YOGYAKARTA
Disusun oleh :
SURAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan,
Mengetahui
Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Duta Bangsa Surakarta
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayah yang telah dilimpahkan sehingga kami dapat menyelesaikan
Yogyakarta.
sistem dan sub sistem rekam medis di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)
Dr.Sardjito Yogyakarta.
Yogyakarta
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Penulis berharap agar
ii
laporan kunjungan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
D. Manfaat..................................................................................................................3
E. Ruang lingkup........................................................................................................4
A. Rumah Sakit...........................................................................................................5
B. Rekam Medis.........................................................................................................7
B. Sistem dan Sub Sistem Rekam Medis RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.................41
iv
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................60
A. Kesimpulan..........................................................................................................60
B. Saran....................................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................62
LAMPIRAN.....................................................................................................................63
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan salah satu bagian yang terpenting dari Rumah Sakit. Menurut
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
medis terdapat sistem dan sub sistem rekam medis yang diantaranya sistem
terdiri dari 4 macam yaitu TPPRJ, TPPRI, TPPGD, dan klinik 24 jam. Dalam
sistem dan sub sistem rekam medis terdapat sistem pengolahan data rekam
medis.
1
2
Bangsa. RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta merupakan rumah sakit pusat dan
B. Rumusan Masalah
ditinjau dari sistem dan subsistem rekam medis di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Tinjauan terhadap sistem dan sub sistem
rekam medis.
2. Tujuan khusus
Sardjito Yogyakarta.
3
indexing, alur dan prosedur filing, alur dan prosedur analisis dan
D. Manfaat
2. Bagi akademik
3. Bagi mahasiswa
b. Sistem dan sub sistem rekam medis yang meliputi sistem penamaan,
E. Ruang lingkup
kesehatan
Sardjito Yogyakarta
Kesehatan 1 Yogyakarta.
Sardjiito Yogyakarta
LANDASAN TEORI
A. Rumah Sakit
pertama kali disebutkan oleh Santo Jarome, yang berasal dari kata Hosper
atau Host yang berarti tamu. Santo Jarome menggunakan istilah tersebut
Roma pada tahun 390. Kemudian pada abad pertengahan rumah sakit St.
masih menyimpan beberapa berkas rekam medis yang pernah dirawat dari
tahun 1137. Pada tahun 1500 rumah sakit St. Barthelew merintis tentan
jawab atas segala catatan rekam medisnya. Kemudian pada tahun 1873
rekam medis sudah ada dan indeks pasien disimpan di rumah sakit
menggunakan prosedur pasien baru yang dikerjakan pada tahun 1793. Lalu
5
6
dibuka. Memiliki rekam medis dan katalog yang lengkap, ditahun 1871
ada instruksi pasien dirawat harus dibuatkan KIUP. Serta Ny. Grece
rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan medis dan pelayanan non
medis.
berikut :
belas ) subspesialis.
subspesialis dasar.
penunjang medik.
B. Rekam Medis
Oleh karena itu rekam medis merupakan catatan dan ingatan tentang
dan bagan tabel yang terbuat dari tanah liat yang dibakar, selanjutnya
catatan pengobatan pada dinding makam dan candi Mesir serta di atas
papyrus ditulis pada tahun 1600 SM yang ditemukan oleh Edwin Smith
tetapi jika dikaji lebih dalam rekam medis mempunyai makna arti lebih
luas dari pada catatan biasa. Karena segala informasi menyangkut seorang
lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang
rekam medis sebuah rumah sakit tidak boleh dikirimkan keperawatb lain
atau rumah sakit lain, tetapi yang dikirimkan cukup resume ( kesimpulan )
dikenakan sanksi oleh Dirjen Yanmed atau Direktur Rumah Sakit yang
Dalam uraian ini terdapat dua pengertian yang sangat erat kaitannya yaitu :
rekam medis yang baik dan benar, tidak akan tercipta tertib
1) Aspek administrasi.
2) Aspek medis.
kendali biaya.
3) Aspek hukum.
Penjelasan ).
4) Aspek keuangan.
pelayanan kesehatan.
5) Aspek penelitian.
bidang kesehatan.
12
6) Aspek pendidikan.
pasien, informasi.
7) Aspek dokumentasi.
identitas pribadi yang diberikan oleh orang tuanya pada saat ia lahir dan
akan dimiliki sampai setelah dia meninggal dunia. Oleh sebab itu
artinya agar tidak terjadi kesalahan dalam pelayanan karena DRM yang
13
telah terisi data rekam medis pasien yang bersangkutan keliru dengan
1) Nama tunggal.
Nama orang dapat terdiri dari satu kata, dua kata, atau lebih.
sebagaimananama tersebut.
2) Nama majemuk.
Nama orang Indonesia yang majemuk dan oleh si pemilik nama itu
3) Nama keluarga.
nama orang Indonesia yang terdiri lebih dari satu atau dua kata,
menghindari hal ini, maka untuk nama orang Indonesia yang terdiri
14
dari lebih dari satu atau dua kata, kata terakhir dijadikan kata
clan maka diutamakan nama marga, suku, dan nama clan ( kaum ).
7) Nama pemandian.
Bortolomeus
15
8) Nama gelar.
dibedakan menjadi :
( Drs.Ir. )
Gubernur.
9) Nama singkatan.
lengkapnya.
dibicarakan.
Nama asli orang Cina, Korea, Vietnam, dan sejenisnya, diindeks dan
sebagaimana aslinya.
Contoh :
Wa Yian → Wa Yian
Si Tu Mo → Si Tu Mo
dan sejenisnya, kata akhir dijadikan kata tangkap utama dalam indeks,
tanpa memperhatikan apakah kata akhir itu nama keluarga atau nama
clan.
Contoh :
pengenal utama.
Contoh :
Nomor rekam medis terdiri dari 6 angka ( digit ) yang terbagi menjadi 3
demikian maka dijumpai kelompok angka awal, tengah, dan akhir. Enam
18
angka 48, kelompok tengah 12, dan kelompok angka akhir 06.
nomor baru. Pada sistem ini, KIB praktis tidak diperlukan karena
seorang pasien dapat memiliki lebih dari satu KIB dan KIUB. Bila
akan lebih cepat, akan tetapi cara ini akan menggunakan banyak
maupun pasien rawat inap dan gawat darurat serta bayi baru lahir.
sistem SNS
Pemberian nomor cara seri unit atau dikenal dengan Serial Unit
DRM harus disimpan dengan tata-cara tertentu. Selain itu, karena DRM
kerusakan dan pencurian oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan
DRM berisi data individual yang bersifat rahasia, maka setiap lembar
atau map sehingga folder yang berisi data dan informasi hasil pelayanan
1) Sistem Sentralisasi
pasien dalam satu kesatuan dimana dokumen rekam medis rawat inap,
21
rawat jalan, dan gawat darurat milik seorang pasien menjadi satu folder
( map ).
Keuntungan :
dibaca seluruhnya.
ruangan.
mudah disentralisasikan.
satu folder.
Kekurangan :
dibuka 24 jam.
2) Sistem Desentralisasi
formulir rekanm medis pasien rawat inap, rawat jalan, dan gawat
berbeda.
22
Keuntungannya :
cepat.
Kekurangannya :
dan informasi pada pasien dapat disimpan lebih dri satu folder.
yaitu :
Misalnya keempat rekam medis berikut ini akan disimpan dalam satu
Sistem penjajaran dengn sistem ngka akhir atau TDF yaitu suatu
angka yang terletak ditengah dan angka ketiga adalah 2 angka yang
48 12 06
ketiga Pertama
( Tersier ) ( Sekunder ) ( Primer )
Contoh :
Sistem penjajaran dengan sistem angka tengah atau MDF, yaitu suatu
adalah pada saat penyimpanan DRM. Dalam hal ini angka yang
Contoh :
58-78-98
58-78-99
58-79-00
58-79-01
a. Penyisiran.
dinyatakan diretensi.
25
antara DRM yang masih aktif dengan DRM yang dinyatakan non aktif
1. Umum 5 th 5 th 2 th 2 th
2. Mata 5 th 10 th 2 th 2 th
3. Jiwa 10 th 5 th 5 th 5 th
4. Orthopedi 10 th 10 th 2 th 2 th
5. Kusta 15 th 15 th 2 th 2 th
6. Ketergantungan 15 th 15 th 2 th 2 th
Obat
7. Jantung 10 th 10th 2 th 2 th
8. Paru 5 th 10 th 2 th 2 th
Penilaian nilai guna ini dilakukan oleh Tim Pemusnah DRM yang
medis yang dinilai adalah berkas rekam medis yang telah 2 tahun
penelitian.
a) Administratif
b) Hukum
c) Keungan
d) IPTEK
b) Resume penyakit
c) Lembar operasi
rekam medis yang telah berakhir fugsi dan nilai gunanya. Sebagai
28
Jika kegiatan penilaian terhadap nilai guna rekam medis dari DRM
sakit.
diketahui sekretaris
rumah sakit.
29
pasien yang nyaman dan petugas yang memuaskan. Selain fasilitas yang
pasien, alur berkas rekam medis dan prosedur penerimaan pasien, sehingga
patugas dapat memberikan pelayanan dan informasi yang tepat dan cepat
(Budi,2011).
awal pasien datang sampai pelayanan berkahir atau pulang dari suatu
pasien dan alur berkas rekam medis disuatu fasilitas pelayanan kesehatan.
30
Pasien
TPP RJ/UGD
Poliklinik/UGD
RawatInap
tidak
Ya
TPP RI Farmasi
BangsalPerawatan
Bank
.
ak
Tid
Pulang
PelayanaPen
ujang
Ya
PelayananPenujang
yang ditetapkan.
berikut:
a) Formulir DRM rawat jalan baru yang telah diberi nomor rekam
medis.
b) Buku register pendaftaran pasien rawat jalan ialah buku yang berisi
DRM ke filing.
RS__________________________________
TRACER
No. RM :
Tgl. Pengambilan :
Namapenerima :
Unit pengguna :
Digunakanuntuk :
Digunakanoleh :
No. Suratijin :
berobat, apabila belum pernah berobat berarti pasien baru dan bila
pasien rawat inap (RPP) atau pusat rimah sakit adalah salah satu bagian
pasien yang akan rawat inap. Sistem pelayanan TPPRI berbeda antara
Tugas pokoknya adalah mencatat mutasi pasien rawat inap yaitu keluar
informasi yang akurat tentang tempat tidur (TT) kosong dan nama-
nama pasien yang sedang di rawat inap. Peran dan fungsinya sebagai
TT atau mutasi pasien yang diperoleh dan informasi bangsa atau sensus
harian rawat inap (SHRI). Selain itu, dikembangkan pula sebagai pusat
Unit Gawat Darurat atau Instalansi Gawat Darurat (IGD) adalah salah
gawat darurat tidak gawat atau gawat dan darurat. Penentuan jenis
d. Klinik 24 Jam.
1. Sistem assembling
sekedar merakit atau satu halaman yang lain seseuai dengan aturan yang
berlaku. Pengurutan halaman ini dimulai dari berkas rekam medis rawat
medis ( Budi,2011 ).
yang ada di dalam komputer setelah itu dilihat apakah sesuai atau belum.
Berkas dokumen harus lengkap dan sesuai prosedur yang ada. Apabila
bertanggung jawab.
Indeks dalam arti bahasa yaitu daftar kata atau istilah penting yang
tedapat dalam buku tersusun kata atau istilah tersebut ditemukan. Kegiatan
dibuat ke dalam kartu indek. Hasil pengumpulan data dari indek yang lain
36
sebagai bahan untuk penyajian data statistik kesehatan. Bagain koding dan
indeksing (K/I) adalah salah satu bagian dalm unit rekam medis yang
dokter, kode operasi dari tindakan yang ditulis dokter atau petugas
kesehatan lainnya dan kode sebab kematian dari sebab kematian yang
ditetapkan dokter.
indeks.
4. Sistem filing
Bagian filing adalah salah satu bagia dalam unit rekam medis yang
penyimpanan DRM.
(RL_1)
7. Penelitian
medis yang keluar dari ruang rekam medis atau tidak. Biasanya dokumen
rekam medis tidak boleh keluardari ruang rekam medis adalah dokumen
a. Untuk penelitian
b. Laporan khusus
38
surat pengantar dari kepolisian. Untuk contoh surat keterangan medis non
sehat.
BAB III
yang memiliki disiplin ilmu dan format rekam medis yang berbeda serta
anak.
ilmu bedah.
4. Rumah Sakit di Loji kecil merupakan rumah sakit dengan disiplin ilmu
kedokteran mata.
lokasi guna pendidikan calon dolter dan doketr ahli serta pengembangan
penelitian, pertama kali dicetuskan oleh prof. Dr. Sardjito pada tahun 1954,
39
40
no.126/Ka/B. VII/74 tanggal 13 juni 1974, yaitu sebagai RSU tipe B. Tugas
melaksanakan sistem rujukan bagi mahasiswa DIY dan Jawa Tengah bagian
serta instansi lain terkait. Pada tanggal 8 Februari 1982 RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta telah dibuka secara resmi olrh Presiden Soeharto. Pada tahun
PNBP dan mulai tahun 2000-2005 RSUP DR. Sardjito Yogyakarta berubah
Adapun visi dan misi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta ialah visinya
menjadikan RSUP Dr. Sardjito menjadi salah satu rumah sakit atau instalasi
41
rumah sakit rujukan nasional, serta dipergunakan sebagi panutan dan lahan
praktik wilayah Daerah Isimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian Selatan
ialah Memberukan pasien di bidfang rekam medis secara tepat dan akurat
B. Sistem dan Sub Sistem Rekam Medis RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
1. Sistem Penamaan.
merupakan suatu identitas yang paling pokok dalam diri seseorang. Nama
juga dapat membedakan antara orang yang satu dengan orang yang lain.
42
Suatu bangsa, suku, atau Negara mempunyai cara dan ciri tersendiri
2. Sistem Penomoran.
System), yaitu :
Pemberian nomor secara unit atau dikenal dengan UNS ( Unit Numbering
medis pada pasien rawat jalan maupun rawat inap, gawat darurat dan bayi
baru lahir. Setiap pasien mendapat satu nomor pada saat pertama kali
selamanya.
3. Sistem Penjajaran.
berbunyi :
43
penyimppana yang disusun bediri sejajar atau satu dengan yang lainnya.
berdasarkan urutan nomor rekam medis pada dua angka kelompok akhir.
Misalnya :
08-24-23 25-11-02
09-24-23 26-11-02
4. Sistem Penyimpanan.
medis seorang pasien dalam satu kesatuan. Dokumen rekam medis rawat
jalan dan rawat inap disimpan menjadi satu folder atau satu map.
yang terdapat di dalam rekam medis dengan cara memilah mila nilai guna
kebenaran dan informasi identitas pasien rawat jalan. Pasien ditanyai dan
a) Rujukan (pengantar)
b) Mengisi identitas
c) Validasi jaminan
d) Pengesahan jaminan
f) Klinik
h) Apotek
i) Pulang
a) Isi identitas
b) Registrasi
d) Klinik
46
e) Apotek
a) Rujukan
b) Kartupasien
d) Pengesahan jaminan
e) Registrasi
(1) Tracer
(2)Rekam medis
(3)Lembar jaminan
f) Klinik
h) Apotek
i) Pulang
1) Kartupasien.
2) Registrasi.
a) Tracer.
b) Rekammedis lama.
4) Klinik.
6) Apotek.
Sardjito Yogyakarta.
48
Tempat Pendaftaran
Pasien Rawat Jalan
Kartu Px
Pasien Baru File
Jaminan
Distribusi
Poliklinik
Rawat Inap
Bangsal
Perawatan
Tempat Pendaftaran
Pasien Rawat Inap
dengan unit rawat inap dimana bagian ini memberikan informasi tentang
bangsal atau ruangan, tempat tidur kosong dan kelas perawatan yang
diinginkan pasien yang sesuai dengan adminis tration note. TPPRI tempat
pendaftaran khusus yang PNS, BPJS, KIS dan bedadengan yang umum.
Pasien yang rawat inap harus ke TPPRI untuk memesan tempat atau
dokter, maka ruang filing harus dibuka selama 24 jam dan fungsi TPPRI
1) Klinik.
Pengunjung
Filing
URJ Assembling
yang melayani selama 24 jam setiap hari, untuk melayani pasien yang
Sardjito Yogyakarta:
b. Registrasi.
c. Kartupasien / tracer.
e. Rincian biaya.
g. Ruangan UGD.
i. Apotek.
Tempat Pendaftaran
PasienBaru DRM Baru
4. Klinik 24 Jam.
diperlukan basis data klinik 24 jam yang dapat membantu menyimpan data
mendapat tempat.
52
yang telah dikembalikan di Unit Rawat Jalan (URJ) maupun di Unit Rawat
medis bertujuan agar pasien tidak mendapatkan nomor lebih dari satu. Di
dengan cara menuliskan nomor rekam medis pasien di computer setelah itu
dilihat apakah sudah sesuai atau belum, setelah sama antara identitas
seperti berikut :
LEMBAR KEKURANGAN
sakit)
memasukkan kata kunci suatu penyakit (leadterm) yang benar setelah itu
itu petugas juga memakai ICD-x volume 1 dan 3, kalau untuk tindakan
pengolahan data-data rekam medis seperti: data pasien dan semua data
yang ada di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Semua data yang telah masuk
ke unit rekam medis ini, akan di olah menjadi informasi yang akan
macamyaitu:
a. Laporan intern
masing.
b. Laporan ekstern.
khusus.
Terminal Digit Filing (TDF) yaitu menggunakan dua digit angka terakhir
yaitu :
Tabel 3. 1 Coding Color pada Filing
Warna Ungu
Warna orange
Warna pink
Warna coklat
Warna kuning
Warna merah
Warna hitam
Warna-warna ini digunakan sesuai nomor rekam medis dua digit terakhir
yang ditempelkan pada map atau folder bagian depan. Warna-warna ini
c. Hitam : penggabungan
Adapun isi tracer adalah sebagai berikut:
b. Nama Lengkap.
c. Penyakit.
d. Tanggal kunjungan.
karena banyaknya dokumen pasien dan rak nya tidak mampu menampung
sehingga rak yang digunakan adalah rak terbuka selain itu dengan
Unit Rawat Jalan maupun Rawat Inap dijadikan satu untuk kemudian
meneliti atau mengecek apakah ada dokumen rekam medis yang keluar
dari ruang rekam medis ataut idak. Biasanya dokumen rekam medis yang
boleh keluar dari ruang rekam medis adalah dokumen yang benar-
benardibutuhkan seperti:
a. Untuk penelitian.
b. Laporan kaskus.
c. Pesan yang mondok lagi.
bawah ini:
Keperluan :_____
a. Surat Asuransi.
sakit.
materai 6000.
PENUTUP
A. Kesimpulan
60
61
B. Saran
1. Ruang filing / penyimpanan harus lebih diperhatikan dalam hal rak atau
dokumen tersebut tidak rusak karena disimpan dalam jangka waktu yang
lama.
sama dan memelihara hubungan baik yang selama ini telah terjalin.
DAFTAR PUSTAKA
62
LAMPIRAN
63
64