Anda di halaman 1dari 14

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH TRANSPORTASI

Tugas Matakuliah Perencanaan Transportasi

SAID MUHAMMAD REYNALDO


163410096
VA

PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2018

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2
PEMBAHASAN
Kebijakan Pemecahan Masalah Transportasi 3
Transportasi Berkelanjutan 3
Transport Demand Manajement (TDM) 5
Push and Pull Policy 5
Naikkan Supply dan Turunkan Demand 6
Konsep Pengembangan Transportasi Berbasis Kebijakan Pengembangan
Infrastruktur 6
Pembangunan Jalan Baru 6
Peningkatan Kapasitas Prasarana 7
Rekayasa dan Manajemen Lalulintas 7
Kebijakan Perparkiran 8
Manfaat dan Dampak Pilihan Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi
9
Manfaat Transportasi 9
Pengaruh Manfaat Ekonomi Transportasi Terhadap Biaya Sosial 10
Pengaruh Infrastruktur Terhadap Biaya Sosial 11
Pengaruh Infrastruktur Jalan Terhadap Manfaat Sosial 12

KESIMPULAN 13

DAFTAR PUSTAKA 14

2
A. Kebijkan Pemecahan Masalah Transportasi
1. Transpotasi Berkelanjutan

Transportasi berkelanjutan merupakan suatu transportasi yang


tidak menimbulkan dampak yang membahayakan kesehatan masyarakat
atau ekosistem dan dapat memenuhi kebutuhan mobilitas yang ada secara
konsisten dengan memperhatikan:

a. Penggunaan sumberdaya terbarukan pada tingkat yang lebih


rendah dari tingkat regenerasinya; dan
b. Penggunaan sumber daya tidak terbarukan pada tingkat yang lebih
rendah dari tingkat pengembangan sumberdaya alternatif yang
terbarukan. Sistem transportasi yang berkelanjutan
mengakomodasikan aksesibilitas semaksimal mungkin dengan
dampak negatif yang seminimal mungkin.

Perencanaan transportasi yang berkelanjutan tidak hanya


mempertimbangkan aspek transportasi saja dalam perencanaannya namun
aspek-aspek lain seperti ekonomi dan lingkungan. Dengan konsep seperti
itu, maka planner dituntut untuk mengerti dan peka terhadap aspek-aspek
yang sekiranya menyangkut transportasi yang baik. Dalam hal ini,
transportasi yang berkelanjutan memikirkan bagaimana transportasi bisa
berjalan dengan baik tanpa harus mengorbankan aspek lingkungan tetapi
tetap meningkatkan pendapatan ekonomi.

Beberapa dampak yang bisa timbul akibat penerapan perencanaan


transportasi berkelanjutan ini adalah :

a. Mengurangi penggunaan BBM dan Mengurang Polusi


Hal ini bisa didapat karena berkurangnya orang yang melakukan
perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor, dengan
meningkatkan penggunaan sepeda atau berjalan kaki, hal ini tentu
akan berdampak positif pada penurunan tingkat pembuangan emisi ke

3
udara, mengingkatkan angka kesehatan pernafasan masyarakat serta
mengurangi beban negara dalam pendanaan BBM.
b. Mengurangi Kemacetan
Dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, jumlah
kendaraan yang melintasi jelan raya akan berkurang, hal ini bisa
mengurangi resiko kemacetan di jam-jam sibuk atau di jalan-jalan
tertentu, dengan perencaanaan transportasi yang berkelanjutan,
diharapkan dampak positif yang akan ditimbulkan dari lengkah-
langkah nya bisa saling berkaitan, seperti halnya pengurangan
kendaraan bermotor yang akan mengurangi kemacetan sehingga
mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
c. Menjaga Kulalitas Lingkungan Untuk Masa Depan
Generasi mendatang yanitu anak cucu manusia saat ini masih
membutuhkan lingkungan alam yang sehat, udara yang bersih dan
ketersediaan kebutuhan alam yang cukup. Hal ini tidak akan bisa
diwujudkan apabila manusia yang hidup saat ini tidak menjaga
lingkungan serta kualitas alam, saat ini alam hampir berada pada batas
ambang dimana daya dukung lingkungan sudah tidak mampu
menyediakan apa yang manusia butuhkan.

Dengan perencanaan yang berlandaskan transportasi berkelanjutan,


maka ini adalah satu upaya manusia saat ini untuk ikut menjaga kelestarian
lingkungan demi keberlanjutan kehidupan generasi yang akan dating.
Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi diharapkan mampu
membuat suatu kebijakan yang baik dalam hal menangani masalah-
masalah transportasi darat yang makin hari makin bertambah. Perencanaan
yang diharapkan tentu merupakan perencanaan yang cerdas, yang tidak
hanya mememntingkan aspek transportasi, menempatkan transportasi
sebagai satu sistem yang harus dilaksanakan dengan baik ndan bisa
mengesampingkan aspek-aspek yang lain. Pemerintah diharapkan mamu
merencanakan transportasi darat yang dapat mengurangi polusi udara,
menjaga keutuhan lingkungan untuk masa yang akan datang serta
mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.

4
B. Transport Demand Management (TDM)
Transport demand management atau sering juga di sebut dengan
Manajemen Kebutuhan Transportasi atau Manajemen Permintaan
Transportasi,merupakan suatu upaya yang bertujuan untuk memaksimalkan
efisiensi sistem transportasi perkotaan melalui pembatasan penggunaan
kendaraan pribadi yang tidak perlu dan mendorong moda transportasi yang
lebih efektif, sehat dan ramah lingkungan seperti angkutan umum dan
kendaraan tidak bermotor. 
Di dalam Transport Demand Management terdapat 2 ( dua ) konsep yang
harus berjalan secara bersamaan yaitu:
1. Push and Pull Policy

Pada konsep Push and Pull Policy ini, masyarakat secara tidak
langsung di dorong untuk meninggalkan kendaraan pribadi dengan
adanya berbagai strategi –strategi TDM seperti mulai dipersulitnya
ruang gerak dan kenyaman bagi pengguna kendaraan pribadi. Setelah
di dorong secara tidak langsung untuk meninggalkan kendaraan
pribadi, selanjutnya masyarakat akan di tarik untuk beralih
menggunakan angkutan umum dengan tingkat pelayanan yang jauh
lebih baik tentunya. Maka perbaikan layanan angkutan umum
merupakan kunci keberhasilan dari konsep ini.

5
2. Naikkan Supply dan Turunkan Demand 

Konsep ini merupakan konsep yang baik untuk di kembangakan


sebagai upaya pemecahan masalah kemacetan di kota besar. Namun
dibutuhkan kesadaran dan peran serta dari masyarakat untuk tidak
terlalu bergantung dengan penggunaan kendaraan pribadi, dan tentu
saja harus diimbangi dengan berbagai upaya pemerintah dalam
penyediaan layanan angkutan umum yang lebih baik, memadahi, tarif
yang terjangkau dan selalu mengedepankan aspek keselamatan,
kenyamanan, keamanan, aksesibilitas dan ketepatan waktu. Sehingga
konsep ini dapat berjalan dengan baik.

C. Konsep Pengembangan Transportasi Berbasis Kebijakan


Pengembangan Infrastruktur

1. Pembangunan Jalan Baru


Pembangunan jalan baru, baik jalan lokal, kolektor, maupun jalan
arteri. Prinsipnya usaha mengalihkan pergerakan lalulintas menerus agar
jangan memasuki sehingga kemacetan yang timbul karena pembebanan
yang terlalu banyak pada jalan arteri radial dapat dihindari.

2. Peningkatan Kapasitas Prasarana


Peningkatan kapasitas jaringan jalan arteri yang telah ada adalah
dengan cara melebarkan jalan radial. Selain itu, juga dilakukan usaha
untuk memperbaiki daerah sumber kemacetan yang banyak terdapat pada

6
jaringan jalan di daerah perkotaan. Pembenahan sistem jaringan jalan dan
sistem hierarki dan pembangunan jalan terobosan baru harus dilakukan
sesegera mungkin untuk menghindari penyempitan,misalnya:
 Pelebaran dan perbaikan geometrik persimpangan;
 Pembuatan persimpangan tidak sebidang untuk mengurangi
titik konflikn bagin kendaraan yang menggunakan
persimpangan tersebut;
 Pembangunan jalan terobosan baru untuk melengkapi sistem
jaringan jalan yang telah ada dan pembenahan sistem hierarki
jalan. Hal ini terutama terlihat pada daerah perbatasan dengan
daerah administrasi lain. Karena tidak ada koordinasi yang baik
antara kedua pemerintah daerah, pembangunan system jaringan
jalan tersebut, terutama pada daerah perbatasan, tidak sinkron
sehingga menimbulkan penyempitan.
 Pembuatan jembatan penyeberangan, baik untuk pejalan kaki
maupun untuk kendaraan pada daerah tertentu untuk
mengurangi kecelakaan sewaktu menyeberang dan juga untuk
membuka isolasi akibat pembangunan jalan bebas hambatan
yang memisahkan satu daerah menjadi dua daerah yang
terisolasi.tetapi, sebelum kita mulai memecahkan masalah yang
membutuhkan biaya yang sangat besar tersebut, pertanyaan
yang perlu segera dijawab adalah seberapa jauh Jaringan jalan
yang ada sekarang ini berfungsi sesuai dengan kapasitas yang
seharusnya.

3. Rekayasa dan Manajemen Lalulintas


Rekayasa dan manajemen lalulintas dapat dilakukan dengan berbagai
cara yang diuraikan berikut ini.
 Pemasangan dan perbaikan sistem lampu lalulintas secara
terisolasi dimaksud untuk mengikuti fluktuasi lalulintas yang
berbeda-beda dalam 1jam, 1 hari, maupun 1 minggu. Selain itu,
juga dilakukan secara terkoordinasi yaitu dengan mengatur

7
seluruh lampu lalulintas secara terpusat. Pengaturan ini dapat
mengurangi tundaan dan kemacetan. Sistem ini dikenal dengan
Area Traffic Control System (ATCS). Beberapa kota di
Indonesia telah dilengkapi dengan sistem tersebut seperti DKI-
Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
 Perbaikan perencanaan sistem jaringan jalan yang ada,
termasuk jaringan jalan KA, jalan raya, bus, dilaksanakan
untuk menunjang Sistem Angkutan Umum Transportasi
Perkotaan Terpadu (SAUTPT).
 Penerapan manajemen transportasi, antara lain kebijakan
perparkiran, perbaikan fasilitas pejalan kaki, dan jalur khusus
bus. Semua ini memerlukan beberapa pertimbangan, yang lebih
diutamakan pada kemungkinan membatasi kebutuhan akan
transportasi dengan beberapa metode yang dikenal dengan
pembatasan lalulintas. Perlunya penerapan pembatasan
lalulintas terhadap penggunaan kendaraan pribadi telah
diterima oleh para pakar transportasi sebagai hal yang penting
dalam menanggulangi masalah kemacetan di daerah perkotaan.

4. Kebijakan Perparkiran
Parkir didefinisikan tempat khusus bagi kendaraan untuk berhenti demi
keselamatan. Ruang lain dapat digunakan untuk tempat parkir. Parkir
mempunyai tujuan yang baik, akses yang mudah; jika seseorang tidak
dapat memarkir kendaraannya, dia tidak bias membuat perjalanan. Jika
parker terlalu jauh dari tujuan, orang akan beralih pergi ke tempat lain.
Sehingga tujuan utama adalah agar lokasi parkir sedekat mungkin dengan
tujuan perjalanan. Jumlah tempat parkir,termasuk di badan jalan dan bukan
di badan jalan belum cukup mengatasi kebutuhan, terutama pada pusat
kota menengah dan besar. Ini merupakan permasalahan yang meningkat
sangat cepat seiring dengan meningkatnya pemilikan kendaraan pribadi.
Begitu seseorang membeli mobil, dia pasti menggunakannya, terutama
karena mobilitas mobil yang lebih tinggi. Kebijakan perparkiran dilakukan
untuk meningkatkan kapasitas jalan yang sudah ada. Penggunaan badan

8
jalan sebagai tempat parkir jelas memperkecil kapasitas jalan tersebut
karena sebagian besar lebar jalan digunakan sebagai tempat parkir. Lebih
jauh lagi, pengelolaan parkir yang tidak baik cenderung merupakan
penyebab kemacetan karena antrian kendaraan yang menunggu tempat
yang kosong justru menghambat pergerakan arus lalulintas. Kebijakan
parkir bukan di badan jalan seperti pembangunan bangunan tempat parker
atau membatasi tempat parkir jelas merupakan jawaban yang sangat tepat
karena sejalan dengan usaha mengurangi penggunaan kendaraan pribadi
dengan mengalihkan penumpang dari kendaraan pribadi ke angkutan
umum. Pengalihan badan jalan yang pada mulanya digunakan sebagai
tempat parkir menjadi lajur khusus bus juga merupakan jawaban yang
sangat tepat.

D. Manfaat dan Dampak Pilihan Alternatif Pemecahan Masalah


Transportasi

1. Manfaat Transportasi
Adler (1983) menyatakan bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
sebelum disimpulkan bahwa suatu pembangunan pengangkutan telah
mendorong pembangunan ekonomi, antara lain pertama, syarat paling penting
adalah bahwa pembangunan ekonomi tidak akan terjadi sama sekali
seandainya tidak ada pembangunan pengangkutan. Kedua; bahwa
sumberdaya yang digunakan dalam pembangunan baru tentu akan tetap tidak
digunakan atau penggunaannya kurang produktif seandainya tidak ada
perbaikan pengangkutan. Sedangkan ‘secara sosial’ jasa transportasi sangat
membantu dalam menyediakan berbagai kemudahan, antara lain;
a. Pelayanan untuk individu maupun kelompok;
b. Pertukaran atau penyampaian informasi;
c. Perjalanan untuk bersantai;
d. Perluasan jangka perjalanan sosial;
e. Pemendekan jarak antar rumah dan tempat kerja;

9
f. Bantuan dalam memperluas kota atau melancarkan penduduk menjadi
kelompok yang lebih kecil.

Selanjutnya ‘manfaat politik’ dari sarana dan prasarana transportasi secara


umum yaitu:
a. Terciptanya persatuan nasional yang semakin kuat dengan meniadakan
isolasi wilayah;
b. Transportasi dapat menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dapat
diperluas dengan lebih merata pada seluruh pelosok Negara;
c. Keamanan negara terhadap serangan dari luar yang tidak dikehendaki
mungkin sekali dapat bergantung pada transportasi yang memudahkan
mobilisasi segala daya (kemampuan dan ketahanan) nasional serta
memungkinkan perpindahan pasukan perang selama masa perang
d. Sistem transportasi yang efisien memungkinkan negara memindahkan
dan mengangkut penduduk dari daerah bencana serta mengangkut
bahan baku ke daerah bencana.

2. Pengaruh Manfaat Ekonomi Transportasi Terhadap Biaya Sosial


Suatu wilayah tertentu bergantung pada wilayah lain. Demikian juga
wilayah lain memiliki ketergantungan pada wilayah tertentu. Diantara
wilayah-wilayah tersebut, terdapat wilayah-wilayah tertentu yang memiliki
kelebihan dibanding yang lain sehingga wilayah tersebut memiliki beberapa
fasilitas yang mampu melayani kebutuhan penduduk dalam radius yang lebih
luas, sehingga penduduk pada radius tertentu akan mendatangi wilayah
tersebut untuk memperoleh kebutuhan yang diperlukan. Morlok (1988)
mengemukakan bahwa akibat adanya perbedaan tingkat pemilikan
sumberdaya dan keterbatasan kemampuan wilayah dalam mendukung
kebutuhan penduduk suatu wilayah menyebabkan terjadinya pertukaran
barang, orang dan jasa antar wilayah. Pertukaran ini diawali dengan proses
penawaran dan permintaan. Sebagai alat bantu proses penawaran dan
permintaan yang perlu dihantarkan menuju wilayah lain diperlukan sarana

10
transportasi. Sarana transportasi yang memungkinkan untuk membantu
mobilitas berupa angkutan umum.

3. Pengaruh Infrastruktur Terhadap Biaya Sosial


Transportasi publik merupakan transportasi yang bersifat umum seperti
kereta api, bus, pesawat terbang, taksidan lain-lain. Di Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari transportasi publik ini cenderung kurang diminati
disbanding di negara lain karena kondisi transportasi publik kurang aman dan
nyaman, biaya sosial ekonomi yang masih tinggi, kecenderuangan tidak tepat
waktu dan kurang terpadu dalam pengelolaannya. Berbeda dengan Singapura,
meskipun sama-sama di negara Asia Tenggara tetapi Singapura sudah
memiliki system transportasi publik yang maju dan merupakan salah satu
negara dengan transportasi publik terbaik di dunia. Hal ini dikarenakan, moda
transportasi di negeri ini tersedia secara efisien dan tepat waktu dengan
teknologi yang cukup canggih. Selain itu juga disertai dengan informasi rute
serta penunjuk lain yang sangat jelas serta mudah di temukan. Meskipun ada
beragam moda transportasi, tapi setiap moda tersebut dikelola secara terpadu,
mulai dari taksi,MRT, LRT, dan bus.
Sementara di Indonesia, system transportasi kurang terintegrasi dan
dimanajemen dengan baik. Misalnya, ketika keluar dari halte bus way kita
akan merasa kebingungan ketika harus melanjutkan perjalanan ke suatu
tempat yang jauh dari halte karena tidak adanya moda transportasi publik lain
yang bias digunakan. Atau ketika telah keluar dari stasiun seseorang akan
merasa dirugikan karena harus menunggu supir bus untuk naik ke tempat
tujuan. Kondisi moda transportasi public yang kurang nyaman karena kurang
terjaganya kebersihan atau kurang layak pakai. Oleh karena itu, hal yang perlu
dilakukan saaat ini untuk mengatasi masalah kemacetan di Indonesia
khususnya dikota-kota besar adalah bukan dengan membatasi jumlah
kendaraan bermotor melainkan melakukan manajemen transportasi publik.
Manajemen transportasi publik adalah suatu bentuk pengaturan moda
transportasi massal guna mengatasi permasalah-permasalahan transportasi
terutama kecamatan khususya dikotakota besar sebagai salah satu bentuk

11
menajemen-menajemen kota demi mengwujudkan kota yang nyaman dan
teratur. Meskipun saat ini di Indonesia sudah ada transportasi publik tetapi
sering kali gagal karena manajemennya yang kurang tepat dan tidak
terintegrasi dengan baik.

4. Pengaruh Infrastruktur Terhadap Manfaat Sosial

Infrastruktur memiliki manfaat terhadap ekonomi dan sosial. Kegiatan


ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia. Transportasi adalah salah
satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan
mengubah letak geografis barang dan orang sehingga menimbulkan adanya
transaksi. Manfaat sosial transportasi menyediakan berbagai kemudahan,
diantaranya:
a. Pelayanan untuk perorangan atau kelompok,
b. Pertukaran atau penyampaian informasi,
c. Perjalanan untuk bersantai,
d. Memendekkan jarak,
e. Memencarkan penduduk

Di samping itu ada manfaat lainnya yaitu manfaat politis yaitu:


a. Pengangkutan menciptakan persatuan dan kesatuan yang semakin kuat dan
meniadakan isolasi.
b. Pengangkutan menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dapat
dikembangkan atau diperluas dengan merata pada setiap bagian wilayah
suatu negara.
c. Keamanan negara terhadap serangan dari luar negeri yang tidak
dikehendaki mungkin sekali tergantung pada pengangkutan yang efisien
yang memudahkan mobilitas segala daya (kemampuan dan ketahanan)
nasional, serta serta memungkinkan perpindahanpasukan-pasukan perang
selama masa perang.
d. Sistem pengangkutan yang mungkin efisien memungkinkan negara
memindahkan dan pengangkut penduduk dari daerah yang mengalami
bencana ke tempat yang lebih aman.

12
KESIMPULAN:

Perencanaan transportasi yang bekelanjutan adalah dimana sebuah


perencanaan tersebut tidak hanya memikirkan keuntungan dan kepentingan jangka
pendek namun juga mempertimangkan keberlanjutan perencanaan tersebut pada
jangka menengah hingga jangka panjang. Sistem transportasi berkelanjutan lebih
mudah terwujud pada sistem transportasi yang berbasis pada penggunaan
angkutan umum dibandingkan dengan sistem yang berbasis pada penggunaan
kendaraan pribadi.

Transport demand management atau sering juga di sebut dengan


Manajemen Kebutuhan Transportasi atau Manajemen Permintaan
Transportasi,merupakan suatu upaya yang bertujuan untuk memaksimalkan
efisiensi sistem transportasi perkotaan melalui pembatasan penggunaan kendaraan
pribadi yang tidak perlu dan mendorong moda transportasi yang lebih efektif,
sehat dan ramah lingkungan seperti angkutan umum dan kendaraan tidak
bermotor.

Ada bebrapa konsep pengembangan transportasi berbasis kebijakan


pengembangan infrastruktur, antara lain:

 Pembangunan Jalan Baru


 Peningkatan Kapasitas Prasarana
 Rekayasa dan Manajemen Lalulintas
 Kebijakan Perparkiran

Dalam konsep tersebut, ada manfaat dan dampak pilihan alternatif pemecahan
masalah transportasi:
 Manfaat Transportasi
 Pengaruh Manfaat Ekonomi Transportasi Terhadap Biaya Sosial
 Pengaruh Infrastruktur Terhadap Biaya Sosial
 Pengaruh Infrastruktur Jalan Terhadap Manfaat Sosial

13
DAFTAR PUSTAKA:
Tamin, Ofyar Z. Perencanaan & Pemodelan Transportasi Edisi Kedua, [pdf],
(https://tekniksipilunwir.files.wordpress.com/2014/03/perencanaan-dan-
pemodelan-transportasi.pdf, diakses tanggal 07 Oktober 2017)

(https://anginsindoro.wordpress.com/2012/02/04/transport-demand-management-
tdm-sebuah-solusi-pemecahan-masalah-kemacetan/, diakses pada tanggal 26
Desember 2017)

(http://www.opi.lipi.go.id/data/1228964432/data/13086710321319703573.makala
h.pdf, [pdf], diakses pada tanggal 26 Desember 2017)

(https://www.scribd.com/document/358498435/505-1204-1-SM, [pdf], diakses


pada tanggal 26 Desember 2017)

14

Anda mungkin juga menyukai