Anda di halaman 1dari 26

ss

Matakuliah Dosen
Pembimbing
Pengantar Pendidikan Azmi Asra,S.Si,M.pd

TEORI-TEORI PENDIDIKAN KLASIK

Disusun Oleh:
1. Maria Ulfa (1931003)
2. Jeki Aswandi (1931010)

UNIVERSITAS PASIR PENGGARAIAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM PENDIDIKAN DISIKA

2019
ss

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat karunia-

NYA,kami telah menyelesaikan penulisan makalah ini.Tema utama makalah ini adalah

tentang Teori Pendidikan Klasik dan Modern. Kajian lainnya adalah Pendidikan dalam

Perspektif Empiris, Nativisme dan Konvegensi

 Makalah  ini memaparkan secara ringkas dan sederhana tentang Teori

Pendidikan klasik dan Modern. Uraian materi makalah ini disusun berdasarkan

pengetahuan dan panduan buku.

            Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca

dalam Pendidikan ,sehingga diharapkan dapat membantu pembelajaran pada mata

perkuliahan.

Pasir pengaraian,02 oktober 2019,

Penyusun
                                                                       
ss

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................4
A.    LATAR BELAKANG...................................................................................4
B.     RUMUSAN MASALH.................................................................................4
C.     TUJUAN MASALAH..................................................................................4

BAB II TINJAUAN KE PUSTAKA.................................................................................5


A.TINJAUAN SUDUT PANDANG AGAMA.....................................................5
B. TINJAUAN SUDUT PANDANG AHL...........................................................5

BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................6


A.  PENJELASAN MENGENAI TEORI-TEORI PENDIDIKAN KLASIK..............6
1.      TEORI PENDIDIKAN EMPIRISME..........................................................7
2.      TEORI PENDIDIKAN NATIVISME..........................................................7
2.1. FAKTOR PERKEMBANGAN MANUSIA DALAM TEORI
NATIVISME.........................................................................................8
2.2. TUJUAN TEORI NATIVISME............................................................8
2.3.TEORI PENDIDIKAN KONVERGENSI.............................................8
B. TEORI PENDIDIKAN MODERN..........................................................................9
1.      PENGAJARAN ALAM SEKITAR.............................................................9
2.      PENGAJARAN PUSAT PERHATIAN......................................................9
3.      SEKOLAH KERJA...................................................................................10
4.      PENGAJARAN PROYEK........................................................................11
5.TAMAN SISWA..............................................................................................11

BAB IV..........................................................................................................................12
ASIMPULAN.....................................................................................................12
B.SARAN...........................................................................................................13

DAFTAR RUJUKAN....................................................................................................iii
ss

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Pentingnya kita berteori dalam praktek di lapangan pendidikan karena pendidikan
dalam praktek harus dipertanggung jawabkan. Tanpa teori dalam arti suatu alasan dan
rasional yang konsisten dan saling berhubungan maka tindakan-tindakan dalam
pendidikan hanya didasarkan atas alasan-alasan yang kebetulan, seketika dan tidak
dapat dipertanggung jawabkan. Hal itu tidak boleh terjadi karena setiap tindakan
pendidikan bertujuan menunaikan nilai yang terbaik bagi peserta didik dan pendidik.
Bahkan pengajaran yang baik sebagai bagian dari pendidikan selain memerlukan proses
dan alasan rasional serta intelektual juga terjalin oleh alasan yang bersifat moral.
Sebabnya ialah karena unsur manusia yang dididik dan memerlukan pendidikan adalah
makhluk manusia yang harus menghayati nilai-nilai agar mampu mendalami nilai-nilai
dan menata perilaku serta pribadi sesuai dengan harkat nilai-nilai yang dihayati itu.
Sesuai ucapan Dr. Gunning yang dikutip Langeveld (1955). “Praktek tanpa teori
adalah untuk orang idiot dan gila, sedangkan teori praktek hanya untuk orang-
orang Jenius”.
Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, seperti Perenialisme,
Essensialisme, dan Eksistensialisme dan memandang bahwa pendidikan berfungsi
sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori
pendidikan ini lebih menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses. Isi
pendidikan atau materi diambil dari  ilmu pengetahuan yang ditemukan dan
dikembangkan para ahli tempo dulu yang telah disusun secara logis dan sistematis.
Dalam prakteknya, pendidik mempunyai peranan besar dan lebih dominan, sedangkan
peserta didik memiliki peran yang pasif, sebagai penerima informasi dan tugas-tugas
dari pendidik. Pendidikan klasik menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum
subjek akademis, yaitu suatu kurikulum yang bertujuan memberikan pengetahuan yang
ss

solid serta melatih peserta didik menggunakan ide-ide dan proses ”penelitian”, melalui
metode ekspositori dan inkuiri

B.     Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan pendidikan klasik ?
 2.    Apa – apa saja teori yang terdapat pada pedidikan klasik ini?
 3.    Penjelasan terhadap teori – teori pendidikan klasik?
 4 .   Apa yang dimaksud dengan teori pendidikan Modern?

C.    Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu memberikan pemahaman kepada
mahasiswa sebagai calon-calon tenaga pendidik tentang aliran-aliran klasik dalam
pendidikan (empiris, nativiesme, dan konvergensi) ilmu-ilmu pendidikan, serta teor
Ipendidikan sistematis agar dapat menangkap makna setiap gerak dinamika pemikiran-
pemikiran dalam pendidikan.
ss

BAB II
TINJAUAN KE PUSTAKA

‫ حُبِّ نَبِيِّ ُك ْم‬: ‫ال‬ ٍ R‫ص‬ َ ‫ث ِخ‬ ِ ‫وْ ا اَوْ اَل َد ُك ْم َعلَى ثَاَل‬Rُ‫ اَ ِّدب‬: ‫لَّ َم‬R‫ ِه َو َس‬Rْ‫لَّى هللاُ َعلَي‬R‫ص‬ َ ِ‫وْ ُل هللا‬R‫ال َر ُس‬R َ َ‫ ق‬: ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬ ِ ‫ع َْن َعلِ ٍّي َر‬
) ‫َوحُبِّ اَ ْه ِل بَ ْيتِ ِه َو قِ َرأَةُ ْالقُرْ أَ ِن فَإ ِ َّن َح ْملَةَ ْالقُرْ أَنُ فِ ْي ِظ ِّل هللاِ يَوْ َم اَل ِظ ٌّل ِظلَّهُ َم َع اَ ْنبِيَائِ ِه َواَصْ فِيَائِ ِه ( َر َواهُ ال َّد ْيلَ ِم‬

Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Didiklah anak-anak kalian
dengan tiga macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca
Al-Qur’an, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada
di bawah lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama
para Nabi dan kekasihnya” (H.R Ad-Dailami)

A.Tinjauan sudut pandang agam


Tepri pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, yang memandang
bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan
warisan budaya. Teori pendidikan ini lebih menekankan peranan isi pendidikan dari
pada prosesnya.  Isi pendidikan atau bahan pengajaran diambil dari sari ilmu
pengetahuan yang telah ditemukan dan dikembangkan oleh para ahli di bidangnya dan
disusun secara logis dan sistematis. Misalnya teori fisika, biologi, matematika,
bahasa, sejarah dan sebagainya.
Perbedaan padangan tentang faktor dominan dalam perkembangan manusia
tersebut menjadi dasar perbedaan pendangan tentang peran pendidikan terhadap
manusia, mulai dari yang paling pesimis sampai yang paling optimis. Aliran-aliran itu
pada umumnya mengemukakan satu faktor dominan tertentu saja dan dengan demikian
suatu aliran dalam pendidikan akan mengajukan gagasan  untuk mengoptimalkan faktor
ss

tersebut untuk mengembangkan manusia.Teori-teori yang terdapat dalam ilmu


pendidikan dilahirkan oleh 4 aliran yang berbeda, yaitu:

1.  Aliran Empirisme

2.  Aliran Nativisme

3.  Aliran Naturalisme

4.  Aliran Konvergensi

B. Tintajauan sudut pangang ahli

 Pengertian ilmu pendidikan disampaikan oleh para pakar, antara lain :

1.Driyarkara; pemikiran ilmiah tentang realitas yang disebut pendidikan (mendidik dan


dididik).

2. Langeveld; Paedogogic atau ilmu mendidik merupakan suatu ilmu yang bukan saja
menelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki objek itu, melainkan
mempelajari pula betapa hendaknya bertindak

3.Barnadib; ilmu pendidikan mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan.


Menurutnya, perbuatan mendidik dan dididik memuat faktor-faktor tertentu yang
mempengaruhi dan menentukan:

a.   Adanya tujuan yang hendak di capai

        b. Adanya subjek manusia

         c. Yang hidup bersama dalam linkungan hidup tertentu

        d. Yang menggunakan alat-alat tertentu untuk mencapai tujuan.

4. Brodjonegoro; ilmu pendidikan merupakan teori pendidikan,Perenungan,


Pendidikan lebih tua dibandingkan ilmu pendidikan, sebab pendidikan telah ada
sebelum ilmu pengetahuan. Pendidikan dalam arti yang sederhana merupakan suatu
usaha untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat
ss

dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti


bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia
menjadi dewasa.

A.   Dalam ilmu pendidikan, dikenal unsur-unsur pendidikan, antara lain:

–          Usaha (kegiatan), usaha itu bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan) dan


dilakukan secara sadar;

–          Ada pendidik, pembimbing;atau penolong;

–          Ada yang didik

–          Bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan;

–          Dalam usaha itu tentu ada alat-alat yang dipergunakan.

B. Berikut faktor-faktor pendidikan yang dikenal dalam ilmu pendidikan, yaitu

1.Faktor tujuan

yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia


seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan, dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.

2.Faktor Pendidik

Pendidik ialah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik,


meliputi:  orang dewasa, orang tua, guru, pemimpin masyarakat, dan pemimpin agama.

3.Faktor Anak Didik


ss

Karakteristiknya adalah: belum memiliki pribadi dewasa, masih


menyempurnakan aspek kedewasaannya, memiliki sifat-sifat dasar yang sedang ia
kembangkan secara terpadu.

4.Faktor Alat Pendidikan

Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk
tercapainya pendidikan tertentu.

5.Faktor Lingkungan

menurut Sartain (ahli Psikologi Amerika), lingkungan (environment) meliputi


kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,
pertumbuhan, perkembangan atau life processes. Pada dasarnya mencakup tempat,
kebudayaan dan kelompok hidup bersama.
ss

BAB III
PEMBAHASAN

Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, yang memandang bahwa


pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan
warisan budaya. Teori pendidikan ini lebih menekankan peranan isi pendidikan dari
pada prosesnya.  Isi pendidikan atau bahan pengajaran diambil dari sari ilmu
pengetahuan yang telah ditemukan dan dikembangkan oleh para ahli di bidangnya dan
disusun secara logis dan sistematis. Misalnya teori fisika, biologi, matematika,
bahasa, sejarah dan sebagainya.
Perbedaan padangan tentang faktor dominan dalam perkembangan manusia
tersebut menjadi dasar perbedaan pendangan tentang peran pendidikan terhadap
manusia, mulai dari yang paling pesimis sampai yang paling optimis.  Aliran-aliran itu
pada umumnya mengemukakan satu faktor dominan tertentu saja dan dengan demikian
suatu aliran dalam pendidikan akan mengajukan gagasan  untuk mengoptimalkan faktor
tersebut untuk mengembangkan manusia.
Teori-teori yang terdapat dalam ilmu pendidikan dilahirkan oleh 4 aliran yaitu
1. Aliran Empirisme
2.   Aliran Nativisme
3.   Aliran Naturalisme
4.    Aliran Konvergensi
ss

A.    Pejelasan mengeai teori – teori pedidikan Klasik


1. Teori Pendidikan Empirisme
Aliran Empirisme bertolak dari  Lockean Tradition yang mementingkan
stimulasi ekternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa
perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak
dipentingkan. Pengalaman yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari-hari di dapat
dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alam
bebas ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk program pendidikan. Tokoh
perintis pandangan ini adalah seorang filsuf Inggris bernama John Locke (1704-1932)
yang mengembangkan teori “Tabula Rasa”, yakni anak lahir kedua bagaikan kertas
putih yang bersih.
Aliran empirisme dipandang berat sebelah, sebab hanya mementingkan peranan
pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Sedangkan kemampuan dasar yang dibawa
anak sejak lahir dianggap tidak menentukan. Pada hal kenyataannya dalam kehidupan
sehari-hari terdapat anak yang berhasil karena bakat, meskipun lingkungan disekitarnya
tidak mendukung.
Keberhasilan ini disebabkan oleh adanya kemampuan yang berasal dari dalam
diri berupa kecerdasan atau kemauan keras, anak berusaha mendapatkan lingkungan
yang dapat mengembangkan bakat atau kemampuan yang ada dalam dirinya. Meskipun
demikian, penganut aliran ini masih tampak pada pendapat-pendapat yang memandang
manusia sebagai mahluk yang pasif dan dapat dimanipulasi, contohnya melalui
modifikasi tingkah lakunya.
Meskipun demikian, penganut aliran ini masih tampak pada pendapat-pendapat
yang memandang manusia sebagai makhluk yang pasif dan dapat diubah, umpamanya
melalui modifikasi tingkah laku. Hal itu tercermin pada pandangan scientific psycology
Skinner ataupun dengan behavioral. Behaviorisme itu menjadikan prilaku manusia
tampak keluar sebagai sasaran kajianya, dengan tetap menekankan bahwa perilaku itu
terutama sebagai hasil belajar semata-mata. Meskipun demikian, pandangan-pandangan
behavioral ini juga masih bervariasi dalam menentukan faktor apakah yang paling
utama dalam proses belajar itu sebagai berikut:
1. Pandangan yang menekankan peranan pengamatan dan imitasi.
ss

2. Pandangan yang menekankan peranan dari dampak ataupun balikan dari


sesuatu perilaku.
3. Pandangan yang menekankan peranan stimulus atau rangsangan terhadap perilaku

2.Teori Pendidikan Nativisme

Aliran Nativisme bertolak dari Leibnitzian Tradition yang menekankan kemampuan


dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan kurang
berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan
oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak lahir.
Pada hakekatnya aliran nativisme bersumber dari leibnitzian tradition yang
menekankan pada kemampuan dalam diri seorang anak, oleh karena itu faktor
lingkungan termasuk faktor pendidikan kurang berpengaruh terhadap perkembangan
anak. Hasil perkembangan ditentukan oleh pembawaan sejak lahir dan genetik dari
kedua orang tua..
Berdasarkan pandangan ini, maka keberhasilan pendidikan ditentukan oleh anak itu
sendiri. Perkembangan individu ditentukan oleh faktor bawaan sejak lahir. Faktor
lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Oleh
karena itu, hasil pendidikan ditentukan oleh bakat yang dibawa sejak lahir. Dengan
demikian, menurut aliran ini, keberhasilan belajar ditentukan oleh individu itu sendiri.
Ditekankan bahwa “yang jahat menjadi jahat, dan yang baik menjadi baik”. Artinya
bahwa, jika anak memiliki bakat jahat dari lahir, ia akan menjadi jahat, dan sebaliknya
jika anak memiliki bakat baik, ia akan menjadi baik. Pendidikan anak yang tidak sesuai
dengan bakat yang dibawa tidak akan berguna bagi perkembangan anak itu sendiri.
Istilah nativisme dari asal kata natie yang artinya adalah terlahir.  Bagi nativisme,
lingkungan sekitar tidak ada artinya sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam
mempengaruhi perkembangan anak.
Pembawan tidak dapat dirubah dari kekuatan luar.Pandangan itu tidak
menyimpang dari kenyataan. Misalnya, anak mirip orangtuanya secara fisik dan akan
mewarisi sifat dan bakat orangtua. Prinsipnya, pandangan Nativisme adalah pengakuan
tentang adanya daya asli yang telah terbentuk sejak manusia lahir ke dunia, yaitu daya-
ss

daya psikologis dan fisiologis yang bersifat herediter, serta kemampuan dasar lainnya
yang kapasitasnya berbeda dalam diri tiap manusia. Ada yang tumbuh dan berkembang
sampai pada titik maksimal kemampuannya, dan ada pula yang hanya sampai pada titik
tertentu. Misalnya, seorang anak yang berasal dari orangtua yang ahli seni musik, akan
berkembang menjadi seniman musik yang mungkin melebihi kemampuan orangtuanya,
mungkin juga hanya sampai pada setengah kemampuan orangtuanya.
Meskipun dalam kenyataan sehari-hari, sering ditemukan anak mirip orang tuanya
(secara fisik) dan juga mewarisi bakat-bakat yang ada pada orang tuanya. Tetapi
pembawaan itu bukanlah merupakan satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi
pembentukan dan perkembangan anak.  Terdapat suatu pendapat aliran nativisme yang
berpengaruh luas yakni dalam diri individu terdapat suatu “inti” pribadi (G. Leibnitz:
Monad) yang mendorong manusia untuk mewujudkan diri, mendorong manusia dalam
menentukan pilihan dan kemauan sendiri, dan yang menempatkan manusia sebagai
mahluk yang mempunyai kemauan bebas.
Meskipun pandangan ini mengakui pentingnya belajar, namun pengalaman dalam
belajar itu ataupun penerimaan dan persepsi seseorang banyak ditentukan oleh
kemampuan memberi makna kepada apa yang dialaminya itu. Dengan kata lain,
pengalaman belajar ditentukan oleh “internal frame of reference” yang dimilikinya.

2.1   Faktor Perkembangan Manusia Dalam Teori Nativisme


1.      Faktor genetik
Adalah faktor gen dari kedua orangtua yang mendorong adanya suatu bakat
yang muncul dari diri manusia. Contohnya adalah Jika kedua orangtua anak itu adalah
seorang penyanyi maka anaknya memiliki bakat pembawaan sebagai seorang penyanyi
yang prosentasenya besar
2.      Faktor Kemampuan Anak
Adalah faktor yang menjadikan seorang anak mengetahui potensi yang
terdapat dalam dirinya. Faktor ini lebih nyata karena anak dapat mengembangkan
potensi yang ada dalam dirinya. Contohnya adalah adanya kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah yang mendorong setiap anak untuk mengembangkan potensi yang ada dalam
dirinya sesuai dengan bakat dan minatnya.
ss

     3.      Faktor Pertumbuhan Anak


Adalah faktor yang mendorong anak mengetahui bakat dan minatnya di setiap
pertumbuhan dan perkembangan secara alami sehingga jika pertumbuhan anak itu
normal maka dia kan bersikap enerjik, aktif, dan responsive terhadap kemampuan yang
dimiliki. Sebaliknya, jika pertumbuhan anak tidak normal maka anak tersebut tidak bisa
mngenali bakat dan kemampuan yang dimiliki.
2.2  Tujuan Teori Nativisme
Didalam teori ini menurut G. Leibnitz: Monad “Didalam diri individu manusia
terdapat suatu inti pribadi”. Sedangakan dalam teori Teori Arthur Schopenhauer (1788-
1860) dinyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan pembawaan sejak lahir
atau bakat. Sehingga dengan teori ini setiap manusia diharapkan:
1.              Mampu memunculkan bakat yang dimiliki
2.              Mendorong manusia mewujudkan diri yang berkompetensi
3.              Mendorong manusia dalam menetukan pilihan
4.              Mendorong manusia untuk mengembangkan potensi dari dalam diri
seseorang
5.              Mendorong manusia mengenali bakat minat yang dimiliki

3.Teori pendidikan Naturalisme

Naturalisme adalah aliran seni yang mengutamakan keakuratan dan kemiripan


objek yang dilukis agar tampak natural dan realistis seperti referensinya yang terdapat di
alam. Naturalisme adalah bentuk apresiasi Seniman pada keindahan alam. Biasanya
seniman mengangkat tema keindahan pemandangan di sekitar, seperti yang terjadi pada
pergerakan mooi indie di Indonesia (Hindia Belanda, tepatnya).

Seniman terkadang memilih setting cahaya yang lebih dramatis pada saat sebelum
terbit atau tenggelamnya matahari, untuk mendapatkan pencahayaan golden hours.
Pemilihan cahaya dramatis seperti itu adalah salah satu ciri Romantisisme yang
ss

diberontak oleh aliran Naturalisme. Naturalisme menganggap dalam pencahayaan yang


tidak dramatis seperti itupun keindahan alam tetap dapat digambarkan.

4.Teori Pendidikan  Konvergensi
Perintis aliran ini adalah William Stern (1871-1939), seorang ahli pendidikan
bangsa Jerman yang berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai
pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Penganut aliran ini berpendapat bahwa
dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan
sama-sama mempunyai peranan penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak
akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai dengan
perkembangan bakat tersebut. Sebaliknya lingkungan yang baik tidak dapat
menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau memang dalam dirinya tidak
terdapat bakat yang diperlukan dalam mengembangkan bakat tersebut. Sebagai contoh,
hakikat kemampuan anak manusia berbahasa dengan kata-kata adalah juga hasil
konvergensi.
Pada anak manusia ada pembawaan untuk berbicara melalui situasi lingkungan,
anak belajar berbicara dalam bahasa tertentu. Lingkungan pun mempengaruhi anak
didik dalam mengembangkan pembawaan bahasanya. Karena itu tiap anak manusia
mula-mula menggunakan bahasa lingkungannya, misalnya bahasa Jawa, bahasa Sunda,
bahasa Iggris, dan sebagainya. Kemampuan dua orang anak (yang tinggal dalam satu
lingkungan yang sama) untuk mempelajari bahasa mungkin tidak sama. Itu disebabkan
oleh adanya perbedaan kuantitas pembawaan dan perbedaaan situasi lingkungan,
biarpun lingkungan kedua orang anak tersebut bahasa yang sama. Oleh karena itu Stren
berpendapat bahwa hasil pendidikan itu tergantung dari pembawaan dan lingkungannya,
seakan-akan dua garis menuju satu titik pertemuan.
Karena itu teori W. Stren disebut teori konvergensi (konvergen artinya memusat
kesatu titik). Jadi menurut teori konvergensi :

1.      Pendidikan mungkin untuk dilaksanakan.


ss

2.       Pendidikan di artikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan kepada


anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan mencegah berkembangnya
potensi yang kurang baik.
3.      Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan.
Aliran   konvergensi pada umumnya diterima secara luas sebagai pandangan yang tepat
dalam memahami tumbuh kembang manusia.

B.     Teori Pendidikan Modern


Pendidikan modern adalah pendidikan yang sejalan dengan usaha manusia sejak
dilahirkan hingga meninggal, dengan sadar membimbing dan menuntun kondisi jiwa
khususnya agar dapat menumbuhkan akhlak dan kebiasaan yang baik sejah awal
pertumbuhan dan perkembangannya, hingga mencapai masa pubertas, agar terbentuk
kepribadian  yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Sejalan dengan itu, maka pendidikan mengalami perubahan (inovasi), sebab proses
pendidikan yang tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman hanya akan
membuat manusia Stagnan (jumud). Oleh karena itu, pemahaman atau pandangan orang
mengenai hakikat pendidikan itu pun berubah-ubah, yang secara sederhana dapat
dikatagorikan sebagai pandangan pendidikan tradisional dan pendidikan modern.
Pada edisi sebelumnya kami telah mengulas sedikit tentang teori pendidikan klasik,
sekarang kita mengulas tentang teori pendidikan modern yaitu :

1.      Pengajaran alam sekita


Salah satu usaha untuk memberikan dasar, agar pendidikan dan pengajaran berhasil
ialah mempergunakan lingkungan hidup anak sebagai tolak semua
pendidikan.Pengajaran semacam itu dinamai pengajaran heimatkunde atau
ekologi.Bapak dari pengajaran itu adalah Fr. A. Finger dari jerman.
Pengajaran  alam sekitar penting artinya untuk pengajaran dan pendidikan guna
kehidupan anak sekarang dan yang akan datang. Secara singkat berikut ini adalah nilai-
nilai pengajaran alam sekitar :
1.      Dengan pengajaran alam sekitar itu guru dapat memperagakan secara langsung
ss

2.      Pengajaran alam sekitar Memberikan kesempatan banyak agar anak aktif, giat
tidak hanya duduk, mendengar, melihat tapi dapat mengambil inisiatif untuk
memajukan lingkungan hidupnya, daerahnya, dan ikut bertanggung jawab.
3.       Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas
yakni pengajaran yang dipusatkan atas suatu bahan pengajaran yang dapat menarik
perhatian anak dan diambil dari lingkungan hidup anak.
4.       Pengajaran alam sekitar memungkinkan adanya pendidikan yang fungsional,
karena bahan pendidikan diambil dari lingkungannya, maka sekolah tidak terpisah dari
masyarakatnya. Dan kepandaian anak dapat di aplikasikan dalam masyarakat.

2.  Pengajaran pusat perhatian


Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat decroly dari belgia dengan
pengajaran melalui pusat –pusat minat. Pendidikan menurut decroly 
adalah Ecole PourLa vic, Par La Vie (sekolah untuk hidup dan oleh hidupAnak harus
di didik, diarahkan, dan dipersiapkan dalam bermasyarakat. Oleh karena itu anak harus
mempunyai pengetahuan terhadap diri sendiri dan pengetahuan tentang dunianya. Dunia
ini terdiri dari alam dan kebudayaan dunia harus hidup dan mengembangkan
kemampuannya untuk menggapai cita-cita. Oleh karena itu ia harus mempunyai
pengetahuan yang bersifat subyektif dan obyektif atas dirinya sendiri dan dunianya.

1 .  Metode global (keseluruhan)


Anak-anak mengamati secara global.Hal ini berdasarkan prinsip psikologi gigestal,
yaitu dalam mengajarkan membaca dan menulis menggunakan kalimat lebih mudah
daripada mengajarkan kata-kata lepas.Sedangkan kata lebih mudah diajarkan dari pada
huruf secara tersendiri

2.Centre d’interst)pusat minat


Anak-anak mempunyai minat yang spontan (sewajarnya) .pengajaran harus
disesuaikan dengan minat-minat spontan tersebut.sebab apabila tidak, maka pengajaran
itu tidak akan banyak hasilnya.
ss

3. Sekolah kerja
Sekolah kerja merupakan konsep pendidikan yang menjadi titik kulminasi dari
pandangan yang mementingkan keterampilan dalam pendidikan. Sekolah kerja
menekankan agar pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan
tangan.Bapak dari sekolah kerja ialah G.kereschensteiner dari jerman.
Tujuan dari sekolah kerja ini adalah menembah pengetahuan anak, yaitu
pengetahuan yang didapat dari buku buku, orang lain, ataupun dari pengalaman
sendiri.Selain itu agar anak memiliki kemampuan dan kemahiran tertentu.Dan yang
terakhir agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan dalam mengabdi
Negara.
Kereschensteiner berpendapat bahwa kewajiban utama sekolah adalah
mempersiapkan anak-anak untuk dapat bekerja. Karena banyaknya macam pekerjaan
yang menjadi pusat pelajaran, Maka sekolah kerja dibagi menjadi tiga golongan besar
yaitu sekolah perindustrian, sekolah perdagangan, dan sekolah rumah tangga yang
bertujuan untuk mendidik para calon ibu yang diharapkan menghasilkan warga Negara
yang baik
Dasar-dasar sekolah kerja :
1.      Dalam sekolah kerja anak aktif berbuat
2.      Pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran ialah anak.
3.      Sekolah kerja mendidik anak menjadi pribadi yang berani berdiri sendiri, dan
bertanggungjawab sebagai anggota masyarakat yang baik
4.      Bahan pelajaran disusun dalam suatu keseluruhan yang berpusat pada masalah
kehidupan.
5.      Sekolah kerja tidak mementingkan pengetahuan yang bersifat hafalan atau hasil
peniruan, melainkan pengetahuan fungsional dan dapat dipergunakan untuk berprakarsa,
mencipta dan berbuat.
6.      Pendidikan kecerdasan tidak dapat diberikan dengan memberitahukan atau
menceritakannya pada anak melainkan anak sendiri yang harus menjalani proses
berfikir sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
ss

7.       Sekolah kerja merupakan suatu bentuk masyarakat kecil yang didalamnya anak-
anak mendapat latihan pengalaman yang amat penting artinya bagi pendidikan moral,
sosial dan kecerdasan.

4. Pengajaran proyek
Pengajaran proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam pengumpulan dan  mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pengajaran proyek akan menumbuhkan
kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara komprehensif.
Prinsip pokok Pengajaran proyek yaitu bahwa pengajaran itu harus aktif, ilmiah,
dan memasyarakat. Jadi pengajaran proyek adalah suatu bentuk pengajaran dimana
menyajikan bahan pengajaran agar murid aktif menyelidiki dan mencari problem
solving atas proyek yang diberikan oleh gurunya.

5. Taman siswa
Taman siswa ialah lembaga pendidikan yang didirikan oleh Ki hajar dewantara
pada 3 juli 1992 di Yogyakarta. Taman siswa merupakan badan perjuangan kebudayaan
dan pembangunan masyarakat yang menggunakan pendidikan dalam arti luas untuk
mencapai cita-cita. Menurut Ki hajar dewantara pendidikan bagi tiap-tiap bangsa berarti
pemeliharaan guna mengembangkan generasi muda agar dapat berkembang dengan
sehat lahir batin.
Sistem pendidikan yang di cita-citakan beliau yakni pendidikan yang berdasarkan
kebudayaan suatu bangsa kita sendiri dan mengutamakan kepentingan masyarakat.
Dasar pendidikan dan pengajaran dalam taman siswa ialah Panca Darma Taman
Siswa yang disusun tahun 1947.

Dasar-dasar nya ialah :


1.      Asas kemerdekaan
Harus diartikan disiplin pada diri sendiri oleh diri sendiri atas dasar nilai hidup yang
tinggi, baik hidup sebagai individu maupun anggota masyarakat
ss

2.      Asas kodrat alam


Manusia sebagai makhluk yang menjadi satu dengan kodrat alam, tidak dapat lepas dari
sunnatullah, tiap orang diberi keleluasaan , dibiarkan, dibimbing untuk berkembang
secara wajar menurut kodratnya.

3.  Asas kebudayaan
Memelihara kebudayaan kebangsaan namun yang harus pertama dilakukan yakni
membawa kebangsaan itu kearah kemajuan yang sesuai dengan kecerdasan zaman,
kemajuan dunia, dan kepentingan hidup rakyat lahir batin.
4. Asas kebangsaan
Asas yang mengandung rasa persatuan dengan bangsa sendiri dan tidak terjadi
pertentangan.

5. Asas kemanusiaan
Asas yang mewujudkan pada diri seseorang  dengan adanya cinta kasih terhadap sesama
makhluk Tuhan.
ss

BAB IV
PENUTUP
A.Simpulan
Dari pembahasan di atas, kami dapat mengambil beberapa kesimpulan yakni :
Aliran empirisme mengungkapkan bahwa perkembangan anak menjadi manusia dewasa
itu ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang
diterimanya sejak kecil. Doktrin aliran empirisme yang sangat masyhur adalah “tabula
rasa” yang berarti batu tulis atau lembaran yang kosong. Doktrin ini menekankan arti
penting pengalaman, lingkungan dan pendidikan, faktor orang tua dan keluarga
terutama sifat dan keadaan mereka sangat menentukan arah perkembangan masa depan
anak. Sifat orang tua merupakan gaya khas dalam  bersikap dan memperlakukan anak.

Aliran nativisme mengungkapkan bahwa hasil pendidikan dan perkembangan manusia


itu ditentukan oleh pembawaan yang diperolehnya sejak anak itu dilahirkan.
Aliran Konvergensi Penganut aliran ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan
anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai
peranan yang sangat penting.Aliran konvergensi pada umumnya diterima secara luas
sebagai pandangan yang tepat dalam memahami tumbuh kembang manusia.  Meskipun
demikian terdapat variasi mengenai faktor-faktor mana yang paling penting dalam
menentukan tumbuhh kembang itu.
ss

Pendidikan modern adalah pendidikan yang sejalan dengan usaha manusia sejak
dilahirkan hingga meninggal, dengan sadar membimbing dan menuntun kondisi jiwa
khususnya agar dapat menumbuhkan akhlak dan kebiasaan yang baik sejah awal
pertumbuhan dan perkembangannya, hingga mencapai masa pubertas, agar terbentuk
kepribadian  yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

B.Saran
Dari kesimpulan yang telat di uraikan di atas dapat kita ketahui tentang TEORI-
TEORI KLASIKyang ada dan menambah pengetahuan,kami sadar dalam penulisan
makalah ini belum di kata gorikan sempurna, sehingga kami dari penyusun sangat butuh
saran dan kritikan yang sifatnya membagun.
ss

SOAL JAWAB
Soal
1. Sebutkan kelompok  teori-teori pendidikan klasik ?
2. Jelaskan teori pendidikan  menurut Aliran Empirisme ?
3. Jelaskan teori pendidikan  menurut Aliran Nativisme ?
4. Jelaskan teori pendidikan  menurut Aliran Naturalisme ?
5. Jelaskan teori pendidikan  menurut Aliran Konvergensi ?
6. Jelaskan pengertian ilmu pendidikan!
Jawab
1. – Teori pendidikan menurut aliran Empirisme
–    Teori pendidikan  menurut Aliran Nativisme

–    Teori pendidikan  menurut Aliran Naturalisme

–    Teori pendidikan  menurut Aliran Konvergensi

1. Aliran Empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan


stimulasi ekternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa
perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak
dipentingkan.
ss

2. Aliran Nativisme bertolak dari Leibnitzian Tradition yang menekankan


kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, teramasuk faktor
pendidikan kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan
tsb ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak lahir.
3. Aliran Naturalisme menyatakan bahwa semua anak yang baru dilahirkan
mempunyai pembawaan buruk. Pembawaan baik anak akan menjadi rusak karena
dipengaruhi oleh lingkungan.
4. Aliran Konvergensi Penganut aliran ini berpendapat bahwa dalam proses
perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama
mempunyai peranan yang sangat penting.
5. Ilmu pendidikan adalah ilmu yg mempelajari serta memproses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, pembuatan mendidi
ss

DAFTAR RUJUKAN

Rohman,A.2009.Memahami Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan. Mediautama :


Yogyakarta www.google.com
Artikel Teori pendidikan Oleh: Anneahira.com Content Team
M, Y, Q.25 Januari 2009. Aliran-Aliran Klasik dalam Pendidikan(online) Alamat
:(www.aliran-aliran-dalam-pendidikan)Diakses 30 mei 2011  November 01, 2018
ss

Anda mungkin juga menyukai