Anda di halaman 1dari 9

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS DR.

SOEPRAOEN MALANG

PENGGUNAAN ELECTRONIC HEALTH RECORD (EHR) DALAM


WEBSITE IZIDOK SEBAGAI REKAM MEDIS PILIHAN DOKTER
Immaculata vettha sarasvati widasari 225028 / Tk 2A

Pendahuluan
EHR singkatan dari (Electronic Health Record) merupakan rekam
kesehatan elektronik dalam bentuk digital yang merekam status kesehatan klien
dan intervensi petugas kesehatan yang dapat di akses oleh penyedia layanan
kesehatan. EHR merupakan kumpulan dari EMR (Electronic Medical Record)
dari masing masing pelayanan kesehatan yang telah memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien. EHR membutuhkan suatu sistem yang disepakati
bersama pada suatu wilayah. Secara umum manfaat EHR adalah mencegah
kehilangan data rekam medis, meningkatkan aksesibilitas data oleh petugas
kesehatan,memperbaiki pengobatan, mengurangi kesalahan, dan menurunkan
biaya. Manfaat lain dari EHR adalah membantu klien untuk menentukan
perawatan dirinya melalui portal pasien yang disebut dengan Personal Health
Record (PHR). Portal pasien memungkinkan klien dapat mengelola informasi
kesehatan, berkomunikasi dengan tenaga kesehatan, mengetahui jadwal
pengobatan dan mendapatkan informasi pendidikan kesehatan tentang penyakit
dan pengobatan yang diterima.
Penerapan EHR dalam praktik kedokteran penting untuk meningkatkan
praktik klinis dan kualitas perawatan pasien. Manfaat EHR yang relevan secara
klinis dan berguna untuk evaluasi kualitatif persepsi keperawatan tentang
efektivitas di rumah sakit juga sangat penting.
Komponen Electronic Health Record (EHR) Menurut Seymor (2012)
EHR memiliki beberapa komponen yang dikelompokkan menjadi lima
kelompok besar, yaitu:
a. Komponen Manajemen Pasien
Komponen ini digunakan untuk pendaftaran, rawat inap, rujukan dan
discharge. Pada komponen pendaftaran, sudah tersedia data demografi
klien, informasi asuransi dan informasi kontak klien. Pada saat klien
pertama kali terdaftar pada EHR, maka
klien akan menerima nomor ID yang merupakan nomor rekam medis
klien.
b. Komponen Klinik
Komponen ini memiliki sub komponen seperti Computerized Provider
Order Entry (CPOE), dokumentasi elektronik, komponen keperawatan dan
lain-lain. CPOE memungkinkan penyedia layanan untuk memasukkan
perintah yang diperlukan secara langsung pada komputer untuk
manajemen klien. Di dalam komponen ini juga terdapat informasi obat-
obatan, alergi obat, dan interaksi obat. Hal ini membantu penyedia layanan
untuk mengambil keputusan dalam melakukan perawatan klien.
Dokumentasi elektronik memungkinkan penyedia layanan untuk
mendokumentasikan catatan kesehatan klien seperti riwayat kesehatan
fisik, konsultasi, ringkasan penyakit, catatan operasi dan lain-lain.
Multiple tools yang digunakan untuk mengaktifkan dokumentasi
elektronik adalah templates, speech recognition dan transcription services.
Komponen keperawatan memungkinkan untuk pengumpulan informasi
penting klien seperti tanda-tanda vital, input output dan lain-lain. Di dalam
komponen keperawatan biasanya tersedia medication administration
record (MAR), barcode medication charting dan nursing documentation.
c. Komponen laboratorium
Di dalam komponen laboratorium terdapat dua sub komponen yaitu
capture hasil dari mesin laboratorium dan integrasi yaitu dengan order,
tagihan, dan mesin laboratorium.
d. Radiology Information System
Radiology information system (RIS) and Picture Archiving &
Communications System (PACS) digunakan untuk manajemen alur
pasien, proses pemesanan, dan hasil gambar radiologi klien.
e. Billing System
Billing system digunakan untuk meng-capture semua biaya yang
dihasilkan selama proses perawatan pasien. Sistem ini dapat menghasilkan
klaim, yang kemudian disampaikan kepada perusahaan asuransi, untuk
kemudian dilacak dan diselesaikan. Pada billing system terdapat Key
Performance Indicator yang memungkinkan para profesional untuk
memantau data keuangan dan laporan analisis. Data yang ditangkap oleh
EHR diolah untuk mengetahui pendapatan, pengeluaran dan persediaan
keuangan organisasi. Hal ini akan meningkatkan kinerja organisasi
penyedia layanan kesehatan.

Keuntungan Penggunaan Electronic Health


Record (EHR) Menurut Abdrbo (2011) penggunaan EHR akan memberi
manfaat dalam hal peningkatan kualitas layanan, efisiensi waktu, komunikasi dan
dokumentasi serta praktek profesional. Dalam hal peningkatan kualitas pelayanan
EHR memungkinkan petugas kesehatan tidak menghabiskan banyak waktu untuk
mengkaji kembali data demografi dan riwayat kesehatan karena semuanya sudah
terdokumentasikan dalam EHR. Petugas kesehatan dapat langsung fokus pada
pengkajian saat ini, menentukan diagnosa pasien dan kemudian melakukan
tindakan keperawatan. Dalam keadaan darurat, tindakan yang cepat dan tepat
sangat diperlukan. Seymour (2012) menjelaskan bahwa EHR memungkinkan
petugas kesehatan mendapatkan informasi tentang penyakit kronis pasien, alergi
(obat dan makanan), pasien dengan diagnosa khusus, misalnya pasien dengan
resiko bunuh diri, resiko terjatuh, kontaindikasi obat dan informasi lainnya
sehingga tindakan yang tepat dan cepat dapat diberikan oleh perawat.
Terkait dengan komunikasi dan dokumentasi, penggunaan EHR juga dapat
menghapus penggunaan kertas yang digunakan untuk pendokumentasian. Hal ini
akan menekan biaya perawatan secara keseluruhan. Adanya terminologi standar
dalam EHR membuat informasi yang didapatkan oleh petugas kesehatan menjadi
seragam. Hal ini akan meminimalkan dualisme pencatatan, tumpang tindih
informasi serta kesalahan pengertian antar petugas
kesehatan. Hasil penelitian Tom Seymour et al (2012) menjelaskan bahwa Catatan
kesehatan elektronik akan meningkatkan dokumentasi klinis, kualitas, pelacakan
pemanfaatan perawatan kesehatan, penagihan dan pengkodean, dan membuat
catatan kesehatan portabel. Komponen inti dari catatan kesehatan elektronik
termasuk fungsi administrasi, entri pesanan dokter terkomputerisasi, sistem
laboratorium, sistem radiologi, sistem farmasi, dan dokumentasi klinis. Manfaat
dari catatan kesehatan elektronik termasuk keuntungan dalam efisiensi perawatan
kesehatan, keuntungan besar dalam kualitas dan keselamatan, dan biaya
perawatan kesehatan yang lebih rendah bagi konsumen.

Keterbatasan Penggunaan Electronic Health Record (EHR)


Penggunaan EHR memiliki keterbatasan yang perlu mendapat perhatian
dari perawat atau dokter yang sedang bertugas. Terdapatnya desktop di meja akan
mengganggu interaksi antara petugas kesehatan dengan pasien saat melakukan
konsultasi atau terapi. Perangkat desktop yang diletakkan diatas meja saat
konsultasi berlangsung membuat petugas kesehatan cenderung lebih fokus kepada
pengisian data ke dalam EHR, dibandingkan dengan fokus kepada pasien.
Keterbatasan lain adalah biaya yang besar di awal penggunaan EHR, kegagalan
sistem komputer, serta sulitnya perawat menyesuaikan diri untuk berpindah dari
dokumentasi tertulis ke EHR. Aplikasi yang tidak ramah bagi pengguna menuntut
perawat untuk belajar menggunakan aplikasi ini. Dibutuhkan tekad dari sumber
daya manusia untuk berpindah menggunakan EHR.

Pembahasan
Izidok adalah salah satu aplikasi EHR yang dapat diakses oleh dokter dan
klinik pada website dengan mudah dan dapat diakses dimanapun. Izidok
merupakan rekomendasi Primer Koperasi Ikatan Dokter Indonesia (Primkop IDI),
yang menawarkan solusi untuk sistem administrasi dan pencatatan rekam medis
dokter praktik mandiri yang masih manual. Izidok dilengkapi oleh beberapa fitur
anamnesis, pemeriksaan fisik disertai gambar organ, diagnosis dan tata laksana
serta e-rekam medis dengan diagnosis ICD 10 dan write and type ready. Dokter
dapat mengisi data pasien dengan mengetik (type) atau menulis (write) dengan
stylus pen. Izidok juga dilengkapi dengan fitur Patient Engagement yaitu
memudahkan dokter untuk memberikan pengingat (reminder) kepada pasien
tentang jadwal kunjungan berikutnya secara otomatis. Izidok juga dapat
digunakan untuk mengunggah data penunjang pemeriksaan lainnya seperti
rontgen, hasil lab, dan hasil pemeriksaan lainnya.
Izidok memiliki dasbor yang digunakan untuk memantau atau mengatur
antrian pasien, jumlah pendapatan harian, dan masukan data asisten untuk
membantu pengoperasian di tempat praktik. Berikut gambar dari layanan izidok:

Dashboard izidok memuat: total pasien pada hari tersebut, pasien baru, no
antrian saat itu, jumlah pasien batal melakukan sesi, dan jumlah pendapatan pada
hari tersebut.
Formulir registrasi antrian dapat diisi dengan nama dan tanggal lahir
pasien, nomor rekam medis pasien, no handphone pasien, jenis kelamin, tinggi
badan, berat badan, suhu tubuh pasien, tekanan darah, dan anamnesis,
pemeriksaan fisik pasien yang didukung fitur gambar agar mudah bagi dokter
melihat bagian yang diperiksa.

Antrian pasien. Dokter dapat melihat urutan pasien yang akan berobat.
Antrian pasien dapat berisi nama pasien, no handphone, jenis kelamin, action, dan
status pasien apakah sudah konsultasi atau belum.
Manajemen tarif. Dalam fitur ini dokter dapat mencatat jenis layanan apa
saja yang diberikan kepada pasien dan jumlah pembayaran yang harus dibayar
oleh pasien tersebut. Seperti tarif registrasi awal, biaya konsultasi, suntik vitamin
C, EKG, dan lain sebagainya.

Pembayaran pasien dapat dihitung dan dilihat apakah sudah lunas atau
belum. Izidok dapat membantu dokter dalam menghitung tarif layanan dan
memperlihatkan sudah lunas atau belum pembayaran tersebut.
Fitur selanjutnya adalah laporan pendapatan dalam harian, minggu dan
bulan. Data yang ditampilkan dalam bulanan hanya dapat bertahan selama 3
bulan. Pada fitur laporan pendapatan terdapat waktu konsultasi, nama pasien,
tanggal lahir, nomor rekam medis, diagnosa ICD X, jumlah transaksi, dan action
(struk yang diberikan pada saat selesai pembayaran).

Perkembangan teknologi di Indonesia perlahan mengubah cara masyarakat


mengakses layanan kesehatan, ada telemedicine, layanan pengantar obat, dan
aplikasi untuk membuat janji dengan dokter. Ide pembuatan layanan izidok
beralasan dengan masalah yang sering ditemui oleh dokter yang membuka praktik
mandiri. Catatan rekam medis yang masih bersifat konvensional rawan rusak.
Oleh karena itu izidok dibuat sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan no
269/MENKES/PER/III/2008, rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non-
rumah sakit, wajib disimpan sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 2 tahun
sejak tanggal terakhir pasien berobat.
Kesimpulan dan Saran
Electronic Health Record (EHR) merupakan rekam kesehatan elektronik
dalam bentuk digital yang merekam status kesehatan klien dan intervensi petugas
kesehatan yang dapat di akses oleh penyedia layanan kesehatan. Dalam
keperawatan EHR sangat membantu baik bagi pasien maupun bagi tenaga
kesehatan. Bagi pasien, EHR menyediakan informasi terkait dengan perawatan
dan pengobatan. Selain itu pasien akan mendapatkan pelayanan yang lebih cepat
karena informasi dasar pasien sudah terdokumentasikan dalam EHR. Bagi petugas
medis, EHR sangat membantu dalam mendapatkan data. Beberapa pasien sulit
memberikan informasi terkait status kesehatan dan riwayat penyakit. Namun EHR
dapat memberikan data tersebut, sehingga pelayanan perawatan pun dapat segera
diberikan dengan cepat dan tepat. Penggunaan Electronic Health Record (EHR)
menunjukkan bahwa EHR yang sudah terintegrasi antar pelayanan kesehatan,
membuat akses antar layanan kesehatan terbuka sehingga kualitas perawatan klien
menjadi lebih baik.

Daftar Pustaka
1. Erwin Prima. 2020. Bantu dokter, aplikasi E-rekam medis izidok hadir di
indonesia.
https://tekno-tempo-co.cdn.ampproject.org/v/s/tekno.tempo.co/amp/13557
41/bantu-dokter-aplikasi-e-rekam-medis-izidok-hadir-di-indonesia?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM
%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16960792277567&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Ftekno.tempo.co
%2Fread%2F1355741%2Fbantu-dokter-aplikasi-e-rekam-medis-izidok-
hadir-di-indonesia. 20 juni 2020
2. Fabiola febrinastri. 2020. Izidok, solusi administrasi dan pencatatan rekam
medis dokter mandiri.
https://amp-suara-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.suara.com/pressrelease
/2020/06/25/113813/izidok-solusi-administrasi-dan-pencatatan-rekam-
medis-dokter-mandiri?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM
%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16960909939902&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.suara.com
%2Fpressrelease%2F2020%2F06%2F25%2F113813%2Fizidok-solusi-
administrasi-dan-pencatatan-rekam-medis-dokter-mandiri. 25 juni 2020
3. Fadhal M. 2022. Penggunaan Electronic Health Record (EHR) dalam
keperawatan jiwa. Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung.
5(1): 113-124
4. Prayogo Ryza. 2020. Izidok kembangkan layanan e-rekam medis untuk
bantu dokter jalankan praktik madiri. https://dailysocial.id/post/iizidok-e-
rekam-medis. 16 juni 2020

Anda mungkin juga menyukai