Disusun Oleh:
Kelompok 6/Tingkat 3A
JURUSAN KEPERAWATAN
TA 2016/2017
Susunan Pemain Roleplay
Pada tanggal 28 November 2016 datang seorang pasien bernama Tn. K di Ruang
Penyakit Dalam RSSA Malang, dengan diagnosa medis ca colon. Setelah dilakukan
operasi dan dirawat beberapa hari di RS kondisi Tn. K mulai membaik, namun masih
terpasang colostomy bag di bagian perutnya. Tn.K sudah boleh di pulangkan dari RS
namun keluarga dan pasien meminta tolong perawat untuk mengajari cara perawatan
colostomy bag dirumahnya.
Dokter :“Kondisi bapak sudah membaik, bapak diperbolehkan untuk pulang. Salah
satu dari keluarga bisa mengurus administrasi terlebih dahulu dankarena bapak
terpasang kantong untuk beberapa hari kedepan sebaiknya dilakukan
perawatan secara rutin”
Tn.K : “Tapi dokter rumah saya jauh dari rumah sakit, apakah saya harus bolak
balik dirumah sakit biayanya nanti tambah banyak dong dokter”
Dokter : “Bapak tenang saja, saya punya solusinya bagaimana kalau bapak minta
bantu perawat yang ada dipuskesmas untuk merawat luka bapak, nanti saya
akan membuatkan surat pengantarnya:
Ny.K : “Ohhhh begitu ya dokter jadi kami tidak perlu bolak balik ke rumah sakit
yaa”
Dokter : “Iya bu, jadi bapak dan ibu bisa menunggu di rumah lalu perawat puskesmas
yang akan datang ke rumah. Bagaimana bapak dan ibu apakah bersedia, jika
setuju saya buatkan surat pengantarnya”
Dokter : “Ya sudah kalau begitu saya permisi dulu, saya akan membuatkan surat
pengantarnya, selamat pagi”
Ny.K : “Nduk kamu yang jaga bapak atau yang ngurus administrasi?”
Nn.K : “Enaknya bagaimana bu? Ya sudah ibu saya saja yang bayar administrasi,
ibu jaga bapak disini”
(1 Jam kemudian)
Dokter : “Ini bapak surat pengantarnya, nanti kalau sudah dirumah salah satu
keluarganya bisa datang ke puskesmas dan menunjukkan surat ini”
Nn.K : “Administrasinya sudah selesai bapak, bapak sudah boleh pulang ayo siap-
siap buk ditata barangnya, ayoo dek”
2. Fase Inisiasi
P1 : “Assalamualaikum, selamat pagi”
Adek K : “Waalaikumsalam, pagi”
P2 : “Apakah benar ini rumah Tn.K?”
Adek K : “Benar mbak ada apa ya mbak?”
P1 : “Kami perawat dari puskesmas yang akan melakukan perawatan homecare
pada Tn.K.”
Adek K : “Kak, kakak.. Sini kak”
Nn.K : “Ada apa dek? Eh ada suster ada apa ya sus. Ada yang bisa saya bantu?”
P1 : “Begini mbak nama saya Perawat X dan ini teman saya Perawat Y. Kami
dari RSSA akan melakukan perawatan homecare pada Tn.K”
Nn.K : “Oh iya itu bapak saya. Silahkan masuk suster-suster. Mari silahkan duduk.
Saya akan panggilkan mama dulu ya sus. Ibu yang lebih tahu soalnya”
P2 : “Baik mbak silahkan”
Ny.K : “Selamat pagi..Oh ini mbak mbak perawat dari rumah sakit ya?”
P2 : “Iya bu benar, kami akan melakukan perawatan home care pada tn.k selama
3 hari kedepan bu. Perkenalkan saya perawat y”
P1 : “dan saya perawat x bu”
Ny.K : “Iya mbak saya ny.k istrinya tn.k”
P1 : “Begini bu, sesuai dengan permintaan ibu kemarin waktu di puskesmas untuk
memberikan pengetahuan bagaimana cara perawatan colostomy bag Tn.K
dirumah, kami berdua yang akan memberikan hal tersebut selama 3hari
kedepan. Namun ada syarat yang harus kita sepakati bu (dijelaskan syarat dan
mengenai biaya juga). Bagaimana ibu apakah setuju ?”
Ny.K : “Oh iya mbak, saya setuju kalau begitu”
P1 : “Jika ibu setuju, silahkan membubuhkan tanda tangan ibu di lembar ini,
terimakasih bu”
P2 : “Bagaimana keadaan Tn.K sekarang? Apakah ada keluhan?”
Ny.K : “Iya mbak, suami saya sering mengeluh nyeri pada perutnya yang dipasang
kantong mbak.”
P2 : “Mungkin itu ada infeksi bu. Apakah sekarang kami boleh melihat kondisi
Tn.K?”
Ny.K : “Iya mbak silahkan. Mari saya tunjukkan kamarnya. Bapak sedang ada di
kamarnya”
P2 : “Permisi bapak. Perkenalkan kami perawat dari puskesmas yang akan
membantu merawat bapak. Saya Perawat Y dan ini rekan saya Perawat X.
Bagaimana keadaannya sekarang pak?Apa ada yang dikeluhkan?
Tn.K : “Ini mbak, daerah perut saya yang dipasang kantong kadang-kadang terasa
nyeri.
P1 : “Apa boleh saya periksa dahulu pak?”
Tn.K : “Iya mbak silahkan.”
Perawat memeriksa pasien.
3. Fase Implementasi
P2 : “Bapak, sudah sejak kapan bapak mengeluh nyeri pada bagian perut waktu
sebelum operasi?”
Tn.K : “Sudah 2 tahun yang lalu mbak?”
P2 : “Bolehkan kami tahu bagaimana bapak bisa terkena penyakit ini?Terus
bapak sudah mencoba berobat kemana saja?”
Tn.K : “Jadi begini mbak, saya dulu pernah ditugaskan di Kamboja. Nah selama
saya berada disana kan tidak ada yang membuatkan saya makan, dan sepulang
kerja saya sudah capek untuk membuat makanan sendiri, akhirnya saya
mengkonsumsi makanan instan dan saya minum minuman penambah energi
setiap harinya selama saya berada disana. Waktu saya pulang ke Indonesia
saya masih kebiasaan untuk makan dan minum seperti disaat berada di
Kamboja itu”
P1 : “Oh jadi begitu ya bapak, lalu bapak sudah mencoba berobat kemana saja?”
Tn.K : “Gini mbak, saya dulu tidak menyangka sakit seperti ini, jadi saya ya kalau
perut sakit cuman minum obat pereda nyeri saja mbak, trus waktu dapat
beberapa bulan kok tambah sakit, akhirnya sama istri saya dibawa ke RS itu
mbak, lah kok sudah didiagnosa kanker usus itu mbak, wiss wiis gak percoyo
tah aku mbak”(sambil sedikit bergurau)
P1 : “Selain mengidap penyakit ini, apakah bapak memiliki penyakit turunan?
Seperti darah tinggi atau kencing manis?”
Tn.K : “Oh,, kalau penyakit seperti itu tidak ada yang menderita di keluarga saya”
Ny.K : “Iya mbak tidak ada”
P1 : “Baik bapak dan ibu, tujuan kami datang disini untuk merawat luka sehabis
operasi bapak dan mengganti kantong colostomy yang sedang dipakai bapak.”
Adek K :”Mbak, bapak diapakan kok pakek plastic di kantongnya? Bapak masih sakit
ya pak?”
Tn K :”Tidak kok nak, bapak sudah agak sembuh?”
Nn K :”Tidak apa-apa dek, itu kantong buat bapak bisa buang air besar?”
Adek K :”La, bapak kalau BAB disitu? Kok bisa mbak?Kan nanti kalok bau gimana?”
Nn.K :”Enggak bauk, kan ada kantongnya jadi enggak bauk adek,”
Adek K :”Ohh,, jadi gitu. “
Tn.K : “Oh, jadi kantongnya ini harus diganti ya mbak?”
P2 : “Iya bapak, harus diganti agar tidak infeksi disekitar bekas luka operasi.
Selain itu kalau kantongnya sudah penuh juga harus diganti kan bu. Nah, nanti
akan dilakukan kira-kira 30 menit, kami juga akan mengajarkan bagaimana
merawat colostomy yang benar pada keluarga bapak tanpa bantuan dari
perawat.Bagaimana ibu dan bapak setuju?”
Ny.K : “Iya mbak, baik baik saya setuju”
Perawat 1 dan 2 sedang melakukan tindakan dan sambil mengajari bagaimana
mengganti kantong platik (colostomy bag) (pre memori)
P1 : “Ibu kantong yang dipasang di bapak bisa menggunakan kantok plastik biasa
yang dijual ditoko, ukurannya yang sedang saja ibu, jangan terlalu besar dan
jangan terlalu kecil.”
P2 : “Nanti kantongnya dapat ibu beri lubang ditengahnya sesuai denga ukuran
luka pada perut bapak dan pinggiran lubang pada plastik diberi perekat. Cara
semacam ini dapat menghemat pengeluaran karena pasti dibutuhkan banyak
dan tidak mungkin harus membeli ditoko medis dalam jumlah banyak.”
Ny.K : “Berarti kami tidak usah membeli diapotik, cukup seperti itu saja? Terima
kasih informasinya ya mbak?”
P1 : “Iya ibu, sama-sama. Bagaimana keadaannya sekarang?Apakah lukanya
masih sakit?”
Tn.K : “Sudah agak baikan mbak? Terimakasih banyak.”
P2 : “Untuk perawatan yang sudah kami ajarkan tadi, apakah bapak dan ibu sudah
mengerti?”
Ny.K : “Sudah paham mbak, tapi saya masih sedikit takut untuk melakukannya
sendiri.”
P2 : “Iya ibu, ini tidak langsung ibu untuk mencoba. Kami akan datang lagi besok
untuk merawat kembali dan mengajarkan secara langsung kepada ibu, besok
ibu boleh mencoba dengan kami.”
Ny.K : “Baik mbak kalau begitu”
4. Fase Terminasi
P1 : “Bapak lukanya sudah kami rawat dan bersihkan, kemungkinan besok kami
datang lagi untuk mengganti dan merawat luka bapak?”
P2 : “Iya bapak, lukanya tadi banyak kotoran dan warna luka memerah. Sekarang
sudah bersih dan apabila dikantongnya kotorannya sudah mulai penuh ibu
boleh mengganti seperti yang kami ajarkan tadi kepada ibu.Apakah ibu
mengerti atau mungkin ada pertanyaan?”
Ny. K : “Ya mbak saya sudah mengerti, namun kalau saya langsung menggantinya
saya masih takut mbak”
P1 : “Baiklah ibu, kalau begitu apabila kotorannya penuh dan ibu masih takut ibu
boleh menelpon kami, ini no telepon kami dan ini alamat kami ibu”
Ny.K : “Ohh begitu ya mbak, nanti kalau misalnya saya benar benar tidak bisa saya
menelpon mbaknya ya?Maaf mbak jika merepotkan”
P2 : “Baiklah ibu, tidak apa-apa. Kami juga terimakasih banyak sudah
memanfaatkan pelayanan homecare ini juga dengan sangat baik”
Ny.K : “Iya mbak saya mengucapkan banyak terimakasih ya mbak”
P2 : “Iya ibu sama-sama, kepuasan pasien ada kebahagiaan bagi kami sebagai
tenaga kesehatan. Kalau begitu kami pamit dulu ya bu.Terimakasih atas
waktunya”
Ny.K : “Sama-sama mbak. Saya, Bapak, dan keluarga mengucapkan banyak
terimakasih”
P1 :“Wassalamualaikum”
(Setelah beberapa hari telah dilakukan perawatan)