2. Berdasarkan soal nomor 1, tentukan manakah Siswa menyebut sisinya AB, BC, CA
yang merupakan sisi, sudut, dan titik sudut? Siswa menyebut sisinya a, b, c
Siswa menyebut sudutnya <ABC, <CBA,
<BCA
Siswa menyebut titik sudutnya <A, <B, <C
3. Ada berapa jumlah sisi, sudut, dan titik Siswa menyebutkan sesuai jawaban yang
sudutnya, dan berapa besar jumlah ketiga ditulis pada jawaban nomor 2
sudutnya ?
4. Jadi, apa yang dapat disimpulkan dari bangun Siswa menyimpulkan bahwa bangun tersebut
tersebut ? merupakan bangun datar segitiga yang
memiliki tiga sudut, tiga titik sudut, dan tiga
sisi
Siswa menyimpulkan bangun tersebut
merupakan partisi dari segiempat yang
terentuk dari tiga titik yang saling bertemu
5. Gambarkanlah sebuah segitiga sembarang Siswa menggambar segitiga yang diberi
kemudian berilah nama segitiga tersebut1 symbol untuk setiap titik sudutnya.
6. Pada segitiga yang telah Anda buat pada soal Siswa melukiskan sebuah garis tinggi pada
nomor 5, lukislah semua garis tinggi yang segitiga siku – siku yang menganggap garis
terdapat pada segitiga tersebut. tinggi sama dengan garis untuk tinggi segitiga
Siswa melukiskan ketiga garis tinggi dimana
garis tersebut tegak lurus dengan alasnya
7. Berdasarkan soal nomor 6, apa yang dapat Siswa menyimpulkan bahwa garis tinggi sama
anda ketahui tentang garis tinggi pada dengan garis untuk mengukur tinggi sebuah
segitiga? segitiga
Siswa menyimpulkan bahwa garis tinggi
merupakan garis yang tegak lurus dengan
bidang alasnya
Siswa mampu menentukan sisi-sisi pada segitiga dengan menggunakan perbandingan sinus (sisi depan/sisi miring)
Siswa mampu mensketsa segitiga sesuai sisi-sisinya.
Siswa mampu memahami perbandingan sinus.
Titik awal: Mengingat kembali materi perbandingan pada sinus yang pernah diajarkan sebelumnya.
Aktivitas matematika: Pada awalnya siswa diminta mengamati permasalahan yang diberikan guru baik berupa narasi maupun sudah
direpresentasikan.guru bertanya kepada siswa
“Bagaimana sketsa masalah tersebut?’ melalui kegiatan aktivitas ini siswa diminta untuk merepresentasikannya sebelum memilih
strategi yang tepat. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk memilih strategi menggunakan teorema phytagoras, trigonometri awal,
perbandingan sinus alpha, dll. “Apa saja yang diketahui dari masalah tersebut? ‘’Siswa menjawab “sisi miring, sudut elevasi, dan sisi
data’’ Dari unsur yang diketahui tersebut maka siswa dapat menemukan langkah penyelesaian menggunakan teorema phytagoras.
“Bagaimana Anda menemukan tinggi pohon tersebut?’’siswa menjawab ―menggunakan teorema phytagora’’ lalu guru menjawab
‘’Bisa pakai teorema phytagoras karena materi tersebut pernah diberikan waktu SMP, jadi masih ingat ya bagaimana rumusnya’’
kemudian guru bertanya lagi “Apakah ada acara lain untuk menentukan tinggi pohon tersebut’’Siswa menjawab “menggunakan
perbandingan sinus sudut alph’’ guru menjawab ‘’Bagaimana cara menentukan tinggi pohon dengan menggunakan perbandingan
sinus sudut alpha?’’Dari hal ini siswa tahu bahwa perbandingan sinus sudut alpha yaitu pembanding dari konstanta pada sisi depan/sisi
miring dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut. Guru bertanya lagi ‘’Apakah tinggi pohon menggunakan teorema
phytagoras sama dengan tinggi pohon menggunakan perbandingan sinus alpha?, jika iya berapa nilainya?’’Lebih lanjut jika ada sisi
lain yang belum diketahui maka harus dicari terlebih dahulu untuk menemukan tinggi pohon. Misalkan yang diketahui sudut elevasi
dan sisi miring. Dari hal ini siwa akan berasumsi bahwa perbandingan sinus merupakan pembanding dari konstanta dari sisi depan/sisi
miring.
Prediksi jawaban siswa:
Siswa mampu menyimpulkan ukuran garis tinggi dipandang dari dua sudut pandang yang berbeda.
Siswa mampu mensketsa garis tinggi pada segitiga
Siswa mampu tidak lagi berasumsi bahwa perbandingan sinus merupakan pembanding dari konstanta dari sisi depan/sisi
miring akan tetapi sinus merupakan sisi-sisi dengan ukuran yang konstan (tetap).
Titik awal: Setelah siswa diberikan aktivitas sebelumnya lalu siswa diberikan suatu permasalahan dengan membandingkan tinggi
pohon jika dilihat dari pengamat A dan jika dilihat dari pengamat B .
Aktivitas matematika: Siswa diminta membandingkan tinggi pohon jika dilihat dari pengamat A dan jika dilihat dari pengamat B.
Guru bertanya “Berapa tinggi pohon ketika dilihat dari pengamat A dan berapa tinggi pohon ketika dilihat dari pengamat B?” lalu
secara alamiah siswa akan mencari tahu tingginya melalui perbandingan sinus alpha. Siswa menjawab ―tingginya sama” Guru
menanggapi jawaban sisiwa “Oiya sama, mengapa bisa begitu?” lalu siswa akan mengeksplos lagi pengetahuannya. Dari hal ini
asumsi siswa sudah bukan lagi bahwa perbandingan sinus merupakan pembanding dari konstanta dari sisi depan/sisi miring akan
tetapi sinus merupakan sisi-sisi dengan ukuran yang konstan (tetap).
Prediksi Jawaban Siswa:
Siswa mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan aturan sinus.
Titik awal:
Pada tahap ini siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan konsep aturan sinus dari konsep yang ditemukan
oleh mereka sendiri.
Aktivitas matematika:
Guru membagikan LAS 5 yang berisi aplikasi dalam aturan sinus pada permasalahan sehari-hari lalu guru bertanya kepada siswa
“Apa saja yang diketahui dari masalah tersebut? Bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk menemukan tinggi ataupun sisi lain?
Coba Anda ingat kembali konsep aturan sinus yang pernah dipelajari!” Setelah siswa menemukan konsep aturan sinus secara mandiri
maka siswa akan menerapkannya pada masalah kontekstual yang berkaitan dengan konsep aturan sinus. Mereka akan memiliki
strategi yang berbeda-beda dalam menyelesaikan masalah tersebut. Selesai itu siswa dibuat kelompok diskusi lalu setiap kelompok
akan mempresentasikannya di depan kelas.
Prediksi Jawaban Siswa:
1. Berapa jarak pohon dari Siswa menjawab menggunakan aturan sinus untuk mencari
pengamat B jika pengamat A berdiri di jarak dari pengamat B yang kemudian dibulatkan nilainya.
tepi sungai sejauh 75° dengan jarak
pandang ke puncak pohon 7,5 m dan
pengamat B sejauh 55° ?
2. Berapa besar sudut B pada segitiga di Sebelum siswa menentukan panjang sisi a maka terlebih
bawah ini? dahulu mereka mencari tingginya menggunakan
perbandingan sinus tetapi ada juga yang langsung
menggunakan aturan sinus.
3. Berapa panjang sisi p pada gambar di Sebelum siswa menentukan panjang sisi p maka terlebih
bawah ini? dahulu mereka mencari tingginya menggunakan
perbandingan sinus tetapi ada juga yang langsung
menggunakan aturan sinus.
HLT (Hypotetical Learning Tcajectory) pada pembelajaran aturan sinus dapat digambarkan sebagai berikut :