Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat, taufik, dan hidayah-Nya lah penulis bisa menyelesaikan “Makalah
pengolahan sistem rekam medis” ini dengan judul “E-Health Record”. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah pengolahan sistem rekam medis
di semester IV ini. Disamping itu, makalah ini disusun sebagai bahan diskusi kelas
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1) Sistem administrasi
2) Financial/keuangan
Pengintegrasian data
2) Memperoleh data dalam waktu yang tepat bagi pelayanan (at the
point of care) dan kemampuan untuk mengakses data, aturan dan
proses data (mined data) melalui data agregat dan analisis data.
EHR juga dapat mendukung suatu uji coba, kolaborasi riset dan
studi retrospektif. Adanya data yang dimasukkan secara elektronik juga
dapat menurunkan terjadinya duplikasi dalam memasukkan data
(dengan sdikit kesalahan), meningkatkan terjadinya follw-up serta
meningkatkan analisa data.Survey yang dilakukan oleh Glaser, et al.
menemukan bahwa memasukkan data dengan EHR khususnya data
laboratorium mempunyai prioritas yang paling tinggi dalam teknologi
informasi.
Pasal 6 :
Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur dalam pasal 5 ayat
(4) yang mensyaratkan bahwa suatu informasi harus berbentuk tertulis atau
asli, Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dianggab sah
sepanjang informasi yang tercantum di dalamnya dapat diakses, ditampilkan,
dijamin keutuhannya, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga
menerangkan suatu keadaan.
Data rekam medis yang berisi riwayat kesehatan pasien yang bersifat
rahasia harus dapat dijaga kerahasiaanya, karena infomasi tersebut merupakan
milik pasien. Sedangkan dokumennya merupakan milik dokter,dokter gigi,
atau sarana pelayanan kesehatan . seperti yang tertuang pasa pasal 47 UU
praktik kedokteran no 29 tahun 2004.
2. Integrity
3. Authentication
4. Availability
5. Access Control
6. Non-Repudiation
PENUTUP
A. Kesimpulan
Electronic Health Record (EHR) adalah suatu catatan elektronik
komprehensif dari informasi kesehatan pasien yang merupakan integrasi
beberapa database informasi kesehatan. Informasi yang diberikan meliputi
demografi pasien, catatan kemajuan, masalah, obat, tanda vital, riwayat medis
masa lalu, imunisasi, data laboratorium, dan laporan radiologi (National Center
for Research Resourses, 2006). Dokumentasi EHR dapat diisi oleh para
pemberi pelayanan klinik mulai dari dokter, perawat, dokter gigi dan lainnya
bertujuan meningkatkan efisiensi, akurasi serta mengurangi waktu
pencatatan yang sering memakan waktu lama. Sistem ini dilakukan dengan
cara komputerisasi sehingga membutuhkan SDM yang mana SDM tersebut
mencatatkan hasil pendokumentasiannya kedalam komputerissi yang
kemudian dapat diakses oleh para anggota medis lainnya. Sehingga
memudahkan perawat ketika mencari data pasien ataupun meneruskan
pendokumentasian pasien ketika pergantian shift.