LATAR BELAKANG
Hampir dua dekade terakhir, kenaikan produksi pertanian sudah tidak sebanding
lagi dengan kenaikan harga pupuk, laju kenaikan produktivitas menurun dan terjadi gejala
kejenuhan reproduksi atau leveling off, hal ini merupakan petunjuk menurunnya efisiensi
pupuk. Penurunan efisiensi pupuk berkaitan erat dengan faktor tanah dimana telah terjadi
kemunduran kesehatan tanah baik secara kimia, fisik maupun biologi sebagai akibat
pengelolaan tanah yang kurang tepat. Keadaan ini terjadi di lahan sawah, lahan kering dan
lahan rawa yang diusahakan secara intensif dan pengelolaannya tidak tepat dimana seluruh
panen diangkut termasuk seresah/ sisa panen (jerami). Padahal sisa panen tersebut
merupakan bahan organik yang sangat bermanfaat dan merupakan kunci utama bagi
Sejarah pertanian secara intensif telah dimulai kurang lebih semenjak tahun 60-an
dimulainya program revolusi hijau. Sejak saat itu petani sudah dikenalkan dengan berbagai
jenis pupuk buatan (bersifat kimiawi), obat-obatan pembasmi hama penyakit tanaman dan
gulma (pestisida dan herbisida) serta benih-benih berdaya hasil tinggi. Dari sektor
organik(pupuk alam) ke pupuk anorganik (pupuk kimia) dalam jangka yang relatif cukup
panjang hingga saat ini telah menimbulkan dampak yang kurang baik antara lain telah
pemupukan atau residu pupuk kimia dalam tanah yang berakibat tanah sulit terurai
rata tanah pertanian khususnya tanah sawah di Sumatera dan Jawa kurang subur atau sakit
dengan kandungan bahan organik <1%, sedangkan tanaman memerlukan bahan organik
untuk menghasilkan pertumbuhan optimal minimal 5%. Bahan organik sering diistilahkan
sebagai rohnya tanah sehingga tanaman yang dibudidayakan pada tanah yang bahan
organiknya rendah hasilnya tidak optimal. Filosofi pemupukan juga mengatakan juga
mengatakan, pemupukan bukan memberi makan pada tanaman, namun member makan
tanah sehingga bila tanah sehat maka secara otomatis tanah akan memberikan makan pada
tanaman.
bahan organik yang dapat memperbaiki sifat-sifat baik kimia, fisik maupun biologi. Salah
satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kesuburan lahan pada lahan sawah,
lahan kering dan lahan rawa adalah mengembalikan sisa hasil tanaman/ jerami ke dalam
tanah sebagai bahan organik dalam bentuk kompos, dan tidak membakar atau membawa
sisa hasil tanaman/ jerami keluar dari lahan. Sumber daya alam yang melimpah sebagai
bahan baku untuk memproduksi pupuk organik hendaknya dapat dimanfaatkan secara
optimal. Pola membakar jerami padi dan sisa tanaman merupakan kegiatan yang kurang
bersahabat karena dapat menyebabkan polusi serta berakibat kepada pemanasan global.
Jerami, sisa tanaman, daun-daunan kering, kotoran ternak, sekam padi, serbuk
gergaji dan sampah organik lainnya merupakan sumber bahan baku yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan pupuk organik serta proses pembuatannya pun tidak
Oleh karena itu kami dari Kelompok Tani Bukit Seulamuk Gampong Riseh
Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh merasa terpanggil
untuk mengolah limbah peternakan, sisa tanaman maupun sampah organik lainnya untuk
dijadikan pupuk organik yang dapat bermanfaat bagi kami sendiri serta masyarakat lain
yang membutuhkan khususnya dalam Kabupaten Aceh Utara dan Provinsi Aceh pada
umumnya.
MAKSUD DAN TUJUAN
pertanian dan limbah organic lainnya sebagai bahan pembuatan pupuk organik
4. Sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi kelangkaan dan tingginya harga pupuk
6. Menyediakan pupuk dengan harga yang terjangkau untuk petani dalam jumlah yang
cukup.
7. Mengatasi kelangkaan pupuk dalam Kabupaten Aceh Utara pada khususnya serta
8. Mengembalikan kesuburan tanah dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
10. Mengurangi efek gas rumah kaca dengan mengumpulkan jerami serta sampah organik
lainnya yang selama ini identik dengan pembakaran untuk dipergunakan sebagai bahan
produktif.
c. Tersedianya bahan baku yang melimpah seperti jerami padi, sisa tanaman, sekam
padi, serbuk pengolahan kayu serta sampah organik lainnya yang dapat
a. Magister/Sarjana Peternakan
b. Sarjana Pertanian
c. Petani/Peternak
PELAKSANAAN KEGIATAN
Sejalan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, maka Usaha
Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh yang dikelola oleh para petani/peternak
petani/peternak yang sudah cukup berpengalaman dan handal dalam memelihara ternak
Bahan baku pengomposan umumnya sudah tersedia cukup dan akan dimanfaatkan
untuk memproduksi pupuk organik seperti limbah peternakan, jerami padi, sisa tanaman
terbagi dalam bebarapa item, yaitu pembuatan gudang kompos, pengadaan alat dan mesin
HARGA
TOTAL
NO URAIAN VOLUME SATUAN
(Rp)
(Rp)
JUMLAH 200.000.000,-
(Dua Ratus Juta Rupiah)
PENUTUP
Persoalan yang dihadapi masyarakat sangat besar dan komplek maka dibutuhkan
dukungan yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak dalam upaya mengurangi beban dan
persoalan tersebut. Namun demikian tidak dipungkiri bahwa peran aktif dari masyarakat
sangat membantu pemulihan sosial ekonomi dalam masyarakat tersebut. Oleh karena itu
Demikianlah proposal ini kami buat semoga dapat menjadi bahan pertimbangan,
besar harapan kami agar sudi kiranya proposal ini dapat diterima oleh Kepala Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara, atas segala perhatian dan pertimbangannya