Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RIZKY AULIA

NIM : PO7220118 1476

KELAS : DIII KEPERAWATAN

“RESUME OBAT-OBATAN PSIKOFARMAKOTERAPI”

Gangguan jiwa merupakan penyakit multi kausal. Dan menggunakan pendekatan


terapi yang berupa multiterapi, pendekatan tim kesehatan jiwa. Dan terapi biologis,
psikososial, sosial, dan spritual. Serta bertujuan untuk perubahan perilaku dari
maladaptif ke adaptif. Dan psikofarmakoterapi merupakan bagian dari terapi
maladaptif ke adaptif.

Anti Psikotik
1. Indikasi pemberian: Pada semua jenis psikosa, Kadang untuk gangguan maniak
dan paranoid.
2. Kontra indikasi: menahan kerja reseptor dopamin dalam otak (di ganglia dan
substansia nigra) pada sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal. Sebagai
penenang, menurunkan aktivitas motorik, mengurangi insomnia, sangat efektif
untuk mengatasi: delusi, halusinasi, ilusi dan gangguan proses berpikir.
3. Efek samping antipsikotik yakni sebagai berikut :
a. Parkinsonisme Efek samping ini muncul setelah 1 - 3 minggu pemberian obat.
Terdapat trias gejala parkonsonisme: Tremor: paling jelas pada saat istirahat
Bradikinesia: muka seperti topeng, berkurang gerakan reiprokal pada saat
berjalan Rigiditas: gangguan tonus otot (kaku).
b. Reaksi distonia: kontraksi otot singkat atau bisa juga lama Tanda-tanda: muka
menyeringai, gerakan tubuh dan anggota tubuh tidak terkontrol.
c. Akathisia Ditandai oleh perasaan subyektif dan obyektif dari kegelisahan,
seperti adanya perasaan cemas, tidak mampu santai, gugup, langkah bolak-balik
dan gerakan mengguncang pada saat duduk. Ketiga efek samping di atas
bersifat akur dan bersifat reversible (bisa ilang/kembali normal).
d. Tardive dyskinesia Merupakan efek samping yang timbulnya lambat, terjadi
setelah pengobatan jangka panjang bersifat irreversible (susah hilang/menetap),
berupa gerakan involunter yang berulang pada lidah, wajah,mulut/rahang,
anggota gerak seperti jari dan ibu jari, dan gerakan tersebut hilang pada waktu
tidur.
e. Parkinson.
f. Distonia.
g. Tardive dyskinesia.
h. Mulut kering.
i. Konstipasi.
j. Jenis obat anti psikotik yang sering digunakan :
 Chlorpromazine (thorazin) disingkat (CPZ).
 Halloperidol disingkat Haldol.
 Serenase.
4. Tindakan keperawatan pada efek samping
a. Mengumpulkan data sebelum pengobatan, dan mengordinasikan obat dengan
terapi modalitas.
b. Pendidikan kesehatan, dan memonitor efek samping obat.
c. Melaksanakan prinsip-prinsip pengobatan dan melaksanakan program
pengobatan berkelanjutan
d. Menyesuaikan dengan terapi nonfarmakologi, dan ikut serta dalam riset
interdisipliner.
Anti Ansietas (Anti Cemas) Ansxiolytic agent, termasuk minor tranquilizer. Jenis
obat antara lain: diazepam F. Obat Anti Insomnia: phenobarbital G.Obat Anti Obsesif
Kompulsif: clomipramine H. Obat Anti Panik: imipramine ordiazepoxide).
Diazepam, phenobarbital dan impramine.
Obat Anti Mania/Lithium Carbonate yakni sebagai berikut :
1. Indikasi : Mania dan hipomania, lebih efektif pada kondisi ringan. Pada mania
dengan kondisi berat pemberian obat anti mania dikombinasi dengan obat
antipsikotik. Efek samping: efek neurologik ringan: fatigue, lethargi, tremor di
tangan terjadi pada awal terapi dapat juga terjadi nausea, diare. Efek toksik: pada
ginjal (poliuria, edema), pada SSP (tremor, kurang koordinasi, nistagmus dan
disorientasi; pada ginjal (meningkatkan jumlah lithium, sehingga menambah
keadaan oedema.
2. Kontra indikasi : menghambat pelepasan serotonin dan mengurangi sensitivitas
reseptor dopamin.
3. Efek Samping :
a. Mengurangi agresivitas.
b. Tidak menimbulkan efek sedatif.
c. Mengoreksi/mengontrol pola tidur, iritabel dan adanya flight of idea.
Anti Depresan Hipotesis : syndroma depresi disebabkan oleh defisiensi salah
satu/beberapa aminergic neurotransmitter (seperti: noradrenalin, serotonin, dopamin)
pada sinaps neuron di SSP, khususnya pada sistem limbik.
1. Kontra indikasi :
a. Meningkatkan sensitivitas terhadap aminergik neurotransmiter.
b. Menghambat re-uptake aminergik neurotransmitter.
c. Menghambat penghancuran oleh enzim MAO (Mono Amine Oxidase) sehingga
terjadi peningkatan jumlah aminergik neurotransmitter pada neuron di SSP.
2. Efek farmakologi :
a. Mengurangi gejala depresi.
b. Penenang.
3. Indikasi syndroma depresi : Jenis obat yang sering digunakan : trisiklik (generik),
MAO inhibitor, amitriptyline (nama dagang).
4. Efek samping : yaitu efek samping kolonergik (efek samping terhadap sistem saraf
perifer) yang meliputi mulut kering, penglihatan kabur, konstipasi, hipotensi
orthostatik.
Anti Parkinson yakni sebagai berikut :
1. Indikasi : meningkatkan reseptor dopamin, untuk mengatasi gejala parkinsonisme
akibat penggunaan obat antipsikotik.
2. Kontra indikasi : digunakan pada pasien dengan glaukoma sudut tertutup dan
melanoma malingna
3. Efek samping: sakit kepala, mual, muntah dan hipotensi.
4. Jenis obat yang sering digunakan: levodova, tryhexifenidil (THF).
5. Tindakan keperawatan pada efek samping
a. Mengumpulkan data sebelum pengobatan, dan mengordinasikan obat dengan
terapi modalitas.
b. Pendidikan kesehatan, dan memonitor efek samping obat.
c. Melaksanakan prinsip-prinsip pengobatan dan melaksanakan program
pengobatan berkelanjutan.
d. Menyesuaikan dengan terapi nonfarmakologi, dan ikut serta dalam riset
interdisipliner.
REFERENSI KONSEP PSIKOFARMAKA

Herdman, T. H. 2012. NANDA International Nursing Diagnoses Definition And


Classification, 2012-2014. Oxford : Wiley-Blackwell.

Stuart, G. W. 2009. Principles and Practice of Psychiatric Nurshing. 8th edition.


Missouri : Mosby.

Anonim. 2014. Konsep Psikofarmaka. Jakarta : EGC.

Keliat, B. A., dkk. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CHMN-Basic


Course). Jakarta : EGC.

Hoan Tjay, Tan dan Rahardja Kirana. 2013. Obat-obat penting. Jakarta : Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai