Oleh
Elvira Ekklesia Aprilita
P17210191006
Terapeutik
Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
Berikan diet jantung yang sesuai
Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten, sesuai indikasi
Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress, jika perlu
Berikan dukungan emosional dan spiritual
Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
Edukasi
Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Anjurkan berhenti merokok
Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
Anjurkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program rehabilitasi jantung
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN DASAR
IDENTITAS
1. Nama Pasien : Tn. S
2. Umur : 68 tahun
3. Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Pensiunan kesehatan
7. Alamat : Jl. Raya Langsep No. 28 Malang
8. Sumber Biaya : Anak kandung
KELUHAN UTAMA
Jantung sering berdebar-debar
Sistem Pernafasan
a. RR: 21x/menit
b. Keluhan: sesak nyeri waktu nafas
Batuk : ada tidak
keterangan : tidak ada batuk
Sekret : ada tidak
keterangan : tidak ada sekret
Penggunaan otot bantu nafas: ada tidak
Sistem Endokrin
a. Pembesaran tyroid: ya tidak
b. Pembesaran kelj getah bening: ya tidak
c. Hipoglikemia: ya tidak
d. Hiperglikemia: ya tidak
e. Masalah DM : ya tidak
2. Keluhan kesulitan bergerak pada ekstrimitas : Ya tidak sebutkan : tidak ada keluhan
POLA ELIMINASI
1. BAB: 1x/hari Terakhir tanggal : 20 Maret 2020
2. Konsistensi: keras lunak cair lendir/darah
3. Keluhan saat BAB .................................................................................................................. Nyeri
4. Warna faeces: kecoklatan
5. Colostomy : tidak Ya Keterangan : .......................................
Masuk : Keluar :
minum : 400 cc/hari BAK : 400 cc/hari
makanan cair : 100 cc/hari BAB : 100 cc/hari
infus : tidak terpasang infus Muntah : tidak ada muntah
lainnya : tidak ada IWL : 41,25 cc/hari
lainnya : tidak ada
POLA TIDUR-ISTIRAHAT
1. Kebiasaan tidur: 4-5 jam/malam hari 2 jam/tidur siang
2. Masalah tidur : Tidak ada terbangun malam hari Sulit tidur/Insomnia
Mimpi buruk Nyeri/tdk nyaman/sesak nafas kecemasan
lainnya : sesak nafas jika bantal tidak tinggi
3. Penggunaan obat tidur : Tidak ada ada, dosis : tidak mengonsumsi obat
4. Keinginan terhadap kebutuhan tidur : px menginginkan menggunakan bantal tinggi saat tidur
POLA KOGNITIF-PERSEPTUAL
1. Keadaan mental : stabil Afasia Sukar bercerita Disorientasi
Kacau mental Menyerang/agresif Tidak ada respons
2. Berbicara : Normal Bicara tidak jelas Berbicara inkoheren
Tidak dapat berkomunikasi verbal
3. Bahasa yang dikuasai : Indonesia Lain-lain: Jawa
4. Kemampuan memahami : baik Tidak
5. Ansientas : Ringan Sedang Berat Panik
6. Ketakutan : Tidak Ya
7. Pendengaran : DBN Terganggu ( Ka Ki) Tuli ( Ka Ki)
Alat Bantu dengar Tinitus
8. Penglihatan : DBN Kacamata Lensa kontak
Mata kabur ( Ka Ki)
Buta ( Ka Ki) Vertigo: Ya Tidak
9. Nyeri : Tidak Ya, Akut Kronis
POLA PERAN-HUBUNGAN
1. Peran saat ini yang dijalankan (pekerjaan dan keluarga) : pensiunan dan kepala keluarga
2. Keluhan peran sehubungan dengan sakit : Tidak ada masalah Ada masalah,
Sebutkan : tidak dapat membantu istri melakukan pekerjaan rumah
3. Sistem pendukung : Pasangan(Istri/Suami) Saudara/famili
Orang tua/wali teman dekat tetangga
4. Interaksi dengan orang lain : Baik Ada masalah
5. Menutup diri : Tidak Ya
6. Mengisolasi diri/diisolasi orang lain : Tidak Ya
POLA NILAI-KEYAKINAN
1. Kebiasaan beribadah
- Sebelum sakit sering kadang- kadang tidak pernah
- Selama sakit sering kadang- kadang tidak pernah
2. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah:
Tidak ada
EKG, tanggal 19 Maret 2020 : fibrilasi atrium dengan respons ventrikel cepat infark septum deviasi aksis kiri
EKG, tanggal 19 Maret 2020 : fibrilasi atrium dengan respons ventrikel cepat infark septum deviasi aksis kiri
TERAPI
ANALISIS DATA
20 20
Gangguan pola tidur b.d gagal jantung kongestif
3 Maret Maret
d.d px mengeluh sulit tidur, tidak puas tidur di
2020 2020
malam hari, pola tidur berubah, wajah tampak
mengantuk
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
SLKI TTD/INISIAL
Hari/ Tgl/ DIAGNOSA SIKI
No. (Standar Luaran Keperawatan PERAWAT
Jam KEPERAWATAN (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Indonesia)
1 Jumat/ 20 Penurunan curah jantung Tujuan: setelah dilakukan Perawatan jantung (I.02075) EEA
Maret b.d perubahan irama tindakan keoerawatan
Observasi
2020/ jantung d.d palpitasi, selama 3x24 jam, masalah
10.40 WIB takikardia, dan gambaran penurunan curah jantung 1. Identifikasi tanda/gejala penurunan curah jantung:
a. Ukur TTV
ekg fibrilasi atrium dapat teratasi dengan
dengan respons ventrikel kriteria hasil: b. Pitting edema
c. EKG
cepat infark septum
deviasi aksis kiri 1. palpitasi menurun dari 3 ke 5 2. Monitor aritmia q8h:
a. Ukur TTV
2. takikardi menurun dari 4 ke 5 b. Keluhan nyeri dada
3. gambaran EKG aritmia Terapeutik
menurun dari 3 ke 5 3. Berikan diet jantung yang sesuai: makanan rendah
4. pitting edema menurun dari 4 natrium
ke 5 Edukasi
4. Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
a. Duduk diatas tempat tidur
b. Duduk di pinggir tempat tidur
c. Minum dan makan mandiri
Kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian antiaritmia: digoksin 0,25
mg 0-0,25-0
SLKI TTD/INISIAL
Hari/ Tgl/ DIAGNOSA SIKI
No. (Standar Luaran Keperawatan PERAWAT
Jam KEPERAWATAN (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Indonesia)
2 Jumat/ 20 Intoleransi aktivitas b.d Tujuan: setelah dilakukan Manajemen aritmia (I.02035) EEA
Maret gagal jantung kongestif tindakan keoerawatan
Observasi
2020/ d.d px mengeluh lelah, selama 3x24 jam, masalah
10.40 WIB dyspnea, merasa lemah intoleransi aktivitas dapat 1. Monitor aritmia q8h:
a. Ukur TTV
saat aktivitas, semua teratasi dengan kriteria
aktivitas dibantu, px tirah hasil: b. Keluhan nyeri dada
c. EKG
baring
1. frekuensi nadi meningkat dari
3 ke 5 Terapeutik
2. Berikan lingkungan yang tenang: membatasi
2. keluhan lelah menurun dari 3 pengunjung
ke 5
Kolaborasi
3. dispnea saat aktivitas menurun 3. Kolaborasi pemberian antiaritmia: digoksin 0,25
dari 3 ke 5 mg 0-0,25-0
SLKI TTD/INISIAL
Hari/ Tgl/ DIAGNOSA SIKI
No. (Standar Luaran Keperawatan PERAWAT
Jam KEPERAWATAN (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Indonesia)
3 Jumat/ 20 Gangguan pola tidur b.d Tujuan: setelah dilakukan Dukungan tidur (I.05174) EEA
Maret gagal jantung kongestif tindakan keoerawatan
Observasi
2020/ d.d px mengeluh sulit selama 1x24 jam, masalah
10.40 WIB tidur, tidak puas tidur di gangguan pola tidur dapat 1. Identifikasi pola tidur: menanyakan kebiasaan jam
tidur siang dan malam hari px
malam hari, pola tidur teratasi dengan kriteria
berubah, wajah tampak hasil: 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur: menanyakan
keluhan sesak nafas
mengantuk
1. keluhan sulit tidur menurun
dari 3 ke 5 Terapeutik
3. Modifikasi lingkungan: memberikan bantal yang
2. keluhan tidak puas tidur tinggi untuk tidur px
menurun dari 3 ke 5 4. Batasi waktu tidur siang: waktu tidur siang 30
menit diantara pukul 14.00-15.00 WIB
3. keluhan pola tidur berubah 5. Tetapkan jadwal tidur rutin: tidur siang 30 menit
dari 3 ke 5 antara pukul 14.00-15.00 WIB, tidur malam 7 jam
dari pukul 22.00-05.00 WIB
Edukasi
6. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur: tidur
siang 30 menit antara pukul 14.00-15.00 WIB, tidur
malam 7 jam dari pukul 22.00-05.00 WIB
TINDAKAN KEPERAWATAN
No RM : 190xxx
Tanggal/Jam/
Nama/Tanda
Diagnosa Tindakan
Tangan Perawat
Keperawatan
20 Maret 2020/ Menanyakan kebiasaan jam tidur siang dan malam px Elvira
10.50 WIB/ 3 Hasil: tidur siang pk. 13.00-15.00 WIB, tidur malam pk. 23.30-
04.30 WIB
No RM : 190xxx
Tanggal/Jam/
Nama/Tanda
Diagnosa Tindakan
Tangan Perawat
Keperawatan
20 Maret 2020/ Mengukur TTV Elvira
18.00 WIB/ 1,2 Hasil: TD: 120/80 mmHg, N: 101x/menit, irama irreguler,
teraba kuat, RR: 20x/menit, irama reguler, S: 36,6ºC
20 Maret 2020/
18.10 WIB/ 1,2 Menanyakan keluhan nyeri dada Elvira
Hasil: px mengatakan tidak nyeri dada, tetapi jantungnya
masih berdebar
No RM : 190xxx
Tanggal/Jam/
Nama/Tanda
Diagnosa Tindakan
Tangan Perawat
Keperawatan
21 Maret 2020/ Menanyakan keluhan nyeri dada Elvira
11.40 WIB/ 1,2 Hasil: px mengatakan tidak nyeri dada dan jantung berdebar-
debar sudah berkurang
No RM : 190xxx
Tanggal/Jam/
Nama/Tanda
Diagnosa Tindakan
Tangan Perawat
Keperawatan
22 Maret 2020/ Melakukan EKG Elvira
10.00 WIB/ 1,2 Hasil: gambaran EKG tidak aritmia
No. Diagnosa
Tgl: 20 Maret 2020 Tgl: 21 Maret 2020 Tgl: 22 Maret 2020 Paraf.
Keperawatan
1 S : Px mengatakan jantungnya masih S : Px mengatakan jantung berdebar- S : Px mengatakan jantungnya sudah EEA
berdebar-debar debar sudah berkurang tidak berdebar-debar lagi
O : TD: 120/80 mmHg, N: 101x/menit, O : TD: 120/80 mmHg, N: 98x/menit, O : TD: 120/84 mmHg, N: 94x/menit,
irama irreguler, teraba kuat, RR: irama irreguler, teraba kuat, RR: irama irreguler, teraba kuat, RR:
20x/menit, irama reguler, S: 21x/menit, irama reguler, S: 36,6oC, 20x/menit, irama reguler, S: 36,8oC,
36,6oC, gambaran EKG aritmia gambaran EKG aritmia sudah gambaran EKG tidak aritmia
menurun
I: I: I:
E: E: E:
Tuliskan evaluasi yang dilakukan untuk menilai keberhasilan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan SOAP/SOAPIER (Subjective, Objective,
Analizing, Planning, Implementing,Evaluating, Re-Assessing)
EVALUASI FORMATIF
No. Diagnosa
Tgl: 20 Maret 2020 Tgl: 21 Maret 2020 Tgl: 22 Maret 2020 Paraf.
Keperawatan
2 S : Px mengeluh lelah dan lemas saat S : Px mengeluh lelah saat aktivitas, tidak S : Px sudah tidak mengeluh lelah, lemas, EEA
aktivitas, tetapi sudah tidak sesak lemas dan tidak sesak nafas saat dan dispnea saat aktivitas
nafas saat aktivitas aktivitas
O : TD: 120/84 mmHg, N: 94x/menit,
O : TD: 120/80 mmHg, N: 101x/menit, O : TD: 120/80 mmHg, N: 98x/menit, irama irreguler, teraba kuat, RR:
irama irreguler, teraba kuat, RR: irama irreguler, teraba kuat, RR: 20x/menit, irama reguler, S: 36,8oC,
20x/menit, irama reguler, S: 21x/menit, irama reguler, S: 36,6oC, gambaran EKG tidak aritmia, mampu
36,6oC, gambaran EKG aritmia, gambaran EKG aritmia menurun, makan dan minum mandiri 17 menit
mampu duduk diatas bed 7 menit mampu duduk di pinggir bed 10
menit
I: I: I:
E: E: E:
Tuliskan evaluasi yang dilakukan untuk menilai keberhasilan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan SOAP/SOAPIER (Subjective, Objective,
Analizing, Planning, Implementing,Evaluating, Re-Assessing)
EVALUASI FORMATIF
No. Diagnosa
Tgl: 20 Maret 2020 Tgl: ......................... Tgl: ......................... Paraf.
Keperawatan
A : masalah teratasi P: P:
P : hentikan intervensi I: I:
I:
E: E:
E:
Tuliskan evaluasi yang dilakukan untuk menilai keberhasilan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan SOAP/SOAPIER (Subjective, Objective,
Analizing, Planning, Implementing,Evaluating, Re-Assessing)
EVALUASI SUMATIF
Tn. S usia 68 tahun, laki-laki, agama Islam, alamat di Jl. Raya Langsep No. 28 Malang,
datang ke IGD RSSA Malang pada tanggal 19 Maret 2020 dengan keluhan jantungnya sering
berdebar-debar saat aktivitas, sesak nafas dan mudah lelah saat aktivitas. Setelah dilakukan
pengkajian didapatkan data TD 130/90 mmHg, N: 104x/menit, RR: 21x/menit, S: 36,8 oC, pitting
edema derajat 1, tampak gelisah, kesadaran CM, GCS 4 5 6, gambaran EKG aritmia. Akhirnya px
dirawat di ruang penyakit dalam.
Pada tanggal 20 Maret 2020 setelah px dirawat inap, dilakukan pengkajian dan ditemukan 3
masalah keperawatan, yaitu penurunan curah jantung, intoleransi aktivitas, dan gangguan pola
tidur.
Pada hari pertama tanggal 20 Maret 2020 dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi dx 1
dan 2. Setelah dilakukan tindakan px mengatakan jantungnya masih berdebar-debar, mengeluh
lelah dan lemas saat aktivitas, TD: 120/80 mmHg, N: 101x/menit, irama irreguler, teraba kuat, RR:
20x/menit, irama reguler, S: 36,6oC, gambaran EKG aritmia, mampu duduk di atas bed 7 menit.
Sehingga dx 1 dan 2 belum teratasi, intervensi dilanjutkan.
Kemudian juga dilakukan tindakan untuk mengatasi dx 3. Setelah dilakukan tindakan px
mengatakan tidak sulit tidur lagi, puas tidur pada siang dan malam, wajah px tidak tampak
mengantuk. Sehingga dx 3 teratasi dan intervensi dihentikan.
Pada 21 Maret 2020, intervensi dx 1 dan 2 dilanjutkan. Setelah dilakukan tindakan px
mengatakan jantung berdebar-debar sudah berkurang dan lemah saat aktivitas, TD: 120/80 mmHg,
N: 98x/menit, irama irreguler, teraba kuat, RR: 21x/menit, irama reguler, S: 36,6 oC, gambaran
EKG aritmia sudah menurun, mampu duduk di pinggir bed 10 menit. Sehingga dx 1 dan 2 teratasi
sebagian, intervensi tetap dilajutkan.
Pada 22 Maret 2020, intervensi dx 1 dan 2 dilanjutkan. Setelah dilakukan tindakan px
mengatakan jantungnya sudah tidak berdebar-debar lagi dan tidak lelah saat aktivitas, TD: 120/84
mmHg, N: 94x/menit, irama irreguler, teraba kuat, RR: 20x/menit, irama reguler, S: 36,8 oC,
gambaran EKG tidak aritmia, mampu makan dan minum mandiri. Sehingga dx 1 dan 2 teratasi,
intervensi dihentikan, px KRS dengan KIE membatasi aktivitas berat serta diet makanan
bernatrium tinggi.