BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
globalisasi sekarang ini dapat kita rasakan memiliki dampak luas secara
ekonomi, sosial, budaya dan politik serta mempengaruhi pula berbagai aspek
dan kondisi setempat, salah satu kebijakan yang dapat dikembangkan adalah
dalam interaksi dan daya saing internasional. Hal inilah, yang menyebabkan
tujuan bagaimana bertahan dan memimpin di era perubahan yang begitu cepat
ini.
2
Hal ini sesuai dengan pendapat Toto Ruhimat dalam Asmani (2012:
58) bahwa pendidikan yang memamfaatkan keunggulan lokal dan
kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang
semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
Kemudian untuk mencapai itu, seyogianya tiga kompetensi yang
meliputi keunggulan lokal, global, life skill diberikan semua, supaya
kader-kader masa depan indonesia dinamis, kompetitif, produktif dan
progresif, sehingga siap menghadapi persaingan yang semakin ketat
pada masa-masa yang akan datang.
berbagai belahan dunia dan tidak dapat terelakkan juga di negara Republik
perubahan sumber daya manusia dan akuntabilitas publik. Tentu, dalam hal
ini tidak mungkin diragukan lagi bahwa ekonomi glabal dan reformasi
masyarakat masa depan. Untuk itu, memulainya tentu saja mulai di sekolah
dasar dimana perkembangan peserta didik masih sangat rentan, maka disini
fungsional guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin sekolah dimana
interaksi antara guru yang memberikan pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran.
pihak, salah satunya kepala sekolah. Bahka kepala sekolah sangat berperan
yang dapat mengikuti dan membuat peubahan, dalam bahasa lain apapun
diberikan tugas tambahan menjadi kepala sekolah. Atau dengan kata lain
kepala sekolah merupakan tugas tambahan bagi seorang guru. Seorang kepala
sekolah pada mulanya berasal dari guru atau pendidik yang diberikan tugas
negeri sipil, bagi nonpegawai negeri sipil pangkat disetarakan oleh yayasan
Selain itu, guru yang telah diangkat menjadi kepala sekolah memikul
7 (tujuh) tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah harus dipahami
membentuk karakter serta moral anak-anak bangsa mulai dari sekolah dasar.
Untuk itu, sangat perlu melakukan analisis kompetensi bagi emua calon
kepala sekolah, tanpa kecuali untuk sekolah desa juga. Analisis kompetensi
waktu yang ditetapkan atau tahun setelah regulasi itu terbit, dimana ada
tidak mengacu kepada analisis kompetensi, anatara lain, jabatan tidak sah,
tidak boleh mengelola dana BOS, serta tidak boleh melakukan tanda tangan
kepala sekolah menurut keinginan pemimpin daerah dan tervirus karena tim
ses ketika membantu untuk pemenangan Pilkada, selain unsur politik faktor
daerah lebih leluasa mengambil kebijakan sendidri, pada hal dengan diberika
pendidikan di daerahnya.
6
1. Identifikasi
kompetensi
Pilkada/TIM SES
kepada kompetensi
terbaik cakep
2. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Pidie Jaya
Jaya
D. Kegunaan Penelitian
ini adalah :
a. Kegunaan teoritis
b. Bagi kepala sekolah dan guru, hasil penelitian ini dapat menjadi
sekolah.
8
b. Kegunaan praktis
kualitas sekolah
sekolah.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tijauan Teori
1. Teori Analisis
a. Pengertian Analisis
2019).
dimengerti.
dianalisis.
unsur dasarnya. Dengan dasar batasan arti tersebut maka yang dapat
bahwa analisis adalah sebuah kegiatan untuk mencari suatu pola selain
Analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau fokus
dan karenanya bisa secara lebih terang ditangkap maknanya atau lebih
2014:200).
b. Macam-Macam Analisis
1. Analisis logik
dikotomi.
ilmu yang pada umumnya dibedakan atas dua macam, yaitu ilmu
term positif dan term non eksakta adalah term negatif. Contoh
manusia, atau juga dari term yang paling umum ke term yang
2. Analisis realis
(https://majalahpendidikan.com/analisis-definisi-jenis-jenis-dan-
c. Hukum-Hukum Analisis
lain. Prinsip ini jelas jika dilanggar akibatnya ialah bahwa spesies-
spesies itu.
(https://www.academia.edu/8798195/Definisi_dan_Pengertian_Analis
2. Teori Kompetensi
a. Pengertian Kompetensi
16/12/2019)
kepadanya.
17
suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang dating dari luar.
sesuatu perbuatan.
dan sikap dasar yang harus dimiliki oleh kepala sekolah yang
sesuatu. Kebiasaan berpikir dan bertindak itu didasari oleh budi pekerti
1. Kompetensi Kepribadian
kepala sekolah:
2. Kompetensi Manajerial
tingkatan perencanaan:
kebutuhan:
sekolah:
kapasitas siswa:
kegiatan-kegiatan sekolah:
pembelajaran siswa:
3. Kompetensi Kewirausahaan
di antara mencakup:
sekolah/madrasah;
sekolah/madrasah;
didik.
4. Kompetensi Supervisi
yang tepat:
5. Kompetensi Sosial
sekolah
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, dia harus mampu melihat adanya
yang lebih baik. Kepala sekolah harus bertanggung jawab atas kelancaran dan
tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran.
22
dengan kinerja yang serba kaku dan mandul mereka diharapkan dapat
menjadi sosok pribadi yang tangguh handal dalam rangka pencapaian tujuan
diharapkan kepala sekolah akan membawa spirit kerja guru dan membangun
Nasional.
menyelenggaran kegiatan.
dalam situasi yang efektif, efisien, demokratis, dan kerjasama tim (team
professional, para staf pengajar, bekerja secara ilmiah, penuh perhatian dan
secara terus-menerus.
Menurut E. Mulyana (2012 : 98) Secara garis besar tugas dan fungsi
1. Pendidik (Educator)
2. Pemimpin (leader)
3. Pengelola (manajer).
4. Administrator.
5. Wirausahawan.
keterbatasan sumber daya keuangan dan pada saat yang sama memiliki
26
7. Penyelia (Supervisor).
asiddau.blogspot.com/2019/12/tugas-pokok-dan-fungsi-kepala-
sekolah.html
berikut:
bidang.
menghilangkan hambatan-hambatan.
setidaknya mengacu pada empat hal pokok, yaitu sifat dan ketrampilan
mutu terpadu
28
kualitas.
kebijakan sekolah.
keinginan.
evaluasi.
29
tujuan.
membimbing dan mengatur orang lain (guru). Dalam hal seperti ini,
Desember 2019)
sekolah dan kinerja guru serta budaya organisasi sekolah yang mendukung
dapat meningkat jika penerapan demokrasi antar unsur sumber daya manusia
menyatu untuk menciptakan kondisi sekolah yang sejuk, nyaman dan suasana
apabila pada kerjasama secara sinerji antar sekolah, masyarakat, dan dunia
pencetak sumber daya manusia yang berkualitas harus bekerja secara efektif
a. Hakikat produktifitas
kehidupan yang berarti bahwa keadaan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin dengan moto kehidupan hari esok, harus lebih baik dari hari
sekolah.
b. Produktifitas Sekolah
maupun pengawas
dimiliki
guru (KKG).
34
pendidikan yang lebih baik. Hal senada dikemukakan juga oleh Paul
beriku :
a. Efektifitas
tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan
dan waktu.
b. Efesiensi
unit biaya, biaya per pasien, per siswa, atau per klien. Ukuran
efesien harus dalam bentuk rasio, rasio manfaat versus biaya. Lebih
pemeriksaan”.
terpadu dari daya piker dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku
sumber daya manusia itu hanya ditentukan oleh aspek keterampilan atau
tentunya ada tolak ukur yang dapat kita jadikan patokan atau
berkualitas. Dengan adanya batasan dan tolak ukur ini, dapat dijadikan
yang dikutip oleh Sudarwan Danim (2012) bahwa kualitas sumber daya
manusia Indonesia yang kita inginkan dibedah atas dasar kualitas fisik
industrialisasi.
b. Pendidikan
tinggi.
internasional.
Pendidikan , 2. Pelatihan
b. Pengetahuan
c. Kemampuan
d. Semangat kerja
e. Kemampuan perencanaan/pengorganisasian.
5. Teori Organisasi
a. Pengertian Organisasi
oleh karna itu organisasi dapat dikatakan wadah kegiatan dari pada
informal.
berikut :
41
berkaitan.
tenaganya.
(sumber : http://thepublicadministration.blogspot.com/2012/04/
2020)
b. Prinsip Organisasi
organisasi adalah pondasi yang menjadi pokok dasar atau yang menjadi
3) Ada keseimbangan
7) Ada departementalisasi
merupakan tugas dan tanggung jawab dari suatu unit tertentu dalam
organisasi.
in the right place, yang berarti orang yang baik ditempatkan pada
dengan keahliannya.
9) Ada koordinasi
sosial.
organisasi.
pemecahan.”
organisasi karena setiap orang memiliki perilaku yang tidak sama, maka
https://prezi.com/tg96vfq2rcgk/indikator-kinerja-organisasi/ diakses 22
1) Orang-orang
kelompok kecil, Selain itu ada kelompok yang lebih resmi dan
formal.
2) Struktur
3) Teknologi
4) Lingkungan
(2012:36) yaitu:
kemampuan seseorang.
masyarakat.
dicatat bahwa teori ini tidak bisa digunakan untuk meramal suatu
untuk bertindak.
semua pihak.
pelaksanaan kerja.
6. Otonomi Daerah
a. Pengertian Otonomi
setempat.
pulau yang tersebar dalam wilayah 33 provinsi. Akan sangat tidak efektif
52
wilayah negara republik Indonesia yang lebih terarah efektif dan efesien.
Selain itu, otonomi daerah juga dapat dilihat sebagian dari proses
pasal 18 ayat 1 - 7, pasal 18A ayat 1 dan 2, pasal 18B ayat 1 dan
2.
daerah.
53
c. Keadilan nasional
a. Desentralisasi
b. Desentralisasi
makmur.
Dua, Bandar Baru, Pante Raja, dan Trieng Gadeng. Maka, berdasarkan
daerah. Memang benar, tujuan dan asas dari pada otonomi daerah
Namun demikian, Sitim otonomi yang begitu baik dari arah dan
1. Kemauan Pimpinan
dalam pasalong (2016: 73) birokrasi yang baik mencirikan 1). adanya
kewenangan, 4). perturan dan pengaturan, 5). orientasi dan karir, 6).
efesiensi.
artinya " Tim Sukses" semasa prose pilkada turut bermain dalam
balik ini "Kue" yang menjanjikan bagi para pejabat publik di derah,
karir pegawai negeri sipil di daerah tiadak lagi didasari oleh amanat
birokrasi.
fakta-fajta yang terjadi dan muncul setelah pilkada, sama sekali tidak
maju.
Tahun 2018.
supervisi, dan sosial, dan sudah dimiliki oleh kepala sekolah dengan baik.
60
yang harus dicapai dan ditingkatkan oleh kepala sekolah, forum Kelompok
kurang memadai.
adalah yang pertama penelitian dilakukan pada tahun 2018, tempat dan
berjalan.
memiliki kendala yang paling banyak, antara lain karena faktor beberapa
guru enggan disupervisi, dan juga kepala sekolah merasa segan kepada
guru-guru yang merupakan teman sendiri. Hal ini diatasi dengan cara
saling mengerti dan tanggung jawab antara guru dengan kepala sekolah.
pendidikan di SMA.
62
BAB III
METODE PENELITIAN
C. Pendekatan Penelitian
menyeluruh dan tujuan tersebut harus diumumkan secara jelas dan spesifik,
karena seluruh aktifitas dan tahapan penelitian yang lain yaitu penentuan
sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Soewandji (2012 : 17) bahwa
mengkaji fenomena - fenomena yang lain bila ada yang terkait dengan
variabel penelitian.
informasi.
peneliti kualitatif proses penelitian selalu berkembang dinamis. Hal ini berarti
bahwa rancangan awal penelitian tidak bisa secara ketat di patuhi, semua
tahap dalam proses ini bisa saja berubah setelah peneliti masuk kelapangan
yang ditelit, serta lokasi-lokasi yang dikunjungi juga bisa berubah sewaktu-
mengkaji masalah atau isu dai para partisipan dan melakukan penelitian untuk
tingkat makna. Makna menurut Sugiyono (2014 : 7) adalah data dibalik yang
berarti hasil penelitian kualitatif tidak dapat diterapkan di tempat lain. Lebih
64
Dari penjelasan dari pakar tersebut, maka peneliti dalam penelitian ini
menggunakan kualitatif, bukan hanya untuk lebih mendalami di sisi lain juga
Hal ini sejalan dengan apa yang sampaikan oleh Meleong (2014 : 11) bahwa
jika peneliti merencanakan untuk menyusun teori, arah teori itu akan menjadi
jelas sesudah data dikumpulkan. Demikian pula menurut Glaser dan Trous
lebih baik lahir dari bawah setelah melakukan pengamatan lapangan sampai
ada kejelasan tujuan dengan kata lain sudah pada titik kejenuhan.
B. Fokus Penelitian
melakukan penelitian tidak jau melebar dari rencana awal ketika menetapkan
dalam penelitian kualitatif dengan fokus yang berisi pokok masalah yang
65
Faisal dalm Sugiyono (2014 : 34) mengemukakan ada empat alternatif untuk
dengan demikian yang menjadi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pidie Jaya
Tabel : 1
No Dimensi Indikator
1. Rekrutmen calon kepala 1. Pengalaman Mengajar
sekolah 2. Kepangkatan
66
3. Pendidikan
2. Manajerial
3. Kewirausahaan
Tabel 2
No Dimensi Indikator
1. Kualitas Intelektual 1. Kemampuan Figur
2. Kemampuan Firbal
3. Kemampuan Numerik
2. Kedekatan
3. Mobilitas
C. Lokasi Penelitian
lain. Kualitas data yang peneliti kumpulkan sangat tergantung pada proses
yang akurat peneliti menelusuri melalui jenis dan sumber data sebagai berikut
1. Data Primer
2. Data Sekunder
melalui sumber data tambahan yang bersal dari sumber tertulis yaitu
dan lain-lain.
yaitu informasi yang dari sumber lain yang mungkin tidak berhubungan
E. Informan Penelitian
69
penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau penelitian adalah peneliti itu
sendiri. Kemudian lebih lanjut menurut Satoni dan Kamariah (2011: 90)
sebagai instrumen maupun yanh mencari data dan instrumen utama penelitian
kualitatif adalah peneliti itu sendiri sebagai ujung tombak pengumpul data.
Hal ini sangat berkaitan erat dengan metode penelitian yang sedang
( 2011:90) teknik pengumpulan data yang tepat dan akurat adalah peneliti
yang akan dijadikan alat bantu mengumpulkan data. Pedoman tersebut dari
1. Observasi
dengan mata kepala sendiri. Setelah melihat kita baru percaya akan
alat yang ampuh untuk menguji suatu kebenaran. Tidak keliru kalau
106) Hal-hal yang pelik dalam observasi tidak lain karena observasi
seakan-akan kita berada diluar dan terpisah dari dunia yang kita
yang di teliti.
2. Wawancara
pewawancara adalah :
bincang dengan orang yang kita kenal dari pada dengan orang yang
saat menjawab, ada tidaknya ganggan dari pihak lain yang bisa
peneliti kualitatif bahwa " wawancara baik yang dialkukan face to face
sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus
wawancara dalam kondisi itu, maka akan menghasilkan data yang tidak
3. Dokumentasi
dengan fokus penelitian. Namun perlu juga dicermati bahwa tidak semua
surat kabar, majalah, prasesti, notulen rapat, lengger, agenda, dan yang
lainnya.
Pada tahap ini peneliti melakukan proses integrasi data yang sudah
terkumpul, lalu kemudian muncul kembali data-data yang masuk lain melalui
Menurut Sugiyono (2014 : 89) analisa data adalah proses mencari dan
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
orang lain.
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisa data dimaksud yaitu
yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa
yang penting, dicari tema dan polanya. Kemudian lebih lanjut Soegiyono
(2014 : 93) mengatakan juga bahwa dalam meruduksi data, setiap peneliti
akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari
penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, kalau peneliti
asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus
dan sejenisnya. Lebih lanjut lanjut menurut Miles dan Huberman dalam
kemudian melakukan verifikasi data. Pada tahap ini peneliti sudah harus
mengetahui mengenai data yang akurat dan baik data yang mungkin tidak
data yang diproleh dengan tujuan dari fokus, langkah-langkah dimaksud yaitu
1. Trianggulasi
yang lain diluar data yang telah peneliti kumpulkan, misalnya data yang
menanyakan juga pada pihak lain yang mungkin bisa dipercaya. Menurut
a. Trianggulasi Sumber
sumber.
80
b. Trianggulasi Teknik
cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda
c. Trianggulasi Waktu
wawancara pada waktu dipagi hari nara sumber masih segar bugar,
pada siang hari atau sore hari bisa jadi data yng terkumpul belum
mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas
2. Mengadakan Membercheck
pengecekan terhadap data yang sudah diperoleh dari pemberi data, apakh
peneliti dari pemberi data, dan untuk mengetahui seberpa jauh data yang