Anda di halaman 1dari 9

TRANSAKSI DALAM ISLAM

BAHASAN :
• PENGERTIAN TRANSAKSI/AKAD
• DASAR HUKUM
• RUKUN/PRINSIP TRANSAKSI
• JENIS-JENIS TRANSAKSI
• JUAL BELI SAH TETAPI DILARANG
• TRANSAKSI ONLINE
PENGERTIAN
Akad menurut bahasa berarti ikatan atau tali pengikat.
Akad dalam pengertian khusus adalah:
‫ت أَ َث ُرهُ فِي َم َحلِّ ِه‬
ُ ‫ش ُر ْو ٍع َي ْث ُب‬
ْ ‫ب ِب َق ُب ْو ٍل َعلَى َو ْج ٍه َم‬
ٍ ‫ا ِْر ِت َبا ُط إِ ْي َجا‬
“Pertalian ijab (pernyataan melakukan ikatan) dan qabul
(pernyataan penerimaan ikatan) sesuai dengan kehendak
syariat yang berpengaruh pada sesuatu perikatan”.
Para ulama fikih menyebutkan bahwa akad adalah
setiap ucapan yang keluar sebagai penjelasan dari
kedua keinginan yang ada kecocokan.
Ijab adalah pernyataan pertama yang dikemukakan
oleh salah satu pihak, yang mengandung keinginan
secara pasti untuk mengikatkan diri. Sedangkan qabul
adalah pernyataan pihak lain setelah ijab yang
menunjukkan persetujuannya untuk mengikatkan diri
dalam sebuah transaksi atau ikatan bisnis.
DASAR HUKUM
 
1 :‫المائدة‬ – .…‫ينآ َ َمنُوا أ َ ْوفُوا ِبال ُْعقُو ِد‬
َ ‫ال َّ ِذ‬ ‫يَا أَيُّ َها‬
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.” (Qs. al Maidah: 1)

‫ان ِم َن ال َْم ِّ ّـِسَذلِ َك‬ ُ ‫الَشَّيْ َط‬


‫خَبّـَّ ُط ُه ّـ‬ َ َ‫ون ِإال ك ََما يَقُو ُم اَل ّـَِّذي يَت‬ َ ‫وم‬ُ ُ‫الِربَا ال يَق‬
‫ُون ِّ ّـ‬ َ ‫ين يَأْكُل‬ َ ‫اَل ّـَِّذ‬
‫اء ُه َم ْو ِع َظ ٌة ِم ْن‬ َ ‫الِربَا َف َم ْن َج‬ ‫ِبأََن ّـَّ ُه ْم َقال ُوا ِإَن ّـَّ َما ال ْبَيْ ُع ِمثْ ُل ِّ ّـ‬
‫الِربَا َوأ َ َح ّـََّلالَل ّـَّ ُه ال ْبَيْ َع َو َح ّـََّر َم ِّّـ‬
‫يها‬َ ‫اب الَن ّـَّ ِار ُه ْم ِف‬ُ ‫ح‬ َ ‫اد َفأُول َ ِئ َك أ َ ْص‬ َ ‫ع‬َ ‫َفأ َ ْم ُر ُه ِإل َى الَل ّـَّ ِه َو َم ْن‬ ‫َر ِِّبّـ ِه َفانْتَ َهى َفل َُه َما َسل َ َو‬
َ ‫َخالِ ُد‬
‫ون‬
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. AlBaqarah 175)
RUKUN JUAL BELI
1. Penjual dan pembeli syaratnya : (berakal, kehendak
sendiri,tidak pemboros, baligh)
2. Uang dan benda yang dibeli (syaratnya : suci, ada
manfaatnya, barang tsb dapat diserahkan, kepunyaan
penjual/yang diwakilinya/yang mengusahakan, barang
tsb diketahui penjual dan pembeli baik zat, bentuk,
ukuran dan sifat-sifatnya).
3. Lafadz ijab dan kabul
ijab : “ saya jual barang ini sekian...”
Kabul : “saya beli dengan harga sekian...”
HUKUM JUAL BELI

1. Mubah (boleh), merupakan asal hukum jual beli


2. Wajib, semisal wali menjual harta anak yatim apabila
terpaksa
3. Haram, jual beli yang terlarang
4. Sunat, jual beli dengan famili dan orang yang sangat
membutuhkan barang itu.
JENIS-JENIS TRANSAKSI
1. Bank, pendiriaan bank boleh selama untuk kemaslahatan dan tidak
mengesampingkan pokok-pokok agama serta tidak termasuk
golongan riba.
2. Salam, menjual sesuatu yang tidak dilihat zatnya, hanya ditentukan
dengan sifat, barang tersebut ada di pengakuan si penjual.
3. Serikat/perseroan, akad 2 orang atau lebih berserkat harta yang
ditentukan dengan maksud mendapatkan keuntungan .
4. Qirad, memberikan modal kepada orang lan untuk usaha dengan
pembagian keuntungan sesuai akad.
5. Musaqah, memberikan kebun dari pemlik kepada pengelola kebun
dan hasilnya dibagi bersama sesuai dengan perjanjian.
6. Muzaroah, menyerahkan sawah dari pemilik ke penggarap sedang
benihnya dari petani penggarap dan hasilya dibagi bersama sesuai
akad.
7. Mukhabarah, menyerahkan sawah kepada petani penggarap sedang
benihnya dari pemilik sawah dan hasilnya dibagi bersama sesuai
akad.
8. Sewa-menyewa, akad atas manfaat yang keadaannya saling
mengetahui dan manfaat yang berharga..
1. Jialah, memnta agar mengembalikan barangnya yang
hilang dengan bayaran yang ditentukan.
2. Utang piutang, memberikan sesuatu kepada
seseorang dengan perjanjian da akan membayar
yang sama dengan itu.
3. Utang dengan jaminan, utang dengan jaminan suatu
barang yang dijadikan penguat kepercayaan .
4. Hiwalah, memindahkan hutang dari tanggungan
seseorang kepada tanggungan orang lain.
5. Daman, menanggung / menjamin utang,
menghadirkan barang atau orang ditempat yang
ditentukan.
6. Ariyah, memberikan manfaat sesuatu yang halal
kepada orang lain untuk diambil manfaatnya dengan
tidak merusak zatnya agar zat barang itu dapat
dikembalikan.
JUAL BELI SAH TETAPI DILARANG
1. Membeli barang dengan harga lebih mahal dari harga pasar
sedang dia tidak menginginkan barang itu, tetapi semata-mata
agar orang lain tidak dapat membeli barang itu.
2. Membeli barang yang sudah dibeli orang lain yang masih dalam
khiyar.
3. Mencegat orang-orang yang datang dari desa diluar kota , lalu
membeli barangnya sebelum mereka sampai ke pasar dan
sewaktu mereka belum mengetahui harga pasar.
4. Membeli barang untuk ditahan agar dapat dijual dengan harga
yang lebih mahal sedangkan masyarakat umum menginginkan
barang itu.
5. Menjual sesuatu barang yang berguna tetapi kemudian dijadikan
alat maksiat oleh yang membelinya.
6. Jual beli yang disertai tipuan.
TRANSAKSI ONLINE
Sistem bisnis online membuat segalanya menjadi
mudah. Contohnya saja akun jualan di Instagram. Kita
tidak perlu membuka toko dan memajang barang jualan
di toko tersebut bahkan tak perlu garasi khusus untuk
menyimpan barang jualan. Pembeli tak perlu datang ke
toko untuk melihat barang dan bertransaksi di tempat
tetapi Cukup lihat foto jualan.
Transaksi bisnis online sebenarnya sama halnya
dengan transasksi bisnis offline. Yang membedakan
hanya kondisi tempat yang tidak saling bertemu. Rukun
jual beli pada bisnis online sebenarnya juga ada seperti
halnya pada bisnis offline. Adanya penjual dan pembeli,
adanya obyek yang dijual dan sighad akad.
Jadi sepanjang transaksi online memenuhi syarat
transaksi ajaran Islam maka diperbolehkan.

Anda mungkin juga menyukai