Anda di halaman 1dari 4

PENUNTUN BELAJAR

PENUNTUN KETRAMPILAN
BELAJAR KLINIK
KETERAMPILAN KLINIK
KURETASE PASCA
KURETASE PERSALINAN
PASCAPERSALINAN

Departemen Kebidanan dan Penyakit Kandungan


Fakultas Kedokteran Universitas Jambi

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KLINIK


KURETASE PASCAPERSALINAN
LANGKAH KEGIATAN Nilai Persentase
Kasus PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK 1 2 3
1. Sapa pasien dan keluarganya, perkenalkan bahwa anda petugas yang
Ny. 30 thn,abortus inkomplit
akan melakukan padamedik
tindakan hamil 8 minggu,lakukan kuretase
2. Jelaskan bahwa setiap tindakan medik, mengandung resiko, baik yang
telah diduga sebelumnya maupun tidak
3. Pastikan bahwa pasien dan keluarganya telah mengerti dan jelas
Standar kompetensi : 3 (Tiga)
tentang penjelasan tersebut diatas
4. Beri kesempatan
Dipersiapkan oleh kepada
:Dr.dr. pasien dan keluarganya
Herlambang, SpOG untuk mendapat
penjelasan ulang, apabila masih ragu atau belum mengerti
5. Setelah pasien dan keluarganya mengerti dan memberikan
persetujuan untuk dilakukan tindakan ini, mintakan persetujuan secara
tertulis, dengan mengisi dan menandatangani formulir yang telah
disediakan
6. Masukkan lembar persetujuan tindakan medic yang telah diisi dan
ditandatangani, kedalam catatan medic pasien
7. Serahkan kembali catatan medic pasien setelah diperiksa
kelengkapannya, catatan kondisi pasien dan pelaksanaan instruksi
PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
A. PASIEN
8. Cairan dan selang infuse sudah dipasang. Perut bawah dan lipat paha
sudah dibersihkan dengan air sabun
9. Uji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi kardiopulmoner
10. Siapkan kain alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah
11. Medikamentosa
a. Analgetika (Phetidin 1-2 mg/kg BB, Ketamin HcL 0,5 mg/kg BB,
Tramadol 1-2 mg/kg BB)
b. Sedative (Diazepam 10 mg)
c. Atropin Sulfas 0,25-0,50 mg/ml
12. Larutan antiseptic (Povidon Iodin 10%)
13. Oksigen dengan regulator
14. Instrumen
a. Cunam tampon : 1

1
b. Klem ovum (Foerster/Fenster Clampf) lurus : 1
c. Sendok kuret pascapersalinan : 1
d. Spekulum Sim’s atau L dan kateter karet : 2 dan 1
e. Tabung 5 ml dan jarum suntik no. 23 (sekali pakai) : 2
B. PENOLONG ( Operator dan Asisten)
15. Baju kamar tindakan, pelapis plastic, masker, kacamata pelindung : 3
set
16. Sarung tangan DTT/Steril : 4 pasang
17. Alas kaki (Sepatu/”bobot” karet) : 3 pasang
18. Instrumen
a. Lampu sorot : 1
b. Mangkok logam : 2
c. Penampung darah dan jaringan : 1
PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN
19. Cuci tangan dan lengan dengan sabun hingga siku, dibawah air
mengalir
20. Keringkan tangan dengan handuk DTT
21. Pakai baju dan als kaki kamar tindakan, masker dan kacamata
pelindung
22. Pakai sarung tangan DTT/Steril
23. Pasien dengan posisi lithotomi, pasangkan alat bokong, sarung kaki
dan penutup perut bawah, fiksasi klem kain
TINDAKAN
24. Instruksikan asisten untuk memberikan sedative dan analgenetika
melalui karet infuse (Phetidin diberikan secara Intramuskuler)
25. Sisihkan labius mayus kiri dan kanan ke lateral hingga muara urethra
tampak jelas. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan, masukkan
kateter hingga 0,5 cm. Pindahkan telunjuk kiri ke dinding deoan vagina
(dasar urethra) dorong kateter ke kandung kemih
26. Setelah kandung kemih dikosongkan, cabut kateter dan letakkan
didalam wadah yang tersedia. Buka introitus vagina dengan ibu jari dan
telunjuk tangan kiri, masukkan jari telunjuk dan tengah ke dalam
lumen vagina. Pindahkan tangan kiri ke supra simfisis (pemeriksaan
bimanual). Tentukan besar uterus dan bukaan serviks. Setelah
pemeriksaan selesai, masukkan tangan ke dalam wadah yang berisi
larutan klorin 0,5 %, bersihkan noda darah dan bekas cairan tubuh
pasien, kemudian lepaskan sarung tangan tersebut secara terbalik dan
rendam dalam larutan klorin 0,5 %
27. Pakai sarung tangan DTT?Steril yang baru
28. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, buka labius mayus kanan dan
kiri ke lateral sehingga introitus vagina tampak dengan jelas, ambil
speculum sim’s atau L dengan tangan kanan, masukkan bilahnya secara
vertical, kemudian putar kebawah
29. Ambil speculum Sim’s berikutnya dengan tangan kiri, masukkan
bilahnya secara vertical (diatas bilah speculum bawah) kemudian putar
dan tarik ke atas sehingga porsio tampak dengan jelas
30. Minta asisten untuk memegang speculum atas dan bawah,

2
pertahankan pada posisi semula
31. Dengan cunam tampon, ambil kapas yang telah dibasahi dengan
larutan antiseptic, kemudian bersihkan lumen vagina dan porsio.
Buang kapas tersebut dalam tempat sampah yang tersedia, kembalikan
cunam ketempat semula
32. Ambil klem ovum yang lurus, jepit bagian atas porsio (perbatasan
antara kuadran atas kiri dan kanan atau pada jam 12)
33. Pegang gagang cunam dengan tangan kiri, ambil sendok kuret
pascapersalinan dengan tangan kanan, pegang diantara ibu jari dan
telunjuk (gagang sendok berada pada telapak tangan) kemudian
masukkan hingga menyentuh fundus
34. Minta asisten untuk memegang gagang klem ovum, telapak tangan kiri
menahan bagian atas fundus uteri (sehingga penolong dapat
merasakan tersentuhnya fundus oleh ujung sendok kuret)
35. Memasukkan lengkung sendok kuret, disesuaikan dengan lengkung
kavum uteri kemudian lakukan pengerokkan dinding uterus bagian
depan searah jarum jam secara sistematis. Keluarlah jaringan plasenta
(dengan sendok kuret) dari kavum uteri
36. Masukkan ujung sendok sesuai dengan lengkung kavum uteri, setelah
sampai fundus, kemudian putar 180 derajat, lalu bersihkan dinding
belakang uterus. Keluarkan jaringan yang ada
37. Kembalikan sendok kuret ketempat semula, pegang kembali gagang
klem ovum dengan tangan kiri
38. Ambil kapas (dibasahi larutan antiseptik) dengan cunam tampon,
bersihkan darah dan jaringan pada lumen vagina
39. Lepaskan jepitan klem ovum pada porsio
40. Lepaskan speculum atas dan bawah
41. Lepaskan kain penutup perut bawah, alas bokong dan sarung kaki ke
dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5 %
42. Bersihkan noda darah dan cairan tubuh dengan larutan antiseptic
DEKONTAMINASI
43. Sebelu melepas sarung tangan, kumpulkan semua instrument dan
masukkan ke dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5 %
44. Kumpulkan bahan habis pakai, masukkan kedalam tempat sampah
yang telah tersedia
45. Bubuhi larutan klorin 0,5 % pada benda atau bagian-bagian yang
tercemar darah atau cairan tubuh pasien
46. Masukkan tangan ke dalam wadah yang berisi cairan klorin 0,5 %
bersihkan sarung tangan dari darah atau cairan tubuh pasien kemudian
lepaskan sarung tangan secara terbalik dan rendam didalam wadah
tersebut.
CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
47. Cuci tangan darn lengan < hingga siku> degan sabun, bawah air yang
mengalil
48. Keringkan tangn dan lengan dengan handuk/tisu yang bersih
PERAWATAN PASCA TINDAKAN
49. Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan dan buat

3
instruksi lanjutan apabila ditemui kelainan /gangguan pascatindakan
50. Catat kondisi pascatinadakan dan buat laporan tindakan pada kolom
yang tersedia dalam catatan medic pasien

51. Buat instruksi pengobatan lanjutan dan pemantauan kondisi pasien


(Bila diperlukan Pitosin drip atau pemberian obat melalui infus,
pertahankan peralatan infuse. Bila keadaan umum pasien baik,
lepaskan peralatan infuse)
52. Beritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai
dan pasien masih memerlukan perawatan lanjutan
53. Bersama petugas yang akan melakukan perawatan, jelaskan kepada
pasien jenis dan lama perawatan serta laporan pada petugas tersebut
bila ada keluhan /gangguan pascatindakan
54. Tegaskan pada petugas yang merawat untuk menjalankan instruksi
pengobatan dan perawatan dan laporkan segera bila pada
pemantauan lanjut, ditemukan perubahan-perubahan seperti yang
ditulis dalam catatan pascatindakan

Jambi,………………………………………………….2010

Pemberi Materi

MTE

Anda mungkin juga menyukai