Anda di halaman 1dari 31

PENJAJAHAN BELANDA DI

INDONESIA

NAMA:
1. Dewi wardatul j.
2. Khoirun nissa
3. Dewi rindiani
4. Sellynia Z.I
5. Sinfi alfia umma
6. M yusuf R
7. Sendy adi setiyo

XI- MIPA.3
SMAN 1 SINGGAHAN
1
SEJARAH KEDATANGAN
HINDIA-BELANDA Di
INDONESIA

BANTEN
22 Juni 1596

Kedatangan belanda ke Indonesia adalah untuk


berdagang rempah-rempah. Setelah berhasil menemukan
daerah penghasil rempah-rempah dan keuntungan yang
besar, Belanda berusaha untuk mengadakan monopoli
perdagangan rempah-rempah dan menjajah.  2
Belanda tu ke Indonesia ngapain aja sih? Berikut
adalah beberapa kebijakan pemerintah kolonial
yang diterapkan di indonesia

 1. Monopoli perdagangan
Pada mulanya , masyarakat Indonesia menyambut
baik bangsa barat karena tujuan awalnya adalah
berdagang . Namun , hubungan baik tersebut
berubah menjadi penjajahan dan memonopoli
perdagangan Indonesia. Penjajahan dimulai dengan
terbentuknya VOC , dimana VOC berusaha untuk
memperoleh kekuasaan .
Selain itu ,VOC menekan para raja untuk
memberikan kebijakan perdagangan hanya untuk
VOC , sehingga VOC menguasai politik di Indonesia .
3
VOC
Didirikan pada tanggal 20 Maret
1602 adalah perusahaan Belanda
yang memiliki monopoli untuk
aktifitas perdagangan di Asia.

VOC merupakan sebuah badan dagang yang di dukung oleh


negara dan diberi fasilitas-fasilitas sendiri yang istimewa. Pada
abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara
langsung oleh pemerintah Belanda namun dikuasai oleh
perusahaan dagang yang bernama Perusahaan Hindia Timur
Belanda atau VOC. Markasnya berada di Batavia, yang kini
bernama Jakarta.

4
2. KERJA PAKSA

Saat masa penjajahan Belanda,


mereka melakukan kerja paksa
yang membuat rakyat Indonesia
sengsara.

Kebijakan kerja paksa bertujuan untuk memperoleh


keuntungan bagi Belanda. Bahkan terjadi kerja rodi
yang dilakukan Belanda untuk membuat jalan dari
Anyer sampai Panarukan sepanjang lebih dari 1.000
km.

Jalan ini penting bagi Belanda karena menjadi sarana


transportasi pemerintah dan mengangkut hasil bumi.

5
3. TANAM PAKSA
Pada tahun Van den Bosch
1830 menerapkan sistem
tanam paksa di Indonesia,
yang bertujuan memperbaiki
keuangan Belanda.

Kebijakn tanam paksa memiliki beberapa ketentuan yang


memberatkan rakyat dan dipenuhi banyak
penyelewengan.

Hal tersebut membuat rakyat Indonesia semakin terpuruk


dan banyak yang mati kelaparan karena kurang gizi.

6
Abad ke-19 pemerintahan Belanda mengalami kesulitan
keuangan yang akhirnya Van Den Bosch mengusulkan
pelaksanaan sistem tanam paksa / Cultur Stelsel di
Indonesia.

Pelaksanaan sistem tanam paksa menimbulkan


akibat yaitu :
Bagi Indonesia , menimbulkan
penderitaan ,kelaparan,kemiskinan bagi rakyat
Indonesia terutama di daerah Demak, Grobogan,
dan Cirebon.
Bagi Belanda, sistem tanam paksa menyebabkan
pemerintahan Belanda mengalami surplus
keuangan.

7
Kebijakan tanam paksa

 1. rakyat wajib menyiapkan 1/5 dari lahan


garapan untuk ditanami tanaman wajib.
 2. rakyat yang tidak memiliki tanah , wajib
bekerja selama 66 hari dalam setahun di
pekerbunan atau pabrik milik pemerintah .
 3. lahan tanaman wajib bebas pajak karena
hasil yang disetor dianggap sebagai pajak.
 4. setiap kelebihan hasil panen dari jumlah
pajak akan dikembalikan .
 5. tenaga dan waktu yang diperlukan untuk
menggarap tanaman wajib tidak boleh melebihi
waktu yang diperlukan untuk menanam padi.
 6. kerusakan atau gagal panen menjadi
tanggung jawab pemerintah. 8
4. PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA
( REPUBLIK BATAAFSCHE )

Kekuasaan diambil alih oleh kerajaan


Belanda yang saat itu di bawah kekua-
saan Perancis (Republik Bataafsche).
Gubernur Jenderal Herman Williem
Daendels (1808 – 1811) diangkat untuk memerintah
Hindia Belanda (Indonesia). Tugas utamanya adalah
mempertahankan pulau Jawa dari ancaman serangan
Inggris.

9
Kebijakan-kebijakan pada
Pemerintahan Hindia-Belanda
1.Kebijakan Pemerintahan pada
Masa DAENDELS
Tugas pokok :
a) Mempertahankan pulau Jawa dari
serangan Inggris
b) Mengatur pemerintahan di Indonesia

Untuk menjalankan tugas-tugasnya Daendels melakukan


beberapa tindakan, antara lain:
a) Membentuk pasukan dari orang-orang Indonesia.
b) Mendirikan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya.
c) Membangun pangkalan armada di Merak dan Ujung
kulon.
d) Mendirikan benteng-benteng pertahanan.
e) Membangun Jalan Raya Anyer - Panarukan.
10
Lahirnya pemerintahan Hindia-Belanda di
Indonesia
Kaisar Prancis
VOC Napoleon
Bonaparte
bubar
Louis Raja di
Bonaparte Belanda

Herman Willem Tugas – tugas Daendels:


Daendels 1. Mempertahankan Pulau Jawa
dari serangan Inggris
Gubernur Jendral 2. Mengatur pemerintahan di
di Indonesia Indonesia dan membereskan
keuangan.
Untuk melaksanakan tugas-
tugasnya Daendels mengambil
kebijakan menyangkut bidang
pertahanan, pemerintahan dan
keuangan.
11
Sistem  Pemerintahan Hindia-
Belanda di Indonesia
Desentra
Struktur Peme lisasi
rintahan
STRUKTUR Birokrasi
PEMERINTA
HAN Masa
DAENDEL

Masa
Kebijakan- RAFFLES
kebijakan Masa
JANSSENS
Sistem Tanam
Paksa

Pelaksanaan
Politik
Pintu Terbuka 12
Sistem Pemerintahan
Desentralisasi
Pemerintahan Hindia-Belanda berupaya menggunakan sistem
pemerintahan desentralisasi untuk mengatur kekuasaan di
wilayah jajahannya.

Birokrasi Pada Masa Pemerintah


Hindia-Belanda
Pada saat pemerintahan kolonial berlangsung, terjadi dualisme
sistem birokrasi pemerintahan, yaitu mulai diperkenalkannya
sistem administrasi kolonial (Binnenlandsche Bestuur) yang
memperkenalkan sistem administrasi dan birokrasi modern yang
puncaknya pada ratu Belanda dan sistem administrasi
tradisional (inheemche Bestuur) masih dipertahankan oleh
pemerintah kolonial.

Struktur administrasi pemerintah kolonial belanda di Indonesia:


Gubernur Jenderal memegang kekuasaan tertinggi sebagai wakil dari Ratu
Belanda yang berkedudukan di propinsi. dikabupaten diperintah oleh
Gubernur, sub kabupaten oleh Residen, dibawahnya ada asisten residen yang
mengawasi para patih dan bupati, dibawahnya ada pengawas yang bertugas
mengawasi wedana dan asisten wedana.
13
Cara yang di lakukan Daendels untuk
mendapatkan dana agar dapat
menjalankan tugasnya antara lain :
a) Contingenten
b) Verplichte  Leverentie
c) Menjual tanah negara kepada pihak
swasta.
d) Menjual tanah negara kepada pihak
swasta.

14
2.Kebijakan Pemerintahan Pada
Masa JANSSENS
Janssens belum sempat melaksanakan
tugas-tugasnya, Belanda sudah dikalahkan
oleh Inggris. Janssens terpaksa harus
menyerah dan menandatangani perjanjian
Kapitulasi Tuntang 17 Desember 1811.

Kekalahan Janssens disebabkan oleh :


a) Tidak terjalinnya hubungan kerjasama dengan raja-raja di
Indonesia.
b) Angkatan perang warisan Daendels kurang kuat.
c) Janssens kurang cakap memimpin pemerintahan

Isi perjanjian Kapitulasi Tuntang adalah :


a) Seluruh militer Belanda menjadi tawanan Inggris.
b) Utang pemerintahan Belanda tidak di akui Inggris.
c) Indonesia harus diserahkan kepada Inggris.
15
3.Kebijakan Pemerintahan
pada Masa RAFFLES
Raffles menerapkan kebijakan-kebijakan
antara lain :
a) Membagi pulau Jawa menjadi 16
karesidenan.
b) Melarang perdagangan budak
c) Menghapus segala bentuk penyerahan
wajib semasa Daendels
d) Menghapus peran Bupati sebagai
pemungut pajak
e) Memberlakukan sistem sewa tanah
(Landrent)

Akan tetapi sistem pajak sewa tanah (Landrent) pada masa


Raffles mengalami kegagalan, sebab :
a) Sulit menentukan jumlah pajak yang harus di bayar
b) Tidak ada dukungan dari para Bupati
c) Pajak sewa tanah harus dibayar dengan uang,padahal rakyat
belum mengenal sistem peredaran uang.
16
4. Pelaksanaan Politik
Pintu Terbuka
Pada tahun 1870 politik pintu terbuka/politik colonial
liberal diberlakukan di Indonesia yang di tandai dengan
keluarnya undang-undang Agraria (Agrasche Wet) tahun
1870.
Tujuan dikeluarkan undang-undang Agraria
adalah :
a) Memberikan kesempatan kepada para pengusaha
swasta asing untuk menyewa tanah dari rakyat
Indonesia.
b) Melindungi hak milik petani pribumi atas
tanahnya dari penguasaan orang asing.

17
Perlawanan Rakyat Indonesia
Terhadap Pemerintah Hindia-
Belanda
Perang Patimura / Perang
Maluku
Perang
Diponegoro
Perlawa Perang
nan Paderi
Rakyat
Perang
Indonesi
Bali
a
Perang
Banjar
Perang
Aceh
18
Gerakan Protes
Petani
Perang Patimura / Perang Maluku
(1817)
Sebab terjadinya perang Maluku adalah :
1. Penindasan Belanda terhadap rakyat Maluku
2. Kegelisahan rakyat Maluku terhadap Belanda yang
diduga membebani rakyat dengan berbagi pihak
3. Pendudukan Belanda atas bentang Duurtstede di Saparua

Dalam perjuangan Pattimura yang dikenal dengan


Thomas Maltullessy dibantu Thomas Pattiwael,Anthonie
Rheboak,Said Parintah,Latumahina dan Christina Marta
Tiahahu. Akan tetapi perjuangan Pattimura mengalami
kegagalan. Tertangkapnya para pemimpin perjuangan
rakyat Maluku perlawanan menjadi melemah dan
akhirnya dapat dikuasai oleh Belanda.
19
Perang Diponegoro (1825-1830)
Sebab-sebab umum terjadinya perang Diponegoro
melawan pemerintah kolonial Belanda antara lain :
1. Belanda turut campur dalam urusan keratin
2. Penderitaan rakyat akibat perlakuan pemerintahaan
kolonial Belanda yang sewenang-wenang
3. Kebencian kalangan istana karena Belanda semakin
mempersempit wilayah kerajaan
4. Kekecewaan kaum ulama terhadap sikap orang-orang
Belanda yang merendahkan
Adapun penyebab khusus terjadinya perang
Diponegoro adalah pemasangan tonggak-tonggak
untuk membuat jalan yang melalui makan leluhur
Pangeran Diponegoro di Tegalrejo tanpa ijin lebih
dahulu.
20
Perang Padri (1821-1837)
Penyebab perang Paderi di Minangkabau Sumatera
Barat adalah :
1. Pertentangan antara kaum Adat dan kaum Paderi
yang berusaha menegakkan agama Islam dari
tidakan-tindakan yang menyimpang dari ajaran
Islam
2. Belanda turut campur dalam pertentangan kaum
Adat dan kaum Paderi dengan cara membantu kaum
Adat.

21
Perang Bali (1846-1863)
Penyebab terjadinya Perang Bali melawan
pemerintah Belanda adalah :
1. Belanda menuntut kerajaan-kerajaan di Bali
mengakui kekuasaan pemerintah kolonial
Belanda
2. Belanda menolak Hukum Tawan
Karang ,yaitu hak raja-raja Bali merampas
semua kapal asing yang terdampar di
wilayah kerajaanya
3. Kerajaan-kerajaan di Bali menolak tunduk
kepada pemerintah Belanda

22
Perang Banjar (1859-1863)
Penyebab terjadinya perang Banjar melawan
kolonial Belanda adalah :
1. Penangkapan Prabu Anom yang terkenal
menentang VOC
2. Belanda campur tangan dalam urusan kerajaan
Banjar dengan mengangkat Pangeran
Tamjidillah sebagai raja Banjar menggantikan
Sultan Adam.

23
Perang Aceh (1873-1904)
Penyebab terjadinya perang Aceh melawan
pemerintah kolonial Belanda adalah:
1. Belanda menuntut Aceh mengakui
kekuasaan pemerintah Kolonial Hindia-
Belanda
2. Belanda turut campur dalam urusan luar
negeri Aceh

Ditandatanganinya Traktat Sumatera tahun 1871


yang memberikan kebebasan Belanda
memperluas kekuasaan ke Sumatera termasuk
Aceh. Pemimpin perjuangan melawan Belanda
antara lain : Teuku Umar,Teuku Cik Di
Tiro,Panglima Polim,Cuk Nyak Dien,dan Cuk
Meutia. 24
Gerakan Protes Petani
Faktor-faktor  pendorong timbulnya gerakan protes
petani antara lain :
1. Kebencian para petani,adanya pemberlakuan
berbagai pajak yang memberatkan
2. Para pengusaha bertindak sewenang-wenang
3. Adanya praktek penindasan dan perbudakan
4. Adanya keyakinan datangnya ratu adil yang akan
embebaskan mereka.

Gerakan protes petani, misalnya :


5. Di Ciamis 1886 dipimpin oleh Mohammad Idris
6. Di Condet 1912 dipimpin oleh Entong Gendut
7. Di Surabaya 1916 dipimpin oleh Sadikin.

25
Berakhirnya Pemerintahan Hindia-
Belanda
Sejarah panjang masa berakhirnya pemerintahan Hindia
Belanda sebenarnya telah mulai muncul karena
diberlakukannya Politik Etis . Dengan dilakukannya Politik
Etis tersebut justru mengancam kedudukan pemerintahan
Hindia Belanda karena Politik Etis dapat menghadirkan
lahirnya golongan terpelajar. Golongan terpelajar inilah
yang mempelopori lahirnya Pergerakan Nasional, gerakan-
gerakan anti penjajahan banyak bermunculan pada masa
ini. Dimulai dari masa pembentukan (1908-1920) berdiri
organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat Islam dan Indische
Partij.
Tanda-tanda runtuhnya pemerintahan Hindia Belanda
semakin menguat ketika berkobar Perang Dunia II di Eropa
yang ditandai dengan penyerbuan Jerman atas Polandia
pada tanggal 1 September 1939 26
Dampak dari penjajahan belanda

 Dampak positif
 1. terdapatnya pusat aktivitas pelayaran dan perdagangan.
 2. adanya pusat aktivitas industry
 3. terhubung dan berkurangnya jarak tempuh antardaerah
 4. bermunculannya kaum intelektual
 5. pembangunan jaringan irigasi

27
 Dampak negatif
 1. kehidupan bangsa Indonesia menjadi sangat miskin, terbelakang,
dan memprihatinkan karena berbagai penindasan oleh pemerintah
colonial belanda yang selalu bersikap sewenang-wenang terhadap
bangsa Indonesia.
 2. tidak semua rakyat pribumi mendapatkan jatah pendidikan,
hanya masyarakat terentu (memiliki jabatan) yang dapat merasakan
pendidikan . Contohnya seperti bangsawan, keturunan raja, dan
pengusaha kaya.
 3. pemerintah colonial menyusun kurikulum pendidikannya sendiri
dan tidak menyesuaikan dengan keadaan.
 4. salah satu mata pelajaran yang diutamakan adalah bahasa
belanda , dengan tujuan dan kepentingan untuk menghasilkan
pegawai pemerintah yang terampil , terdiri , serta upah murah.

Itulah dampak negative dan positif yang di sebabkan oleh


bangsa belanda . 28
BAB IV PENUTUP 1.

Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada tahun 1596-


1811, dan yang kedua kalinyapada tahun 1814-1904. Tujuan
kedatangan Belanda ke Indonesia adalah untuk
memonopoliperdagangan rempah-rempah di Indonesia. Dan
untuk melancarkan usahanya, Belanda menempuhbeberapa
cara yaitu membentuk VOC pada tahun 1902 dan membentuk
pemerintahan kolonialHindia-Belanda. Setelah masa
penjajahan itu usai, Belanda meninggalkan kebudayaan
dankebijakan-kebijakan yang sebagian masih di pakai oleh
Indonesia.Indonesia pada masa pemerintahan Hindia-Belanda
abad XIX sudah mengalami berbagai pergantianGubernur
Jenderal tetapi yang paling menyengsarakan rakyat yaitu
pada masa Gubjen, Rafles,Daendels, Van den Bosch, dan van
Hogendrop. Yang menerapkan system tanam paksa,
penyerahanwajib hasil pertanian, penyewaan tanah kepada
rakyat, penyewaan desa pada pihak swasta danpembuatan
jalan dari Anyer sampai Panarukan.
Indonesia pernah merasakan dijajah oleh negara lain, seperti Portugis dan
Inggris. Akantetapi penjajahan itu tidak begitu lama. Baru setelah itu bangsa
Indonesia mulai dijajah kembalioleh bangsa barat yaitu Belanda yang kurang
lebih selama 300 tahun lamanya. Pada awalnyaBelanda hanya ingin
melakukan perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Akan tetapi
melihatkondisi Indonesia yang begitu kaya akan rempah-rempah VOC berniat
melakukan monopoliperdagangan. VOC merupakan persatuan dari berbagai
perseroan dan disahkan dengan suatupiagam yang memberi hak khusus
untuk berdagang, berlayar dan memegang kekuasaan. Jadi padasaat
pemerintahan Hindia-Belanda, masyarakat sangat tertindas karena adanya
sistem tanam paksadan kerja rodi dan pemerintahan yang hanya
menguntungkan pemerintahan Belanda, tidakmemperhatikan rakyat
indonesia.
Cukup sampai disini“
presentasi ini bila ada
kesalahan mohon
dimaafkan,bila ada
perasaan mohon
diungkapkan
”Sekian Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai