Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DASAR

KEHAMILAN

A. Pengertian
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari pertama haid terakhir (saifuddin, 2002)
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya
280 hari (40 minggu) dan tidak boleh lebih dari 300 hari (43 minggu).
(prawirohardjo, 1999)
Pembagian kehamilan dibagi dalam 3 trimester: trimester
pertama, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-112 minggu);
trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-28 minggu);
trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (29-42 minggu).

B. Tujuan Asuhan Kehamilan


Menurut Ai yeyeh (2009) adapun tujuan asuhan kehamilan, yaitu :
1. Memantau tujuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang ibu dan tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
social ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian asi
ekslusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
(JNPKKR/POGI,.2002;90)

C. Tanda-tanda Kehamilan
Menurut Ai yeyeh (2009) Tanda-tanda kehamilan yaitu :
1. Tanda Kehamilan pasti
Pada ibu yang diyakni sedang dalam kondisi hamil akan
melaksanakan pemeruksaan USG (Ultrasonografi).
Ultrasonografi memungkinkan untuk mendeteksi jantung kehamilan
(gestasional sac) pada minggu ke -5 sampai ke -7, pergerakan
jantung biasanya terlihat pada 42 hari setelah konsepsi yang normal
atau sekitar minggu ke-8, melakukan pemeriksaan USG, dapat
diketahui juga panjang, kepala, dan bokong (trown-sump
lenghth/TRI) janin dan merupakan metode yang akurat dalam
menentukan usia kehamilan.
Pemeriksa merasakan gerakan janin dalam rahim pada usia 20
minggu, terlihat adanya gambaran kerangka janin dengan
pemeriksaan radiology, terdengar adanya denyut jantung janin,
melalui pemeriksaan dengan Ultrasonografi Doppler dapat deteksi
dengan denyut jantung janin pada minggu ke -8 sampai minggu ke-
12 setelah menstruasi terakhir dengan stetoskop leaneg denyut
jantung terdeteksi pada minggu ke -18 sampai minggu ke -20.
2. Tanda-tanda mungkin hamil
Reaksi hamil positif : dasar dari tes kehamilan adalah pemeriksaan
hormone choriorlic gonadrotopin sub unit beta (beta heg) dalam
urine. Jika kehamilan terjadi reaksi anti gen-antibodi dengan beta
heg, sebagai antigen beta heg dapat dideteksi dalam darah urine
mulai enam hari setelah penanaman embrio dalam rongga Rahim.
Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya chorionic
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama
pagi hari. Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pada pagi hari
ini dapat membantu membuat diagnosis kehmilan sedini-dininya
(wiknjosastro dalam prawirohardjo, 2005).
Tanda chadwick. Biasanya muncul padaminggu kedelapan dan
terlihat lebih jelas wanita yang hamil berulang tanda ini berupa
perubahan warna. Warna pada vagina dan vulva menjadi lebih
merah dan agak kebiruan timbul karena adanya vaskularisasi pada
daerah tersebut.
3. Gejala kehamilan tidak paasti (keluhan pasien)
a. Amenorhea
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel fegraaf dan ovulasi, mengetahui tanggal haid terakhir
dengan perhitungan rumus nagle dapat ditentukan perkiraan
persalinan, amenorrhea (tidak haid), gejala ini sangat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting
diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat
ditentukan tuanya kehamilan dan bilan persalinan diperkirakan
akan terjadi (wiknjosastro dalam prawirohardjo, 2005).
b. Mual dan muntah
Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan, menimbulkan mual dan muntah
terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness, akibat
mual dan muntah nafsu makan berkurang.
Nausea (enek) dan emesis (muntah), dimana enek pada umunya
terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-
kadang oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak
selalu selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness dalam
batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologis. Bila
melampaui sering dapat mengakibatkan gangguan keseharian
dan disebut hiperemesis gravidarum (wiknjosastro dalam
prawirohardjo, 2005).
c. Mengidam
Mengidam (menginginkan makanan atau minuman (tertentu),
sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang
dengan makin tuanya kehamilan (wiknjosastro dalam
prawirohardjo, 2005).

D. Antenal Care
Antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang
diberikan oleh bidan atau dokter kepada ibu selama masa kehamilan
untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil,
sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan
ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba,
2010).
1. Kunjungan antenatal care sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan:
a. Kunjungan I (1-16 minggu) dilakukan untuk
1) Penapisan dan pengobatan anemia.
2) Perencanaan persalinan.
3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan.
b. Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu)
dilakukan untuk:
1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan
pengobatannya.
2) Penapisan preeclampsia, gemeli, infeksi alat reproduksi dan
saluran perkemihan, MAP.
3) Mengulangi perencanaan persalinan.
c. Kunjungan IV (36 minggu) sampai lahir dilakukan untuk :
1) Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
2) Mengenali perencanaan persalinan.
2. Pelayanan/asuhan standar minimal “10T”
a. Timbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu
berdasarkan masa tubuh (BMI : Boddy masa indeks) dimana
metode ini menentukkan pertambahan berat badan yang optimal
selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting
mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berat badan
pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. adapun tinggi badan
menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan
yang baik untuk ibu hamil antara lain yaitu ˃145 cm
(prawirohardjo, 2005)
b. Ukur tekanan darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan
nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat
perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan
darah sistolik 140 mmhg atau distolik 90 mmhg pada saat awal
pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi.
c. Tentukan status gizi (ukur lila)
Pengukuran lila untuk mengetahui resiko (KEK) yaitu masalah
gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan makanan
dalam waktu yang cukup lama, hitungan tahun. Batas nilai
normal yang ditetapkan oleh kementrian kesehatan RI untuk
pengukuran LILA yaitu 23,5 cm. jika seseorang wanita hamil
memiliki LILA kurang dari 23,5 dianggap status gizinya kurang
dan mengalami KEK
d. Ukur tinggi fundus uteri
Apabila usia kehamilan dibawah 24 minggu pengukuran
dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24
minggu memakai pengukuran mcdonald yaitu dengan cara
mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke
fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya (Depkes RI,
2001)
e. Menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memantau, mendeteksi,
dan menghindarkan factor resiko kematian prenatal yang
disebabkan oleh hipoksia, gangguan pertumbuhan, cacat
bawaan, dan infeksi.
f. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) lengkap
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya
diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia
kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 2 minngu
kemudian.
g. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah
defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan kenaikan hemoglobin.
Wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari.
h. Tes terhadap penyakit menular seksual
Menganjurkan untuk pemeriksaan infeksi menular seksual
(IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko IMS (PPIBI, 2008)
i. Tata laksana kasus/rujukan
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal diatas dan hasil
pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada
ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standard an
kewenangan tenaga kesehatan. Kasus yang tidak dapat
ditangani dirujuk sesuai dengan system rujukan.
j. Temu Wicara (konseling dan pemecahan masalah) (saifudin,
2002: 90)
Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat
kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas,
biopsiskososial, dan pengetahuan klien.

E. Pemeriksaan Ibu Hamil


1. Anamnesis
a. Anamnesis identitas istri dan suami: nama, umur, agama,
pekerjaan, alamat, dan sebagainya
b. Anamnesis umum
1) Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,
perkawinan, dan sebagainya
2) Tentang haid kapan mendapat haid ter-akhir (HT). bila hari
pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran
tanggal persalinan memakai rumus naegele: hari + 7, bulan -3
dan tahun +1
TTP = hari + 7, bulan -3, dan tahun +1.
3) Tentang kehamilan, persalinan, keguguran, dan kehamilan
etopik atau kehamilan mola sebelumnya.
2. Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnostic
Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik dan lege artist: tekanan
darah, nadi, suhu, pernapasan, jantung paru-paru dan sebagainya
3. Perkusi
Tidak begitu banyak artinya kecuali jika ada suatu indikasi
4. Palpasi
Ibu hamil diminta berbaring telentang, kepala dan bahu sedikit
ditinggikan dengan memakai
a. Leopold I
1) Pemeriksa menghadap kea rah muka ibu hamil
2) Menentukan fundus uteri dan bagian janin yang terdapat
pada fundus
3) Konsistensi uterus
Variasi menurut knebel: menentukan letak kepala atau
bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain diatas
simfisis
b. Leopold II
1) Menentukan batas samping Rahim kanan-kiri
2) Menentukan letak pungggung janin
3) Pada letak lintang, tentukan letak kepala janin
Variasi menurut budin: menentukan letak punggung dengan
satu tangan menekan di bagian fundus
c. Leopold III
1) Menentukan bagian terbawah janin
2) Menentukan apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk
ke pintu atas panggul atau masih dapat digerakkan
Variasi menurut ahlfeld: menentukan letak punggung
dengan tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut
d. Leopold IV
1) Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu hamil
2) Dapat juga menentukan apa bagian terbawah janin dan
berupa jauh sudah masuk pintu atas panggul
5. Auskultasi
Digunakan stetoskop monoaural (stetoskop obstetric) untuk
mendengarkan denyut jantung janin (djj). Yang dapat kita
dengarkan adalah
a. Dari janin
1) Djj pada bulan ke 4-5
2) Bising tali pusat
3) Gerakan janin

F. Perubahan Fisik Trimester III


Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus berada pada
pertengahan antara pusat dan sifoideus. Pada usia kehamilan 32-36
minggu, fundus mencapai prosesus sifoideus. Payudara penuh dan
nyeri tekan. Sering BAK kembali terjadi. Sekitar usia 38 minggu bayi
masuk atau turun ke dalam panggul. Sakit punggung dan sering BAK
meningkat. Ibu mungkin menjadi sulit tidur. Kontraksi Braxton hicks
meningkat.
Adapun perubahan dari bulan ke bulan adalah saebagai berikut :
1. Minggu ke 28 atau ke 7 bulan
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan sifoideus. Hemoroid
mungkin terjadi.pernapasan dada menggantikan pernapasan perut.
Garis bentuk janin dapat dipalpasi. Rasa panas dalam perut
mungkin mulai terasa.
2. Minggu ke 32 atau ke 8 ulan
Fundus mencapai prosesus sifoideus, payudara penuh, dan nyeri
tekan. Sering BAK mungkin kembali terjadi. Selain itu, mungkin
juga mengalami dyspnea.
3. Minggu ke 38 atau ke 9 bulan
Penurunan bayi ke dalam pelvis atau panggul ibu. Plasenta setebal
hamper 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5-
0,6 kg. sakit punggung dan sering BAK meningkat. Braxton Hicks
meningkat karena serviks dan segmen bawah Rahim disiapkan
untuk persalinan. (Dewi dan Sunarti, 2011).

G. Perubahan psikologis pada trimester III


Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran
bayinya sebagai makhluk terpisah sehingga ia tidak sabar menanti
kehadiran sang bati. Perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir
kapanpun, membuatnya berjaga-jaga dan memperhatikan serta
menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.
Pergerakan janin dan pembesaran uterus menjadi hal yang
mengingatkan keberadaan bayi. Wnaita mungkin merasa cemas dengan
kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri seperti apakah bayinya akan
lahir normal.
Pada trimester ketiga ibu akan kembali merasakan
ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan.
Ia akan merasakan canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan
dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. (varney’s,
2007)
Respon pskologi triwulan ketiga, calon ibu sudah menyesuaikan diri ;
kehidupan psikologik-emisional dikuasai oleh perasaan dan pikiran
mengenai persalinan yang akan datang.
Pikiran dan perasaan akan tanggung jawab sebagai ibu yang akan
mengurus anaknya. Bermacam penjelmaan dapat terjadi : semula akan
menolak kehamilan-sekarang menunjukkan sikap positif dan menerima
kehamilan; semula jarang memeriksa kehamilan-sekarang lebih teratur
dan mendaftarkan untuk bersalin; persiapan perawatan bayi sudah
disiapkan dirumah
Ada dua golongan wanita yang perlu mendapat perhatian, karena
diliputi rasa takut: wanita dengan pengalaman menyenangkan dalam
kehamilan/persalinan sebelumnya dan primigravida yang mendengar
pengalaman menakutkan, mengerikan dan wanita lain; multipara lanjut
usia, kehamilan dan persalinan normal dan lancer. Kecemasan khawatir
bukan pada dirinya tetapi pada janin dan anak yang lain. Siapa yang
akan mengurus mereka bila terjadi apa-apa dengan dirinya waktu
melahirkan, pada kedua keadaan ini penying pengertian dari dokter,
bidan, dan keluarga.
Pendekatan psikologis yang tepat, kepercayaan pada dokter dan
bidan akan meringankan beban penderitaannya, menyelamatkan ibu
dan bayi, kerentanan, kerentanan meningkat pada triwulan ketiga
terutama hamil 7 bulan, sering merasakan bayi yang amat berharga
dapat saja hilang/mengalami hal buruk bila tidak dilindungi sepanjang
waktu, fantasi/mimpi buruk tentang janinnya jadi sangat berhati-hati,
menghindari tempat ramai oleh karena tidak mampu melindungi
janinya, meningkatnya kebutuhan akan ketergantungan, merasakan
sangat mendambakkan suaminya, meningkatnya kebergantungan pada
pasangan pada akhir-akhir minggu kehamilan, dalam sehari dapat
berulang-ulang menelpon suami, meningkatnay kebutuhan cinta dan
perhatian pasangan, butuh kepastian dukungan dan kemampuan
pasangan agar merasa lebih mantap akan kemampuannya,
mengharapkan pasangan mengerti perasaannya mereka jadi marah
kalau pasangan tidak menunjukkan rasa simpati

H. Tanda bahaya dalam kehamilan


Enam tanda-tanda bahaya selama periode a)ntenatal adalah
a. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
perdarahan banyak, atau perdarahan dengan nyeri (berarti abortus,
KET, mola hidatosa)
Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
banyak/sedikit, nyeri (berarti plasenta previa dan solusio plasenta)
b. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah
sakit kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Kadang-kadang, dengan sakit kepala yang hebat
tersebut,ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi
kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan
adalah gejala dari preeclampsia.
c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja)
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam
jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur
atau berbayang.
d. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat, hal
ini bisa berarti appendicitis, kehamilan etopik, aborsi, penyakit
radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong
empedu, absurpsi plasenta, infeksi saluran kemih, atau infeksi lain.
e. Bengakak pada muka dan tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul
pada muka dan telapak tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan
disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan
pertanda anemia, gagal jantung, atau preeclampsia.
f. Janin kurang bergerak seperti biasa
Gerakan bayi mulai bisa dirasakan saat usia kehamilan 5 atau 6
bulan, beberapa ibu dapat merasakan gerakan janin lebih awal,
janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.
DAFTAR PUSTAKA

Ai Yeyeh Rukiyah. 2009. Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan. Jakarta: Trans Info


Media
Prawihardjo, sarwono. 2013. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo
Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika
Manuaba, Ida Ayu, dkk. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB untuk
pendidik bidan. Jakarta: EGC
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL TRIMESTER III FISIOLOGIS
DI PUSKESMAS SUNGAI TABUK 1 TAHUN 2019

PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal : selasa, 26 februari 2019
Jam : 10.00 WITA

IDENTITAS
Keterangan Istri Suami
Nama Ny. M Tn. A
Umur 30 29
Agama Islam Islam
Pendidikan SMP SMP .
Pekerjaan IRT Buruh Bata
Suku/Bangsa Banjar Banjar
Alamat Sungai Tabuk, Desa Gudang Tengah RT 6

PROLOG
Ny. M umur 30 tahun datang ke puskesmas Sungai Tabuk 1 dengan
kehamilan ketiga, sebelumnya ibu tidak pernah mengalami keguguran. HPHT
23-06-2018, TP 30-03-2019. Ibu melakukan ANC pada trimester I sebanyak 2
kali yaitu dipuskesmas, pada trimester II sebanyak 4 kali yaitu dipuskesmas,
pada trimester III sebanyak 2 kali yaitu dipuskesmas. Ibu sudah mendapatkan
imunisasi TT1 pada saat caten dan TT2 pada trimester 1 dan TT3 pada
trimester 2. Sebelumnya ibu menggunakan alat kontrasepsi pil kb. Ibu tidak
memiliki penyakit ataupun riwayat penyakit degenerative seperti penyakit
asma, sakit jantung, kencing manis, hipertensi serta tidak ada riwayat alergi.

DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan sampai saat ini kehamilannya baik-baik saja, tidak ada
keluhan.

DATA OBJEKTIF
KU baik, kesadaran compos mentis, BB 52 kg, TD 110/80 mmHg, N
80x/menit, R 20x/menit, skler TIDk ikterik, konjungtiva tidak anemis, muka
tidak bengkak atau odeme, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada
pembengkakkan pada vena jugularis, putting susu menonjol dan bersih,
abdomen terlihat adanya linea nigra. Palpasi abdominal : leopold I : pada
fundus teraba lunak, besar dan tidak melenting (bokong) TFU 2 jari di bawah
prx (26 cm) Leopold II : sebelah kanan ibu teraba memanjang, keras seperti
papan yaitu punggung dan sebelah kiri perut ibu teraba bagian kecil janin,
Leopold III : bagian bwah perut ibu teraba bundar keras, tidak melenting
(presentasi kepala), Leopold IV : bagian terbawah janin (presentasi kepala)
sudah masuk PAP (divergen), DJJ terdengar secara teratur dengan frekuensi
(+) 126x/menit terdengar jelas dan teratur, reflex kaki kanan/kiri positif/positif
(+/+), HB : 12,4 gram/dl, HBsAg negative (-), HIV negative (-), reduksi
negative (-), protein negative (-), ekstrimitas tidak varises dan tidak ada odeme.

ANALISA
G3P2A0 hamil 38 minggu, janin tunggal hidup intra uterine, fisiologis.

PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hsil pemeriksaan kepada ibu bahwa :
a. Keadaan kehamilan ibu baik dan tanda vital normal
b. Kehamilan ibu sudah memasuki usia 38 minggu dengan taksiran
persalinan 30-03-2019, namun tidak kemungkinan persalinan bisa
lebih lambat atau lebih cepat dari tanggal taksiran persalinannya.
c. Keadaan janin ibu normal, DJJ normal dan tidak ada kelainan
letak . ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. menjelaskan keapadaibu mengenai tanda bahaya kehamilan :
a. perdarahan per-vagina
b. bengkak di kaki, tangan, dan wajah yang disertai sakit kepala atau
kejang-kejang.
c. Demam atau panas tinggi
d. Air ketuban keluar sebelum waktunya
e. Bayi dikandungan gerakannya kurang bagus atau tidak bagus
f. Muntah terus dan tidak mau makan
g. Nyeri perut yang hebat
h. Sakit kepala yang hebat
i. Penglihatan kabur
Menganjurkan kepada ibu apabila menemui satu atau lebih tanda-
tanda diatas untuk segera menghubungi petugas kesehatan. Ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
3. Mengingatkan kepada ibu tanda-tanda persalinan :
a. Adanya rasa sakit yang kuat pada perut dan menjalar sampai ke
pinggang, dengan frekuensi yang teratur serta tidak berkurang
meskipun ibu berjalan atau beraktivitas bahkan rasa sakit
bertambah.
b. Keluar lender bercampur darah dari vagina (daerah kemaluan)
c. Keluar air-air dari vagina (daerah kemaluan)
4. Memberitahu ibu tentang persiapan persalinan serta mempersiapkan
perlengkapan yang dibutuhkan saat persalinan.
5. Memberitahu ibu tentang P4K (program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi) seperti mempersiapkan tempat persalinan :
rumah sakit, puskesmas atau BPM : Bidan, dokter, atau spesialis
kandungan, pendamping persalinan : suami, keluarga, transportasi :
mobil, motor, persiapan pendonor darah : suami, ayah, ibu ataupun
keluarga.
6. Mengingatkan ibu untuk rutin meminim obat yang diberi oleh
puskesmas secara teratur, yaitu SF 1 X 1 tablet diminum sebelum
makan fungsi obat menambah zat besi dan mencegah anemia, Kalk 1 x
1 tablet diminum sebelum makan fungsi obat meningkatkan asupan
kebutuhan kalsium pada ibu dan janin.
7. Menganjurkan ibu :
a. Apabila mengalami keluhan atau terdapat tanda-tanda persalinan
untuk segera ke petugas kesehatan. Ibu mengerti dengan penjelasan
yang diberikan.
b. Untuk istirahat yang cukup dengan tidur siang 1-2 jam dan malam
7-8 jam.
c. Untuk tetap menjaga personal hygiene dengan mengganti celana
dalam minimal 3 kali sehari.
d. Untuk mengurangi aktifitas berat.

Anda mungkin juga menyukai