Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang mana telah
praktik lapangan yang dapat selesai seperti waktu yang telah direncanakan.
Tersusunnya laporan ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak
sakit tersebut.
Surakarta.
iii
6. Seluruh staff rekam medis di Rumah Sakit Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso
lapangan.
Tidak ada gading yang tidak retak, penyusun menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan baik bentuk penyusunan maupun materinya.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................................................ 3
D. Manfaat .......................................................................................................................... 4
C. ICD-10 ......................................................................................................................... 33
Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta................................................................................... 50
v
C. Prosedur Pelayanan dan Pengelolaan Rekam Medis di Rumah Sakit Ortopedi
Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta................................................................................... 57
Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta................................................................................... 69
Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta................................................................................... 73
BAB V PENUTUP...................................................................................................... 78
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 78
B. Saran............................................................................................................................. 80
`DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 17 : Rak Berkas DRM yang masih perlu di konsultasikan lagi pada dokter
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Lampiran 24 : RM 4.2E Pengkajian Restrain
x
Lampiran 47 : RM 8.O Surat Pernyataan Membuka Informasi Medis Pasien
Lampiran 50 : Lampiran II
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu fungsi yang paling penting dari sebuah rumah sakit adalah
sakit bertanggung jawab secara hukum maupun moral atas kualitas pelayanan
pelayanan kesehatan.
kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang
baik dan lengkap. Indikator mutu rekam medik yang baik adalah kelengkapan
Sistem dan Sub Sistem rekam medis meliputi sistem penamaan, sistem
Pasien Rawat Inap (TPPRI), serta Alur Dan Prosedur Pasien Gawat Darurat
1
2
(TPPGD). Sistem pengolahan data rekam medis meliputi alur dan prosedur
assembling dokumen rekam medis, alur dan prosedur coding dan indexing,
alur dan prosedur dan reporting, serta alur dan prosedur filing (Hatta, 2013)
medis harus mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat
sejenis ke dalam satu grup nomor kode penyakit sejenis sesuai dengan
Problem Tenth Revisions (ICD-10) untuk istilah penyakit dan masalah yang
sakit tipe A dan merupakan rumah sakit rujukan nasional. Cara pengisian
rekam medis di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta harus
sesuai dalam protap, seluruh item yang tercantum dalam lembaran rekam
medis harus diisi dengan lengkap dan pengembalian berkas rekam medis
dengan baik.
B. Rumusan Masalah
dari sistem rekam medis dan ICD 10 di Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R.
Soeharso Surakarta?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
R. Soeharso Surakarta.
D. Manfaat
2. Bagi Akademik
masa mendatang.
3. Bagi Mahasiswa
selanjutnya.
E. Ruang Lingkup
penelitian yang diakibatkan oleh sudut pandang, maka perlu ditetapkan ruang
Soeharso
BAB II
LANDASAN TEORI
semua hasil pelayanan kepada pasien dapat dinilai dan dilihat pada
a. Sistem Penamaan
rumah sakit.
6
7
kemudian di indek.
Berikut ini cara menulis dan mengindek nama pada formulir rekam
medis:
a) Nama Tunggal
b) Nama Majemuk
ditulis.
c) Nama Keluarga
Nama orang Indonesia yang terdiri dari satu atau dua kata,
dan clan, maka yang diutamakan nama marga, suku, dan nama
clan (kaum).
h) Nama Pemandian
terakhir.
i) Nama Gelar
nama ibunya.
a) Nama Asli
nama Eropa.
clan.
1. Nama pasien sendiri yang terdiri dari satu kata atau lebih.
nama pasien.
Indonesia.
7. Bila seorang bayi yang baru lahir hingga sampai pulang belum
nama yang digunakan adalah namanya saat ini. Maka petugas yang
c. Petunjuk silang
lebih dari satu nomor dari satu pasien maka berkas rekam medis
Contohnya :
b. Sistem Penomoran
menggunakan nomor kartu indeks pasien keluar tidak akan dapat secara
yaitu :
bersangkutan.
13
satu nomor rekam medis pada pasien rawat jalan maupun pasien
rawat inap, gawat darurat dan bayi baru lahir. Setiap pasien
c. Sistem Penyimpanan
rekam medis yang berisi data dan informasi hasil pelayanan dari pasien
secara individu yang dimasukkan kedalam folder atau map ditinjau dari
yaitu:
1) Sistem Sentralisasi
rawat jalan dan rawat inap disimpan menjadi satu dalam satu
a) Kelebihan sentralisasi
penyimpanan
b) Kekurangan sentralisasi
2) Sistem Desentralisasi
memisahkan antara DRM rawat inap, DRM rawat jalan, dan DRM
a) Kelebihan desentralisasi
lebih cepat
15
b) Kekurangan desentralisasi
banyak
d. Sistem Penjajaran
Numerical Filing)
15 21 95
Misalnya :
20 94 13
20 94 14
20 94 15
20 94 16
20 94 17
16
20 94 18
20 94 19
20 94 20
20 94 21
20 94 22
20 94 23
20 94 24
21 94 25
penjajaran
secara berurutan
Digit Filing)
15 21 95
Misalnya :
35 - 20 - 94
36 20 - 94
37 - 20 - 94
38 - 20 - 94
39 - 20 - 94
40 - 20 - 94
41 - 20 - 94
42 - 20 - 94
43 - 20 - 94
penjajaran
15 21 95
Misalnya :
22 - 94 - 14
22 - 94 - 15
22 - 94 - 16
22 - 94 - 17
22 - 94 - 18
22 - 94 - 19
22 94 - 20
22 - 94 - 21
22 - 94 - 22
19
22 - 94 23
berurutan
melebihi 6 digit.
penjajaran.
e. Sistem Pelaporan
Data rekam medis yang masuk unit rekam medis diolah menjadi
1) Memindahkan berkas rekam medis in aktif dari rak file aktif ke rak
file in aktif dengan cara memilah pada rak file penyimpanan sesuai
yang berlaku.
bertambah.
1) Umum
AKTIF INAKTIF
NO KELOMPOK RJ RI RJ RI
1 UMUM 5TH 5TH 2TH 2TH
2 MATA 5TH 10TH 2TH 2TH
3 JIWA 10TH 5TH 5TH 5TH
4 ORTHOPEDI 5TH 5TH 10TH 5TH
5 KISTA 15TH 15TH 2TH 2TH
6 KETERGANTUNG 15TH 15TH 2TH 2TH
AN OBAT
7 JANTUNG 10TH 10TH 2TH 2TH
8 PARU 5TH 10TH 2TH 2TH
Ket :
RJ : Rawat Jalan
RI : Rawat Inap
retensinya lebih lama dari ketentuan umum yang ada, antara lain :
22
e) Mata
f) Perkosaan
g) HIV
h) Penyesuaian kelamin
j) Kasus adopsi
k) Bayi tabung
l) Cangkok organ
m) Plastik rekontruksi
ulang.
aktif.
aktif :
penelitian.
2) Nilai guna
b) Resume
c) Lembar operasi
d) Identifikasi bayi
e) Lembar persetujuan
f) Lembar kematian
medis in aktif
d) Pelaksanaan pemusnahan :
1) Dibakar :
a) Menggunakan incinerator
b) Dibakar biasa
Medik).
2008)
26
berobat dirumah sakit ini sebelumnya atau belum, apabila sudah maka
petugas meminta KIB, apabila belum maka dibuatkan KIB serta KIUP
baru.
DRM.
buku register.
5) Informed consent
6) Visum et repertum
berobat dirumah sakit ini sebelumnya atau belum, apabila sudah maka
diminta KIBnya apabila belum maka dibuatkan KIB serta KIUP baru.
28
register UGD.
dipakai
jalan atau gawat darurat dan DRM rawat inap yang diantar oleh
petugas
c. Mencatat dan mengisi DRM rawat inap dengan lengkap dari hasil
perawat kepada pasien dan ditanda tangani oleh dokter atau perawat
rawat inap
ditemukannya kasus
pada hari berikutnya dan dokumen rekam medis ke IRM paling lambat
m. Membuat rician biaya atas jasa pelayanan rawat inap dan pemeriksaan
(Permenkes, 2008)
a. Assembling (perakitan)
didalamnya
penggunaan DRM
31
UGD
duplikasi
nomor rekam medis serta identitas pasien ditulis pada kartu kendali
tersebut
c. Reporting
RL 2, RL 3, RL 4, RL 5 dan RL 6.
d. Filing (Penyimpanan)
secara berurutan
aktif
(Depkes, 2006)
C. ICD 10
pelacak diagnosis dan prosedur baru dengan perluasan yang signifikan pada
mulai bekerja dari tahun 1983 dan dapat diselesaikan pada tahun 1992.
(Hatta, 2013)
1. Penyakit epidemic
5. Cidera
ICD-10 diperkenalkan pada 1 januari 1993. Layout dari ICD-10 terdiri dari 3
dan angka
dan mortalitas.
kesehatan
pelayanan medis
b. Struktur ICD 10
3Volume :
1) Volume I
2) Pengantar
3) Pernyataan
empatkarakter
37
10) Definisi-definisi
1) Pengantar
5) Presentasi statistik
Volume 3
1) Pengantar
c. Tanda Baca
(systemic)
-brain (I60-I69)
-eye (H35.0)
asterisk)
A06 Amoebiasis
2) SQUARE BRACKETS [ ]
a. Mengurung sinonim
wajib dibaca
3) COLON
Apendicitis :
chronic
recurent
4) BRACE
Includes ; abses
Empyema
Inflamation
40
Supranation
lain
7) POINT DASH .-
Includes :..
Meningomyelitis (G04.-)
sakit
41
d. Langkah-langkah kodefikasi
2) Lihat lead term, untuk penyakit dan cidera biasa kata benda untuk
4) Baca istilah yang tedapat dalam tanda () sesudah lead term (kata
6) Lihat Tabular List (volume 1) untuk melihat kode yang tepat. Lihat
yang berarti bahwa isian untuk kode keempat adalah volume 1 dan
42
merupakan posisi karakter tam yang tidak ada dalam indek (volume
3).
atau dibagian bawah suatu bab (chapter), blok atau judul kategori.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Surakarta
(PRPCT). Kemudian karena dirasa lokasi yang semakin sempit dan sesuai
angsur RSOP menempati lokasi baru di daerah Pabelan dan pada tanggal
43
44
yaitu sebelah barat kota Surakarta kemudian pada tanggal 24 April 1987
Rehabilitasi Medis.
traumatologyterintregasi paripurna.
teknologi informasi.
Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta.
Uraian Tugas :
RekamMedis.
Uraian Tugas :
Rekam Medissertapenggunaannya
Rumahsakit.
46
c. PJ Pelayanan
Uraian Tugas :
kinerja
d. PJ Sarpras
Uraian Tugas :
Prasarana
e. PJ BHP
Uraian Tugas :
dan tahunan
Medis
dimasing-masing satker
Uraian Tugas :
g. Assembling
Uraian Tugas :
buku ekspedisi
Uraian Tugas :
Uraian Tugas :
peserta(pasien JKN)
j. Logistik
Uraian Tugas :
k. Pengelolaan Medicolegal
Uraian Tugas :
Rumah Sakit
50
sebagai arsip
Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta
1. Sistem Penamaan
kepada pasien yang datang berobat ke rumah sakit. Unit yang terkait
adalah tempat pendaftaran pasien baik rawat jalan, rawat inap, gawat
namapasien
51
berumur 12tahun
7) Pencantuman title atau gelar seperti Drs, Dra, Dr, Ir, Hj dan
Contoh :
Dra, Nn
Dr, Bp
2. Sistem Penomoran
Surakarta, yaitu dengan cara mencari nomor rekam medis yang telah
System, yaitu memberikan satu nomor rekam medis pada pasien rawat
jalan maupun rawat inap dan gawat darurat ketika pertama kali datang
datadisimpan.
3. Sistem Penyimpanan
rekam medis yang masih aktif disimpan di rak terbuka dan roll o pack,
rawat inap dan pasien rawat jalan maupun gawat darurat dijadikan satu
4. Sistem Penjajaran
5. Sistem Pelaporan
a. Pengumpulan Data
c. Penyajian Data
d. Pelaporan
1) Intern
kelas
Mortalitas
askes
I. Radiologi
II. Anastesi
V. Kegiatan operasi
2) Ektern
Dep.Kes
Medis rawat jalan dan rawat inap yang sudah 2-5 tahun tidak
kontrol.
dokumen rekam medis yang sudah berakhir masa fungsi dan tidak
memiliki nilai guna, rusak, tidak terbaca dan tidak dikenali baik isi
Informed consent.
57
Surakarta.
mengisi KIUP.
dikehendaki.
yang dituju.
58
yang dituju.
2) Pasien menunjukan surat jaminan (JKN baik PBI dan Non PBI)
mohon dibawa.
yang dituju
2) Pasien menunjukkan KIB dan surat jaminan (JKN baik PBI dan
Non PBI)
eligibilitas peserta
60
harap dibawa.
yang dituju.
ditempat penyimpanan.
Darurat.
mengisi KIUP.
Darurat.
Gawat Darurat.
Darurat.
label (barcode).
Elegibilitas Peserta)
62
KIB.
Darurat.
63
Darurat.
jam.
4. Assembling
a. Berkas rekam medis diterima dari bangsal rawat inap dengan buku
ekspedisi.
pengisiannya.
assembling.
c. Penulisan kode pada kolom yang sudah tersedia pada lembar rekam
medis.
g. Setiap berkas rekam medis pasien berobat harus diberi kode dan
indeks.
menghasilkan indeks.
6. Filing
memakai 2 (dua) jenis rak, yaitu rak I (roll opack) dan rak terbuka
kunjungan terakhir.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Sistem Penamaan
pasien satu dengan yang lainya. Tujuan dari sistem penamaan adalah
(SOP) yang telah ada, penulisan nama pasien dengan menggunakan huruf
2. Sistem Penomoran
medis pada pasien berobat jalan, pasien rawat inap, gawat darurat yang
69
70
3. Sistem Penyimpanan
pasien rawat jalan dan rawat inap disimpan dalam satu tempat yang
dimasuki oleh petugas rekam medis dan pasien yang akan mengurus
4. Sistem Penjajaran
(jumlah rak).
71
5. Sistem Pengkodean
rekam medis yang masih aktif ke rak dokumen rekam medis in aktif.
inap dan 5 tahun untuk rawat jalan, Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR.
yaitu pada tahun 2005 dan terakhir pada tahun 2014 dengan cara
dibakar.
72
7. Sistem Pelaporan
harian yang dicatat oleh unit layanan pencatat data kegiatan rumah
cukup baik dan juga sudah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
2. Assembling
dari unit pelayanan. Untuk penyusunan formulir rekam medis sudah sesuai
Surakarta.
Untuk prosedur Coding dan Indexing sudah ada dan berjalan dengan
baik. Untuk pengkodean diagnosis penyakit sudah ada tetapi akan terjadi
4. Filing
ICD 10
and Health Problems Tenth Revision). Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR.
Sakit Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta sudah baik karena tingkat
ketepatan dan keakuratannta mencapai 100% dan juga telah sesuai dengan
sebagai berikut :
BAB V
PENUTUP
Sistem Rekam Medis dan ICD-10 di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan sran yang dapat
A. Kesimpulan
dan sub sistem rekam medis di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta
SIM.
78
79
Surakarta
berkesinambungan.
kembali,
2. Prosedur dan alur rekam medis di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R.
B. SARAN
ke rak filing.
kepada MenKes.
81
DAFTAR PUSTAKA
81