b9h9YsM 5i0s0NN
- % 00,0000000n2 00.11.701) MO/0.4W. 509,94,443.9 90% 43% 130% 100%
80081919,N 9.099 5.02101.1090 14005100199 409 00X510040 15155 010n100k84k.0 501314 WAN 00809 949999910 449 15 1141161011554
- EA99110,40* Shwa OWN Tbk I RAterrter.sk•lem 1366 1647 227 270.3 2695
- AnkeTi ME, Persentase @ 21.0%
- E90TD4N144199 955.5110107 10.2591 09.02% 20.31% 21. 13% 2 85%
1411551 Ham/ 5655.5564553n WWI SOiltOr In...1 Pang. dm 173,53
4410.002 Remus., kRtOak4o penpuallan dew saind BUNN Sector buksbillndumbi Padolln den
Pm*
550 500010441091549049 819M
A IA 000111101109 ebb/3 WW1
8 111 170090401 914 RAIN
552 50n002409 sr pangs/ pan@ DAM
A 2A 34.51450n9 551600343131 99674 11 law 9450451
6 2A Dukun930 PenrogkeNn Raw Pp:49906ms BUNN
4410.003 Flurnwan K*111111110.1 0505.5500511111116 sektor 151341515054547 don P9p411
5135 1104119442004 Eus140.9 499.41e00 SWAY
A SA Panourn061an Data 74051 10,4100 0010000
5 34 1110000599 dein Evade& 00118914W IMMMOO IKON
502 AMA., Peiaksaduart n1.1. 011 Priorkss N.,
A 3A 601910469 04941909 0411913449',Pf0,9549 00'104 .6.01
MATRIK KNERJA DAN PENDANAAN KEMENTERIAN BUM
7AMIJI9 2020-3034
Program' 7i0,09 n R upiah]
Samran Prearam 23utmemitImaran My Al I a l...47. Sal sac 41 ' (0 -
USA OrganIsasi PcbAsans
KestiatM 2070 7092 204 Mt 2021 2011
a 3A 14..91001...09elessa. Pass-am Pecritss Nerioral
Ifigletm 11 141.191103010an DIAN 9.1Mor ASsi W.: dm Joe. Leinnes 3.271.340 4941.707 2.514674 1561195 1747.731 Astalao Ossull Biding 44914904
dan Jas. Latanya
91. 141189 0114 44It BA NN S.M., At Winei 6i01 Mao Lesley*
, • Cmeing RasseSlaert Ps.r.00., Feent9100. maks 201, mats 22% maks2054, maim 2014 maks 22%
;yaw 11,9111.A. so9I 0.011 Jam lslen 451 020PI kersoll Pt*
- C.9.9919 AM. 1.9989.99MVMN. TbIskynunAss, Peem003.8 1 1 7
• OM& Seem 01.929930usterAsmanst Penmen. 10.0716 1400% 50.0046 120019 /AWN
Porklbard BUMP Salvor Murarsol dam Jam Lainnya scented awn pernbansunes mastemi
•119eLaSsassa 0 Pen tarman SUN Faraminse 7123, 85%
0%441 91/0. Pompeatan P6n1.4mehCL6lesWdler b19nop.m.o Ponasstass 10000 100.00 10007 19090 15050
KonisMusi BURN 2981or Asuranst San Jam tat Imes clotain nlentnatattan vain BUNN TAMA penwang wham (Asa swam)
- Ratan al lanuament Pamantas. 5506 51% 22% 25%
.. 0135784 Akm, Pentealase 1105% 1152% 141115 148774 1520%
Kiliittft It NalaWnbigton SIAN 540040, Pt5oNssisteM1 cloth Kilsitirrom $.771.34* 3.141707 1514004 UN= 1.747,731 480194.1 090010 13201182
Porkalounas dan 8.198.0an
0tl0ing1419. Meta .9194 04/018 Sektor Pelimt..mon dm 1894.1.91
, His sksnor KAMA ROOM* 2,180 7.531 7.822 0.143 0.217
- Program Senses vs.; bad,812 sktatneas P4 50004 103% 10594 11779. 154, 100%
Koritrennsl 21.191% Sektor Petteturnan 40, liensta man ..Oats agen pernbangunen raslonal
- %metes pa bathes/ Asdesseent Pa.millilissa BO% 509"0 60%
Kentr4e6s1 NON Stator Perketbanart Can Kentsionan Mien, manvglurtkan ISSISS SUMP untull pemegeng mew (Apt Megaral
,.1Reft.r1 DIEM* Fementsse Are 6
/0% 101[ 43% 3,114
• PF9171114 49094n Pasnntasp 55034 23,5% 22.6% 25,6%
Kryprtan 11, Pargarbanpan PUMP Sadao/ Kawason, Loorgth, don Parthhato 8271.140 8.541.307 1104004 2.35982 3.747.721 PsIsian 0sp41 Stda rag Kawasan
Loorldk Pan derthl oath
Mann 401135 caw sal,. BUM Sokor 41114 00. We1k don PawsM
• Panscbansar *vegan frelunni Yestm Baru 2% 25 375 725, 025 1.177
Persiask.lan 0901.9 Sweet.. aumri Kam man 25011.0 Isrmtbr 2 056 2111 2160 2227 2 287
PettineleameturaM9isitarme tA 11111.1111 PASIST4 ES vrxuZ 5.747654 4.724.542 0 412 72I 8 240 903 2 745 725
Nentrents1 BUM% $1,ktet Kama... 1.011471k. den Pelwleata memo' men seireenseman mrsional
• 1. mes4se 05.5 anna04 dmeles.0.1, Fevrentam 7591 25% 78% 7546 75%
49.080.0 01JMN SnISOr Ka9Niol. 1.4541411,, 404 Pviwisida *awn nioak,01,14kan value BUM* 604511 pimneiteng sidAtmo
- re., a 24,8 179•essatos 5.90% F.55% 1.71% 237% 2.55%
- E52701, Margin Pommies. 774% 471% TPA% . 1650/, TS 5S4T,
Nathatan PrPondonthingan PUMP Salvor Swans Can Prasarana Pertmbungan 9999. 1101.14* 1.141457 1114.004 3309232 110.721 Admen dip ual Mang Saran*
doh growths Parra/room
Manthokthuo days sang WM% Soktor Samna /Ian Prasarana Perhutemzen
•IP. /099.1090.4r preee 0414 809 1119090010AmAniSmitI0 61.,05S.p0010A #05500100* 1004 14104 T665s WO% 10054
Nortregsi PUMP Sthrar Senna den Prasanm.Porhubunarimbogai own pernbangurion narborrai
- % ansonns, vans Serasse AsstrasSan 0hm0nMS0 194 244 3P% 55% tpb
Nwlbaeus1 941YP BeMor Samna don PrastramPoSsoismeart dalarn inglia van yoke, untuk oemftarm WIWI, ant Nevawa)
.IRefurn of E4,a12 Pompano 10A 11% 11.20% 1220% 11.25%
-IEBITDA Mali. P✓nantass 155% 17.5% 205% 201% 20.5%
Kmplirtan 171114.In01a0a5 gthp0olag liukten BUNN 9.1 63.1101 t527.465 eXii,liCI 6.499.20 6.824.19E Asistem Dlipuil Hakim
Peepoessi
ManMektenya tam Molds hulum WM% wham/ Samar= Persantase
- Pe1491w 09.99190340 549Nia413sl denkoieu Penyernpolaeo Angora, Claise SUSAN Pasantssa 19% gpAS 9500 9'461 9046
Ptheraase Oethrlessan Orrtharan eukungan earth huksre *500* MA Its-pores BUM% Pensealem /OP% 162114 100% 100% 100%
Perwlsi6R4n201060.1701148.90, Wirer SPOKipoluw Menlefi BOLIN iedwi I Amenles. /OM MGM 100% 032% 103%
P.0909510118.110.19. Pansterhettlisn 310911090019. 5i9909 Men83,9839.9.8 Peva...
BUM
Penne. nan Rancanwr Femturarl Permantah rrotmeam , a lakm %Sun elm lareeras %MOM. 880 911.. 00% 80%
0,7011.44*94.4100m 1 044.1 m1114 1s49
- Famr.lesePenyeheman Peemnrertimal minion lenai pgskstremn seam larpormi 74,99411019 30% 07%
9999. 90% 901(
- PAmbnnan ksns...... ITOxim dalam ram. row= Impala BUIA194.1.pavmhaan Persemlose 1 1 1 1
13I1Mtfirsrusahaa, IsrsAliski 05, Mon Karnantanan PUMP
.. IA,Assisaa pwrigi.pagn 0s4n9s,49-on Maass a nt or lerka It tellen 40e50 .018 .9998/6rtsk Parrastase 4.08% as 4480513 .0551% 4M.3%
1199419000 .041. 99899 00 01e091000.990019. yam 094.119.0
1021.001 eurstssan Inellakan paningtaten legal am. BLINN
051 Pasystesam. Am( bamssalan 02010
A Steed.* pookwel When BUNN
6 Panyekmalan comasaljanan math BUMP
052 Pwriuromo Dapv■ 29107101110 MOM BUNN
A Pamesunan beam kmembsn wham PUNK Anak Parr/oath* MOP, Cum Paromhoan
053 Psnastaaa 51921.121044
A Penettilan InoU ram herhasiciandaldantal PUP%
70001.002 P14010.111•11,19M90101901100039100 WAIN WOO WWII 011144411kell,
051 Pe,15.99604,99M9 Levet itovartaitokw
A Kafan stas pArmaS4sNan PrAusn kurporasi
B Dukunee. atemesslis. Mote Legal Kmetreee&JMN
852 Parreasaishan AAA= aumw sang bcrsAS satorsit

MAT RIK K ERJA DAN PENDANAAN KEMENTERIAN BUMN
TAHUN 2020.4024
room.' Samna Program Inut000nokSee..van nee annloseator Lox.log Saloon 'Togo, Nok : ODellare Juleen III opIaIN
Keg(atom lint Poke.la
2020 202. 2022 2013 2024 1020 2021 2022 1013 2114
A Moreton% Leen..laren lune, BUNN ran bereft entnrok
K Ilek.olgan ran .45sa. n parmaxolahoo newel. NAN
KrigWan ilic Panyuamen Peoraturan Perundang.eledanylon den PangsKean lookienaesi elan Dalsuaseraeal kleNture anioaa AM% 4432600 1.643.42 4127.523 Ashton, Owed PeruNdars-
UNIIIM
MUNI pang man legal NI N
- PAPASMale growlareaanha:m.2.5124 noce1e9 Ian kelcSa NAPO Memoriam MN 0042 52%
- PonAryltm XI 42er4x 2a-lm BU544 mode lare02osrx.d Peen6kal 3 3 2 2
• Pereenteseikenyeksakne konst.trav holm deem woke penNemn ooraiumee pawners- Penortaso
unoraeope ternerponeektan pel/WW511/1.eran 5ervalmason BUM 103% WO% 100% 1004b 140%
PlorPINIM1 Paee221e1gels0en MN. P 4022 MINI NOWA
054 POKAPA106 NM 90544440 PlIetoree
A Penman. clan harrt01117i9 Pereluran Feniedareplerda man BUNN
B PeeNuekes91 dee N9150046 PerNerte 1424184 NMI
032 SlanolecisestAremoraN Dew BUMN
A 9400016000 An0q0 leo WON BUNN
653 Peneekeeert.lOW Knoenlenno EPA&
A PenONSAIIn -/CON Nemo/04415 BUM%
liegletee 110Panl4gketert Nualetes 40110 MOAN 11.735501 42104.200 02.757.602 11050900 laaattarn ,AsIsten Depot/ Manage en
Soo*. Dove Moneeds
Nendeeekee SON yam Noc000l Dan preteselonel
- PIP:Kerns. Ponanehan T.Naot PoN gokeN colon p 53.20, 402292 42 42442042 a 001Ap NM 1006 100% 100%
• Terse:keno Nov i= Prosrern Penlee00001/0e M.P... Ierek% et, 00.00 Pereeotane BO% 100% 105% 100% 160%
KornikoneEekeee Pen:pens BUNN
Mendetakan ddb Lelab WM ma talk
- PeNao 420 r-...., ■ 144 5A4552eCe54 NUNN Me 0n02 poNsel42mpe44454en FO"on .4770042 145% OK% NO% RE% 102%
, Tersolor% a rekttreldee, keboaken lerksl heoungen initerial BAN PereenlArm 5224 loft 1005, 100% 100%
Meningkelkan 909010402 Pongee. BUMN
Preselsz In'alb Leas- LPPRIMeeeI wall Pereenlase' 45% 95% UV% 10"
)0(91.001 00242140e ONION NM POPP} WOK 25290 4002 LNI4t1I0I14/P MAIN 0441/04911
ON Peeallakekban SOON Siosekutif
A Renato lioSaleavi stai 124.5ekuNO BUNN
B Paoli Lelblben SOM Med!" Mul, Flew:diem BMW
052 500eder Koreoetenel NOM*
A E-Kagni swam, KpH pelen5Ot94
B Porten pan Coretisi Seetuai Stinear Kornoenme
252 Penteblean Taken Pool Colon MOW BURR
A Pen3oliaN1 Thiele Pool Gahm Dr.,. MINN
254 P0ni502144ett KemIltdlon Pem904,19 BUM
A Plonearng Pereampaan LePPn
20901002 NPrekekee KoMMein Ponerioissm ProisAtivii Tenade Kvilt Bow
OM Penerapan mere moo2 delete perodolsan SON BUNN
A Panm4pannwr0 ssien.006x44 SOM BUNN
002 Nuomesen kebIlekan ocean. hubuntum Incluebial BUNN
A Romosan Woken pankenn kkla.man 4-clas5121 BUNN
Keeletsl 20 : Penalakelolose TONSAIN Jaw* Sapid Mn u6s1sunsrim ROM 3.744.1*) 3.521447 407.412 4.004L7t4 4.225414 1■
011440 Otioull Bidern
l'anntong -INNS S0111429
LIPONneKele
Konteless0 BUNN meek Monanlaran so-kW maskarakai
- Pireee1291 P115014504 60lielkao PPINe1600 75% 75% 1:511- 75% 75%
- Pone-dex 1 Irskol koklethillas elegem token moron Niro Breen Femmes:le 20% 65% 00% 63%
IANNINA4996 14014 INN MONO
- -Alfrila'l Reser; poen( ikes1 pude %anion Nis lerkool vow. TJBL woe male Below Like 1.033 MOO 1.250 1.106
Kennuenan &AIN
Arelee infra brew yam rook 9 Iroombook aerpro Ores doe eloorlovel Mee Boman 29 Mtra Oman 201440 boom 25 Meta Bi 25 Mere %name 25 Mrea Oman
MeningkitIL,n 41:4■ 10fien WWI Mon pangdolsom Pro2tsro Kemil4sn den elm LIAjyw4gen
Poraellex OUMN or merwmpaken RNA Proparn Keintrean Or Dirt0 LI ng %oven lead Penelense 50% NI% 9054 90%
leek.
Po taw BUNN peg monompalkon Lapcoon Tonne.. lent yak% Personhesa 50% 0055 90% 90% 92%
- Tioolek Ilene newer 4.221 Pregnm1 iWmi t don&ru Ltookunpan Pereenlem 50% BO% 05% 55%
10001.001 6.111/0%blesi2 BURN Nalano pefaNsairman TAI.
55, Norte.. KW**. ProLearto P6152
A Penymonan eirouson %%Nikon %then RCN.
B, Kajan derepek PRIX terhadappertingkolan Lessalentstaan maslor0Lo Awkaigr EILLIN
052 640000424 Not 44e0oee,POSONenede Po-22ne PKBL
A Reallsool orogram PK Nan N. BURN
B Tio010311012%90I2NNe0teretien peiee0511444 Bram
C nye,* [mike Woollen alit WEIL
MAT17.114 16/NERJA DAN PENDANAAN KENIENIEMAN SUSAN
4 intrart. 4.4,,ILV.,
,,rt illelenlii 113.11.06(1314966Roolins)
Program'
'Marna Program t Sat. .lo an Ilegatanleilikaror Lelia,. Satuan Una Orgarileast Pclaboana
Kegiaten 20211 2e7- ilin 2023 2434 2620 2031 2022 2923 7371.
D Papaintinasponbahason AKA Pet SLIM%
S Evalml L4per96 09190.anaan19607. WM%
053 PainigkoferaStenifogSIAN 9 e08ner6191
A Potoikan Inaranti SUMO 41 nutir emearakat
s huliennen peninploten Wan Nitro Simon
70901.002 5,01I140.19961.11117.1161.
361 Pagan/ern ntor I1en.A11rt 79969 Prograne um
A Ponyosunan Annum andialorn Program Matt 1.161
B MO/1M9 * moire. 1.1990 7J51.
002 Ft4AkAAAA:A, eragrairr inserter 741
A 0 nvarn matte yokast dal magang INt71e111404939.036 dan SUM
B Pmeninn emonemix74
13.193.300 13.907.600 13.739.400 44.1761.590 15.555.106 Asie165 049941 Mang
11691004 211 Plingmbringon 719794,9104in Morrna0l MAIN mg. moolokung Uninle
149561991M, Hormel

M6,90919197911 090 4106 PAWN


- Porn69.75 Kmialbee7.16 66.6o BUMN 151/95196ente0en 12 Sd 32 32 33
- BUNN 6ring Me 1794wekan int mermen priaran 90110 (Indonieni Murky 4.0 519.91 12 MAN 12 BLINN 12 SUMN 12 BUNN 12164.1694
00000441 114041
Menderrong inermi MI6 BUM
• po4enete ,,rsyeleramen re.nencIast ketvaluis istratasoa unlml■
vranO,I5.uaI1 We:it.. SUMN Mien 100% 10011 10010 100% 100%
POxw01nne Por..I0040l9 b00.AnWl9V40i 8ittoont111anr l01SgkY50w0drW'Igin40GJ9ka'i Imoran 100% 100% 100% 100% 100%
4166916191ran orgamIsain 6:521rnat. weal eten akin4a14el
- Unocal pannalasalan pinyon rara1030 Rol 900P 11 samosa) Poreonlm ESN BP% 8B4 8511. 06%,
- Sinv9 Ley1400 TI 5+419 1-5 35 ekala 1441 35 ekela Skint 3.7 elaitillabe 3.75 Mb berl 3.6 16243 liked
Moran 3 564a 1.001 3 3344 214112 3 Sr* LAMM 3 SHAN LIWt 3 Skala Mel
- IT Male my Loral Armatroserl BUNN
- N796,1466 SLAI Salem Intonerrit Perennial. 02% 92% 99% 93% 94%
XX01.,001 Ataitasl NAnalool Inforrnaal nion7 OlViariabanoion MI 1,1%,99u.
05, P9,661319•06e A61609
A PoLaksanaan Sell Amerneni $506
B 6969476901, 7ekroln4 prorninoi
462 6tietretienueri AciAnet
A Monlioring CA,33on 4407005 TI
B Penaninbarsiar holikatii
>MI.001 !Pomo Um PAIN rose !WWI 'assail.
051 PoilArineerei iv& Inkneiogi vitcorM01/604
Naksalaan audit Intnoloqt ELAM
B Peisketennin wail 9 reer I lb KINN
032 Pm Inen MI 4.0 MAIM
A Ponmenen 961469764 em010e01 Fla 4.0
B Mennen ne Nisi self amennent WI 4,0
0e.1 06962140.16 17016 MALIN hAviraolter
A Pererosunan Sabin e= USA WWI
9 Mentiering TORN BUM Menai:NU
054 Peniv Weber AhAAAA taw DOAN
A Meneoriro irentasitueu 026119
B Dukunetin Ri011 eflluk irdwasi 001I4.9040 WM M
29.912.827 25.146.623 641133.1106 24908023 27.504.461 Mateo 1265011 Mang
6e911144 29 9464919146 elm 502109331. B114112 KlYil0440 BUM
Kanongen
lainningluenno tall Molt B1 04065101 loreorasi
- Poetoeie161797/0191.96036914en kohitelitker Mennen EilPTIorg tinsuterintro Pmenlene 25% 75%! 190% 100% 109%
AOMIStini perria.art kellipimr pencrAan KM, penpargaandan sank. clan MITY7000. Persenlase X% 91136 90% 92% 9916
birek.e elenOokerni Donas
547047(040 15% 9614 005.
• l'inglcal lieealuhanStRalsidalatn penyart panel FLIPP., FIKAP, Moran Kinerra tan Lacom
Axil
- 1709661065 99.446636e 0.9966916996.9674 58006 (AP5I 110197 120% 199% 190% 1091E 10301
Ramadan Masao SIAM
ir,,,,,rntoo
- PreastritiroPrograie rooleAreneniai 7.44.0.9 BUMN (ROl StA holaing 0,616646e0114 BLUM 60% 60% 66% 45% DI%
1044 enntelym ren110640407405
- 9761969 003:61, 460en pundooen BMW (bode. 094*au0.1P0 lir MN) lotta00 Regal Remota** 69% at% 65% 8571 90%

Paninoiratan value 6691 StreMeiders


• ELAN yang ranlmonk40 koninrion panne. 10rhaola0 onnerlman 1990 110(070 barbit cl v Id on Poinantase 85 00
90 80 65
MATRIK KINERJA DAN PE/CANAAN KENIENPFTZIAN BUN N
TAHUN 2020-2924 a a Fb ol.,:,,, Ur 1 Organism, Pc Iskso la
Tampa
Program? Lob., saloon_ 2n :,-, ;T20 ;10. 2 .;,.., n74
aespatan
Soosso Prooras (12utf.oeslfSasasn Kola alanihdllsgor a aW, :0- 2022 :.....?,.

.KK11003 art.
am POT-Canaan OWN
A •- - nay koalas( P ,a, Sahara 1aP•2
Et Pan Kati . -
• unan

C (OA-ekes FborrordOlsi Dralsi den DMMel , ' N

A Monholl . P. :m.:'en RJPPt AP. I: an 404'. cloa L. - ta 40401


1111==l2tL
i"MIZITM-
==.
B -
XXVI,oal %muss!, K. P .4412 K - Nam BLIMP
NII=7
' Ea , •
A Posaromn ax Radii (bonds , hl Issue do/ Po
B
0.52
A Dulso -,11 . - n RINSLAdan
la Rmaruklunsast MI • (RAIN Slob
1 /Warman Ke • ' - Pa ,- ,ntNvitaan RAIN
05
A
B 1111.1111rErari
052 ElaC.731 •
A Woo awlns so, s ..... ream b • .. sr 55,01 TATI 7107.571 Asiatila [Wail nag
Kapletan 23, Peril an Poupaloiesn Pi.4o 94 RtanarneniallIka dan
an

[71=3====3!=ta
- II Risk WOO co f RM i RUM
4
Sa.01 80,00 00.09%
7803
Peru:Nam 1040% 107K. liMB

•- • • - a sal . MOAN
Partan4.44 60% 0 % 90
- P ... ,a, andae?s0 BUNN . ■ beanssiePalankan
Hid Hold 1H1Mro
2 Hold I lick
NM PamtenhMan %4.i , 9LBAN za.• tclah mammal-a a -. - I , al — Kohn

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA


REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

ERICK THOHIR
Salinan sesuai dengan aslinya,
Ke ro Humas dan Fasilitasi
trategis

NI 0071996031001

Anda mungkin juga menyukai