Anda di halaman 1dari 5

Empat Kaidah Dasar Etika Kedokteran atau Bioetika

(Menurut Konsil Kedokteran Indonesia, dengan mengadopsi prinsip

etika kedokteran barat)

➢ Beneficence

Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati

martabat manusia, dokter tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya

dirawat dalam keadaan kesehatan. Dalam suatu prinsip ini dikatakan bahwa

perlunya perlakuan yang terbaik bagi pasien. Beneficence membawa arti

menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien mengambil langkah

positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang buruk.

Ciri-ciri prinsip beneficence, yaitu;

o Mengutamakan Alturisme (perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa

memerhatikan diri sendiri.

o Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya

menguntungkan seorang dokter.

o Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan

dengan suatu keburukannya

o Menjamin kehidupan baik-minimal manusia

o Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan

o Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti

yang orang lain inginkan.

o Memberi suatu resep yang paling sesuai.


➢ Non-malficence

Non-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak

melakukan perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang

paling kecil resikonya bagi pasien sendiri. Pernyataan kuno First, do no harm,

tetap berlaku dan harus diikuti.

Non-malficence mempunyai ciri-ciri:

o Menolong segera pasien emergensi

o Mengobati pasien yang luka

o Tidak membunuh pasien

o Tidak memandang pasien sebagai objek

o Melindungi pasien dari serangan

o Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter

o Tidak membahayakan pasien karena kelalaian

o Tidak melakukan White Collar Crime

➢ Justice

Keadilan (Justice) adalah suatu prinsip dimana seorang dokter

memperlakukan sama rata dan adil terhadap untuk kebahagiaan dan kenyamanan

pasien tersebut. Perbedaan tingkat ekonomi, pandangan politik, agama,

kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan, dan kewarganegaraan tidak

dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya.

Justice mempunyai ciri-ciri :

o Memberlakukan segala sesuatu secara universal


o Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan

o Menghargai hak sehat pasien

o Menghargai hak hukum pasien

➢ Autonomy

Dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia.

Setiap individu harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak

menentukan nasib diri sendiri. Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir

secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomy bermaksud menghendaki,

menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan pasien demi dirinya

sendiri.

Autonomy mempunyai ciri-ciri :

o Menghargai hak menentukan nasib sendiri.

o Berterus terang menghargai privasi.

o Menjaga rahasia pasien

o Melaksanakan Informed Consent.


Kasus Dilema Etik 1

Pada suatu malam, tiba-tiba mobil ambulans datang membawa seorang

pasien yang terluka parah setelah mengalami perampokan di jalan saat

berkendara. pasien diduga mengalami pendarahan di otak dan harus sesegera

mungkin di operasi, bila tidak segera di operasi, pasien akan sangat mungkin

untuk meninggal, dan bila dioperasi kondisi pasien masih bisa untuk ditolong.

Namun untuk memulai operasi tentu saja diperlukan izin pasien ataupun

keluarganya. Akan tetapi kondisi pasien saat ini sedang tidak sadar dan tidak

ditemani oleh keluarga ataupun temannya. Identitas pasien pun tak diketahui

karena pasien kehilangan dompetnya saat dirampok. Dokter yang bertugas untuk

menyelamatkan nyawa pasien sesaat menjadi kebingungan, dia harus sesegera

mungkin mengoperasi pasien, namun tanpa persetujuan pasien ataupun

keluarganya tentu tidak boleh dilaksanakan operasi. Karena jika terjadi sesuatu,

dokter tersebut harus menerima segala konsekuensinya. Namun demi

menyelamatkan pasien, akhirnya dokter tersebut pun mengoperasi pasien tersebut.

Dilema etik antara Autonomy dengan Beneficence. Yang dimenangkan

dalam kasus tersebut adalah Beneficence


Kasus Dilema Etik 2

Pada suatu hari di tempat praktik seorang dokter sedang ramai dikunjungi

pasien. Terdapat hingga 7 orang pasien yang sedang mengantre di ruang tunggu

dan satu orang pasien sedang dalam ruang pemeriksaan dokter. Ketika pasien di

dalam ruang periksa telah selesai dan dokter akan memanggil pasien selanjutnya,

tiba-tiba datang seorang ibu membawa anaknya dengan keadaan demam tinggi

dan kejang. Dokter kemudian langsung menangani anak tersebut sebelum

memanggil pasien yang sebelumnya telah mengantre di ruang tunggu.

Dilema etik antara Justice dan Non-malficence. Yang dimenangkan dalam

kasus tersebut adalah Non maleficence.

Anda mungkin juga menyukai