Tinggi”
DISUSUN OLEH
TAHUN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar hidup negara kesatuan republik indonesia
yang disahkan pada 18 agustus 1945 mengandung nilai-nilai yang menjadi
pandangan dalam berbangsa dan bernegara, pancasila dengan kandungan
unsur-unsur yang luhur tidak hanya bangsa indonesia yang mengakui, tetapi
dapat juga diterima bangsa-bangsa lain sebagai dasar hidup bernegara.
Pancasila bersifat universal dan akan mempengaruhi kehidupan bangsa secara
kekal dan abadi.
Oleh karena itu kita sebagai warga negara kita diharuskan untuk
mengerti,menghayati,mengamalkan dan mengamankan. Pancasila merupakan
landasan terkuat karena tersusun dari berbagai aspek dasar kehidupan.
Pancasila yang mempunyai sila ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang
adil dan beradap,persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan serta keadilan sosial
bagi seluruh rakyat indonesia adalah cita-cita dan tujuan bangsa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan diatas, adapun
rumusan masalah yang akan diuraikan dalam makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana cara menekan kemiskinan di Papua?
2. Bagaimana pengaruh jangka panjang kemiskinan papua secara nasional?
3. Apa saja penyebab kemiskinan di Papua?
4. Apa saja yang harus diprioritaskan dalam pengentasan kemiskinan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara dan metode penurunan kemiskinan papua.
2. Mengetahui pengaruh kemiskinan provinsi papua secara kehidupan
nasional.
3. Mengetahui penyebab kemiskinan dipapua?
4. Mengetahui kemiskinan di Papua ?
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan
pengajaran pihak yang berkepentingan, meningkatkan rasa kesadaran dalam
bernegara yang berdasarkan pancasila terutama pengaplikasian sila kelima
pancasila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia” untuk semua wilayah
diindonesia dan juga mengatahui penyebab terjadinya masalah kemiskinan
diprovinsi papua yang sangat bertolak belakang dengan kandungan nilai-nilai
sila kelima pancasila sehingga kita lebih memiliki rasa peduli untuk
membantu saudara-saudara kita sebangsa sehingga diharapkan meciptakan
keadialan yang dapat dirasakan oleh semua masyarakat negara kesatuan
republik indonesia.
Ada beberapa manfaat lainnya, yaitu :
1. Manfaat Teoritis, Secara teoritis manfaat penelitian ini antara lain:
a) Sebagai suatu karya ilmiah, maka hasil penelitian ini
diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan.
b) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk
kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis.
c) Sebagai upaya penerapan ilmu yang didapat selama menimba
ilmu di Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Masyarakat. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan
untuk berpartisipasi lebih optimal dalam pemerintahan desa
melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Makmur
Bersama.
b) Bagi Peneliti. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
penambah wawasan baru mengenai upaya mengentaskan
kemiskinan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
Makmur Bersama dan sebagai sumber bahan baru dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pancasila
Dan sila kelima pancasila juga sangat berkaitan dengan UUD 1945
yang berbunyi sebagai berikut
Pasal 23:
1) anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud
dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun
dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka
dan bertanggung jawab untuk sebesar besarnya
kemakmuran rakyat.
2) Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan
belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas
bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.
3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui
rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara yang
diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang
lalu.
Pasal 34:
1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh
negara.
2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang
lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.
3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini
diatur dalam undang-undang.
Kemiskinan Absolut
Kemiskinan absolut merupakan kemiskinan yang diukur
dengan membandingkan tingkat pendapatan orang dengan
tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk memperoleh kebutuhan
dasarnya. Dengan kata lain kebutuhan dibatasi pada kebutuhan
pokok atau kebutuhan dasar minimum yang memungkinkan
seseorang untuk dapat hidup secara layak. Sehingga apabila
pendapatan yang diperoleh tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok
atau kebutuhan dasar minimum tersebut maka orang itu dapat
dikatakan miskin. Tingkat pendapat tersebut digunakan untuk
menjadi pembatas antara keadaan miskin dengan keadaan tidak
miskin atau biasa disebut dengan garis batas kemiskinan. Akan
tetapi konsep ini memiliki kesulitan utama yaitu dalam menentukan
komposisi dan tingkat kebutuhan minimum. Hal itu disebabkan
karena komposisi dan tingkat kebutuhan minimum tidak hanya
dipengaruhi oleh adat kebiasaan saja tetapi dipengaruhi juga oleh iklim,
tingkat kemajuan suatu negara, dan berbagai faktor ekonomi
lainnya. Agar seseorang dapat dikatakan hidup layak maka
seseorang tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan dasar.
Kemiskinan Relatif
Kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang melihat dari aspek
ketimpangan sosial. Semakin besar ketimpangan antara
tingkat penghidupan golongan atas dan golongan bawah, maka akan
semakin besar pula jumlah penduduk yang dikategorikan selalu
miskin. Kemiskinan relatif merupakan perbaikan dari konsep
kemiskinan absolut. Konsep kemiskinan relatif bersifat dinamis,
sehingga kemiskinan pasti selalu ada. Karena orang yang
mempunyai tingkat pendapatan tinggi dan bisa memenuhi kebutuhan
dasarnya belum tentu tidak bisa dikatakan tidak miskin. Sehingga
dari hal itu dapat dilihat jika kemiskinan relatif sangat erat
hubungannya dengan tingkat pendapat terciptalah keadilan yang tanpa
pandang bulu, semua sama dimata negara.
Garis Kemiskinan
Garis kemiskinan merupakan ukuran yang digunakan untuk
menyatakan besarnya pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan
dasar minimum sehingga ukuran tersebut dapat digunakan untuk
menyatakan apakah seseorang tersebut miskin atau tidak miskin.
Garis kemiskinan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan rata-rata
perkapita penduduk dan ruang lingkup sosial budaya masyarakat.
Sehingga dalam menetapkan garis kemiskinan antara negara satu
dengan negara lain agak sukar.
Kemiskinan Papua
BAB III
PEMBAHASAN
https://www.bappenas.go.id/files/6915/6082/6584/Analisis_Wilayah_denga
n_Kemiskinan_Tinggi_-_BAPPENAS.pdf
Sumber : v Edi Suharto. Phd. Konsep Kemiskinan dan Strategi
Penanggulangannya.