Anda di halaman 1dari 20

Kebijakan Pemerintah

Kolonial di Nusantara

Oleh:
Antoni Widodo, S.Pd
VOC banyak mengeluarkan biaya
baik untuk operasi-operasi militer
(menghadapi perlawanan rakyat)
maupun untuk penyelenggaraan
pemerintahan. Pertentangan oleh kesultanan
1. Ekspansi ke Nusantara di Nusantara
Menimbulkan Masalah
VOC mengalami
Kehancuran

VOC

4. Defisit Anggaran
2. Pegawai-pegawai VOC
melakukan korupsi 3. Kondisi Politik
di Hindia Belanda
1. Ekspansi Ke Nusantara

Penguasaan
keseluruh
Nusantara

Penguasaan
Nusantara
keseluruh
Penguasaan

Membutuhkan
Nusantara
keseluruh

Biaya yang
sangat tinggi

Penguasaan
keseluruh
Nusantara Kerajaan-kerajaan nusantara
pada saat itu menyerang
VOC
1795 Penyerangan oleh Prancis

Napoleon Bonaparte
Pengaruh pengalihan Kekuasaan

Menggantikan Willem V kepada Louis Napoleon

- Pengubahan menjadi Republik Bataaf dan membentuk sistem


kerajaan

Kekosongan di Nusantara memutuskan sang Raja menunjuk Williem


Deandels untuk menguasai Nusantara.

1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900
Masehi
1. Herman William Deandels

- Dimulai I Januari 1808 Tiba di laut Banten


- Pelayaran melewati Lisbon dan Maroko
- 15 Januari 1808, Gubernur Jenderal Wiese menyerahkan
kekuasaannya kepada Daendels.

Pemberian kewenangan oleh Louis Napoleon


menjadikanDeandels bebas dari Dewan Hindia, hal ini
menjadikan Deandels
1. Memangkas membuat Visi:
korupsi
2. Memperbaiki administrasi
3. Membangun jalan dan Benteng
4. mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke
tangan Inggris.
5. memperbaiki keadaan tanah jajahan di Indonesia.
(Pembaharuan Sistem pemerintahan
Hindia Belanda di Bawah Daendels)
Periode (1808–1811)

Dalam usaha mengadakan pembaharuan pemerintahan di tanah


jajahan, di Negeri Belanda ada dua golongan yang mengusulkannya
yaitu:

Tokohnya Nenenberg Tokohnya Dirk van


Hogendorp
Menginginkan untuk Menghendaki agar pemerintah
mempertahankan sistem Hindia Belanda menjalankan sistem
politik dan ekonomi pemerintahan langsung dan
seperti yang dilakukan menggunakan sistem pajak. Sistem
oleh VOC. penyerahan paksa yang dilakukan
oleh VOC agar digantikan dengan
sistem penyerahan pajak.
Tugas Daendels ke Pulau Jawa yaitu:

- Memperkuat pertahan pulau Jawa untuk menghadapi serangan Inggris


- Mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya untuk biaya perang melawan Inggris
- Memperbaiki keungan pemerintah karena kas negara kosong

1) membuat jalan raya dari Anyer sampai dengan Panarukan;


2) mendirikan benteng-benteng pertahanan;
3) membangun pangkalan angkatan laut di Merak dan Ujung Kulon;
4) mendirikan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya;
5) memperkuat pasukan yang anggotanya terdiri atas orang-orang Indonesia.
Usaha yang dilakukan Daendels banyak
membutuhkan biaya. Untuk itu, Daendels
menempuh jalan sebagai berikut:

1) Kebijakan contingenten
dan verplichte leverantie
tetap jalan

2. Pelaksanaan kerja
rodi dan Penjualan
tanah kepada orang-
orang partikelir

3. Perluasan tanaman
kopi karena hasilnya
menguntungkan.
Istilah kerja paksa tentu bahwa rakyat Indonesia bekerja
tanpa fasilitas yang memadai.

Proyek William Deandels


Pergantian Daendels ke Jan Willem
Jansens
Latar Belakang pergantian Gubernur…….
Perilaku Daendels yang sewenang-wenang menjadikan Napoleon Bonaparte menggantinya
Akibatnya, pemerintahannya banyak menimbulkan kritik, baik dari dalam maupun
dari luar negeri, akhirnya Daendels dipanggil pulang ke Negeri Belanda.

Louis Napoleon kemudian mengangkat Jansen


sebagai gubernur jenderal yang baru
menggantikan Daendels. Jansen ternyata tidak
mampu menahan serangan Inggris sehingga
menyerah di Tuntang.
Masa peralihan Kekuasaan ke tangan
Inggris

Louis Napoleon kemudian mengangkat Jansen


sebagai gubernur jenderal yang baru
menggantikan Daendels. Jansen ternyata tidak
mampu menahan serangan Inggris sehingga
menyerah di Tuntang.

Ia pun menandatangani penyerahan kekuasaan itu di daerah


Tuntang Salatiga. Oleh karena itu, perjanjian itu dikenal dengan
nama Kapitulasi Tuntang (18 September 1811). Isi pokoknya ialah
seluruh Pulau Jawa menjadi milik Inggris. Sejak saat itu,
Indonesia menjadi jajahan Inggris.
Masa Pemerintahan Raffles (1811–1816)
Latar Belakang Raffles ke Indonesia………

Pergantian
tanah Jajahan
dari Belanda
ke Inggris
2
Gubernur Jenderal
East India Company
1 (EIC), Lord Minto
kemudian mengangkat
Thomas Stamford
Raffles 3
Pemberian tugas utama adalah
mengatur pemerintahan dan
meningkatkan perdagangan serta
keuangan.
2
1 Pemberian kebebasan
Penghapusan segala
bentuk penyerahan wajib
dalam usaha perdagangan
Rakyat 3
Pelaksanaan monopoli
dan kerja paksa/rodi. garam.

Kebijakan
Raffles dalam
mengisi Kas
Negara:

Penciptaan sistem sewa Penjualan tanah kepada


tanah atau landrente. pihak swasta

4 5
Berakhirnya masa pemerintahan
Raffles
Situasi di Indonesia tidak dapat terlepas dari situasi di Eropa

Setelah negara Koalisi berhasil mengalahkan Prancis


(Napoleon Bonaparte) dalam Battle of the Nation di Leipzig
(1813), kemudian mengadakan kongres diWina.

Berdasarkan Kongres Wina tahun 1814, Belanda kembali menjadi negara merdeka.

Selanjutnya, berdasarkan Konvensi London (antara Inggris dan


Belanda 1814), Belanda menerima tanah jajahannya kembali
yang diserahkan kepada Inggris berdasarkan Kapitulasi Tuntang
(1811).

Penyerahan Indonsia dari pihak Inggris kepada Belanda terealisasi pada tahun 1816. Pihak
Inggris diwakili oleh John Vendall, sedangkan di pihak Belanda oleh tiga orang komisaris
jenderal, yakni Elout, Buyskes, dan Van der Capellen.
Sistem Tanam Paksa (1830–1870)
Van Den Bosch

Latar Belakang Timbulnya Sistem Tanam Paksa

Sejak awal abad ke-19, pemerintah Belanda mengeluarkan biaya yang sangat besar
untuk membiayai peperangan.

Untuk menyelamatkan Negeri Belanda dari bahaya kebangkrutan maka Johanes


van den Bosch diangkat sebagai gubernur jenderal di Indonesia dengan tugas
pokok menggali dana semaksimal mungkin untuk mengisi kekosongan kas negara,
membayar hutang, dan membiayai perang.
Kebijakan Van Den Bosch dalam mengisi
kekosongan kas Negara

Penghapusan sistem Sistem tanam bebas harus


sewa tanah yang diganti dengan tanam
dianggap tidak efektif wajib (Cultuurstelsel)

Van Den Bosch


memusatkan
kebijaksanaannya pada
peningkatan produksi
tanaman ekspor

Pajak atas tanah harus dibayar


dengan penyerahan sebagian dari
hasil tanamannya kepada
pemerintah Belanda.
Akibat yang ditimbulkan dari kebijakan Van
Den Bosch
1) Bagi Indonesia (Khususnya Jawa) 2. Bagi Belanda
a) Sawah ladang menjadi a) Keuntungan dan kemakmuran rakyat
terbengkelai yang menyebabkan Belanda.
Rakyat menjadi miskin.
b) Hutang-hutang Belanda terlunasi.
b) Beban rakyat semakin berat karena
harus menyerahkan sebagian tanah c) Penerimaan pendapatan melebihi
dan hasil panennya, membayar anggaran belanja
pajak, mengikuti kerja rodi, dan
menanggung risiko apabila gagal d) Kas Negeri Belanda yang semula kosong
panen. dapat terpenuhi.
c) Banyak rakyat yang menderita e) Amsterdam berhasil dibangun
penyakit Jiwa menjadi kota pusat perdagangan
dunia.
d) Timbulnya bahaya kelaparan dan
wabah penyakit di mana-mana
sehingga angka kematian meningkat
drastis. Cirebon(1843), Demak
(1849), dan Grobogan (1850).
Akhir dari sistem Tanam Paksa

Sistem tanam paksa yang mengakibatkan kemelaratan bagi bangsa Indonesia,


khususnya Jawa, akhirnya menimbulkan reaksi dari berbagai pihak, seperti berikut ini:

1) Golongan Pengusaha
Golongan ini menghendaki kebebasan berusaha. Mereka
menganggap bahwa tanam paksa tidak sesuai dengan
ekonomi liberal.
2. Baron Van Hoevel
Ia adalah seorang missionaris. Dalam perjalanannya
di Jawa, Madura dan Bali, ia melihat penderitaan
rakyat Indonesia akibat tanam paksa.

3. Eduard Douwes Dekker


Ia adalah seorang pejabat Belanda yang pernah menjadi
Asisten Residen Lebak (Banten).
Akibat adanya reaksi tersebut, pemerintah Belanda
secara berangsurangsur menghapuskan sistem tanam
paksa:

Nila, teh, kayu


2
kemudian tembaka
manis dihapuskan menyusul u tahun
pada tahun 1865 tebu tahun 1866
1 1884
3

kemudian Tanaman terakhir


menyusul yang dihapus adalah
tebu tahun kopi pada tahun 1917
1884. karena paling banyak
memberikan
4 keuntungan.
5
Sistem Liberal dan Penanaman
Modal Swasta

Latar belakang…..
Sistem ini dibuat karena adanya kesengsaraan yang diderita oleh rakyat.

Anda mungkin juga menyukai