Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah
menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di indonesia
saja tetapi diseluruh dunia. Negara-negara maju telah melakukan berbagai upaya
untuk mengatasi maslah tersebut, begitupun bagi pemerintah daerah dimana
persampahan merupakan masalah serius. Produksi sampah yang terus menerus
meningkat
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang Menyebabkan Membuang Sampah Sembarangan Menjadi
Masalah Ekologi ?
2. Bagaimana Dampak dari Membuang Sampah Sembarangan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Ekologi Administrasi
Negara
2. Menjelaskan Mengenai Ekologi Administrasi Negara Terkait dengan
Ekologi Terhadap Lingkungan
3. Sebagai Penambah Pengetahuan Mengenai Ekologi Administrasi Negara
Terkait dengan Ekologi Lingkungan

A. Akibat Kerusakan Lingkungan


Alam dan lingkungan memiliki kehendak atas manusia dan kehidupan
manusia dikendalikan olehnya artinya, sebagai kekuatan tersendiri, lingkungan
memiliki sifat sangat menentukan kehidupan manusia. Alam dan lingkungan
menentukan dan membentuk kepribadian pola-pola hidup, organisasi sosial
manusia. Manusia tidak kuasa menderita akibat kekuatan alam yang
menampakkan diri diluar kemampuan mereka untuk mengatasinya. Kemunculan
bencana murni sebagai kehendak tuhan. Jadi dalam konteks bencana alam murni
inisiatif tuhan, manusia hanya bisa mengurangi dampak yang akan diterima.
Bencana-bencana alam menjadi bersifat mutlak, seperti tragedi tsunami, beragam
jenis topan, gempa bumi, dan lain sebagainya.
Terdapat dua Jenis bencana akibat rusaknya daya dukung lingkungan antara
lain :
1. Kerusakan karena Faktor Internal, yakni kerusakan yang berasal dari alam
sendiri. Bagi masyarakat, kerusakan ini sukar dihindari sebab merupakan
bagian dari proses alam. Tidak sedikit kejadiannya dalam waktu singkat,
tetapi dampak atau akibat yang diterima dalam waktu lama. Oleh karena
itu, yang bisa dilakukan adalah menyegiakan diri atau mempersiapkan
manajemen bencana guna meminimalkan banyaknya korban.
2. Kerusakan karena Faktor Eksternal, yaitu kerusakan lingkungan yang
berasal dari perilaku manusia. Terutama beralasan demi meningkatkan
kualitas dan kenyamanan hudup. Kerusakan daya dukung seabagi akibat
dari kegiatan-kegiatan, seperti : industrialisasi, penggunaan bahan bakar
fosil, dan limabah rumah tangga yang dibuang di sungai-sungai.
B. Dampak Membuang Sampah Sembarangan terhadap Lingkungan
Sampah dapat mempengaruhi terhadap kualitas air, tanah, udara dan lain-lain.
Sehingga terjadi pencemaran misalkan pencemaran kantong plastik yang dibuang
sembarangan akan menimbulkan banyak akibat terhadap air, tanah dan udara.
Pembuangan sampah organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga akan
menimbulkan bau tidak sedap karena sampah organik mengandung protein yang
akan terurai menjadi ammonia(bau busuk).
Beberapa Dampak apabila sampah tidak dikelola dengan baik adalah sebagai
berikut :
1. Sampah dapat menjadi sumber penyakit, seperti diare, penyakit kulit
( kudis dan kurap), hepatitis A, dan Demam Berdarah dan lain-lain .
2. Lingkungan menjadi kotor, Lingkungan sekitar akan menjadi tidak
sehat lagi sebab sudah dicemari oleh sampah-sampah yang
menumpuk. Tanah disekitar akan menjadi rusak karena dampak
membuang sampah tidak ditempat nya. Hal ini akan menjadi tempat
yang subur bagi mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi
kesehatan manusia, dan juga menjadi tempat sarang lalat, tikus dan
hewan liar lainnya.
3. Pembakaran sampah dapat berakibat terjadinya pencemaran udara
yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan memicu
pemanasan global.
4. Pembusukan sampah dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan
berbahaya bagi kesehatan. Cairan yang dikeluarkan dapat meresap
ketanah dan dapat menimbulkan pencemaran sumur, air tanah, dan
yang dibuang ke badan air akan mencemari sungai.
5. Pembuangan sampah ke sungai atau ke badan air dapat menimbulkan
pendangkalan sungai sehingga dapat memicu terjadi banjir. Sampah
yang ada di sungai-sungai akan terlihat pemandangan yang tidak enak
dilihat.

C. Hambatan dalam Penanganan Sampah Terhadap Pencemaran


Lingkungan

Pembuangan sampah yang tidak diurus dengan baik akan mengakibatkan


masalah besar, karena penumpukan sampah atau pembuangannya sembarangan ke
kawasan terbuka akan mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan
berdampak ke saluran tanah. Demikian juga pembakaran sampah ke sungai akan
mengakibatkan pencemaran udara, pembuangan sampah ke sungai akan
mengakibatkan pencemaran air, dan tersumbatnya saluran air yang berakibat
banjir. Sampah sebagai tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus,
menjdi sumber polusi dan pencemran tanah, air, udara, menjadi sumber dan
tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.

Beberapa hambatan yang terjadi terhadap penanganan sampah diantaranya


sebagai berikut :

a. Adanya ketidak pedulian dari orang-orang di dalam desa itu sendiri.

b. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan


seperti membuang sampah ke sungai atau ketempat yang tidak
semestinya.

c. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah sampah yang ada di


desa-desa seperti kurangnya penyedian tempat-tempat pembuangan
sampah.

d. Kurangnya sosialisasi pemerintah tentang pentingnya pengelolaan


sampah.

e. Tidak ada pemberitahuan dari perusahaan-perusahaan tentang kemasan


yang dapat didaur ulang

f. Kurangnya penegakkan hukum terhadap aturan tentang lingkungan.

D. Cara Penanganan atau Pengolahan Sampah Terhadap Pencegahan


Pencemaran Lingkungan

Didalam penanganan sampah terdapat beberapa prinsip-prinsip yang bisa


diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip itu dikenal dengan 5R:
Reduce, Reuse, Recycle, Replace, Respect, Yaitu :

1. Reduce ( mengurangi )

Mengurangi penggunaan barang-barang habis pakai yang dapat


menimbulkan sampah. Karena semakin banyak barang terbuang maka
akan semakin banyak sampah.
2. Reuse ( Menggunakan kembali )

Mengusahakan mencari barang-barang yang bisa dipakai kembali, dan


menghindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai guna
memaksimalkan umur suatu barang.

3. Recycle ( Mendaur Ulang )

Selain mencari barang yang dapat dipakai kembali, dapat pula mencari
barang yang dapat di daur ulang. Sehingga barang tersebut dapat
dimanfaatkan bukan menjadi sampah.

4. Replace ( Mengganti )

Mengganti barang yang sekali pakai dengan barang yang lebih tahan
lama, serta menggunakan barang ramah lingkungan.

5. Respect ( Menghargai )

Metode ini menggunakan rasa kecintaan pada alam, sehingga akan


menimbulkan sikap bijaksana sebelum memilih.

Cara Penanggulangan pencemaran sampah yang efektif supaya tidak merusak


pada lingkungan dan menjadikan lingkungan tetap bersih dan terhindar dari
penyakit yakni dengan cara:

a) Dengan cara di daur ulang kembali

Sampah-sampah yang dapat didaur ulang kembali di antaranya kertas-


kertas bekas, koran bekas, ban bekas, dll. Makanya kita di suruh
pemerintah untuk dapat membuang sampah pada tempat yang sesuai
dengan sampah yang akan kita buang, seperti sampah organik dan
anorganik kita harus memilahnya.

b) Dengan cara pembakaran


Cara ini adalah cara yang paling mudah karena tidak membutuhkan usaha
yang keras tetapi dengan cara ini akan menimbulkan pencemaran udara
sebaiknya dengan cara pembakaran ini jauhi dari pemukiman agar tidak
tercium bau tidak sedap kepada masyarakat. Kelebihan cara pembakaran
ini karena dapat digunakan sumber energi baik untuk pembangkit uap air
panas, listrik dan pencairan logam.

c) Dengan cara pengomposan/pembusukkan

Sampah organik yang sudah disisihkan dan dibusukkan oleh


mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi hewan dan manusia dan
akan diolah menjadi kompos untuk memperbaiki struktur tanah kembali.

d) Pemisahan

Yaitu dengan cara pengambilan bahan tertentu kemudian di proses lagi


sehingga mempunyai nilai ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai