KEPERAWATAN
PENYAKIT CHF
01 02
Konsep
Konsep Medis
Keperawatan
01
Konsep Medis
1. Konsep Penyakit Gagal Jantung Kongestif
a. Definisi
Gagal jantung kongestif merupakan keadaan ketika jantung tidak mampu lagi untuk
mempomapakan darah yang cukup dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh untuk
keperluan metabolisme jaringan tubuh.
Gagal jantung kongestif atau Congestive Heart Failure (CHF) merupakan
ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrien dalam tubuh (Andra &
Saferi, 2013).
Gagal jantung dapat disebabkan oleh gangguan yang mengakibatkan terjadinya
pengurangan pengisian ventrikel atau kontraktilitas miokrardial (Sudoyo Aru dkk,
2009).
b. Klasifikasi
Menurut Wijaya Saferi A dkk, (2013) klasifikasi pada penderita penyakit gagal jantung kongestif yaitu :
• Klasifikasi I
a. Gejala
1. Aktivitas biasa tidak menimbulkan kelelahan, dyspnea, palpitasi, dan tidak ada kongesti pulmonal atau
hipotensi perifer.
2. Asimtomatik.
3. Kegiatan sehari-hari tidak terbatas.
b. Prognosa : baik
• Klasifikasi II • Klasifikasi IV
a. Gejala a. Gejala
1. Kegiatan sehari-hari sedikit terbatas 1. Aktivitas biasa tidak menimbulkan kelelahan, dyspnea,
2. Gejala tidak ada saat istirahat palpitasi, dan tidak ada kongesti pulmonal atau
3. Ada bailer (krekles dan S3 murmur) hipotensi perifer
b. Prognosa : baik 2. Asimtomatik
• Klasifikasi III 3. Kegiatan sehari-hari tidak terbatas.
a. Gejala b. Prognosa : baik
1. Kegiatan sehari-hari terbatas
2. Klien merasa nyaman saat istirahat
b. Prognosa : baik
c. Etiologi
Menurut Kasron (2016), ada beberapa etiologi / penyebab dari gagal jantung kongestif yaitu :
h. Komplikasi
Menurut Wijaya & Putri (2013), komplikasi yang dapat muncul pada penderita gagal jantung meliputi :
1. Edema paru akut akibat gagal jantung kiri
2. Syok kardiogenik
3. Episode trombolitik
4. Efusi perikardial dan temponade jantung
02
Konsep Keperawatan
Pengkajian
Identitas
Pasien
Nama : Tidak terkaji
Jenis Kelamin : Tidak terkaji
Umur : Tidak terkaji
Agama : Tidak terkaji
Suku Bangsa : Tidak terkaji
Pendidikan : Tidak terkaji
Pekerjaan : Tidak terkaji
Alamat : Tidak terkaji
Penanggung jawab
Nama : Tidak terkaji
Umur : Tidak terkaji
Jenis kelamin : Tidak terkaji
Agama : Tidak terkaji
Pekerjaan : Tidak terkaji
Alamat : Tidak terkaji
Tanggal masuk : Tidak terkaji
Tanggal pengkajian : Tidak terkaji
Riwayat kesehatan
Kesehatan sekarang
Keluhan utama : Tidak terkaji
Keluhan menyertai : Tidak terkaji
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat keluarga
Pola aktivitas fisik sehari-hari
Nutrisi : Tidak terkaji
Eliminasi : Tidak terkaji
Istrahat dan tidur : Tidak terkaji
Aktivitas fisik : Tidak terkaji
Personal hygene : Tidak terkaji
Data Psikososial
Status emosi : Tidak terkaji
Konsep diri : Tidak terkaji
Interaksi Sosial : Tidak terkaji
Pengkajian fisik
Inspeksi : Tidak terkaji
Palpasi : Tidak terkaji
Auskultasi : Tidak terkaji
Pemeriksaan penunjang
EKG : Tidak terkaji
Foto Rontgen dada : Tidak terkaji
USG : Tidak terkaji
Kateterisasi Jantung : Tidak terkaji
Oksimetri nadi : Tidak terkaji
Scan jantung : Tidak terkaji
Tes laboratorium : Tidak terkaji
Pathway
Diagnosa Keperawatan
Perfusi perifer tidak efektif
Penurunan curah jantung
Intoleransi aktivitas
Pola napas tidak efektif
Hipervolemia
Intervensi Keperawatan
No. SDKI SLKI SIKI Rasional
1. Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009) Perfusi perifer (L.02011) Perawatan sirkulasi Observasi :
Kategori : Fisiologis (I.02079) 1. Untuk mengetahui sirkulasi
Subkategori : Sirkulasi Definisi : perifer yang terdiri dari nadi
Keadekuatan aliran darah Observasi perifer, edema, pengisian
Definisi : pembuluh darah distal 1. Periksa sirkulasi kapiler, warna, suhu, brachial
Penurunan sirkulasi darah pada level untuk menunjang fungsi perifer (mis. nadi index
kapiler yang dapat mengganggu jaringan. perifer, edema, 2. untuk mengetahui faktor
metabolism tubuh. Kriteria hasil : pengisian kapiler, apa saja yang menggangu
Penyebab : Setelah dilakukan warna, suhu, brachial sirkulasi seperti diabetes,
1. Hiperglikemia tindakan keperawatan index) perokok orang tua, hipertensi
2. Penurunan konsentrasi hemoglobin selama 3x24 jam masalah 2. Identifikasi faktor dan kadar kolestrol yang tinggi.
3. Peningkatan tekanan darah perfusi perifer dapat risiko gangguan 3. untuk memantau panas
4. Kekurangan volume cairan teratasi dengan sirkulasi (mis. kemerahan nyeri atau bengkak
5. Penurunan aliran arteri dan/atau diabetes, perokok, pada ekstremitas
vena orang tua, hipertensi
dan kadar kolesterol
tinggi)
6. Kurang terpapar informasi tentang indikator : 3. Monitor panas, Terapeutik :
faktor pemberat (mis. Merokok, gaya 1. kekuatan nadi kemerahan, nyeri, atau 1. untuk mencegah terjadinya
hidup monoton, trauma, obesitas, perifer meningkat bengkak pada ekstremitas infiltrasi
asupan garam, imobilitas) 2. warna kulit pucat 2. untuk menghindari rasa nyeri
7. Kurang terpapar informasi tentang menurun Terapeutik pada pasien
proses penyakit (mis. Diabetes 3. edema perifer 1. Hindari pemasangan infus 3. untuk mencegah
melitus, hiperlipidemia) menurun atau pengambilan darah di ketidaknyamanan pada pasien
8. Kurang aktivitas fisik 4. nyeri ekstramitas area keterbatasan perfusi 4. untuk mencegah terjadinya
menurun 2. Hindari pengukuran peradangan
Gejala dan Tanda Mayor 5. parastesia tekanan darah pada 5. untuk memberikan rasa
Subjektif menurun ekstremitas dengan nyaman dan mempertahakan
( tidak tersedia ) 6. kelemahan otot keterbatasan perfusi kebersihan kaki dan kuku pasien
Objektif menurun 3. Hindari penekanan dan 6. agar keseimbangan dalam
1. Pengisian Kapiler >3 detik 7. kram otot pemasangan tourniquet tubuh terpenuhi
2. Nadi Perifer menurun atau tidak menurun pada area yang cedera
teraba 8. pengisian kapiler 4. Lakukan pencegahan
3. Akral teraba dingin membaik infeksi
4. Warna kulit pucat 9. akral membaik 5. Lakukan perawatan kaki
5. Turgor kulit menurun dan kuku
6. Lakukan hidrasi
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Parastesia
2. Nyeri ekstremitas (klaudikasi
intermiten)
Objektif Edukasi :
Edema Edukasi 1. untuk menghindari penghambatan
Penyembuhan luka lambat 1. Anjurkan berhenti merokok dalam proses penyembuhan pasien
Indeks Ankle Brachial <0,90 2.Anjurkan berolahraga rutin 2. untuk mendukung proses
Bruit femolaris 3.Anjurkan mengecek air mandi untuk penyembuhan pasien
menghindari kulit terbakar 3. untuk menghindari terjadinya iritas
Kondisi Klinis Terkait 4. Anjurkan menggunakan obat pada pasien
Tromboflebitis penurun tekanan darah, antikoagulan, 4. untuk menormalkan tekanan darah
Diabetes Melitus dan penurun kolesterol, jika perlu pasien
Anemia 5. Anjurkan minum obat pengontrol 5. untuk menstabilkan tekanan darah
Gagal Jantung Kongestif tekanan darah secara teratur pasien
Kelainan jantung Kongenital 6. Anjurkan menghindari penggunaan 6. Agar pasien dapat terhindar dari
Trombosis arteri obat penyekat beta penggunaan obat penyikat beta
Varises 7. Anjurkan melakukan perawatan kulit Agar pasien dapat melakukan
Trombosis vena dalam yang tepat (mis. melembabkan kulit perawatan kulit seperti
Sindrom kompartemen kering pada kaki) melembabkan kulit kering pada kaki
8. Anjurkan program rehabilitasi 7. Agar pasien dapat melakukan
vaskular perawatan kulit seperti
9. Ajarkan program diet untuk melembabkan kulit kering pada kaki
memperbaiki sirkulasi (mis. rendah 8. pasien dapat menjalani program
lemak jenuh, minyak ikan omega 3) rehabilitasi vaskular
10. Informasikan tanda dan gejala 9. Agar pasien dapat menjalani
darurat yang harus dilaporkan (mis. program diet yang benar guna
rasa sakit yang tidak hilang memperbaiki sirkulasi
10. Agar pasien mendaptkan
informasi tanda dan gejala darurat
2. Penurunan Curah Jantung (D.0008) Curah jantung (L.02008) Perawatan jantung (I.02075) Observasi :
Kategori : Fisiologis 1. Agar
Subkategori : Sirkulasi Definisi : Observasi penurunan
Keadekuatan jantung 1. identifikasi tanda/gejala primer curah
Definisi : memompa darah untuk penurunan curah jantung (meliputi jantung
Ketidakadekuatan jantung memompa memenuhi kebutuhan dispnea, kelelahan, edema, dapat di
darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh ortopnea, paroxysmal nocturnal identifikasi
metabolisme tubuh dyspnea, peningkatan CVP) 2. melalui
Penyebab : Kriteria hasil : Identifikasi tanda/gejala sekunder gejala yg
Perubahan irama jantung Setelah dilakukan tindakan penurunan curah jantung (meliputi muncul
Perubahan frekuensi jantung keperawatan selama 3x24 peningkatan berat badan, meliputi
Perubahan kontraktilitas jam masalah Curah jantung hepatomegali, distensi vena jugularis, dyspnea,
Perubahan preload dapat teratasi dengan palpitasi, ronkhi basah, oliguria, kelelahan,
Perubahan afterload indikator : batuk, kulit pucat) edema,
Gejala dan Tanda Mayor 1. kekuatan nadi perifer 3. Monitor tekanan darah (termasuk ortopnea,
Subjektif meningkat tekanan darah ortostatik, jika perlu) dan adanya
Perubahan irama jantung 2. ejection fraction 4. Monitor intake dan output cairan peningkatan
Palpitasi meningkat 5. Monitor berat badan setiap hari CVP
Perubahan preload 3. palpitasi menurun pada waktu yang sama 2. Agar
Lelah 4. bradikardia menurun 6. Monitor saturasi oksigen dapat
Perubahan afterload 5. takikardia menurun 7. Monitor keluhan nyeri dada (mis. mengidenti
Dispnea 6. gambaran EKG aritmia intensitas, lokasi, radiasi, durasi, fikasi gejala
Perubahan kontraktilitas menurun presivitasi yang sekunder
Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) 7. Lelah menurun mengurangi nyeri) penurunan
Ortopnea 8. edema menurun 8. Monitor EKG 12 sadapan curah
Batuk jantung
Objektif 9. Monitor aritmia (kelainan irama dan 3. Untuk
1. Perubahan irama jantung 9. Distensi vena jugularis frekuensi) Monitor nilai laboratorium membantu
• Bradikardia/Takikardia menurun jantung (mis. elektrolit, enzim jantung, penegakan
• Gambaran EKG aritmia atau 10. dispnea menurun BNP, NTpro-BNP) diagnosa
gangguan konduksi 11. Pucat/sianosis 10. Monitor fungsi alat pacu jantung 4. Untuk
2. Perubahan preload menurun 11. Periksa tekanan darah dan mengetahui
• Edema 12. paroxysmal nocturnal frekuensi nadi sebelum dan sesudah adanya
• Distensi vena jugularis dyspnea (PND) menurun aktivitas ketidakseimbanga
• Central venous pressure (CVP) 13. Ortopnea menurun 12. Periksa tekanan darah dan n cairan tubuh
meningkat/menurun 14. suara jantung S3 frekuensi nadi sebelum pemberian 5. Untuk
3. Perubahan afterload menurun obat (mis. beta blocker, ACE inhibitor, mengetahui
• Tekanan darah meningkat atau 15. suara jantung S4 calcium channel blocker, digoksin) keseimbangan dan
menurun menurun kecukupan nutrisi
• Nadi perifer teraba lemah 16. tekanan darah Terapeutik pasien
• Capillary Refill Time >3 detik membaik 1. Posisikan pasien semi-Fowler atau 6. Untuk
• Oliguria 17. pengisian kapiler Fowler dengan kaki ke bawah atau mengukur
• Warna kulit pucat dan/atau Sianosis membaik posisi nyaman presentase
4. Perubahan Kontraktilitas 18. berat badan membaik 2. Berikan diet jantung yang sesuai hemoglobin yang
• Terdengar suara jantung S3 (mis. batasi asupan kafein, natrium, berkaitan dengan
dan/atau S4 kolesterol, dan makanan tinggi lemak) oksigen
• Ejection Fraction (EF) menurun 3. Gunakan stocking elastis atau 7. Untuk
pneumatik intermiten, sesuai indikasi mengidentifikasi
4. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk lokasi,
modifikasi gaya hidup sehat karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas
nyeri dada
Gejala dan Tanda Minor 5. Berikan terapi relaksasi untuk 8. untuk melihat dan
Subjektif mengurangi stres, jika perlu mengevaluasi fungsi jantung.
1. Perubahan preload 6. Berikan dukungan emosional 9. Untuk mengetahui adanya
(Tidak tersedia) dan spiritual gangguan irama jantung
2. Perubahan afterload 7. Berikan oksigen untuk 10. Untuk mengetahui kondisi
(Tidak tersedia) mempertahankan saturasi jantung pasien
3. Perubahan kontraktilitas oksigen >94% 11. Untuk mengetahui tekanan
(Tidak tersedia) Edukasi darah dan frekuensi nadi pasien
4. Perilaku/Emosional 1. Anjurkan beraktivitas fisik sebelum dan sesudah melakukan
• Cemas sesuai toleransi aktivitas
• Gelisah 2. Anjurkan beraktivitas fisik 12. Untuk mengetahui kondisi
secara bertahap pasien sebelum memberikan obat
Objektif 3. Anjurkan berhenti merokok
1. Perubahan preload 4. Ajarkan pasien dan keluarga Terapeutik :
• Murmur jantung mengukur berat badan harian 1. Untuk membuat pasien
• Berat badan bertambah 5. Ajarkan pasien dan keluarga nyaman
• Pulmonary Artery Pressure (PAWP) mengukur intake dan output 2. Untuk menyesuaikan nutrisi
menurun cairan harian yang dibutuhkan pasien
2. Perubahan afterload Kolaborasi 3. Untuk membuat pasien lebih
• Pulmonary Vascular Resistance 1. Kolaborasi pemberian sehat dengan mengubah pola
(PVR) meningkat/menurun antiaritmia, jika perlu hidup sehat
• Systemic Vascular Resistance 2. Rujuk ke program rehabilitasi 4. Untuk mengurangi stress
meningkat/menurun jantung pasien
• Hepatomegali
3. Perubahan kontraktilitas 5. agar pasien merasa lebih rileks
• Cardiac Index (CI) menurun 6. memberikan rasa aman dan nyaman kepada
• Left Ventricular Stroke Work Index pasien
(LVSWI) menurun 7. memenuhi suplai oksigen pasien
• Stroke volume Index (SVI) menurun
4. Perilaku/Emosional Edukasi :
(Tidak tersedia) 1. melatih pasien beraktifitas sesuai toleransi
2. melatih pasien beraktifitas secara bertahap
Kondisi klinis terkait 3. melatih pasien untuk gaya hidup sehat
1.Gagal Jantung Kongestif 4. agar pasien dan keluarga dapat mengukur
2.Sindrom Koroner Akut berat badan harian secara mandiri
3.Stenosis Mitral 5. agar pasien dan keluarga dapat mengukur
4.Regurgitasi Mitral intake dan output cairan secara mandiri
5.Stenosis Aorta
6.Regurgitasi Aorta Kolaborasi :
7.Stenosis Trikuspidal 1. pemberian antiaritmia sesuai kebutuhan
8.Regurgitasi Trikuspidal pasien
9.Stenosis Pulmonal 2. agar pasien mendapatkan perawatan jantung
10.Regurgitasi Pulmonal yang lebih komprehensif
11.Aritmia
12.Penyakit Jantung Bawaan
3. Intoleransi Aktivitas ( D.0056 ) Toleransi aktivitas Manajemen energi (I.05178) Observasi :
Kategori : Fisiologis (L.05047) 1. untuk mengetahui
Subkategori : Aktivitas/istirahat Observasi gangguan fungsi tubuh
Definisi ; 1. Identifikasi gangguan fungsi yang dialami pasien
Definisi Respon fisiologis terhadap tubuh yang mengakibatkan akibat kelelahan
Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas yang kelelahan 2. untuk mengetahui
aktivitas sehari-hari. membutuhkan tenaga 2. Monitor kelelahan fisik dan tingkat kelelahan dan
Penyebab emosional emosional pasien
Ketidakseimbangan antara suplai dan Kriteria hasil : 3. Monitor pola dan jam tidur 3. untuk mengetahui
kebutuhan oksigen. Setelah dilakukan tindakan 4. Monitor lokasi dan pola tidur pasien
Tirah baring keperawatan selama 3x24 ketidaknyamanan selama apakah teratur atau
Kelemahan jam masalah Toleransi melakukan aktivitas tidak
Imobilitas aktivitas dapat teratasi 4. untuk mengetahui
Gaya hidup monoton dengan indikator : Terapeutik lokasi dan tingkat
Gejala dan Tanda Mayor 1. kemudahan melakukan 1. Sediakan lingkungan ketidaknyamanan
Subjektif aktivitas sehari hari nyaman dan rendah stimulus pasien selama
1. Mengeluh Lelah meningkat (mis. cahaya, suara, melakukan aktivitas
Objektif 2. kekuatan tubuh bagian kunjungan) Terapeutik :
Frekuensi jantung meningkat >20% dari atas meningkat 2. Lakukan latihan rentang 1. untuk memberikan
kondisi istirahat 3. kekuatan tubuh bagian gerak pasif dan/atau aktif rasa nyaman bagi
Gejala dan Tanda Minor bawah meningkat 3. Berikan aktivitas distraksi pasien
Subjektif 4. keluhan Lelah menurun yang menenangkan 2. untuk meningkatkan
1. Dispnea saat/setelah aktivitas 5. dispnea saat aktivitas 4. Fasilitasi duduk di sisi dan melatih masa otot
2. Merasa tidak nyaman setelah menurun tempat tidur, jika tidak dapat dan gerak ekstremitas
beraktivitas 6. dispnea setelah aktivitas berpindah atau berjalan pasien
3. Merasa lemah menurun
Objektif 7. aritmia saat Kolaborasi 3. untuk mengalihkan rasa
1. Tekanan darah berubah aktivitas menurun 1. Kolaborasi ketidaknyamanan yang dialami pasien
>20% dari kondisi istirahat 8. aritmia setelah dengan ahli gizi 4. untuk melatih grak mobilisasi pasien
2. Gambaran EKG menunjukan aktivitas menurun tentang cara selama dirawat
aritmia saat/setelah aktivitas 9. sianosis menurun meningkatkan
3. Gambaran EKG menunjukan 10. perasaan lemah asupan Edukasi :
iskemia menurun makanan. 1. untuk memberikan kenyamanan
4. Sianosis 11. saturasi oksigen pasien saat beristirahat
Kondisi Klinis Terkait membaik 2. untuk menunjang proses kesembuhan
1. Anemia 12. frekuensi napas pasien secara bertahap
2. Gagal jantung kongestif membaik 3. agar perawat bisa dengan segera
3. Penyakit jantung koroner 13. EKG iskemia mengkaji dan merencanakan kembali
4. Penyakit katub jantung membaik tindakan keperawatan yang bisa
5. Aritmia diberikan
6. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) 4. agar pasien dapat mengatasi
7. Gangguan metabolik kelelahannya secara mandiri dengan
8. Gangguan musculoskeletal mudah
Kolaborasi :
Untuk memaksimalkan penyembuhan
pasien.
4. Pola Napas Tidak Efektif (D.0005) Pola napas (L.01004) Manajemen jalan napas Observasi :
Kategori : Fisiologis (I.01011) 1. untuk mengetahui
Subkategori : Respirasi Definisi ; pola napas
Inspirasi dan/atau ekspirasi Observasi (frekuensi,
Definisi yang memberikan ventilasi 1. Monitor pola napas kedalaman, usaha
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak adekuat (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
memberikan ventilasi adekuat. napas) 2. untuk memonitor
Kriteria hasil : 2. Monitor bunyi napas bunyi napas
Penyebab Setelah dilakukan tindakan tambahan (mis. gurgling, mengi, tambahan (mis.
1. Depresi pusat pernapasan keperawatan selama 3x24 wheezing, ronkhi kering) Gurgling, mengi,
2. Hambatan upaya napas (mis. Nyeri jam masalah Pola Napas 3. Monitor sputum (jumlah, wheezing, ronkhi
saat bernapas, kelemahan otot dapat teratasi dengan wama, aroma) kering)
pernapasan) indikator : 3. untuk mengetahui
3. Deformitas dinding dada 1. dispnea menurun Terapeutik jumlah, warna, serta
4. Deformitas tulang dada 2. penggunaan otot bantu 1. Pertahankan kepatenan jalan aroma sputum
5. Gangguan neuromuscular napas menurun napas dengan head-tilt dan Terapeutik :
6. Gangguan neurologis (mis. 3. pemanjangan fase chin-lift (jaw-thrust jika curiga 1. untuk
Elektroensofalogram [EEG] positif, ekspirasi menurun Terapeutik mempertahankan
cedera kepala, gangguan kejang) 4. ortopnea menurun trauma servikal)
7. Imaturitas Neurologis 5. pernapasan pursed-lip 2. Posisikan semi-Fowler atau kepatenan jalan
8. Penurunan energi menurun Fowler napas dengan
9. Obesitas 6. pernapasan cuping hidung 3. Berikan minum hangat head-tilt dan chin-
10. Posisi tubuh yang menghambat menurun 4. Lakukan fisioterapi dada, jika lift (jaw-thrust jika
ekspansi paru 7. frekuensi napas membaik perlu curiga Terapeutik
5. Lakukan penghisapan lendir trauma servikal)
kurang dari 15 detik
11. Sindrom hipoventilasi 8. kedalaman napas 6. Lakukan 2. agar dapat memposisikan
12. Kerusakan inervasi diafragma membaik hiperoksigenasi sebelum semi-Fowler atau Fowler demi
(kerusakan saraf C5 keatas) 9. ekskursi dada penghisapan kenyamanan pasien
13. Cedera pada medula spinalis endotrakeal 3. agar pasien dapat
14. Efek agen Farmakologis membaik 7. Keluarkan sumbatan mengkonsumsi minum hangat
15. Kecemasan 10. Tekanan ekspirasi benda padat dengan 4. agar dapat melakukan
membaik forsep McGil fisioterapi dada
Gejala dan Tanda Mayor 11. Tekanan inspirasi 8. Berikan oksigen, jika 5. untuk mebersihkan dan
Subjektif membai perlu mengurangi lendir akukan
1. Dispnea 6. agar dapat menghindari
Edukasi hipoksemia
Objektif 1. Anjurkan asupan 6. agar dapat mengeluarkan
1. penggunaan otot bantu pernapasan cairan 2000 ml/hari, jika sumbatan benda padat
2. Fase ekspirasi memanjang tidak kontraindikasi 7. agar dapat memberikan
3. Pola napas abnormal (mis. Takipnea, 2. Ajarkan teknik batuk oksigen
Bradipnea, Hiperventilasi, kussmaul, efektif Edukasi :
Cheyne-stokes) 1. agar pasien tidak mengalami
Kolaborasi kontraindikasi
Gejala dan Tanda Minor 1. Kolaborasi pemberian 2. agar pasien dapat batuk
Subjektif bronkodilator, secara efektif
1. Ortopnea ekspektoran, mukolitik,
jika perlu. Kolaborasi :
Untuk memaksimalkan proses
pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
Objektif
1. Pernapasan pursed-lip
2. Pernapasan cuping hidung
3. Diameter Thoraks anterior-posterior
meningkat
4. Ventilasi semenit menurun
5. Kapasitas Vital menurun
6. Tekanan ekspirasi menurun
7. Tekanan inspirasi menurun
8. Ekskursi dada berubah
(D.0008) Observasi S:
1. mengidentifikasi tanda/gejala primer penurunan curah
jantung (meliputi dispnea, kelelahan, edema, ortopnea, O:
paroxysmal nocturnal dyspnea, peningkatan CVP) A:
2. mengidentifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah P:
jantung (meliputi peningkatan
berat badan, hepatomegali, distensi vena jugularis, palpitasi,
ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
3. Memonitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik,
jika perlu)
4. Memonitor intake dan output cairan
5. Memonitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
6. Memonitor saturasi oksigen
7. Memonitor keluhan nyeri dada (mis. intensitas, lokasi, radiasi,
durasi, presivitasi yang
mengurangi nyeri)
8. Memonitor EKG 12 sadapan
9. Memonitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi) Monitor nilai
laboratorium jantung (mis. elektrolit, enzim jantung, BNP, NTpro-
BNP)
10. Memonitor fungsi alat pacu jantung
11. memeriksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan
sesudah aktivitas
12. memeriksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum
pemberian obat (mis. beta blocker, ACE inhibitor, calcium channel
blocker, digoksin)
Terapeutik
1. memposisikan pasien semi-Fowler atau Fowler dengan kaki ke
bawah atau posisi nyaman
2. memberikan diet jantung yang sesuai (mis. batasi asupan
kafein, natrium, kolesterol, dan makanan tinggi lemak)
3. menggunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten,
sesuai indikasi
4. memfasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup
sehat
5. memberikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
6. memberikan dukungan emosional dan spiritual
7. memberikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen
>94%
Edukasi
1. menganjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
2. menganjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
3. menganjurkan berhenti merokok
4. mengajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan
harian
5. mengajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output
cairan harian
Terapeutik
1. menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
2. membatasi asupan cairan dan garam
3. meninggikan kepala tempat tidur 30-40
Edukasi
1. menganjurkan melapor jika haluaran urin <0,5 mL/kg/jam dalam 6
jam
2. menganjurkan melapor jika BB bertambah >1 kg dalam sehari
3. mengajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan haluaran
cairan
4. mengajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi
1. mengkolaborasikan pemberian diuretik Kolaborasi penggantian
kehilangan kalium akibat diuretik
2. mengkolaborasikan pemberian continuous renal replacement
therapy (CRRT), jika perlu
Daftar Pustaka
Yulianti, Chanif, 2021. "Penerapan Perubahan Posisi Terhadap Perubahan Hemodinamik Pada
Asuhan Keperawatan Pasien Congestive Heart Failure". Ners Muda, Vol 2 No 2,
Aspiani Yuli Reny. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
Kardiovaskuler. Jakarta : EGC.
Andre Saferi dkk, 2013. KMB 2 (Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan
Dewasa Teori Dan Contoh Askep). Yogyakarta : Nuha Medika.
Wijaya Andra Saferi& Putri Yessie.2013. Keperawatan Medikal Bedah
(Keperawatan Dewasa 1).Yogyakarta: Nuha Medika.
Terima
Kasih
CRÉDITOS: Esta plantilla para presentaciones es una
creación de Slidesgo, e incluye iconos de Flaticon,
infografías e imágenes de Freepik