#Jawaban,
2.) BUMD adalah bentuk usaha pemerintah daerah pendiriannya didasarkan atas
peraturan daerah (PERDA) dan modalnya merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan dari
kekayaan negara selain itu saham-sahamnya juga dimiliki oleh pemerintah daerah. Perusahaan
daerah merupakan badan hukum apabila didirikan berdasarkan Peraturan Daerah dan telah
mendapat pengesahan dari instansi atasannya.
BUMD yang dikelola oleh PEMDA kurang berkembang untuk maju karena dalam pengelolaan
BUMD masih kurang adanya perhatian lebih dari pemerintah masih dianggap mengekor dengan
pemerintah, sehingga dalam hal pelaksanaannya BUMD masih sama dengan apa yang dijalankan
pemerintah, tentu hal ini tidak efisien, selain itu banyaknya penyimpangan yang terjadi di dalam
pengelolaan BUMD, kurangnya professionalisme para pegawai BUMD, hal- hal inilah yang
membuat BUMD yang dikelola oleh PEMDA kurang berkembang untuk maju.Perusahaan ini
biasanya tidak mendapatkan campur tangan dari pemerintahan pusat. Perusahaan ini
dimanfaatkan atau diberdayakan oleh pemerintah daerah untuk mencari keuntungan dan untuk
memajukan daerahnya. Pemerolehan dana biasanya dari pajak yang diperoleh daerah tersebut
dan sebagian digunakan untuk operasianal daerah dan sebagiannya untuk modal BUMD daerah
tersebut. Dan faktor ini pula yang biasanya menjadi kelemahandari tiap pemerintahan daerah
kenapa perusahaan mereka kurang dapat berkembang dan sulit meningkatkan fungsinya secara
maksimal. Dan apabila BUMD ini dikelola oleh pemerintah tentu saja perolehan modal akan
lebih mudah selain itu juga mendapat kontrol dan pemantauan langsung dari pusat. Namun
BUMD merupakan ciri khas otonomi daerah, jadi kesejahteraan daerah pun tergantung
bagaimana pemerintah daerah mengelolanya dengan bijak untuk mendapatkan hasil
maksimal. Karena itu sulitnya berkembangnya perusahaan daerah.
Tujuan manajemen perusahaan, Untuk mencari laba, Untuk melayani pelanggan, Untuk
memelihara pertumbuhan ekonomi.
Tujuan utama perlu disertai tanggung jawab manajemen perusahaan dalam bentuk penentuan
tujuan dan misi organisasi, penciptaanlingkungan yang dapat mendorong produktifitas yang
tinggi dan penetrapan dan pelakasanaan tanggung jawab sosial. Setiap manajemen perusahaan
(setelah mengenal tujuan dan tanggung jawabnya) perlu dilak-sanakan dengan cara mengikuti
norma-norma manajemen yang disebut efisiensi dan efektifitas. Agar proses manajemen
(Perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan penga-wasan) dapat mencapai tujuan. Maka
proses manajemen itu perlu dibantu sejumlah unsur-unsur manajemen yang men-cakup manusia,
material, mesin, metode, modal uang dan marketing. Atau lebih singkatnya disebut dengan 6M.
Proses manajemen yang dibantu oleh unsur-unsur manajemen dan diukur oleh norma-norma
manajemen itu perlu dilalui setiap bidang manajemen. Karena itu proses manajemen itu
seyogyanya dilalui dengan sistematis pada setiap bidang manajemen perusahaan seperti bidang-
bidang produksi, marketing, keuangan, SDM dan kantor. Adapun penjabaran proses manajemen
yang dimaksud antara lain:
a.) Perencanaan
Fungsi perencanaan mengharuskan manusia untuk selalu bekerja berpogram. Hal ini sesuai
dengan PBBS (Planning, Programming dan Budgetting system) yang mengajarkan prosedur,
langkah-langkah mulai dari perencanaan harus disusun berdasarkan masalah, premis-premis,
ramalan (Forecasting), sasaran dan sarana yang hendak dicapai. Atas dasar perencanaan ini
disusunlah program dan target-target untuk kurun waktu tertentu. Kemudian atas dasar pro-gram
disusun anggaran budaya. Sesuai dengan tingkatan manajemen dan tingkatankemahiran (Skills),
tingkatan perencanan dibagi menjadi 3 antara lain perencanaan tingkat atas (top level) yang lebih
bersifat memimpi, mengambil keputusan, menggariskan dan kebijaksanaan, perencanaan tingkat
menengah (middle level) lebih bersifat administrative, bagaimana kebijaksanaan pemimpin top
level dapat dilak-sanakan dan perencanaan tingkat bawah (bottom level) lebih bersifat
operasional.
b.) Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan fungsi manager membagibagi tugas dan menyusun struktur sesuai
dengan simplicity principle dan simplicity of balance. Tujuan dari pengorganisasian adalah untuk
menimbulkan prosedur yang tidak ruwet atau berbelit-belit sehingga alur wewenang, pemerintah,
dan tanggung jawab menjadi jelas. Adapun proses pengorga-nisasian meliputi rangkaian
kegiatan seperti perumusan tujuan, penetapan tugas pokok, perincian kegiatan,
pengelompokankegiatan, departementasi horizontal dan vertical, pengembangannya, serta
prosedur dan metodenya, pelimpahan atau pendelegasian wewenang, staffing, dan facilitating.
d.) Pengawasan
Pengawasan diartikan sebagai kegiatan pemimpin yang mengusahakan agar kegiatan-kegiatan
terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Kegiatan yang akan dilaksanakan dan sedang
berjalan dilakukan kontrol agar kegiatan-kegiatan terlaksana secara efektif dan efisien. Untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan efektif dan efisien atau tidak maka dilakukan
controls. Untuk ini perlu adanya standart atau