Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Electronic Health Record (EHR)
Electronic Health Record (EHR) merupakan kegiatan
mengkomputerisasikan isi rekam kesehatan dan proses yang berhubungan
dengannya.
Rekam Medis Kesehatan menurut Lampiran SK PB IDI No
315/PB/A.4/88 adalah rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas
pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medis/kesehatan kepada
seorang pasien. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan
Nomor:269/Menkes/PER/III/2008 tentang rekam medis menjelaskan bahwa
rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien (Bab I pasal 1).
EHR bukanlah sistem informasi yang dapat dibeli dan diinstall seperti
paket word-processing atau sistem informasi pembayaran dan laboratorium yang
secara langsung dapat dihubungkan dengan sistem informasi lain dan alat yang
sesuai dalam lingkungan tertentu.
EHR merupakan sistem informasi yang memiliki framework lebih luas
dan memenuhi satu set fungsi harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
Mengintegrasikan data dari berbagai sumber (Integrated data from multiple
source)
Mengumpulkan data pada titik pelayanan (Capture data at the point of care)
Mendukung pemberi pelayanan dalam pengambilan keputusan (Support
caregiver decision making).
Sedangkan Gemala Hatta menjelaskan bahwa EHR terdapat dalam sistem
yang secara khusus dirancang untuk mendukung pengguna dengan berbagai
kemudahan fasilitas untuk kelengkapan dan keakuratan data; memberi tanda
waspada; peringatan; memiliki sistem untuk mendukung keputusan klinik dan
menghubungkan data dengan pengetahuan medis serta alat bantu lainnya.
WHO juga memiliki pandangan yang berbeda tentang pengertian EHR,
yang berlandaskan pada beberapa perbedaan penerapan EHR di beberapa negara.
Namun demikian, WHO menjelaskan bahwa HER idealnya harus mampu:
Collect clinical, administrative and financial data at the point time;
Exchange data more easily between health professionals to facilitate continuing
care;
Measure clinical improvement and health outcomes, compare the outcomes
againts benchmarks and facilitate research and clinical trials;
Provide valuable statistical data in a timely and efficient manner to public
health and goverment ministries (such reporting of health data is important in the
detection and monitoring of disease outbreaks, as well as providing meaningful
and accurate statistics to measure the health status of the population; and
Support
management in administrative and financial reporting and other processes.
Sistem EHR secara umum merupakan suatu sistem pencatatan kesehatan
pasien yang yang terdapat pada berbagai lembaga kesehatan seperti administratif,
klinik, farmasi, radiologi, laboratorium dan sebagainya. Secara definisi, sistem
EHR merupakan kumpulan sistematis informasi kesehatan elektronik pasien
secara individu maupun dalam populasi, yang merupakan rekaman dalam format
digital dan dapat di share dalam berbagai media, melalui sistem informasi yang
terhubung dalam jaringan. Catatan tersebut dapat berisi berbagai jenis data
komprehensif maupun ringkasan, termasuk demografis, rekaman medis,
pengobatan dan alergi, status imunisasi, hasil tes laboratorium, gambar radiologi,
tanda-tanda vital, status personal seperti usia dan berat badan, serta informasi
tagihan.
Sistem EHR dikenal juga sebagai EPR (Electronic Patient Record) atau
EMR (Electronic Medical Record). Arsitektur rancangan dalam sistem EHR
terdiri dari beberapa komponen dan pengaksesan secara bersama-sama. Adapun
komponen utama pada sistem EHR, antara lain yaitu administratif, klinik (rumah
sakit, puskesmas dan klinik), radiologi, laboratorium, farmasi, input order dokter
dan klinis.
Dengan gambar dibawah akan menunjukkan arsitektur sistem EHR
secara konseptual. Dimana pada gambar tersebut terdapat beberapa komponen
saling terhubung.

Gambar 2.1 Arsitektur Konseptual HER


Menurut Johan Harlan, komponen fungsional EHR, meliputi:
1. Data pasien terintegrasi
Repository (gudang data) yang memusatkan data dari berbagai komponen
lain atau cara lain untuk mengintegrasikan data.
2. Dukungan keputusan klinik
Rules engine, yang menyediakan program logic yang dapatdipakai untuk
menunjang keputusan seperti: kewaspadaan dan pernyataan, daftar permintaan
(order set) dan protokol klinis.
3. Pemasukan perintah klinikus
Human interface, memperoleh data dalam waktu yang tepat bagi
pelayanan (at the point of care) dan kemampuan untuk mengakses data, aturan
dan proses data (mined data) melalui data agregat dan analisis data.
4. Akses terhadap sumber pengetahuan
Sumber pengetahuan, yakni membuat informasi yang selalu tersedia bagi
kepentingan sumber-sumber luar.
5. Dukungan komunikasi terpadu
Gudang data (data warehouse) data spesifik yang dapat diproses (yakni data
agregat dan data yang akan dianalisis) yang menghasilkan informasi yang amat
berguna.
Penyelenggaraan EHR di rumah sakit sejalan dengan adanya tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas. Keuntungan
peralihan dari paper-based pada EHR adalah menjamin kualitas perawatan
(quality of care) dan memicu produktivitas, antara lain:
• Mereduksi duplikasi pengujian
• Mereduksi kesalahan medis (medication errors)
• Mencegah efek kerugian dari konflik materi pengobatan/perawatan
• Mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pasien dan tenaga medis dalam
menunggu order medis, hasil test, diagnosa yang akurat, intervensi medis
• Mengeliminasi pengulangan visit yang tidak perlu
• Mereduksi kerja dengan kertas
• Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan,
• Tidak memerlukan gudang yang besar dalam penyimpanan arsip
• Penyimpanan data (record) pasien menjadi lebih lama
• EHR yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat
dipertanggung jawabkan
• Meningkatkan produktivitas bekerja
• Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pencatatan
• Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan cepat
diketahui
• Meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu
perawat berfokus pada pemberian asuhan
• Accessibility, legibility, artinya mudah dalam membaca dan mendapat informasi
klinik tentang semua pasien dan suatu lokasi.
2.1.2 Pengertian Health Level Seven (HL7) Message
Menurut Amatayakul Magret K dalam bukunya Electronic Health
Records: A Practical, Guide for Professionals and Organizations kriteria dari
EHR salah satunya mengintegrasikan data dari berbagai sumber (Integrated data
from multiple source) dan guna melakukan integrasi data tersebut, EHR dapat
didukung dengan Health Level Seven (HL7) message yang merupakan standar
untuk bertukar informasi antara aplikasi medis. Standar ini mendefinisikan format
untuk transmisi informasi terkait kesehatan. Informasi yang dikirim menggunakan
standar HL7 dikirim sebagai kumpulan dari satu atau lebih pesan, yang masing-
masing mengirimkan satu record atau item informasi terkait kesehatan.
Didirikan tahun 1987, Health Level Seven (HL7) adalah salah satu dari
beberapa standar ANSI (American National Standards Institute), yang telah
terakreditasi oleh SDO (Standards Developing Organizations. HL7 merupakan
organisasi yang mengembangkan standard bersifat non profit, dimana misinya
adalah menyediakan standar untuk pertukaran data, integrasi, share dan
penyimpanan informasi kesehatan elektronik untuk mendukung praktis klinis dan
mendukung managemen, mengirimkan dan mengevaluasi pelayanan kesehatan.
Dapat dikatakan HL7 bukan standar arsitektur aplikasi dan basis Data namun HL7
merupakan standar pertukaran data secara elektronik dalam bentuk messaging
standard.

Gambar 2.2 Antarmuka tanpa HL7

Gambar 2.3 Antarmuka tanpa HL7


HL7 atau Health Level Seven maksudnya Layer ke tujuh dari OSI Model
yang diaplikasikan dalam konsep healthcare system. Penerapan model OSI atau
Open System Interconnection yang mengatur konsep protocol layers terdiri dari 7
layers. HL7 berada di posisi aplikasi atau di layer ke 7 dan berbasis pada aplikasi
healthcare. HL7 menerbitkan suatu framework berupa template struktur data
berdasarkan Reference Information Model (RIM) yang berisi spesifikasi tabel dan
field sesuai kebutuhan sistem administrasi di klinik maupun rumah sakit secara
spesifik. Template tersebut akan dijadikan sumber acuan standar bagi para
pengembang aplikasi software.
HL7 interface engine adalah interface atau mesin integrasi yang dibuat
khusus untuk industry sarana pelayanan kesehatan. Interface tersebut merupakan
system yang ada dengan menggunakan standard messaging protocol, dikarenakan
rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain biasanya mempunyai system
yang berbeda untukberbagai aspek pelayanan yang mereka miliki. Mereka
seringkali tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. HL7 memecahkan masalah
tersebut dengan menyediakan framework untuk bertukar data, integrasi, berbagi,
pengambilan data dari informasi kesehatan elektronik.
2.1.1 Pemanfaatan HL7 pada EHR
Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan berkembang sangat pesat akhir
akhir ini. Bermula dari sistem informasi yang terisolasi di masing-masing rumah
sakit ataupun organisasi pelayanan kesehatan primer. Hal ini menyebabkan
kondisi spesifik yang dihadapi.
Saat ini di Indonesia tercatat sekitar 1300 RS dan ribuan puskesmas
(Menkes RI) yang tentunya pemerintah perlu memikirkan rancangan induk (grand
disain) EHR yang disusun secara strategis per regional meliputi wilayah Indonesia
Timur, Tengah dan Barat. Rancangan HER tersebut tentunya harus dapat
mengatasi hal-hal yang sering terjadi pada rekam medis berbasis kertas antara
lain: (1) Aksesibilitas informasi kesehatan pasien belum real time, (2)
kelengkapan, keakuratan dan keamanan informasi kesehatan pasien masih rendah,
(3) Pemanfaatan data pasien dalam pengambilan keputusan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi di sarana pelayanan kesehatan oleh para pengelola
sarana pelayanan kesehatan belum optimal, (4) Data pasien belum dioptimalkan
oleh para tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan secara
berkesinambungan dalam rangka pelayanan yang efektif dan efisien.
EHR terdefinisikan sebagai pencatatan pelayanan kesehatan dalam paket
format proses komputer yang dapat terbaca tetapi dapat diperluas termasuk di
dalamnya dimanipulasi dalam program dan proses otomatis. (ISO TC 215,
ISO/TR 20514).
Interoperability dalam EHR didefinisikan sebagai kemampuan dua atau
lebih aplikasi untuk berkomunikasi secara efektif tanpa melakukan kompromi
ketika melakukan transmisi EHR. Sangat penting untuk mengembangkan standar
secara nasional dan internasional untuk HER agar dapat :
Bertukar data informasi pasien antara profesi kesehatan dalam berbagai macam
pelayanan kesehatan
Bertukar data informasi pasien antara berbagai macam organisasi, lingkup
enterprise, regional atau system nasional bahkan antar negara.
Mendukung interoperability antara aplikasi dari pembuat yang berbeda
Terdapat dua tipe interoperability yang sesuai untuk tujuan tersebut yaitu
functional interoperability dan semantic interoperabilityI. Functional
interoperability berkaitan dengan pertukaran informasi antara dua atau lebih
sistem dalam format yang dapat dibaca oleh manusia. Sedangkan Semantic
interoperability berkaitan dengan pertukaran informasi antara dua atau lebih
system dalam format yang terproses computer dan diterima system. Untuk
memenuhi Semantic
Interoperability ada persyaratan yang harus terpenuhi yaitu
Standarisasi EHR reference model, berkaitan dengan EHR struktur
Standarisasi service interface, berkaitan dengan semantic interface antara EHR
dan service lain
Standarisasi dalam domain-spesific consept models, berkaitan dengan
archetypes dan template untuk domain konsep yang berbeda.
Standarisasi terminology, berkaitan dengan bahasa yang digunakan dalam
archetypes.
Dua persyaratan awal berkaitan juga dengan functional interoperability.
Informatika sarana pelayanan kesehatan penuh dengan berbagai macam standar
yang membantu untuk menyusun berbagai aspek aplikasi di pelayanan kesehatan.
Aplikasi dibangun dari standar tersebut untuk penyimpanan dan struktur semantic.
Terdapat berbagai interoperability dalam EHR di Amerika dan Eropa diantaranya
adalah
ISO adalah organisasi internasional untuk standarisasi yang telah diakui di 157
negara. ISO memproduksi standar EHR terbatas pada struktur dan fungsi HER
serta system yang diproses dalam EHR
CEN adalah European Committee for Standardisation, yang terlibat dalam
pengembangan multidisiplin standar termasuk system di pelayanan kesehatan.
CEN dipakai di Uni Eropa dan beberapa negara di luar Eropa
HL7 adalah Health Level Seven, merupakan salah satu American National
Standards Institute (ANSI), terstandarisasi oleh American National Standards
Institute (ANSI)-yang bergerak di area pelayanan kesehatan. HL7 dipakai di
Amerika, Eropa, Asia dan Australia. Tujuannya adalah menyediakan standar
untuk pertukaran data antara berbagai tipe aplikasi computer. HL7 domain
termasuk data klinis dan administrative.
DICOM – Digital Imaging and Communication in Medicine adalah asosiasi
industry medis dan organisasi profesi medis, berada di bawah the National
Electrical Manufacturers Association (NEMA). Mereka telah membuat DICOM
sebagai standar untuk komunikasi gambar medis. Standar ini mengatur pertukaran
gambar medis dan informasi yang berkaitan.
Pemilihan HL7 dalam pembangunan HER ini karena HL7 menerbitkan
suatu framework berupa template struktur data berdasarkan Reference
Information Model (RIM) yang berisi spesifikasi tabel dan field sesuai kebutuhan
sistem administrasi di klinik maupun rumah sakit secara spesifik. Template
tersebut mendukung karena :
Template tersebut akan dijadikan sumber acuan standar bagi para pengembang
aplikasi software.
Human-to-Human Communication - templates ini menyediakan konsep atau struktur
bagi suksesnya komunikasi antar orang dalam suatu institusi ataupun antar
kelompok organisasi yang membutuhkan pertukaran informasi khususnya
informasi dalam bidang medis.
Constraint and validation of computer-to-computer messages – templates ini digunakan
untuk merancang validasi atau verifikasi input data dalam suatu medical system.
Construction - templates untuk mengarahkan dan mengatur informasi pada media input
data. Selain itu mendefinisikan field-field apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah
informasi data, apa saja tipe datanya, nilai field-field tertentu dalam sebuah
medical system dll.
Predication - templates untuk memastikan output apa saja yang dibutuhkan pada suatu
sistem atau sub-system determine, contohnya apa saja yang perlu diinformasikan
berkenaan dengan deskripsi hasil test laboratorium, dan informasi apa saja yang
dapat dimanfaatkan untuk para pengambil keputusan seperti dokter dll untuk
membantu klien.
Description - templates ini menjelaskan hubungan antara elemen yang dapat dilihat dari
sebuah sistem.
Selain itu terdapat HL7 interface engine, dengan melalui HL7 interface
engine sarana pelayanan kesehatan dapat mengambil manfaat informasi yang telah
ada tanpa melakukan investasi besar lagi dengan teknologi baru, biaya yang
murah serta tanpa menganggu sistem yang telah ada. Disamping itu terdapat
peluang untuk berhubungan dengan sistem di luar sarana mereka.
Alasan lain menggunakan HL7 adalah biasanya rumah sakit dan organisasi
kesehatan lainnya memiliki banyak sistem komputer yang berbeda digunakan
untuk segala sesuatu dari catatan penagihan untuk pelacakan pasien.Semua sistem
harus berkomunikasi dengan satu sama lain (atau "interface") ketika mereka
menerima informasi baru, tetapi tidak semua melakukannya. HL7 menetapkan
sejumlah standar yang fleksibel, pedoman, dan metodologi di mana sistem
berbagai kesehatan dapat berkomunikasi satu sama lain. Pedoman atau standar
data adalah seperangkat aturan yang memungkinkan informasi untuk dibagikan
dan diproses dengan cara yang seragam dan konsisten. Standar-standar data
dimaksudkan untuk memungkinkan organisasi kesehatan untuk dengan mudah
berbagi informasi klinis.Secara teoritis, kemampuan untuk bertukar informasi
harus membantu untuk meminimalkan kecenderungan untuk perawatan medis
secara geografis terisolasi dan sangat bervariasi.
HL7 mengembangkan standar konseptual (misalnya, HL7 RIM ), standar
dokumen (misalnya, HL7 CDA ), standar aplikasi (misalnya, HL7 CCOW ), dan
standar pesan (misalnya, HL7 v2.x dan v3.0).Pesan standar sangat penting karena
mereka mendefinisikan bagaimana informasi dikemas dan dikomunikasikan dari
satu pihak kepada pihak lain. Standar tersebut mengatur jenis bahasa, struktur dan
data yang diperlukan untuk integrasi mulus dari satu sistem ke sistem lain. HL7
meliputi siklus hidup lengkap dari sebuah spesifikasi standar termasuk
pengembangan, adopsi, pengakuan pasar, pemanfaatan, dan kepatuhan. Bisnis
menggunakan standar HL7 membutuhkan keanggotaan organisasi dibayar dalam
HL7 HL7 Anggota Inc dapat mengakses secara gratis standar dan non anggota
dapat membeli standar dari HL7 atau ANSI.

2.1.3 Peran EHR di Praktik Keperawatan


 Building an innovation Electronic Nursing Record pilot structure with
nursing clinical pathway
(Angelica at.al, 2006) menyatakan dalam proses keperawatan yang
terdiri dari 5 tahapan yang dibutuhkan perawat dalam mengelola
banyak data dan informasi sedangkan jumlah perawat yang ada
tidak seimbang, hal ini membutuhkan keterampilan agar
cakap/mampu dalam menyusun perencanaan dan melakukan proses
yang efektif efisien dan benar. Dengan menggunakan tekhnologi
computer maka akan menghasilkan kualitas pelayanan yang baik,
berpusat pada pasien dan perawatan kesehatan yang efisien. Selain
itu dapat mempermudah pengambilan keputusan untuk melakukan
tindakan keperawatan tahap demi tahap.
 Computerized nursing process in critical care unit using the ICNP-Beta
2
(Sasso, et al, 2006) menjelaskan bahwa proses keperawatan adalah
pendekatan penyelesaian masalah secara asertif untuk
mengidentifikasi masalah pasien. Di CCU di dapatkan perawatan
yang kompleks, perubahan kondisi klinis pasien yang selalu
berubah secara konstan dan meningkatnya informasi pasien dimana
akan mempengaruhi proses keperawatan dan kualitas perawatan.
Dilakukan pendokumentasian proses keperawatan dengan
menggunakan ICNP Beta 2 meliputi perencanaan, perkembangan,
modifikasi hal penting dan evaluasi proses. Dengan
pendokumentasian menggunakan sistem di atas maka
memungkinkan adanya modifikasi evaluasi, mudah ditegakkan,
informasi keperawatan lebih jelas dan dapat mempercepat deteksi
kesalahan. Sistem informasi ini pada dasarnya akan membuat
perawat secara eksplisit dapat mengambil keputusan klinis
terhadap pasiennya.
 Analysis of electronic nursing record based on the ICNP
(Chung, 2006) menitikberatkan pada penggunaan sistem ENR
setelah sekian lama menggunakan pendokumentasian keperawatan
secara naratif dengan menggunakan kertas. Penelitian ini dilakukan
di RS Bundang Seoul, mereka menganalisa pendokumentasian
keperawatan secara naratif berdasarkan lembaran pada pasien
bedah dibandingkan dengan ENR sistem. Ditemukan bahwa
ternyata mereka membutuhkan konsep baru pada ICP untuk
meningkatkan ekspresi pada catatan keperawatan khususnya dalam
mendeskripsikan tindakan keperawatan.
 E-Nursing documentation as a tool for quality assurance
(Rajkovic, 2006) mengatakan bahwa dokumentasi keperawatan
merupakan salah satu jaminan kualitas suatu pelayanan kesehatan,
hal ini bisa dicapai dengan menggunakan sistem
pendokumentasian yang canggih diantaranya dengan
menghadirkan model penyediaan data based dan menggunakan
software prototype untuk mengatur pendokumentasian
keperawatan. Secara umum sistem ini disusun dengan
menyediakan data dasar yang terintegrasi dengan diagnosa dan
intervensi keperawatan sampai dengan tindakan apa yang harus
dilakukan perawat untuk 1 diagnosa. Perawat hanya membutuhkan
waktu beberapa menit untuk log in dengan password untuk
kemudian meng-klik itrm-item data sampai dengan
implementasinya. Ini lebih mudah, efektif dan efisien.

 New method of realization of nursing diagnosis based on 3N in an


electronic medical record system
(Kim, 2007) menyuguhkan metode penentuan diagnosa
keperawatan berdasarkan Nanda, NIC, NOC dengan menggunakan
EMR system. Sistem ini memberikan solusi untuk memutuskan
diagnosa mana yang dipilih sesuai dengan situasi variabel yang
ada. Proses yang ada dalam sistem tersebut adalah 1)
mengumpulkan bermacam-macam diagnosa medis dari seluruh
pasien dalam 1(satu) departemen, 2) menyusun perencanaan
keperawatan individu dari diagnosa medis tersebut, 3) memilih
aktifitas keperawatan yang nyata dari rencana keperawatan, 4)
memilih diagnosa keperawatan dari aktifitas keperawatan yang
dipilih, 5) menyusun intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa
keperawatan, 6) menambahkan aktifitas keperawatan ke dalam
intervensi keperawatan, dan 7) menyusun data dasar dari variabel
situasi berasal dari aktifitas keperawatan yang dihubungkan dengan
diagnosa keperawatan. Dalam kenyataannya, ternyata aktifitas dan
intervensi dalam NIC tidak sepenuhnya bisa dipraktikkan atau
tidak sesuai sepenuhnya dengan kondisi lapangan, oleh karena itu
dititikberatkan pada diagnosa keperawatan untuk kemudian
menyusun aktifitas dan intervensi beserta dengan hasil.

2.1.4 Peran EHR di Edukasi Keperawatan


 Dokumentasi klinis menangani catatan kemajuan baik yang langsung
masuk ke dalam sistem atau melalui catatan standar terstruktur. Sistem
pengenalan suara juga dilihat sebagai metode entri data.
 Physician Order Entry (POE) Digunakan untuk memesan tes
diagnostik dan obat. Beberapa sistem juga memeriksa interaksi obat
dan kewaspadaan untuk pasien alergi.
 Layanan pemesanan memudahkan pemesanan atau janji antara pasien
dan dokter
 Komunikasi/pesan memfasilitasi komunikasi antara rumah sakit,
dokter umum, apotek, dan laboratorium.
 Hasil bagi Manajemen peringatan hasil yang abnormal, trend / grafik.
 Penagihan Coding intervensi (modul ini sangat bervariasi sesuai
dengan organisasi dan pembiayaan sektor kesehatan).
 Decision Support /pendukung keputusan Ada banyak modul
pendukung keputusan digunakan, tergantung organisasi dimana
mereka dikembangkan.
SUMBER :

https://www.kompasiana.com/lennyr/5518dce5813311d5719de0b3/penerapan-
dokumentasi-keperawatan-elektronik-dalam-praktek-keperawatan-sebagai-aplikasi-
dari-teknologi-informasi-keperawatan

https://www.kompasiana.com/pocutt/5519591e813311ec769de0b0/pendokumentasia
n-keperawatan-menggunakan-electronis-health-record-ehr-system

Anda mungkin juga menyukai