I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. L Tanggal Pengkajian : 24 Agustus 2020
Umur : 15 tahun
Alamat : Jajag
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Pelajar
Jenis Kel. : Perempuan
Jelaskan : An. L ditinggal mati ayahnya untuk selama lamanya sejak 4 bulan yang lalu. Perasaan an.l
saat ini sangat sedih
Jelaskan : An. L tidak pernah melakukan, mengalami, atau menyaksikan suatu trauma berbentuk
aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam rumah tangga dan tindakan kriminal.
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Koping individu tidak efektif Resiko tinggi kekerasan
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan Lain-lain, tidak ada riwayat trauma
Berduka antisipasi yang dimiliki an.l sehingga tidak
Berduka disfungsional muncul masalah keperawatan.
Sindrom pasca trauma
Sindroma trauma perkosaan
IV. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 24 Agustus 2020
1. Keadaan umum : keadaan umum cukup, pasien tampak sedih, kesadaran composmentis, GCS
4.5.6, mukosa bibir kering
2. Tanda vital:
TD: 110/80 mm/Hg
N: 98 x/m
S: 36,8 C0
P: 18 x/m
3. Ukur: BB 41 kg TB 148 cm
Turun
Naik
4. Keluhan fisik:
Tidak
Ya,
Jelaskan:
An. L tidak mengeluh tidak nafsu makan dan berat badannya menurun
5. Pemeriksaan Penunjang/Data Penunjang
Pemeriksaan penunjang diisi apabila pasien dalam kategori kelompok resiko dengan penyakit
fisik kronis dan ibu hami/melahirkan
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Sebelum:
Sebelum sakit klien tidak mempunyai cacat tubuh dan pasien juga mengatakan tidak
mempunyai anggota tubuh yang paling disukai
Sesudah:
Pasien mengatakan tidak mempunyai cacat tubuh dan pasien juga mengatakan tidak
mempunyai anggota tubuh yang paling disukai
b. Identitas :
Sebelum:
Sebelum sakit pasien adalah seorang pelajar kelas 3 smp dan aktif berorganisasi
Sesudah:
Saat ini pasien kelas 3 smp dan melakukan sekolah melalui online dan kurang aktif
berorganisasi
c. Peran :
Sebelum:
Sebelumnya pasien merasa bahagia sebelum ditinggal ayahnya
Sesudah:
Klien merasa belum bisa membahagiakan ayahnya.
d. Ideal diri :
Sebelum:
Sebelumnya pasien mempunyai cita-cita membahagiakan orang tuanya
Sesudah:
Klien berharap bisa membahagiakan ibunya yang sekarang masih ada, klien tidak ingin
mengulangi kesalahan yang sama seperti belum bisa membahagiakan ayahnya.
e. Harga diri :
Pada saat pengkajian pasien merasa dirinya bersalah dan merasa sedih dan tidak ada harapan
untuk membahagiakan ayahnya dan harga dirinya merasa rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Sebelum:
Sebelumnya pasien sangat dekat dengan kedua orang tuanya
Sesudah:
Klien mengatakan sosok ayahnya yang sangat berarti dalam kehidupannya, dan ayahnya
salah satu orang yang paling dekat dengan klien
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Sebelum:
Klien di sekolah merupakan anggota osis, dan aktif dalam kegiatan sekolah
Sesudah:
Sejak di tinggal ayahnya klien merasa malas untuk melakukan organiasasi
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Sebelum:
Sebelumnya klien tidak ada masalah dalam berhubungan dengan orang lain
Sesudah:
Klien masih merasa malas untuk melakukan aktivitas sosial seperti kegiatan osis dan
kegiatan sekolah karena masih terbayang sosok ayahnya sehingga susah berkonsentrasi
5. Spiritual
a. Keyakinan
Klien percaya bahwa ini merupakan cobaan dari allah SWT
b. Nilai
Klien percaya bahwa ayahnya merupakan orang yang baik dan bisa masuk surga
c. Kegiatan ibadah
Klien beragama islam dan rutin melakukan sholat 5 waktu dan berdoa setelah sholat untuk
ayahnya.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
Distress spiritual
Lain-lain, tidak ada masalah spiritual pada an.l
Kehilangan anggota
keluarga
Respon koping
Berduka
Gangguan konsep
diri
Keputusasaan
DO:
Hari/
No.
Tgl/ Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
Dx
Shift