Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN PENGELOLAAN DANA POSYANDU
DI DESA DANGIN PURI KELOD DENPASAR

Oleh:
Kmg Agus Satrya Pramudana, ST.,M.Com
I Gusti Made Suwandana, SE., MM
I Gst Bgs Honor Satrya, B.bus Com.,MIB
I Gst Agung Ketut Gede Suasana, SE., MM

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2015
A. ANALISIS SITUASI

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan


nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal (Depkes RI, 2004). Keberhasilan pembangunan
kesehatan Indonesia tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat dan swasta, oleh karena
itu Kementerian Kesehatan menetapkan Visi yaitu: Masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan”, dengan salah satu misi “Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani”. Untuk mencapai visi
dan misi tersebut, diperlukan kegiatan yang dapat menciptakan partisipasi masyarakat di
bidang kesehatan, adapun kegiatan yang dapat menciptakan partisipasi masyarakat
dibidang kesehatan salah satunya ialah Posyandu. Pentingnya pembangunan kesehatan,
telah diakui oleh semua pihak. Hasil pengamatan, pengalaman lapangan sampai
peningkatan cakupan program semuanya membuktikan bahwa peran serta masyarakat
sangat menentukan terhadap keberhasilan, kemandirian dan kesinambungan pembangunan
manusia. Peran serta masyarakat itu semakin menampakkan sosoknya, setelah munculnya
posyandu sebagai salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang
merupakan wujud nyata peran mereka dalam pembangunan kesehatan (Depkes RI,
1997).Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk bersama masyarakat dalam
penyelengaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006).
Betapa pentingnya keberadaan posyandu di tengah – tengah masyarakat yang mana
posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat.

Dalam kegiatan posyandu, masyarakat dapat sebagai pelaksana sekaligus pihak yang
memperoleh pelayanan kesehatan serta Keluarga Berencana. Di samping itu wahana ini
juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk tukar menukar informasi, pendapat dan
pengalaman serta bermusyawarah untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi
baik berbagai masalah keluarga ataupun masyarakat itu sendiri. Sebagai dasar terbentuknya
posyandu ialah bertitik tolak dari definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat menurut Winslow
(1920), yang mana di sebutkan bahwa diharapkan masyarakat itu berusaha untuk dapat
menanggulangi masalah kesehatannya sendiri. Dari penjelasan tersebut diatas terlihat
bahwa wadah yang paling tepat untuk peran serta masyarakat tersebut ialah “Posyandu”
(Sembiring, 2004). Dalam kegiatan posyandu tersebut tidak terlepas dari peran serta
masyarakat, petugas kesehatan serta sektor- sektor yang terkait dalam membantu melayani
keluhan-keluhan masyarakat di lingkungannya, oleh sebab itu diperlukan adanya kerjasama
yang dinamis dan produktif yang melibatkan semua sektor terkait yaitu pemerintah, swasta
dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kemandirian posyandu. Salah satu bentuk
sumber daya dan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan yaitu Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) dibentuk oleh,dari dan untuk masyarakat itu sendiri.

Posyandu merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang dikelola oleh
masyarakat dengan dukungan teknis petugas puskesmas. Pada dasarnya kesehatan
merupakan kebutuhan manusia yang utama sebagai ukuran kualitas hidup yang mendasar
sekali dan yang harus dipenuhi oleh setiap orang, karena dengan kesehatan akan
memungkinkan setiap orang untuk melakukan kegiatan dalam rangka mencukupi kebutuhan
hidup yang lain. Sejalan dengan hal tersebut maka kesehatan harus selalu diusahakan oleh
setiap pribadi, keluarga dan masyarakat sehingga pada saatnya mereka dapat hidup layak
dari sisi kesehatan. Pembangunan nasional dalam bidang kesehatan melalui program
posyandu adalah pembangunan sumber daya manusia untuk tujuan optimasi derajat
kesehatan masyarakat yang diukur dengan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran
hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup yang juga menjadi
komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM).Tujuan utama posyandu ialah penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya
pemberdayaan masyarakat. Sasaran dari pelayanan posyandu ialah seluruh masyarakat
terutama bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, serta Wanita Usia Subur (WUS) dan
Pasangan Usia Subur (PUS).

Kegiatan posyandu terdiri dari Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB),
imunisasi, perbaikan gizi, pencegahan dan penanggulangan Diare. Posyandu memiliki
keterkaitan dalam pembangunan manusia, keterkaitan tersebut dapat dilihat dari upaya
penurunan AKI dan AKB di Indonesia. Di Indonesia data SDKI (Survey Demografi Kesehatan
Indonesia) tahun 2007, AKI di Indonesia adalah 228/100.000 KH, dan AKB 34/1.000 KH.
Sedangkan menurut data SDKI (Survey Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 2012
sampai sekarang, AKI di Indonesia adalah 359/100.000 KH, dan AKB 32/1.000 KH. Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa AKI masih sangat tinggi sedangkan AKB menurun selama 7
tahun terakhir. Sementara target Mdg’s 2015 yang harus dicapai Indonesia ialah AKI
sebesar 102/100.000 KH dan AKB sebesar 24/1000 KH. Dari data tersebut dapat dilihat
bahwa AKI dan AKB masih sangat tinggi dikarenakan Indonesia gagal mencapai target
MDG’s 2015 untuk mengatasi persoalan tersebut diperlukan revitalisasi posyandu dan
penerapan manajemen yang baik pada posyandu sehingga menimbulkan jalan keluar atas
permasalahan AKI dan AKB tersebut. Tujuan Posyandu untuk menurunkan AKB dan AKI
ialah untuk meningkatkan usia harapan hidup manusia di Indonesia. Apabila usia harapan
hidup manusia di Indonesia meningkat berarti kualitas hidup manusia di Indonesia menjadi
lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas manusia pembangunan dari berbagai sisi
secara nasional di Indonesia.

Giatnya pemerintah mencanangkan sosilisasi dan pengenalan jiwa dan kegiatan


kewirausahaan sejak usia dini, memberikan angin segar kepada setiap lini masyarakat untuk
berlomba membuat usaha kreatif dan inovatif yang dapat dijual dan memberikan keuntungan
atau profit yang tinggi. Kewirausahaan (enterpreneurship) adalah sikap kreatif, inovatif,
berani mengambil keputusan dan bisa mengelola sesuatu sehingga menjadi lebih baik dan
menguntungkan (Ciputra dalam Kompas, 2009 Kewirausahaan saat ini tidak hanya dimiliki
oleh bidang bisnis dan ekonomi saja, bisa menyasar semua aspek dan bidang dalam
kehidupan masyarakat (Kompas, 2009). Contohnya bidang kesehatan, jiwa kewirausahaan
bisa dilakukan oleh tenaga medis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap
masyarat. Dimana hasil yang diperoleh adalah meningkatnya kepuasan pasien dan
mengurangi masalah kesehatan yang ada.

Seperti halnya masalah gizi kurang dan gizi buruk pada balita masih merupakan masalah
kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius. Kejadian gizi buruk pada balita
berdasarkan data perbandingan berat badan menurut umur adalah sebesar 1,7% dan gizi
kurang sebesar 9,2%. Terlebih lagi pada masyarakat yang bertempat tinggal di daerah yang
memiliki sumber daya alam yang terbatas dan relatif sulit memenuhi kebutuhan pangan.
Terlebih lagi dengan rendahnya tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan masyarakat dan
tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan dana posyandu yang minim
membuat beberapa program dan kegiatan posyandu tidak berjalan maksimal. Hal ini dapat
diketahui dari masih adanya kasus gizi buruk dan gizi kurang di setiap setiap tahunnya. Pada
tahun 2007 kejadian kurang gizi pada balita adalah sebesar 3,37%.. Sedangkan kejadian gizi
buruk 0,9% di tahun 2010 dan sebesar 0,33% di tahun 2011. Dari hasil wawancara dapat
diketahui bahwa dana untuk pelaksanaan program pemantauan gizi di wilayah kerja
Puskesmas Kubu II diperoleh dari APBD dan anggaran PNPM mandiri. Namun jumlahnya
dirasakan masih sangat minim dan tidak cukup untuk pelaksanaan posyandu dalam setahun
Rp. 200.000 per thn per masing2 posyandu, dimana terdapat 6 posyandu di Desa Dangin
Puri Klod Denpasar. Berkaitan dengan keadaan tersebut, maka dipandang perlu untuk
melakukan penyuluhan dan pengenalan kewirausahaan untuk dapat mengelola dan
menambah dana posyandu, dengan sasaran awal adalah kader posyandu di Desa Dangin
Puri Kelod Denpasar.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pengamatan sebelumnya di Desa Dangin Puri Kelod Denpasar, diketahui


bahwa selain tingkat ekonomi masyarakat, pengetahuan ibu balita mengenai gizi relatif
rendah, masalah dana untuk program posyandu yang dirasa sangat rendah dan tidak dapat
mendukung banyaknya program yang harus dilaksanakan oleh kader posyandu dalam 1
(satu) tahun periode kegiatan sebesar Rp. 200.000. Dana tersebut untuk pelaksanaan
program pemantauan gizi di Desa Dangin Puri Kelod Denpasar diperoleh dari APBD dan
anggaran PNPM mandiri. Namun jumlahnya dirasakan masih sangat minim dan tidak cukup
untuk pelaksanaan masing masing posyandu dalam setahun Rp. 200.000.
Di lain pihak, endahnya tingkat sosial ekonomi dan pengetahuan ibu juga merupakan salah
satu faktor kurangnya ide dan cara pengelolaan dana yang tepat agar anggaran yang
diberikan pemerintah dapat memenuhi pelaksanaan program dan kegiatan posyandu.
Dengan demikian program peningkatan pengetahuan kader posyandu dalam kewirausahaan
agar dapat mengelola dana posyandu di Desa Dangin Puri Kelod Denpasar.

C. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut.


1. Memberikan pengetahuan kader posyandu tentang arti dan jiwa kewirausahaan.
2. Memperbaiki pemahaman dan kesadaran pentingnya kewirausahaan yang kreatif
dan inovatif agar dapat memperoleh tambahan pendapatan keluarga kader
posyandu.
3. Meningkatkan taraf hidup keluarga kader posyandu yang berlandaskan pada
kemampuan individu dan ketersediaan sumber daya yang ada di sekitar, sehingga
nantinya diharapkan dapat ditiru dan diterapkan oleh masyarakat desa.

D. MANFAAT KEGIATAN
Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kader posyadu untuk dapat berpikir
kreatif dan inovatif berlandaskan kewirausahaan agar diperoleh nilai (value) dan
keuntungan (profit) yang lebih untuk dapat mendukung dan meningkatkan program
kesehatan masyarakat di desa. Sehingga nantinya dipakai sebagai contoh kepada
masyarakat sebagai alternatif usaha untuk memperoleh pendapatan tambahan. Secara
tidak langsung berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Desa Dangin
Puri Kelod Denpasar.

E. PEMECAHAN MASALAH

Dalam program ini, metode pemecahan masalah yang akan diterapkan adalah
pendidikan kewirausahaan dengan penyuluhan dan pembekalan kemampuan untuk
mengenal dan membuat kegiatan bisnis yang dapat meningkatkan pendapatan dan taraf
hidup kader posyandu dan masyarakat desa pada umumnya. Pemberian contoh dan
kasus bisnis kewirausahaan yang dapat memotivasi dan melahirkan ide dan jiwa
kewirausahaan kader posyandu yang dapat dimulai dari tingkat rumah tangga maupun
lingkup yang lebih luas.

F. KHALAYAK SASARAN STRATEGIS

Sasaran kegiatan ini adalah kader posyandu Desa Dangin Puri Kelod Denpasar yang
merupakan peran kunci dalam program penanggulangan masalah kurang gizi pada balita
di desa tersebut. Dimana masalah yang terjadi adalah dana yang diperoleh dari
beberapa pihak untuk menjalankan program tersebut dirasa tidak mencukupi. Sehingga
peran kader posyandu yang kreatif, inovatif dan berjiwa kewirausahaan sangat
diperlukan untuk memperoleh tambahan pendapatan, yang nantinya diharapkan dapat
meneruskan program dan kegiatan posyandu di Desa Dangin Puri Kelod Denpasar.

G. METODE KEGIATAN

Metode kegiatan adalah dengan ceramah dan diskusi yang akan dilakukan oleh staf
dosen yang memahami bidang ilmu ekonomi manajemen, khususnya berkaitan dengan
kewirausahaan. Jika kebutuhan dana dirasa merupakan hal penting untuk merangsang
untuk memulai kegiatan usaha kader posyandu, diusahakan diberikan bantuan dana
seadanya untuk beberapa kader posyandu yang memenuhi syarat. Yang nantinya akan
di lakukan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan dana dan usaha yang
dilakukan, jika hasilnya memuaskan akan diberikan bantuan dana atau dicarikan sponsor
dana dari pihak swasta. Sehingga nantinya hasilnya ingin dicapai adalah rasa ingin
mencoba dari kader lain, melihat kesuksesan dari penerima bantuan yang telah sukses
mengelola dana bantuan dan menjalankan usaha (efek panutan/contoh).

H. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan September Oktober Nopember Tempat Pelaksana


1. Observasi Posyandu Tim
lapangan dan Desa Dangin pengabdian
penjajagan kepada Puri Kelod
pihak terkait Denpasar
dengan program
2. Persiapan alat Kampus FEB Tim
dan materi UNUD pengabdian
Pelaksanaan Desa Dangin Tim
Penyuluhan Puri Kelod pengabdian
Denpasar
Penyusunan Kampus FEB Tim
laporan UNUD pengabdian
Penyerahan Kampus FEB Tim
laporan UNUD pengabdian

I. RENCANA EVALUASI
Evaluasi akan dilakukan secara bertahap yaitu meliputi evaluasi perencanaan, proses
pelaksanaan dan output. Proses pelaksanaan dikatakan berhasi apabila persiapan yang
dilakukan sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan dan peserta yang hadir dalam
kegiatan penyuluhan dan demonstrasi sekitar 80% dari target. Sedangkan evaluasi output
akan dilakukan dengan mengadakan pretest sebelum kegiatan diadakan untuk mengukur
tingkat pengetahuan peserta sebelum kegiatan penyuluhan, dan posttest dilakukan untuk
mengetahui pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan dan peningkatan
pengetahuan peserta tentang arti penting kewirausahaan dalam peningkatan taraf hidup
kader posyandu.

K. ORGANISASI PELAKSANA
1. Ketua Pelaksana
1.1Nama Lengkap dan Gelar : Komang Agus Satrya Pramudana, ST., M.Com
1.2 Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda Tk.I/ IIIB/ 197608222003121001
1.3 Jabatan : Asisten Ahli
1.4 Bidang Keahlian : Ekonomi/ Manajemen
1.5Jangka Waktu Penelitian : 6 Jam/minggu
2. Anggota Pelaksana I
2.1. Nama Lengkap dan Gelar : I Gusti Made Suwandana, SE., MM
2.2 Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda Tk.I/ IIIB / 198112012009121002
2.3 Jabatan : Asisten Ahli
2.4 Bidang Keahlian : Ekonomi / Manajemen
2.5 Jangka Waktu Penelitian : 6 Jam/minggu
3. Anggota Pelaksana II
3.1 Nama Lengkap dan Gelar : I Gusti Bagus Honor Satrya, B.bus Com., MIB
3.2 Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda Tk.I / IIIB/ 198212312009121002
3.4 Jabatan : Tenaga Pengajar
3.4 Bidang Keahlian : Ekonomi / Manajemen
3.5 Jangka Waktu Penelitian : 6 Jam/minggu

4. Anggota Pelaksana III


4.1 Nama Lengkap dan Gelar : I Gst Agung Ketut Gede Suasana, SE., MM
4.2 Pangkat/Golongan/NIP : Pembina/ IVa/ 196005211986031021
4.3 Jabatan : Lektor Kepala
4.4 Bidang Keahlian : Ekonomi/ Manajemen
4.5 Jangka Waktu Penelitian : 6 Jam/minggu

l.LAPORAN BIAYA

No. Jenis Pengeluaran Volume/ Biaya Jumlah Biaya


Satuan Persatuan per jenis
(Rp) Pengeluaran
(Rp)
1. Alat dan Bahan:
Pengadaan materi 50 lembar 5.000,- 250.000,-
ATK 1 set 100.000,-
Spanduk 1 set 200.000,-
Artikel Kewirausahaan 50 set 20.000,- 100.000,-
2. Biaya Transport 500.000,-
3. Sewa alat
LCD 1 buah 200.000,-
Layar 1 buah 200.000,-

4. Konsumsi (Nasi dan Snack) 50 orang 25.000 1.250.000,-


5 Pengetikan dan penggandaan 20 buah 15.000 300.000,-
proposal dan laporan
6 Dokumentasi :
-Cuci cetak foto digital 40 lembar 2.500 100.000,-
7. Kontribusi ke PKK 500.000,- 1.000.000,-
8. Biaya Kerohanian 2 set 100.000,- 200.000,-
9. Akomodasi dan Konsumsi 4 orang 250.000,- 2.000.000,-
Pelaksana Pengabdian
TOTAL 7.500.000,-
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
1. Nama Lengkap : Komang Agus Satrya Pramudana, ST., M.Com
NIP : 196809141999032001
P.S./Fakultas : Ekonomi/ Manajemen
Status dalam Pengabdian : Ketua
2. Nama Lengkap : I Gusti Made Suwandana, SE., MM
NIP : 198112012009121002
P.S./Fakultas : Ekonomi/ Manajemen
Status dalam Pengabdian : Anggota
3. Nama Lengkap : I Gusti Bagus Honor Satrya, B.bus Com., MIB
NIP : 198212312009121002
P.S./Fakultas. : Ekonomi/ Manajemen
Status dalam Pengabdian : Anggota
4. Nama Lengkap : I Gst Agung Ketut Gede Suasana, SE., MM
NIP : 196005211986031021
P.S./Fakultas. : Ekonomi/ Manajemen
Status dalam Pengabdian : Anggota

Menyatakan bahwa kami secara bersama-sama telah menyusun proposal Pengabdian


yangberjudul “Pelatihan Kewirausahaan Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pengelolaan Dana Posyandu Di Desa Dangin Puri Klod Denpasar”, dengan jumlah
usulan dana sebesar Rp. 7.500.000,- Apabila proposal ini disetujui maka kami secara
bersama-sama akan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Pengabdian ini sampai
tuntas sesuai dengan persyaratan yang dituangkan dalam surat kontrak Perjanjian. Demikian
Surat Pernyataan ini kami buat dan ditandatangani bersama sehingga dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Denpasar, 1 Nopember 2015

(Kmg Agus Satrya Pramudana,ST.,M.Com) (I Gusti Made Suwandana, SE., MM)

(I Gusti Bagus Honor Satrya, B.bus Com.,MIB) (I Gst Agung Ketut Gede Suasana, SE., MM)
DOKUMENTASI KEGIATAN

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN


PENGELOLAAN DANA POSYANDU DI DESA DANGIN PURI KLOD DENPASAR

TIM PENGABDIAN

PEMBERIAN MATERI PELATIHAN


PENYERAHAN BINGKISAN KEPADA PESERTA OLEH BAPAK KEPALA DESA
DANGIN PURI KELOD

UMPAN BALIK KADER POSYANDU DALAM PELATIHAN

Anda mungkin juga menyukai