Disalin dari :
https://www.bacaanmadani.com/2017/08/tokoh-tokoh-pada-masa-kejayaan-isla
m.html
SEJARAH TOKOH-TOKOH ISLAM
DI BIDANG ILMU PENGETAHUAN
1. Ibnu Rusyd (520-595 H)
Nama lengkapnya adalah Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di
Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H. dan wafat di Marakesy (Maroko)
pada tahun 595 H.
Dalam bidang filsafat, beliau menulis tahafu falas ifah (tidak konsisten nya para
filsuf). Al-Ghazali meruapakan ulama yang sangat berpengaruh di dunia islam
sehingga mendapat gelar hujjatul islam (bukti kebenaran islam).
3. Al-Kindi (805-873 M)
Nama lengkapnya Yaqub bin Ishak Al-Kindi, lahir di Kufah pada tahun 805 M dan
wafat di Baghdad pada tahun 873 M. Al-kindi termasuk cendekiawan muslim yang
produktif.
Hasil karya Al-Kindi berada di berbagai bidang yakni sebagai berikut :
a. Filsafat
b. Logika
c. Astronomi
d. Kedokteran
e. Ilmu jiwa
f. Politik
g. Musik
h. Matematika.
a. Logika
b. Musik
c. Kemiliteran
d. Metafisika
e. Ilmu alam teologi dan
f. Astronomi.
Di antara karya ilmiahnya yan terkenal berjudul ar-royu ahlul al-madinah wa al-
fadilah (pemikiran tentang penduduk negara ulama).
5. Jabir bin Hayyan
Jabir bin Hayyan adalah salah satu ilmuan muslim di bidang ilmu kimia, setelah
berguru dari Barmaki Vizier di Bagdad. Jabir bin Hayyan lahir pada tahun 750 M dan
wafat di usia 53 tahun. Di kalangan Barat,Jabir bin Hayyan dikenal dengan nama
Geber, ia menuntut Ilmu dan mengembangkan ilmu kimianya pada masa
pemerintahan Harun ar-Rasyid. Dalam eksperimen kimianya, beliau menerapkan
eksperimen sistematis sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir
menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi
sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan
tetap. Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi,
distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk
melakukan proses-proses tersebut.
Kontribusi beliau tidak hana berdampak besar pada matematika, tetapi juga
dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata Al-Jabr, satu dari dua operasi
dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam
buku beliau. Kata logarisme dan logaritma diambil dari kata Algorisme,
Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga diserap dalam bahasa Spanyol,
Guarismo dan dalam bahasa Portugis, Algarismo yang berarti digit. Beberapa
karyanya yang terkenal adalah Al-Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wa--I-
Muqabala, Dixit Algorizmi, kitab Surah al Ardh, Buku Zij al-Sindhind, dan Risala
fi Istikhraj Ta`rikh al-Yahud (Petunjuk penanggalan Yahudi).
7.Ibnu Haitham
Salah satu ilmuan muslim yang namanya mendunia adalah Ibu Haitham. Nama
lengkapnya adalah Abu Ali Muhammad al-Hasan Ibnu al-Haitham. Beliau lahir pada
tahun 965 di Basra, Irak. Pada usia 64 tahun beliau meninggal dunia di Kairo. Beliau
dikenal di Barat dengan nama Alhazen sebagai seorang ilmuan Islam yang ahli dalam
bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ibu Haitham
melakukan banyak penelitian, salah satunya adalah tentang cahaya yang kemudian
menjadi cikal bakal diciptakannya mikroskop dan teleskop.
Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris antara lain Light and on Twilight Phenomena Kajiannya banyak
membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta
bayang-bayang dan gerhana. Dilihat dari karyannya, Ibu Haitham telah cukup banyak
menulis buku-buku. Di antara buku hasil karyanya adalah sebagai berikut.
Ibnu Khaldun disebut sebagai Bapak Sosiologi Islam, lahir di Tunisia pada 732
H/1332 M dan meninggal pada 808 H/1406 M. Nama lengkapnya adalah Waliuddin
Abdurrahman bin Muhammad bin Abi Bakar bin Muhammad bin al-Hasan.
Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah. Kitab ini berisi pembahasan tentang
masalah sosial manusia. Kitab ini membuka jalan menuju pembahasan ilmu-ilmu
sosial. Dia dipandang sebagai peletak dasar ilmu sosial dan politik Islam.
9. Abu al-Abbas bin Muhammad bin Kalir al-Farghani.
Al-Farghani adalah seorang ahli astronomi muslim yang sangat berpengaruh. Nama
lengkapnya adalah Abu al-Abbas bin Muhammad bin Kalir al-Farghani. Di Barat, para
ahli astronomi abad pertengahan mengenalnya dengan sebutan al-Farghanus.
Al-Farghani berasal dari Farghana, Transoxania. Farghana adalah sebuah kota di tepi
sungai Sardaria, Uzbekistan. Ia hidup di masa pemerintahan khalifah al-Ma'mun
(813-833) hingga masa kematian al-Mutawakkil (847-881). Al-Farghani sangat
beruntung hidup di dua masa tersebut karena pemerintah kekhalifahan memberi
dukungan penuh bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Buktinya,
sang khalifah membangun sebuah lembaga kajian yang disebut Akademi al-Ma'mun,
dan mengajak al-Farghani untuk bergabung. Bersama para ahli astronomi lain, ia
diberi kesempatan menggunakan peralatan kerja yang sangat canggih pada masa itu.
Ia memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengetahui ukuran bumi, meneropong
bintang, dan menerbitkan laporan ilmiah. Pada tahun 829, al-Farghani melakukan
penelitian di sebuah observatorium yang didirikan oleh khalifah al-Ma'mun di
Baghdad. Ia ingin mengetahui diameter bumi, jarak, dan diameter planet lainnya.
Pada akhirnya, ia berhasil menyelesaikan penelitian tersebut dengan baik.
10. Abu Ishaq Ibrahim Ibnu Yahya al-Zarqali,
Al-Zarqali lahir di Toledo, Andalusia pada tahun 1029 M. Al-Zarqali tumbuh besar
ketika kejayaam peradaban Islam di Andalusia berada di tabir kehancuran. Saat itu,
Andalusia diserang pasukan Kristen dari berbagai penjuru. Pada akhir abad ke-11
M, pusat peradaban Islam di Eropa itu nyaris jatuh dikuasai pasukan Kristen.
Untunglah, pasukan tentara Dinasti Murabbitun dari Maroko berhasil mematahkan
serangan pasukan musuh. Salah satu penemuan al-Zarqali yang paling fenomenal
adalah metode pembuatan jam di Toledo. karyanya yang fenomenal, yakni Tabel
Toledo,
Selain berhasil menemukan fakta bahwa orbit planet itu adalah berbentuk
elips(bukan sirkular), al-Zarqali juga mampu mengoreksi data geografis yang dibuat
Ptolemeus. Secara khusus, dia mengoreksi pannjang Laut Mediterania. Al-Zarqali
juga mampu menemukan sejumlah fakta penting terkait rahasia langit, seperti
planet, bintang, bulan dan matahari. Penemuan-penemuan yang diciptakannya
ditulis dalam kitab berjudul al-Safiha al-Zarqaliya alias Azafea.
11. Abu Ma'shar Astrolog Muslim Dari Persia
Al-Falaki. Gelar itu ditabalkan para ilmuwan di era kejayaan Kekhalifahan Abbasiyah
kepada Abu Mashar berkat kehebatannya dalam bidang astrologi (ilmu
perbintangan). Gerrit Bos dalam tulisannya bertajuk Abu Mashar: The Abbreviation
of the Introduction to Astrology, Together with the Medieval Latin Translation of
Adelard of Bath, menyebut Abu Mashar sebagai astrolog hebat di abad ke-9 M.
Karya-karya Abu Mashar dalam bidang astrologi begitu populer dan sangat ber
pengaru h bagi peradaban masyarakat Eropa Barat di abad pertengahan, ujar Bos.
Betapa tidak. Sederet adikarya sang Astrolog Muslim itu telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin. Menurut Bos, Abu Mashar tak hanya berpengaruh dalam bidang
astrologi, ia juga berkontribusi dalam bidang kedokteran.