PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kedua adalah jumlah kuman M. tuberculosis dalam sekret bronkus anak lebih
sedikit daripada orang dewasa.Hal itu dikarenakan lokasi primer TB pada anak terletak di
kelenjar limfe hilus dan parenkim paru bagian perifer.BTA positif baru dapat dilihat bila
minimal jumlah kuman 5000/ml dahak.Selain itu, gejala klinis TB pada anak tidak khas.Hal-
hal tersebutlah yang sering membuat kita misdiagnosis atau overdiagnosis. Gejala TB pada
anak sangat bervariasi dan tidak saja melibatkan organ pernafasan melainkan banyak organ
tubuh lain seperti kulit (skrofuloderma), tulang, otak, mata, usus, dan organ lain. Jangan
sampai salah diagnosis atau overdiagnosis.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari TBC?
2. Apa tanda dan gejala anak yang menderita TBC?
3. Bagaimana cara perawatan TBC pada anak di rumah?
C. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC atau TB) merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat
sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Perbedaan TB anak dan dewasa
a. TB anak lokasinya pada setiap bagian paru, sedangkan pada dewasa di daerah apeks
dan infra klavikuler
b. Terjadi pembesaran kelenjar limfe regional sedangkan pada dewasa tanpa pembesaran
kenlenjar limfe regional
c. Penyembuhan dengan perkapuran sedangkan pada dewasa dengan fibrosis
d. Lebih banyak terjadi penyebaran hematogen, pada dewasa jarang
3
3. Batuk lama ≥3 minggu, batuk bersifat non-remitting (tidak pernah reda atau
intensitas semakin lama semakin parah) dan sebab lain batuk telah dapat
disingkirkan.
4. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh (failure to
thrive).
5. Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain.
6. Diare persisten/menetap (>2 minggu) yang tidak sembuh dengan pengobatan baku
diare.
C. Penegakan Diagnosis
Yang sering merupakan petunjuk awal dari tuberculosis adalah foto rontgen dada. Penyakit
ini tampaknsebagai daerah putih yang bentuknya tidak teratur dengan latar belakang hitam.
Rontgen juga bisa menunjukan efusi pleura atau pembesaran jantung (perikarditis).
a. Pemeriksaan dahak, cairan tubuh, atau jaringan yang terinfeksi. Dengan jarum diambil
contoh cairan dari dada, perut, sendi, atau sekitar jantung, mungkin perlu dilakukan
biopsy untuk memperoleh contoh jaringan yang terinfeksi. Diagnosis menjadi pasti
dengan ditemukan kuman Basil Tahan Asam (BTA).
b. Uji Tuberkulin.
Tes kulit tuberculin. Disuntikan sejumlah kecil protein yang berasal dari bakteri
tuberculosis ke dalam lapisan kulit (biasanya di lengan). Dua hari kemudian dilakukan
pengamatan pada daerah suntikan. Jika terjadi pembengkakan dan kemerahan, maka
hasilnya adalah positif.
Ada beberapa cara melakukan uji tuberculin, namun sampai sekarang cara mantoux
lebih sering digunakan. Lokasi penyuntikan uji mantoux umumnya pada ½ bagian lengan
atas lengan bawah kiri bagian depan, disuntikan intrakutan (ke dalam kulit). Penilaian uji
tuberculin dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikan dan diukur diameter pembengkakan
(indurasi) yang terjadi.
4
Pemeriksaan radiologis dapat memperkuat diagnosis, karena lebih 95% infeksi primer
terjadi diparu-paru maka secara rutin foto thorax harus dilakukan.
1. Kombinasi lebih dari satu macam obat. Hal ini untuk mencegah terjadinya
resistensi terhadap obat
2. Jangka panjang, teratur, dan tidak terputus. Hal ini merupakan masalah kadar
kepatuhan pasien.
3. Obat diberikan secara teratur tiap hari
5
Streptomisin Injeksi 15 - 40 1 gram Ototoksis
nefrotokis
Kartikosteroid :
RIF
PZA
EMB
SM
PRED
6
D. Pemantauan hasil pengobatan
7
F. Intervensi Keperawatan
N
O TUJUAN & KRITERIA
INTERVENSI KEPERAWATAN
D HASIL
X
8
Dengan kriteria hasil : atau menyanyi.
tidak terjadi penyebaran
infeksi R : Membantu klien agar klien mau
mengerti dan menerima terhadap terapi
yang diberikan untuk mencegah
komplikasi.
e. Monitor temperature
9
diteruskan sampai batas waktu yang
ditentukan.
10
penyebab malnutrisi, kebutuhan nutrisi
pemulihan, susunan menu dan
pengolahan makanan sehat seimbang,
tunjukkan contoh jenis sumber
makanan ekonomis sesuai status sosial
ekonomi klien.
11
4 Tujuan: Menyatakan a. Kaji kemampuan belajar pasien
pemahaman proses misalnya: tingkat kecemasan, perhatian,
penyakit/prognosis dan kelelahan, tingkat partisipasi,
kebutuhan pengobatan. lingkungan belajar, tingkat
pengetahuan, media, orang dipercaya.
Melakukan perubahan
prilaku dan pola hidup R: untuk mengetahui kondisi pasien dan
untuk memperbaiki tindakan apa yang akan diberikan
kesehatan umur dan
menurunkan resiko b. Tekankan pentingnya asupan diet Tinggi
pengaktifan ulang Kalori Tinggi Protein (TKTP) dan
tuberkulosis paru. intake cairan yang adekuat.
12
5 Tujuan: Setelah dilakukan 1. kaji tingkat pengetahuan keluarga
tindakan keperawatan R: untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ibu dan pengetahuan keluarga pasien sampai
keluarga pasien bertambah mana
dalam waktu 1x24 jam 2. berikan pendidikan kesehatan berkaitan
dengan kriteria hasil ibu dan dengan penyakit pasien
keluarga pasien paham R: agar keluarga pasien mengetahui dan
tentang penyakit anaknya tidak cemas
dan cemas teratasi 3. jelaskan setiap tindakan keperawatan
yang akan dilakukan
R: untuk mengurangi kecemasan
keluraga pasien
1. Menganjurkan kepada anggota keluarga untuk mengawasi penderita makan obat sesuai
dengan anjuran
2. Memberikan waktu istirahat yang cukup kepada penderita minimal 6-8 jam perhari
3. Melakukan pemeriksaan secara rutin ke tempat pelayanan kesehatan
4. Melakukan tindakan claping bila penderita batuk berdahak
5. Menutup mulut waktu bersin atau batuk
6. Jangan meludah disembarang tempat, meludah di tempat yang terkena sinar matahari
atau ditempat yang diisi dengan air sabun atau carbol atau desifektan.
7. Menjemur tempat tidur penderita secara teratur
8. Buka jendela lebar-lebar agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk ke dalam
rumah.
BAB III
PENUTUP
13
A. Kesimpulan
Tuberkulosis (TBC atau TB) merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Kuman Mycobakterium tuberculosis tidak
Cuma menyerang paru-paru tetapi juga organ tubuh lainnya seperti tulang sendi, usus,
kelenjar limfa, selaput otak. TBC menular dan sangat berbahaya namun dapat
disembuhkan. TBC ditularkan melalui udara yang terkontaminasi oleh bakteri
Mycobakterium tuberculosis.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah tentang penanganan tuberculosis pada anak
dirumah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca atau penulis
terutama untuk orang tua yang memiliki anak denga tuberculosis agar lebih mengerti
bagaimana cara penangani tuberculosis pada anaknya jika terjadi kekambuhan.
DAFTAR PUSTAKA
14
Barbara, C.L. 1996. Perawatan Medikal Bedah (suatu pendekatan proses keperawatan) Bandung
Doengoes, M. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Smeltzer
and Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Eddy Widodo : Tuberkulosis Pada Anak : Diagnosis dan Tata Laksana Pendidikan Kedokteran
Ikatan Dokter Anak Indonesia.Standar Pelayanan Medis Anak. Badan Penerbit IDAI.2004.
Pudiastuti Ratna Dewi. 2011. Waspadai Penyakit pada Anak. Jakarta.PT. Indeks.
15