HEMATOLOGI
DI SUSUN OLEH :
2021610063
Penurunan curah jantung, Kelebihan volume cairan, Resiko perdarahan, Nyeri akut,
Gangguan pertukaran gas, Perfusi perifer tidak efektif, dan Intoleransi aktivitas.
Jawaban
Subjektif Ojektif
2
4) Oliguria
5) Warna kulit pucat dan/atau
sianosis
4. Perubahan kontraktilitas 4. Perubahan kontraktilitas
1) Paroxysmal nocturnal dyspnea 1) Terdengar suara jantung S3
(PND) dan/atau S4
2) Ortopnea 2) Ejection fraction (EF) menurun
3) Batuk
Subjektif Ojektif
3
- Sindrom coroner akut
- Stenosis mitral
- Regurgitasi mitral
- Stenosis trikuspidal
- Regurgitas trikuspidal
- Stenosis pulmonal
- Regurgitas pulmonal
- Aritmia
- Penyakit jantung bawaan
SLKI
Luaran Utama : Curah Jantung (L.02008)
Ekspetasi : Meningkat
Kriteria Hasil
↓ Cukup ↓ Sedang Cukup ↑ ↑
Kekuatan nadi perifer 1 2 3 4 5
Ejection fraction (EF) 1 2 3 4 5
Cardiac index (CI) 1 2 3 4 5
Left ventricular stroke work index (LVSWI) 1 2 3 4 5
Stroke volume index (SVI) 1 2 3 4 5
↑ Cukup ↑ Sedang Cukup ↓ ↓
Palpitasi 1 2 3 4 5
Bradikardia 1 2 3 4 5
Takikardia 1 2 3 4 5
Gambaran EKG aritmia 1 2 3 4 5
Lelah 1 2 3 4 5
Edema 1 2 3 4 5
Distensi vena jugularis 1 2 3 4 5
Dispnea 1 2 3 4 5
Oliguria 1 2 3 4 5
Pucat/sianosis 1 2 3 4 5
Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) 1 2 3 4 5
Ortopnea 1 2 3 4 5
Batuk 1 2 3 4 5
4
Suara jantung S3 1 2 3 4 5
Suara jantung S4 1 2 3 4 5
Murmur jantung 1 2 3 4 5
Berat badan 1 2 3 4 5
Hepatomegali 1 2 3 4 5
Pulmonary vascular resistance (PVR) 1 2 3 4 5
Systemic vascular resistance (SVR) 1 2 3 4 5
↘ Cukup↘ Sedang Cukup ↗ ↗
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Capillary refll time (CRT) 1 2 3 4 5
Pulmonary artery wedge pressure (PAWP) 1 2 3 4 5
Central venous pressure 1 2 3 4 5
Keterangan
↑ : Meningkat ↗ : Membaik
↓ : Menurun ↘ : Memburuk
SIKI
Observasi
5
- Monitor EKG 12 sadapan
- Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
- Monitor nilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit, enzim jantung, BNP,
NTpro-BNP)
- Monitor fungsi alat pacu jantung
- Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
- Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum pemberian obat (mis. beta
blocker, ACE inhibitor, calcium channel blocker, digoksin)
Terapeutik
- Posisikan pasien semi-Fowler atau Fowler dengan kaki ke bawah atau posisi
nyaman
- Berikan diet jantung yang sesuai (mis. batasin asupan kafein, natrium,
kolesterol, dan makanan tinggi lemak
- Gunakan stocking elastis atau pneumatic intermiten, sesuai indikasi
- Fasilitas pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
- Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress, jika perlu
- Berikan dukungan emosional dan spiritual
- Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi okseigen >94%
Edukasi
Kolaborasi
6
Peningkatan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler
b. Penyebab
- Gangguan mekanisme regulasi
- Kelebihan asupan cairan
- Kelebihan asupan natrium
- Gangguan aliran balik vena
- Efek agen farmakilogis (mis. kortikosteroid, chlorpropamide, tolbutamide,
vincristine, tryptilinescarbamazepine)
c. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif Ojektif
Subjektif Ojektif
7
- Penyakit ginjal : gagal ginjal akut/kronis, sindrom nefrotik
- Hypoalbuminemia
- Gagal jantung kongestif
- Kelainan hormone
- Penyakit hati (mis. sirosis, asites, kanker hati)
- Penyakit vena perifer (mis. varises vena, thrombus vena, plebitis)
- Imobilitas
SLKI
Luaran Utama : Keseimbangan Cairan (L.03020)
Ekaspetasi : Meningkat
Kriteria Hasil
↓ Cukup ↓ Sedang Cukup ↑ ↑
Asupan Cairan 1 2 3 4 5
Haluaran urin 1 2 3 4 5
Kelembaban membrane mukosa 1 2 3 4 5
Asupan makan 1 2 3 4 5
↑ Cukup ↑ Sedang Cukup ↓ ↓
Edema 1 2 3 4 5
Dehidrasi 1 2 3 4 5
Asites 1 2 3 4 5
Konfusi 1 2 3 4 5
↘ Cukup↘ Sedang Cukup ↗ ↗
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Denyut nada radial 1 2 3 4 5
Tekanan arteri rata-rata 1 2 3 4 5
Membrane mukosa 1 2 3 4 5
Mata cekung 1 2 3 4 5
Turgor kulit 1 2 3 4 5
Berat badan 1 2 3 4 5
Keterangan
↑ : Meningkat ↗ : Membaik
↓ : Menurun ↘ : Memburuk
8
SIKI
Intervensi Utama : Manajemen Hipervolemia (I.03114)
Observasi
- Periksa tanda dan gejala hypervolemia (mis. ortopnea, edema, JVP/CVP
meningkat, refleks hepatojugular positif, suara napas tambahan)
- Identifikasi penyebab hypervolemia
- Monitor status hemodinamik (mis. frekuensi jantung, tekanan darah, MAP,
CVP, PAP, PCWP, CO, jika bersedia
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor tanda hemakoronsentrasi (mis. kadar natrium, BUN, hematokrit,
berat jenis urine)
- Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma (mis. kadar protein dan
albumin meningkat)
- Monitor kecepatan infus secara ketat
- Monitor efek samping diuretic (mis. hipotensi ortortostatik, hypovolemia,
hipokalemia, hyponatremia)
Terapeutik
- Timbang berat bandan setiap hari pada waktu yang sama
- Batasi asupan cairan dan garam
- Tinggikan kepala tempat tidur 30-40o
Edukasi
- Anjurkan melapor jika haluaran urin <0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam
- Anjurkan melapor jika BB bertambah >1 kg dalam sehari
- Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan haluruan cairan
- Ajarkan cara mengatasi cairan
Kolaborasi
- Kolabarasi pemberian diuretik
- Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat diuretic
- Kolaborasi pemberian continuous renal replacement therapy (CRRT), jika
perlu
9
Risiko Perdarahan (D.0012) b/d trombositopenia (penurunan trombosit)
a. Definisi
Berisiko mengalami kehilangan darah baik internal (terjadi di dalam tubuh)
maupun eksternal (terjadi hingga keluar tubuh)
b. Faktor Risiko
- Aneurisma
- Gangguan gastrointestinal (misal ulkus, polip, varises)
- Gangguan fungsi hati (misal sirosis hepatitis)
- Komplikasi kehamilan (misal ketuban pecah sebelum waktunya, plasenta
previa/abrupsio, kehamilan kembar)
- Komplikasi pasca partum (misal atoni uterus, retensi plasenta)
- Gangguan koagulasi (misal trombositopenia)
- Efek agen farmakologis
- Tindakan pembedahan
- Trauma
- Kurang terpapar informasi tentang pencegahan pencegahan perdarahan
- Proses keganasan
c. Kondisi Klinis Terkait
- Aneurisma
- Koagulasi intravaskuler diseminata
- Sirosis Hepatis
- Ulkus lambung
- Varises
- Trombositopenia
- Ketuban pecah sebelum waktunya
- Plasenta previa/abrupsio
- Atonia uterus
- Retensi Plasenta
- Tindakan pembedahan
- Kanker
- Trauma
SLKI
10
Luaran Utama : Tingkat Perdarahan (L.0217)
Ekspetasi : Menurun
Kriteria Hasil
↓ Cukup ↓ Sedang Cukup ↑ ↑
Kelembapan membran mukosa 1 2 3 4 5
Kelembapan kulit 1 2 3 4 5
Kognitif 1 2 3 4 5
↑ Cukup ↑ Sedang Cukup ↓ ↓
Hemoptisis 1 2 3 4 5
Hematemesis 1 2 3 4 5
Hematuria 1 2 3 4 5
Perdarahan anus 1 2 3 4 5
Distensi abdomen 1 2 3 4 5
Perdarahan vagina 1 2 3 4 5
Perdarahan pasca operasi 1 2 3 4 5
↘ Cukup↘ Sedang Cukup ↗ ↗
Hemoglobin 1 2 3 4 5
Hematokrit 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Denyut nadi apical 1 2 3 4 5
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
Keterangan
↑ : Meningkat ↗ : Membaik
↓ : Menurun ↘ : Memburuk
SIKI
Intervensi Utama : Pencegahan Perdarahan (I.0267)
Observasi
- Monitor tanda dan gejala perdarahan
- Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan darah
- Monitor tanda-tanda vital ortostatik
- Monitor koagulasi (mis. prothrombin time (PT), partial thromboplastin time
(PTT), fibrinogen, degradasi fibrin dan/atau platelet)
11
Teraputik
- Pertahankan bed rest selama perdarahan
- Batasi tindakan invasive, jika perlu
- Gunakan kasur pencegah dekubltus
- Hindari pengukuran suhu rektal
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
- Anjurkan menggunakan kaus kaki saat ambulasi
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi
- Anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan
- Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vitamin K
- Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian produk darah, jika perlu
- Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
Subjektif Ojektif
12
2. Bersikap protektif (mis. waspada,
posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidut
SLKI
Luaran Utama : Tingkat Nyeri (L.0866)
Ekaspetasi : Menurun
Kriteria Hasil
↓ Cukup ↓ Sedang Cukup ↑ ↑
Kemampuan menuntaskan aktivitas 1 2 3 4 5
↑ Cukup ↑ Sedang Cukup ↓ ↓
Keluhan nyeri 1 2 3 4 5
Meringis 1 2 3 4 5
13
Sikap protektif 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Kesulitan tidur 1 2 3 4 5
Menarik diri 1 2 3 4 5
Berfokus pada diri sendiri 1 2 3 4 5
Diaforesis 1 2 3 4 5
Perasaan depresi (tertekan) 1 2 3 4 5
Perasaan takut mengalami cedera berulang 1 2 3 4 5
Anoreksia 1 2 3 4 5
Perineum terasa tertekan 1 2 3 4 5
Uterus terasa membulat 1 2 3 4 5
Ketegangan otot 1 2 3 4 5
Pupil dilatasi 1 2 3 4 5
Muntah 1 2 3 4 5
Mual 1 2 3 4 5
↘ Cukup↘ Sedang Cukup ↗ ↗
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Proses berpikir 1 2 3 4 5
Fokus 1 2 3 4 5
Fungsi berkemih 1 2 3 4 5
Perilaku 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Pola tidur 1 2 3 4 5
Keterangan
↑ : Meningkat ↗ : Membaik
↓ : Menurun ↘ : Memburuk
SIKI
14
Intervensi Utama : Manajemen Nyeri (I.08238)
Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respons nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresus, terapi music, biofeedback, terapi pijatm aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang memoerberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingin)
- Fasilitas istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri’
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secarar tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
15
Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan atau eleminasi karbondioksida pada
membran alveolus-kapiler.
b. Penyebab
1. Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
2. Perubahan membran alveolus-kapiler
c. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif Ojektif
Subjektif Ojektif
1. Pusing 1. Sianosis
2. Penglihatan kabur 2. Diaforesis
3. Gelisah
4. Napas cuping hidung
5. Pola napas abnormal (cepat/
lambat, regular/iregular,
dalam/dangkal)
6. Warna kulit abnormal (mis. pucat,
kebiruan)
7. Kesadaran menurun
SLKI
Luaran Utama : Pertukaran Gas (L.01003)
Ekaspetasi : Meningkat
Kriteria Hasil
↓ Cukup ↓ Sedang Cukup ↑ ↑
Tingkat kesadaran 1 2 3 4 5
↑ Cukup ↑ Sedang Cukup ↓ ↓
Dispenea 1 2 3 4 5
Bunyi napas tambahan 1 2 3 4 5
Pusing 1 2 3 4 5
Penglihatan kabur 1 2 3 4 5
Diaphoresis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Napas cuping hidung 1 2 3 4 5
↘ Cukup↘ Sedang Cukup ↗ ↗
PCo2 1 2 3 4 5
PO2 1 2 3 4 5
Takikardia 1 2 3 4 5
pH arteri 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Warna kulit 1 2 3 4 5
Keterangan
↑ : Meningkat ↗ : Membaik
↓ : Menurun ↘ : Memburuk
17
SIKI
Intervensi Utama : Pemantauan Respirasi (I.01014)
Observasi
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
- Monitor pola napas (seperti bradipnea, tekipnea, hiperventilasi, Kussmaul,
Cheyne-Stokes, Bior, ataksik)
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray toraks
Terapeutik
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
18
- Kurang terpapar informasi tentang proses penyakit (mis. diabetes melittus,
hiperlipidemia)
- Kurang aktivitas fisik
c. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif Ojektif
Subjektif Ojektif
1. Parastesia. 1. Edema.
2. Nyeri ekstremitas (klaudikasi 2. Penyembuhan luka lambat.
intermiten) 3. Indeks ankle-brachial < 0,90.
4. Bruit femoral
19
SLKI
Luaran Utama : Perfusi Perifer (L.02011)
Ekspetasi : Meningkat
Kriteria Hasil
↓ Cukup ↓ Sedang Cukup ↑ ↑
Denyut nadi perifer 1 2 3 4 5
Penyembuhan luka 1 2 3 4 5
Sensasi 1 2 3 4 5
↑ Cukup ↑ Sedang Cukup ↓ ↓
Warna kulit pucat 1 2 3 4 5
Edema perifer 1 2 3 4 5
Nyeri ekstremitas 1 2 3 4 5
Parastesia 1 2 3 4 5
Kelemahan otot 1 2 3 4 5
Kram otot 1 2 3 4 5
Bruit femoralis 1 2 3 4 5
Nekrosis 1 2 3 4 5
↘ Cukup↘ Sedang Cukup ↗ ↗
Pengisian kapiler 1 2 3 4 5
Akral 1 2 3 4 5
Turgos kulit 1 2 3 4 5
Tekanan daerah sistolik 1 2 3 4 5
Tekanan darah diastolic 1 2 3 4 5
Tekanan arteri rata-rata 1 2 3 4 5
Indeks ankle-brachial 1 2 3 4 5
Keterangan
↑ : Meningkat ↗ : Membaik
↓ : Menurun ↘ : Memburuk
SIKI
Intervensi Utama : Perawatan Sirkulasi (I.02079)
Observasi
20
- Periksa sirkulasi perifer (mis. nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna,
suhu, ankle-brachial index)
- Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis. diabetes, perokok, orang
tua, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi)
- Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstermitas)
Terapeutik
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah diarea keterbatasan perfusi
- Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstermitas dengan keterbatasan
perfusi
- Hindari penekanan dan pemasangan tourniquiet pada area yang cedera
- Lakukan pencegahan infeksi
- Lakukan perawatan kaki dan kuku
- Lakukan hidrasi
Edukasi
- Anjurkan berhenti merokok
- Anjurkan berolahraga rutin
- Anjurkan mengecek kamar mandi untuk menghindari kulit terbakar
- Anjurkan menggunakan obat penurunan tekanan darah, antikoagulan, dan
penurunan kolesterol, jika perlu
- Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
- Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
- Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (mis. melembabkan kulit
kering pada kaki)
- Anjurkan program rehabilitas vascular
- Anjurkan program diet yang memperbaiki sirkulasi (mis. rendah lemak jenuh,
minyak ikan omega 3)
- Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis. rasa sakit
yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)
21
- Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
- Tirah baring
- Kelemahan
- Imobilitas
- Gaya hidup monoton
c. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif Ojektif
Subjektif Ojektif
SLKI
22
Luaran Utama : Toleransi Aktivitas (L.05047)
Ekspetasi : Mengingkat
Kriteria Hasil
↓ Cukup ↓ Sedang Cukup ↑ ↑
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Saturasi oksigen 1 2 3 4 5
Kemudahan dalam melakukan aktivitas
1 2 3 4 5
sehari-hari
Kecepatan berjalan 1 2 3 4 5
Jarak berjalan 1 2 3 4 5
Kekuatan tubuh bagian atas 1 2 3 4 5
Kekuatan tubuh bagian bawah 1 2 3 4 5
Toleransi dalam menaiki tangga 1 2 3 4 5
↑ Cukup ↑ Sedang Cukup ↓ ↓
Keluhan lelah 1 2 3 4 5
Dispnea saat aktivitas 1 2 3 4 5
Dispnea setelah aktivitas 1 2 3 4 5
Perasaan lemah 1 2 3 4 5
Aritmia saat aktivitas 1 2 3 4 5
Aritmia setelah aktivitas 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
↘ Cukup↘ Sedang Cukup ↗ ↗
Warna kulit 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Frekuensi napas 1 2 3 4 5
EKG iskemia 1 2 3 4 5
Keterangan
↑ : Meningkat ↗ : Membaik
↓ : Menurun ↘ : Memburuk
SIKI
Intervensi Utama : Manajemen Energi (I.05178)
Observasi
23
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya suara,
kunjungan)
- Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
- Fasillitas duduk di samping tempat tidur, jika tidak dapat berpindahatau
berjalan
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan.
24