Lampiran 1
MATERI PERTEMUAN 1 DAN 2
Rumusan HAM yang masuk dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun
1945 dapat dibagi ke dalam beberapa aspek, yaitu:
a) HAM berkaitan dengan hidup dan kehidupan;
b) HAM berkaitan dengan keluarga;
c) HAM berkaitan dengan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi;
d) HAM berkaitan dengan pekerjaan;
e) HAM berkaitan dengan kebebasan beragama dan meyakini kepercayaan,
kebebasan bersikap, bependapat, dan berserikat;
f) HAM berkaitan dengan informasi dan komunikasi;
g) HAM berkaitan dengan rasa aman dan perlindungan dari perlakuan yang
merendahkan derajat dan martabat manusia;
h) HAM berkaitan dengan kesejahteraan sosial;
i) HAM berkaitan dengan persamaan dan keadilan;
j) HAM berkaitan dengan berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain.
Jika rumusan HAM dalam UUD NKRI Tahun 1945 itu diimplementasikan secara konsisten,
baik oleh negara maupun oleh rakyat, diharapkan laju peningkatan kualitas peradaban,
demokrasi, dan kemajuan Indonesia jauh lebih cepat dan lebih mungkin dibandingkan
dengan tanpa adanya rumusan jaminan pengakuan, penghormatan, perlindungan dan
pemajuan HAM dalam UUD NKRI Tahun 1945.
Manusia sebagai warga Negara juga memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara
yaitu:
a. Hak dan kewajiban bela negara
Setiap warga Negara tanpa kecuali mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Adanya ketentuan ini didasarkan
pada pemikiran bahwa sistem pertahanan dan keamanan negara yang dianut
Negara Indonesia adalah sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Dalam
sistem ini, seluruh komponen bangsa terlibat dan mempunyai peranan, yaitu
rakyat sebagai kekeuatan pendukung sedangkan TNI dan Kepolisian sebagai
kekuatan utama. Rumusan ini menjadi salah satu ciri khas sistem pertahanan dan
keamanan Indonesia yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh rakyat,
warga negara, wilayah dan sumber daya nasional secara aktif, terpadu, terarah,
dan berkelanjutan.
Pendidikan dasar menjadi wajib dan aka nada sanksi bagi siapapun yang tidak
melaksanakan kewajiban itu. Dengan demikian setiap warga negara mempunyai
pendidikan minimum yang memungkinkannya untuk dapat berpartisipasi dalam
proses pencerdasan kehidupan bangsa. Di pihak lain, Undang-Undang Dasar
mewajibkan pemerintah untuk membiayai pelaksanaan ketentuan ini.
Ketentuan mengenai partisipasi atau peran serta masyarakat diatur dalam UU No.
28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN.
Berdasarkan ketentuan Pasal 9, peran serta tersebut diwujudkan dalam bentuk:
Empat hak masyarakat tersebut di atas sulit sekali terwujud karena sistem
peraturan perundangan yang ada belum mendukung. Adalah hak masyarakat
untuk mencari, memperoleh dan memberikan informasi.
Informasi adalah barang mewah bagi masyarakat dan masih sulit untuk diakses,
terlebih bila berkenaan dengan kebijakan-kebijakan strategis. Pengalaman
kalangan NGO untuk mendapatkan Draft Rancangan APBD membutuhkan tenaga
ekstra. Argumentasi klise para penguasa untuk menolak memberikan informasi
adalah bahwa informasi yang dicari itu adalah “rahasia negara”. Walaupun
informasi tersebut sebenarnya telah menjadi dokumen publik dan kriteria rahasia
negara itu sendiri belum jelas.
Salah satu karakteristik hak asasi manusia adalah bersifat universal.Artinya, hak
asasi merupakan hak yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia tanpa membeda-bedakan
suku bangsa, agama, ras maupun golongan. Oleh karena itu, setiap negara wajib
menegakkan hak asasi manusia.Akan tetapi, karakteristik penegakan hak asasi manusia
berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara lainnya. Ideologi, kebudayaan dan
nilai-nilai khas yang dimiliki suatu negara akan mempengaruhi pola penegakan hak asasi
manusia disuatu negaraContohnya, di Indonesia, dalam proses penegakan hak asasi
manusia dilakukan dengan berlandaskan kepada ideologi negara yaitu Pancasila.Pancasila
merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusian.Pancasila sangat
menghormati hak asasi setiap warga negara maupun bukan warga negara Indonesia.
Bagaimana Pancasila menjamin hak asasi manusia? Pancasila menjamin hak asasi manusia
melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan
menjadi tiga, yaitu nilai :ideal, nilai instrumental dan nilai praksis.Ketiga kategori nilai
Pancasila tersebut mengandung jaminan atas hak asasi manusia, sebagaimana dipaparkan
berikut ini
1.Hak Asasi Manusia dalam Nilai Ideal Sila-Sila Pancasila
Nilai ideal disebut juga nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila
seluruh.Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal sehingga di dalamnya terkandung cita-
cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar.Nilai dasar ini bersifat tetap dan terlekat
pada kelangsungan hidup negara.Hubungan antara hak asasimanusia dengan Pancasila
dapat dijabarkan secara singkat sebagai berikut :
a. Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa menjamin hak kemerdeka an untuk memeluk agama, melaksanakan ibadah
dan menghormati perbedaan agama.
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menempatkan setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang
sama untuk mendapat
jaminan dan perlindungan hukum.
c. Sila Persatuan Indonesia mengamanatkan adanya unsur pemer satu diantara
warga negara dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan .Hal ini sesuai
dengan prinsip hak asasi manusia, bahwa hendaknya sesama manusia bergaul satu
sama lainnya dalam semangat persaudaraan
d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan /Perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan,
bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis
Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus, yaitu sebagai berikut
1) Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang
sudah ada sejak lahir.
2) Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa
memandang status, suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
3) Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau
diserahkan kepada pihak lain.
4) Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan se mua hak,
apakah hak sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya.warga
negara untuk bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan,
paksaan, ataupun intervensi yang membelenggu hakhak partisipasi
masyarakat.
e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengakui hak milik perorangan
dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar-
besarnya pada masyarakat
Beberapa jenis hak asasi sesuai dengan Pancasila antara lain sebagai berikut.
Selain dijamin dalam konstitusi, hak asasi manusia juga dijamin di dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Jaminan
HAM dalam UU No. 39 Tahun 1999, secara garis besar meliputi :
Pasal 9: Hak untuk hidup, seperti hak mempertahankan hidup, memperoleh
kesejahteraan lahir dan batin, memperoleh lingkungan hidup yang baik dan
sehat.
Pasal 10: Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, seperti hak memiliki
keturunan melalui perkawinan yang sah.
Pasal 11-16: Hak mengembangkan diri, seperti hak pemenuhan kebutuhan dasar,
meningkatkan kualitas hidup, memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, memperoleh informasi dan melakukan pekerjaan sosial.
Pasal 17-19: Hak memperoleh keadilan, seperti hak memperoleh kepastian
hukum dan hak persamaan di depan hukum.
Pasal 20-27: Hak atas kebebasan pribadi, seperti hak memeluk agama, keyakinan
politik, memilih status kewarganegaraan, berpendapat, mendirikan parpol, dan
bebas bergerak dan bertempat tinggal.
Pasal 28-35: Hak atas rasa aman, seperti hak memperoleh suaka politik,
perlindungan terhadap ancaman ketakutan, perlindungan terhadap penyiksaan,
penghilangan dengan paksaan dan penghilangan nyawa.
Pasal 36-42: Hak atas kesejahteraan, seperti hak milik pribadi, memperoleh
pekerjaan yang layak, kehidupan yang layak, dan jaminan sosial.
Pasal 43-44: Hak turut serta dalam pemerintahan, seperti hak memilih dan
dipilih dalam pemilu, partisipasi langsung dan tidak langsung, diangkat dalam
jabatan pemerintah dan mengajukan usul kepada pemerintah.
Pasal 45-51: Hak wanita, yaitu tidak ada diskriminasi/hak yang sama antara pria
dan wanita dalam bidang politik, pekerjaan, status kewarganegaraan, keluarga/
perkawinan.
Pasal 52-60: Hak anak, yaitu seperti hak anak untuk mendapatkan perlindungan
orang tua, keluarga, masyarakat dan negara. Hak beribadah menurut agamanya,
berekspresi, perlakuan khusus bagi anak cacat, perlindungan dari eksploitasi
ekonomi, pekerjaan, pelecehan s*ksual, perdagangan anak dan penyalahgunaan
n*rk*tika.
Untuk menegakkan HAM, Pasal 69 ayat (2) UU No. 39 Tahun 1999 menyatakan “Setiap hak
asasi manusia seseorang menimbulkan kewajiban asasi dan tanggung jawab untuk
menghormati hak asasi orang lain secara timbal balik serta menjadi tugas pemerintah
untuk menghormati, melindungi, menegakkan dan memajukkannya”. Oleh karenanya
seluruh warga negara tidak terkecuali pemerintah wajib menghormati hak asasi orang
lain, dengan menjungjung hukum, moral, etika dan tata tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Berikut ini adalah beberapa hak dan kewajiban negara terhadap
hak-hak dasar warga negara
Hak Negara:
1. Hak untuk ditaati hukum dan pemerintahan. (pasal 27 ayat(1))
2. Hak untuk dibela (pasal 27 ayat (3))
3. Hak untuk dipertahankan (pasal 30 ayat (1))
4. Hak untuk menguasai bumi, air dan kekayaan alam untuk kepentingan rakyat
( pasal 33 ayat (2) dan ayat (3))
Kewajiban Negara:
1. Menjamin persaman kedudukan warga negara dihadapan hukum dan
pemerintahan (pasal 27 ayat (1))
2. Menjamin kehidupan dan pekerjaan yang layak (pasal 27 ayat (2))
3. Menjamin kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat baik
lisan maupun tulisan (pasal 28)
4. Menjamin hak hidup serta hak mempertahankan hidup (pasal 28A)
5. Menjamin hak mengembangkan diri dan pendidikan (pasal 28C ayat (1))
6. Menjamin sisten hukum yang adil (pasal 28D ayat (1))
7. Menjamin hak asasi warga negara (pasal 28I ayat (4))
8. Menjamin kemerdekaan untuk memeluk agama dan menjalankan agama masing-
masing (pasal 29 ayat (2))
9. Menjamin pembiayaan pendidikan dasar (pasal 31 ayat (2))
10. Menjamin pemberian jaminan sosial (pasal 34)
PERTEMUAN 5 DAN 6
Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila antara negara dan
warga negara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan proporsional. Perlu
disadari bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan kewajiban. Kedua-duanya harus
seimbang dan serasi serta selaras. Penuntutan hak oleh negara dan juga warga negara
harus berimbang dengan kewajibannya. Tidak mungkin orang hanya menutut haknya saja
sedang kewajibannya diabaikan. Bila ada orang yang hanya menuntut haknya saja maka
akan pasti merugikan orang lain, masyarakat bangsa dan negara.
Demikian pula orang yang hanya mengerjakan kewajiban saja tanpa menharapkan hak
maka juga akan merugikan orang lain, masyarakat bangsa dan negara. Oleh karena itu,
antara kewajiban dan hak harus dijalankan secara bersamaan, tidak ada yang mendahului
atau yang ditinggalkan dari yang lain.
Pelaksanaan Hak dan kewajiban yang tidak seimbang, berimbang dan berat sebelah
menimbulkan pertikaian, konflik, permusuhan dan kekerasan. Nyatanya,didalam
pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara tidak selalu
berjalan dengan mulus. Masih sering kita temui pelanggaran yang terjadi, terlebih didalam
pelaksanan kewajiban negara terhadap pelaksanaan hak-hak dasar warga negara. Berikut
beberapa contoh pelanggaran pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak
dasar warga negara.
1. Hak dan Kewajiban Warga Negara di bidang Pendidikan dan contoh
pelanggarannya
Sesuai dengan Pasal 31 Undang Undang Dasar 1945 dalam perubahannya yang ke-empat
yang membahas mengenai pendidikan diindonesia, tertulis dan tercantum bahwa
ayat 2 : Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
Ini membuktikan bahwa tanggung jawab Negara atau pemerintah sangatlah besar, karena
mereka pun bertanggung jawab atas kemajuan bangsa ini.
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara di bidang Ekonomi dan contoh
pelanggarannya
Pasal 33 ayat (1), menyatakan, bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan”.
Pasal 33 ayat (2), menyatakan bahwa “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”.
Pasal 33 ayat (3), menyatakan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”.
Pasal 34 menyatakan bahwa “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
negara”.
Arti pesannya adalah:
· Hak dipelihara oleh negara untuk fakir miskin dan anak-anak terlantar.
· Kewajiban bekerja keras dan terarah untuk menggali dan mengolah berbagai sumber
daya alam.
Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati
atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang.
Sedangkan pengingkaran kewajiban warga negara biasanya disebabkan oleh tingginya
sikap egoisme yang dimiliki oleh setiap warga negara, yang ada di pikirannya hanya
sebatas bagaimana cara mendapat haknya, sementara yang menjadi kewajibannya
dilupakan. Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menangani berbagai kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara. Akan tetapi, sampai sekarang
kasus-kasus tersebut masih terjadi, seperti masih tingginya angka putus sekolah dan
pengangguran, kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak.
No
Lingkungan Perilaku Yang Ditampilkan
.
1. Di lingkungan 1. Menghormati anggota keluarga yang lebih tua
keluarga 2. Mengeluarkan pendapat dengan baik
3. Masing-masing anggota keluarga menjalankan
kewajiban dan haknya dengan baik.
2. Di lingkungan 1. Guru dan peserta didik memahami kewajiban dan
sekolah haknya di sekolah
2. Sebagai peserta didik harus mematuhi peraturan yang
dibuat oleh sekolah, sedangkan bagi guru menjalankan kode
etik profesinya.
3. Sebagai peserta didik tugas utamanya adalah belajar,
jadi waktu di sekolah digunakan sepenuhnya untuk
menuntut ilmu.
3. Di lingkungan 1. Saling menghargai dan saling menghormati antar sesama
masyarakat warga masyarakat.
2. Memahami dengan baik apa yang menjadi kewajiban dan
hak sebagai warga masyarakat.
3. Saling mengingatkan tentang hak dan kewajiban masing-
masing sehingga tidak ada silang sengketa.
4. Di lingkungan 1. Sebagai warga negara wajib menaati peraturan atau undang-
bangsa dan negara undang yang dibuat pemerintah.
2. Melaksankan kewajiban terlebih dahulu baru menuntut hak,
jangan menuntut hak tapi lalai akan kewajiban.
3. Mendukung semua kebijakan pemerintah yang berpihak
kepada rakayat, apabila ada kebijakan yang kurang tepat
dapat disampaikan melalui wakil rakyat.