Dheajeng Putri Alintang, Tiana Putri, Lingga Rudwian Pratama, Rizky Ramadhan, Tristan
Kusuma Wardani, Lila Fitrianisya ( 210210205093, 2101110201063, 210210303029,
210810101067, 210810201030, 210810301020 )
Universitas Jember
Abstract
Islamic banking is a financial institution that has a very important role in advancing
the Indonesian economy and is the answer to the people's need to use a banking system based
on sharia principles. But sometimes there are many perceptions that think that Islamic
banking is the same as using conventional banking. Islamic banking has a fundamental
disparity in using conventional banking, namely regarding legal aspects, organizational
structure, funded business activities and work environment. Sharia banking operational
activities are based on sharia principles, namely the principle of profit sharing, the principle
of buying and selling & leasing using running a business through mudharabah, musyarokah,
murabbahah & ijaroh contracts.
Abstrak
Perbankan syariah adalah forum keuangan yg mempunyai kiprah sangat krusial pada
memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi jawaban atas kebutuhan rakyat buat
memakai sistem perbankan dari prinsip syariah. Tetapi terkadang poly persepsi yg menduga
bahwa perbankan syariah sama saja menggunakan perbankan konvensional. Perbankan
syariah mempunyai disparitas fundamental menggunakan perbankan konvensional yaitu
menyangkut aspek legal, struktur organisasi, aktivitas bisnis yg didanai & lingkungan kerja.
Kegiatan operasional Perbankan syariah dari prinsip syariah, yaitu prinsip bagi hasil,
prinsip jual beli & sewa menggunakan menjalankan bisnis melalui akad mudharabah,
musyarokah, murabbahah & ijaroh.
Dengan adanya lembaga keuangan syariah, khususnya bank syariah sebagai lembaga
baru, menjadi tantangan tersendiri. Ekonom syariah dan profesional akuntansi mencari
pedoman yang dapat digunakan dalam semua aspek kehidupan manusia, termasuk industri
perbankan, yang tidak dapat dipisahkan dari etika syariah. Tetap sesuai dengan kebutuhan
penggunanya dan masyarakat. Hubungan antara klien dan bank syariah adalah kemitraan
antara pengelola dana (Mudharib) dan perusahaan keuangan (Shohibul Maal). Hubungan ini
unik dalam proses menjalankan bank syariah. Oleh karena itu, keuntungan bank syariah tidak
hanya mempengaruhi bagi hasil bagi nasabah yang menabung (Syafi`I, 2022).
Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipilih oleh penulis adalah metode survei kualitatif karena
ditulis dari satu sumber berdasarkan wawancara dalam artikel ini. Pengertian dari penelitian
kualitatif adalah penelitian yang kemudian mendefinisikan dirinya sebagai suatu integrasi
dari konsep-konsep kualitatif. Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk
mengumpulkan data yang mendalam sehingga fenomena tersebut dapat dijelaskan sedalam
mungkin. Dengan kata lain, itu menunjukkan betapa pentingnya isi artikel itu. Pada dasarnya,
semakin dalam dan teliti penelitian kualitatif, semakin tinggi kualitas penelitiannya. Prosedur
penelitian kualitatif:
Bank Syariah merupakan salah satu Lembaga keuangan yang memiliki prinsip islam
dalam aktivitas ekonominya dan mengacu pada alqur`an dan alhadis dengan berbagai aturan
yang berhubungan dengan aktivitas bank Syariah seperti penghimpunan dana serta
penyaluran dana kepada masyarakat. Dalam usaha ini terdapat pendanaan sepeti pendanaan
jual beli (akad murabahah). (Hakim and Anwar 2017) Bank syariah merupakan lembaga
keuangan yang bertujuan menghimpun dana masyarakat dan melakukan penyaluran dana
pada masyarakat banyak dengan prosedur usaha yang berlandaskan hukum syariah (alqur`an
dan hadis) dengan landasan sebagai berikut:
Secara teori dan praktik, terdapat beberapa ciri khas perbankan syariah seperti tidak
adanya riba (bunga/riba) dan tidak ada Gharar (ketidakpastian dalam hal kontrak yang dapat
menyebabkan konflik). Perekonomian yang sehat memiliki sistem perbankan yang sehat yang
mendukungnya. (F. A. Lone and Rehman 2017) Perbankan Syariah merupakan salah satu
lembaga keuangan dengan prinsip dan fundamental syariah, dan berfungsi sebagai sektor
ekonomi yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan klien di bidang jasa perdagangan
keuangan. Salah satu upaya bank syariah untuk memenuhi kebutuhan nasabah dapat dimulai
dengan mengidentifikasi pasar terlebih dahulu, seperti jenis produk atau jasa yang dibutuhkan
pelanggan atau nasabah, misalnya dengan mengidentifikasi perilaku konsumen. Bank syariah
juga harus memberikan pelayanan yang terbaik untuk menghasilkan kepuasan nasabah.
(Ichsan dkk.2020).
Menurut Abu Ishaq (Imam as Shatibi), salah satu hukum islam yang dijadikan
landasan perbankan syariah yaitu: hafidz al-maal yang berarti memelihara harta berdasar
pada perintah Allah, agar tidak mencari harta yang batil. Hal ini sesuai dengan firman Allah
dalam Al-qur’an Qs. An-nisa ayat 29-332
ََٰٰٓ ََٰٰٓ
َٰ ب ْ ا َو ُ ََۡ ُكل َل َ تأ ْ َمنُوا ِذي َن َءا َّ يَهَّ َُا ٱل َ ع َن
: َ َ َ َي َ ب ۡ ۡين َك َُم بِٱل ۡأم ََو َ ََٰل ُك َم َ َ ٰ ت َج َ ََٰ َرة َّٰٓ َل ِ ِط َ ِل إ
ِ أ َن ت َك َُو َن
ََٰٰٓ ۡ
ِ لhhم ٱ هh ر ۡح ََٰم ِۡسhhََٰ ََٰٓأ ٖض ِمن ُۡك َۡم َ َو َل ِ ت ُكم َر َا َن ب َِّٰٓن َ ٱل َّل َ ََّٰٓ َ كا َ نفُس َك َُ َۡم َ إ َ أ ْ ا ِن َ ت َق ٱل هر ِحيِم َۡت ُل ََُو ِ َّٰٓل َ ٱل ه
ٗ
َف َعۡ ل َذ َو َمن ي َو ي َۡ صلي ِه نا َ ٗما ف ۡ َو ُظل َو َ ََٰنا َ ََِٰل َك ُعۡ د ِ ۡ ُ َ ََِٰل َك َعلَى ٱل َن َذ َوكا َ ۡ ٗرا َس ۡ َو َف ن٢٩ ََۡۡ َ ََّٰٓ َ ب َر ِحيٗ ما ِ َّٰٓل
َٰٰٓ ۡ
بٞ يhhا إ ْ َنَّۡ وا َ َو َل َ تَتم ِصhhاََئ ْ ِن ت ََۡجتَنِبُوا َمh ۡهو َن ۡ َ َكب٣١َ ۡ ۡنُد ِخ ُكم ُّمۡ د َٗخل َٗ ِكر ات ِك َُم َيٗ ما ِر َ َما ت َُۡن ل٣٠ ِس َي را
ب ِم َ َِوللن ِسٞ َعنهُ ن ُك ِف َ ۡر َعن ُۡكم َس يِفَ َّض َل ٱل ُّل َ ََّٰٓ َ ب ِصي ۡ َى ب َعَۡ َض ُۡكم َع َل ِ ِهۦ ب َٰ َٖض َ ِل ل ِر َجا ِل ن َۡ َِۡ َّمما َع
٣٢ۡ ۡضل ِهۦ َ ََٰ َََٰۡٓ َ إ ْ َو ل
ِ َۡيء َ ِعليٗ ما ِن ۡ َّٰٓ َ ٱل َّل َ ََّٰٓ َ كا َ ٱل َّل َ ََّٰٓ َ ِمن ف ۡ َا ِء َ ََٰ ََٰٓ نَ َْ ْ َس َبُوا ت َس ۡ َب ََۡن ٱك َ ۡ ت َّما
ٍ ٱك َن ب ِك َُ ِل َش
Artinya : 29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
secara zalim, melainkan hanya [dalam halal] bisnis dengan kesepakatan bersama. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu [atau satu sama lain]. Sesungguhnya Allah bagimu Maha
Penyayang. 30. Dan barang siapa yang melakukan itu dalam kezaliman dan kezaliman, maka
Kami akan memasukkannya ke dalam Neraka. Dan itu, bagi Allah, [selalu] mudah. 31. Jika
kamu menghindari dosa-dosa besar yang dilarang, Kami akan menghapus dosadosa kecilmu
dan memasukkanmu ke pintu yang mulia [ke dalam surga]. 32. Dan janganlah kamu
menginginkan sesuatu yang dengannya Allah menjadikan sebagian kamu di atas sebagian
yang lain. Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan ada
bagian dari apa yang mereka usahakan. Dan mintalah kepada Allah karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al- baqarah ayat 280
َك َّ َصد َّق َُوا َْخي ٌر ل َن تَ ٍَۡة َ َوأ ُ َى ِن َكا َن ُذو
ُ ع ْس َر ٍة فَنَ ِظ َرةٌ إ ْم تَع ْل َ ُمو َن َو إ ِن ُك
ُ نت ْم إ َٰ َ ْمي َس َر ِل
Artinya : Dan jika seseorang dalam kesulitan, maka [biarlah] penundaan sampai
[waktu] kemudahan. Tetapi jika kamu memberi [dari hakmu sebagai] sedekah, maka itu lebih
baik bagimu, jika kamu mengetahui (Ubaidillah and Aji 2020). Dalam perbankan Syariah,
dikenal juga kegiatan sewa menyewa. Hal ini disebutkan semacam perpaduan antara kontrak
sewa atau jual beli yang bisa disebut dengan ketika kepunyaan barang berada pada tangan si
penyewa. Hal ini berlandaskan pada hadis Nabi SAW. Yang diriwayatkan oleh Aisyah R.A
bahwa: “Nabi SAW Bersama dengan Abu Bakar As-shidiq menyewa seorang untuk
menunjuk jalan yang berasal dari Bani Al-dail lalu kemudian dari Abdul bin Abdu bin Adi.”
(HR. Bukhori). (Tehuayo 2018).
Pada sistem operasi Bank Syariah, pemilik dana menanamkan uangnya di bank tidak
dengan motif menerima bunga, akan tetapi pada rangka menerimalaba bagi output. Dana
nasabah tadi lalu disalurkan pada mereka yg membutuhkan (contohnya kapital bisnis),
menggunakan perjanjian pembagian laba sinkron kesepakatan. Sistem operasional tadi
meliputi:
1. Sistem Penghimpunan
Dana Metode penghimpunan dana yang terdapat dalam Bank Konvensional
didasari teori yang dikemukakan Keynes bahwa orang membutuhkan uang untuk tiga
fungsi, yaitu fungsi transaksi, cadangan dan investasi. Hal itu menyebabkan produk
penghimpunan dana diselaraskan dengan tiga fungsi tadi, yaitu berwujud giro,
tabungan dan deposito. Tidak sama halnya dengan Bank Konvensional, Bank Syariah
tidak melakukan pendekatan tunggal dalam memasok produk penghimpunan dana
untuk nasabahnya.
2. Sistem Penyaluran Dana (Financing)
Produk penyaluran dana di Bank Syariah bisa dibesarkan dengan tiga model,
antara lain:
a. Transaksi pembiayaan yang difokuskan untuk mempunyai barang dilakukan dengan
prinsip jual beli. Prinsip jual beli tersebut dikembangkan membentuk berbagai
pembiayaan murâbahah, salam dan istishna’.
b. Transaksi pembiayaan yang difokuskan sebagai upaya untuk mendapatkan jasa
dikerjakan menggunakan prinsip sewa (Ijârah). Transaksi ijârah didasari dengan
adanya pemindahan manfaat. Ha;l tersebut pada prinsipnya ijârah sama dengan
prinsip jual beli, akan tetapi ketidaksamaannya terdapat pada objek transaksinya.
Apabila pada jual beli objek transaksinya adalah barang, maka pada ijârah objek
transaksinya adalah jasa.
c. Transaksi pembiayaan yang difokuskan pada usaha kerjasama yang ditujukan guna
mendapatkan sekaligus barang maupun jasa, dengan prinsip bagi hasil. Prinsip bagi
hasil untuk produk pembiayaan di Bank Syariah dijalankan melalui pola-pola
musyârakah dan mudhârabah.
3. Produk Jasa
Produk jasa bank syariah menggunakan prinsip-prinsip syariah, diantaranya:
Wakalah merupakan akad sokongan kuasa dari muwakkil kepada wakil guna
melakukan perbuatan hukumyang ada. Kafalah, merupakan perjanjian (akad) yang
berisi pihak penjamin berjanji untuk mewariskan jaminan kepada pihak yang
dipercaya untuk memenuhi kewajiban pihak yang dipercaya kepada pihak lain. Sharf,
merupakan transaksi jual beli suatu valuta dengan valuta lain. Transaksi jual beli atau
pertukaran mata uang, bisa dilakukan baik menggunakan mata uang yang sejenis
maupun yang tidak sejenis. Hawalah, merupakan pemindahan utang dari satu pihak
pada pihak lain Rahn, merupakan penjeratan pada suatu barang dengan hak sehingga
bisa diangkat sebagai pembayaran dari barang itu.
Zulkifli. (2021). Model Operasional Bank Syariah. Institut Agama Islam Negeri
Bone. Vol. 13, No.1