Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok : 1.

Evi Yuliana

2. Irfan

3. Muhammad Ihsan

4. Satria Ade Nugraha

1. Kunjungan Wisatawan yang masuk ke Tarakan tahun 2017/2018

Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Indonesia Sepanjang 2018 Capai 15,81 Juta

Friday, February 1st 2019. | Ekonomi & Bisnis, Headline, Nasional

JAKARTA, MK – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama tahun


2018 telah mencapai 15,81 juta, yang berarti naik 12,58 persen dibandingan dengan periode yang
sama sepanjang tahun 2017 sebanyak 14,04 juta. “Jumlah kunjungan wisman ini terdiri atas wisman
yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 10,08 juta kunjungan, pintu masuk laut
sebanyak 3,22 juta kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 2,51 juta kunjungan,” kata Kepala
Badan Pusat Statistik (BPS) Dr. Suhariyanto dalam keterangan pers di kantor BPS Pusat, Jakarta,
Jumat (1/2) pagi.

Menurut Kepala BPS itu, wisman yang datang dari wilayah ASEAN memiliki persentase kenaikan
paling tinggi, yaitu sebesar 20,60 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan wilayah Timur Tengah memiliki persentase penurunan paling besar, yaitu sebesar 6,13
persen. “Sementara menurut kebangsaaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama
2018 paling banyak berasal dari wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 2,50 juta kunjungan
(15,83 persen), Tiongkok 2,14 juta kunjungan (13,52 persen), Singapura 1,77 juta kunjungan (11,19
persen), Timor Leste 1,76 juta kunjungan (11,15 persen), dan Australia 1,30 juta kunjungan (8,23
persen),” kata Suhariyanto. (Humas BPS/ES)

A. Juata Airport
TARAKAN (Krjogja.com) – Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Juwata Tarakan
mendorong maskapai nasional agar membuka rute internasonal ke sejumlah kota di
Tiongkok. Jika rencana ini terealisasi, diyakini jumlah kunjungan wisatawan asing ke Tarakan
akan meningkat.
Kepala UPBU Juwata, Hemi Pamuraharjo mengatakan, saat ini baru ada satu rute
internasional, yaitu ke Tawau, Malaysia yang dioperasikan maskapai asal negeri jiran
Maswings sebanyak tiga penerbangan setiap pekan. Untuk itu pihaknya mendorong
maskapai nasional untuk menambah rute baru internasional karena saat ini kapasitas slot
Bandara Juwata belum terisi optimal.
”Saat ini prasarana perhubungan udara kami mampu menampung 120 pergerakan dalam
sehari. Akan tetapi, lalu lintas pergerakan sekarang ini baru tercatat 60 pergerakan pesawat
dalam satu hari,” kata Hemi, di Tarakan, Minggu (18/12/2016).
Menurut Hemi, Tiongkok menjadi salah satu negara potensial untuk dikoneksikan dengan
Tarakan. Selain jaraknya yang dekat, pasar Tiongkok ke Indonesia terutama dari sektor
pariwisata sedang tumbuh positif.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Kotamadya Tarakan, Hamid Amren
mengungkapkan mendorong pariwisata daerah sesuai visi pemerintah yang dipimpin
Presiden Joko Widodo. Pada 2015, jumlah wisawatan yang berkunjung ke wilayahnya
sebanyak 201.696, terdiri atas 195.757 wisatawan domestik dan 5.939 wisawatan
mancanegara.
B. Pelabuhan Malundung
BERLABUH: Kapal Pesiar MV The World saat berlabuh jangkar di depan Pelabuhan
Malundung Kota Tarakan, Kamis (24/11). Foto: Rury Jamianto/Radar Tarakan
Tujuan pemerintah untuk mendatangkan kapal pesiar MV.The Worlddi Kota Tarakan ini tidak
lain adalah untuk meningkatkan perekonomian yang ada di Tarakan.
Misalkan saja dengan pembayaran tiket masuk ke hutan mangrove yang ada di Kota
Tarakan, jika masyarakat lokal diberi harga Rp 3.000 per orang, namun kepada wisatawan
asing yang ingin melihat pemandangan yang ada di dalam hutan mangrove dikenakan biaya
sebesar Rp 5.000 per orang.
“Alasan kami (Dinas Pariwisata) melakukan hal ini agar ekonomi masyarakat dapat tumbuh,
yaitu dengan perbelanjaan yang dilakukan wisatawan kepada masyarakat,” jelasnya.
Menurut Hamid, antusias warga Tarakan setelah mendengar kabar akan datangnya kapal
pesiar sangat tinggi. Bahkan banyak masyarakat yang penasaran dan ingin mengetahui
dengan jelas isi dari kapal pesiar tersebut.
Namun dijelaskannya, kapal pesiar ini tidak seperti kapal perang yang dengan mudahnya
masyarakat boleh masuk untuk melihat secara langsung. Yang sangat dibutuhkan ketika
datangnya para wisatawan ke Kota Tarakan adalah kenyamanan dan privasi wisatawan. Itu
menjadi hal utama yang harus diketahui oleh masyarakat Kota Tarakan.
Hal ini bertujuan untuk menarik kembali para wisatawan jika ingin melakukan kunjungan ke
Kota Tarakan.
“Setelah di-publish lewat media, banyak sekali masyarakat kota Tarakan yang ingin melihat
langsung kapal pesiar dari dalam. Yang perlu disampaikan adalah, kapal pesiar ini sangat
jauh berbeda dari kapal perang. Jika kapal perang memang diberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk bisa langsung melihat-lihat di dalam, namun kapal pesiar merupakan
contoh dari hotel mewah yang berjalan-jalan keliling dunia. Jadi tidak mungkin kita masuk ke
hotel orang kecuali tamu. Yang kedua adalah turis diberikan kenyamanan privasi.
Kenyamanan privasi sangat dibutuhkan agar para turis merasa nyaman dan tidak terganggu
dengan kehadiran masyarakat, dan agar para wisatawan juga mau kembali untuk melakukan
tour di Kota Tarakan. Harapan kami masyarakat memahami ini,” harapnya.(*/yed/ddq)

2. Tingkat okupensi hotel / tingkat hunian hotel di Tarakan

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tarakan mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang
di Kota Tarakan April 2017 sebesar 35,38 persen. Kondisi tersebut mengalami peningkatan sebesar
9,32 poin bila dibandingkan TPK Maret 2017 sebesar 25,96 persen.

Secara umum rata-rata tamu yang menginap di hotel berbintang di Kota Tarakan selama April 2017
selama 1,22 hari atau mengalami peningkatan 0,13 hari dari rata-rata lama tamu menginap bulan
sebelumnya sebesar 1,09 hari. “Jadi ada yang hanya menginap 1 malam dan ada juga yang 2
malam,” tuturnya.

Jika dirinci berdasarkan asal tamu rata-rata lama menginap tamu nusantara pada bulan April 2017
mengalami kenaikan sebesar 0,15 hari dari 1,06 hari pada Maret 2017 menjadi 1,22 hari. Sementara
tamu mancanegara mengalami penurunan rata-rata dari 1,85 hari menjadi 1,82 hari pada April 2017
atau turun 0,03 hari. “Tamu nusantara yaitu tamu dosmetik bisa berasal dari Kota Tarakan dan luar
Kota Tarakan,” tuturnya.
Rata-rata lama menginap tamu mancanegara pada April 2017 dibanding April 2016 mengalami
peningkatan 0,62 hari dan jumlah hari menginap tamu nusantara meningkat sebesar 0,03 hari.

Dari keseluruhan tamu hotel, rata-rata lama menginap di hotel berbintang pada bulan April 2017
lebih tinggi bila dibandingkan bulan April 2016 sebesar 0,08 hari. Sementara bila dibandingkan
dengan Maret 2017, rata-rata lama menginap tamu mancanegara mengalami penurunan 0,03 hari
dan tamu nusantara mengalami peningkatan sebesar 0,23 hari.

“Penyebabnya bisa beragam, salah satunya karena para pengunjung beralih ke hotel yang non
bintang, dimana hotel non bintang di Kota Tarakan saat ini jumlahnya sudah cukup banyak dan
menjamur. Fasilitasnya juga cukup memadai,” ujarnya.

Apabila diamati dari perkembangan rata-rata lama tamu menginap setiap bulannya pada hotel
berbintang pada kurun waktu Januari 2016 – April 2017, maka rata-rata lama tamu menginap paling
lama terjadi pada bulan April 2016 yaitu sebesar 1,83 hari. Sedangkan bulan Agustus 2016
merupakan bulan dengan jumlah hari tersingkat untuk menginap yaitu 1,04 hari.

“Untuk TPK pada hotel non bintang belum dapat kami hitung, karena masih berkoordinasi dengan
pihak BPS provinsi dan pusat apakah kami diperbolehkan menghitung sendiri,” ujarnya. (*/jhn/udn)

A. Bintang 1
Hotel berbintang 1 adalah Dynasty, Bahtera, dan Padmaloka. Pada hotel berbintang 1
tercatat memiliki TPK sebesar 4,88 persen.

B. Bintang 2
Hotel berbintang 2 adalah Paradise, Harmoni, Tarakan Plaza, dan Monaco. Pada hotel
berbintang 2 sebesar 26,08 persen. Rendahnya TPK pada hotel berbintang 2 menyebabkan
cukup rendahnya TPK hotel berbintang secara umum di Kota Tarakan.

C. Bintang 3
Berbintang 3/ 4 adalah Swiss-Bell. Jika dilihat menurut klasifikasinya, pada April 2017 hotel
berbintang 4 mengalamai TPK tertinggi yaitu mencapai 53,17 persen.

D. Melati
Grand Taufik Hotel Tarakan merupakan hotel melati di Tarakan yang mengusung prinsip
Syariah. Dengan demikian tidak memperkenankan pasangan tidak resmi/bukan keluarga
untuk menginap dalam satu kamar.
3. Pendapatan Restaurant di Tarakan dalam 1 tahun

Anda mungkin juga menyukai