Anda di halaman 1dari 11

Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 13, No.

1, Juni 2013

PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN


ENTERPRISE ARSITECTURE PLANNING
(Studi Kasus: Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kab. Lampung Tengah)

1
Hendra Kurniawan
1
Jurusan Sistem Informasi-Fakultas Ilmu Komputer
Informatics & Business Institute Darmajaya
Jl. Z.A Pagar Alam No 93, Bandar Lampung - Indonesia 35142
Telp. (0721) 787214 Fax. (0721)700261
E-mail : kirana110911@gmail.com

ABSTRACT

One form of improved services and performance of the functions of an agency is a well-
defined business and data processing activities that follow the development of information
and communication technology, So that it can realize its strategic objectives. One way that
can be taken is to conduct agency enterprise architecture definition. In this study, a case
study on Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Lampung Tengah using the
enterprise architecture planning (EAP) and generates blueprints information systems. In
this study, the steps undertaken by the EAP, such as initiation planning, business modeling,
systems and current technology, data architecture, application architecture, technology
architecture, and the last is the implementation plan. After doing the whole process of the
EAP, then the resulting 36 data entities and 28 candidate applications in 8 activities and
training functions of the Board of Education Central Lampung District. With the resulting
36 entities and 28 candidate applications on the agency to contribute in the development of
information systems in the future. Due to the blueprint of information system resulting from
this study as a benchmark in the development of information systems.

Keywords: Enterprise Architecture Planning, Arsitektur Enterprise

ABSTRAK

Salah satu wujud peningkatan pelayanan dan kinerja suatu instansi terletak dari fungsi
bisnis yang terdefinisi dengan baik dan kegiatan pengolahan data yang mengikuti
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, Sehingga dapat mewujudkan tujuan
strategisnya. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melakukan pendefinisian
arsitektur enterprise instansi. Pada penelitian ini studi kasus pada Badan Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Kabupaten Lampung Tengah dengan menggunakan metode enterprise
architecture planning (EAP) dan menghasilkan blueprint Sistem Informasi. Dalam
penelitian ini, langkah-langkah yang dilakukan berdasarkan EAP, seperti inisiasi
perencanaan, pemodelan bisnis, sistem dan teknologi saat ini, arsitektur data, arsitektur
aplikasi, arsitektur teknologi dan terakhir adalah rencana implementasi. Setelah melakukan
seluruh proses pada EAP, maka dihasilkan 36 entitas data dan 28 kandidat aplikasi pada 8
aktifitas-aktifitas fungsi Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Lampung
Tengah. Dengan dihasilkannya 36 entitas dan 28 kandidat aplikasi pada instansi tersebut
memberikan kontribusi didalam pengembangan sistem informasi di masa yang akan

Informatics & Business Institute Darmajaya 41


Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 13, No.1, Juni 2013

datang. Dikarenakan blueprint sistem informasi yang dihasilkan dari penelitian ini menjadi
tolak ukur didalam pengembangan sistem informasi.

Kata Kunci: Enterprise Architecture Planning, Arsitektur Enterprise

I. PENDAHULUAN
Salah satu pendorong pemanfaatan Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah
sistem informasi dalam organisasi adalah Kabupaten Lampung Tengah sebagai
semakin meningkatnya kebutuhan dalam instansi pemerintah penyelenggara
fungsi bisnis yang dijalankan. Dampak pendidikan dan pelatihan yang memiliki
dari itu semua, banyak organisasi yang kompetensi untuk mendukung
berlomba-lomba untuk menerapkan pembangunan daerah berdayaguna
sistem informasi dengan teknologinya dengan menciptakan sumber daya
dengan hanya memperhatikan kebutuhan manusia yang handal. Dalam
sesaat dan memungkinkan penerapan penyelenggaraan pendidikan dan
sistem informasi yang saling tumpang pelatihan pada Badan Pendidikan dan
tindih dan adanya pulau-pulau sistem Pelatihan Kabupaten Lampung Tengah,
yang berbeda satu dengan lainnya. Tidak data-data terkait dengan administrasi
hanya itu faktor kurangnya perencanaan pendidikan dan pelatihan dalam
yang matang dalam pengembangan pengolahannya masih tergolong
sistem akan mengakibatkan kegagalan konvensional dan belum maksimal
dalam pengembangan sistem dan dana menggunakan teknologi informasi.
yang dikeluarkan akan sia-sia saja.
Dalam rangka mendukung visi dan
Kondisi tersebut membuat sistem
misi organisasi perlu dilakukan upaya-
informasi tidak dapat dimanfaatkan
upaya strategis sebagaimana tertuang
sesuai dengan yang diharapkan
didalam Rancangan Rencana Strategis
berdasarkan misi dan tujuan penerapan
khususnya pada lingkup strategi dan
sistem informasi, yaitu efisiensi dan
kebijakan yaitu penyediaan sarana dan
efektifitas dalam pemenuhan kebutuhan
prasarana diklat sesuai dengan standar
organisasi, mulai dari pemenuhan
kemajuan teknologi, manajemen sistem
kebutuhan pada level tertinggi dalam
informasi dan pemanfaatan teknologi
organisasi sampai dengan pada
informasi. Untuk itu perlu didukung
kebutuhan pada level paling bawah yaitu
dengan perencanaan arsitektur sistem
kebutuhan operasional [6][8].
informasi yang dapat mendefinisikan
Informatics & Business Institute Darmajaya 42
Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 13, No.1, Juni 2013

aktifitas utama dan aktifitas pendukung pertama dan kedua dari tiga kolom
di Banditlakda sebagai fungsi bisnis pertama.
utama dalam operasional organisasi.
Sehingga menghasilkan arsitektur sistem
informasi yang diperlukan.
Pada implementasinya, penelitian
ini mengadopsi metode enterprise
architecture planning. Enterprise
architecture merupakan deskripsi dari
misi stakeholder yang termasuk
didalamnya informasi, fungsionalitas,
Gambar 1. Pendekatan EAP dalam
lokasi organisasi/perusahaan dan
Kerangka Kerja Zachman [9]
parameter kinerja. Arsitektur enterprise
menggambarkan rencana untuk
II. METODE PENELITIAN
mengembangkan sebuah sistem atau
Metode penelitian yang dilakukan
sekumpulan sistem [2]. Sedangkan
didasarkan pada metode enterprise
enterprise architecture planning adalah
architecture planning yang telah sedikit
suatu pendefinsian arsitektur dalam
dijelaskan pada bagian sebelumnya. Pada
penggunaan informasi untuk mendukung
dasarnya EAP bukan merancang bisnis
bisnis dan rencana untuk
dan arsitekturnya, tetapi mendefinisikan
mengimplementasikan arsitektur tersebut.
kebutuhan bisnis dan arsitekturnya.
Hal ini tentu saja merupakan proses
Dalam EAP, arsitektur menjelaskan
pendekatan perencanaan kualitas data
mengenai data, aplikasi dan teknologi
yang berorientasi pada kebutuhan bisnis
yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis
serta bagaimana cara implementasi dari
organisasi/perusahaan. Untuk hal tersebut
arsitektur tersebut dalam usaha untuk
tadi, Steven H Spewak menyatakan
mendukung perputaran roda bisnis dan
bahwa pemakaian istilah arsitektur terdiri
pencapaian isi sistem informasi dan
dari arsitektur data, arsitektur aplikasi,
organisasi/perusahaan [5]. Enterprise
dan arsitektur teknologi. Arsitektur disini
Architecture Planning (EAP) merupakan
dimaksudkan layaknya cetak biru,
metode yang dikembangkan untuk
penggambaran, atau model. Tahapan
membangun arsitektur enterprise [5].
pembangunan EAP (Gambar 2) adalah
Dalam ZF [9], EAP mencakup baris
tahap untuk memulai, tahap memahami
Informatics & Business Institute Darmajaya 43
Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 13, No.1, Juni 2013

kondisi saat ini, tahap pendefinisian visi organisasi/perusahaan. Gambar 3


masa depan, dan tahap untuk menyusun menunjukkan rantai nilai (value chain)
rencana dalam mencapai visi masa depan. Porter yang terdiri dari aktivitas utama
Dibawah ini adalah penjelasan tujuh (primary activities) dan aktivitas
komponen EAP [5]. pendukung (support activities)[3].

Gambar 3. Porter Value Chain [3]

Gambar 2. Komponen EAP [5] Hasil dari fungsi bisnis yang telah
terdefinisikan didekomposisikan dengan
Pada tahapan 2/lapisan 2 pada
menggunakan four stage life cycle. Four
komponen enterprise architecture
Stage Life Cycle adalah tool yang
planning (pemodelan bisnis). Pada
digunakan untuk menemukan
tahapan pemodelan bisnis menggunakan
turunan/dekomposisi dari fungsi bisnis
rantai nilai porter (porter value chain).
yang terkait dengan produk/layanan yang
Pemodelan bisnis adalah proses-proses
diberikan oleh fungsi bisnis tersebut
untuk mendefinisikan bisnis itu sendiri.
[1][7].
Tujuan dari pemodelan bisnis ini
adalah untuk menyediakan pengetahuan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dasar yang lengkap dan menyeluruh yang
Metode yang dipakai pada
dapat digunakan untuk mendefinisikan
arsitektur sistem informasi adalah
arsitektur dan rencana implementasinya
Enterprise Architecture Planning dengan
[3]. Model rantai nilai (value chain)
tahapan sebagai berikut :
Porter untuk menyoroti aktivitas di
a. Inisiasi Perencanaan
dalam bisnis. Rantai terdiri dari satu
Pada tahapan inisiasi perencanaan
rangkaian aktivitas yang menciptakan dan
tahapan yang dilakukan adalah sebagai
membangun suatu nilai yang dapat
berikut :
menghasilkan margin nilai tambah bagi
Informatics & Business Institute Darmajaya 44
Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 13, No.1, Juni 2013

1. Pendefinisian Ruang Lingkup dan Pendidikan dan Pelatihan Daerah yang


Sasaran Pengerjaan EAP Terakreditasi dan Mandiri Guna
Ruang lingkup pengerjaan EAP Menciptakan Aparatur Daerah yang
adalah dengan melakukan peningkatan Profesional” [4].
sarana dan prasarana serta meningkatkan Berdasarkan visi Bandiklatda
koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat diatas, maka visi SI/TI Bandiklatda
Daerah (SKPD). Berdasarkan hal diatas dirumuskan sebagai berikut “Membangun
pula, dapat diidentifikasi kebutuhan Sistem Informasi Pendidikan dan
Bandiklatda sebagai bentuk pelayanan Pelatihan Dalam Rangka Peningkatan
dan efektifitas dalam setiap pelaksanaan Pelayanan Informasi demi terwujudnya
pendidikan dan pelatihan. Oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan yang
karenanya, pendefinisian arsitektur sistem Terakreditasi”.
informasi diperlukan untuk mendukung
b. Pemodelan Bisnis
kebutuhan fungsi bisnis utama yaitu
1. Identifikasi Area Bisnis Utama
pendidikan dan pelatihan serta fungsi
Bandiklatda
pendukungnya. Sedangkan area-area
Sesuai dengan fungsi bisnis sebagai
yang dikaji, yang kemudian akan menjadi
badan pendidikan daerah yang
ruang lingkup dalam pendefinisian
terakdreditasi dan menghasilkan aparatur
arsitektur sistem informasi pada
daerah yang profesional terdefinisi
lingkungan Bandiklatda adalah
aktifitas utama di Bandiklatda terdiri dari
inventarisasi peserta dari BKD (Badan
inventarisasi peserta dari BKD,
Kepegawaian Daerah), penetapan
penetapan anggaran pelaksanaan, area
anggaran pelaksanaan, area pengelolaan
pengelolaan kegiatan pendidikan dan
kegiatan pendidikan dan pelatihan,
pelatihan, penerbitan sertifikasi/STTPP
penerbitan sertifikasi/STTPP.
(Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
2. Pendefinisian Visi Pelatihan).
Visi Badan Pendidikan dan
a) Rantai Nilai Internal Bandiklatda
Pelatihan Daerah (Bandiklatda)
Pada rantai nilai internal, Kegiatan
Kabupaten Lampung Tengah yang
utama terdiri dari penerimaan
tertuang dalam rencana strategis
inventarisasi peserta, penetapan
Bandiklatda tahun 2011-2015 adalah
anggaran, pelaksanaan diklat, penerbitan
sebagai berikut : “Terwujudnya Badan
sertifikat. Sedangakan kegiatan
Informatics & Business Institute Darmajaya 45
Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 13, No.1, Juni 2013

pendukung terdiri dari perencanaan dan c. Sistem dan Teknologi Saat Ini
pelaporan, keuangan dan perlengkapan, Berdasarkan pengamatan di
umum dan kepegawaian, pengelolaan Bandiklatda dan secara umum dapat
sarana. Rantai Nilai Internal Bandiklatda diuraikan sebagai berikut:
Kab. Lampung Tengah dapat dilihat 1. Pemakaian perangkat lunak di kantor
pada gambar 4. Bandiklatda masih berfungsi sebagai
alat bantu dokumentasi pekerjaan
b) Rantai Nilai Eksternal Bandiklatda
kantor (seperti pengolah kata (word)
Dari sisi rantai nilai eksternal
dan pengolah angka (excel))
Bandiklatda adalah sebagai Badan
2. Belum dimanfaatkannya suatu
Pelaksana Penyelenggaraan Pendidikan
program atau sistem informasi
dan Pelatihan Aparatur Daerah yang
berbasis database untuk setiap
menerima dan menyelenggarakan
pengolahan datanya pada tiap unit
peraturan dan kebijakan baik dari
organisasi, sehingga data antar unit
pemerintah pusat maupun dari
organisasi Bandiklatda belum
pemerintah daerah yang berupa perangkat
terintegrasi satu dengan yang lainnya.
peraturan dan perundang-undangan.
3. Koneksi ke jaringan global (internet)
Rantai Nilai Eksternal Bandiklatda Kab.
masih terbatas atau hanya berfungsi
Lampung Tengah dapat dilihat pada
untuk keperluan e-mail, browsing dan
gambar 5.
chatting, belum digunakan sebagai
media koordinasi antar unit bagian
2. Fungsi Bisnis Bandiklatda
baik dari internal maupun eksternal
Setelah pendefinisian rantai nilai
organisasi.
(value chain) di Bandiklatda untuk
4. Perencanaan strategis teknologi
mengklasifikasikan aktifitas utama dan
informasi di Bandiklatda yang
aktifitas pendukung dalam kegiatan
tercantum pada Rencana Straegis
pendidikan dan pelatihan aparatur daerah.
Bandiklatda dituliskan dengan bahasa
Selanjutnya, untuk mengetahui
umum yaitu: “Peningkatan Sarana
dekomposisi dari setiap fungsi bisnis,
dan Prasarana Diklat”. Hal ini secara
maka fungsi bisnis dijabarkan lebih rinci
khusus dapat didefinisikan
menggunakan tools Four Stage Life
bahwasanya pengembangan teknologi
Cycle dari IBM. (Lihat Tabel 1)
informasi dapat dilakukan. Namun
tidak ada kriteria turunan dari kalimat

Informatics & Business Institute Darmajaya 46


Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 13, No.1, Juni 2013

tersebut yang secara langsung 1. Sistem Penerimaan Inventarisasi


mengidentifikasi kebutuhan sistem Peserta
dan teknologi informasinya. 2. Sistem Penetapan Anggaran
3. Sistem Pelaksanaan Pendidikan dan
d. Arsitektur Data
Pelatiahan
Arsitektur data yang terdefinisi
4. Sistem Penerbitan STTPP/Sertifikat
adalah kandidat entitas data berdasarkan
5. Sistem Perencanaan dan Pelaporan
entitas bisnis Bandiklatda yang
6. Sistem Keuangan dan Perlengkapan
merupakan aktifitas utama sebagai
7. Sistem Administrasi Umum dan
berikut :
Kepegawaian
1. Entitas Calon Peserta Diklat
8. Sistem Pengelolaan Sarana
2. Entitas Pendataan Peserta Diklat
3. Entitas Pelaporan Peserta Diklat f. Arsitektur Teknologi
4. Entitas Rencana Anggaran Lokasi bisnis pada Bandiklatda
5. Entitas RKA Realisasi diklasifikasikan kedalam 4 (empat) zona.
6. Entitas Widyaiswara Setiap zona merupakan satu gedung
7. Entitas Sarana dan Prasarana dengan satu lantai yang didalamnya
8. Entitas Jenis Diklat terdapat berbagai macam kegiatan bisnis.
9. Entitas Mata Pelajaran Arsitektur teknologi pada Bandiklatda
10. Entitas Daftar Hadir WI dapat dilihat pada gambar 6.
11. Entitas Daftar Hadir Peserta Diklat
12. Entitas Jadwal Diklat
13. Entitas Ujian Diklat
14. Entitas Nilai Peserta Diklat
15. Entitas Pelaporan Pelaksanaan Diklat
16. Entitas Sertifikat/STTPP
17. Entitas Pelaporan Pelaksanaan
Penerbitan Sertifikat/STTPP

Gambar 6. Arsitektur Jaringan Enterprise


e. Arsitektur Aplikasi Bandiklatda
Berikut adalah daftar gambaran
g. Urutan Implementasi
kelompok aplikasi pada Bandiklatda
Berdasarkan tahapan-tahapan yang
sebagai berikut :
telah dilakukan sebelumnya, maka dapat

Informatics & Business Institute Darmajaya 47


Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 13, No.1, Juni 2013

dilakukan urutan implementasi sehingga 23. Aplikasi Kenaikan Pangkat


urutan aplikasi sebagai berikut: 24. Aplikasi Ujian Dinas
1. Aplikasi Calon Peserta Diklat 25. Aplikasi Ijin Belajar
2. Aplikasi Pendataan Peserta Diklat 26. Aplikasi Ijin Pendidikan dan
3. Aplikasi Rencana Kerja Anggaran Pelatihan
(RKA) 27. Aplikasi Cuti Pegawai
4. Aplikasi RKA Realisasi 28. Aplikasi Pensiun Pegawai
5. Sistem Anggaran (Penerimaan dan
Belanja) III. KESIMPULAN
6. Aplikasi Penjadwalan Diklat Dari hasil pendefinisian arsitektur
7. Aplikasi Administrasi Diklat enterprise menggunakan pendekatan
8. Aplikasi Penjadwalan Ujian enterprise architecture planning dapat
9. Aplikasi Penilaian diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
10. Sistem Pembuatan Daftar Nilai 1. Model arsitektur sistem informasi
11. Sistem Pembuatan Daftar Nilai dan yang digunakan sepenuhnya
Sertifikat/STTPP mengadopsi pada penerapan
12. Aplikasi Pembuatan Rencana enterprise architecture planning.
Program DiklatAplikasi Realisasi 2. Pemodelan bisnis pada Badan
Rencana Program Diklat Pendidikan dan Pelatihan Daerah
13. Sistem Akuntansi Kabupaten Lampung Tengah terdiri
14. Aplikasi Pelaporan Pendataan Peserta dari 2 (dua) aktifitas, yaitu aktifitas
Diklat utama memiliki kegiatan (1)
15. Aplikasi Pelaporan Pelaksanaan Penerimaan Inventarisasi Peserta
Diklat Diklat (2) Penetapan Anggaran (3)
16. Sistem Pelaporan Pelaksanaan Pelaksanaan Diklat (4) Penerbitan
17. Sistem Pelaporan Pelaksanaan Sertifikat/STTPP) dan aktifitas
Penerbitan Sertifikat/STTPP pendukung (1) Bagian Perencanaan
18. Aplikasi Inventarisasi Sarana dan Pelaporan (2) Bagian Keuangan
19. Aplikasi Pemeliharaan Sarana dan Perlengkapan (3) Bagian Umum
20. Aplikasi Data Pegawai dan Kepegawaian (4) Bagian
21. Aplikasi Surat Masuk dan Surat Pengelolaan Sarana.
Keluar 3. Hasil pendefinisian terhadap
22. Aplikasi Usul Berkala arsitektur enterprise pada Badan

Informatics & Business Institute Darmajaya 48


Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 13, No.1, Juni 2013

Pendidikan dan Pelatihan Daerah Developing A Blueprint For


Kabupaten Lampung Tengah dan Data, Applications and
disesuaikan dengan batasan masalah Technology, John Wiley & Sons,
pada penelitian ini, ditemukan 36 New York: 1992.
entitas data dan 28 usulan aplikasi. [6] Surendro, K., Pemanfaatan
Enterprise Architecture Untuk
DAFTAR PUSTAKA
Perencanaan Strategis Sistem
[1] IBM. Business System Planning: Informasi, Jurnal Informatika,
Information Systems Planning Vol. 8, No. 1, pp. 1-9, 2007.
Guide, IBM Corporation, [7] Ward, J., Peppard, J., Strategic
1981. Planning for Information Systems,
[2] Osvalds, G. Definition od 3rd Edition, England: John
Enterprise Architecture – Centric Wiley & Sons, 2002.
Models for The System [8] Yunis, R., Surendro, K.,
Engineers, TASC Inc, 2001. Perancangan Model Enterprise
[3] Porter, Michael E. Competitive Architecture dengan TOGAF
Advantage: Creating and Architecture Development
Sustaining Superior Performance, Method, Seminar Nasional
New York: Free Press, 1985. Aplikasi Teknologi Informasi
[4] Pemerintah Kabupaten Lampung 2009 (SNATI 2009), ISSN:
Tengah, Rancangan Rencana 1907-5022, pp. 25-31, 2009.
Strategis Badan Pendidikan dan [9] Zachman, John A. A Framework

Pelatihan Daerah Kabupaten For Information Systems


Lampung Tengah Tahun 2011- Architecture, IBM Systems
2015. Journal, Vol. 26, No.3, 1987.

[5] Spewak, Steven H., Steven C,


Hill., (1992). Enterprise
Architecture Planning:

Informatics & Business Institute Darmajaya 49


Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 13, No.1, Juni 2013

Gambar 4. Rantai Nilai Internal Bandiklatda Kabupaten Lampung Tengah

Gambar 5. Rantai Nilai Eksternal Bandiklatda Kabupaten Lampung Tengah

Tabel 1. Four Stage Life Cycle Fungsi Bisnis Utama


Stage
Requirement Acquisition Stewardship Retirement
Fungsi
Penerimaan Penyusunan Rencana - Penentuan peserta - Pendataan - Pelaporan
Inventarisasi Strategis dalam Diklat Peserta Inventarisasi
Peserta Penerimaan Inv. Peserta
Peserta
Pelaksanaan Diklat Penyusunan Rencana - Penetapan Jadwal - Pelaksanaan Diklat - Ujian
Strategis Pelaksanaan Pelaksanaan Diklat - Administrasi - Evaluasi dan
Diklat - Penetapan Tenaga Penilaian Pelaporan
Widyaiswara Pelaksanaan
Diklat

Informatics & Business Institute Darmajaya 50


Hendra Kurniawan Jurnal Informatika, Vol. 13, No.1, Juni 2013

Tabel 1. Four Stage Life Cycle Fungsi Bisnis Utama (lanjutan)


Penetapan Penyusunan Rencana - Penetapan - Pengesahan - Pelaporan
Anggaran Strategis dalam kebijakan Anggaran Anggaran
Penetapan Rencana Anggaran Pelaksanaan Diklat Pelaksanaan
Kerja Anggaran Pelaksanaan Diklat Diklat

Penerbitan Penyusunan Rencana - Penetapan Standar - Penerbitan - Pelaksanaan


Sertifikat Strategis dalam dan Syarat Sertifikat Serah Terima
Penerbitan Sertifikat Kelulusan Diklat - Pembuatan Daftar Sertifikat
Nilai Diklat
Perencanaan dan Penyusunan Rencana - Menghimpun - Rencana Program - Pelaporan
Pelaporan Strategis Terhadap Bahan Rencana Kegiatan Diklat Rencana Diklat
Rencana Program Program Kegiatan
Kegiatan Diklat
Pembangunan Badan
Diklat
Keuangan dan Penyusunan Rencana - Penetapan - Pengesahan - Laporan
Perlengkapan Strategis Pengelolaan Anggaran Anggaran Pertanggungjawa
Penatausahaan Penerimaan Penerimaan dan ban Keuangan
Keuangan dan - Penetapan Belanja Bandiklatda
Perbendaharaan Anggaran Belanja - Pengalokasian
Anggaran
- Monitoring dan
Evaluasi Anggaran
- Pelaksanaan
Accounting System
Umum dan Penyusunan Rencana - Penetapan - Administrasi Surat- - Pelaporan
Kepegawaian Strategis Terhadap Kebijakan Menyurat, Administrasi
Pelayanan Administrasi Pengagendaan dan Surat-Menyurat
Administrasi Umum Kepegawaian Pengarsipan - Pelaporan
dan Kepegawaian - Penetapan - Administrasi Urusan Administrasi
Kebijakan Administrasi Kepegawaian
Administrasi Kepegawaian (Usul
Umum Kenaikan Pangkat,
Usul Berkala, Cuti,
Ujian Dinas dan
Diklat Pegawai, Ijin
Belajar, Usul
Pensiun
Pengelolaan Sarana Penyusunan Rencana - Pengembangan - Pelaksanaan - Pelaporan
Strategis Terhadap Standar Prosedur Pengelolaan Inventaris Sarana
Pemanfaatan dan dalam Inventaris Sarana
Pengembangan Pemanfaatan dan pemeliharaan
Sarana Sarana - Evaluasi dan
- Penetapan Standar Monitoring
Prosedur Pemanfaatan
Pemanfaatan Sarana
Sarana
- Penetapan
Kebijakan dalam
Pengelolaan
Inventaris Sarana

Informatics & Business Institute Darmajaya 51

Anda mungkin juga menyukai