DISUSUN OLEH :
NAZIFATUL HUSNI
SI KEPERAWATAN
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“KONSTITUSI INDONESIA” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Bukittinggi, November2015
Hormat kami
DAFTAR ISI
Kata pengantar---------------------------------------------------------------------i
Daftar isi---------------------------------------------------------------------------ii
BAB I PENDAHULUAN------------------------------------------------------iii
1.1 latar belakang
1.2 rumusan masalah
1.3 tujuan
BAB II PEMBAHASAN----------------------------------------------------------
2.1 hukum dasar tertulis (UUD)--------------------------------------------------
2.2 hukum dasar yang tidak tertulis (convensi)---------------------------------
2.3 konstitusi------------------------------------------------------------------------
2.4 sistem pemerintahan negara menurut UUD 1945 hasil amandemen - -
2.5 negara Indonesia adalah negara hokum-------------------------------------
BAB III PENUTUP----------------------------------------------------------------
3.1 kesimpulan----------------------------------------------------------------------
3.2 saran------------------------------------------------------------------------------
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum pengertian konstitusi adalah suatu naskah atau dokumen yang
didalamnya memuat keseluruhan peraturan-peraturan yang mengatur dengan mengikat
dalam penyelenggaraan ketatanegaraan dalam suatu negara. Secara etimologi ,istilah
konstitusi berasal dari Bahasa latin “constitution, constituere” artinya dasar susunan badan,
dan dari Bahasa perancis “constituer” yang berarti membentuk. Pada zaman dahulu, istilah
pada konstitusi dipergunakan untuk perintah-perintah kaisar Romawi ( yakni, constitutions
principum ).
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah “Pengkajian
tentang konstitusi indonesia”. Untuk lebih jelasnya lagi, maka dalam makalah ini akan
dibahas tentang :
1.3.TUJUAN
PEMBAHASAN
Jadi pada prinsipnya mekanisme dan dasar dari setiap system pemerintahan diatur
dalam Undang-Undang Dasar. Bagi mereka yang memandang negara dari sudut kekuasaan
dan menganggapnya sebagai suatu organisasi kekuasaan, maka Undang-Undang Dasar dapat
dipandang sebagai lembaga atau sekumpula asas yang menetapkan bagaiman kekuasaan
tersebut dibagi antara Badan legislative , Eksekutif dan Badan Yudikatif.
1. Telah cukup jikalau Undang-Undang Dasar hanya memuat aturan-aturan pokok, hanya
membuat garis-garis besar instruksi kepada pemerintah pusat dan lain-lain penyelenggara
negara untuk menyelenggarakan kehidupan negara dan kesejahteraan social.
2. Sifatnya yang supel (elastic) dimaksudkan bahwa kita senantiasa harus ingat bahwa
masyarakat itu harus terus berkembang, dinamis. Negara Indonesia akan terus tumbuh
berkembang seiring dengan perubahan zaman. Berhubung dengan itu janganlah terlalu
tergesa-gesa memberikan kristalisasi, memberi bentuk kepada pikiran-pikiran yang masih
berubah. Memang sifat aturan yang tertulis itu bersidat mengikat , oleh karena itu makin
supel sifatnya aturan itu makin baik. Jadi kita harus menjaga agar supaya system dalam
Undang-Undang Dasar itu jangan ketinggalan zaman. Menurut padmowahyono, seluruh
kegiatan negara dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:
a. Penyelenggaraan kehidupan negara
b. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Bedasarkan pengertian-pengertian tersebut diatas, maka sifat-sifat Undang-Undang
Dasar 1945 adalah sebagai berikut:
1. Oleh karena sifatnya tertulis maka rumusannya jelas,merupakan suatu hokum positif yang
mengikat pemerintah sebagai penyelenggara negara, maupun mengikat bagi setiap warga
negara.
2. Sebagaimana tersebut dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 bahwa UUD 1945
bersifat singkat dan supel, memuat aturan-aturan yaitu membuat aturan-aturan pokok yang
setiap kali harus dikembangkan sesuai dengan zaman, serta memuat hak-hak asasi manusia .
3. Memuat norma-norma, aturan-aturan serta ketentuan-ketentuan yang dapat dan harus
dilaksanakan secara konstitusional.
4. Undang-Undang Dasar 1945 dalam tertib hukum Indonesia merupakan peraturan hukum
positif yang tertingg, di samping itu sebagai alat kontrol terhadap norma-norma hokum
positif yang lebih rendah dalam hierarkhi tertib hukum Indonesia.
2.2. Hukum Dasar yang Tidak Tertulis(convensi)
Convensi adalah hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar ysng
timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun sifatnya tidak
tertulis. Convensi ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan
negara.
2. Tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar dan berjalan sejajar.
3. Diterima oleh seluruh rakyat.
4. Bersifat sebagai pelengkap, sehingga kemungkinan sebagai aturan-aturan dasar yang tidak
terdapat dalam Undang-Undang Dasar.
Contoh-contoh convensi antara lain sebagai berikut :
1. Pengambilan keputusan bedasarkan musyawarah mufakat. Menurut pasal 37 ayat (1) dan (4)
Undang-Undang Dasar 1945, segala keputusan MPR diambil bedasarkan suara terbanyak.
Akan tetapi sistem ini dirasa kurang jiwa kekeluargaan sebagai kepribadian bangsa, karena
itu dalam praktek-praktek penyelenggaraan negara selalu di usahakan untuk mengambil
keputusan bedasarkan musyawarah untuk mufakat, dan ternyata hamper selalu berhasil.
Pungutan suara baru ditempuh, jikalau usaha musyawarah untuk mufakat sudah tidak dapat
dilaksanakan. Hal yang demikian ini merupakan perwujudan dari cita-cita yang terkandung
dalam pokok pikiran kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.
2. Praktek-praktek penyelenggaraan negara yang sudah menjadi hukum dasar tidak tertulis
antara lain :
a. Pidato kenegaraan presiden republic Indonesia setiap tanggal 16 agustus di dalam sidang
Dewan Perwakilan Rakyat.
b. Pidato presiden ang diucapkan sebagai keterangan pemerintah tentang rancangan anggaran
pendapatan dan belanja negara pada minggu pertama pada minggu bulan januari setiap
tahunnya.
Ketiga hal tersebut dalam batinnya secara tidak langsung adalah merupakan realisasi
dari Undang-Undang Dasar (merupakan pelengkap). Namun perlu digaris bawahi bilamana
convensi ingin dijadikan menjadi rumusan yang bersifat tertulis, maka yang berwenang
adalah MPR, dan rumusannya bukanlah merupakan suatu hukuman dasar melainkan
tertuang dalam ketetapan MPR.
Jadi convensi bilamana dikehendaki untuk menjadi suatu aturan dasar yang tertulis,
tidak secara otomatis setingakat dengan UUD, melainkan sebagai suatu ketetapan MPR.
2.3. Konstitusi
Kata konsitusi dapa mempunai arti lebih luas dari pada pengertian Undang-Undang
Dasar, karena pengertian Undang-Undang Dasar hanya meliputi konstitusi tertulis saja, dan
selain iu masih terdapat konstitusi tidak tertulis yang tidak tercakup dalam Undang-Undang
Dasar.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Demikianlah tugas makalah yang kami kerjakan ini yang berjudul tentang “Pengkajian
konstitusi indonesia”. Kami berharap semoga bermanfaat khususnya untuk para pembaca
makalah ini. Dan tentunya makalah yang kami susun tidak lepas dari kekurangan. Oleh
karena itu, kami membutuhkan kritikan yang bersifat membangun dari bapak dosen dan para
pembaca makalah ini agar makalah selanjutnya dapat lebih diperbaiki lagi.
DAFTAR PUSTAKA