Anda di halaman 1dari 11

Enterpreneurship Dalam Islam

1. Pengertian
Entrepreneurship berasal dari Bahasa Perancis yaitu
“entreprende” yang artinya memulai, melakukan,
berusaha melakukan tindakan mengatur dan
mengorganisir.
Jadi pengertian entrepreneurship adalah sebuah
proses kegiatan kreativitas dan inovasi dalam
menciptakan suatu perubahan dengan memanfaatkan
peluang dan berbagai sumber yang ada untuk
menghasilkan nilai tambah untuk diri sendiri dan
orang lain dan untuk memenangkan persaingan.
Pengertian Entrepreneurship Menurut Para Ahli
Abu Marlo
Menyatakan bahwa entrepreneurship merupakan sebuah kemampuan
seseorang untuk peka terhadap adanya peluang dan memanfaatkannya
untuk melakukan hal yang dapat membuat perubahan dari sistem yang ada.
Peluang dalam dunia entrepreneurship merupakan kesempatan untuk
melaksanakan atau mewujudkan suatu usaha dengan tetap
memperhitungkan risiko yang akan dihadapi.

Surya
Entrepreneurship adalah sebuah proses penerapan kreativitas dan inovasi
untuk memecahkan dan mencari sebuah peluang dari masalah yang dihadapi
setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Kreativitas merupakan sebuah
kemampuan untuk membuat ide baru dengan cara mengkombinasi,
mengubah ataupun merekonstruksi ide-ide yang lama. Kemudian inovasi
yaitu penerapan dari penemuan sebuah proses produksi baru atau
pengenalan akan sebuah produk yang baru.
Ciri ciri Entrepreneur
Ciri ciri entrepreneur adalah sebagai berikut ini:
1. Memiliki mimpi yang besar.
2. Suka dengan tantangan.
3. Pandai dalam mengatasi ketakutannya.
4. Mempunyai keyakinan yang sangat kuat.
5. Mempunyai cara pandang yang berbeda.
6. Pemasar sejati (penjual ulung).
7. Disiplin waktu untuk pemenuhan targetnya.
8. Selalu mencari yang sesuatu terbaik.
9. Tidak mudah menyerah.
10. Mempunyai kemampuan untuk memimpin
Faktor Penyebab Keberhasilan Entrepreneur
Keberhasilan seorang entrepreneur itu bergantung pada
kemampuan pada dirinya. Di mana seorang entrepreneur
dapat berhasil apabila :
1. mempunyai kemauan keras dan tekad yang kuat,
2. mempunyai modal yang cukup,
3. tahu dengan persis akan target pasar,
4. mempunyai pelayanan yang baik kepada pelanggan,
5. mempunyai jaringan networking yang luas,
6. bisa melakukan pemasaran yang efektif serta
7. dapat berinovasi dan berkreativitas tinggi.
Penyebab Kegagalan Entrepreneur
Pada dasarnya kegagalan itu bergantung pada kemampuan
seorang entrepreneur. Kegagalan dapat terjadi apabila :
1. Tidak berkompeten dalam manajerial,
2. Pengalaman yang kurang,
3. Kurang bisa mengendalikan keuangan,
4. Gagal dalam melakukan perencanaan,
5. Lokasi yang kurang memadai,
6. Sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam berusaha,
7. Kurang adanya pengawasan peralatan, dan
8. Kurang mampu dalam melakukan peralihan.
Entrepreneur Menurut Pandangan Islam
     Berdagang/berniaga merupakan salah satu profesi yang sangat mulia dan
utama selama dijalankan dengan jujur dan sesuai dengan aturan serta tidak
melanggar batas-batas syari’at yang telah ditetapkan oleh Allah dan rasul-
Nya di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah .

Nabi Muhammad SAW merupakan contoh teladan untuk berwirausaha,


Rasulullah SAW melakukan transaksi-transaksi perdagangannya secara jujur,
adil dan tidak pernah membuat pelanggannya mengeluh atau kecewa. Ia
selalu menepati janji dan mengantarkan barang dagangan dengan standar
kualitas sesuai permintaan pelanggan. Reputasinya sebagai pedagang yang
benar-benar jujur telah tertanam dengan baik sejak muda. Ia selalu
memperlihatkan rasa tanggung jawabnya terhadap transaksi yang
dilakukan. Lebih dari itu, Muhammad juga meletakkan prinsip-prinsip dasar
dalam melakukan transaksi dagang secara adil. Kejujuran dan keterbukaan
Muhammad dalam melakukan transaksi perdagangan merupakan teladan
abadi bagi para pengusaha generasi selanjutnya.
Dalam QS Al-Jumah 62:10 Allah berfirman:

‫ون‬
َ ‫ح‬ُ ِ‫ضابْتَ ُغوا ِم ْن ف َْض ِل الَل ّـَّ ِه َوا ْذك ُُروا الَل ّـَّ َه ك َ ِث ًيرا ل ََعَل ّـَّك ُْم تُفْل‬
‫األر ِ َو‬
ْ ‫الَصال ُة فَانْتَ ِش ُروا ِفي‬ ِ َ‫َف ِإ َذا ق ُِضي‬
َّ ‫ت ّـ‬
Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk
menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah).
Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah adalah lebih baik daripada permainan dan
perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.
anjuran untuk berusaha dan giat bekerja sebagai bentuk realisasi dari kekhalifahan
manusia tercermin dalam surat Ar-Ra’d: 11

‫ِإ ّـََّن الَل ّـَّ َه ال يُ َغِيّـ ُِّر َما ِبقَ ْو ٍم َحَتّـَّى يُ َغِيّـ ُِّروا َما ِبأَنْفُ ِس ِه ْم‬
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Integritas Entrepreneurship Dalam Islam
Integritas entrepreneur muslim tersebut terlihat dalam sifat – sifatnya, antara lain:
Taqwa, tawakal, zikir dan bersyukur.
Seorang entrepreneur muslim memiliki keyakinan yang kuat terhadap kebenaran
agamanya sebagai jalan keselamatan, dan bahwa dengan agamanya ia akan menjadi
unggul. Keyakinan ini membuatnya melakukan usaha dan kerja sebagai dzikir dan
bertawakal serta bersyukur pasca usahanya.
Motivasinya bersifat vertical dan horisontal.
Secara horizontal terlihat pada dorongannya untuk mengembangkan potensi dirinya
dan keinginannya untuk selalu mencari manfaat sebesar mungkin bagi orang lain.
Sementara secara vertical dimaksudkan untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT.
Motivasi di sini berfungsi sebagai pendorong, penentu arah dan penetapan skala
prioritas.
Niat Suci dan Ibadah
Bagi seorang muslim, menjalankan usaha merupakan aktifitas ibadah sehingga ia harus
dimulai dengan niat yang suci (lillahi ta’ala), cara yang benar, dan tujuan serta
pemanfaatan hasil secara benar. Sebab dengan itulah ia memperoleh garansi
keberhasilan dari Tuhan.
Azam “Bangun Lebih Pagi”
Rasulullah mengajarkan kepada kita agar mulai bekerja sejak pagi hari. Setelah sholat
Subuh, kalau tidak terpaksa, sebaiknya jangan tidur lagi. Bergeraklah untuk mencari
rezeki dari Rab-mu. Para malaikat akan turun dan membagi rezeki sejak terbit fajar
sampai terbenam matahari.
Niat Suci dan Ibadah
Bagi seorang muslim, menjalankan usaha merupakan aktifitas ibadah sehingga ia
harus dimulai dengan niat yang suci (lillahi ta’ala), cara yang benar, dan tujuan serta
pemanfaatan hasil secara benar. Sebab dengan itulah ia memperoleh garansi
keberhasilan dari Tuhan.
Azam “Bangun Lebih Pagi”
Rasulullah mengajarkan kepada kita agar mulai bekerja sejak pagi hari. Setelah sholat
Subuh, kalau tidak terpaksa, sebaiknya jangan tidur lagi. Bergeraklah untuk mencari
rezeki dari Rab-mu. Para malaikat akan turun dan membagi rezeki sejak terbit fajar
sampai terbenam matahari.
Niat Suci dan Ibadah
Bagi seorang muslim, menjalankan usaha merupakan aktifitas ibadah sehingga ia
harus dimulai dengan niat yang suci (lillahi ta’ala), cara yang benar, dan tujuan serta
pemanfaatan hasil secara benar. Sebab dengan itulah ia memperoleh garansi
keberhasilan dari Tuhan.
Azam “Bangun Lebih Pagi”
Rasulullah mengajarkan kepada kita agar mulai bekerja sejak pagi hari. Setelah sholat
Subuh, kalau tidak terpaksa, sebaiknya jangan tidur lagi. Bergeraklah untuk mencari
rezeki dari Rab-mu. Para malaikat akan turun dan membagi rezeki sejak terbit fajar
sampai terbenam matahari.
Selalu berusaha Meningkatkan llmu dan Ketrampilan
Ilmu pengetahuan dan ketrampilan, dua pilar bagi pelaksanaan suatu usaha. Oleh
karenanya, memenej usaha berdasarkan ilmu dan ketrampilan di atas landasan iman
dan ketaqwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan seorang entrepreneur.
Jujur
Kejujuran merupakan salah satu kata kunci dalam kesuksesan seorang entrepreneur.
Sebab suatu usaha tidak akan bisa berkembang sendiri tanpa ada kaitan dengan
orang lain. Sementara kesuksesan dan kelanggengan hubungan dengan orang lain
atau pihak lain, sangat ditentukan oleh kejujuran keduabelah pihak.
Suka Menyambung Tali Silaturahmi
Seorang entrepreneur haruslah sering melakukan silaturahmi dengan mitra bisnis
dan bahkan juga dengan konsumennya. Hal ini harus merupakan bagian dari
integritas seorang entrepreneur muslim. Sebab dalam perfektif Islam, silaturahmi
selain meningkatkan ikatan persaudaraan juga akan membuka peluang – peluang
bisnis baru.
Menunaikan Zakat, Infaq dan Sadaqah ( ZIS )
Menunaikan zakat, infaq dan sadaqah harus menjadi budaya entrepreneur muslim.
Menurut Islam sudah jelas, harta yang digunakan untuk membayar ZIS, tidak akan
hilang, bahkan menjadi tabungan kita yang akan dilpatgandakan oleh Allah, di dunia
dan di akhirat kelak.
Jiwa entrepreneur seseorang bukanlah merupakan faktor keturunan, namun dapat
dipelajari secara ilmiah dan ditumbuhkan bagi siapapun juga. Pendidikan
entrepreneurship dapat dilakukan apabila pendidik sudah memiliki jiwa
entrepreneur yang tinggi. Yang penting dan yang utama dari pendidikan
entrepreneurship adalah semangat untuk terus mencoba dan belajar dari
pengalaman. “Gagal itu biasa, berusaha terus itu yang luar biasa”, mungkin seperti
itulah gambaran yang harus dikembangkan oleh manusia-manusia Indonesia agar
tetap eksis dalam pertarungan bisnis yang semakin transparan dan terbuka.

Anda mungkin juga menyukai