1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
PEMBAHASAN
Kebijakan Pemecahan Masalah Transportasi 3
Transportasi Berkelanjutan 3
Transport Demand Manajement (TDM) 5
Push and Pull Policy 5
Naikkan Supply dan Turunkan Demand 6
Konsep Pengembangan Transportasi Berbasis Kebijakan Pengembangan
Infrastruktur 6
Pembangunan Jalan Baru 6
Peningkatan Kapasitas Prasarana 7
Rekayasa dan Manajemen Lalulintas 7
Kebijakan Perparkiran 8
Manfaat dan Dampak Pilihan Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi
9
Manfaat Transportasi 9
Pengaruh Manfaat Ekonomi Transportasi Terhadap Biaya Sosial 10
Pengaruh Infrastruktur Terhadap Biaya Sosial 11
Pengaruh Infrastruktur Jalan Terhadap Manfaat Sosial 12
KESIMPULAN 13
DAFTAR PUSTAKA 14
2
A. Kebijkan Pemecahan Masalah Transportasi
1. Transpotasi Berkelanjutan
3
udara, mengingkatkan angka kesehatan pernafasan masyarakat serta
mengurangi beban negara dalam pendanaan BBM.
b. Mengurangi Kemacetan
Dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, jumlah
kendaraan yang melintasi jelan raya akan berkurang, hal ini bisa
mengurangi resiko kemacetan di jam-jam sibuk atau di jalan-jalan
tertentu, dengan perencaanaan transportasi yang berkelanjutan,
diharapkan dampak positif yang akan ditimbulkan dari lengkah-
langkah nya bisa saling berkaitan, seperti halnya pengurangan
kendaraan bermotor yang akan mengurangi kemacetan sehingga
mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
c. Menjaga Kulalitas Lingkungan Untuk Masa Depan
Generasi mendatang yanitu anak cucu manusia saat ini masih
membutuhkan lingkungan alam yang sehat, udara yang bersih dan
ketersediaan kebutuhan alam yang cukup. Hal ini tidak akan bisa
diwujudkan apabila manusia yang hidup saat ini tidak menjaga
lingkungan serta kualitas alam, saat ini alam hampir berada pada batas
ambang dimana daya dukung lingkungan sudah tidak mampu
menyediakan apa yang manusia butuhkan.
4
B. Transport Demand Management (TDM)
Transport demand management atau sering juga di sebut dengan
Manajemen Kebutuhan Transportasi atau Manajemen Permintaan
Transportasi,merupakan suatu upaya yang bertujuan untuk memaksimalkan
efisiensi sistem transportasi perkotaan melalui pembatasan penggunaan
kendaraan pribadi yang tidak perlu dan mendorong moda transportasi yang
lebih efektif, sehat dan ramah lingkungan seperti angkutan umum dan
kendaraan tidak bermotor.
Di dalam Transport Demand Management terdapat 2 ( dua ) konsep yang
harus berjalan secara bersamaan yaitu:
1. Push and Pull Policy
Pada konsep Push and Pull Policy ini, masyarakat secara tidak
langsung di dorong untuk meninggalkan kendaraan pribadi dengan
adanya berbagai strategi –strategi TDM seperti mulai dipersulitnya
ruang gerak dan kenyaman bagi pengguna kendaraan pribadi. Setelah
di dorong secara tidak langsung untuk meninggalkan kendaraan
pribadi, selanjutnya masyarakat akan di tarik untuk beralih
menggunakan angkutan umum dengan tingkat pelayanan yang jauh
lebih baik tentunya. Maka perbaikan layanan angkutan umum
merupakan kunci keberhasilan dari konsep ini.
5
2. Naikkan Supply dan Turunkan Demand
6
jaringan jalan di daerah perkotaan. Pembenahan sistem jaringan jalan dan
sistem hierarki dan pembangunan jalan terobosan baru harus dilakukan
sesegera mungkin untuk menghindari penyempitan,misalnya:
Pelebaran dan perbaikan geometrik persimpangan;
Pembuatan persimpangan tidak sebidang untuk mengurangi
titik konflikn bagin kendaraan yang menggunakan
persimpangan tersebut;
Pembangunan jalan terobosan baru untuk melengkapi sistem
jaringan jalan yang telah ada dan pembenahan sistem hierarki
jalan. Hal ini terutama terlihat pada daerah perbatasan dengan
daerah administrasi lain. Karena tidak ada koordinasi yang baik
antara kedua pemerintah daerah, pembangunan system jaringan
jalan tersebut, terutama pada daerah perbatasan, tidak sinkron
sehingga menimbulkan penyempitan.
Pembuatan jembatan penyeberangan, baik untuk pejalan kaki
maupun untuk kendaraan pada daerah tertentu untuk
mengurangi kecelakaan sewaktu menyeberang dan juga untuk
membuka isolasi akibat pembangunan jalan bebas hambatan
yang memisahkan satu daerah menjadi dua daerah yang
terisolasi.tetapi, sebelum kita mulai memecahkan masalah yang
membutuhkan biaya yang sangat besar tersebut, pertanyaan
yang perlu segera dijawab adalah seberapa jauh Jaringan jalan
yang ada sekarang ini berfungsi sesuai dengan kapasitas yang
seharusnya.
7
seluruh lampu lalulintas secara terpusat. Pengaturan ini dapat
mengurangi tundaan dan kemacetan. Sistem ini dikenal dengan
Area Traffic Control System (ATCS). Beberapa kota di
Indonesia telah dilengkapi dengan sistem tersebut seperti DKI-
Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Perbaikan perencanaan sistem jaringan jalan yang ada,
termasuk jaringan jalan KA, jalan raya, bus, dilaksanakan
untuk menunjang Sistem Angkutan Umum Transportasi
Perkotaan Terpadu (SAUTPT).
Penerapan manajemen transportasi, antara lain kebijakan
perparkiran, perbaikan fasilitas pejalan kaki, dan jalur khusus
bus. Semua ini memerlukan beberapa pertimbangan, yang lebih
diutamakan pada kemungkinan membatasi kebutuhan akan
transportasi dengan beberapa metode yang dikenal dengan
pembatasan lalulintas. Perlunya penerapan pembatasan
lalulintas terhadap penggunaan kendaraan pribadi telah
diterima oleh para pakar transportasi sebagai hal yang penting
dalam menanggulangi masalah kemacetan di daerah perkotaan.
4. Kebijakan Perparkiran
Parkir didefinisikan tempat khusus bagi kendaraan untuk berhenti demi
keselamatan. Ruang lain dapat digunakan untuk tempat parkir. Parkir
mempunyai tujuan yang baik, akses yang mudah; jika seseorang tidak
dapat memarkir kendaraannya, dia tidak bias membuat perjalanan. Jika
parker terlalu jauh dari tujuan, orang akan beralih pergi ke tempat lain.
Sehingga tujuan utama adalah agar lokasi parkir sedekat mungkin dengan
tujuan perjalanan. Jumlah tempat parkir,termasuk di badan jalan dan bukan
di badan jalan belum cukup mengatasi kebutuhan, terutama pada pusat
kota menengah dan besar. Ini merupakan permasalahan yang meningkat
sangat cepat seiring dengan meningkatnya pemilikan kendaraan pribadi.
Begitu seseorang membeli mobil, dia pasti menggunakannya, terutama
karena mobilitas mobil yang lebih tinggi. Kebijakan perparkiran dilakukan
untuk meningkatkan kapasitas jalan yang sudah ada. Penggunaan badan
8
jalan sebagai tempat parkir jelas memperkecil kapasitas jalan tersebut
karena sebagian besar lebar jalan digunakan sebagai tempat parkir. Lebih
jauh lagi, pengelolaan parkir yang tidak baik cenderung merupakan
penyebab kemacetan karena antrian kendaraan yang menunggu tempat
yang kosong justru menghambat pergerakan arus lalulintas. Kebijakan
parkir bukan di badan jalan seperti pembangunan bangunan tempat parker
atau membatasi tempat parkir jelas merupakan jawaban yang sangat tepat
karena sejalan dengan usaha mengurangi penggunaan kendaraan pribadi
dengan mengalihkan penumpang dari kendaraan pribadi ke angkutan
umum. Pengalihan badan jalan yang pada mulanya digunakan sebagai
tempat parkir menjadi lajur khusus bus juga merupakan jawaban yang
sangat tepat.
1. Manfaat Transportasi
Adler (1983) menyatakan bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
sebelum disimpulkan bahwa suatu pembangunan pengangkutan telah
mendorong pembangunan ekonomi, antara lain pertama, syarat paling penting
adalah bahwa pembangunan ekonomi tidak akan terjadi sama sekali
seandainya tidak ada pembangunan pengangkutan. Kedua; bahwa
sumberdaya yang digunakan dalam pembangunan baru tentu akan tetap tidak
digunakan atau penggunaannya kurang produktif seandainya tidak ada
perbaikan pengangkutan. Sedangkan ‘secara sosial’ jasa transportasi sangat
membantu dalam menyediakan berbagai kemudahan, antara lain;
a. Pelayanan untuk individu maupun kelompok;
b. Pertukaran atau penyampaian informasi;
c. Perjalanan untuk bersantai;
d. Perluasan jangka perjalanan sosial;
e. Pemendekan jarak antar rumah dan tempat kerja;
9
f. Bantuan dalam memperluas kota atau melancarkan penduduk menjadi
kelompok yang lebih kecil.
10
transportasi. Sarana transportasi yang memungkinkan untuk membantu
mobilitas berupa angkutan umum.
11
menajemen-menajemen kota demi mengwujudkan kota yang nyaman dan
teratur. Meskipun saat ini di Indonesia sudah ada transportasi publik tetapi
sering kali gagal karena manajemennya yang kurang tepat dan tidak
terintegrasi dengan baik.
12
KESIMPULAN:
Dalam konsep tersebut, ada manfaat dan dampak pilihan alternatif pemecahan
masalah transportasi:
Manfaat Transportasi
Pengaruh Manfaat Ekonomi Transportasi Terhadap Biaya Sosial
Pengaruh Infrastruktur Terhadap Biaya Sosial
Pengaruh Infrastruktur Jalan Terhadap Manfaat Sosial
13
DAFTAR PUSTAKA:
Tamin, Ofyar Z. Perencanaan & Pemodelan Transportasi Edisi Kedua, [pdf],
(https://tekniksipilunwir.files.wordpress.com/2014/03/perencanaan-dan-
pemodelan-transportasi.pdf, diakses tanggal 07 Oktober 2017)
(https://anginsindoro.wordpress.com/2012/02/04/transport-demand-management-
tdm-sebuah-solusi-pemecahan-masalah-kemacetan/, diakses pada tanggal 26
Desember 2017)
(http://www.opi.lipi.go.id/data/1228964432/data/13086710321319703573.makala
h.pdf, [pdf], diakses pada tanggal 26 Desember 2017)
14