Anda di halaman 1dari 13

Kompetensi Pendidik Para Lulusan Prodi Bimbingan dan Konseling...

(Henny & Papu) 13


Jurnal Psiko-Edukasi, Mei 2017 (13-25)
Vol. 15, 2017
ISSN: 1412-9310
KOMPETENSI PENDIDIK PARA LULUSAN
PRODI BIMBINGAN KONSELING UNIKA ATMA JAYA
HENNY C. MAMAHIT
Dosen tetap prodi BK UAJ
(Email: henny.christine@atmajaya.ac.id)

YOHANES PAPU
Dosen tetap prodi BK UAJ
(Email: joepapu1969@gmail.com)

Abstrak

Kompetensi lulusan mahasiswa prodi BK mengacu pada kompetensi pendidik yang berdasarkan Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Terdapat empat kompetensi yang perlu dikembangkan sebagai calon pendidik yaitu
kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial. Pengembangan keempat kompetensi ini terdapat dalam kurikulum
prodi BK dan terealisasi dalam proses pembelajaran. Melalui sebaran data dengan menggunakan instrumen berbentuk skala
penilaian, ditelusuri kompetensi alumni prodi BK terkait penguasaan keempat kompetensi tersebut. Untuk memperkuat hasil
data deskriptif, peneliti melakukan focus group discussion bersama alumni. Hasil skor rata-rata pada komponen pedagogik
sebesar 153,25; pada komponen kepribadian sebesar 212, 85; pada komponen profesional sebesar 207,2; dan pada komponen
sosial sebesar 213,45. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa komponen yang berada di atas skor rata-rata keseluruhan
dan merupakan komponen tertinggi adalah komponen sosial. Komponen kedua setelah komponen sosial adalah komponen
kepribadian. Komponen ketiga adalah komponen professional, dan komponen yang berada di bawah komponen skor rata-rata
keseluruhan adalah komponen pedagogik.

Kata kunci: kompetensi pendidik, profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial.

Abstract

Competence required by the guidance and counseling students to graduate refers to the teacher competence
stipulated in the Law No. 14/2005 on Teachers. Included in the curriculum of guidance and counseling study program
and realized in the learning process, this competence encompasses such components as professional, pedagogy, personal
and social. Using the assessment scale as an instrument, this study aims to find out the students’ mastery of the four
components of the competence. To support results from the descriptive data, the study will use a focus group discussion
with the alumnae. Findings indicate that the average score of pedagogic component is 153.25, of personal component
212. 85, of professional component 207.2, and of social component 213.45.

Key words: teacher competence, professional, pedagogic, personal, social.

13
14 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 15 NO. 1, 2017 (13-25)

PENDAHULUAN Keberhasilan perguruan tinggi dilihat dari alumi


di dunia kerja. Perguruan tinggi dituntut mampu
Penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan siap berkiprah dalam pembangunan. Salah satu
(SDM). Untuk meningkatkan kualitas SDM maka perguruan tinggi yang memiliki daya saing dan siap
siswa yang menempuh pendidikan di tingkat berkiprah dalam dunia kerja adalah Universitas
menengah (SMA, SMK, MA) diharapkan dapat Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. Universitas
melanjutkan ke tingkat pendidikan tinggi untuk Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta memiliki
meningkatkan kemampuan akademik dan keahlian Fakultas Pendidikan dan Bahasa dengan salah satu
sesuai dengan bidangnya. Berdasarkan tinjauan Program Studi adalah Bimbingan dan Konseling
pendidikan dan produktivitas, Indonesia masih (BK). Program Studi Bimbingan dan Konseling
kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal (BK) sebagai salah satu institusi lembaga
dari Singapura dan Thailand. Hasil laporan The pendidikan formal penghasil t enaga guru
Learning Curve Pearson 2014, sebuah lembaga pembimbing yang berkarya di sekolah dan non
pemeringkatan pendidikan dunia, menunjukkan sekolah diharapkan mampu menghasilkan lulusan
bahwa Indonesia berada pada ranking 40 dari 40 yang dapat diserap dunia kerja sesuai dengan
negara yang disurvey. Indonesia berada di bawah kompetensi pendidikan yang diperolehnya.
dua negara ASEAN yaitu Singapura, berada di Lulusan Bimbingan dan Konseling (BK) umumnya
peringkat ke-3, dan Thailand yang berada di berkarya di sekolah-sekolah formal sebagai guru
peringkat ke-35 (BBC online, 13 Mei 2014). bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar sampai
Dengan kondisi seperti ini, pertanyaannya adalah dengan Sekolah Menengah Atas. Selain itu,
seberapa siap tenaga kerja Indonesia bersaing sebagian alumni berkarya sebagai tenaga
dengan tenaga kerja dari negara-negara lain profesional atau konsultan karir di perusahaan,
terutama dari negara-negara yang memiliki tingkat konselor pendampingan orang sakit di rumah sakit
pendidikan dan produktivitas lebih tinggi dari atau pusat rehabilitasi, konselor di lembaga-
Indonesia? Hal ini hanya dapat dijawab oleh lembaga swadaya masyarakat, serta menjadi
lembaga-lembaga yang berkecimpung langsung pengusaha di bidang pendidikan.
dalam dunia pendidikan dan merupakan penghasil Program Studi Bimbingan dan Konseling
tenaga kerja. Salah satu dari lembaga tersebut yang adalah salah satu institusi lembaga pendidikan
paling besar peranannya adalah Perguruan Tinggi formal penghasil tenaga kerja, baik di bidang
yang diharapkan mampu menghasilkan tenaga pendidikan maupun non pendidikan. Visi Program
kerja yang siap pakai dan memiliki daya saing Studi bimbingan dan konseling Atma Jaya adalah
tinggi. menjadi program studi terapan dalam bidang
Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan konseling dan pembelajaran untuk menghasilkan
yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. sarjana pendidikan yang siap berkarya dalam
Perguruan Tinggi Swasta yang selanjutnya layanan bimbingan dan konseling di sekolah dan
disingkat PTS adalah perguruan tinggi yang non sekolah berdasarkan nilai-nilai kristiani,
didirikan dan/atau diselenggarakan oleh unggul, profesional, dan peduli pada kepentingan
masyarakat (undang-undang No 12, 2012). sesama. Visi akan dicapai sampai dengan tahun
Kompetensi Pendidik Para Lulusan Prodi Bimbingan dan Konseling... (Henny & Papu) 15

2020. Misi Program Studi BK UAJ adalah (1) tentang kekurangan yang mungkin terjadi dalam
menyelenggarakan pendidikan sarjana dalam proses pendidikan dan proses pembelajaran dan
bidang bimbingan dan ko nseling dengan dapat merupakan dasar untuk perencanaan aktivitas
peminatan pendidikan dan non pendidikan; (2) untuk penyempurnaan di masa mendatang.
Melaksanakan kegiatan ilmiah dan penelitian Informasi yang diberikan oleh lulusan yang berhasil
mengenai permasalahan bimbingan dan konseling di profesinya diperlukan misalnya informasi
dengan menjunjung tinggi hak atas kekayaan tentang pengetahuan dan penampilan yang relevan
int elektual; dan (3) mendarmabaktikan (hubungan antara penget ahuan terhadap
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang ketrampilan dan tuntutan pekerjaan, area pekerjaan,
bimbingan dan konseling kepada masyarakat. posisi profesi). Selain itu, para lulusan dapat juga
Tujuan Program Studi BK UAJ adalah (1) diminta.untuk menilai kondisi studi yang mereka
menghasilkan sarjana pendidikan dalam bidang alami selama mengikuti proses pendidikan dan
bimbingan dan konseling yang mampu melakukan pembelajaran. Tracer study dapat juga digunakan
layanan Bimbingan dan Konseling komprehensif.; sebagai kegiatan mencari informasi tentang
(2) Menghasilkan karya ilmiah dan penelitian di kebutuhan stakeholder terhadap alumni.
bidang pendidikan, bimbingan konseling, dan Menurut Schomburg (2003) tujuan utama
psikologi terapan; dan (3) memberikan layanan dari kegiatan Tracer study adalah unt uk
kepada masyarakat dalam bidang bimbingan dan mengetahui/mengidentifikasi kualitas lulusan di
konseling di sekolah dan non sekolah. dunia kerja, sedangkan tujuan khusus Tracer study
Seberapa besar lulusan perguruan tinggi adalah: (1) Mengidentifikasi profil kompetensi dan
mampu berkiprah dalam pembangunan di dunia keterampilan lulusan; (2) Mengetahui relevansi
kerja maka dapat dilakukan upaya pemetaan dari pelaksanaan kurikulum yang telah diterapkan
terhadap lulusannya. Salah satu tahapan kegiatan di perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga
yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pasar kerja dan pengembangan professional di dalam
(dunia kerja) adalah tracer study. Tracer study kompetensi jurusan; (3) Untuk mengevaluasi
merupakan pendekatan yang memungkinkan hubungan dari kurikulum dan studi di jurusan
institusi pendidikan tinggi (universitas) sebagai pengembangan keilmuan, dan 4) Sebagai
memperoleh informasi tentang kekurangan yang kontribusi dalam proses akreditasi jurusan.
mungkin terjadi dalam proses pendidikan dan Penelusuran lulusan adalah salah satu hal
proses pembelajaran. Selain itu, juga menjadi dasar strategis yang harus dilakukan oleh setiap institusi
untuk penyempurnaan proses pendidikan dan pendidikan. Setidaknya ada tiga manfaat yang bisa
pembelajaran yang akan datang. Hasil tracer study diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini, yaitu: (1)
dapat digunakan perguruan t inggi untuk Mengetahui stakeholder satisfaction, dalam hal ini
mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan lulusan, terkait dengan learning experiences yang
pembelajaran yang telah dilakukan terhadap anak mereka alami, untuk dijadikan alat
didiknya. eveluator kinerja  institusi;  (2)  Mendapatkan
Schomburg (2003: 11) mendefiniskan tracer masukan yang relevan sebagai dasar pijakan
study merupakan pendekatan yang memungkinkan pengembangan instit usi, terkait dengan
institusi pendidikan tinggi memperoleh informasi
16 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 15 NO. 1, 2017 (13-25)

kemampuan bersaing, kualitas, dan working keberbakatan; (3) kemampuan menyusun program
experiences lulusan yang dapat digunakan untuk BK di sekolah; (4) kemampuan menguasai teori
menangkap kesempatan dan menanggulangi menajemen sumber daya manusia; (5) kemampuan
ancaman ke depan, dan (3) Meningkatkan menyusun program intervensi sosial; (6)
hubungan lulusan dan almamater, karena apabila kemampuan menguasai konseling kasus
dilihat dari pengalaman institusi-institusi diperusahaan, kasus trauma, dan pastoral.
pendidikan terkenal, ikatan lulusan dan almamater Kompetensi lainnya prodi BK terpapar dalam
yang kuat akan banyak membawa banyak manfaat beberapa poin yaitu: (1) kemampuan menangani
kepada almamater seiring dengan diakuinya kiprah anak berkebutuhan khusus; (2) kemampuan
lulusan di masyarakat. memahami pendidikan orang dewasa dan lanjut
Berdasarkan paparan dalam latar belakang, usia; (3) kemampuan mengaplikasikan teknologi
maka penelitian ini ingin mengetahui pendidikan dalam layanan BK; (4) kemampuan
permasalahan: (1) bagaimanakah profil lulusan menerapkan konseling kasus korban kekerasan dan
Prodi bimbingan dan konseling berdasarkan ketergantungan obat; (5) kemampuan menerapkan
penguasaan kompetensi pendidik yang diharapkan? konseling dalam mendampingi orang sakit; (6)
dan (2) apakah kurikulum yang dilaksanakan di kemampuan menguasai komunikasi interpersonal
Program Studi BK sudah sesuasi dengan kebutuhan dalam oraganisasi dan pengambilan keputusan.
dunia kerja?. Prodi BK berada di bawah naungan Fakultas
Pendidikan dan Bahasa. Oleh karena itu
KAJIAN TEORETIS kompetensi utama, pendukung dan lainnya, wajib
memuat elemen kompetensi seorang pendidik.
Kompetensi pendidik program bimbingan Kompetensi pendidik berdasarkan Undang-
dan konseling Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Standar kompetensi lulusan Program Studi Dosen adalah kompetensi pedagogik, kompetensi
BK seperti yang tertera pada kurikulum operasional kepribadian,   kompetensi  sosial,
Prodi BK mencakup tiga kompetensi yaitu dan kompetensi profesional  (Undang – undang
kompetensi utama, pendukung, dan lainnya Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005) . Paparan
(Kurikulum Operasional prodi BK, 2013). terkait keempat kompetensi pendidik sebagai
Kompetensi utama adalah kemampuan menguasai berikut. Kompetensi Pedago gik adalah
karakteristik konseli yang hendak dilayani, kemampuan pemahaman terhadap peserta didik,
landasan teoretik dan praktik bimbingan konseling, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
menerapkan layanan bimbingan kelompok, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
konseling individual, dan konseling kelompok, didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
serta integrit as kepribadian. Kompetensi yang dimilikinya.
pendukung prodi BK terpapar dalam beberapa poin Kompetensi pedagogik lulusan BK tampak
yaitu: (1) kemampuan mengkaji dan merencanakan dalam unjuk kerja di lapangan. Paparan rumusan
pendidikan usia dini, anak usia sekolah, dan unjuk kerja yang perlu ditampilkan oleh lulusan
remaja; (2) kemampuan membina kreativitas dan pro gram studi BK, khususnya dalam hal
Kompetensi Pendidik Para Lulusan Prodi Bimbingan dan Konseling... (Henny & Papu) 17

mengorganisasikan program bimbingan dan Ko mpet ensi Kepribadian adalah


konseling, menyelenggarakan pengumpulan data, kemampuan personal yang mencerminkan
serta menyusun dan mengembangkan himpunan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
data (Prayitno dan Amti, 2008). berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
Sub ko mpet ensi dalam kompetensi berakhlak mulia. Kompetensi kepribadian ini dapat
Pedagogik adalah sebagai berikut. (1) Memahami dikembangkan melalui pemahaman diri sendiri dan
peserta didik secara mendalam yang meliputi keberanian untuk mengevaluasi diri. Menurut
memahami peserta didik dengan memamfaatkan Corey (2009), saat seorang individu mampu
prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip- memahami diri sendiri dan mampu mengevaluasi
prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal diri sendiri, maka dia akan mudah memahami
ajar awal peserta didik; (2) merancang permasalahan konseli dan mampu melihat dari
pembelajaran (program dan layanan BK),termasuk sudut pandang lain.
memahami landasan pendidikan untuk Sub ko mpet ensi dalam kompetensi
kepentingan pembelajaran yang meliputi kepribadian meliput i sebagai berikut. (1)
memahami landasan pendidikan, menerapkan teori Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi
belajar dan pembelajaran, menentukan strategi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga
pembelajaran (strategi layanan BK) berdasarkan menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam
karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin bertindak sesuai dengan norma; (2) kepribadian
dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan yang dewasa yaitu  menampilkan  kemandirian
pembelajaran (rancangan layanan BK) berdasarkan dalam bertindak sebagaipendidik dan memiliki
st rategi yang dipilih; (3) melaksanakan etos kerja sebagai guru; (3) kepribadian yang arif
pembelajaran yang meliputi menata latar (setting) adalah menampilkan tindakan yang didasarkan
pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran pada kemamfaatan peserta didik, sekolah dan
yang kondusif; (4) merancang dan melaksanakan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam
evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang berpikir dan bertindak; (4) kepribadian yang
dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses berwibawa meliputi memiliki perilaku yang
dan hasil belajar secara berkesinambungan denga berpengaruh positif terhadap peserta didik dan
berbagai metode (dalam bimbingan dan konseling memiliki perilaku yangh disegani; (5) berakhlak
evaluasi yang dimaksud adalah evaluasi program), mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak
menganalisis hasil evaluasi proses, dan sesuai dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas,
memanfaatkan evaluasi untuk perbaikan kualitas suka menolong) dan memiliki perilaku yang
program pembelajaran (program BK) secara diteladani peserta didik.
umum; (5) mengembangkan peserta didik untuk Kompetensi Profesional adalah penguasaan
mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi materi pembelajaran (materi bimbingan dan
memfasilit asi peserta didik konseling khususnya) secara luas dan mendalam,
untuk pengembangan berbagai potensi akademik, yang mencakup penguasaan
dan memfasilitasi peserta didik unt uk materi kurikulum mata  pelajaran  (materi  ke-BK-
mengembangkan berbagai potensi nonakademik. an) dan substansi keilmuan yang menaungi
18 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 15 NO. 1, 2017 (13-25)

materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan status sosial keluarga; (2) berkomunikasi secara efektif,
metodologi keilmuannya. Kompetensi profesional empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
terkait dengan kemampuan kognitif individu. Jika kependidikan, or ang tua dan masyarakat; (3)
mengacu pada tahapan kognitif Piaget, mahasiswa beradaptasi di tempat bertugas yang memiliki
berada pada tahapan tertinggi dari piaget yaitu keragaman sosial budaya; (4) berkomunikasi dengan
tahap operasional formal (Papalia, dkk, 2009). lisan maupun tulisan.
Terkait dengan Tahapan dimensi kognitif, semakin Keempat elemen kompetensi pendidik ini
tinggi jenjang pendidikan, dimensi kognitif untuk berada di seluruh mata kuliah prodi BK dan
level analisis dan evaluasi perlu semakin dikuasai merupakan acuan dalam proses pembelajaran.
(Anderson & Krathwohl, 2001).
Sub ko mpet ensi dalam kompetensi METODE PENELITIAN
profesional meliputi: (1) menguasai materi,
struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang Subjek penelitian adalah lulusan prodi BK
mendukung pelajaran yang dimampu; (2) mengusai sebanyak 50 alumni yang telah mengisi dan
standar kompetensi dan kompetensi dasar mata mengembalikan instrumen penelitian. Subjek
pelajaran (materi bimbingan dan konseling) atau penelitian meliputi lulusan tahun 2003 sampai
bidang pengembangan yang  dimampu;  (3) dengan lulusan tahun 2016.
mengembangkan materi pembelajaran (yang Jenis penelitian yang digunakan adalah
dimaksud dalam penelitian ini adalah matri penelitian deskriptif kuantitatif. Metode penelitian
bimbingan dan konseling) yang dimampu secara deskriptif kuantitatif digunakan untuk memetakan
kreatif; (4) mengembangkan keprofesionalan dan mengidentifikasi lulusan prodi BK tanpa
secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan memanipulasi kondisi yang senyatanya.
reflekt if; (5) memanfaatkan TIK unt uk Jenis pengumpulan data yang digunakan
berkomunikasi dan mengembangakan diri. adalah instrumen skala penilaian dan kegiatan focus
group discussion. Penyebaran instrumen skala
Kompetensi Sosial adalah  kemampuan
penilaian dan wawancara terstruktur dilakukan
pendidik untuk berkomunikasi dan bergaul secara
secara on line melalui email, dan goggledoc. Selain
efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan,
itu, instrumen skala penilaian diberikan secara
orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
langsung kepada alumni dan juga melalui kegiatan
sekitar. Salah satu yang perlu dikembangkan oleh
FITA (Forum Ilmiah Temu Alumni). Terkait dengan
seorang pendidik dalam berkomunikasi adalah
data wawancara yang dilakukan melalui focus
sikap empati. Sikap empati adalah sikap menerima
group discussion, peneliti mengadakan pertemuan
konseli apa adanya secara positif dan ketulusan
langsung dengan 12 alumni.
selalu ditekankan untuk dimiliki oleh konselor
Pada analisis empiris, peneliti melakukan
profesional (Corey, 2009).
telaah validitas dan reliabilitas. Berdasarkan hasil
Sub kompetensi dalam kompetensi sosial
uji validitas pernyataan, seluruh pernyatan yang
meliputi: (1) bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta
berjumlah 84 pernyataan dinyatakan valid dengan
tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin,
taraf signifikan 5%. Berdasarkan uji reliabilitas
agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan
Kompetensi Pendidik Para Lulusan Prodi Bimbingan dan Konseling... (Henny & Papu) 19

dengan menggunakan alpha cronbach, instrumen rata di atas skor rata-rata komponen adalah
ini memiliki reliabilitas yang tinggi yaitu 0,982. indikator berakhlak mulia dan dapat menjadi
teladan dengan skor 217,67. Sedangkan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN indikator terendah atau lebih kecil dari skor rata-
rata komponen adalah indikator menampilkan
Hasil analisis deskriptif kepribadian yang dewasa dengan skor 207,8.
Pemetaan kompetensi Pada komponen profesional, skor rata-rata
untuk komponen profesional adalah 207,2.
Berdasarkan tabel 1, skor rat a-rata
Indikator yang dominan atau memiliki skor rata-
keseluruhan dari komponen adalah 194,62. Hasil
rata di atas skor rata-rata komponen adalah
skor rata-rata setiap komponen adalah untuk
indikator memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi
komponen pedagogik sebesar 153,25; pada
dan mengembangkan diri dengan skor 214.
komponen kepribadian sebesar 212, 85; pada
Sedangkan untuk indikator terendah atau lebih
komponen profesional sebesar 207,2; dan pada
kecil dari skor rata-rata komponen adalah indikator
komponen sosial sebesar 213,45. Berdasarkan hasil
menguasai standar kompetensi dan kompetensi
tersebut dapat dilihat bahwa komponen yang
dasar materi bimbingan dan konseling dengan skor
memiliki skor di atas skor rata-rata keseluruhan
202.
dan merupakan komponen tertinggi adalah
Pada komponen sosial, skor rata-rata untuk
komponen sosial. Komponen kedua setelah
komponen sosial adalah 213,45. Indikator yang
komponen sosial adalah komponen kepribadian.
dominan atau memiliki skor rata-rata di atas skor
Komponen ketiga adalah komponen profesional.
rata-rata komponen adalah indikator beradaptasi
Sedangkan untuk komponen yang memiliki skor
ditempat bertugas yang memiliki keragaman sosial
di bawah komponen skor rata-rata keseluruhan
budaya dengan skor 216. Indikator terendah atau
adalah komponen pedagogik.
lebih kecil dari skor rata-rata komponen adalah
Hasil secara terinci terkait dengan paparan
indikator berkomunikasi dengan lisan dan tulisan
komponen adalah sebagai berikut. Pada komponen
dengan skor 202.
pedagogik, skor rata-rata untuk komponen
pedagogik adalah 153,25. Indikator yang dominan
1. Hasil Focus Group Discussion (FGD)
atau memiliki skor rata-rata di atas skor rata-rata
Pada proses FGD diperoleh beberapa
ko mponen adalah indikator merancang
pandangan yang diutarakan oleh para alumni
pembelajaran dengan skor 209,17. Sedangkan
sebagai berikut. Selama kuliah, mereka merasakan
untuk indikator terendah atau lebih kecil dari skor
lingkungan yang baik dan hubungan yang baik
rata-rata komponen adalah indikator merancang
antara dosen, rekan mahasiswa, dan staf pendidik.
dan melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan
Kondisi ini menimbulkan rasa nyaman dalam
skor 148,75.
proses pembelajaran. Dosen yang mudah ditemui
Pada komponen kepribadian, skor rata-rata
dan mudak diajak berdiskusi memberikan dampak
untuk komponen kepribadian adalah 212,85.
kehidupan akademik lebih nyaman. Dalam proses
Indikator yang dominan atau memiliki skor rata-
pembelajaran, menurut para alumni, dosen
20 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 15 NO. 1, 2017 (13-25)

memberikan kesempatan dan cukup kebebasan khusus. Saat ini banyak individu atau siswa yang
kepada mahasiswa untuk mengembangkan potensi. berkebutuhan khusus dan berada di sekolah formal.
Terkait dengan kompetensi yang Materi yang diberikan selama kuliah membantu
diharapkan sebagai lulusan, menurut para alumni para alumni untuk memahami kondisi individu
kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial tersebut, dapat memberikan atau melakukan
yang dikembangkan melalui kurikulum prodi BK asesmen awal, dan dapat berkomunikasi dengan
sudah sangat bagus. Terkait dengan kompetensi orang tua untuk bekerja sama dalam mendukung
kepribadian, alumni merasa sekali bahwa diri anak tersebut dalam belajar.
mereka sering ditantang untuk berkembang dan di Selain itu, menurut para alumni mata kuliah
“gembleng” dengan peran-peran yang menurut asesmen non tes sangat memberikan pengalaman
mereka tidak masuk diakal. Misalnya diberikan kepada para alumni terlebih saat mereka diminta
tanggung jawab untuk menyusun sebuah kegiatan, melakukan asesmen di tempat kerja. Para alumni
tampil di khalayak umum untuk menjadi fasilitator, dapat mempraktikan berbagai macam bentuk
dan lainnya. asesmen non tes yang pernah dilakukan selama
Pada umumnya mahasiwa yang kuliah di kuliah. Hal ini dilakukan karena selama proses
prodi BK beralasan atau berlatar belakang antara pembelajaran banyak praktek yang diberikan oleh
lain tidak diterima di jurusan yang diingini, tidak dosen. Walau diakui jenuh dan terlalu banyak tugas,
diterima di jurusan psikologi, biaya murah, dan tetapi saat lulus dan di tempat kerja, para alumni
kebingungan menentukan minat dan piliha jurusan merasa bersyukur mendapatkan pengalaman
lainnya. Saat proses pembelajaran, alumni merasa menyusun rubrik, membuat inst rumen,
ditantang kedewasaannya untuk menjadi diri mewawancarai individu, mengobservasi, dan
sendiri, membuka diri, menerima diri, self-healing, sebagainya. Salah satu alumni mengungkapkan,
dan memiliki keyakinan diri terkait masa depan. “waktu saya diminta observasi minimal 6x, sebel
Para alumni mendapatkan pembelajaran mengenai rasanya dan lelah loh apalagi kalau gak muncul
soft skill diperoleh dari beberapa mata kuliah, perilakunya. Tapi sekarang, saya tahu
khususnya mata kuliah yang terkait dengan kegunaannya. Malah saya selalu minta tambahan
konseling seperti konseling keluarga, kajian dan waktu untuk melakukan observasi”.
praktikum masalah gangguan emosional, psikologi Namun di sisi lain, pemahaman kepada
kepribadian, dan lainnya. Sedangkan pada individu melalui proses pembelajaran terasa kurang
kompetensi sosial, rasa empati selalu ditekankan karena masih banyaknya teori yang dipelajari. Teori
dalam proses pembelajaran. Dengan banyaknya yang dipelajari, ada yang sudah dikaitkan, namun
tugas yang dilakukan secara berkelompok, ada juga yang belum dikaitkan dengan individu
membuat mahasiswa belajar untuk bekerja dalam yang nantinya akan dihadapai saat lulus. Para
tim dan menerima orang lain. alumni berpendapat bahwa merancang dan
Pada kompetensi pedagogik, para alumni melaksanakan program bimbingan dan konseling
merasa cukup baik tetapi perlu ditingkatkan. Para seharusnya berbeda dengan menyusun sebuah mata
alumni saat kuliah sangat beruntung karena pelajaran, sehingga perlu latihan penentuan tema
mendapatkan pembelajaran anak berkebutuhan
Kompetensi Pendidik Para Lulusan Prodi Bimbingan dan Konseling... (Henny & Papu) 21

yang sesuai dengan hasil data need assement yang para alumni, untuk peminatan pendidikan di prodi
diperoleh. UAJ, sudah sangat baik, tetapi perlu dikembangkan
Berdasarkan diskusi para alumni, yang untuk peminatan organisasi kerja dan sosial.
menjadi perhat ian utama untuk lebih Menurut alumni yang mengambil peminatan
dikembangkan di beberapa mata kuliah adalah organisasi kerja, pengalaman praktik dinilai kurang
kompetensi profesional. Beberapa alumni yang memberikan manfaat belajar dibandingkan
sudah bergerak di area pendidikan menyampaikan pengalaman mahasiswa yang mengambil
bahwa kurangnya mendalami atau pemahaman peminatan pendidikan.
terhadap administrasi BK di sekolah. Hal ini terjadi
saat para alumni mendapatkan tugas pertama untuk Pembahasan
mengadministrasi kegiatan BK, mereka cukup Hasil menunjukkan bahwa kompetensi
“kelabakan” karena tidak sesuai seperti yang yang perlu menjadi perhatian dan perlu
diajarkan oleh dosen saat kuliah. Para alumni ditingkatkan adalah kompetensi pedagogik.
berpendapat ada baiknya prodi BK meng-”update” Kondisi sesuai dengan hasil FGD bahwa
perkembangan BK saat ini khususnya di sekolah kompetensi pedagogik dari mahasiswa perlu
formal di berbagai jenjang. Menurut para alumni, ditingkatkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan
materi administrasi atau menajemen sekolah dirasa salah satu dosen pengampu mata kuliah,
masih kurang mendalam. Pemilihan dosen yang mahasiswa dinilai mengalami kesulitan dalam
menguasai manajemen BK dan administrasi merancang dan melaksanakan evaluasi
merupakan salah satu faktor penting juga untuk pembelajaran yang meliputi merancang dan
mahasiswa mendapat kan informasi dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar
pengalaman belajar yang benar. secara berkesinambungan dengan berbagai metode
Selain itu, pengembangan kemampuan ko nseling yang dit erapkan saat praktik,
berbahasa Inggris secara lisan perlu ditambah agar menganalisis proses dan menentukan tema yang
mahasiswa mampu bersaing dengan lulusan lain. akan digarap dalam praktik psikoedukasi dan
Hal ini merupakan salah satu kebutuhan penting praktik konseling individual. Pemamfaatan refleksi
di dunia kerja saat ini. Jika kemampuan berbahasa pembelajaran untuk perbaikan kualitas program
Inggris telah banyak diasah semenjak kuliah pembelajaran secara umum masih perlu dilatih dan
misalnya dengan mencipt akan lingkungan dikembangkan oleh mahasiswa prodi BK.
berbahasa Inggris, mengkondisikan mahasiswa Selain itu, hal dalam menunjukkan bahwa
berbahasa Inggris, latihan terus untuk berbicara pemanfaatan prinsip-prinsip perkembangan
dalam bahasa Inggris, maka akan diharapkan dapat kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan
mendukung pengembangan keterampilan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik
berkomunikasi dengan bahasa asing. merupakan hal utama yang perlu dikuasai oleh
Prodi BK UAJ memiliki dua peminatan calon sarjana konseling. Hal ini sejalan yang
yaitu pendidikan dan non pendidikan. Sebelumnya dipaparkan oleh alumni bahwa kegiatan kelas
peminatan prodi BK terdapat tiga peminatan yaitu dengan metode mempelajari kasus dirasa kurang
pendidikan, organisasi kerja, dan sosial. Menurut dilakukan di dalam kelas. Menurut alumni dengan
22 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 15 NO. 1, 2017 (13-25)

menghadirkan contoh-contoh kasus, baik yang catatan bimbingan, jurnal konseling, laporan
nyata maupun fiktif dapat mengasah mahasiswa kemajuan, dan lain-lain. Hal ini diperlukan karena
untuk belajar mengaitkan antara teori dan kondisi menjadi bahan penting untuk mendukung
individu. Hal ini sesuai dengan tahapan dimensi akreditasi instansi sekolah yang bersangkutan. Hal
kognitif yang dipaparkan oleh Anderson & ini sejalan dengan paparan rumusan unjuk kerja
Krathwohl (2001) bahwa semakin tinggi jenjang yang perlu ditampilkan oleh lulusan program studi
pendidikan, dimensi kognitif untuk level analisis BK, khususnya dalam hal mengorganisasikan
dan evaluasi perlu semakin dikuasai. program bimbingan dan konseling,
Indikator dalam merancang pembelajaran, menyelenggarakan pengumpulan data, serta
termasuk memahami landasan pendidikan untuk menyusun dan mengembangkan himpunan data
kepentingan pembelajaran yang meliputi (Prayitno dan Amti, 2008).
memahami landasan pendidikan, menerapkan teori Kompetensi yang dominan dari lulusan prodi
belajar dan pembelajaran, menentukan strategi BK adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial
pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta lulusan prodi BK UAJ yang menonjol adalah pada
didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi aspek mampu beradaptasi di tempat bertugas yang
ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran memiliki keragaman sosial budaya. Dengan kata
berdasarkan strategi yang dipilih, didapat oleh lain lulusan prodi BK selama mengenyam
mahasiswa dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendidikan di prodi BK UAJ mampu beradaptasi,
paparan alumni bahwa mereka percaya diri dengan baik dengan rekan mahasiswa maupun sesama
setiap tema yang mereka mampu susun. Hal ini dosen. Kondisi di lingkungan prodi BK UAJ
alumni lakukan di tempat kerja, dan umpan balik beragam budaya dan latar belakang, antara lain
yang mereka dapatkan dari pengguna adalah baik. mahasiswa yang berasal dari Jakarta, luar Jakarta,
Mereka dinilai dapat menggunakan media dan berbagai macam agama, suku (antara lain Batak,
pelaksanaan pembelajaran yang kondusif di Flores, Papua, Menado, Sunda, dll), ragam usia
sekolah. (karakteristik usia remaja sampai dewasa),
Kompetensi kedua yang perlu diperhatikan mahasiswa yang berstatus lajang sampai sudah
dalam pemetaan kurikulum adalah kompetensi menikah, mahasiswa yang hanya kuliah sampai
profesional. Hal ini sejalan dengan hasil FGD mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Kondisi ini
bahwa kompetensi profesional masih perlu memberikan pengalaman belajar tersendiri kepada
diperbanyak di beberapa mata kuliah. Sub para mahasiswa saat harus berinteraksi di kelas
komponen profesional yang perlu dikembangkan maupun saat melakukan role play konseling dengan
atau perlu diperhatikan adalah pada indikator kasus nyata yang dialami oleh mahasiswa. Saat
menguasai kompetensi dasar dari bimbingan dan proses pembelajaran, sistem kerja kelompok yang
konseling. Hal ini sejalan dengan hasil diskusi yaitu selalu diterapkan dalam proses pembelajaran,
salah satu hal yang dirasakan kurang dikuasai mengasah para alumni dalam mengembangkan
adalah dalam hal administrasi BK. Administrasi keterampilan interpersonal. Hal ini dipaparkan oleh
di dunia pendidikan khususnya, mencakup banyak alumni yaitu saat alumni praktik, tidak ada kendala
hal antara lain administrasi data siswa, hasil tes, dalam melakukan atau membina hubungan
Kompetensi Pendidik Para Lulusan Prodi Bimbingan dan Konseling... (Henny & Papu) 23

interpersonal dengan pihak tempat praktik di luar kepribadian sebesar 212,85; pada komponen
kampus. Hal ini sejalan dengan paparan yang profesional sebesar 207,2; dan pada komponen
disampaikan oleh guru BK pendamping pada sosial sebesar 213,45.
peneliti saat menerima mahasiswa praktikan yang Kedua, komponen yang memiliki skor di
akan melakukan praktek. Guru BK atas skor rata-rata keseluruhan dan merupakan
menginformasikan bahwa mahasiswa praktik dapat komponen tertinggi adalah komponen sosial.
bersosialisasi dan beradaptasi baik dengan siswa, Komponen kedua setelah komponen sosial adalah
guru BK, dan personil sekolah lainnya. komponen kepribadian. Komponen ketiga adalah
Hal ini sejalan dengan hasil wawancara komponen profesional. Komponen yang memiliki
dengan salah satu alumni yaitu salah satu sikap skor di bawah komponen skor rata-rata keseluruhan
yang selalu ditanamkan dan diulang-ulang oleh adalah komponen pedagogik.
pengajar di prodi BK adalah bersikap empati. Sikap
empati merupakan salah satu sikap yang harus Saran
dimiliki oleh seorang konselor. Tidak hanya itu, Pertama, dalam usaha untuk
sikap menerima konseli apa adanya secara positif mengembangkan kompetensi lulusan sehingga
dan ketulusan selalu ditekankan untuk dimiliki oleh dapat menampilkan unjuk kerja yang baik, prodi
konselor profesional (Corey, 2009). BK UAJ perlu memperhatikan muat an
Komponen kedua yang menonjol dari perkuliahan, khususnya yang mengarah pada
lulusan prodi BK UAJ adalah ko mponen perkembangan pemahaman terhadap peserta didik
kepribadian. Hal ini sejalan dengan hasil FGD yang atau individu. Hal nyata yang bisa dikembangkan
dilakukan bersama alumni. Alumni memaparkan yaitu memperbanyak kasus dan melatih mahasiswa
bahwa selama kuliah di Prodi BK beberapa mata untuk meningkatkan daya analisis. Kemampuan
kuliah menunjang untuk pengembangan analisis dikembangkan dengan cara mengaitkan
kepribadian sebagai calon konselor. Kemampuan kasus dengan teori kemudian melatih mahasiswa
reflektif kepada diri sendiri yang selalu diterapkan untuk memaparkan kembali berdasarkan
setelah selesai mempelajari materi tertentu, pemahaman mereka.
membantu alumni secara pribadi mengevaluasi Kedua, selain itu, dapat dikembangkan
diri. Saat seorang individu mampu memahami diri kegiatan-kegiatan yang berkolaborasi antar mata
sendiri dan mampu mengevaluasi diri sendiri, maka kuliah. Sebagai contoh mahasiswa diminta
dia akan mudah memahami permasalahan konseli kelapangan untuk mengumpulkan data (terkait
dan mampu melihat dari sudut pandang lain (Corey, dengan misalnya mata kuliah asesmen) kemudian
2009). data tersebut digunakan untuk dasar melakukan
kegiatan (terkait dengan mata kuliah bimbingan
KESIMPULAN DAN SARAN kelompok). Mahasiswa dilibatkan ke lapangan
tidak hanya dilakukan di semester akhir seperti
Kesimpulan tujuh atau delapan, namun dari semester empat
Pertama, skor rata-rata pada komponen sudah dapat dimulai. Tidak hanya kompetensi
pedagogik sebesar 153,25; pada komponen
24 JURNAL PSIKO-EDUKASI VOL. 15 NO. 1, 2017 (13-25)

pedago gik yang dilatih, namun sekaligus https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2014/


kompetensi profesional ikut berkembang. 11/permendikbud-no-111-tahun-2014-
Ketiga, kemampuan admnistrasi yang t entang-bimbingan-dan-konseling.pdf
berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling (diakses 18 Maret 2016).
perlu ditingkatkan. Sebagai contoh mahasiswa
diberikan latihan secara berkesinambungan untuk Papalia & dkk. (2009). Human development-
dapat mengadministrasi sebuah layanan dari proses perkembangan manusia (Terj.). Jakarta:
usulan sampai dengan evaluasi, perlu Penerbit Salemba Humanika.
didokumentasikan dengan baik. Latih mahasiswa
Prayitno,H & Amti E. (2008). Dasar-dasar
untuk mendokumentasikan segala kegiatan secara
bimbingan dan konseling . Jakarta: PT
sistematis.
Rineka Cipta
Keempat , ko mpet ensi sosial dan
kepribadian yang sudah baik, perlu ditingkatkan Prodi BK, 2013. Kurikulum operasional program
dan dikembangkan. Kemampuan melakukan studi bimbingan dan konseling Universitas
reflektif perlu dilatih di semua mata kuliah, Katolik Indonesia Atma Jaya jakarta.
khususnya yang terkait dengan bidang konseling.
Mahasiswa memerlukan lingkungan kondusif dan Peraturan Pemerintah. No 12 Tahun 2012, tentang
dukungan para dosen agar saat mahasiswa Pendidikan Tinggi. (diakses 18 Maret 2016).
menghadapi kondisi nyata dilapangan, mahasiswa Schomburg, H. (2013). Handbook for graduate
mampu beradaptasi dengan baik. tracer studies. Germany: Centre for Research
on Higher Education and Work University
DAFTAR RUJUKAN of Kassel.

Anderson, L & Krathwohl, D (2001). A toxonomy Tim penyusun (2008). Penataan Pendidikan
for learning, teaching, and assessing. New Profesional Ko nselor dan Layanan
York: Addison Wesley Longman Inc. Bimbingan dan Konseling dalam jalur
pendidikan formal. Jakarta: Departemen
Corey, G. (2009). Theory and practice of Pendidikan Nasional.
counseling and psychotherapy, eighth
edition. California: Brooks/Cole. Undang – undang Republik Indonesia No. 14
Tahun 2005. Guru dan Dosen (diakses 18
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2014/05/ Maret 2016)
140508_pendidikan_peringkat (diakses 18
Maret 2016).
http://crmsindonesia.org/knowledge/crms-articles/
p elu ang - t ant ang an- d an- r isik o - bag i-
indonesia-dengan-adanya-masyarakat-
ekonomi (diakses 18 Maret 2016).
Kompetensi Pendidik Para Lulusan Prodi Bimbingan dan Konseling... (Henny & Papu) 25

Lampiran

Tabel 1 Distribusi skor rata-rata komponen


No Komponen Indikator Jumlah Rata-
Skor total
rata
komponen
skor
1 Pedagogik a. Memahami peserta didik secara 4 835 208,75
mendalam
b. Merancang pembelajaran 6 1255 209,17
c. Melaksanakan pembelajaran 5 1015 203
d. Merancang dan melaksanakan evaluasi 4 595 148,75
pembelajaran
e. Mengembangkan peserta didik untuk 5 813 162,6
mengaktualisasikan berbagai potensinya.
Total 24 3678 153.25
2 Kepribadian a. Menampilkan kepribadian yang mantap 4 857 214,25
dan stabil
b. Menampilkan kepribadian yang dewasa 5 1039 207,8
c. Menampilkan kepribadian yang arif 4 856 214
d. Menampilkan kepribadian yang 4 852 213
berwibawa
e. Berakhlak mulia dan dapat menjadi 3 653 217,67
teladan
Total 20 4257 212,85
3 Profesional a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan 4 814 203,5
pola pikir keilmuan yang mendukung
b. Mengusai standar kompetensi dan 5 1010 202
kompetensi dasar materi bimbingan dan
konseling
c. Mengembangkan materi bimbingan dan 3 616 205,3
konseling yang dimampu secara kreatif
d. Mengembangkan keprofesionalan secara 4 848 212
berkelanjutan
e. Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi 4 856 214
dan mengembangakan diri.
Total 20 4144 207,2
4 Sosial a. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, 6 1283 213,83
serta tidak diskriminatif
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, 5 1066 213,2
dan santun
c. Beradaptasi di tempat bertugas yang 4 864 216
memiliki keragaman sosial budaya.
d. Berkomunikasi dengan lisan maupun 5 1056 211,2
tulisan.
Total 20 4269 213,45
Total 84 16348 194,62

Anda mungkin juga menyukai