Anda di halaman 1dari 8

Konsep Sistem keuangan syariah di awali dengan pengembangan konsep ekonomi islam dimulai pada

tahun 1970-an dengan membicarakan isu tentang ekonomi makro. Para ekonom yakin bahwa konsep
ekonomi islam harus di dukung oleh sistem yang dapat menghindari riba bagi muslim. Sistem keuangan
syari'ah bukan hanya berbicara mengenai larangan riba yang telah dilarang oleh agama Yahudi dan
Kristen.

Sistem keuangan syariah juga mengatur mengenai larangan penipuan, pelarangan tindakan prasangka
yang belum tentu kenyataan nya (spekulasi), larangan suap menyuap, larangan transaksi yang
melibatkan barang haram, larangan menimbun barang (ikhtikar), dan larangan monopoli.

Filosofi sistem keuangan syari'ah "bebas bunga" (Larangan riba) tidak hanya melihat interaksi antara
faktor produksi dan perilaku ekonomi layaknya yang dikenal pada sistem keuangan konvensional, akan
tetapi juga harus sama sama menyeimbangi berbagai unsur etika, moral, sosial dan keagamaan untuk
meningkatkan pemerataan dan keadilan menuju masyarakat yang sejahtera secara menyeluruh.

Melalui sistem kerja sama bagi hasil maka akan ada pembagian risiko. Risiko yang timbul dalam aktivitas
keuangan tidak hanya di tanggung penerima modal atau pengusaha saja, namun juga akan diterima oleh
pemberi modal. Pemberi mod maupun penerima modal harus saling berbagi risiko secara adil dan
proposional sesuai dengan kesepakatan bersama. Dalam sistem keuangan syariah pemberi dana lebih
dikenal sebagai investor daripada kreditor, oleh karena itu pemberi mod juga harus menanggung risiko
yang biasanya sesuai dengan modal yang di tanamkan. Sebagai investor, pemberi modal tidak hanya
memberikan pinjamanan saja lalu menerima pengembalian pinjaman dari hasil aktivitas perdagangan.
Akan tetapi, antara investor dan pengusaha secara bersama-sama bertanggung jawab atas kelancaran
aktivitas perdagangan untuk mencapai tingkat pengembalian yang optimal.

Berikut ini adalah prinsip sistem keuangan Islam sebagaimana diatur melalui Al-qur'an dan As-sunnah.

1. Pelarangan Riba
Riba (dalam bahasa arab) didefinisikan sebagai "kelebihan" Atas sesuatu akibat penjualan
ataupun pinjaman. Riba/Ribit(bahasa Yahudi) telah dilarang tanpa adanya perbedaan
pendapat di antara para ahli fiqih. Riba merupakan pelanggaran atas sistem keadilan sosial
persamaan dan hak atas barang. Oleh karena sistem riba ini hanya menguntungkan para
pemberi pinjaman/pemilik harta, sedangkan pengusaha tidak di perlukan sama. Padahal
"untung" Itu baru diketahui setelah berlalunya waktu bukan hasil penetapan di muka.
1. Pembagian risiko. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari pelarangan riba yang menetapkan
hasil bagi pemberian modal di muka. Sedangkan melalui pembagian risiko maka pembagian hasil
akan dilakukan dibelakang yang besarannya tergantung dari hasil yang diperoleh. Hal ini juga
membuat kedua belak pihak akan saling membantu untuk bersama-sama memperoleh laba,
selain lebih mencerminkan keadilan.
2. Tidak menganggap uang sebagai Modal potensial. Dalam masyarakat industri dan perdagangan
yang sedang berkembang sekarang ini (konvensional), fungsi uang tidak hanya sebagai alat tukar
saja, tetapi juga sebagai komoditas (hajat hidup yang bersifat terbatas) dan sebagai modal
potensial. Dalam fungsinya sebagai komoditas, uang dipandang dalam kedudukan yang sama
dengan barang yang dijadikan sebagai objek transaksi untuk mendapat keuangan(laba).
Sedangkan dalam fungsinya sebagai modal nyata (capita), uang dapat menghasilkan
sesuatu(bersifat produktif) baik menghasilkan barang maupun jasa. Oleh sebab itu, sistem
keuangan islam memandang uang boleh dianggap sebagai modal kalau digunakan bersamaan
dengan sumber daya yang lain untuk memperoleh laba.
"Money in Islamic is not capital, capital is private goods, but money is public goods. Capital is a
stock concept, money is flow concept. Money is not commodity. Money itself gives no utility.
The function of money give utility. " (Karim, 2003)
1. Larangan melakukan kegiatan spekulatif. Hal ini sama dengan pelarangan untuk transaksi kamu
yang memiliki tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi, judi dan transaksi yang memiliki risiko
yang sangat besar.
2. Kesucian kontrak. Karena itu Islam menilai Perjanjian sebagai suatu yang tinggi nilainya sehingga
seluruh kewajiban dan pengungkapan yang terkait dengan kontrak harus dilakukan. Hal ini akan
mengurangi risiko atas informasi yang asimetri dan timbulnya moral Hazard.
3. Aktivitas usaha harus sesuai Syariah. Seluruh kegiatan usaha tersebut haruslah merupakan
kegiatan yang diperbolehkan menurut Syariah. Dengan demikian, usaha seperti minuman keras,
judi, peternakan babi yang haram juga tidak dibolehkan dilakukan.
Jadi, prinsip keuangan syariah mengacu kepada prinsip rela sama rela ( antaraddim minkum),
tidak ada pihak yang menzalimi dan dizalimi (la tazhlimuna wa la tuzhlamun) , hasil usaha
muncul bersama biaya (al kharaj bi Al dhamana), dan untung muncul bersama risiko (al ghunmu
bi al ghurmi).

Prinsip dasar akuntansi syariah

1. Dilaporkan secara benar (Q.s Yunus:5)

ِ ‫ق يُفَصِّ ُل ااْل ٰ ٰي‬


َ‫ت لِقَوْ ٍم يَّ ْعلَ ُموْ ن‬ َ ِ‫ق هّٰللا ُ ٰذل‬
ِّ ۗ ‫ك اِاَّل بِ ْال َح‬ َ $ۗ ‫َاز َل لِتَ ْعلَ ُموْ ا َع َد َد ال ِّسنِ ْينَ َو ْال ِح َس‬
َ َ‫اب َما َخل‬ ۤ ِ ‫س‬
ِ ‫ضيَا ًء و َّْالقَ َم َر نُوْ رًا َّوقَ َّد َر ٗه َمن‬ َ ‫ه َُو الَّ ِذيْ َج َع َل ال َّش ْم‬

Artinya :

Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-
tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak
menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya)
kepada orang-orang yang mengetahui

2. Cepat laporannya (Q.s Al-baqaroh ayat 202)


‫هّٰللا‬ ٰۤ ُ
ِ ‫صيْبٌ ِّم َّما َك َسبُوْ ا ۗ َو ُ َس ِر ْي ُع ْال ِح َسا‬
‫ب‬ ِ َ‫ك لَهُ ْم ن‬
َ ‫ول ِٕى‬ ‫ا‬

Artinya : Mereka itulah yang memperoleh bagian dari apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah
Mahacepat perhitungan-Nya.

(Q.s 'Ali Imran ayat 19)


‫هّٰللا‬ ‫اختَلَفَ الَّذ ْينَ اُوْ تُوا ْالك ٰتب ااَّل م ۢ ْن ب ْعد ما ج ۤاءهُم ْالع ْلم ب ْغي ًۢا ب ْينَهُم ۗوم ْن يَّ ْكفُرْ ب ٰا ٰي هّٰللا‬
ْ ‫اِ َّن ال ِّد ْينَ ِع ْن َد هّٰللا ِ ااْل ِ سْاَل ُم ۗ َو َما‬
ِ ‫ت ِ فَاِ َّن َ َس ِر ْي ُع ْال ِح َسا‬
‫ب‬ ِ ِ َ َ ْ َ َ ُ ِ ُ َ َ َ ِ َ ِ ِ َ ِ ِ

Artinya :

Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab
kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar
terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

(Q.s Al-maidah ayat 4)


‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫ح ُم َكلِّبِ ْينَ تُ َعلِّ ُموْ نَه َُّن ِم َّما َعلَّ َم ُك ُم ُ فَ ُكلُوْ ا ِم َّمٓا اَ ْم َس ْكنَ َعلَ ْي ُك ْم َو ْاذ ُكرُوا ا ْس َم‬ ُ ۙ ‫يَ ْسـَٔلُوْ نَكَ َما َذٓا اُ ِح َّل لَهُ ۗ ْم قُلْ اُ ِح َّل لَ ُك ُم الطَّيِّ ٰب‬
ِ ‫ت َو َما َعلَّ ْمتُ ْم ِّمنَ ْال َج َو‬
ِ ‫ار‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫َعلَ ْي ِه ۖ َواتَّقُوا َ ۗاِ َّن َ َس ِر ْي ُع ْال ِح َسا‬
‫ب‬

4. Mereka bertanya kepadamu (Muhammad), “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?” Katakanlah, ”Yang
dihalalkan bagimu (adalah makanan) yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang
pemburu yang telah kamu latih untuk berburu, yang kamu latih menurut apa yang telah diajarkan Allah
kepadamu. Maka makanlah apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah (waktu
melepasnya). Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

(Q.s Ar-ra'd ayat 41)


‫هّٰللا‬
َ ِّ‫ط َرافِهَ ۗا َو ُ يَحْ ُك ُم اَل ُم َعق‬
ِ ‫ب لِ ُح ْك ِم ٖ ۗه َوه َُو َس ِر ْي ُع ْال ِح َسا‬
‫ب‬ ْ َ‫صهَا ِم ْن ا‬ َ ْ‫اَ َولَ ْم يَرَوْ ا اَنَّا نَْأتِى ااْل َر‬
ُ ُ‫ض نَ ْنق‬

Artinya :

Dan apakah mereka tidak melihat bahwa Kami mendatangi daerah-daerah (orang yang ingkar kepada
Allah), lalu Kami kurangi (daerah-daerah) itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah
menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; Dia
Mahacepat perhitungan-Nya.

3. Dibuat oleh ahlinya (akuntan) (Q.s Ar-ra'd ayat 21)


‫هّٰللا‬
ِ ‫ص َل َويَ ْخ َشوْ نَ َربَّهُ ْم َويَخَافُوْ نَ س ُۤوْ َء ْال ِح َسا‬
‫ب‬ ِ َ‫ۗ والَّ ِذ ْينَ ي‬
َ ْ‫صلُوْ نَ َمٓا اَ َم َر ُ بِ ٖ ٓه اَ ْن يُّو‬ َ

Artinya :

dan orang-orang yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah agar dihubungkan, dan mereka
takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.
(Q.s Ar-ra'd ayat 40)

ُ‫ك ْالبَ ٰل ُغ َو َعلَ ْينَا ْال ِح َساب‬


َ ‫ْض الَّ ِذيْ نَ ِع ُدهُ ْم اَوْ نَتَ َوفَّيَنَّكَ فَاِنَّ َما َعلَ ْي‬
َ ‫َواِ ْن َّما نُ ِريَنَّكَ بَع‬

Artinya :

Dan sungguh jika Kami perlihatkan kepadamu (Muhammad) sebagian (siksaan) yang Kami ancamkan
kepada mereka atau Kami wafatkan engkau, maka sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja,
dan Kamilah yang memperhitungkan (amal mereka).

(Q.s Al-mu'minun ayat 117)

َ‫ع َم َع هّٰللا ِ اِ ٰلهًا ٰاخَ َر اَل بُرْ هَانَ لَهٗ ِب ٖ ۙه فَاِنَّ َما ِح َسابُهٗ ِع ْن َد َرب ٖ ِّۗه اِنَّهٗ اَل يُ ْفلِ ُح ْال ٰكفِرُوْ ن‬
ُ ‫َو َم ْن يَّ ْد‬

Artinya :

Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya
tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan
beruntung.

(Q.s Al-ghasyiyah ayat 26)

‫فَ َذ ِّك ۡر اِنَّ َم ۤا اَ ۡنتَ ُم َذ ِّك ٌر‬

Artinya :

Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan.

4. Terang, jelas, tegas dan infomatif (Q.s Al-isra' ayat 12)

ُ‫َي ٍء فَص َّْل ٰنه‬ َ ۗ ‫ص َرةً لِّتَ ْبتَ ُغوْ ا فَضْ اًل ِّم ْن َّربِّ ُك ْم َولِتَ ْعلَ ُموْ ا َع َد َد ال ِّسنِ ْينَ َو ْال ِح َس‬ ٰ ٰ ٰ َ َ‫َو َج َع ْلنَا الَّي َْل َوالنَّه‬
ْ ‫اب َو ُك َّل ش‬ ِ َ‫ار ايَتَ ْي ِن فَ َم َحوْ نَٓا ايَةَ الَّي ِْل َو َج َع ْلنَٓا ايَةَ النَّه‬
ِ ‫ار ُم ْب‬
‫ص ْياًل‬ ِ ‫تَ ْف‬

Artinya :

Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami), kemudian Kami hapuskan tanda
malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang, agar kamu (dapat) mencari karunia dari
Tuhanmu, dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Dan segala sesuatu
telah Kami terangkan dengan jelas.

(Q.s Ibrahim ayat 41)

ُ‫ي َولِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ يَوْ َم يَقُوْ ُم ْال ِح َساب‬


َّ ‫ࣖ َربَّنَا ا ْغفِرْ لِ ْي َولِ َوالِ َد‬

Artinya :

Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari
diadakan perhitungan (hari Kiamat).”
(Q.s Al insyiqaq ayat 8 )

‫ب ِح َسابًا يَّ ِس ْير ًۙا‬


$ُ ‫فَسَوْ فَ يُ َحا َس‬

Artinya :

maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah.

5. Membuat informasi yang menyeluruh (Q.s Al-an'am ayat 52)

ْ ‫َي ٍء فَت‬
َ‫َط ُر َدهُ ْم فَتَ ُكوْ ن‬ ْ ‫ك َعلَ ْي ِه ْم ِّم ْن ش‬
َ ِ‫َي ٍء َّو َما ِم ْن ِح َساب‬ ْ ‫َواَل ت‬
ْ ‫َط ُر ِد الَّ ِذ ْينَ يَ ْد ُعوْ نَ َربَّهُ ْم بِ ْالغ َٰدو ِة َو ْال َع ِش ِّي ي ُِر ْي ُدوْ نَ َوجْ هَهٗ ۗ َما َعلَ ْيكَ ِم ْن ِح َسابِ ِه ْم ِّم ْن ش‬
ٰ
َ‫ِمنَ الظّلِ ِم ْين‬

Artinya :

Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang
mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap
perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu,
yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang
zalim).

(Q.s Yasin ayat 10)

َ‫َو َس َوٓا ٌء َعلَ ۡي ِهمۡ َءاَ ۡن َذ ۡرتَهُمۡ اَمۡ لَمۡ تُ ۡن ِذ ۡرهُمۡ اَل ي ُۡؤ ِمنُ ۡون‬

Artinya :

Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak
memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga.

6. Informasi ditujukan kepada semua pihak yang terlibat secara horizontal maupun vertikal

(Q.s Al-baqaroh ayat 212)

ُ ‫ُزيِّنَ لِلَّ ِذ ْينَ َكفَرُوا ْال َح ٰيوةُ ال ُّد ْنيَا َويَسْخَ رُوْ نَ ِمنَ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ۘ َوالَّ ِذ ْينَ اتَّقَوْ ا فَوْ قَهُ ْم يَوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة ۗ َوهّٰللا ُ يَرْ ُز‬
ٍ ‫ق َم ْن يَّش َۤا ُء بِ َغي ِْر ِح َسا‬
‫ب‬

Artinya :

Kehidupan dunia dijadikan terasa indah dalam pandangan orang-orang yang kafir, dan mereka
menghina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu berada di atas mereka
pada hari Kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.

(Q.s Ali Imran ayat 27)

ٍ ‫ق َم ْن تَش َۤا ُء بِ َغي ِْر ِح َسا‬


‫ب‬ ُ ‫ت َوتُ ْخ ِر ُج ْال َميِّتَ ِمنَ ْال َح ِّي َوتَرْ ُز‬
ِ ِّ‫ي ِمنَ ْال َمي‬
َّ ‫ار َوتُوْ لِ ُج النَّهَا َر فِى الَّي ِْل َوتُ ْخ ِر ُج ْال َح‬
ِ َ‫تُوْ لِ ُج الَّي َْل فِى النَّه‬

Artinya :
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau
keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau
berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.”

(Q.s Al imran ayat 37)

ۢ
‫ك ٰه َذا ؕ‌ قَالَ ۡت‬ ِ ‫اب َو َج َد ِع ۡن َدهَا ِر ۡزقً ۚا‌ قَا َل ٰي َم ۡريَ ُم اَ ٰنّى لَـ‬
َ ۙ ‫َريَّا ۡال ِم ۡح َر‬ ۙ
ِ ‫فَتَقَبَّلَهَا َربُّهَا بِقَب ُۡو ٍل َح َس ٍن َّواَ ۡنبَتَهَا نَبَاتًا َح َسنًا َّو َكفَّلَهَا زَ ك‬
ِ ‫َريَّاؕ ُكلَّ َما َدخَ َل َعلَ ۡيهَا َزك‬
ٍ ‫ق َم ۡن يَّشَٓا ُء بِغ َۡي ِر ِح َسا‬
‫ب‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ُ ‫هُ َو ِم ۡن ِع ۡن ِد ِؕ اِ َّن َ يَ ۡر ُز‬

Artinya :

Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan
yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di
mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, "Wahai Maryam! Dari mana
ini engkau peroleh?" Dia (Maryam) menjawab, "Itu dari Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki
kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.

(Q.s Ar-ra'd ayat 18)

‫ب َو َمْأ َواهُ ْم‬ َ ‫ض َج ِميعًا َو ِم ْثلَهُ َم َعهُ اَل ْفتَدَوْ ا ِب ِه ۚ ُأو ٰلَِئ‬
$ِ ‫ك لَهُ ْم سُو ُء ْال ِح َسا‬ ِ ْ‫لِلَّ ِذينَ ا ْست ََجابُوا لِ َربِّ ِه ُم ْال ُح ْسن َٰى ۚ َوالَّ ِذينَ لَ ْم يَ ْستَ ِجيبُوا لَهُ لَوْ َأ َّن لَهُ ْم َما فِي اَأْلر‬
ْ
‫س ال ِمهَا ُد‬ ‫ْئ‬ َّ
َ ِ‫َجهَن ُم ۖ َوب‬

Artinya :

Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan yang baik. Dan orang-
orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di
bumi dan (ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya
dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman
mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.

(Q.s Ar-ra'd ayat 40)

ُ‫ك ْالبَ ٰل ُغ َو َعلَ ْينَا ْال ِح َساب‬


َ ‫ْض الَّ ِذيْ نَ ِع ُدهُ ْم اَوْ نَتَ َوفَّيَنَّكَ فَاِنَّ َما َعلَ ْي‬
َ ‫َواِ ْن َّما نُ ِريَنَّكَ بَع‬

Artinya :

Dan sungguh jika Kami perlihatkan kepadamu (Muhammad) sebagian (siksaan) yang Kami ancamkan
kepada mereka atau Kami wafatkan engkau, maka sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja,
dan Kamilah yang memperhitungkan (amal mereka).

(Q.s An-nuur ayat 38)

ُ ‫لِيَجْ ِزيَهُ ُم هّٰللا ُ اَحْ سَنَ َما َع ِملُوْ ا َويَ ِز ْي َدهُ ْم ِّم ْن فَضْ لِ ٖ ۗه َوهّٰللا ُ َيرْ ُز‬
ٍ ‫ق َم ْن يَّش َۤا ُء بِ َغي ِْر ِح َسا‬
‫ب‬

Artinya :
(mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada
apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah
memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas.

(Q.s Sad ayat 39)

ٍ ‫ٰه َذا َعطَ ۤاُؤ نَا فَا ْمنُ ْن اَوْ اَ ْم ِس ْك بِ َغي ِْر ِح َسا‬
‫ب‬

Artinya :

Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) tanpa
perhitungan.

7. Terperinci dan teliti (Q.s At-talaq ayat 8)

‫ ِح َسابًا َش ِد ۡيد ًۙا َّو َع َّذ ۡب ٰنهَا َع َذابًا ُّن ۡكرًا‬$‫َو َكاَي ِّۡن ِّم ۡن قَ ۡريَ ٍة َعت َۡت ع َۡن اَمۡ ِر َربِّهَا َو ُر ُسلِ ٖه فَ َحا َس ۡب ٰنهَا‬

Artinya :

Dan betapa banyak (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan rasul-rasul-Nya,
maka Kami buat perhitungan terhadap penduduk negeri itu dengan perhitungan yang ketat, dan Kami
azab mereka dengan azab yang mengerikan (di akhirat).

8. Tidak terjadi manipulasi (Q.s Al haqqaq ayat 20)

‫ق ِح َسابِيَ ۚ ْه‬
ٍ ‫ت اَنِّ ْي ُم ٰل‬
ُ ‫اِنِّ ْي ظَنَ ْن‬

Artinya :

Sesungguhnya aku yakin, bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan terhadap diriku.

(Q.s An-naba' ayat 27)

‫اِنَّهُ ْم كَانُوْ ا اَل يَرْ جُوْ نَ ِح َساب ًۙا‬

Artinya :

Sesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan perhitungan.

9. Dilakukan secara kontinu atau tidak lalai (Q.s Al-anbiya' ayat 1)

ِ ‫اس ِح َسابُهُ ْم َوهُ ْم فِ ْي َغ ْفلَ ٍة ُّمع‬


َ‫ْرضُوْ ن‬ َ ‫ۚ اِ ْقتَ َر‬
ِ َّ‫ب لِلن‬

Artinya :

Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai
(dengan dunia), berpaling (dari akhirat).
Namun, secara umum prinsip Akuntansi syari'ah adalah sebagaimana uraian yang terdapat dalam surah
al-baqarah, ayat 282.

1. Prinsip pertanggungjawaban

Suatu implikasi dalam bisnis dan akuntansi adalah bahwa individu yang terlibat dalam praktik bisnis
harus selalu melakukan pertanggungjawaban apa yang telah diamanatkan dan diperbuat kepada pihak-
pihak yang terkait dan biasanya dalam bentuk laporan akuntansi.

2. Prinsip keadilan

Kata keadilan dalam konteks aplikasi akuntansi mengandung dua pengertian, yaitu: pertama, adalah
berkaitan dengan praktik normal yang merupakan faktor yang sangat dominan. Kedua, kata Adil bersifat
lebih fundamental ( tetap berpijak pada nilai-nilai etika atau Syariah dan modal).

3. Prinsip kebenaran

Prinsip kebenaran ini sebenarnya tidak dapat dilepaskan dengan prinsip keadilan. Kebenaran di dalam
Alquran tidak diperbolehkan untuk dicampur adukkan dengan kebatilan. Alquran telah menggariskan
bahwa ukuran, alat atau instrumental untuk menetapkan kebenaran tidaklah didasarkan pada nafsu.

Anda mungkin juga menyukai