Disusun Oleh :
ANDREAS SYAFIQ BALAPRADHANA 220205183
FADILA RAHMANIA 220205194
LUTFIA NURKHOMSA FATICHAH 220205202
REZA MIFTAKUL JANAH 220205274
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Duta Bangsa Surakarta
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkankepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kunjungan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito
Yogyakarta. Kunjungan lapangan ini merupakan suatu pengalaman bagi penulis
untuk belajar dilapangan berkaitan dengan mata kuliah yang penulis terima di
kampus dan untuk bekal kerja di masa depan Dimana kunjungan lapangan ini
sangat berguna dan diperlukan dalam proses pembelajaran pendidikan Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan.
1. Dr. Dr.Darwito, SH, Sp.B(K) Onk Selaku Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta.
2. Drs. H. Singgih Purnomo, MM Selaku Rektor Universitas Duta Bangsa.
3. Sugeng, S,KM, MM Selaku Kepala Rekam Medis RSUP Dr.Sardjito
Yogyakarta.
4. Warsi Maryati,S.K.M.,MPH selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Duta Bangsa Surakarta yang sudah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan kunjungan lapangan.
5. Linda Widyaningrum, S.KM.,MPH selaku Ketua Prodi D3 Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Duta Bangsa.
6. Seluruh Staf RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
7. Yunita Wisda Tumarta Arif, M.Kom Selaku Dosen Pembimbing Akademik.
8. Orang tua yang selalu mendukung dan memberikan doa hingga
terselesaikannya laporan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
DAFTAR TABEL....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................
DAFTAR SINGKATAN.........................................................................................
BAB I.......................................................................................................................
PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................
D. Manfaat............................................................................................................
E. Ruang Lingkup.................................................................................................
BAB II......................................................................................................................
LANDASAN TEORI...............................................................................................
A. Sejarah Rekam Medis......................................................................................
B. Sistem dan Subsistem Rekam Medis.............................................................10
BAB III..................................................................................................................15
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN.................................................15
A. Gambaran Umum RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta........................................15
B. Sejarah Rekam Medis Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta............................17
C. Sistem dan Sub Sistem Rekam Medis……………………………………...
D. Sistem Penerimaan Pasien.............................................................................18
E. Sistem Pengelolaan data rekam medis..........................................................26
BAB IV..................................................................................................................31
PENUTUP..............................................................................................................31
iv
A. Kesimpulan....................................................................................................31
B. Saran..............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................33
LAMPIRAN...........................................................................................................34
v
DAFTAR TABEL
1
DAFTAR GAMBAR
2
DAFTAR LAMPIRAN
3
DAFTAR SINGKATAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta adalah salah satu
rumah sakit terkemuka di Yogyakarta yang memiliki misi untuk memberikan
pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Oleh karena itu, pengelolaan rekam
medis dan informasi kesehatan sangat penting untuk memastikan bahwa pasien
menerima pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka. Rekam medis
dan informasi kesehatan menjadi sumber informasi yang sangat penting bagi
dokter dan tenaga medis lainnya untuk membuat diagnosis dan membuat rencana
perawatan yang tepat bagi pasien. Selain itu, pengelolaan rekam medis ini
berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien.
Juga memiliki peran penting dalam menjaga privasi dan kerahasiaan informasi
pasien menurut PMK No. 24 Tahun 2022. Pengelolaan rekam medis dan
informasi kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta sangat
penting bagi keberlangsungan pelayanan kesehatan dan memastikan bahwa pasien
menerima pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka. Kunjungan
lapangan ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta merupakan salah satu program
tahunan Universitas Duta Bangsa Surakarta. Karena RSUP merupakan rumah
sakit pusat dan rumah sakit pendidikan yang mempunyai akreditasi A, yang mana
telah menerapkan sistem komputerisasi yang terintegrasi dengan LAN dalam
sistem informasi rumah sakit.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengelolaan rekam medis dan informasi kesehatan di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta di tinjau dari sistem dan sub sistem rekam medis ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui system pengelolaan rekam medis dan informasi kesehatan di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta di Tinjau dari sistem dan sub sistem rekam medis.
5
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
6
E. Ruang Lingkup
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Hippocrates yang lahir pada tahun 450 SM di kenal sebagai “bapak ilmu
kedokteran” dia juga memerintahkan pada muridnya Thesalu, Dracon, Dexippus
untuk mencatat dan memelihara semua penemuannya tentang penyakit pasien-
pasiennya secara rinci. Di Roma, 600 tahun sesudah Hippocrates, seorang dokter
bernama Galen mencatat riwayat dan perjalanan penyakit pasien yang ditulis
dalam bahasa latin. Selanjutnya oleh Ibnu Sina (980-1037), mengembangkan ilmu
kedokteran berdasarkan catatan-catatan jamannya Hippocrates. (Shofari, 2004)
8
Rumah sakit St Bartholomew London, Inggris, merupakan rumah sakit
yang menyimpan rekam medis sejak dibuka pada tahun 1137. Pada saat Raja
Henry ke-8 (1509-1547) berkuasa, rumah sakit tersebut membuat peraturan
tentang menjaga kerahasian dan kelengkapan isi rekam medis. Pada jaman ini
perkembangan ilmu kedokteran semakin pesat seiring dengan itu diikuti pula
pencatatan kedalam rekam medis yang di gunakan untuk pengelolaan pasien dan
perkembangan ilmu. Inilah rumah sakit pertama yang mempunyai perpustakaan
kedokteran yang kini catatan medis tersebut dapat disamakan dengan rekam
medis.
Kebutuhan tentang perlunya rekam medis diseluruh dunia pada awal abad
21 semakin berkembang dengan adanya akreditasi pelayanan kesehatan yang
mendorong di dirikannya aosiasi-asosiasi perekam medis di setiap Negra
Misalnya di Amerika didirikan AHIMA (American Health Information
Management Assosiation) dan perhimpunan di dunia menyatu dalam IFHRO
(International Health Record Organization), sedangkan di Indonesia bernama
PORMIKI (Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Indonesia). (Wijayanti, 2011).
9
menggunakan bahasa Jawa Kuno (Kawi), bahasa bali termasuk sansekerta dan
lazimnya tanpa mencantumkan nama penulis (anonim).
Selain daun lontar, ada beberapa sarana perekam lainnya yang digunakan
dalam tulis menulis, seperti kayu, kulit kayu, kulit binatang, bamboo. Sayangnya
manuskrip yang ada tidak membahas tentang kesehatan seorang pasien. Kalaupun
ada, cenderung tentang khasiat jejamuan bagi kesehatan yang bersifat umum,
seperti resep kecantikan, racikan untuk mencegah atau mengobati penyakit yang
diwariskan dan dirahasiakan secara turun temurun yang biasanya merupakan
keluarga bangsawan atau keratin (jawa).
10
bentuk rekam medis masa lampau tidak pernah tersimpan. Padahal dari museum
itulah ilmu kesehatan dan pengobatan dilakukan di masa penjajahan dapat
dipelajari (Wijayanti, 2011)
Menurut Savitri
Ny. Suharni
Nama pasien dituliskan lengkap sesuai dengan kartu tanda penduduk (bukan nama
panggilan saja) Nama pada sampul berkas rekam medis dengan menggunakan,
huruf kapital, hal ini untuk mempermudah membaca nama pasien.
1. Bayi By.
11
3. Anak - anak An.
Nama pasien sendiri yang terdiri dari satu kata atau lebih. Penulisan nama
sesuai dengan KTP/ SIM/ PASPOR yang masih berlaku untuk keseragaman
penulisan nama pasien digunakan ejaan baru yang disempurnakan dengan
menggunakan huruf cetak, Tidak diperkenankan adanya pencantuman title/
jabatan/ gelar, perkataan tuan, saudara, bapak, tidak dicantumkan dalam penulisan
nama pasien. Apabila pasien berkewargaan asing maka penulisan namanya harus
sesuai dengan paspor yang berlaku di Indonesia.
Bila seorang bayi yang baru lahir hingga saat pulang belum mempunyai - nama,
maka penulisan namanya adalah Bayi Ny Fadila.
2. Sistem Penomoran
Dalam serial numbering pasien akan menerima nomor rekam medis baru
setiap kali mereka mendaftar.
12
Keuntungan : Petugas rekam medis menjadi lebih mudah dan cepat memberikan
nomor dan pelayanan kepada pasien.
Sistem penomoran rekam medis ini pasien akan diberikan nomor rekam
medis pada kunjungan pertamanya, yang digunakan untuk semua kunjungan dan
perawatan berikutnya yang artinya satu nomor rekam medis digunakan untuk
selamanya.
Sistem penomoran rekam medis cara ini adalah gabungan antara cara seri
dan unit. Dimana setiap pasien akan mendapatkan nomor baru lalu digabungkan
yang kemudian disimpan jadi satu di bawah nomor yang baru.
Keuntungan : Semua pasien dianggap pasien baru, jadi tidak ada yang
membedakan antara pasien yang benar-benar terbaru dan terlama.
Maka dari itu dapat diambil kesimpulan sistem penomoran yang dianjurkan
adalah UNS ( Unit Numbering System ) karena tidak akan ada masalah dalam
13
kehabisan nomor rekam medis serta informasi mengenai pasien
berkesinambungan.
3. Sistem Penyimpanan
4. Penyimpanan Desentralisasi
Pemisahan antara rekam medis rawat inap dan rawat jalan. Rekam medis
disimpan di suatu tempat penyimpanan yang berbeda.
5. Penyimpanan Sentralisasi
Penggabungan penyimpanan antara rekam medis rawat jalan dan rawat inap.
6. Sistem Penjajaran
Menurut Savitri Citra Budi 2011 Penjajaran adalah Sistem penataan rekam
medis dalam suatu sekuens yang khusus agar rujukan dan pengambilan kembali
(retrieve) menjadi mudah dan cepat. Terdapat 3 (tiga) cara dalam sistem
penjajaran rekam medis yaitu sistem alphabetical, alphanumerical, dan
numerical. Sedangkan berdasarkan cara penjajarannya dibagi menjadi 3 (tiga)
yaitu;
a. Straight Numerical filing (SNF) atau sistem nomor langsung Sistem filling
dokumen rekam medis dengan mensejajarkan berkas dokumen rekam medis
berdasarkan urutan langsung nomor rekam medisnya pada rak penyimpanan.
14
Contoh : 11 - 33 - 98
11 - 13 - 99
11 - 14 - 00
00 - 11 - 26
Contoh : 11 - 13 - 98
11- 13 - 99
12 - 13 - 00
56 - 45 - 34
Contoh : 98 - 99 - 98
99 - 99 - 98
00 - 00 - 99
17 - 40 - 22
15
3. Sistem Retensi dan Pemusnahan
a. Retensi ( penyusutan )
1) Memindahkan berkas rekam medis yang in aktif dari rak file aktif ke rak file
yang in aktif dengan cara memilah pada rak penyimpanan sesuai dengan tahun
kunjungan
16
BAB III
17
Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pelayanan Medis. Tugas utamanya adalah
melakukan pelayanan. Kesehatan masyarakat dan melaksanakan sistem rujukan
bagi masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian Selatan,
serta dimanfaatkan guna kepentingan pendidikan calon dokter dan dokter ahli oleh
Fakultas Kedokteran (FK) UGM. Berdasarkan Surat Keputusan bersama antara
Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia No.522/Men.Kes/SKB/X/81 no.0283a/U/1981 tanggal 2
Oktober 1981 telah dilakukan penggabungan Rumah Sakit UGM ke dalam RSUP
Dr. Sardjito dengan memanfaatkan fasilitas pemerintah, baik dana, peralatan
maupun tenaga dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Departemen
Pendidikan & Kebudayaan serta instansi lain terkait. Pada tanggal 8 Februari
1982 RSUP Dr. Sardjito telah dibuka secara resmi oleh Presiden. RI Soeharto.
Pada tanggal 8 Februari 1982 turun Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.1174/MENKES/SK/2204 tentang Penetapan kelas RS Dr. Sardjito
Yogyakarta sebagai RS Umum Kelas A yang merupakan rujukan untuk Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Jawa Ten gah bagian Selatan.
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta juga mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut :
a. Visi
b. Misi
18
B. Sejarah Rekam Medis Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Seiring berkembangnya dunia kedokteran dan dengan adanya tenaga rekam medis
yang terapil, maka dilakukan perombakan cara kerja atau alur prosedur rekam
medis memelalui beberapa tahap, yaitu :
Semua formulir yang ada di RSUP Dr. Sardjito merupakan formulir kertas yang
diisi secara manual. Namun karena semakain banyaknya pengunjung dan
teknologi yang berkembang begitu pesat, maka di mulailah system
pengkomputerisasian. Sejak tahuan 1994 RSUP Dr. Sardjito mulai menerapkan
system kompurerisasi dan tenaga formulir elektronik maka pengisian data jauh
lebih cepat dan lebih mudah, mulai tahun 2002 telah menggunakan sisitem
jaringan Local Area Network yang dapat menghubungkan antar bagian dari
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) dan Instalasi Pemeriksanan
Penunjang (IPP), termasuk pada Analisis Kuantitatif. Selanjutnya pada 2006,
19
system informasi manajemen rumah sakit telah di tetapkan di seluruh jaringan
yang dilakukan bertahap sampai sekang termasuk semua pelayanan pasien rawat
inap. Di RSUP ini, pembuatan KIB pun sudah terealisasikan menggunakan
serversecara elektronik, sehingga menghindari dari pembuatan nomor secara
ganda. Tracer pun sudah dicetak menggunakan alat pencetak tracer.
1. Sistem penamaan
2. Sistem penomoran
3. Sistem penjajaran
Contoh : 26-08-11-23
20
27-08-11-23
28-08-11-23
4. Sistem penyimpanan
menggunakan sistem Sentralisasi yaitu semua data-data dari unit rawat inap
dan rawat jalan dijadikan satu untuk kemudian diolah menjadi satu
dihitung sejak 5 tahun terakhir pasien tidak datang kembali ke rumah sakit
gunanya menjadi :
pada bulan April tahun 2014. Tetapi ada data-data yang tidak dimusnahkan
d. Resume penyakit
e. Lembar operasi
21
f. Indeks
h. Lembar persetujuan
i. Lembar kematian
Alurnya :
1) Rujukan (pengantar)
2) Mengisi identitas
3) Validasi jaminan
4) Pengesahan jaminan
6) Klinik
8) Apotik
22
9) Pulang
Alurnya :
1) Isi identitas
2) Registrasi
4) Klinik
6) Apotik
7) Pulang/rawat inap
Alurnya :
1) Rujukan/pengantar
2) Kartu pasien
4) Pengesahan jaminan
5) Registrasi
6) Klinik
7) Rawat jalan/inap
8) Apotik
9) Pulang/rawat inap
23
d. Pasien lama tanpa jaminan
Alurnya :
1) Kartu pasien
2) Registrasi
3) Klinik
4) Rawat jalan/inap
5) Apotik
6) Pulang/rawat inap
Data yang telah lengkap akan di simpan kedalam server secara online,
seperti :
b. Data kunjungan
melayani semua pasien lama maupun baru dengan semua jaminan. Informasi yang
bisa di peroleh dari TPPRJ diantaranya data pasien rawat jalan, pasien BPJS dan
non BPJS, distribusi pasien per alamat, distribusi pasien per
pembayaran.
24
inap. TPPRI erat kaitannya drngan unit rawat inap diman bagian ini memberikan
informasi tentang bangsal atau ruangan, tempat tidur kosong dan kelas perawatan
yang dinginkan pasien yang sesuai dengan admission note. Jika TPPRI dapat
menerima pasien langsung dari dari dokter maka
ruang filing dibuka selam 24 jam dan fungsi TPPRI harus dijalankan disini.
Data-data yang di entry biasanya adalah data social pasien dan data kunjungan.
Sedangkan data-data yang dicetak / print out adalah lembar
ringkasan masuk dan keluar serta label identitas pasien. Di rsup dr. sardjito
Yogyakarta pada bagian TPPRI terdapat 8 loket, antara lain :
25
f. Loket 7 digunakan untuk melayani ASURANSI LAIN
Alur pendaftaran pasien rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sebagai
berikut : Pasien melakukan negosiasi kelas dan ruang di bagian TPPRI. TPPRI
mendapatkan admission note dan dokumen rekam medis pasien. Formulir rawat
inap dan dokumen rekam medis pasien yang diatur oleh petugas rekam medis ke
bagian Unit Rawat Inap (URI). Kemudian petugas TPPRI membuat laporan ke
bagian assembling. Pasien melakukan negosiasi kelas dan ruang di bagian TPPRI.
TPPRI mendapatkan admission note dan dokumen rekam medis pasien. Formulir
rawat inap dan dokumen rekam medis pasien yang diatur oleh petugas rekam
medis ke bagian Unit Rawat Inap (URI). Kemudian petugas TPPRI membuat
laporan ke bagian assembling.
26
Gambar 3.1 Alur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Sumber : sardjitohospital.co.id
27
Tugas TPPGD :
b. Menentukan tindakan lanjut dari hasil pemeriksaan apakah di rawt inap, rujuk,
control, atau dinyatakan sembuh.
28
29
Gambar 3.2 Alur Pendaftaran Pasien Gawat Darurat & Rawat Inap
Sumber : sardjitohospital.co.id
30
E. Sistem Pengelolaan data rekam medis
Bagian coding and indexing merupakan unit rekam medis yang bertugas untuk
mencatat dan meneliti kode penyakit dan diagnosis dokter, serta mencatat dan
menyimpan hasil pelayanan ke dalam formulir index penyakit, index operasi dan
tindakan medis. Di RSUP Dr. Sardjito menentukan kode penyakit dengan ICD-10
(International Stastitical Classification of Desease and Related Health Problem
Tenth Revision) untuk koding penyakit, dan ICD-9 CM (International
Classification of Disease Ninth Revision Clinical Modification) untuk koding
tindakan yang semua itu telah terprogram secara komputerisasi.
31
4. Alur dan prosedur analizing and reporting
a. Laporan Intern
a) BOR (Bor Occupancy Rate) yaitu rata-rata presentasi tempat tidur terisi.
c) TOI (Turn Over Interval) yaitu rata – rata jumlah pasien yang menggunakan
tempat tidur.
d) BTO (Bed Turn Over) yaitu jumlah pasien keluar dari tempat tidur dari
masing-masing ruangan
32
b. Laporan Ekstern
Laporan ini dibutuhkan oleh pihak luar rumah sakit yaitu departemen kesehatan,
dinas kesehatan dll. Laporan tersebut antara lain :
33
Tracer adalah penanda dokumen yang di simpan. Fungsi tracer yaitu untuk
mempermudah pengembalian dokumen rekam medis, untuk mencatat dokumen
rekam medis apabila dokumen tersebut hilang. Adapun isi tracer adalah sebagai
beikut:
a. Nomor rekam medis
b. Nama lengkap
c. Penyakit
d. Tanggal kunjungan
Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dalam penyimpanan berkas atau dokumen
rekam medis menggunakan rak terbuka. Sebelum menggunakan rak terbuka
sebenarnya tempat penyimpanannya menggunakan rak tertutup tetapi karena
banyaknya pasien dan raknya tidak mampu menampung sehingga rak yang
digunakan adalah rak terbuka. Selain itu digunakannya rak terbuka lebih dapat
memudahkan petugas mengambil dan mengecek dokumen rekam medis yang
tersimpan. Proses penyimpanannya menggunakan sistem sentralisasi yaitu semua
data-data dari Unit Rawat Inap dan Rawat Jalan di jadikan satu untuk kemudian
diolah menjadi satu informasi rumah sakit.
6. Alur dan prosedur penelitian
Penelitian berfungsi meneliti mengecek apakah ada dokumen rekam medis
yang keluar dari ruang rekam medis atau tidak. Biasanya dokumen yang benar-
benar dibutuhkan seperti dokumen rekam medis yang boleh keluar dari ruang
rekam medis adalah dokumen yang benar – benar dibutuhkan seperti :
a. Untuk penelitian
b. Laporan kasus
c. Pasien yang opname
Petugas yang meminjamkan dokumen rekam medis tidak diperbolehkan
membawa dokumen tersebut keluar dari ruangan rekam medis. Di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta dalam 1 hari biasanya melayani peminjam maksimal 20-25
dokumen rekam medis. Syarat penelitian diantaranya:
a. Surat dari Dekan fakultas
b. Surat dari Diklit
c. Instansi catatan medis
34
7. Alur dan prosedur Surat Keterangan Medis
Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta ada 4 macam surat keterangan medis yaitu:
a. Surat Asuransi
Apabila pasien masuk kerumah sakit dengan membawa surat asuransi maka
pasien wajib melampirkan surat-surat lain yaitu:
1) Surat permohonan dari kantor polisi yang ditujukan untuk rumah sakit.
2) Surat kuasa yang di isi oleh ahli waris.
35
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam kunjungan lapangan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta banyak mendapat
wawasan dan pengetahuan yang penulis dapatkan adapun kesimpulan dan saran
dalam pelaksanaan kunjungan ini yaitu :
36
inap dan kelengkapannya, coding dan indexing digunakan untuk meneliti dan
mengkode penyakit, analizing dan reporting merupakan kegiatan pengumpulan
dan pengolahan data rekam medis, filling merupakan tempat penyimpanan
dokumen.
B. Saran
1. Kerjasama antar RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sudah berjalan dengan baik,
namun diharapkan kedepannya akan berjalan lebih baik lagi dari sebelumnya.
3. Map dokumen rekam medis di ruang filing yang sudah rusak atau robek
hendaknya diganti dengan map yang baru agar dokumen yang ada
didalamnya tidak mudah rusak dan kerapian di ruang filing tetap terjaga.
37
DAFTAR PUSTAKA
Semarang
Savitri Citra Budi, M.PH. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis.
Yogyakarta:
https://sardjito.co.id/
38
LAMPIRAN
39
Gambar : RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
40
Gambar Ruang Penyimpanan Formulir
41
Gambar : Ruang Penyimpanan Dokumen Rekam medis
42
Gambar : Foto bersama petugas Rekam Medis RSUD Dr. Sardjito
Yogyakarta
43
44