Kelas : XI DPIB
Kompetensi Dasar : 3.1 Memahami klasifikasi jalan
4.1 Menyajikan klasifikasi jalan
A. Definisi Jalan
Berdasarkan UU RI No 38 Tahun 2004 tentang Jalan mendefinisikan jalan adalah
prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta
di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel
Sedangkan berdasarkan UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan
Jalan yang diundangkan setelah UU No 38 mendefinisikan jalan adalah seluruh bagian
jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi Lalu
lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, di bawah
permukaaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan
kabel.
Prasarana lalu lintas dan angkutan jalan adalah ruang lalu lintas, terminal dan
perlengkapan jalan yang meliputi marka, rambu, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat
pengendali dan pengaman pengguna jalan, alat pengawasan dan pengamanan jalan serta
fasilitas pendukung.
B. Klasifikasi Jalan
Klasifikasi jalan adalah pengelompokkan jalan berdasarkan beberapa aspek yang
mempengaruhi kegunaannya. Menurut undang-undang no 38 tahun 2004 ada beberapa
aspek jalan yang diklasifikasikan :
1. Klasifikasi jalan menurut fungsinya
2. Klasifikasi jalan menurut wewenangnya
3. Klasifikasi jalan menurut kelasnya / muatan sumbunya
1. Klasifikasi jalan menurut fungsinya
a. Jalan Arteri
Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama
dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan
masuk (akses) dibatasi secara berdaya guna.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh jalan
arteri adalah :
- Kecepatan rencana > 60 km / jam
- Lebar badan jalan > 8,0 meter
- Kapasitas jalan lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata
- Jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana dan kapasitas
jalan dapat tercapai
- Tidak bole terganggu oleh kegiatan local, lalu lintas local
- Jalan arteri tidak terputus walaupun memasuki kota
b. Jalan Kolektor
Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata
sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh jalan
kolektor adalah :
- Kecepatan rencana > 40 km / jam
- Lebar badan jalan > 7,0 meter
- Kapasitas jalan lebih besar atau sama dengan volume lalu lintas rata-rata
- Jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana dan kapasitas
jalan tidak terganggu
- Tidak boleh terganggu oleh kegiatan local, lalu lintas local
- Jalan kolektor tidak terputus walaupun memasuki kota
c. Jalan Lokal
Jalan local merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat
dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan
masuk tidak dibatasi.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh jalan
lokal adalah :
- Jalan local tidak terputus walaupun memasuki desa
- Lebar jalan > 6,0 meter
- Kecepatam rencana > 20 km / jam
d. Jalan Lingkungan
Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.