Anda di halaman 1dari 16

Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas

NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

TUGAS TUTORIAL 2

Nama Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas


Pokok Bahasan : 1. Rencana Proposal PTK
2. Melaksanakan Perbaikan Dalam Pembelajaran
Tutor Pengembang soal : Nisdawati, M.Pd
Masa Tutorial : 2020.1
No. Soal : 1,2,3
Skor maksimal : 100
Jenis tugas : Penguasaan konsep

Capaian Pembelajaran Khusus


1. Mahasiswa mampu membuat latar belakang masalah.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan teori yang digunakan untuk menjawab masalah.
3. Mahasiswa mampu membuat metodologi penelitian.

1. Buatlah oleh Anda pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,


rumusan masalah serta tujuan dan manfaat penelitian?
2. Buatlah kajian pustaka?
3. Buatlah metodogi penelitian yang digunakan?

Tutor,

(Nisdawati, M.Pd)
Pembahasan:

No Soal dan Pembahasan


1 Buatlah oleh Anda pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan
masalah serta tujuan dan manfaat penelitian?
CONTOH TEMA/JUDUL
Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang Luas Bangun Datar Melalui
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Bagi Siswa Kelas III Semester 2 SD
Negeri X

PENDAHULUAN
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Terkait dengan hal tersebut, Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan
pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Sehingga pendekatan tematik digunakan untuk peserta didik kelas I sampai kelas
III. Dengan pertimbangan waktu dan luasnya kajian permasalahan, maka
penelitian ini dibatasi pada kajian permasalahan pembelajaran matematika di
sekolah dasar.
Tujuan pembelajaran matematika adalah untuk mempersiapkan siswa agar
sanggup menghadapi perubahan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu
berkembang melalui latihan bertindak atas pemikiran secara logis, rasional, kritis,
cermat, jujur, dan efisien (Puskur, 2002).
Berdasarkan hasil refleksi peneliti yang dilakukan sebelumnya dalam proses
pembelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 1 April 20xx, menunjukkan bahwa
kualitas pembelajaran matematika kelas III SD N X relatif rendah. Selain itu,
hasil ulangan harian  mata pelajaran metematika pada materi menghitung luas
bangun datar sebelumnya menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih
rendah. Terdapat 7 siswa (41,18%) yang nilainya diatas KKM dan 10 siswa
(58,82%) belum mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 65.
Berdasarkan dari kenyataan diatas maka perlu dilakukan suatau tindakan
yang dapat menyelesaikan permasalahan dalam proses pembelajaran di kelas
terutama dalam pembelajaran matematika materi pokok menghitung luas
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

bangun datar. Dalam menyikapi permasalahan ini peneliti mencoba


mengaktifkan siswa dengan mengajak siswa untuk belajar secara kelompok
atau cooperative learning. Pembelajaran kooperatif ini menempatkan guru
sebagai fasillitator.
Metode kooperatif yang paling sederhana adalah STAD (Student Team
Achievement Division).  Dimana kelas dibagi menjadi beberapa kelompok-
kelompok kecil yang beranggotakan 3 – 5 siswa. Pembelajaran ini menawarkan
suatu model pembelajaran yang akan menghasilkan individu selain menguasai
materi juga mempunyai ketrampilan kooperatif. Dengan bekal tersebut siswa
akan siap menghadapi tantangan jaman yang membutuhkan sikap saling
kerjasama dan mampu bersaing dengan sehat.
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang tersebut, peneliti
mengadakan penelitian tentang “Peningkatkan Hasil Belajar Matematika
Tentang Luas Bangun Datar Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Bagi Siswa Kelas III Semester 2 SDN X”.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1) Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar matematika tentang luas
bangun datar menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada siswa kelas III semester 2 SDN Negeri X?.
2) Apakah metode  pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
hasil belajar matematika tentang luas bangun datar pada siswa kelas III
semester 2 SD Negeri X?.

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Kelas III Semester 2 Pada Materi Pokok Menghitung Luas Bangun
Datar di SD Negeri X.

2. Tujuan Khusus
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

a) Meningkatkan pemahaman siswa tentang luas bangun datar.


b) Meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran.
c) Sebagai tugas pada mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas pada program
S1 PGSD.

D.   MANFAAT PENELITIAN
Secara umum penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi baik teoritis
maupun praktis pada pengembangan pengetahuan khususnya di sekolah dasar,
mampu meningkatkan kualitas pembelajaran matematika yang dapat menjadi
pendukung teori untuk kegiatan penelitian-penelitian selanjutnya, dan dapat
menambah khasanah bagi dunia pendidikan.
Secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
a.    Siswa
Pelaksanaan model  pembelajaran kooperatif tipe  STAD dengan media
kertas berpetak dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa
khususnya dalam mata pelajaran matematika materi menghitung luas bangun
datar.
b.    Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi guru untuk mengembangkan
potensinya dalam pembelajaran matematika sehingga tercipta pembelajaran yang
aktif, kreatif dan menyenangkan.
c.    Sekolah
Penelitian diharapkan akan meningkatkan profesionalitas lembaga dalam
penyelengaraan pendidikan.

2 Buatlah kajian pustaka?


KAJIAN PUSTAKA
A. HAKIKAT BELAJAR
1. Pengertian belajar
Menurut Siregar dan Nara (2014:5) belajar adalah suatu aktivitas mental
pada seorang individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga
menghasilkan perubahan yang relatif konstan. Sementara Aunur Rahman
(2009:35) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu usaha sadar yang
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan
maupun pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
untuk memperoleh tujuan hidupnya.
2. Pengertian Pembelajaran
Menurut Siregar dan Nara (2014:13) pembelajaran merupakan usaha yang
dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah
disiapkan sebelumnya sehingga saat pelaksanaan terjadi proses belajar pada
seorang individu.
Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran merupakan suatu usaha yang
dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, yang memungkinkan
terjadinya proses interaksi antara siswa dengan guru dan lingkungan sekitarnya,
baik kelas itu sendiri, model, dan media yang diperlukan sehingga tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
3. Pengertian Pembelajaran Tematik
Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi menyebutkan bahwa
pembelajaran pada kelas I sampai kelas III dilaksanakan melalui pendekatan
tematik, sedangkan pada kelas IV sampai kelas VI dilaksanakan melalui
pendekatan mata pelajaran.
Majid (2014:85-87) menyatakan bahwa pembelajaran tematik adalah suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang mengaitkan antar konsep dalam intra
maupun antar mata pelajaran sehingga memungkinkan siswa untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga membuat pembelajaran
menjadi lebih bermakna bagi siswa. Singkatnya, pembelajaran tematik adalah
pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu.     
4. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik
Rambu-rambu pembelajaran tematik menurut Majid (2014:91) sebagai
berikut:
a.    Tidak semua mata pelajaran harus atau dapat dipadukan.
b.    Dimungkinkan adanya penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
c.    Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan jangan dipaksakan untuk
dipadukan
d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

diajarkan, baik melalui tema lain maupun disajikan secara mandiri.


e. Proses pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan
berhitung serta penanaman nilai-nilai moral dan sosial.
f.  Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat,
lingkungan dan kehidupan keseharian siswa serta cukup problematik atau
populer.
5. Pembelajaran Matematika
Matematika berasal dari bahasa latin yaitu mathematika yang artinya
mempelajari. Menurut James dan James ( 1976 ) mengemukakan bahwa
matematika merupakan ilmu tentang logika, mengenai bentuk susunan, besaran
dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya.
a. Peranan Pembelajaran Matematika
Peranan pembelajaran matematika merupakan bekal pengetahuan dan
pembentukan sikap serta pola pikir, agar dapat hidup layak, dan dapat
memajukan Negara serta matematika itu sendiri dalam rangka melestarikan dan
mengembangkannya.
b. Fungsi Pembelajaraan Matematika
Fungsi pembelajaran matematika yaitu:
a)    Sebagai media atau sarana siswa dalam mencapai kompetensi.
b)   Sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan.
c)    Sebagai alat untuk memecahkan masalah.
d)   Sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan suatu informasi.
c. Tujuan Pembelajaran Matematika
Tujuan pembelajaran matematika yaitu:
a)    Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan.
b)   Mengembangkan aktifitas kreatif.
c)    Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
d)   Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau gagasan.
d. Hakikat Pembelajaran Matematika SD
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) mata pelajaran
matematika perlu diajarkan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar.
Hal ini dimaksudkan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelolah, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup.

B. METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD


1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Anitah (2009:3.7) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan
pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil sehingga siswa dapat bekerja
sama memaksimalkan kegiatan belajarnya. Kelas dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil setelah mendapat pengantar materi kemudian diberi tugas oleh
guru untuk didiskusikan bersama-sama.
Pembagian kelas tersebut dilakukan secara heterogen. Tujuan dibentuknya
kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa
untuk dapat terlibat aktif dalam proses berpikir dan belajar. Selama bekerja
dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi
yang disajikan oleh guru dan saling membantu teman sekelompoknya untuk
mencapai ketuntasan belajar (Trianto, 2007:41).
2. Teori Belajar yang Mendasari Model Pembelajaran Kooperatif STAD
Beberapa landasan teori yang mendasari penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD adalah teori belajar konstruktivis, teori perkembangan
kognitif dan teori pembelajaran sosial.
a.    Teori Belajar Konstruktivis
Teori konstruktivis menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan
aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan tersebut tidak lagi sesuai.
Siswa harus membangun sendiri pengetahuan dalam pikirannya dengan cara
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi baru yang dterimanya.
b.    Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Menurut Piaget (dalam Siregar dan Nara, 2014:32-33), proses belajar terdiri
dari tiga tahapan, yaitu asimilasi, akomodasi, dan equilibrasi. Asimilasi adalah
proses pengintegrasian informasi baru ke dalam struktur kognitif yang sudah ada
sebelumnya. Akomodasi adalah proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

situasi yang baru terbentuk. Sedangkan equilibrasi adalah penyeimbang atau


penyambung antara proses asimilasi dan akomodasi.
Implikasi teori Piaget tersebut, jelaslah guru harus mampu menciptakan
keadaan kondusif yang mendukung siswa untuk menemukan pengalaman nyata.
Dalam hal ini, guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa.
c.    Teori Pembelajaran Sosial Vygotsky
Vigotsky (dalam Trianto, 2011:76-77) berpendapat bahwa proses
pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang
belum dipelajari, namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan
mereka yang disebut zone of proximal development, yaitu daerah tingkat
perkembangan sedikit tersebut merupakan daerah perkembangan seseorang saat
ini.
3.  Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
Student Teams Achievement Division (STAD) ini dikembangkan oleh
Slavin, merupakan salah satu tipe cooperative learning yang menekankan
interakssi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam
menguasai materi dan pencapaian prestasi secara maksimal, dan juga merupakan
salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang
sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan
kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran
kooperatif yang efektif.
Gagasan utama STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling
mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasi pengetahuan yang
diajarkan oleh guru. Jika para siswa ingin agar timnya mendapatkan penghargaan
tim, mereka harus membantu teman satu timnya untuk mempelajari materinya.
4. Kebaikan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Menurut Slavin dalam Hartati (1997:21) cooperative learning mempunyai
kelebihan sebagai berikut:
a)    Dapat mengembangkan prestasi siswa.
b)   Meningkatkan rasa percaya diri siswa.
c)    Strategi kooperatif memberikan perkembangkan yang berkesan pada
hubungan interpersonal di antara anggota kelompok yang berbeda etnis.
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

C. HASIL DAN PRESTASI BELAJAR


1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sudjana ( Kunandar,2008:276 ) bahwa hasil belajar adalah suatu
akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes
yang disusun secara terencana baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan.
Sedangkan Nasution ( Kunandar, 2008:276 ) berpendapat bahwa hasil belajar
adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai
pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri
pribadi individu yang belajar.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yaitu
prestasi dan belajar.  Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah
dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
keuletan kerja. Sedangkan belajar adalah sebagai perubahan kelakuan berkat
pengalaman dan latihan.
3. Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Pretasi Belajar
Faktor-faktor yang memepengaruhi hasil belajar yaitu:
1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang
berpengaruh terhadap hasil belajar diantaranya kecakapan, minat, bakat,
usaha, motifasi, perhatian, kelemahan, dan kesehatan serta kebiasaan siswa.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil
belajar diantaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik, lingkungan sosial
budaya, lingkungan keluarga, program sekolah, guru, pelaksanaan
pembelajaran, dan teman sekolah.

3 Buatlah metodologi penelitian yang digunakan?


METODOLOGI PENELITIAN
A.  SUBJEK, TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri X tahun
ajaran 2015/2016. Dengan jumlah 17 anak yang terdiri 10 siswa laki-laki, dan 7
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

siswa permpuan. Sedangkan selaku  pengamat adalah guru kelas VI (Supervisor


2) dan Kepala SD Negeri X yang bertugas mencatat dan merekam semua
kegaitan pelaksanaan tindakan sebagai data penelitian.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian direncanakan di kelas III SD Negeri X. SD tersebut
merupakan tempat penulis bertugas mengajar sebagai guru kelas III, sehingga
penulis memahami masalah  yang mendesak untuk segera diatasi, disamping itu
memudahkan penulis dalam menggali data-data yang diperlukan penelitian.
3. Waktu Penelitian
 Waktu pelaksanaan penelitian pada semester II tahun ajaran 20xx, selama 3
minggu, dengan rincian pra siklus tanggal 1 April 20xx, siklus I  tanggal 7 April
20xx dan siklus II tanggal 15 April 20xx. Kegiatan penelitian tersebut meliputi
persiapan penelitian, koordinasi persiapan tindakan, pelaksanaan (perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi), serta penyusunan laporan dan pengiriman
laporan.

B.    DESAIN PROSEDUR PERBAIKAN PEMBELAJARAN


1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang dilakukan menggunakan desain Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). PTK bertujuan untuk meneliti dan menelusuri akar
persoalan yang muncul di kelas. Setelah itu mencari solusi dan jalan keluar
terbaik yang bisa dilakukan untuk menyelesaikannya (Muliawan, 2010).
Menurut Arikunto (2014:16) secara garis besar terdapat empat tahapan yang
dilalui dalam melaksanakan penelitian tindakan, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam setiap siklus untuk memperbaiki
proses pembelajaran. Dengan demikian, perencanaan yang disusun harus
dijadikan pedoman seutuhnya dalam proses pembelajaran (Sanjaya, 2013:78).
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan
perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Tindakan adalah perlakuan yang
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

dilaksanakan oleh guru untuk menyelesaikan masalah. Tindakan dilakukan


sesuai program pembelajaran tanpa adanya rekayasa untuk kepentingan
penelitian (Sanjaya, 2013:79).
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah
direncanakan. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagai
kelemahan dan kekuatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan,
sehingga hasilnya dapat dijadikan masukan ketika guru melakukan refleksi untuk
penyusunan rencana siklus berikutnya (Sanjaya, 2013:79-80).
d. Refleksi
Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan
guru selama tindakan melalui diskusi dengan observer. Sehingga guru dapat
mengetahui berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki dan dapat dijadikan dasar
dalam penyusunan rencana ulang (Sanjaya, 2013:80).
2. Perencanaan Tahap Penelitian
a.  Siklus I
1.    Perencanaan
a.    Identifikasi masalah dan perumusan masalah.
b.    Menyusun RPP menggunakan metode kooperatif tipe STAD.
c.    Menyususn lembar observasi.
d.   Marancang tes formatif dan post test.
2.    Pelaksanaan
Langkah-langkah kegiatan dalam perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:
A.  Kegiatan awal ( 15 menit )
a.    Mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa.
b.    Mengadakan absensi murid.
c.    Guru melakukan tanya jawab untuk mengingatkan kembali tentang materi
luas persegi dan persegi panjang.
d.   Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan berhubungan dengan pertanyaan yang
diberikan.
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

B.  Kegiatan inti  ( 35 menit )


Eksplorasi
a.    Guru membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa.
Pengelompokkan heterogen ini berdasarkan nilai ulangan yang diperoleh
dari kondisi awal siswa (Pra Siklus).
b.  Guru menjelaskan materi secara klasikal kepada siswa yang sudah
dikelompokkan sebelumnya.
c.  Guru membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok.
Elaborasi
a. Siswa mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru. Apabila ada siswa
dalam suatu kelompok mengalami kesulitan dalam memahami materi
ataupun menyelesaikan lembar kerja disarankan untuk meminta bantuan
kepada siswa dalam kelompoknya terlebih dahulu sebelum kepada guru.
b.  Guru memfasilitasi kepada masing-masing kelompok apabila dalam
kelompok tersebut mengalami kesulitan dalam memahami soal atau
mengerjakan lembar kerja.
Konfirmasi
a.    Guru menghentikan program pengelompokkan dan menjelaskan konsep-
konsep yang belum dipahami dengan strategi pemecahan masalah yang
relevan.
b.    Guru bersama siswa membuat simpulan hasil pembelajaran.
C.  Kegiatan akhir ( 20 menit )
a.    Siswa mengerjakan lembar evaluasi.
b.    Guru mengadakan penilaian.
3.    Pengamatan
a.    Observer mengamati jalannya pembelajaran.
b.    Observer mencatat semua temuan pada soal proses pembelajaran melalui
lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru serta aktifitas siswa
dalam pembelajaran.
c.    Peneliti dan pengamat berdiskusi tentang temuan dalam proses pembelajaran
dan mengambil kesimpulan sebagai hasil refleksi.
4.    Refleksi
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

Pada tahap refleksi, peneliti bekerjasama dengan teman sejawat dan


berkonsultasi dengan pembimbing untuk mencatat semua temuan dalam
perbaikan pembelajaran, yang meliputi:
a.    Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus I.
b.    Mengevaluasi secara umum proses dan hasil pembelajaran siklus I.
c.    Membuat daftar permasalahan yang muncul pada siklus I.
d.   Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus selanjutnya.
b. Siklus II
1.    Perencanaan
a.    Hasil refleksi siklus I sebagai dasar perencanaan pada siklus II.
b.    Mengecek kembali lembar observasi, sebagai panduan bagi observer dalam
mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
c.    Menganalisis Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator,
dan tujuan pembelajaran sebagai acuan membuat RPP.
e.    Menyusun RPP menggunakan metode kooperatif tipe STAD dan
penggunaan media kertas berpetak.
f.     Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran.
g.    Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi observer
dalam mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
h.    Marancang tes formatif dan post test.
2.    Pelaksanaan
Langkah-langkah kegiatan dalam perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:
A.  Kegiatan awal ( 15 menit )
a.    Guru mengucapkan salam serta mengajak siswa berdoa.
b.    Guru mengadakan absensi murid.
c.    Guru melakukan tanya jawab untuk mengingatkan kembali tentang materi
luas persegi dan persegi panjang.
d.   Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan berhubungan dengan pertanyaan yang
diberikan.
B.  Kegiatan inti  ( 35 menit )
Eksplorasi
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

a.     Guru membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa.


Pengelompokkan heterogen ini berdasarkan nilai ulangan materi luas bangun
datar yang diperoleh dari siklus 1.
b.  Guru menjelaskan materi secara klasikal kepada siswa yang sudah
dikelompokkan sebelumnya.
c.  Guru membagikan lembar materi, lembar kerja (individu dan kelompok)
kepada masing-masing kelompok.
Elaborasi
a. Siswa mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru. Apabila ada siswa
dalam suatu kelompok mengalami kesulitan dalam memahami materi
ataupun menyelesaikan lembar kerja disarankan untuk meminta bantuan
kepada siswa dalam kelompoknya terlebih dahulu sebelum kepada guru.
b.  Guru memfasilitasi kepada masing-masing kelompok apabila dalam
kelompok tersebut mengalami kesulitan dalam memahami soal atau
mengerjakan lembar kerja.
Konfirmasi
a.    Guru menghentikan program pengelompokkan dan menjelaskan konsep-
konsep yang belum dipahami dengan strategi pemecahan masalah yang
relevan.
b.    Guru bersama siswa membuat simpulan hasil pembelajaran.
C.  Kegiatan akhir ( 20 menit )
a.    Siswa mengerjakan lembar evaluasi.
b.    Guru mengadakan penilaian.
3.    Pengamatan
a.    Observer mencatat semua temuan pada soal proses pembelajaran
b.    Observer mencatat semua temuan pada soal proses pembelajaran melalui
lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru serta aktifitas siswa
dalam pembelajaran.
c.    Peneliti dan pengamat berdiskusi tentang temuan dalam proses pembelajaran
dan mengambil kesimpulan sebagai hasil refleksi.
4. Refleksi
a.    Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus II.
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

b.    Mengevaluasi secara umum proses dan hasil pembelajaran siklus II.


c.    Merencanakan perbaikan pembelajaran untuk mempertahankan mutu secara
berkelanjutan.
d.   Membuat simpulan dan laporan.

C. DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA


1.    Sumber Data
Data yang dikaji dalam penelitian ini, meliputi :
1.    Siswa kelas III SD Negeri X.
2.    Peristiwa yang terjadi pada saat kegiatan belajar mengajar.
3.    Dokumen berupa daftar nilai hasil belajar siwa.
4.    Lembar pengamatan.
2.    Jenis Data
a.    Data Kuantitatif
Sugiyono (2010:23) menjelaskan bahwa data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka atau bilangan. Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa yang
diperoleh dari hasil evaluasi pada pembelajaran matematika tema pariwisata
melalui metode kooperatif tipe STAD dan penggunaan media kertas berpetak.
b.    Data Kualitatif
Sugiyono (2010:23) menerangkan bahwa data kualitatif adalah data yang
berbentuk kalimat atau gambar. Data kualitatif berupa hasil observasi terhadap
keterampilan guru, aktivitas siswa dan catatan lapangan dalam pembelajaran
matematika tema pariwisata melalui metode kooperatif tipe STAD dan
penggunaan media kertas berpetak.
3.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan  ini
yaitu :
a.    Tes
Tes dalam penelitian ini menggunakan bentuk tes formatif. Tes formatif ini
digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa kelas III SDN 1
Tanggunghrjo pada ranah kognitif dan diberikan pada akhir pertemuan pada
tindakan siklus I maupun siklus II.
Nama : Rolian Hasibuan Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
NIM : 856450528 Dosen Pengampu : Nisdawati, M.Pd

b.    Non Tes
Non tes dalam penelitian ini berupa observasi aktivitas siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran dengan penerapan metode kooperatif tipe STAD
selama proses belajar mengajar berlangsung.

D. TEKNIK ANALISIS DATA     


Teknik analisis data yang digunakan ada yang bersifat kuantitatif dan
kaulitatif. Data yang diperoleh dikategorikan dan diklasifikasikan berdasarkan
analisis kaitan logisnya, kemudian disajikan secara aktual dan sistematis dalam
keseluruhan permasalahan dan kegiatan penelitian.
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean dan ketuntasan belajar secara
individual maupun klasikal dan ditampilkan dalam bentuk persentase. Analisis
tingkat keberhasilan atau ketuntasan belajar siswa setelah pembelajaran
berlangsung  pada  setiap siklusnya.
Data kualitatif berupa data hasil observasi proses pembelajaran, catatan
lapangan, dan angket dalam pembelajaran. Data kualitatif dalam penelitian 
berupa data hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas diorganisasikan ke
dalam kategori sangat baik, baik, cukup, dan kurang sesuai dengan skor yang
telah ditetapkan.

E. INDIKATOR KEBERHASILAN
Penelitian dikatakan berhasil dan ada peningkatan apabila keterampilan guru
dalam pembelajaran dapat meningkat serta hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika mencapai ketuntasan 75% dengan nilai KKM 65. Jadi
apabila dalam kelas tersebut hasil yang diperoleh belum mencapai angka
tersebut, penelitian akan terus dilakukan sampai hasil tersebut dicapai.

Anda mungkin juga menyukai