Anda di halaman 1dari 24

SEMESTER 1

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

DOMINASI
PEMERINTAHAN
KOLONIAL BELANDA
F I T R I H A N D AYA N I
19
N A J WA I S YA H T I FA
N I R WA N A XI IPA 4
29
DAFTAR

MATERI
Jalan Tengah Bersama Komisaris Jendral
• Sistem Tanam Paksa Beserta Pelaksanaannya
• Sistem Usaha Swasta
• Perkembangan Agama Kristen
Jalan Tengah
Komisaris Jendral
Setelah kembali ke tangan Belanda, tanah •• Ketiganya
Ketiganya sepakat
sepakat untuk
untuk mengadopsi
mengadopsi beberapa
beberapa
Hindia diperintah oleh badan baru yang kebijakan
kebijakan yang
yang pernah
pernah diterapkan
diterapkan oleh
oleh Raffles.
Raffles.
diberi nama Komisaris Jenderal. Komisaris •• Mereka
Mereka sampai di Batavia pada 27 April 1816.
sampai di Batavia pada 27 April 1816.
Jenderal ini dibentuk oleh Pangeran Willem Ketika
Ketika melihat
melihat kenyataan
kenyataan di di lapangan,
lapangan, Ketiga
Ketiga
VI yang terdiri atas tiga orang, yakni: Komisaris
Komisaris Jenderal
Jenderal itu itu bimbang
bimbang untukuntuk
• Cornelis Theodorus Elout (ketua) menerapkan
menerapkan prinsip-prinsip
prinsip-prinsip liberalisme
liberalisme ..
• Arnold Ardiaan Buyskes (anggota) •• Hindia
Hindia dalam
dalam keadaan
keadaan terusterus merosot
merosot dandan
• dan Alexander Gerard Philip Baron Van pemerintah mengalami kerugian.
pemerintah mengalami kerugian.
der Capellen (anggota) •• Kas
Kas negara
negara di
di Belanda
Belanda dalam
dalam keadaan
keadaan menipis.
menipis.
Mereka
Mereka sadar
sadar bahwa
bahwa tugastugas mereka
mereka harus
harus
dilaksanakan
dilaksanakan secepatnya.
secepatnya.
Pangeran Willem VI
mengeluarkan Undang-Undang
Pemerintah untuk negeri jajahan
(Regerings Reglement) pada
tahun 1815. Salah satu pasal dari
undang-undang tersebut
menegaskan bahwa pelaksanaan
pertanian dilakukan secara bebas.
Dengan mempertimbangkan amanat UU Pemerintah dan melihat
kenyataan di lapangan serta memperhatikan kaum liberal dan
kaum konservatif, Komisaris Jenderal sepakat untuk menerapkan
kebijakan jalan tengah.

Tetapi kebijakan ini tidak dapat merubah keadaan. Akhirnya pada


tanggal 22 Desember 1818 Pemerintah memberlakukan UU yang
menegaskan bahwa penguasa tertinggi di tanah jajahan adalah
gubernur jenderal.
• Van der Capellen kemudian
• Kemudian ia dipanggil pulang dan
ditunjuk sebagai Gubernur
Jenderal. digantikan oleh Du Bus Gisignies.
• • Ia ingin membangun modal dan
Kebijakan Van der Capellen itu
berkembang ke arah sewa tanah meningkatkan ekspor.
• Tetapi program ini tidak berhasil
dengan penghapus peran
penguasa tradisional (bupati dan karena rakyat tetap miskin
para penguasa setempat). sehingga tidak mampu
Kemudian Van der Capellen juga menyediakan barang-barang yang
menarik pajak tetap yang sangat diekspor.
memberatkan rakyat.
Kegagalan ini disebabkan oleh dana banyak tersedot untuk
pembiayaan perang di tanah jajahan. Sebagai contoh Perang
Diponegoro yang baru berjalan satu tahun sudah menguras dana
yang luar biasa.

Kesulitan ekonomi Belanda ini semakin diperberat dengan


pemisahan antara Belanda dan Belgia pada tahun 1830. Dengan
ini, Belanda banyak kehilangan lahan industri sehingga
pemasukan negara juga semakin berkurang.
Sistem Tanam Paksa
dan Pelaksanaannya
• Cultuurstelsel oleh sejarawan Indonesia disebut sebagai Sistem Tanam Paksa adalah
peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun
1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk
ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, teh, dan tarum (nila).
• Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah
dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang
tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik
pemerintah yang menjadi semacam pajak.
• Wilayah yang digunakan untuk praktik cultuurstelstel pun tetap dikenakan pajak.
• Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktik ekonomi Hindia Belanda.
Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC
karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah.
Petani yang pada zaman VOC wajib menjual komoditi tertentu pada VOC, kini harus
menanam tanaman tertentu dan sekaligus menjualnya dengan harga yang ditetapkan
kepada pemerintah. Aset tanam paksa inilah yang memberikan sumbangan besar bagi
modal pada zaman keemasan kolonialis liberal Hindia Belanda pada 1835 hingga 1940.
• Akibat sistem yang memakmurkan dan menyejahterakan negeri Belanda ini, Van den
Bosch selaku penggagas dianugerahi gelar Graaf oleh raja Belanda, pada 25 Desember
1839.
• Cultuurstelsel kemudian dihentikan setelah muncul berbagai kritik dengan
Berikut adalah isi dari aturan tanam paksa

• Tuntutan kepada setiap rakyat Indonesia agar


menyediakan tanah pertanian untuk cultuurstelsel tidak
melebihi 20% atau seperlima bagian dari tanahnya untuk
ditanami jenis tanaman perdagangan.
• Pembebasan tanah yang disediakan untuk cultuurstelsel
dari pajak, karena hasil tanamannya dianggap sebagai
pembayaran pajak.
• Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian dapat
menggantinya dengan bekerja di perkebunan milik
pemerintah Belanda atau di pabrik milik pemerintah
Belanda selama 66 hari atau seperlima tahun.
• Waktu untuk mengerjakan tanaman pada tanah pertanian
untuk Culturstelsel tidak boleh melebihi waktu tanam
padi atau kurang lebih 3 (tiga) bulan
• Kelebihan hasil produksi pertanian dari ketentuan akan
dikembalikan kepada rakyat
• Kerusakan atau kerugian sebagai akibat gagal panen yang
bukan karena kesalahan petani seperti bencana alam dan
terserang hama, akan di tanggung pemerintah Belanda
1. Gubernur jenderal tidak diperbolehkan menjual tanah
milik pemerintah. tanah itu dapat disewakan paling lama
75 tahun. 
2. Tanah milik pemerintah antara lain hutan yang belum
dibuka, tanah yang berada di luar wilayah milik desa dan
penghuninya, dan tanah milik adat
3. Tanah milik penduduk antara lain semua sawah, ladang,
dan sejenisnya yang dimiliki langsung oleh penduduk
desa. Tanah semacam ini boleh disewa oleh pengusaha
swasta selama 5 tahun.
4. Sisi Positif: meningkatkan kehidupan ekonomi
5. Rakyat Indonesia diperkenalkan pada betapa pentingnya
peran lalu lintas uang (modal) dalam kehidupan ekonomi.
6. Tumbuhnya perkebunan-perkebunan besar meningkat
jumlah produksi tanaman ekspor jauh melebihi jumlah
produksi semasa berlakunya sistem tanam paksa. ketika
itu, Indonesia menjadi penghasil kina nomor satu di dunia.
7. Rakyat Indonesia ikut merasakan manfaat sarana irigasi
dan transportasi yg dibangun pemerintah kolonial untuk
perkebunan.
Sistem Usaha Swasta
Sistem usaha swasta adalah sistem
yang digunakan VOC untuk
menggantikan
Apa sistem
itu Sistem Usaha tanam paksa
Swasta?????????
dengan memanfaatkan pengusaha
dari luar Nusantara. 
SEJARAH
Kaum liberal menuntut pelaksanaan sistem tanam paksa
dihapuskan. Hal tersebut didorong terbitnya dua buku pada tahun 1860
yaitu Max Havelaar tulisan Edward Douwes Dekker dengan nama
samarannya Multatuli, dan buku berjudul Suiker Contractor (kontrak-
kontrak gula) tulisan frans Van de Pute. Kedua buku ini mengkritik
keras tentang sistem tanam paksa. Sehingga sistem tanam paksa hari
demi hari mulai hilang. Lalu mulai muncul sistem politik ekonomi
liberal yang didukung oleh Traktat Sumatera yang ditandatangani tahun
1871. Traktat ini berisi bahwa Belanda diberi kebebasan untuk
meluaskan daerahnya hingga ke Aceh. Namun, pihak Inggris ingin
meminta imbalan. Imbalan tersebut adalah meminta Belanda agar
menerapkan sistem ekonomi liberal agar pihak swasta termasuk Inggris
dapat menanamkan modalnya di tanah jajahan Belanda di Hindia.
NDA
B ELA 1.    Memberikan keuntungan
yang sangat besar kepada DAMPAK
kaum swasta Belanda dan
pemerintaha kolonial Belanda.
2.    Hasil-hasil produksi N E
:
SIA
perkebunan dan pertambangan DO 1.    Kemerosotan tingkat kesejahteraan
IN penduduk.
mengalir ke negeri Belanda.
2.    Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885
3.    Negeri Belanda menjadi karena jatuhnya harga kopi dan gula berakibat
pusat perdagangan hasil dari buruk bagi penduduk.
tanah jajahan. 3.    Menurunnya konsumsi bahan makanan,
terutama beras, sementara pertumbuhan
penduduk meningkat cukup pesat.
4.    Menurunnya usaha kerajinan rakyat karena
kalah bersaing dengan barang-barang impor dari
Eropa.
5.    Pengangkutan dengan gerobak menjadi
merosot penghasilannya setelah adanya angkutan
dengan kereta api.
6.    Rakyat menderita karena masih
diterapkannya kerja rodi dan adanya hukuman
Perkembangan Agama
Kristen
Aktivitas pelayaran dan
Pertama, agama Kristen sudah
perdagangan waktu itu sudah
masuk sejak zaman kuno.
menjangkau ke seluruh
Menurut Cosmas Indicopleustes
wilayah Kepulauan Indonesia,
dalam bukunya Topographica
terutama bagian Timur.
Christiana, diceritakan bahwa
pada abad ke-6 sudah ada
Proses masuknya agama komunitas Kristiani di
Kristen ke Indonesia ini • India Selatan
dapat dikatakan dalam dua • Pantai Malabar,
gelombang atau dua kurun • dan Sri Lanka.
waktu. Pada tahun 650 agama Kristen
sudah mulai berkembang di
Kedah dan sekitarnya.
• Pada abad ke-9 Kedah
berkembang menjadi
Periode kedua, penyebaran agama
pelabuhan dagang yang
Kristen menjadi lebih intensif
sangat ramai di jalur
seiring dengan datangnya bangsa-
pelayaran yang
bangsa Barat ke Indonesia pada
menghubungkan India-
abad ke-16.
Aceh-Barus-Nias-melalui
Selat Sunda-Laut Jawa dan
Telah diterangkan sebelumnya
terus ke Cina.
• bahwa pada abad ke-16 telah
Jalur inilah disebut sebagai
terjadi penjelajahan samudra
jalur penyebaran agama
untuk menemukan dunia baru.
Kristen dari India ke
Oleh karena itu, periode ini sering
Nusantara.
disebut The Age of Discovery.
• Kegiatan penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru itu
dipelopori oleh orang-orang Portugis dan Spanyol. Setelah
menguasai Malaka tahun 1511 Portugis kemudian meluaskan
eksploitasi ke Kepulauan Maluku dengan maksud memburu rempah-
rempah.

• Melalui kegiatan peradagangan ini pula Islam sudah berkembang di


Maluku. Kemudian datang Portugis untuk menyebarkan agama
Katholik. Para penyiar agama Katolik diawali oleh para pastor.

• Agama Katolik dan Kristen berkembang di daerah-daerah Papua,


wilayah Timur Kepulauan Indonesia pada umumnya, Sulawesi,
hingga Jawa.
SOAL-SOAL
1. Komisaris Jenderal yang dibentuk oleh Pangeran Willem VI terdiri atas
tiga orang, yakni....
2. Apa yang dimaksud dengan Cultuurestelsel?
3. Mengapa sistem tanam paksa jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem
monopoli VOC?
4. Masuknya agama Kristen dan Katolik ke Indonesia berlangsung pada
kurun waktu dua periode. Jelaskan kedua periode tersebut!
5. Daerah manakah yang menjadi daerah persebaran utama kedua agama
tersebut?
P EM B AH ASA N
1. Cornelis Theodorus Elout sebagai ketua,Arnold Ardiaan Buyskes dan Alexander Gerard
Philip Baron Van der Capellen sebagai anggota.
2. Peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun
1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami
komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, teh, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan dijual
kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan
kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari
dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak.
3. Karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah.
Petani yang pada zaman VOC wajib menjual komoditi tertentu pada VOC, kini harus
menanam tanaman tertentu dan sekaligus menjualnya dengan harga yang ditetapkan kepada
pemerintah.
P EM B AH ASA N
4. Pertama, agama Kristen sudah masuk sejak zaman kuno.
Menurut Cosmas Indicopleustes dalam bukunya Topographica Christiana, diceritakan bahwa pada
abad ke-6 sudah ada komunitas Kristiani di 3 daerah besar.
Pada abad ke-9 Kedah berkembang menjadi pelabuhan dagang yang sangat ramai di jalur pelayaran
yang menghubungkan India-Aceh-Barus-Nias-melalui Selat Sunda-Laut Jawa dan terus ke Cina.

Kedua, penyebaran agama Kristen menjadi lebih intensif seiring dengan datangnya bangsa-bangsa
Barat ke Indonesia pada abad ke-16. bangsa-bangsa tersebut ingin merebut rempah-rempah kita,
sekaligus menyebarkan agama.
5. Pusat perkembangan kedua agama tersebut berada di daerah timur Indonesia, terutama di:
Papua
Maluku
NTT
KESIMPULAN
Periode kemaharajaan kolonialisme dan imperialism dapat dipahami melalui dua fase :
• Fase keserakahan kongsi dagang dan fase dominasi pemerintahan colonial.
• Pemerintahan Komisaris Jenderal yang mengawali dominasi pemerintahan colonial
Belanda mengambil kebijakan kebijakan jalan tengah.
• Pelaksanaan tanam paksa di bawah Van den Bosch telah membawa penderitaan
rakyat Indonesia yang berkepanjangan.
• System usaha swasta Belanda telah berhasil mengeruk keuntungan dari bumi
Indonesia, sementara rakyatnya masih menderita.

Anda mungkin juga menyukai