Matakuliah Dosen
Pembimbing
Pengantar Pendidikan Azmi Asra,S.Si,M.pd
Disusun Oleh:
1. Maria Ulfa (1931003)
2. Jeki Aswandi (1931010)
2019
ss
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat karunia-
NYA,kami telah menyelesaikan penulisan makalah ini.Tema utama makalah ini adalah
tentang Teori Pendidikan Klasik dan Modern. Kajian lainnya adalah Pendidikan dalam
Pendidikan klasik dan Modern. Uraian materi makalah ini disusun berdasarkan
perkuliahan.
Penyusun
ss
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...................................................................................4
B. RUMUSAN MASALH.................................................................................4
C. TUJUAN MASALAH..................................................................................4
BAB IV..........................................................................................................................12
ASIMPULAN.....................................................................................................12
B.SARAN...........................................................................................................13
DAFTAR RUJUKAN....................................................................................................iii
ss
BAB I
PENDAHULUAN
solid serta melatih peserta didik menggunakan ide-ide dan proses ”penelitian”, melalui
metode ekspositori dan inkuiri
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan klasik ?
2. Apa – apa saja teori yang terdapat pada pedidikan klasik ini?
3. Penjelasan terhadap teori – teori pendidikan klasik?
4 . Apa yang dimaksud dengan teori pendidikan Modern?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu memberikan pemahaman kepada
mahasiswa sebagai calon-calon tenaga pendidik tentang aliran-aliran klasik dalam
pendidikan (empiris, nativiesme, dan konvergensi) ilmu-ilmu pendidikan, serta teor
Ipendidikan sistematis agar dapat menangkap makna setiap gerak dinamika pemikiran-
pemikiran dalam pendidikan.
ss
BAB II
TINJAUAN KE PUSTAKA
حُبِّ نَبِيِّ ُك ْم: ال ٍ Rص َ ث ِخ ِ وْ ا اَوْ اَل َد ُك ْم َعلَى ثَاَلRُ اَ ِّدب: لَّ َمR ِه َو َسRْلَّى هللاُ َعلَيRص َ ِوْ ُل هللاRال َر ُسR َ َ ق: ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل ِ ع َْن َعلِ ٍّي َر
) َوحُبِّ اَ ْه ِل بَ ْيتِ ِه َو قِ َرأَةُ ْالقُرْ أَ ِن فَإ ِ َّن َح ْملَةَ ْالقُرْ أَنُ فِ ْي ِظ ِّل هللاِ يَوْ َم اَل ِظ ٌّل ِظلَّهُ َم َع اَ ْنبِيَائِ ِه َواَصْ فِيَائِ ِه ( َر َواهُ ال َّد ْيلَ ِم
Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Didiklah anak-anak kalian
dengan tiga macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca
Al-Qur’an, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada
di bawah lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama
para Nabi dan kekasihnya” (H.R Ad-Dailami)
1. Aliran Empirisme
2. Aliran Nativisme
3. Aliran Naturalisme
4. Aliran Konvergensi
2. Langeveld; Paedogogic atau ilmu mendidik merupakan suatu ilmu yang bukan saja
menelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki objek itu, melainkan
mempelajari pula betapa hendaknya bertindak
1.Faktor tujuan
2.Faktor Pendidik
Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk
tercapainya pendidikan tertentu.
5.Faktor Lingkungan
BAB III
PEMBAHASAN
2.Teori Pendidikan Nativisme
daya psikologis dan fisiologis yang bersifat herediter, serta kemampuan dasar lainnya
yang kapasitasnya berbeda dalam diri tiap manusia. Ada yang tumbuh dan berkembang
sampai pada titik maksimal kemampuannya, dan ada pula yang hanya sampai pada titik
tertentu. Misalnya, seorang anak yang berasal dari orangtua yang ahli seni musik, akan
berkembang menjadi seniman musik yang mungkin melebihi kemampuan orangtuanya,
mungkin juga hanya sampai pada setengah kemampuan orangtuanya.
Meskipun dalam kenyataan sehari-hari, sering ditemukan anak mirip orang tuanya
(secara fisik) dan juga mewarisi bakat-bakat yang ada pada orang tuanya. Tetapi
pembawaan itu bukanlah merupakan satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi
pembentukan dan perkembangan anak. Terdapat suatu pendapat aliran nativisme yang
berpengaruh luas yakni dalam diri individu terdapat suatu “inti” pribadi (G. Leibnitz:
Monad) yang mendorong manusia untuk mewujudkan diri, mendorong manusia dalam
menentukan pilihan dan kemauan sendiri, dan yang menempatkan manusia sebagai
mahluk yang mempunyai kemauan bebas.
Meskipun pandangan ini mengakui pentingnya belajar, namun pengalaman dalam
belajar itu ataupun penerimaan dan persepsi seseorang banyak ditentukan oleh
kemampuan memberi makna kepada apa yang dialaminya itu. Dengan kata lain,
pengalaman belajar ditentukan oleh “internal frame of reference” yang dimilikinya.
Seniman terkadang memilih setting cahaya yang lebih dramatis pada saat sebelum
terbit atau tenggelamnya matahari, untuk mendapatkan pencahayaan golden hours.
Pemilihan cahaya dramatis seperti itu adalah salah satu ciri Romantisisme yang
ss
4.Teori Pendidikan Konvergensi
Perintis aliran ini adalah William Stern (1871-1939), seorang ahli pendidikan
bangsa Jerman yang berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai
pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Penganut aliran ini berpendapat bahwa
dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan
sama-sama mempunyai peranan penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak
akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai dengan
perkembangan bakat tersebut. Sebaliknya lingkungan yang baik tidak dapat
menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau memang dalam dirinya tidak
terdapat bakat yang diperlukan dalam mengembangkan bakat tersebut. Sebagai contoh,
hakikat kemampuan anak manusia berbahasa dengan kata-kata adalah juga hasil
konvergensi.
Pada anak manusia ada pembawaan untuk berbicara melalui situasi lingkungan,
anak belajar berbicara dalam bahasa tertentu. Lingkungan pun mempengaruhi anak
didik dalam mengembangkan pembawaan bahasanya. Karena itu tiap anak manusia
mula-mula menggunakan bahasa lingkungannya, misalnya bahasa Jawa, bahasa Sunda,
bahasa Iggris, dan sebagainya. Kemampuan dua orang anak (yang tinggal dalam satu
lingkungan yang sama) untuk mempelajari bahasa mungkin tidak sama. Itu disebabkan
oleh adanya perbedaan kuantitas pembawaan dan perbedaaan situasi lingkungan,
biarpun lingkungan kedua orang anak tersebut bahasa yang sama. Oleh karena itu Stren
berpendapat bahwa hasil pendidikan itu tergantung dari pembawaan dan lingkungannya,
seakan-akan dua garis menuju satu titik pertemuan.
Karena itu teori W. Stren disebut teori konvergensi (konvergen artinya memusat
kesatu titik). Jadi menurut teori konvergensi :
2. Pengajaran alam sekitar Memberikan kesempatan banyak agar anak aktif, giat
tidak hanya duduk, mendengar, melihat tapi dapat mengambil inisiatif untuk
memajukan lingkungan hidupnya, daerahnya, dan ikut bertanggung jawab.
3. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas
yakni pengajaran yang dipusatkan atas suatu bahan pengajaran yang dapat menarik
perhatian anak dan diambil dari lingkungan hidup anak.
4. Pengajaran alam sekitar memungkinkan adanya pendidikan yang fungsional,
karena bahan pendidikan diambil dari lingkungannya, maka sekolah tidak terpisah dari
masyarakatnya. Dan kepandaian anak dapat di aplikasikan dalam masyarakat.
3. Sekolah kerja
Sekolah kerja merupakan konsep pendidikan yang menjadi titik kulminasi dari
pandangan yang mementingkan keterampilan dalam pendidikan. Sekolah kerja
menekankan agar pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan
tangan.Bapak dari sekolah kerja ialah G.kereschensteiner dari jerman.
Tujuan dari sekolah kerja ini adalah menembah pengetahuan anak, yaitu
pengetahuan yang didapat dari buku buku, orang lain, ataupun dari pengalaman
sendiri.Selain itu agar anak memiliki kemampuan dan kemahiran tertentu.Dan yang
terakhir agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan dalam mengabdi
Negara.
Kereschensteiner berpendapat bahwa kewajiban utama sekolah adalah
mempersiapkan anak-anak untuk dapat bekerja. Karena banyaknya macam pekerjaan
yang menjadi pusat pelajaran, Maka sekolah kerja dibagi menjadi tiga golongan besar
yaitu sekolah perindustrian, sekolah perdagangan, dan sekolah rumah tangga yang
bertujuan untuk mendidik para calon ibu yang diharapkan menghasilkan warga Negara
yang baik
Dasar-dasar sekolah kerja :
1. Dalam sekolah kerja anak aktif berbuat
2. Pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran ialah anak.
3. Sekolah kerja mendidik anak menjadi pribadi yang berani berdiri sendiri, dan
bertanggungjawab sebagai anggota masyarakat yang baik
4. Bahan pelajaran disusun dalam suatu keseluruhan yang berpusat pada masalah
kehidupan.
5. Sekolah kerja tidak mementingkan pengetahuan yang bersifat hafalan atau hasil
peniruan, melainkan pengetahuan fungsional dan dapat dipergunakan untuk berprakarsa,
mencipta dan berbuat.
6. Pendidikan kecerdasan tidak dapat diberikan dengan memberitahukan atau
menceritakannya pada anak melainkan anak sendiri yang harus menjalani proses
berfikir sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
ss
7. Sekolah kerja merupakan suatu bentuk masyarakat kecil yang didalamnya anak-
anak mendapat latihan pengalaman yang amat penting artinya bagi pendidikan moral,
sosial dan kecerdasan.
4. Pengajaran proyek
Pengajaran proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pengajaran proyek akan menumbuhkan
kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara komprehensif.
Prinsip pokok Pengajaran proyek yaitu bahwa pengajaran itu harus aktif, ilmiah,
dan memasyarakat. Jadi pengajaran proyek adalah suatu bentuk pengajaran dimana
menyajikan bahan pengajaran agar murid aktif menyelidiki dan mencari problem
solving atas proyek yang diberikan oleh gurunya.
5. Taman siswa
Taman siswa ialah lembaga pendidikan yang didirikan oleh Ki hajar dewantara
pada 3 juli 1992 di Yogyakarta. Taman siswa merupakan badan perjuangan kebudayaan
dan pembangunan masyarakat yang menggunakan pendidikan dalam arti luas untuk
mencapai cita-cita. Menurut Ki hajar dewantara pendidikan bagi tiap-tiap bangsa berarti
pemeliharaan guna mengembangkan generasi muda agar dapat berkembang dengan
sehat lahir batin.
Sistem pendidikan yang di cita-citakan beliau yakni pendidikan yang berdasarkan
kebudayaan suatu bangsa kita sendiri dan mengutamakan kepentingan masyarakat.
Dasar pendidikan dan pengajaran dalam taman siswa ialah Panca Darma Taman
Siswa yang disusun tahun 1947.
3. Asas kebudayaan
Memelihara kebudayaan kebangsaan namun yang harus pertama dilakukan yakni
membawa kebangsaan itu kearah kemajuan yang sesuai dengan kecerdasan zaman,
kemajuan dunia, dan kepentingan hidup rakyat lahir batin.
4. Asas kebangsaan
Asas yang mengandung rasa persatuan dengan bangsa sendiri dan tidak terjadi
pertentangan.
5. Asas kemanusiaan
Asas yang mewujudkan pada diri seseorang dengan adanya cinta kasih terhadap sesama
makhluk Tuhan.
ss
BAB IV
PENUTUP
A.Simpulan
Dari pembahasan di atas, kami dapat mengambil beberapa kesimpulan yakni :
Aliran empirisme mengungkapkan bahwa perkembangan anak menjadi manusia dewasa
itu ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang
diterimanya sejak kecil. Doktrin aliran empirisme yang sangat masyhur adalah “tabula
rasa” yang berarti batu tulis atau lembaran yang kosong. Doktrin ini menekankan arti
penting pengalaman, lingkungan dan pendidikan, faktor orang tua dan keluarga
terutama sifat dan keadaan mereka sangat menentukan arah perkembangan masa depan
anak. Sifat orang tua merupakan gaya khas dalam bersikap dan memperlakukan anak.
Pendidikan modern adalah pendidikan yang sejalan dengan usaha manusia sejak
dilahirkan hingga meninggal, dengan sadar membimbing dan menuntun kondisi jiwa
khususnya agar dapat menumbuhkan akhlak dan kebiasaan yang baik sejah awal
pertumbuhan dan perkembangannya, hingga mencapai masa pubertas, agar terbentuk
kepribadian yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
B.Saran
Dari kesimpulan yang telat di uraikan di atas dapat kita ketahui tentang TEORI-
TEORI KLASIKyang ada dan menambah pengetahuan,kami sadar dalam penulisan
makalah ini belum di kata gorikan sempurna, sehingga kami dari penyusun sangat butuh
saran dan kritikan yang sifatnya membagun.
ss
SOAL JAWAB
Soal
1. Sebutkan kelompok teori-teori pendidikan klasik ?
2. Jelaskan teori pendidikan menurut Aliran Empirisme ?
3. Jelaskan teori pendidikan menurut Aliran Nativisme ?
4. Jelaskan teori pendidikan menurut Aliran Naturalisme ?
5. Jelaskan teori pendidikan menurut Aliran Konvergensi ?
6. Jelaskan pengertian ilmu pendidikan!
Jawab
1. – Teori pendidikan menurut aliran Empirisme
– Teori pendidikan menurut Aliran Nativisme
DAFTAR RUJUKAN