Anda di halaman 1dari 6

Aktivitas 1: Mengamati tinggi pohon

Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan ini peneliti berharap:


1. Siswa mampu mendifinisikan unsur-unsur pada segitiga.
2. Siswa mampu melukiskan macam-macam segitiga.
3. Siswa mampu memahami garis tinggi pada segitiga.
Titik awal: Mengingat kembali materi tentang segitiga yang pernah diajarkan sebelumnya.
Aktivitas matematika: Siswa dan guru mendiskusikan atau membicarakan pengalaman mereka dalam memancing ikan di tepi
sungai atau pengetahuan mereka tentang penebangan sebuah pohon. Jika tidak ada yang tahu tentang penebangan pohon
kemudian guru bisa menunjukkan beberapa gambar lalu menanyakan bagaimana cara mengetahui pohon tersebut dan
mulailah diskusi tentang perlunya aturan sinus. Kemudian guru membagi siswa dalam enam kelompok, siswa diminta untuk
menyelesaikan masalah berikut ini.

Amatilah ketiga gambar di atas.


Pada gambar 1 terdapat sebuah gambar pohon, gambar 2 terdapat beberapa pohon yang tumbuh di pinggir sungai, dan gambar 3
menunjukkan kegiatan panjat pinang.
Dari ketiga gambar di atas dapat di bentuk sebuah bangun datar dengan tiga titik yang saling bertemu.
1. Gambarkan sebuah bangun datar yang terdiri atas tiga titik yang saling bertemu menggunakan penggaris dan busur derajat.
2. Berdasarkan soal nomor 1, tentukan manakah yang merupakan sisi, sudut dan titik sudut?
3. Ada berapa jumlah sisi, sudut, titik sudutnya. Dan berapa besar jumlah ketiga sudutnya?
4. Jadi apa yang dapat disimpulkan dari bangun tersebut?
5. Gambarkanlah sebuah segitiga sembarang, kemudian berilah nama segitiga tersebut.
6. Pada segitiga yang telah Anda buat pada soal nomor 5, lukislah semua garis tinggi yang terdapat pada segitiga tersebut.
7. Berdasarkan soal nomor 6, apa yang dapat Anda ketahui tentang garis tinggi pada segitiga?
Prediksi Jawaban Siswa:

Pertanyaan Kemungkinan jawaban siswa


1. Gambarlah sebuah bangun datar yang terdiri  Siswa mnggambar bangun segitiga siku – siku
atas tiga titik saling bertemu menggunakan  Siswa menggambar bangun segitiga
penggaris dan busur derajat sembarang
 Siswa menggambar bangun trapezium lalu
dibagi dengan titik potong
 Siswa hanya menggambar sebuah bangun
datar
 Siswa menggambar bangun datar lalu
memberi keterangan untuk sisi, sudut, dan
titik sudutnya
 Siswa menggambar dengan ukuran yang tepat
menggunakan penggaris dan busur derajat
 Siswa menggambar bangun segitiga dengan
ukuran tepat namun tidak memberi keterangan
sisi, sudut, dan titik sudut

2. Berdasarkan soal nomor 1, tentukan manakah  Siswa menyebut sisinya AB, BC, CA
yang merupakan sisi, sudut, dan titik sudut?  Siswa menyebut sisinya a, b, c
 Siswa menyebut sudutnya <ABC, <CBA,
<BCA
 Siswa menyebut titik sudutnya <A, <B, <C

3. Ada berapa jumlah sisi, sudut, dan titik  Siswa menyebutkan sesuai jawaban yang
sudutnya, dan berapa besar jumlah ketiga ditulis pada jawaban nomor 2
sudutnya ?
4. Jadi, apa yang dapat disimpulkan dari bangun  Siswa menyimpulkan bahwa bangun tersebut
tersebut ? merupakan bangun datar segitiga yang
memiliki tiga sudut, tiga titik sudut, dan tiga
sisi
 Siswa menyimpulkan bangun tersebut
merupakan partisi dari segiempat yang
terentuk dari tiga titik yang saling bertemu
5. Gambarkanlah sebuah segitiga sembarang  Siswa menggambar segitiga yang diberi
kemudian berilah nama segitiga tersebut1 symbol untuk setiap titik sudutnya.
6. Pada segitiga yang telah Anda buat pada soal  Siswa melukiskan sebuah garis tinggi pada
nomor 5, lukislah semua garis tinggi yang segitiga siku – siku yang menganggap garis
terdapat pada segitiga tersebut. tinggi sama dengan garis untuk tinggi segitiga
 Siswa melukiskan ketiga garis tinggi dimana
garis tersebut tegak lurus dengan alasnya

7. Berdasarkan soal nomor 6, apa yang dapat  Siswa menyimpulkan bahwa garis tinggi sama
anda ketahui tentang garis tinggi pada dengan garis untuk mengukur tinggi sebuah
segitiga? segitiga
 Siswa menyimpulkan bahwa garis tinggi
merupakan garis yang tegak lurus dengan
bidang alasnya

Aktivitas 2: Mengukur tinggi pohon


Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan ini peneliti berharap:

 Siswa mampu menentukan sisi-sisi pada segitiga dengan menggunakan perbandingan sinus (sisi depan/sisi miring)
 Siswa mampu mensketsa segitiga sesuai sisi-sisinya.
 Siswa mampu memahami perbandingan sinus.
Titik awal: Mengingat kembali materi perbandingan pada sinus yang pernah diajarkan sebelumnya.
Aktivitas matematika: Pada awalnya siswa diminta mengamati permasalahan yang diberikan guru baik berupa narasi maupun sudah
direpresentasikan.guru bertanya kepada siswa
“Bagaimana sketsa masalah tersebut?’ melalui kegiatan aktivitas ini siswa diminta untuk merepresentasikannya sebelum memilih
strategi yang tepat. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk memilih strategi menggunakan teorema phytagoras, trigonometri awal,
perbandingan sinus alpha, dll. “Apa saja yang diketahui dari masalah tersebut? ‘’Siswa menjawab “sisi miring, sudut elevasi, dan sisi
data’’ Dari unsur yang diketahui tersebut maka siswa dapat menemukan langkah penyelesaian menggunakan teorema phytagoras.
“Bagaimana Anda menemukan tinggi pohon tersebut?’’siswa menjawab ―menggunakan teorema phytagora’’ lalu guru menjawab
‘’Bisa pakai teorema phytagoras karena materi tersebut pernah diberikan waktu SMP, jadi masih ingat ya bagaimana rumusnya’’
kemudian guru bertanya lagi “Apakah ada acara lain untuk menentukan tinggi pohon tersebut’’Siswa menjawab “menggunakan
perbandingan sinus sudut alph’’ guru menjawab ‘’Bagaimana cara menentukan tinggi pohon dengan menggunakan perbandingan
sinus sudut alpha?’’Dari hal ini siswa tahu bahwa perbandingan sinus sudut alpha yaitu pembanding dari konstanta pada sisi depan/sisi
miring dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut. Guru bertanya lagi ‘’Apakah tinggi pohon menggunakan teorema
phytagoras sama dengan tinggi pohon menggunakan perbandingan sinus alpha?, jika iya berapa nilainya?’’Lebih lanjut jika ada sisi
lain yang belum diketahui maka harus dicari terlebih dahulu untuk menemukan tinggi pohon. Misalkan yang diketahui sudut elevasi
dan sisi miring. Dari hal ini siwa akan berasumsi bahwa perbandingan sinus merupakan pembanding dari konstanta dari sisi depan/sisi
miring.
Prediksi jawaban siswa:

Pertanyaan Kemungkinan jawaban siswa


1. Diketahui jarak bayangan pohon ke tepat Adi  Siswa menggunakan teorema phytagoras
berdiri 8,7 m . jika jarak pandang mata Andi dalam mencari tingginya
ke ujung pohon tersebut 30° (sudut elevasi)  Siswa menggunakan perbandingan sinus
sejauh 10 m . sketsakan dalam gambar dan dalam mencari tingginya
tentukan tinggi pohon tersebut!
2. Tentukan tinggi tiang jika diketahui besar  Siswa menggunakan perbandingan sinus
sudut dari puncak tiang ke pengamat A dan dalam mencari tingginya
pengamat B adalah 75° sedangkan besar sudut  Siswa menggunakan sudut istimewa dalam
dari pengamat B ke puncak tiang sebesar 60°. mencari tingginya
Dan jarak pengamat A ke puncak tiang 7,5
m?
3. Berapa panjang sisi b jika diketahui besar  Siswa menggambar atau mensketsa ilustrasi
sudut elevasi dari pengamat A dan pengamat dalam sebuah segitiga sembarang
B berturut – turut adalah 30° dan 60°, dan sisi  Siswa menggunakan perbandingan sinus
a panjangnya 6 m. gambarkan terlebih dahulu dalam mencari tingginya.
sketsanya.
4. Diketahui sebuah pohon di tepi sungai terletak  Siswa menggambar atau mensketsa ilustrasi
diantara Sinta dan Ratna. Jika Sinta berdiri dalam sebuah segitiga sembarang
tepat di sebelah kanan pohon dengan sudut  Siswa menggunakan perbandingan sinus
elevasi 60° sejauh 12 m dan Ratna berdiri di dalam mencari tingginya.
sebelah kiri pohon dengan sudut elevasi 45°,
maka berapa tinggi pohon tersebut?
5. Tentukan tinggi pohon tersebut  Siswa menggunakan perbandingan sinus
dalam mencari tingginya.

Aktivitas 3: Membandingkan tinggi pohon


Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan ini peneliti berharap:

 Siswa mampu menyimpulkan ukuran garis tinggi dipandang dari dua sudut pandang yang berbeda.
 Siswa mampu mensketsa garis tinggi pada segitiga
 Siswa mampu tidak lagi berasumsi bahwa perbandingan sinus merupakan pembanding dari konstanta dari sisi depan/sisi
miring akan tetapi sinus merupakan sisi-sisi dengan ukuran yang konstan (tetap).
Titik awal: Setelah siswa diberikan aktivitas sebelumnya lalu siswa diberikan suatu permasalahan dengan membandingkan tinggi
pohon jika dilihat dari pengamat A dan jika dilihat dari pengamat B .
Aktivitas matematika: Siswa diminta membandingkan tinggi pohon jika dilihat dari pengamat A dan jika dilihat dari pengamat B.
Guru bertanya “Berapa tinggi pohon ketika dilihat dari pengamat A dan berapa tinggi pohon ketika dilihat dari pengamat B?” lalu
secara alamiah siswa akan mencari tahu tingginya melalui perbandingan sinus alpha. Siswa menjawab ―tingginya sama” Guru
menanggapi jawaban sisiwa “Oiya sama, mengapa bisa begitu?” lalu siswa akan mengeksplos lagi pengetahuannya. Dari hal ini
asumsi siswa sudah bukan lagi bahwa perbandingan sinus merupakan pembanding dari konstanta dari sisi depan/sisi miring akan
tetapi sinus merupakan sisi-sisi dengan ukuran yang konstan (tetap).
Prediksi Jawaban Siswa:

Dari ilustrasi di atas, maka

 Berapakah tinggi pohon menurut pengamat A?


 Berapakah tinggi pohon menurut pengamat B?
 Apakah tinggi pohon menurut pengamat A sama dengan pengamat B?
Jika iya, coba jelaskan!
Prediksi jawaban siswa: Siswa akan mencari tinggi dari pengamat A dan tinggi dari pengamat B menggunakan perbandingan sinus
dan akan membandingkan tingginya .
Aktivitas 4 : Memformulasikan garis tinggi segitiga
Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan ini peneliti berharap:

 Siswa mampu memformulasikan garis tinggi segitiga pada sisi-sisi segitiga.


Titik awal: Setelah siswa melakukan aktivitas 1 sampai 3 maka langkah selanjutnya siswa diminta memformalisasikan garis tinggi
pada sisisisi segitiga hingga menemukan konsep aturan sinus.
Aktivitas matematika:
Siswa diminta memformalisasikan garis tinggi pada sisi-sisi segitiga. Dari pengalaman aktivitas-aktivitas sebelumnya siswa diberikan
masalah yang mirip dengan aktivitas sebelumnya namun terdapat perbedaan. Jika pada aktivitas sebelumnya masalah yang diberikan
berupa kasus kontekstual dengan konstanta tertentu maka pada aktivitas ini masalah yang diberikan menggunakan variable. Guru
bertanya kepada siswa “bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut jika nilai-nilainya berupa variable?” siswa mencoba
menyelesaikan dari pengalaman mengerjakan sebelumnya. Dari aktivitas ini siswa secara alamiah akan menemukan sendiri konsep
aturan sinus tanpa diberitahu oleh guru.
Pertanyaan :
Prediksi Jawaban Siswa:
Siswa akan melihat segitiga ACR untuk menentukan panjang CR dan segitiga BCR untuk menentukan panjang CR menggunakan
perbandingan sinus lalu diperoleh persamaan CR sama dengan CR. Kemudian siswa akan melihat segitiga BAP untuk menentukan
panjang AP dan segitiga CAP untuk menentukan panjang AP lalu diperoleh persamaan yang sama yaitu AP. Dari persamaan AP dan
CR digabung menjadi persamaan baru yang disebut aturan sinus atau dalil sinus.

Aktivitas 5: Menerapkan konsep aturan sinus


Tujuan Melalui kegiatan ini peneliti berharap:

 Siswa mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan aturan sinus.
Titik awal:
Pada tahap ini siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan konsep aturan sinus dari konsep yang ditemukan
oleh mereka sendiri.
Aktivitas matematika:
Guru membagikan LAS 5 yang berisi aplikasi dalam aturan sinus pada permasalahan sehari-hari lalu guru bertanya kepada siswa
“Apa saja yang diketahui dari masalah tersebut? Bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk menemukan tinggi ataupun sisi lain?
Coba Anda ingat kembali konsep aturan sinus yang pernah dipelajari!” Setelah siswa menemukan konsep aturan sinus secara mandiri
maka siswa akan menerapkannya pada masalah kontekstual yang berkaitan dengan konsep aturan sinus. Mereka akan memiliki
strategi yang berbeda-beda dalam menyelesaikan masalah tersebut. Selesai itu siswa dibuat kelompok diskusi lalu setiap kelompok
akan mempresentasikannya di depan kelas.
Prediksi Jawaban Siswa:

Pertanyaan Kemungkinan Jawaban Siswa


Siswa menjawab menggunakan aturan sinus untuk mencari
sisi b yang kemudian dibulatkan nilainya.

1. Berapa jarak pohon dari Siswa menjawab menggunakan aturan sinus untuk mencari
pengamat B jika pengamat A berdiri di jarak dari pengamat B yang kemudian dibulatkan nilainya.
tepi sungai sejauh 75° dengan jarak
pandang ke puncak pohon 7,5 m dan
pengamat B sejauh 55° ?
2. Berapa besar sudut B pada segitiga di Sebelum siswa menentukan panjang sisi a maka terlebih
bawah ini? dahulu mereka mencari tingginya menggunakan
perbandingan sinus tetapi ada juga yang langsung
menggunakan aturan sinus.

3. Berapa panjang sisi p pada gambar di Sebelum siswa menentukan panjang sisi p maka terlebih
bawah ini? dahulu mereka mencari tingginya menggunakan
perbandingan sinus tetapi ada juga yang langsung
menggunakan aturan sinus.

HLT (Hypotetical Learning Tcajectory) pada pembelajaran aturan sinus dapat digambarkan sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai