Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN

PENURUNAN CURAH JANTUNG

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Dokumentasi Keperawatan
yang dibina oleh Ibu Dr. Erlina Suci Astuti, S.Kep., M.Kep.

Oleh
Elvira Ekklesia Aprilita
P17210191006

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D-III KEPERAWATAN MALANG
Maret 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
PENURUNAN CURAH JANTUNG

A. Definisi Penurunan Curah Jantung


Penurunan curah jantung adalah ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh (SDKI, 2016).

B. Penyebab Penurunan Curah Jantung (SDKI, 2016)


1. Perubahan irama jantung
2. Perubahan frekuensi jantung
3. Perubahan kontraktilitas
4. Perubahan preload
5. Perubahan afterload

C. Gejala dan Tanda (SDKI, 2016)


1. Perubahan irama jantung
a. Mayor
Subjektif Objektif
1) Palpitasi 1) Bradikardia/takikardia
2) Gambaran EKG aritmia atau
gangguan konduksi
2. Perubahan preload
a. Mayor
Subjektif Objektif
1) Lelah 1) Edema
2) Distensi vena jugularis
3) Central venous pressure (CVP)
meningkat/menurun
4) Hepatomegali
b. Minor
Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Murmur jantung
2) BB bertambah
3) Pulmonary artery wedge
pressure (PAWP) menurun
3. Perubahan afterloud
a. Mayor
Subjektif Objektif
1) Dispnea 1) Tekanan darah meningkat/
menurun
2) Nadi perifer teraba lemah
3) Capillary refill time >3 detik
4) Oliguria
5) Warna kulit pucat dan/atau
sianosis
b. Minor
Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1) Pulmonary vascular resistance
(PVR) meningkat/menurun
2) Systemic vascular resistance
(SVR) meningkat/menurun
4. Perubahan kontraktilitas
a. Mayor
Subjektif Objektif
1) Paroxysmal nocturnal dyspnea 1) Terdengar suara jantung S3
(PND) dan/atau S4
2) Ortopnea 2) Ejection fraction (EF) menurun
3) Batuk
b. Minor
Subjektif
(tidak tersedia) Objektif
1) Cardiac index (CI) menurun
2) Left ventricular stroke work
index (LVSWI) menurun
3) Stroke volume index (SVI)
menurun
5. Perilaku/emosional
a. Minor
Subjektif Objektif
1) Cemas (tidak tersedia)
2) Gelisah

D. Kondisi Klinis Terkait (SDKI, 2016)


1. Gagal jantung kongestif 7. Stenosis trikuspidal
2. Sindrom koroner akut 8. Regurgitasi trikuspidal
3. Stenosis mitral 9. Stenosis pulmonal
4. Regurgitasi mitral 10. Regurgitasi pulmonal
5. Stenosis aorta 11. Aritmia
6. Regurgitasi aorta 12. Penyakit jantung bawaan

E. Luaran Penurunan Curah Jantung (SLKI, 2018)


Luaran utama: Curah jantung (L.02008) dengan kriteria hasil

a. Kekuatan nadi perifer meningkat o. Paroxysmal nocturnal dyspnea


b. Ejection fraction (EF) meningkat (PND) menurun
c. Left ventricular stroke work index p. Ortopnea menurun
(LVSWI) meningkat q. Batuk menurun
d. Stroke volume index (SVI) r. Suara jantung S3/S4 menurun
meningkat s. Murmur jantung
e. Palpitasi menurun t. Berat badan menurun
f. Bradikardi menurun u. Hepatomegaly menurun
g. Takikardia menurun v. Pulmonary vascular resistance
h. Gambaran EKG aritmia menurun (PVR) menurun
i. Lelah menurun w. Systemic vascular resistance
j. Edema menurun menurun
k. Distensi vena jugularis menurun x. TD membaik
l. Dyspnea menurun y. Capilarry refill time (CRT)
m. Oliguria menurun membaik
n. Pucat/sianosis menurun z. Pulmonary artery wedge pressure
(PAWP) membaik

F. Intervensi Penurunan Curah Jantung (SIKI, 2018)


Perawatan jantung (I.02075)
Mengidentifikasi, merawat, dan membatasi komplikasi akibat ketidakseimbangan
antara suplai dan konsumsi oksigen miokard.
Observasi
 Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (dyspnea, kelelahan, edema,
ortopnea, paroxysmal nocturnal dyspnea, peningkatan CVP)
 Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung (peningkatan BB,
hepatomegaly, distensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit
pucat)
 Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
 Monitor intake dan output cairan
 Monitor BB setiap hari pada waktu yang sama
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor keluhan nyeri dada
 Monitor EKG 12 sadapan
 Monitor aritmia
 Monitor nilai laboratorium jantung
 Monitor fungsi alat pacu jantung
 Periksa TD dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
 Periksa TD dan frekuensi nadi sebelum pemberian obat

Terapeutik
 Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
 Berikan diet jantung yang sesuai
 Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten, sesuai indikasi
 Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
 Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress, jika perlu
 Berikan dukungan emosional dan spiritual
 Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%

Edukasi
 Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
 Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
 Anjurkan berhenti merokok
 Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
 Anjurkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
 Rujuk ke program rehabilitasi jantung
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN DASAR

Tanggal MRS : 19 Maret 2020 Jam Masuk : 09.00 WIB


Tanggal Pengkajian : 20 Maret 2020 No. RM : 190xxx
Jam Pengkajian : 10.00 WIB Diagnosa Masuk: CHF
Hari rawat ke :2

IDENTITAS
1. Nama Pasien : Tn. S
2. Umur : 68 tahun
3. Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Pensiunan kesehatan
7. Alamat : Jl. Raya Langsep No. 28 Malang
8. Sumber Biaya : Anak kandung

KELUHAN UTAMA
Jantung sering berdebar-debar

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Px datang ke IGD RSSA Malang dengan keluhan jantungnya sering berdebar-debar saat aktivitas,
sesak nafas dan mudah lelah saat aktivitas. Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data TD
130/90 mmHg, N: 104x/menit, RR: 21x/menit, S: 36,8oC, pitting edema derajat 1, tampak gelisah,
kesadaran CM, GCS 4 5 6.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Pernah dirawat : ya tidak kapan : tidak pernah diagnosa : tidak ada
2. Riwayat penyakit kronik dan menular ya tidak jenis: tidak ada riwayat
Riwayat kontrol : tidak ada riwayat
Riwayat penggunaan obat : tidak ada riwayat
3. Riwayat alergi:
- Obat ya tidak jenis: tidak ada alergi
- Makanan ya tidak jenis: tidak ada alergi
- Lain-lain ya tidak jenis: tidak ada alergi

4. Riwayat operasi: ya tidak


- Kapan : tidak ada riwayat
- Jenis operasi : tidak ada riwayat
5. Lain-lain:
Px tidak memiliki riwayat penyakit kronik dan menular
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Ada penyakit keturunan dalam keluarga : Ya tidak

- Jenis : tidak ada riwayat penyakit keturunan


- Genogram :

PEMERIKSAAN FISIK DAN TANDA-TANDA VITAL


S : 36,8ºC N : 104x/menit T : 130/90 mmHg RR : 21x/menit

Kesadaran : Compos Mentis Apatis Somnolen Sopor Koma

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

Sistem Pernafasan
a. RR: 21x/menit
b. Keluhan: sesak nyeri waktu nafas
Batuk : ada tidak
keterangan : tidak ada batuk
Sekret : ada tidak
keterangan : tidak ada sekret
Penggunaan otot bantu nafas: ada tidak

c. Irama nafas teratur tidak teratur


d. Pola nafas Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes Biot
e. Suara nafas Cracles Ronki Wheezing
f. Alat bantu napas ya tidak
Jenis: tidak menggunakan alat bantu nafas

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


Sistem Kardio vaskuler
a. Keluhan nyeri dada: ya tidak
P : tidak ada nyeri
Q : tidak ada nyeri
R : tidak ada nyeri
S : tidak ada nyeri
T : tidak ada nyeri
b. Irama jantung: reguler ireguler
c. Suara jantung: normal (S1/S2 tunggal) murmur
gallop lain-lain.....

d. Ictus Cordis: pada intercostae 2-4


e. CRT : <2 detik
f. Akral: hangat kering merah basah pucat
panas dingin
g. Sikulasi periferr: normal menurun

Masalah Keperawatan : Penurunan curah jantung

Sistem Endokrin
a. Pembesaran tyroid: ya tidak
b. Pembesaran kelj getah bening: ya tidak
c. Hipoglikemia: ya tidak
d. Hiperglikemia: ya tidak
e. Masalah DM : ya tidak

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

PEMERIKSAAN POLA KESEHATAN


POLA PERSEPSI – PENGELOLAAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
1. Perilaku sebelum sakit yang mempengaruhi kesehatan:
- Alkohol ya tidak keterangan: tidak mengonsumsi alkohol
- Merokok ya tidak keterangan: tidak merokok
- Obat ya tidak keterangan: tidak mengonsumsi obat
- Olah raga ya tidak keterangan: tidak melakukan olahraga

2. Pengetahuan tentang sakitnya : tahu tidak


Keterangan: px mengatakan tidak mengetahui sakit yang diderita, px hanya mengetahui dan
merasakan gejala yang dialami
3. Kebersihan diri : besih kurang tidak

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

POLA AKTIVITAS LATIHAN


1. Kemampuan perawatan diri:
dibantu dibantu dibantu alat bantuan
Aktivitas mandiri
alat orang dan orang total
Makan minum √
Mandi √
Berpakaian/dandan √
Toileting √
Mobilitas ditempat tidur √
Berpindah √
Berjalan √
Naik tangga √
Berbelanja √
Memasak √
Pemeliharaan rumah √

2. Keluhan kesulitan bergerak pada ekstrimitas : Ya  tidak sebutkan : tidak ada keluhan

3. Keluhan lelah saat aktivitas : Ya Tidak


4. Kekuatan otot: 5 5
5 5

5. Kelainan ekstremitas: ya tidak


6. Kelainan tulang belakang: ya tidak
7. Keluhan nyeri: ya tidak
a. P : tidak ada nyeri
b. Q : tidak ada nyeri
c. R : tidak ada nyeri
d. S : tidak ada nyeri
e. T : tidak ada nyeri
8. Sirkulasi perifer: ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi
9. Turgor : baik kurang jelek
10. Luka : ada tidak sebutkan : tidak ada luka atau lesi
11. ROM : tirah baring/ bed rest

Masalah Keperawatan : Intoleransi aktivitas

POLA NUTRISI DAN METABOLIK


1. Diet: padat/biasa lunak cair
Diet Khusus: rendah natrium
2. Frekuensi: 3x/hari
3. Jumlah porsi makan : habis Tidak
4. Diet/makanan pantangan : Ya Tidak Macam: makanan bernatrium tinggi
5. Nafsu makan : normal Bertambah  Berkurang 
6. Keluhan saat makan : Mual  Muntah  stomatitis 
sakit menelan lainnya : tidak ada keluhan
7. TB : 172 cm BB : 66 kg
8. Fluktuasi berat badan 6 bulan terakhir : normal Bertambah/ Berkurang  …….. Kg
9. Kesukaran menelan : Ya  Tidak
10. Gigi palsu : Tidak  Ya  bagian atas  bagian bawah
11. Gigi ompong : Tidak  Ya  Bagian atas  Bagian bawah
 Sebagaian besar
12. Jumlah cairan/minum : < 1 ltr/hari  1-2 ltr/hari  > 2 ltr/hari
13. Suplemen cairan : air putih
14. Peristaltik: 13x/menit

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

POLA ELIMINASI
1. BAB: 1x/hari Terakhir tanggal : 20 Maret 2020
2. Konsistensi: keras lunak cair lendir/darah
3. Keluhan saat BAB .................................................................................................................. Nyeri 
4. Warna faeces: kecoklatan
5. Colostomy : tidak  Ya Keterangan : .......................................

6. Kebiasaan BAK: 2-4. kali/hari Jumlah: 400 cc/hari


7. Keluhan BAK : sering berkemih/ kesukaran menahan / Nyeri/disuri /menetes/
oliguri/ Anuri
8. Warna Urin : kuning jernih ....
9. Alat Bantu: Folley kateter  kondom kateter  tidak ada
10.Kondisi Generali :
a. Kebersihan genetalia: Bersih Kotor
b. Sekret: Ada Tidak
c. Ulkus: Ada Tidak
11. Balance cairan:

Masuk : Keluar :
minum : 400 cc/hari BAK : 400 cc/hari
makanan cair : 100 cc/hari BAB : 100 cc/hari
infus : tidak terpasang infus Muntah : tidak ada muntah
lainnya : tidak ada IWL : 41,25 cc/hari
lainnya : tidak ada

Jumlah : 500 cc/hari Jumlah : 541,25 cc/hari

kelebihan / kekurangan : 41,25 cc

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

POLA TIDUR-ISTIRAHAT
1. Kebiasaan tidur: 4-5 jam/malam hari 2 jam/tidur siang
2. Masalah tidur :  Tidak ada terbangun malam hari Sulit tidur/Insomnia
 Mimpi buruk Nyeri/tdk nyaman/sesak nafas  kecemasan
 lainnya : sesak nafas jika bantal tidak tinggi
3. Penggunaan obat tidur :  Tidak ada  ada, dosis : tidak mengonsumsi obat
4. Keinginan terhadap kebutuhan tidur : px menginginkan menggunakan bantal tinggi saat tidur

Masalah Keperawatan : gangguan pola tidur

POLA KOGNITIF-PERSEPTUAL
1. Keadaan mental :  stabil  Afasia  Sukar bercerita  Disorientasi
 Kacau mental  Menyerang/agresif  Tidak ada respons
2. Berbicara :  Normal  Bicara tidak jelas  Berbicara inkoheren
 Tidak dapat berkomunikasi verbal
3. Bahasa yang dikuasai :  Indonesia Lain-lain: Jawa
4. Kemampuan memahami :  baik  Tidak
5. Ansientas :  Ringan  Sedang  Berat  Panik
6. Ketakutan :  Tidak  Ya
7. Pendengaran :  DBN  Terganggu ( Ka  Ki)  Tuli ( Ka  Ki)
 Alat Bantu dengar  Tinitus
8. Penglihatan :  DBN  Kacamata  Lensa kontak
 Mata kabur ( Ka  Ki)
 Buta ( Ka  Ki) Vertigo:  Ya  Tidak
9. Nyeri :  Tidak  Ya,  Akut  Kronis

10 Nyeri berkurang dengan cara: tidak ada nyeri


11. Gangguan persyarafan : tidak ada gangguan

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

POLA TOLERANSI KOPING STRES/PERSEPSI DIRI/KONSEP DIRI


1. Adakah ancaman perubahan penampilan :  Tidak  Ya
2. Adakah penurunan harga diri :  Tidak  Ya
3. Adakah takut akan kematian karena sakitnya :  Tidak  Ya
4. Adakah hambatan terhadap kesembuhan penyakit : Tidak  Ya
Sebutkan : tidak ada hambatan
5. Adakah masalah biaya perawatan di RS : Tidak  Ya
6. Pola koping individual :  Konstruktif/efektif  Tidak efektif  Tidak mampu
7. Masalah psikologis lain :
Tidak ada masalah psikologis
8 . Persepsi klien terhadap penyakitnya (nyaman/tidak nyaman):
Px mengatakan tidak nyaman dengan penyakitnya karena px tidak dapat melakukan aktivitas
seperti biasa dan tidak bisa tidur nyenyak

f. Ekspresi klien terhadap penyakitnya


Murung/diam gelisah tegang marah/menangis
g. Reaksi saat interaksi kooperatif tidak kooperatif curiga

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

POLA SEXSUALITAS/ REPRODUKSI


1. Periode Menstruasi Terakhir (PMT) : - hr, teratur/tidak teratur (tidak mengalami menstruasi)
2. Masalah Menstruasi/Hormonal :  Tidak  Ya, sebutkan : ......................................
3. Kebutuhan seksual saat sakit : terpenuhi/tidak terpenuhi/puas/tidak puas (tidak dikaji)
4. Keluhan seksual yang dirasakan (aktivitas/hubungan/peran/fungsi/nyeri/waktu :
Tidak ada keluhan
5. Jumlah anak : 4
6. Masalah dalam reproduksi lain :
Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

POLA PERAN-HUBUNGAN
1. Peran saat ini yang dijalankan (pekerjaan dan keluarga) : pensiunan dan kepala keluarga
2. Keluhan peran sehubungan dengan sakit :  Tidak ada masalah  Ada masalah,
Sebutkan : tidak dapat membantu istri melakukan pekerjaan rumah
3. Sistem pendukung :  Pasangan(Istri/Suami)  Saudara/famili
 Orang tua/wali  teman dekat  tetangga
4. Interaksi dengan orang lain :  Baik  Ada masalah
5. Menutup diri : Tidak  Ya
6. Mengisolasi diri/diisolasi orang lain :  Tidak  Ya

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

POLA NILAI-KEYAKINAN
1. Kebiasaan beribadah
- Sebelum sakit sering kadang- kadang tidak pernah
- Selama sakit sering kadang- kadang tidak pernah
2. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah:
Tidak ada

3. Pantangan agama :  Tidak Ya (sebutkan) tidak ada pantangan....................................................


Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium,Radiologi, EKG, USG , dll)

EKG, tanggal 19 Maret 2020 : fibrilasi atrium dengan respons ventrikel cepat infark septum deviasi aksis kiri
EKG, tanggal 19 Maret 2020 : fibrilasi atrium dengan respons ventrikel cepat infark septum deviasi aksis kiri

TERAPI

Digoksin 0,25 mg 0-0,25-0


Malang, 20 Maret 2020

(Elvira Ekklesia Aprilita)

ANALISIS DATA

Nama pasien : Tn. S


No RM : 190xxx

Hari/ DATA PENYEBAB MASALAH


Tgl/ Jam
Jumat/ DS: Px mengeluh jantungnya Perubahan irama jantung Penurunan curah
Hari/ DATA PENYEBAB MASALAH
Tgl/ Jam
20 berdebar-debar, sesak nafas, jantung
Maret dan mudah lelah saat
2020/ aktivitas
10.30
WIB DO: TD: 130/90 mmHg
N: 104x/menit, irama
irreguler, teraba kuat
RR: 21x/menit, irama reguler
S: 36,8oC
tampak gelisah
pitting edema 1
EKG: fibrilasi atrium dengan
respons ventrikel cepat
infark septum deviasi aksis
kiri

Gagal jantung kongestif


Jumat/ DS: Px mengeluh lelah, dispnea,
Intoleransi aktivitas
20 dan merasa lemah saat
Maret aktivitas
2020/
DO: TD: 130/90 mmHg
10.30
N: 104x/menit, irama
WIB
irreguler, teraba kuat
RR: 21x/menit, irama reguler
S: 36,8oC
semua aktivitas px dibantu
px tirah baring
EKG: fibrilasi atrium dengan
respons ventrikel cepat
infark septum deviasi aksis
kiri

Gagal jantung kongestif


Jumat/ DS: Px mengeluh sulit tidur Gangguan pola tidur
20 karena sesak nafas, tidak
Maret puas tidur pada malam hari,
2020/ pola tidur berubah, banyak
10.30 tidur di siang hari
WIB
Hari/ DATA PENYEBAB MASALAH
Tgl/ Jam
DO: wajah px tampak mengantuk

DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. S


No RM : 190xxx
Tanggal Tanggal
No Dx Diagnosis Keperawatan Ditemu teratasi
kan
1 Penurunan curah jantung b.d perubahan irama 20 22
jantung d.d palpitasi, takikardia, dan gambaran Maret Maret
ekg fibrilasi atrium dengan respons ventrikel 2020 2020
cepat infark septum deviasi aksis kiri

2 Intoleransi aktivitas b.d gagal jantung kongestif


d.d px mengeluh lelah, dyspnea, merasa lemah 20 22
Maret Maret
saat aktivitas, semua aktivitas dibantu, px tirah
baring 2020 2020

20 20
Gangguan pola tidur b.d gagal jantung kongestif
3 Maret Maret
d.d px mengeluh sulit tidur, tidak puas tidur di
2020 2020
malam hari, pola tidur berubah, wajah tampak
mengantuk
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. S


No RK : 190xxx

SLKI TTD/INISIAL
Hari/ Tgl/ DIAGNOSA SIKI
No. (Standar Luaran Keperawatan PERAWAT
Jam KEPERAWATAN (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Indonesia)
1 Jumat/ 20 Penurunan curah jantung Tujuan: setelah dilakukan Perawatan jantung (I.02075) EEA
Maret b.d perubahan irama tindakan keoerawatan
Observasi
2020/ jantung d.d palpitasi, selama 3x24 jam, masalah
10.40 WIB takikardia, dan gambaran penurunan curah jantung 1. Identifikasi tanda/gejala penurunan curah jantung:
a. Ukur TTV
ekg fibrilasi atrium dapat teratasi dengan
dengan respons ventrikel kriteria hasil: b. Pitting edema
c. EKG
cepat infark septum
deviasi aksis kiri 1. palpitasi menurun dari 3 ke 5 2. Monitor aritmia q8h:
a. Ukur TTV
2. takikardi menurun dari 4 ke 5 b. Keluhan nyeri dada
3. gambaran EKG aritmia Terapeutik
menurun dari 3 ke 5 3. Berikan diet jantung yang sesuai: makanan rendah
4. pitting edema menurun dari 4 natrium
ke 5 Edukasi
4. Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
a. Duduk diatas tempat tidur
b. Duduk di pinggir tempat tidur
c. Minum dan makan mandiri

Kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian antiaritmia: digoksin 0,25
mg 0-0,25-0

RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. S


No RK : 190xxx

SLKI TTD/INISIAL
Hari/ Tgl/ DIAGNOSA SIKI
No. (Standar Luaran Keperawatan PERAWAT
Jam KEPERAWATAN (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Indonesia)
2 Jumat/ 20 Intoleransi aktivitas b.d Tujuan: setelah dilakukan Manajemen aritmia (I.02035) EEA
Maret gagal jantung kongestif tindakan keoerawatan
Observasi
2020/ d.d px mengeluh lelah, selama 3x24 jam, masalah
10.40 WIB dyspnea, merasa lemah intoleransi aktivitas dapat 1. Monitor aritmia q8h:
a. Ukur TTV
saat aktivitas, semua teratasi dengan kriteria
aktivitas dibantu, px tirah hasil: b. Keluhan nyeri dada
c. EKG
baring
1. frekuensi nadi meningkat dari
3 ke 5 Terapeutik
2. Berikan lingkungan yang tenang: membatasi
2. keluhan lelah menurun dari 3 pengunjung
ke 5
Kolaborasi
3. dispnea saat aktivitas menurun 3. Kolaborasi pemberian antiaritmia: digoksin 0,25
dari 3 ke 5 mg 0-0,25-0

RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. S


No RK : 190xxx

SLKI TTD/INISIAL
Hari/ Tgl/ DIAGNOSA SIKI
No. (Standar Luaran Keperawatan PERAWAT
Jam KEPERAWATAN (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Indonesia)
3 Jumat/ 20 Gangguan pola tidur b.d Tujuan: setelah dilakukan Dukungan tidur (I.05174) EEA
Maret gagal jantung kongestif tindakan keoerawatan
Observasi
2020/ d.d px mengeluh sulit selama 1x24 jam, masalah
10.40 WIB tidur, tidak puas tidur di gangguan pola tidur dapat 1. Identifikasi pola tidur: menanyakan kebiasaan jam
tidur siang dan malam hari px
malam hari, pola tidur teratasi dengan kriteria
berubah, wajah tampak hasil: 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur: menanyakan
keluhan sesak nafas
mengantuk
1. keluhan sulit tidur menurun
dari 3 ke 5 Terapeutik
3. Modifikasi lingkungan: memberikan bantal yang
2. keluhan tidak puas tidur tinggi untuk tidur px
menurun dari 3 ke 5 4. Batasi waktu tidur siang: waktu tidur siang 30
menit diantara pukul 14.00-15.00 WIB
3. keluhan pola tidur berubah 5. Tetapkan jadwal tidur rutin: tidur siang 30 menit
dari 3 ke 5 antara pukul 14.00-15.00 WIB, tidur malam 7 jam
dari pukul 22.00-05.00 WIB

Edukasi
6. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur: tidur
siang 30 menit antara pukul 14.00-15.00 WIB, tidur
malam 7 jam dari pukul 22.00-05.00 WIB
TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. S

No RM : 190xxx

Tanggal/Jam/
Nama/Tanda
Diagnosa Tindakan
Tangan Perawat
Keperawatan
20 Maret 2020/ Menanyakan kebiasaan jam tidur siang dan malam px Elvira
10.50 WIB/ 3 Hasil: tidur siang pk. 13.00-15.00 WIB, tidur malam pk. 23.30-
04.30 WIB

20 Maret 2020/ Menanyakan keluhan sesak nafas Elvira


10.53 WIB/ 3 Hasil: px sesak nafas apabila tidak menggunakan bantal tinggi

20 Maret 2020/ Menetapkan jadwal tidur rutin bersama px Elvira


10.56 WIB/ 3 Hasil: tidur siang 30 menit pk. 14.00-15.00 WIB, tidur malam 7
jam pk. 22.00-05.00 WIB

20 Maret 2020/ Mengukur TTV dan pitting edema Elvira


11.05 WIB/ 1,2 Hasil: TD: 130/90 mmHg, N: 104x/menit, irama irreguler,
teraba kuat, RR: 21x/menit, irama reguler, S: 36,8ºC,
pitting edema 1

20 Maret 2020/ Menanyakan keluhan nyeri dada Elvira


11.15 WIB/ 1,2 Hasil: px mengatakan tidak nyeri dada, tetapi jantungnya
berdebar

20 Maret 2020/ Melakukan EKG Elvira


11.17 WIB/ 1,2 Hasil: gambaran EKG aritmia

20 Maret 2020/ Menganjurkan px u/ duduk diatas tempat tidur Elvira


11.25 WIB/ 1 Hasil: px mampu duduk di atas tempat tidur selama 7 menit

20 Maret 2020/ Memberikan makanan rendah natrium Elvira


11.45 WIB/ 1 Hasil: px menghabiskan porsi makannya

20 Maret 2020/ Memberikan obat antiaritmia digoksin 0,25 mg Elvira


12.00 WIB/ 1,2 Hasil: N: 103x/menit, irama irreguler, teraba kuat

20 Maret 2020/ Membatasi pengunjung Elvira


13.55 WIB/ 2 Hasil: px hanya ditemani istrinya

20 Maret 2020/ Memberikan bantal yang tinggi untuk px Elvira


13.57 WIB/ 3 Hasil: px mengatakan tidak sesak nafas dan nyaman

20 Maret 2020/ Menganjurkan px menepati jam tidur siang Elvira


12.00 WIB/ 3 Hasil: px tidur pk. 14.00-14.30 WIB
TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. S

No RM : 190xxx

Tanggal/Jam/
Nama/Tanda
Diagnosa Tindakan
Tangan Perawat
Keperawatan
20 Maret 2020/ Mengukur TTV Elvira
18.00 WIB/ 1,2 Hasil: TD: 120/80 mmHg, N: 101x/menit, irama irreguler,
teraba kuat, RR: 20x/menit, irama reguler, S: 36,6ºC
20 Maret 2020/
18.10 WIB/ 1,2 Menanyakan keluhan nyeri dada Elvira
Hasil: px mengatakan tidak nyeri dada, tetapi jantungnya
masih berdebar

20 Maret 2020/ Memberikan makanan rendah natrium Elvira


18.30 WIB/ 1 Hasil: px menghabiskan porsi makannya

20 Maret 2020/ Membatasi pengunjung Elvira


20.30 WIB/ 2 Hasil: px hanya ditemani istrinya

20 Maret 2020/ Menganjurkan px menepati jam tidur malam Elvira


21.30 WIB/ 3 Hasil: px tidur pk. 22.00-05.00 WIB

21 Maret 2020/ Mengukur TTV Elvira


07.00 WIB/ 1,2 Hasil: TD: 130/90 mmHg, N: 102x/menit, irama irreguler,
teraba kuat, RR: 20x/menit, irama reguler, S: 36,7ºC

21 Maret 2020/ Menanyakan keluhan nyeri dada Elvira


07.10 WIB/ 1,2 Hasil: px mengatakan tidak nyeri dada dan jantung berdebar-
debar sudah berkurang

21 Maret 2020/ Memberikan makanan rendah natrium Elvira


08.00 WIB/ 1 Hasil: px menghabiskan porsi makannya

21 Maret 2020/ Melakukan EKG Elvira


10.00 WIB/ 1,2 Hasil: gambaran EKG aritmia mulai menurun

21 Maret 2020/ Menganjurkan px u/ duduk di pinggir tempat tidur Elvira


10.15 WIB/ 1 Hasil: px mampu duduk di pinggir tempat tidur selama 10
menit

21 Maret 2020/ Mengukur TTV Elvira


11.30 WIB/ 1,2 Hasil: TD: 120/70 mmHg, N: 102x/menit, irama irreguler,
teraba kuat, RR: 19x/menit, irama reguler, S: 36,9ºC
TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. S

No RM : 190xxx

Tanggal/Jam/
Nama/Tanda
Diagnosa Tindakan
Tangan Perawat
Keperawatan
21 Maret 2020/ Menanyakan keluhan nyeri dada Elvira
11.40 WIB/ 1,2 Hasil: px mengatakan tidak nyeri dada dan jantung berdebar-
debar sudah berkurang

21 Maret 2020/ Memberikan makanan rendah natrium Elvira


11.42 WIB/ 1 Hasil: px menghabiskan porsi makannya

21 Maret 2020/ Memberikan obat antiaritmia digoksin 0,25 mg Elvira


11.55 WIB/ 1,2 Hasil: N: 101x/menit, irama irreguler, teraba kuat

21 Maret 2020/ Membatasi pengunjung Elvira


12.00 WIB/ 2 Hasil: px hanya ditemani istrinya

21 Maret 2020/ Mengukur TTV


18.00 WIB/ 1,2 Hasil: TD: 120/80 mmHg, N: 98x/menit, irama irreguler, teraba Elvira
kuat, RR: 21x/menit, irama reguler, S: 36,6ºC

21 Maret 2020/ Menanyakan keluhan nyeri dada


18.10 WIB/ 1,2 Hasil: px mengatakan tidak nyeri dada dan jantung berdebar- Elvira
debar sudah berkurang

21 Maret 2020/ Memberikan makanan rendah natrium Elvira


18.30 WIB/ 1 Hasil: px menghabiskan porsi makannya

21 Maret 2020/ Membatasi pengunjung Elvira


21.00 WIB/ 2 Hasil: px hanya ditemani istrinya

22 Maret 2020/ Mengukur TTV Elvira


07.00 WIB/ 1,2 Hasil: TD: 120/84 mmHg, N: 94x/menit, irama irreguler, teraba
kuat, RR: 20x/menit, irama reguler, S: 36,8ºC

22 Maret 2020/ Menanyakan keluhan nyeri dada Elvira


07.10 WIB/ 1,2 Hasil: px mengatakan tidak nyeri dada dan jantungnya sydah
tidak berdebar

22 Maret 2020/ Menganjurkan px makan dan minum mandiri Elvira


08.00 WIB/ 1 Hasil: px mampu makan dan minum mandiri selama 17 menit

22 Maret 2020/ Memberikan makanan rendah natrium Elvira


08.00 WIB/ 1 Hasil: px menghabiskan porsi makannya
TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. S

No RM : 190xxx

Tanggal/Jam/
Nama/Tanda
Diagnosa Tindakan
Tangan Perawat
Keperawatan
22 Maret 2020/ Melakukan EKG Elvira
10.00 WIB/ 1,2 Hasil: gambaran EKG tidak aritmia

22 Maret 2020/ Aff kateter Elvira


10.30 WIB/ 1,2
22 Maret 2020/ Intervensi dihentikan, px KRS Elvira
11.15 WIB/ 1,2
EVALUASI FORMATIF

No. Diagnosa
Tgl: 20 Maret 2020 Tgl: 21 Maret 2020 Tgl: 22 Maret 2020 Paraf.
Keperawatan

1 S : Px mengatakan jantungnya masih S : Px mengatakan jantung berdebar- S : Px mengatakan jantungnya sudah EEA
berdebar-debar debar sudah berkurang tidak berdebar-debar lagi

O : TD: 120/80 mmHg, N: 101x/menit, O : TD: 120/80 mmHg, N: 98x/menit, O : TD: 120/84 mmHg, N: 94x/menit,
irama irreguler, teraba kuat, RR: irama irreguler, teraba kuat, RR: irama irreguler, teraba kuat, RR:
20x/menit, irama reguler, S: 21x/menit, irama reguler, S: 36,6oC, 20x/menit, irama reguler, S: 36,8oC,
36,6oC, gambaran EKG aritmia gambaran EKG aritmia sudah gambaran EKG tidak aritmia
menurun

A : masalah belum teratasi A : masalah teratasi sebagian A : masalah teratasi

P : lanjutkan intervensi 2-5 P : lanjutkan intervensi 2-5 P : hentikan intervensi, px KRS

I: I: I:

E: E: E:
Tuliskan evaluasi yang dilakukan untuk menilai keberhasilan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan SOAP/SOAPIER (Subjective, Objective,
Analizing, Planning, Implementing,Evaluating, Re-Assessing)

EVALUASI FORMATIF

No. Diagnosa
Tgl: 20 Maret 2020 Tgl: 21 Maret 2020 Tgl: 22 Maret 2020 Paraf.
Keperawatan

2 S : Px mengeluh lelah dan lemas saat S : Px mengeluh lelah saat aktivitas, tidak S : Px sudah tidak mengeluh lelah, lemas, EEA
aktivitas, tetapi sudah tidak sesak lemas dan tidak sesak nafas saat dan dispnea saat aktivitas
nafas saat aktivitas aktivitas
O : TD: 120/84 mmHg, N: 94x/menit,
O : TD: 120/80 mmHg, N: 101x/menit, O : TD: 120/80 mmHg, N: 98x/menit, irama irreguler, teraba kuat, RR:
irama irreguler, teraba kuat, RR: irama irreguler, teraba kuat, RR: 20x/menit, irama reguler, S: 36,8oC,
20x/menit, irama reguler, S: 21x/menit, irama reguler, S: 36,6oC, gambaran EKG tidak aritmia, mampu
36,6oC, gambaran EKG aritmia, gambaran EKG aritmia menurun, makan dan minum mandiri 17 menit
mampu duduk diatas bed 7 menit mampu duduk di pinggir bed 10
menit

A : masalah belum teratasi A : masalah teratasi sebagian A : masalah teratasi

P : lanjutkan intervensi 1-3 P : lanjutkan intervensi 1-3 P : hentikan intervensi, px KRS

I: I: I:

E: E: E:
Tuliskan evaluasi yang dilakukan untuk menilai keberhasilan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan SOAP/SOAPIER (Subjective, Objective,
Analizing, Planning, Implementing,Evaluating, Re-Assessing)

EVALUASI FORMATIF

No. Diagnosa
Tgl: 20 Maret 2020 Tgl: ......................... Tgl: ......................... Paraf.
Keperawatan

3 S : Px mengatakan tidak sulit tidur lagi, S: S: EEA


puas tidur pada siang dan malam,
pola tidur kembali normal O: O:

O : wajah px tidak tampak mengantuk


A: A:

A : masalah teratasi P: P:

P : hentikan intervensi I: I:

I:
E: E:

E:
Tuliskan evaluasi yang dilakukan untuk menilai keberhasilan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan SOAP/SOAPIER (Subjective, Objective,
Analizing, Planning, Implementing,Evaluating, Re-Assessing)
EVALUASI SUMATIF
Tn. S usia 68 tahun, laki-laki, agama Islam, alamat di Jl. Raya Langsep No. 28 Malang,
datang ke IGD RSSA Malang pada tanggal 19 Maret 2020 dengan keluhan jantungnya sering
berdebar-debar saat aktivitas, sesak nafas dan mudah lelah saat aktivitas. Setelah dilakukan
pengkajian didapatkan data TD 130/90 mmHg, N: 104x/menit, RR: 21x/menit, S: 36,8 oC, pitting
edema derajat 1, tampak gelisah, kesadaran CM, GCS 4 5 6, gambaran EKG aritmia. Akhirnya px
dirawat di ruang penyakit dalam.
Pada tanggal 20 Maret 2020 setelah px dirawat inap, dilakukan pengkajian dan ditemukan 3
masalah keperawatan, yaitu penurunan curah jantung, intoleransi aktivitas, dan gangguan pola
tidur.
Pada hari pertama tanggal 20 Maret 2020 dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi dx 1
dan 2. Setelah dilakukan tindakan px mengatakan jantungnya masih berdebar-debar, mengeluh
lelah dan lemas saat aktivitas, TD: 120/80 mmHg, N: 101x/menit, irama irreguler, teraba kuat, RR:
20x/menit, irama reguler, S: 36,6oC, gambaran EKG aritmia, mampu duduk di atas bed 7 menit.
Sehingga dx 1 dan 2 belum teratasi, intervensi dilanjutkan.
Kemudian juga dilakukan tindakan untuk mengatasi dx 3. Setelah dilakukan tindakan px
mengatakan tidak sulit tidur lagi, puas tidur pada siang dan malam, wajah px tidak tampak
mengantuk. Sehingga dx 3 teratasi dan intervensi dihentikan.
Pada 21 Maret 2020, intervensi dx 1 dan 2 dilanjutkan. Setelah dilakukan tindakan px
mengatakan jantung berdebar-debar sudah berkurang dan lemah saat aktivitas, TD: 120/80 mmHg,
N: 98x/menit, irama irreguler, teraba kuat, RR: 21x/menit, irama reguler, S: 36,6 oC, gambaran
EKG aritmia sudah menurun, mampu duduk di pinggir bed 10 menit. Sehingga dx 1 dan 2 teratasi
sebagian, intervensi tetap dilajutkan.
Pada 22 Maret 2020, intervensi dx 1 dan 2 dilanjutkan. Setelah dilakukan tindakan px
mengatakan jantungnya sudah tidak berdebar-debar lagi dan tidak lelah saat aktivitas, TD: 120/84
mmHg, N: 94x/menit, irama irreguler, teraba kuat, RR: 20x/menit, irama reguler, S: 36,8 oC,
gambaran EKG tidak aritmia, mampu makan dan minum mandiri. Sehingga dx 1 dan 2 teratasi,
intervensi dihentikan, px KRS dengan KIE membatasi aktivitas berat serta diet makanan
bernatrium tinggi.

Anda mungkin juga menyukai