Modul 1 : Antropometri
Kelompok 2
DAFTAR IS
I
DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................v
DAFTAR RUMUS ...............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Praktikum.........................................................................................2
1.4 Manfaat Praktikum.......................................................................................3
1.5 Batasan dan Asumsi.....................................................................................3
1.5.1 Batasan...............................................................................................3
1.5.2 Asumsi...............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
2.1 Antropometri.......................................................................................................5
2.1.1 Definisi Antropometri........................................................................5
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Antropometri.............................6
2.1.3 Prinsip Antropometri dalam Perancangan Produk.............................8
2.2 Keseragaman Data.......................................................................................9
2.3 Kecukupan Data.........................................................................................10
2.4 Persentil......................................................................................................11
2.5 Allowance...................................................................................................14
2.6 Korelasi......................................................................................................15
2.7 Jenis Antropometri.....................................................................................20
2.8 Penggunaan Antropometri.........................................................................30
BAB III METODOLOGI....................................................................................33
3.1 Peralatan Praktikum...................................................................................33
3.2 Flowchart dan Penjelasan Praktikum.........................................................34
3.2.1 Flowchart Praktikum.......................................................................34
3.2.2 Penjelasan Flowchart Praktikum.....................................................34
Program Studi Teknik Industri
Universitas Tanjungpura ii
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 : Antropometri
Kelompok 2
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR RUMUS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja
adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan
pelayanan jasa produksi. Terutama dalam hal perancangan ruang dan fasilitas
akomodasi. Perlunya memperhatikan faktor ergonomi dalam proses rancang
bangun fasilitas dalam dekade ini merupakan sesuatu yang tidak dapat
ditunda. Hal tersebut tidak terlepas dari pembahasan mengenai ukuran
antropometri tubuh operator maupun penerapan data-data antropometrinya.
Kata antropometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu anthropos yang berarti
manusia (man, human) dan metrein (to measure) yang berarti ukuran. Jadi,
Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang
berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia atau bisa juga diartikan
sebagai ilmu yang secara khusus mempelajari tentang pengukuran tubuh
manusia guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran pada tiap individu
atau kelompok. Jadi, secara luas antropometri dapat digunakan sebagai
pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan (design) produk maupun
sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia.
Pada dasarnya antropometri adalah ilmu yang secara khusus mempelajari
tentang pengukuran tubuh manusia, ukuran tubuh manusia bervariasi
berdasarkan umur, jenis kelamin, suku bangsa, bahkan kelompok pekerjaan,
antropometri interaksi antara ruang dengan manusia secara dimensional dapat
menimbulkan dampak antropometris, yaitu kesesuaian dimensi-dimensi ruang
terhadap dimensi tubuh manusia. Antropometri akan memberikan penjelasan
kalau manusia itu pada dasarnya memiliki perbebedaan satu dengan yang
lain. Manusia akan bervariasi dalam berbagai macam dimensi ukuran seperti
kebutuhan, motivasi, inteligensia, imaginasi, usia, latar belakang pendidikan,
jenis kelamin, kekuatan, bentuk dan ukuran tubuh, dan sebagainya. Dengan
memiliki data antropometri yang tepat, maka seorang perancang produk
ataupun fasilitas kerja akan mampu menyesuaikan bentuk dan geometris
Program Studi Teknik Industri
Universitas Tanjungpura 1
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 : Antropometri
Kelompok 2
1.5.2 Asumsi
Asumsi yang dapat kami berikan yaitu sebagai berikut :
1. Operator sedang dalam keadaan sehat.
2. Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran dalam keadaan baik.
3. Pengukuran berdasarkan lembar pengamatan pada modul.
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Antropometri
2.1.1 Definisi Antropometri
Istilah Antropometri berasal dari kata “Antro” yang berarti
manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri
dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran
bentuk, ukuran (tinggi, lebar) berat dan lain-lain yang berbeda satu
dengan lainnya (Sutalaksana,1996). Menurut Nurmianto (1991),
antropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan
dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan
serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain.
Antropometri secara lebih luas digunakan sebagai pertimbangan
ergonomis dalam proses perencanaan produk maupun sistem kerja yang
memerlukan interaksi manusia. Data antropometri yang berhasil
diperoleh akan diaplikasikan secara lebih luas antara lain dalam hal
perancangan areal kerja (work station), perancangan alat kerja seperti
mesin, equipment, perkakas (tools), perancangan produk-produk
konsumtif seperti pakaian, kursi, meja, dan perancangan lingkungan
fisik. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data
antropometri akan menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat
berkaitan dengan produk yang akan dirancang sesuai dengan manusia
yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut
(Nurmianto,2003).
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut bentuk, ukuran fisik
atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat,
volume, ruang gerak dan lain-lain. Penerapan data antropometri ini
akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD
(standar deviasi) nya dari suatu distribusi normal. Data antropometri ini
akan sangat bermanfaat didalam perencanaan peralatan kerja atau
fasilitas-fasilitas kerja. Antropometri secara luas akan digunakan
Program Studi Teknik Industri
Universitas Tanjungpura 5
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 : Antropometri
Kelompok 2
..........................................(2.1)
Rumus Standard Deviasi, dimana:
BKA = Batas Kontrol Atas
BKB = Batas Kontrol Bawah
X̅ = Nilai Data Rata-Rata
σ = Standar Deviasi
k = Tingkat Keyakinan
2.3 Kecukupan Data
Uji kecukupan data diperlukan untuk memastikan bahwa yang telah
dikumpulkan dan disajikan dalam laporan penimbangan tersebut adalah
cukup secara obyektif. Idealnya pengukuran harus dilakukan dalam jumlah
banyak, bahkan sampai jumlah yang tak terhingga agar data hasil pengukuran
layak untuk digunakan. Namun pengukuran dalam jumlah yang tak terhingga
sulit dilakukan mengingat keterbatasan-keterbatasan yang ada; baik dari segi
biaya, tenaga, waktu dan sebagainya.
Sebaliknya, pengumpulan data dalam jumlah yang sekedarnya juga
kurang baik karena tidak mewakili keadaan yang sebenarnya. Untuk itu,
pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep
statistik, yaitu tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan. Tingkat ketelitian dan
tingkat keyakinan adalah pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh
pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran dalam
jumlah yang banyak. Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan
maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesian sebenarnya. Sedangkan
tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian
data pembacaan beban saat penimbangan dari mesin tersebut. Pengaruh
tingkat ketelitain dan keyakinan adalah; bahwa semakin tinggi tingkat
ketelitian dan semakin besar tingkat keyakinan, maka semakin banyak
pengukuran yang diperlukan.
Dimana:
N ' =¿ Jumlah Ppengamatan yang seharusnya dilakukan
z=¿ Index tingkat kepercayaan (ketetapan:1,645
S = Standar Deviasi data
X = Rata-rata data setelah diseragamkan
k = Tingkat error (ketetapan : 0.05)
Jika N ' ≤ N maka data dianggap cukup, namun jika N ' ≥ N data tidak cukup
(kurang) dan perlu dilakukan penambahan data.
2.4 Persentil
Persentil adalah suatu nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari
orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut. Sebagai
contoh, persentil ke-95 akan menunjukkan 95% populasi akan berada pada
atau dibawah ukuran tersebut, sedangkan persentil ke-5 akan menunjukkan
5% populasi akan berada pada atau dibawah ukuran itu. Dalam antropometri,
angka persentil ke-95 akan menggambarkan ukuran manusia yang “terbesar”
dan persentil ke-5 sebaliknya akan menunjukkan ukuran “terkecil”. Bilamana
diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi yang
ada, maka diambil rentang 2.5-th dan 97.5-th persentil sebagai batas-
batasnya.
Sebagian besar data antropometri dinyatakan dalam bentuk persentil.
Suatu populasi untuk kepentingan studi dibagi dalam seratus kategori
prosentase, dimana nilai tersebut akan diurutkan dari terkecil hingga terbesar
pada suatu ukuran tubuh tertentu. Persentil menunjukkan suatu nilai
prosentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau di bawah nilai
tersebut (Wignjosoebroto, 2008). Apabila dalam mendesain produk terdapat
variasi untuk ukuran sebenarnya, maka seharusnya dapat merancang produk
Persentil Perhitungan
1-st X̅ - 2.325 sX
2.5-th X̅ - 1.96 sX
5-th X̅ - 1.645 sX
10-th X̅ - 1.28 sX
50-th X̅
90-th X̅ + 1.28 sX
95-th X̅ + 1.645
97.5-th X̅ + 1.96 sX
99-th X̅ + 2.325 sX
Sumber : WIGNGOSOEPROTO, S. 2008
…………………………(2.3)
Dimana:
X : Rata-rata data.
∑X : Jumlah nilai data.
n : Jumlah data.
2. Standar deviasi
…………………………(2.4)
Dimana;
SD : Standar deviasi.
Xi : Data ke-i.
X̅ : Rata-rata data.
n : Jumlah data.
…………………………(2.5)
Keterangan:
i = bilangan bulat kurang dari 100 (1, 2, 3, …, 99)
n = banyak data
2.5 Allowance
Setiap orang dalam menyelesaikan pekerjaannya tidak mungkin tidak ada
waktu kelonggaran atau waktu untuk istirahat guna menghilangkan kelelahan
dan ketegangan selama mereka bekerja. Waktu kelonggaran ini perlu
ditentukan oleh pimpinan dalam menentukan waktu standar, sehingga waktu
standar tersebut dapat ditentukan secara tepat karena mempertimbangkan
waktu kelonggaran yang diberikan kepada para karyawan dalam melakukan
tugasnya, Alasan waktu kelonggaran ini perlu diperhitung kan antara lain :
a. Perhitungan kelonggaran kecil perlu ditentukan untuk hal-hal yang tak
terduga selama kerja, dan diperuntukkan bagi hal-hal yang hanya kadang-
kadang terjadi, misalnya waktu untuk mengumpulkan alat dan
mengumpulkan bahan yang tidak sering terjadi, sehingga waktunya tidak
dapat ditentukan dengan tepat.
b. Perhitungan waktu istirahat bagi orang yang melaksanakan kerja, perlu
juga diperhitungkan karena setiap orang yang bekerja terus menerus perlu
adanya istirahat utuk menghilangkan rasa lelah, jenuh, minum dll.
c. Tambahan kelonggaran waktu tak terduga untuk penundaan jika perlu.
d. Kelonggaran waktu.untuk menganggur (yang tak terpakai) atau gangguan,
misalnya pada waktu pekerja harus menunggu selama mesin melaksanakan
pekerjaan yang diberikan olehnya, atau selama ia harus menunggu
sementara pekerja lainnya melaksanakan sebagian dari operasi.
Kelonggaran untuk hal-hal yang terduga adalah kelonggaran untuk waktu
tak seberapa yang dapat dimasukkan dalam waktu standar untuk dapat
menampung hal-hal yang dapat dibenarkan dan diharapkan mengenai
Program Studi Teknik Industri
Universitas Tanjungpura 14
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 : Antropometri
Kelompok 2
semakin tinggi. Hubungan ini disebut korelasi positif karena kedua variabel
mengalami perubahan ke arah yang sama, yakni dengan meningkatnya usia,
maka tinggi badan pun ikut meningkat. Sementara itu, kita bisa menggunakan
nilai dan tingkat ketidak hadiran siswa sebagai contoh dalam korelasi negatif.
Semakin tinggi tingkat ketidak hadiran siswa di kelas, maka nilai yang
diperolehnya cenderung semakin rendah. Hubungan ini disebut korelasi
negatif karena kedua variabel mengalami perubahan ke arah yang
berlawanan, yakni dengan meningkatnya tingkat ketidak hadiran, maka nilai
siswa justru menurun.
Kedua variabel yang dibandingkan satu sama lain dalam korelasi dapat
dibedakan menjadi variabel independen dan variabel dependen. Sesuai
dengan namanya, variabel independen adalah variabel yang perubahannya
cenderung di luar kendali manusia. Sementara itu variabel dependen adalah
variabel yang dapat berubah sebagai akibat dari perubahan variabel
indipenden. Hubungan ini dapat dicontohkan dengan ilustrasi pertumbuhan
tanaman dengan variabel sinar matahari dan tinggi tanaman. Sinar matahari
merupakan variabel independen karena intensitas cahaya yang dihasilkan oleh
matahari tidak dapat diatur oleh manusia. Sedangkan tinggi tanaman
merupakan variabel dependen karena perubahan tinggi tanaman dipengaruhi
langsung oleh intensitas cahaya matahari sebagai variabel indipenden.
Korelasi sebagai sebuah analisis memiliki berbagai jenis menurut
tingkatannya. Beberapa tingkatan korelasi yang telah dikenal selama ini
antara lain adalah korelasi sederhana, korelasi parsial, dan korelasi ganda.
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing korelasi dan bagaimana
cara menghitung hubungan dari masing-masing korelasi tersebut.
1. Korelasi Sederhana
Korelasi Sederhana merupakan suatu teknik statistik yang
dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara 2 variabel dan
juga untuk dapat mengetahui bentuk hubungan keduanya dengan hasil
Program Studi Teknik Industri
Universitas Tanjungpura 16
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 : Antropometri
Kelompok 2
2. Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik tubuh
dalam keadaan bergerak, atau memperhatikan gerakan-gerakan yang
mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatan.
Contoh: Putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki.
Gambar 2.6
3. Pengukuran tidak selalu harus oleh tenaga khusus profesional, dapat oleh
tenaga lain setelah mendapat pelatihan.
4. Biaya relatif murah.
5. Hasilnya mudah disimpulkan, memiliki cutt of point dan baku rujukan
yang sudah pasti.
6. Secara ilmiah diakui kebenarannya.
Penggunaan antropometri memiliki beberapa keunggulan, seperti:
1. Prosedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup
besar.
2. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli.
3. Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di daerah
setempat.
4. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan.
5. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lampau.
6. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang dan baik, karena
sudah ada ambang batas yang jelas.
7. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari
satu generasi ke generasi berikutnya.
8. Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi.
Selain memiliki keunggulan, penggunaan Antropometri juga memiliki
beberapa kelemahan, seperti:
1. Tidak sensitif, artinya tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu
singkat, tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu, misal Fe
dan Zn.
2. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi)
dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri.
3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi,
akurasi, dan validitas pengukuran.
4. Kesalahan terjadi karena pengukuran, perubahan hasil pengukuran (fisik
dan komposisi jaringan), analisis dan asumsi yang keliru.
3 BAB III
METODOLOGI
3.1 Peralatan Praktikum
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
1. Kursi antropometri duduk
2. Alat ukur antropometri dinamis
3. Meteran kain
4. Timbangan badan
5. Vernier Caliper / jangka sorong
6. Mistar
7. Lembar pengamatan
3.2 Flowchart dan Penjelasan Praktikum
3.2.1 Flowchart Praktikum
Adapun flowchart mengenai praktikum antropometri ialah sebagai
berikut:
Mulai
A
Studi Literatur
- Antropometri
- Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Antropometri Pengolahan Data
- Prinsip Antropometri dalam Perancangan Produk - Uji Keseragaman Data
- Keseragaman Data - Uji Kecukupan Data
- Kecukpan Data
- Persentil Tidak
- Allowance
- Korelasi
- Jenis Antropometri Apakah Data Yang Dikumpulkan Sudah
- Penggunaan Antropometri Cukup?
Persiapan Peralatan Ya
- Kursi antropometri duduk
- Alat ukur antropometri dinamis Pengolahan Data
- Meteran kain - Uji Korelasi
- Timbangan badan - Perhitungan Persentil
- Vernier Caliper / jangka sorong
- Mistar
- Lembar Pengamatan
Perancangan Produk
Pengumpulan Data
- Data Antropometri Statis (50 data pria & wanita) Analisa
- Data Antropometri Dinamis (3 data pria & wanita) - Uji Keseragaman Data
- Uji Kecukupan Data
- Uji Korelasi
Tidak - Perhitungan Persentil
- Perancangan Produk
Apakah Data Yang Dikumpulkan Sudah
Lengkap?
A Selesai
4 BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1 Hasil Pengukuran Data Antropometri
4.1.1 Tabel Hasil Rekap Data Antropometri Pria
Berdasarkan hasil pengukuran antropometri 33 orang laki-laki yang
terdiri dari 50 dimensi pengukuran statis dan 3 dimensi pengukuran
dinamis, berikut adalah rekap data yang dapat dilihat pada tabel.
Tabel 4.1 Rekap Data Statis Tubuh Laki-Laki
Satuan Pengukuran dalam cm
No Nama Suku
Tdt Tdn Tbd Tmd Tsd
1 Abed Nego P. M. Batak 83 85.2 68 79 30.5
2 Aditya Esa Dayak 88 86 55 72 22.5
3 Aditya N. Melayu 93 91 62 81 28
4 Akmal Wijaya Melayu 88 81 52 71 25
5 Aldo Rafel N. Melayu 85 82 56 73 25
6 Anam Malik Madura 80.5 79.5 56.5 72 23.5
7 Arief Farhan Melayu 85 83.5 60.5 73 20.5
8 Arya Sucahyadi Melayu 86.5 85.5 56 74.5 28
9 Bonifasius E. H. Dayak 87 79.5 54 75 22
10 Chris H.P. Pardede Batak 88 87 58 77 23
11 Darmawan Melayu 81 78.5 52 69 18
12 Dominikus Harry K. Dayak 79 76 54 71 24
13 Erika Rahman Melayu 85 82 60 70 23
14 Faris Hadi Jawa 85 83 55 74 23
15 Fikri Ramadhan Melayu 87.7 83 60.8 75.8 25.1
16 Gery Saputra Melayu 84 81 54.5 75 22
17 Hadian Q. Abiyyu Jawa 89 84 59.5 77.6 26.7
18 Hansen Steven G. Tionghoa 95 93 67 81 26
19 Hansen Tri P. Tionghoa 85 84.6 56.4 73 24.2
20 Heru J. Melayu 83 79 47.5 70.5 24
21 Jonathan L.Tobing Batak 91.4 90.2 61 79.3 25.5
22 Jordi Katantio Tionghoa 80.2 79.3 52 69 25.4
23 Josafat Gagas Dayak 89 87 60 77 20
24 Kevin Simanjuntak Batak 82 75 52 64 22
25 Malik G. Melayu 85 83 59 76.5 25
26 Otniel Lahabu Minang 80 88 59 76 24
27 Riki Saputra Dayak 86 82 54 70 18
28 Ryan Melayu 85 83 57 77 25
29 Syahri FahminNur Melayu 87 86 57 75 24
30 Wahyudi Melayu 81 79 55 71 24
31 Wawan Setiawan Dayak 88.5 87 59 79 26
32 Yehezkiel Laven Dayak 87 86 60 75 23
33 Yulius Robet Dayak 86 86 59 71 23
Gambar 4.2
Gambar 4.3 Memilih Data yang akan dibuat dalam Bentuk Grafik
5. Berikut ialah contoh grafik dari hasil pengukuran tinggi duduk tegak.
I Chart of Tdt
100
UCL=97.50
95
Individual Value
90
_
X=85.63
85
80
75
LCL=73.76
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31
Observation
N Jumlah Data
Dimensi Hasil Uji
o Outlier
1 Tinggi duduk tegak Seragam 0
2 Tinggi duduk normal Seragam 0
3 Tinggi bahu duduk Seragam 0
4 Tinggi mata duduk Seragam 0
5 Tinggi siku duduk Seragam 0
6 Tinggi sandaran punggung Tidak Seragam 1
7 Tinggi pinggang duduk Seragam 0
8 Tebal perut duduk Tidak Seragam 1
9 Tebal paha Tidak Seragam 1
10 Tinggi popliteal Tidak Seragam 1
11 Pantat popliteal Seragam 0
12 Pantat ke lutut Tidak Seragam 1
13 Lebar bahu Tidak Seragam 1
14 Lebar sandaran duduk Seragam 0
15 Lebar pinggul Seragam 0
Tabel 4.5 Rekapitulasi Keseragaman Data Antropometri Statis Laki – Laki (Lanjutan)
Jumlah Data
No Dimensi Hasil Uji
Outlier
16 Lebar pinggang Tidak Seragam 1
17 Siku ke siku Tidak Seragam 1
18 Tinggi badan tegak Seragam 0
19 Tinggi mata berdiri Seragam 0
20 Tinggi bahu berdiri Seragam 0
21 Tinggi siku berdiri Tidak Seragam 1
22 Tinggi pinggang berdiri Tidak Seragam 1
23 Tinggi lutut berdiri Seragam 0
24 Panjang lengan bawah Tidak Seragam 1
25 Tebal dada berdiri Seragam 0
26 Tebal perut berdiri Seragam 0
27 Berat badan Tidak Seragam 1
28 Jangkauan tangan ke atas Tidak Seragam 1
29 Jangkauan tangan ke depan Tidak Seragam 1
30 Rentangan tangan Seragam 0
31 Panjang jari 1 Seragam 0
32 Panjang jari 2 Seragam 0
33 Panjang jari 3 Seragam 0
34 Panjang jari 4 Tidak Seragam 1
35 Panjang jari 5 Seragam 0
36 Panjang telapak tangan Seragam 0
37 Lebar jari 2,3,4,5 Tidak Seragam 1
38 Lebar tangan Seragam 0
39 Panjang kepala Tidak Seragam 1
40 Lebar kepala Tidak Seragam 1
41 Diameter maksimum dari dagu Seragam 0
42 Dagu kepuncak kepala Tidak Seragam 1
43 Telinga kepuncak kepala Seragam 0
44 Telinga ke belakang kepala Seragam 0
45 Antara dua telinga Seragam 0
I Chart of Tdt
92.5
UCL=91.63
90.0
87.5
Individual Value
85.0
_
82.5 X=82.73
80.0
77.5
75.0
LCL=73.82
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34
Observation
I Chart of Pl
400
1
UCL=367.5
300
Individual Value
200 _
X=191.7
100
LCL=15.8
0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31
Observation
Gambar
Berdasarkan grafik diatas yang merupakan data antropometri
dinamis laki-laki yaitu pengukuran putaran lengan. Grafik diatas
menunjukkan adanya data yang tidak sesuai, dibuktikan dengan adanya
data yang keluar dari batas outlier.
Tabel 4.7 Rekapitulasi Keseragaman Data Antropometri Dinamis Laki - Laki
Jumlah Data
No Dimensi Hasil Uji
Outlier
1 Putaran lengan Tidak Seragam 1
2 Putaran telapak tangan Tidak Seragam 1
3 Sudut telapak kaki Tidak Seragam 1
I Chart of Pl
350
UCL=317.9
300
250
Individual Value
200
_
X=179.4
150
100
50
LCL=40.9
0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34
Observation
Gambar
Tabel 4.13 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Laki-Laki Yang Dihilangkan (Lanjutan)
No Nama Suku Satuan Pengukuran dalam cm Data
Outlier
Program Studi Teknik Industri
Universitas Tanjungpura 93
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 : Antropometri
Kelompok 2
Tabel 4.13 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Laki-Laki Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Tabel 4.13 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Laki-Laki Yang Dihilangkan (Lanjutan)
No Nama Suku Satuan Pengukuran dalam cm Data
Outlier
Tabel 4.13 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Laki-Laki Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Tabel 4.13 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Laki-Laki Yang Dihilangkan (Lanjutan)
No Nama Suku Satuan Pengukuran dalam cm Data
Outlier
Tpb Bb Jta Jtd Rt
1 Abed Nego P. M. Batak 20 78.5 207.7 79.5 166.5 0
2 Aditya Esa Dayak 24 68.6 203.5 67.8 168 0
3 Aditya N. Melayu 29 96.4 213 71 178 0
4 Akmal Wijaya Melayu 25 73 204 61 159 0
5 Aldo Rafel N. Melayu 20 50.6 191 74 162 0
6 Anam Malik Madura 15.5 50.8 199.5 167 1
7 Arief Farhan Melayu 25 65 213 86 170 0
8 Arya Sucahyadi Melayu 19 65 203 70 171 0
9 Bonifasius E. H. Dayak 23 62.8 211 75 169 0
10 Chris H.P. Pardede Batak 17 56.8 212 69 177 0
11 Darmawan Melayu 13.6 48 194.5 67 160 0
12 Dominikus Harry K. Dayak 28 62 159 66 149 0
13 Erika Rahman Melayu 26 63 157 64 170 0
14 Faris Hadi Jawa 22 75 205 68 177 0
15 Fikri Ramadhan Melayu 13.2 50 218 79.4 175 0
16 Gery Saputra Melayu 16 68 203 73 178 0
17 Hadian Q. Abiyyu Jawa 15.5 54.6 203 55 163 0
18 Hansen Steven G. Tionghoa 34 208 76 173 1
19 Hansen Tri P. Tionghoa 17.6 44.6 201.9 68.3 158.4 0
20 Heru J. Melayu 20.3 66 211 76 170.5 0
21 Jonathan L.Tobing Batak 22 77 211 84 185 0
22 Jordi Katantio Tionghoa 16.8 39.6 180.5 61.6 148.7 0
23 Josafat Gagas Dayak 22 69 240 59 168 0
24 Kevin Simanjuntak Batak 15 47.4 200 65 158 0
25 Malik G. Melayu 14 52.2 200 75 168 0
26 Otniel Lahabu Minang 16 60 212 70 182 0
27 Riki Saputra Dayak 28.5 70.2 202 75 179.5 0
28 Ryan Melayu 19 51.4 66 160 1
29 Syahri FahminNur Melayu 13 45.6 199.5 68 170 0
30 Wahyudi Melayu 23 55 204 67 168 0
31 Wawan Setiawan Dayak 19 69.6 205 57 167 0
32 Yehezkiel Laven Dayak 25 72 212 67 154 0
33 Yulius Robet Dayak 20 46 201 46 171 0
Tabel 4.13 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Laki-Laki Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Tabel 4.13 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Laki-Laki Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Data
Satuan Pengukuran dalam cm
No Nama Suku Outlier
Pt Lj Lt (Pk) (Lk)
1 Abed Nego P. M. Batak 20.5 13.8 20.5 16.1 1
2 Aditya Esa Dayak 10.5 6.6 12 17.7 14.7 0
3 Aditya N. Melayu 20 8 12 19 17 0
4 Akmal Wijaya Melayu 10.4 8 10 18.3 16.5 0
5 Aldo Rafel N. Melayu 10.1 6.1 8.2 17.6 15.2 0
6 Anam Malik Madura 18.5 7 10 18.8 14.9 0
7 Arief Farhan Melayu 17.7 7.6 9.7 17.6 15.7 0
8 Arya Sucahyadi Melayu 19.5 7.5 10.5 16.5 14.4 0
9 Bonifasius E. H. Dayak 10.5 7.9 11 17 14 0
10 Chris H.P. Pardede Batak 10 7.5 10.5 18 14 0
11 Darmawan Melayu 9.4 6.7 9.4 17.8 14.6 0
12 Dominikus Harry K. Dayak 10 8 11 18 1
13 Erika Rahman Melayu 9 8 12 18 15 0
14 Faris Hadi Jawa 10 6.5 6.36 18 16 0
15 Fikri Ramadhan Melayu 18.3 6.7 9.1 17.3 13.9 0
16 Gery Saputra Melayu 11 5.5 10 17.5 18.5 0
17 Hadian Q. Abiyyu Jawa 11 7.5 10.2 17.32 15.27 0
18 Hansen Steven G. Tionghoa 9 8 12 17 19 0
19 Hansen Tri P. Tionghoa 10.6 7.3 7.8 19.3 18.5 0
20 Heru J. Melayu 16.2 6.8 9.4 17.7 15.4 0
21 Jonathan L.Tobing Batak 10.6 7.4 9.7 18.8 14.7 0
22 Jordi Katantio Tionghoa 9.8 7.7 8.5 15.1 16.7 0
23 Josafat Gagas Dayak 10 7 9.5 17.5 17 0
24 Kevin Simanjuntak Batak 16 7 11 16 14 0
25 Malik G. Melayu 10.2 6.4 8.6 16.2 14.5 0
26 Otniel Lahabu Minang 19 7 9.5 17.4 15 0
27 Riki Saputra Dayak 11.5 7.5 10.5 20 16.5 0
28 Ryan Melayu 18 6.5 10 17 1
29 Syahri FahminNur Melayu 18 6.5 8.5 16.5 15.5 0
30 Wahyudi Melayu 11 8 10 15 16 0
31 Wawan Setiawan Dayak 10 8 11 19 17 0
32 Yehezkiel Laven Dayak 17.6 7.2 10 17.2 15.6 0
33 Yulius Robet Dayak 10 7 11 21 16 0
Tabel 4.13 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Laki-Laki Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Data
Satuan Pengukuran dalam cm
No Nama Suku Outlier
(Dmd) (Dpk) (Tpk) (Tbk) (Adt)
1 Abed Nego P. M. Batak 20.8 25 14.9 11 18.8 0
2 Aditya Esa Dayak 25.8 24.21 9.7 8.3 18 0
3 Aditya N. Melayu 29 23 17 13 18 0
4 Akmal Wijaya Melayu 27 24 15 10 18 0
5 Aldo Rafel N. Melayu 24.2 22.1 12 7.4 18.7 0
6 Anam Malik Madura 25.9 22.6 11.9 10.4 20.52 0
7 Arief Farhan Melayu 26.5 21.6 13 8.4 21.6 0
8 Arya Sucahyadi Melayu 25.7 22.3 11.8 9.65 18.2 0
9 Bonifasius E. H. Dayak 25 23 14 10 21 0
10 Chris H.P. Pardede Batak 25 20 16 10 17 0
11 Darmawan Melayu 25.5 28.4 11.7 9 19.8 0
12 Dominikus Harry K. Dayak 28 20 15 13 26 0
13 Erika Rahman Melayu 26 22 12 14 25 0
14 Faris Hadi Jawa 27.3 21 13.88 8.24 20.2 0
15 Fikri Ramadhan Melayu 23.8 23.3 12.4 7.9 14 0
16 Gery Saputra Melayu 27.75 21 12.5 8 20.5 0
17 Hadian Q. Abiyyu Jawa 24.31 23.68 10.54 7.93 18 0
18 Hansen Steven G. Tionghoa 30 28 15 10 21 0
19 Hansen Tri P. Tionghoa 28.3 13.5 12.1 21.5 1
20 Heru J. Melayu 22 21.6 12.4 8.8 19.5 0
21 Jonathan L.Tobing Batak 25.7 21 14.3 7 20.7 0
22 Jordi Katantio Tionghoa 23.6 21.6 13.7 9.8 18.5 0
23 Josafat Gagas Dayak 22.5 22 14 11 19 0
24 Kevin Simanjuntak Batak 23.45 20 9.8 6 18 0
25 Malik G. Melayu 24.1 22 13.5 8.5 16.9 0
26 Otniel Lahabu Minang 25 22 14 10 22 0
27 Riki Saputra Dayak 29 24 16 8.5 17 0
28 Ryan Melayu 21 19 10 7 18 0
29 Syahri FahminNur Melayu 24 22 12.5 8 20 0
30 Wahyudi Melayu 29 26 14 11 15 0
31 Wawan Setiawan Dayak 27 23 14.5 8 18 0
32 Yehezkiel Laven Dayak 24 25.2 14.2 9 18 0
33 Yulius Robet Dayak 27 22 15 9 25 0
Tabel 4.13 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Laki-Laki Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Data
Satuan Pengukuran dalam cm
No Nama Suku Outlier
(Mpk) (Mbk) (Apm) (Hpk) (Hbk)
1 Abed Nego P. M. Batak 9.2 17 6.9 11.3 20.5 0
2 Aditya Esa Dayak 11.8 15.6 7.4 13.2 21.2 0
3 Aditya N. Melayu 14 21 12 16 21 0
4 Akmal Wijaya Melayu 12 19 7 15 22 0
5 Aldo Rafel N. Melayu 12.1 15 9 15.6 19.6 0
6 Anam Malik Madura 9.9 18.7 6.8 22.5 1
7 Arief Farhan Melayu 17.2 18 6 13.9 19.2 0
8 Arya Sucahyadi Melayu 10.5 18.8 6.6 14.9 17.9 0
9 Bonifasius E. H. Dayak 12 17 7 18 18 0
10 Chris H.P. Pardede Batak 13 14.5 7.5 17 19.52 0
11 Darmawan Melayu 8.7 16.2 6 13.8 19.5 0
12 Dominikus Harry K. Dayak 10 20 8 13 22 0
13 Erika Rahman Melayu 9 18 7 12 20 0
14 Faris Hadi Jawa 11.24 16.5 7 13.5 20.5 0
15 Fikri Ramadhan Melayu 9.1 16.8 7 15.6 17.6 0
16 Gery Saputra Melayu 10 17.5 6 13.5 23.5 0
17 Hadian Q. Abiyyu Jawa 12.43 16.16 6.1 15.9 19.4 0
18 Hansen Steven G. Tionghoa 13 19 9 17 21 0
19 Hansen Tri P. Tionghoa 10 16.4 7.1 15 20 0
20 Heru J. Melayu 8.4 15.5 6 11.7 18.3 0
21 Jonathan L.Tobing Batak 12 15.2 10.7 12.7 20.9 0
22 Jordi Katantio Tionghoa 11.8 17.3 6.7 15.7 20.2 0
23 Josafat Gagas Dayak 10 19 7 14 21 0
24 Kevin Simanjuntak Batak 11.5 17 11.3 14 18 0
25 Malik G. Melayu 11 15.8 5.5 13.6 17.7 0
26 Otniel Lahabu Minang 11 16 9 14.4 20 0
27 Riki Saputra Dayak 13 17.5 16 23 1
28 Ryan Melayu 9 14 8 14 24 0
29 Syahri FahminNur Melayu 13 15.5 6 14 18 0
30 Wahyudi Melayu 10 17 7 15 21 0
31 Wawan Setiawan Dayak 13 15 7.5 16.5 21.5 0
32 Yehezkiel Laven Dayak 11 15.4 7 15.8 21 0
33 Yulius Robet Dayak 12 8 15 22 1
Tabel 4.13 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Laki-Laki Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Data
Satuan Pengukuran dalam cm
No Nama Suku Outlier
(Mupk) (Lm) (Lpk) (Ptk)
1 Abed Nego P. M. Batak 17.1 5 9.7 24 0
2 Aditya Esa Dayak 19.7 5.8 9.4 24.5 0
3 Aditya N. Melayu 20 7 11 27 0
4 Akmal Wijaya Melayu 17 5 10 25 0
5 Aldo Rafel N. Melayu 17 4.5 7.7 21.2 0
6 Anam Malik Madura 16.8 5.3 7.9 22.2 0
7 Arief Farhan Melayu 23.5 5.9 9 24.5 0
8 Arya Sucahyadi Melayu 17.1 4.2 23.6 1
9 Bonifasius E. H. Dayak 21.5 6 10.5 26 0
10 Chris H.P. Pardede Batak 20 5.5 9.5 20 0
11 Darmawan Melayu 15.6 5.1 9 23.3 0
12 Dominikus Harry K. Dayak 17 5 8 23 0
13 Erika Rahman Melayu 18 6 7 23 0
14 Faris Hadi Jawa 17.5 7 10 24 0
15 Fikri Ramadhan Melayu 18 4.8 9.4 23 0
16 Gery Saputra Melayu 18 6 10 26 0
17 Hadian Q. Abiyyu Jawa 19.7 6.3 8.6 24.5 0
18 Hansen Steven G. Tionghoa 21 7 11 25 0
19 Hansen Tri P. Tionghoa 21.2 6.5 10.2 23.9 0
20 Heru J. Melayu 16 4.6 9.5 24 0
21 Jonathan L.Tobing Batak 18.8 5.2 9 24.4 0
22 Jordi Katantio Tionghoa 18.1 5.6 9 20.2 0
23 Josafat Gagas Dayak 17 5 8.5 22 0
24 Kevin Simanjuntak Batak 15.5 4.5 8 21 0
25 Malik G. Melayu 19.4 4.6 7.7 23 0
26 Otniel Lahabu Minang 17 5 10 25 0
27 Riki Saputra Dayak 20.5 6 10.5 24 0
28 Ryan Melayu 20 6 9 24 0
29 Syahri FahminNur Melayu 17 5 9 24.5 0
30 Wahyudi Melayu 20 8 9 25 0
31 Wawan Setiawan Dayak 18 6 9.5 20 0
32 Yehezkiel Laven Dayak 16.8 4.5 9.5 23.7 0
33 Yulius Robet Dayak 19 7 11 25 0
Tabel 4.14 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Wanita Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Satuan Pengukuran dalam cm Data
No Nama Suku
Tsp Tpg Tpd Tp Tpo Outlier
1 Ainun K. Melayu 47 24.5 24 10.9 42.5 0
2 Aldisa P. Kakondo Sangihe 48 20 25 18 36 0
3 Ayana Sutantio Tionghoa 47.8 21.8 19 9.1 37.6 0
4 Dian Nata S Dayak 44 25.1 20 10 39 0
5 Diba Sabita Melayu 44 20 16 12 42 0
6 Elza Pertiwi Bugis 50 28 19 18 39 0
7 Farah D. K Melayu 46.7 24 21 12.4 38 0
8 Febriandini Melayu 56 22 23 17 37 0
9 Finanda A. Melayu 40.7 17.4 20.5 13 40.6 0
10 Ganis Trisa Jawa 49 24 22 17 42 0
11 Herlina Karina Melayu 48 26 19 12 37 0
12 Jeni Yolanda Melayu 40.4 15 25 9 55.5 0
13 Kiki Widya N. Melayu 59 32 18 16 37 0
14 Lala Hartianto Melayu 51 25 26 16.5 41 0
15 Margaretha M. Naomi Dayak 42 28 22 41 1
16 Maria Kristiani Dayak 39.2 25.2 19 18.2 40.5 0
17 Maya B. Tionghoa 41.5 22.3 22 8.2 37.5 0
18 Noppi Tri Sudarti Bugis 34 19 21 18 37 0
19 Okta Evelin Batak 50 25 11.5 15 52 0
20 Putri A. Melayu 41.2 19.8 21 9.5 40 0
21 Rachel F. Dayak 45 19.7 22 10 40 0
22 Rika M Siregar Batak 40.9 22.1 20.5 11.5 50.4 0
23 Rika Yuliananda Melayu 37 22 23 20 38 0
24 Rike M Melayu 47.5 23.3 22.8 11 37.5 0
25 Sakinah Hisyam Melayu 42 24 18 49 1
26 Santi Y. Dayak 47.5 23.7 21.5 14.5 38 0
27 Saras Oktavia Jawa 46 27 20 19 37 0
28 Saskia S. Melayu 54 19 25 17 38.5 0
29 Siti Khairuzia L. Melayu 30 22 15 9.5 45 0
30 Siti Nuraida Jawa 46 16 26 15.5 38 0
31 Veny Novita Sari Minang 48 31 20 19 36 0
32 Vira Meisella Melayu 43.6 24 22.5 16.6 38.4 0
33 Yeni S. Melayu 39.6 17.3 22 10.5 54 0
34 Yulianti Wulandari Melayu 58 19 15 12.5 36 0
35 Yustika Febriani Melayu 46 22.5 23 17 36 0
Tabel 4.14 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Wanita Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Satuan Pengukuran dalam cm Data
No Nama Suku
Pp Pkl Lb Lsd Lp Outlier
1 Ainun K. Melayu 43.5 53.5 29 33.5 1
2 Aldisa P. Kakondo Sangihe 45 57 42 35 41 0
3 Ayana Sutantio Tionghoa 42 50.5 36.8 30.5 28 0
4 Dian Nata S Dayak 44 54.3 37 33.3 33.5 0
5 Diba Sabita Melayu 44 53 37 32 34 0
6 Elza Pertiwi Bugis 49 56 39 27 40 0
7 Farah D. K Melayu 44.9 54.9 37.7 35.6 29 0
8 Febriandini Melayu 42 56 40 43 47 0
9 Finanda A. Melayu 40.6 50.9 32.6 29 37 0
10 Ganis Trisa Jawa 50 59 46 32 41 0
11 Herlina Karina Melayu 41 57 44 38 40 0
12 Jeni Yolanda Melayu 49 60 40 29.2 29.5 0
13 Kiki Widya N. Melayu 60 43 44 56 1
14 Lala Hartianto Melayu 46.8 55.8 44 35 36.5 0
15 Margaretha M. Naomi Dayak 45 56 42 45 30 0
16 Maria Kristiani Dayak 43.8 57.3 38.3 39.5 44.5 0
17 Maya B. Tionghoa 39.9 48.4 35.7 26.5 26.8 0
18 Noppi Tri Sudarti Bugis 41 50 39 35 39 0
19 Okta Evelin Batak 43 49 33 33 1
20 Putri A. Melayu 42 47 36 26 28 0
21 Rachel F. Dayak 44 55 40 30 31 0
22 Rika M Siregar Batak 39.1 58 37 31 31.1 0
23 Rika Yuliananda Melayu 42 51 36.5 33 35 0
24 Rike M Melayu 45 38.7 34.7 35.3 1
25 Sakinah Hisyam Melayu 48 53 40 44 30 0
26 Santi Y. Dayak 42.5 55 37.5 33.5 36.7 0
27 Saras Oktavia Jawa 45 55 41 43 42 0
28 Saskia S. Melayu 49 56 41 37 1
29 Siti Khairuzia L. Melayu 51 55 36 32 34 0
30 Siti Nuraida Jawa 46 58 41 32 40 0
31 Veny Novita Sari Minang 44 52 41 22 30 0
32 Vira Meisella Melayu 42.5 51.3 36.5 40.5 41.6 0
33 Yeni S. Melayu 44 58 33.9 29 29.5 0
34 Yulianti Wulandari Melayu 42 49 36 36 1
35 Yustika Febriani Melayu 45 58 41 30 45 0
Tabel 4.14 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Wanita Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Satuan Pengukuran dalam cm Dara
No Nama Suku
Lpg Sks Tbt Tmb Tbhb Outlier
1 Ainun K. Melayu 24.5 36.5 164 154 132 0
2 Aldisa P. Kakondo Sangihe 36 31 152 142 124 0
3 Ayana Sutantio Tionghoa 32.7 37.7 152.2 138.6 114.5 0
4 Dian Nata S Dayak 27.9 38.5 160 148 132.8 0
5 Diba Sabita Melayu 26 34 154 142 125 0
6 Elza Pertiwi Bugis 28 39 159 146 128 0
7 Farah D. K Melayu 26 32.5 153 143.2 127 0
8 Febriandini Melayu 42 37 153 138 125 0
9 Finanda A. Melayu 30 43.5 163 151 133 0
10 Ganis Trisa Jawa 30 44 162 148 132 0
11 Herlina Karina Melayu 38 38 162 147 133 0
12 Jeni Yolanda Melayu 28.5 39 161 149 132 0
13 Kiki Widya N. Melayu 47 39 173 155 140 0
14 Lala Hartianto Melayu 30 34.5 155.5 142 127 0
15 Margaretha M. Naomi Dayak 22 33 154 142 124 0
16 Maria Kristiani Dayak 43 43.3 164 151 131 0
17 Maya B. Tionghoa 22 37.8 132.8 116.5 1
18 Noppi Tri Sudarti Bugis 31 40 142 133 118 0
19 Okta Evelin Batak 21 33 122 148 133 0
20 Putri A. Melayu 15.5 41.5 151.5 139.8 127 0
21 Rachel F. Dayak 25 41.5 154 143 125 0
22 Rika M Siregar Batak 27 40 157 145 129 0
23 Rika Yuliananda Melayu 29 37.5 147.5 136.5 120 0
24 Rike M Melayu 26.4 37 154 143 125 0
25 Sakinah Hisyam Melayu 26 35 150 139 123 0
26 Santi Y. Dayak 27.1 38.7 153 146.6 130 0
27 Saras Oktavia Jawa 41 43 159 145 131 0
28 Saskia S. Melayu 36 41 161 148 130 0
29 Siti Khairuzia L. Melayu 25 26 165 158.5 137 0
30 Siti Nuraida Jawa 31 34 159.5 148 129 0
31 Veny Novita Sari Minang 22 36 152 142 122 0
32 Vira Meisella Melayu 40.3 42.7 155 146 129.5 0
33 Yeni S. Melayu 24.1 34 154 141 126 0
34 Yulianti Wulandari Melayu 33 33 153 139 125 0
35 Yustika Febriani Melayu 30 38 119 143 129 0
Tabel 4.14 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Wanita Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Data
Satuan Pengukuran dalam cm
No Nama Suku Outlier
Tsb Tpbg Tlb Plb Tdb
1 Ainun K. Melayu 106 104 43 24.5 14.6 0
2 Aldisa P. Kakondo Sangihe 92 90 43 22 26 0
3 Ayana Sutantio Tionghoa 93 94 42 21.3 13.3 0
4 Dian Nata S Dayak 98.5 99.5 45.5 23 14.5 0
5 Diba Sabita Melayu 91 87 41 24 19 0
6 Elza Pertiwi Bugis 95 104 41 23 24 0
7 Farah D. K Melayu 96 96.3 42.9 26.5 15 0
8 Febriandini Melayu 95 88 39 22 24 0
9 Finanda A. Melayu 102 95.5 45 26.5 14.1 0
10 Ganis Trisa Jawa 106 99 43 25 27 0
11 Herlina Karina Melayu 101 96 46 24 23 0
12 Jeni Yolanda Melayu 103 94.5 46 21.9 13.9 0
13 Kiki Widya N. Melayu 106 102 51 28 39 0
14 Lala Hartianto Melayu 100 102 44 27 22.1 0
15 Margaretha M. Naomi Dayak 93 91 43 24 20 0
16 Maria Kristiani Dayak 101 92 47 28 33 0
17 Maya B. Tionghoa 85 87 39.5 25 14.6 0
18 Noppi Tri Sudarti Bugis 89 90 39.5 24 24 0
19 Okta Evelin Batak 100 95 46 24 19 0
20 Putri A. Melayu 92 94 40 31 18.5 0
21 Rachel F. Dayak 92 91 47 23 19.3 0
22 Rika M Siregar Batak 98.5 101.5 47 26.5 20 0
23 Rika Yuliananda Melayu 91 91 41 25 18 0
24 Rike M Melayu 94 95.5 42 25 15.3 0
25 Sakinah Hisyam Melayu 93 89 46 23 15 0
26 Santi Y. Dayak 93.5 92 39.5 25.5 19.2 0
27 Saras Oktavia Jawa 100 97 45 24 23 0
28 Saskia S. Melayu 100 96 49 27 19.5 0
29 Siti Khairuzia L. Melayu 103.5 102 48.5 15.5 1
30 Siti Nuraida Jawa 96 97.5 36 25 25 0
31 Veny Novita Sari Minang 95 88 40 24 23 0
32 Vira Meisella Melayu 96 89.3 41.6 25.7 27.4 0
33 Yeni S. Melayu 94 89 39.3 22.5 15.8 0
34 Yulianti Wulandari Melayu 96 88 41 26 19.5 0
35 Yustika Febriani Melayu 98 90 45 21 25 0
Tabel 4.14 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Wanita Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Satuan Pengukuran dalam cm Data
No Nama Suku
Tpb Bb Jta Jtd Rt Outlier
1 Ainun K. Melayu 15.3 49 204 71 166 0
2 Aldisa P. Kakondo Sangihe 24 79 182 66 153 0
3 Ayana Sutantio Tionghoa 13.3 39 191 65.2 154 0
4 Dian Nata S Dayak 16.3 42.2 205.5 70 160.5 0
5 Diba Sabita Melayu 17 39 184 65 152 0
6 Elza Pertiwi Bugis 19 57 187 66 155 0
7 Farah D. K Melayu 13.8 53 198 71.5 160 0
8 Febriandini Melayu 22 54 186 60 153 0
9 Finanda A. Melayu 14.6 59.8 205 72 163 0
10 Ganis Trisa Jawa 29 66 197 74 162 0
11 Herlina Karina Melayu 19 54 198 162 1
12 Jeni Yolanda Melayu 14 46.2 207 34.5 163 0
13 Kiki Widya N. Melayu 37 54 210 63 174 0
14 Lala Hartianto Melayu 20.3 65 193.5 74 156.5 0
15 Margaretha M. Naomi Dayak 16 45 182 50 152 0
16 Maria Kristiani Dayak 28.5 68.2 197 74 161 0
17 Maya B. Tionghoa 13.9 34 188 65 142 0
18 Noppi Tri Sudarti Bugis 20 52 171 57 140 0
19 Okta Evelin Batak 4.5 52 191 66 161 0
20 Putri A. Melayu 14.4 39.6 192 71 162 0
21 Rachel F. Dayak 14.7 50.8 193 75 163 0
22 Rika M Siregar Batak 16.2 52.6 198 81.5 157.5 0
23 Rika Yuliananda Melayu 19 34.2 179 67 145 0
24 Rike M Melayu 16.4 49 192 69 159 0
25 Sakinah Hisyam Melayu 15 40 184 60 152 0
26 Santi Y. Dayak 18.6 45 198 77 161 0
27 Saras Oktavia Jawa 21 60 194 158 1
28 Saskia S. Melayu 16.3 60.4 195 73 151 0
29 Siti Khairuzia L. Melayu 15 45.6 201.5 64.5 163.5 0
30 Siti Nuraida Jawa 23 72.8 193 71 157 0
31 Veny Novita Sari Minang 18 53.6 182 65 151 0
32 Vira Meisella Melayu 25.5 48.4 185.3 64.5 146.7 0
33 Yeni S. Melayu 15.5 41 195 66 146 0
34 Yulianti Wulandari Melayu 13.3 45.4 185 65 151 0
35 Yustika Febriani Melayu 26 74.4 188.1 65 155 0
Tabel 4.14 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Wanita Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Satuan Pengukuran dalam cm Data
No Nama Suku
Pj1 Pj2 Pj3 Pj4 Pj5 Outlier
1 Ainun K. Melayu 5.5 6.7 7.3 6.9 5.4 0
2 Aldisa P. Kakondo Sangihe 6 7 8 7.3 6 0
3 Ayana Sutantio Tionghoa 5.5 6.8 6.8 6.5 5.7 0
4 Dian Nata S Dayak 5.3 7.4 8 7.3 5.3 0
5 Diba Sabita Melayu 5 6 8 7 5 0
6 Elza Pertiwi Bugis 6 7 8 7 6 0
7 Farah D. K Melayu 6.1 6.5 7.2 6.6 5.2 0
8 Febriandini Melayu 6.7 7 7.8 7 5.5 0
9 Finanda A. Melayu 5.9 8 8.8 7.7 5.5 0
10 Ganis Trisa Jawa 6 7 8 7 6 0
11 Herlina Karina Melayu 7 8 9 8 6 0
12 Jeni Yolanda Melayu 5.8 7.5 7 5.3 1
13 Kiki Widya N. Melayu 6.5 7.5 8.5 7.5 6 0
14 Lala Hartianto Melayu 5.1 6.4 7.7 5.5 4.6 0
15 Margaretha M. Naomi Dayak 5 7 7 6 5 0
16 Maria Kristiani Dayak 6 8 8.2 6 1
17 Maya B. Tionghoa 5.3 6.3 6.8 6.2 5.5 0
18 Noppi Tri Sudarti Bugis 4 6.2 6.5 6.1 4.3 0
19 Okta Evelin Batak 6 7.5 7.5 7.5 6 0
20 Putri A. Melayu 5.1 7 7.4 6.6 5.4 0
21 Rachel F. Dayak 5.3 7 7.5 6.7 5.5 0
22 Rika M Siregar Batak 4.5 7 7.1 6.5 5.2 0
23 Rika Yuliananda Melayu 5 6.5 6.5 6.3 5 0
24 Rike M Melayu 5.3 7.1 8.2 6.4 5.7 0
25 Sakinah Hisyam Melayu 5.5 7 8 6 5 0
26 Santi Y. Dayak 5.4 6.5 7.6 6.9 5.9 0
27 Saras Oktavia Jawa 6 7 8 7 6 0
28 Saskia S. Melayu 5.8 6.6 7.4 6.8 5.3 0
29 Siti Khairuzia L. Melayu 5.5 7 8 7.1 5 0
30 Siti Nuraida Jawa 6 7 8 7.4 6 0
31 Veny Novita Sari Minang 5 7 8 7 5 0
32 Vira Meisella Melayu 6.5 8.4 8.1 7.1 6.7 0
33 Yeni S. Melayu 4.1 6.6 7.3 5.7 5 0
34 Yulianti Wulandari Melayu 5.3 6.4 7 6.4 5.1 0
35 Yustika Febriani Melayu 7 7 7.5 7 5 0
Tabel 4.14 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Wanita Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Data
Satuan Pengukuran dalam cm
No Nama Suku Outlier
Pt Lj Lt (Pk) (Lk)
1 Ainun K. Melayu 16.2 7 8.2 16.4 15.2 0
2 Aldisa P. Kakondo Sangihe 9 8 10 20 16 0
3 Ayana Sutantio Tionghoa 16.5 7.1 8.5 17.1 14.8 0
4 Dian Nata S Dayak 16.8 6.5 8.9 18.3 15 0
5 Diba Sabita Melayu 9 7 9 19 15 0
6 Elza Pertiwi Bugis 19 6 9 18 17 0
7 Farah D. K Melayu 16.1 5.8 8.1 19.5 14.9 0
8 Febriandini Melayu 9.3 6.5 8.5 16.2 14.7 0
9 Finanda A. Melayu 18.2 6.6 7.9 17.2 12.7 0
10 Ganis Trisa Jawa 19 7 9 18 18 0
11 Herlina Karina Melayu 18 7.5 9 17 15.3 0
12 Jeni Yolanda Melayu 16.5 5.9 8.4 18.1 13 0
13 Kiki Widya N. Melayu 10 7 9 15.5 12.5 0
14 Lala Hartianto Melayu 17.6 8 9.6 19.7 14 0
15 Margaretha M. Naomi Dayak 15 6 9 15 14 0
16 Maria Kristiani Dayak 9.4 11.3 19 2
17 Maya B. Tionghoa 15.7 5.8 8.9 15.6 14.9 0
18 Noppi Tri Sudarti Bugis 15.3 5.5 8.2 17 13.8 0
19 Okta Evelin Batak 7.5 9.5 15 15 1
20 Putri A. Melayu 17.5 5.7 8 21.8 13.8 0
21 Rachel F. Dayak 17.5 5.7 8.8 18 13 0
22 Rika M Siregar Batak 17.1 7 7.3 16.8 12.8 0
23 Rika Yuliananda Melayu 16.5 5.2 8 16 13.2 0
24 Rike M Melayu 17 7 9 16.4 14.9 0
25 Sakinah Hisyam Melayu 16 6 8 16 15 0
26 Santi Y. Dayak 17.2 6.1 9.2 16.8 14.7 0
27 Saras Oktavia Jawa 17 7.5 9 17 15 0
28 Saskia S. Melayu 9.7 6.9 9.6 17.3 15.2 0
29 Siti Khairuzia L. Melayu 17 6.5 8.5 19.5 16 0
30 Siti Nuraida Jawa 18 7 9.5 19 15 0
31 Veny Novita Sari Minang 17 8 10 17 15 0
32 Vira Meisella Melayu 8.5 9.8 11 16 1
33 Yeni S. Melayu 15.8 5.3 7 18 17.5 0
34 Yulianti Wulandari Melayu 9.1 5.9 8.4 17.1 13.8 0
35 Yustika Febriani Melayu 30 7.5 10 19 15 0
Tabel 4.14 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Wanita Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Satuan Pengukuran dalam cm Data
No Nama Suku
(Dmd) (Dpk) (Tpk) (Tbk) (Adt) Outlier
1 Ainun K. Melayu 24.6 19.5 13.5 9 13.9 0
2 Aldisa P. Kakondo Sangihe 24 22 14 12 17 0
3 Ayana Sutantio Tionghoa 22.8 20.4 14.1 8.9 18.2 0
4 Dian Nata S Dayak 20.1 19.8 13 9 15.7 0
5 Diba Sabita Melayu 22 20 15 11 14 0
6 Elza Pertiwi Bugis 21 21 14 9 16 0
7 Farah D. K Melayu 25.9 21.5 13.8 8.7 16.2 0
8 Febriandini Melayu 22.4 19.2 12.3 8.3 17.1 0
9 Finanda A. Melayu 23.3 19.5 14.5 8.1 15.2 0
10 Ganis Trisa Jawa 20 22 14 10 18 0
11 Herlina Karina Melayu 23.5 22.2 13 9.5 16 0
12 Jeni Yolanda Melayu 32.7 22.5 13.6 7.6 15.2 0
13 Kiki Widya N. Melayu 25.2 22.3 13.1 8.5 15.9 0
14 Lala Hartianto Melayu 25 19.5 13 10 15.2 0
15 Margaretha M. Naomi Dayak 21 18 14 10 18 0
16 Maria Kristiani Dayak 32.5 20.8 17.5 8 17 0
17 Maya B. Tionghoa 23.5 20.5 8 14.7 1
18 Noppi Tri Sudarti Bugis 23.5 19.8 13.1 8 18.1 0
19 Okta Evelin Batak 14 14 3
20 Putri A. Melayu 21.2 19.3 12.4 7.5 14.8 0
21 Rachel F. Dayak 19.7 20.4 11.5 8.5 14.3 0
22 Rika M Siregar Batak 23.2 21.6 13.3 9.3 14.1 0
23 Rika Yuliananda Melayu 23 20 13.6 8.4 16.6 0
24 Rike M Melayu 23.3 20.1 12.8 9.3 17.1 0
25 Sakinah Hisyam Melayu 22 21 14 11 1
26 Santi Y. Dayak 23.3 19.7 12.3 8.9 17.1 0
27 Saras Oktavia Jawa 25 22.4 13 9.5 16 0
28 Saskia S. Melayu 24.8 23 14 11.5 17.8 0
29 Siti Khairuzia L. Melayu 24 21 15.5 9 16.5 0
30 Siti Nuraida Jawa 25 21 13 8 14 0
31 Veny Novita Sari Minang 22 19 12 10 14 0
32 Vira Meisella Melayu 24.6 22.5 14.6 10 16 0
33 Yeni S. Melayu 22.6 21.9 12.6 9 14.6 0
34 Yulianti Wulandari Melayu 25.2 22 13.6 10.6 13.8 0
35 Yustika Febriani Melayu 15 13 16 2
Tabel 4.14 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Wanita Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Data
Satuan Pengukuran dalam cm
No Nama Suku Outlier
(Mpk) (Mbk) (Apm) (Hpk) (Hbk)
1 Ainun K. Melayu 9 13.2 7.8 14.5 19.2 0
2 Aldisa P. Kakondo Sangihe 10 19 6 14 21 0
3 Ayana Sutantio Tionghoa 10.3 14.1 7.6 12.7 17.6 0
4 Dian Nata S Dayak 9.6 17.1 6.9 15.7 18.5 0
5 Diba Sabita Melayu 12 16 6 15 18 0
6 Elza Pertiwi Bugis 9 16 6 15 18 0
7 Farah D. K Melayu 11.2 13.3 6.9 15.5 18 0
8 Febriandini Melayu 9.1 14.1 7.7 12.6 17.5 0
9 Finanda A. Melayu 15.5 6.07 15.3 18.5 1
10 Ganis Trisa Jawa 10 17 7 15 19 0
11 Herlina Karina Melayu 12 15 8 15 22 0
12 Jeni Yolanda Melayu 17 16.2 5.1 16.5 17.7 0
13 Kiki Widya N. Melayu 12.4 14.9 6.3 13.2 18.2 0
14 Lala Hartianto Melayu 10.1 11.1 8.5 15.7 22.3 0
15 Margaretha M. Naomi Dayak 12 17 7 14 19 0
16 Maria Kristiani Dayak 14 18.5 9.3 15 25.5 0
17 Maya B. Tionghoa 8.9 14 6.3 12.7 18 0
18 Noppi Tri Sudarti Bugis 10.4 15.1 6.1 16.1 18.1 0
19 Okta Evelin Batak 11 10 8.3 14 19 0
20 Putri A. Melayu 8.1 16.6 6.8 15.1 15.9 0
21 Rachel F. Dayak 12 14.5 5.5 16 20.5 0
22 Rika M Siregar Batak 11.4 15.5 6.2 14.3 20.8 0
23 Rika Yuliananda Melayu 10.6 14.5 5.9 14.5 16.5 0
24 Rike M Melayu 10.4 15.6 5.8 15 18.1 0
25 Sakinah Hisyam Melayu 11 15 8 14 21 0
26 Santi Y. Dayak 10.7 15.5 5.7 14.5 15.7 0
27 Saras Oktavia Jawa 11 15 8 16 23 0
28 Saskia S. Melayu 12.7 15.2 5.9 17.6 17.4 0
29 Siti Khairuzia L. Melayu 11 18 5.5 14 17.5 0
30 Siti Nuraida Jawa 10 17 6.2 14 20 0
31 Veny Novita Sari Minang 12 14 7 14 19 0
32 Vira Meisella Melayu 14 18.3 8.5 15.4 23.2 0
33 Yeni S. Melayu 14.2 10.5 4.1 16.1 19.2 0
34 Yulianti Wulandari Melayu 12.3 14.4 5.2 14.7 20.1 0
35 Yustika Febriani Melayu 12.5 10.5 8 15 19 0
Tabel 4.14 Rekap Data Outlier Statis Tubuh Wanita Yang Dihilangkan (Lanjutan)
Data
Satua Pengukuran dalam cm
No Nama Suku Outlier
(Mupk) (Lm) (Lpk) (Ptk)
1 Ainun K. Melayu 15.4 4.8 8.4 23.4 0
2 Aldisa P. Kakondo Sangihe 18 6 8 23 0
3 Ayana Sutantio Tionghoa 16.3 5.6 8 21.7 0
4 Dian Nata S Dayak 16.5 4.6 8.6 22.9 0
5 Diba Sabita Melayu 20 5 7 22 0
6 Elza Pertiwi Bugis 19 5 8 23 0
7 Farah D. K Melayu 16.2 4.9 8.6 22.8 0
8 Febriandini Melayu 17.5 5 9 22 0
9 Finanda A. Melayu 16.8 4.09 8.2 23 0
10 Ganis Trisa Jawa 17 5 8 24 0
11 Herlina Karina Melayu 18 5 10 25 0
12 Jeni Yolanda Melayu 16.5 4.2 7.4 22.3 0
13 Kiki Widya N. Melayu 19.1 6 8 22 0
14 Lala Hartianto Melayu 16.7 4.9 8.6 22.5 0
15 Margaretha M. Naomi Dayak 17 6 8 23 0
16 Maria Kristiani Dayak 18 23.5 2
17 Maya B. Tionghoa 15.4 3.8 7.6 20.8 0
18 Noppi Tri Sudarti Bugis 19 4.3 6.6 19.2 0
19 Okta Evelin Batak 13 5.3 10 22.5 0
20 Putri A. Melayu 16.4 3.8 8.1 21.6 0
21 Rachel F. Dayak 18 5.3 7.2 22 0
22 Rika M Siregar Batak 16.6 4 8.6 23 0
23 Rika Yuliananda Melayu 17.4 4.5 6.2 20.6 0
24 Rike M Melayu 16.1 4.8 8.3 24.7 0
25 Sakinah Hisyam Melayu 18 6 11 22 0
26 Santi Y. Dayak 16 5.3 7.1 23.7 0
27 Saras Oktavia Jawa 18 4.5 10 23 0
28 Saskia S. Melayu 18.6 4.8 9 21.5 0
29 Siti Khairuzia L. Melayu 19 5 5.6 22.7 0
30 Siti Nuraida Jawa 16.2 4.5 7.6 24 0
31 Veny Novita Sari Minang 18 4 8 22 0
32 Vira Meisella Melayu 19.7 6.6 23 1
33 Yeni S. Melayu 17.8 4.4 7 21.2 0
34 Yulianti Wulandari Melayu 17.6 4.4 8.1 22 0
35 Yustika Febriani Melayu 15 5 10 23 0
Tabel 4.17 Uji Kecukupan Data Antropometri Statis Laki – Laki (Lanjutan)
Gambar 4.9
Tinggi Tiang
Tinggi bahu 126,6
Ketiga Jemuran 116,1 137,5 128 149,7 137,6 P50 0 128
berdiri wanita 7
Baju
Tinggi Tiang
Tinggi siku
Kedua Jemuran 96,95 88,2 103,5 96 109,35 106 P95 0 106
berdiri wanita
Baju
Tinggi Tiang Tinggi
Pertama pinggang 85,93 87 94,9 94 105,07 104 P5 0 87
Jemuran Baju berdiri wanita
Lebar Jemuran Lebar bahu
37,3 33,51 44 39 50,57 44,6 P50 9,75 44
Baju laki-laki
Panjang Rentangan 148,9
141,6 168 157 182,9 167,7 P5 0 148,91
Jemuran Baju tangan laki-laki 1
Diameter Tiang Lebar jari
4,91 4,08 6,5 5,5 7 7 P5 0 4,08
Jemuran wanita
Diameter Tiang
Lebar jari
Penyangga 7,07 6,5 8,5 7,7 11 8,84 P5 0 6,5
wanita
Jemuran
5 BAB V
ANALISIS DATA
5.1 Analisa Uji Keseragaman Data
Keseragaman data dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah data
yang kita peroleh seragam atau tidak. Pada grafik laki-laki dan perempuan
ada beberapa grafik yang memiliki data outlier (data yang berada diluar batas
kontrol). Pada data statis laki-laki terdapat 23 data outlier yaitu pada tinggi
sandaran punggung (Tsp), tebal perut duduk (Tpd), tebal paha (Tp), tinggi
popliteal (Tpo), lebar pinggang (Lpg), siku ke siku (Sks), tinggi siku berdiri
(Tsb), tinggi pinggang bediri (Tpgb), panjang lengan bawah (Plb), berat
badan (Bb), jangkauan tangan ke atas (Jta), jngkauan tangan ke depan (Jtd),
panjang jari 4 (Pj-4), lebar jari (Lj), panjang kepala (Pk), lebar kepala (Lk),
mata kebelakang kepala (Mbk), antara dua pupil mata (Apm), hidung
kepuncak kepala (Hpk), dan lebar telapak kaki (Lpk). Sebagai contoh yaitu
pada pengukuran tinggi sandaran punggung (Tsp), data yang outlier yaitu
pada data ke dua yakni atas nama Aditya Eza Nugraha. Alasannya ialah pada
saat melakukan praktikum, operator salah membaca hasil pengukuran dan
peletakan alat ukur yang salah pada punggung Aditya.
50
Individual Value
_
X=46.27
45
40
LCL=36.61
35
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31
Observation
sudut telapak kaki, data yang outlier yaitu pada data ke dua yakni atas nama
Aditya N. Alasannya karena kesulitan membaca hasil pengukuran pada alat
ukur dan peletakan alat ukur pada kursi antropometri yang sulit dilihat oleh
operator.
140
UCL=133.9
120
Individual Value
100
80 _
X=76.2
60
40
20 LCL=18.5
0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31
Observation
UCL=31.75
30
25
Individual Value
_
X=22.62
20
15
LCL=13.49
10 1
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34
Observation
Gambar
5.3 Grafik Tinggi Siku Duduk Wanita
Pada data dinamis wanita terdapat 1 data outlier yaitu pada sudut telapak
kaki (Stk). Sebagai contoh ialah pada pengukuran sudut telapak kaki (Stk),
pada pengukuran ini data yang outlier yaitu pada data ke tiga puluh satu
yakni atas nama Veny Novita Sari. Alasannya karena pada saat melakukan
praktikum, terjadi kesalahan dalam membaca hasil pengukuran dan kesulitan
membaca hasil pengukuran pada alat ukur yang berada pada kursi
antropometri.
160
140
120
Individual Value
UCL=112.5
100
80
_
X=65.1
60
40
20 LCL=17.7
0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34
Observation
data yang tidak cukup setelah sudah diuji, maka pengambilan data harus
diulang tetapi dikarenakan waktu tidak mencukupi untuk pengambilan data
ulang, maka hanya dibahas dalam analisa saja.
5.3 Analisa Perhitungan Persentil
Persentil menunjukkan suatu nilai presentase tertentu dari orang yang
memiliki ukuran pada atau di bawah nilai tersebut. Perhitungan persentil
digunakan untuk membantu dalam permasalahan perancangan produk yang
akan dibuat, yakni perhitungan persentil yang membantu dalam penetapan
ukuran-ukuran yang akan digunakan dalam perancangan produk. Apabila
dalam mendesain produk terdapat variasi untuk ukuran sebenarnya, maka
seharusnya dapat merancang produk yang memiliki fleksibilitas dan sifat
mampu menyesuaikan (adjustable) dengan suatu rentang tertentu. Pada
praktikum Perancangan Kerja dan Ergonomi kali ini pengumpulan data
dilakukan oleh seluruh mahasiswa Teknik Industri angkatan 2017. Adapun
pengukuran yang dilakukan yaitu pengukuran statis yang terdiri dari 50
dimensi dan pengukuran dinamis yang terdiri dari 3 dimensi. Pengumpulan
data dibedakan antara perempuan dan laki-laki. Pada pengukuran
menggunakan perhitungan persentil 5%, 50% dan 95%. Persentil ke-95 akan
menunjukkan 95% populasi yang berada pada atau dibawah ukuran tersebut,
sedangkan persentil ke-5 akan menunjukkan 5% populasi yang berada pada
atau dibawah ukuran itu. Dalam antropometri, angka persentil ke-95 akan
menggambarkan ukuran manusia yang “terbesar” dan persentil ke-5
sebaliknya akan menunjukkan ukuran “terkecil”, sedangkan persentil ke-50
atau 50% akan menggambarkan ukuran rata-rata pada manusia.
Dari pengukuran yang telah dilakukan bisa dilihat bahwa laki-laki
memiliki dimensi tubuh yang relatif lebih besar dibandingkan dengan
perempuan. Ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa ukuran rata-rata
tubuh laki-laki lebih besar dibandingkan ukuran tubuh wanita. Contohnya
bisa dilihat pada pengukuran dimensi lebar bahu (Lb) pada wanita persentil
5% sebesar 33,51 sedangkan pada laki-laki sebesar 37,3. Pada persentil 50%
pengukuran dimensi tinggi duduk tegak (Tdt) pada wanita sebesar 83
Program Studi Teknik Industri
Universitas Tanjungpura 156
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 : Antropometri
Kelompok 2
sedangkan pada laki-laki sebesar 85. Contoh lainnya pada persentil 95% yaitu
pengukuran dimensi tinggi duduk normal (Tdn) pada wanita sebesar 85,6
sedangkan pada laki-laki sebesar 91,6.
5.4 Analisa Uji Korelasi
Berdasarkan tabel kolerasi operator laki-laki yang telah dibuat, terlihat
bahwa nilai 1 hanya terdapat pada korelasi antar data yang sama, misalnya Bb
dan Bb yaitu berat badan, hal ini disebabkan data pengukuran memiliki nilai
yang sama. Nilai korelasi bervariasi ada yang positif ada pula yang negatif,
hal ini dikarenakan korelasi merupakan hubungan yang searah saja. Misalnya
tinggi badan menyebabkan berat badan bertambah tetapi berat badan
bertambah belum tentu menyebabkan tinggi badan bertambah pula.
Berdasarkan tabel korelasi operator laki-laki terdapat 64 hasil korelasi yang
bernilai lebih dari 0,8. Contoh korelasi positif laki-laki dengan nilai yang
cukup tinggi yaitu antara Tmd (Tinggi Mata Berdiri) dan Tbt (Tinggi Badan
Tegak). Nilai korelasi kedua data ini ialah 0,881689. Hal ini dikarenakan
pada saat mengukur tinggi mata berdiri terbentuk dimensi tubuh lainnya pada
saat bersamaan yakni tinggi badan tegak. Ada pula nilai korelasi yang
menunjukkan nilai koefisien -0,024979652 yaitu hubungan antara jangkauan
tangan ke atas dan tebal paha, Tanda negatif dan nilai yang menunjukan
mendekati nol membuktikan bahwa kedua dimensi tidak memiliki hubungan.
Selain itu berdasarkan prosedur cara pengukuran kedua dimensi berbeda,
pada saat mengukur dimensi jangkauan tangan ke atas, operator dalam
keadaan berdiri sedangkan pada saat mengukur dimensi tebal paha, operator
dalam keadaan duduk.
Begitu pula tabel korelasi operator wanita yang telah dibuat, terlihat
bahwa nilai 1 hanya terdapat pada korelasi antar data yang sama, misalnya
Tbd dan Tbd yaitu tinggi bahu duduk, hal ini disebabkan data pengukuran
memiliki nilai yang sama. Berdasarkan tabel korelasi operator wanita terdapat
64 hasil korelasi yang nilainya lebih dari 0,8. Contoh korelasi yang
mempunyai hubungan kuat pada operator perempuan ialah antara dimensi Lp
(Lebar Pinggul) dan Lpg (Lebar Pinggang) yang memiliki nilai koefisien
Program Studi Teknik Industri
Universitas Tanjungpura 157
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 : Antropometri
Kelompok 2
korelasi sebesar 0,8168382. Hal ini disebabkan pada saat mengukur dimensi
lebar pinngul terbentuk dimensi tubuh lainnya yaitu lebar pinggang. Ada pula
nilai korelasi yang menunjukan nilai koefisien -0,108402784 yaitu hubungan
antara siku ke siku dan tinggi duduk normal. Tanda negatif dan nilai yang
menunjukan nilai nol membuktikan bahwa kedua dimensi tidak memiliki
hubungan. Selain itu berdasrkan prosedur cara pengukuran kedua dimensi
berbeda, pada saat mengukur siku ke siku, pengukuran dilakukan dengan
mengukur jarak horizontal sedangkan dalam mengukur dimensi tinggi duduk
normal, pengukuran dilakukan dengan mengukur jarak vertikal sehingga
kedua dimensi tidak memiliki hubungan yang searah.
Data yang digunakan dalam korelasi biasanya memiliki skala interval
atau rasio. Berikut adalah pedoman untuk memberikan interpretasi serta
analisis bagi koefisien korelasi menurut Sugiyono: 0.00 - 0,199 = sangat
rendah; 0,20 - 0,3999 = rendah; 0,40 - 0,5999 = sedang; 0,60 - 0,799 = kuat;
0,80 - 1,000 = sangat kuat.
5.5 Analisa Perancangan Produk
Analisa Perancangan produk dilihat dari persentil yang telah dihitung
sebagai titik tumpu untuk membuat produk yang nyaman dan ergonomis bagi
manusia. Tidak semua produk yang dirancang dapat digunakan oleh semua
orang, oleh karena itu digunakan persentil supaya dapat membantu dalam
perancangan produk agar bisa digunakan secara luas oleh semua orang baik
itu laki-laki maupun wanita. Produk dirancang untuk menyesuaikan
kebutuhan manusia, bukan manusia yang menyesuaikan produk tersebut.
Oleh karena itu penelitian antropometri pada uji keseragaman data, uji
kecukupan data dan uji korelasi dalam merancang produk sangatlah penting,
yang nantinya dapat dibuat menjadi data persentil yang akan diubah menjadi
dimensi produk yang akan dibuat. Persentil yang digunakan dalam
perancangan produk ini ialah 5%, 50% dan 95% yang ditentukan agar
menciptakan kenyamanan bagi laki-laki maupun wanita.
lebar bahu wanita, supaya jangkauan tangan pada saat membuka jemuran baju
tidak terlalu lebar untuk laki-laki ataupun wanita. Pada dimensi rentangan
tangan (Rt) menggunakan persentil 50% laki-laki yaitu sebesar 148,91 agar
panjang jemuran baju bisa lebih panjang dibandingkan jemuran baju biasa.
Sehingga jemuran baju tersebut dapat menjemur pakaian lebih banyak. Pada
dimensi panjang jari (Pj) untuk diameter jemuran menggunakan persentil 5%
wanita yaitu sebesar 4,08 agar diameter tiang jemuran baju tidak terlalu besar
ataupun terlalu kecil. Pada dimensi panjang jari (Pj) untuk diameter
penyangga jemuran menggunakan persentil 5% wanita yaitu sebesar 6,5 agar
diameter tiang penyangga jemuran lebih besar dibandingkan diameter
jemuran, sehingga tiang peyangga jemuran dapat menahan beban dari baju
basah yang dijemur keatas jemuran yang telah dibuat. Kelebihan dari jemuran
baju yang telah dirancang ialah dapat menjemur pakaian lebih banyak dari
jemuran biasa dan tinggi dari jemuran baju tidak terlalu tinggi ataupun rendah
untuk laki-laki maupun wanita. Sedangkan kekurangan dari jemuran baju
yang telah dirancang ialah bahan yang digunakan untuk membuat jemuran
bajunya kaku.
6 BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil praktikum yang telah kami lakukan yaitu
sebagai berikut:
1. Pengukuran antropometri manusia dilakukan dengan mengukur 50
dimensi statis dan 3 dimensi dinamis pada laki-laki dan wanita. Dalam
melakukan pengukuran dibantu dengan alat-alat praktikum diantaranya
yaitu kursi duduk antropometri, alat ukur antropometri dinamis, meteran
kain, timbangan badan, jangka sorong, mistar, dan lembar pengamatan.
2. Pengolahan data antropometri untuk merancang suatu sistem kerja
manusia yang ergonomis ialah menggunakan pengolahan data statis dan
dinamis, yang dikelompokkan lagi berdasarkan suku bangsa, umur, jenis
kelamin, dan jenis pekerjaan yang meliputi tiga pengujian yaitu uji
keseragaman data, uji kecukupan data dan uji korelasi. Kemudian dari
teori yang ada yaitu pada perhitungan antropometri manusia mengikuti
distribusi normal, sehingga dengan menghitung persentil yang terdiri dari
persentil 5%, 50% dan 95%, dari data yang diperoleh kemudian
diaplikasikan ukurannya dalam merancang jemuran baju.
3. Konsep-konsep yang digunakan dalam perancangan suatu sistem kerja
berdasarkan data-data yang telah diperoleh yaitu dengan menganalisa hasil
dari pengolahan data yang telah dilakukan yaitu terdiri dari pengujian
keseragaman data, pengujian kecukupan data, pengujian korelasi,
perhitungan persentil dan berakhir dengan perancangan produk sesuai
dengan perhitungan persentil sehingga menciptakan suatu konsep produk
yang ergonomis dan dapat dengan nyaman digunakan oleh semua orang
baik itu laki-laki ataupun wanita.
4. Dalam merancang suatu sistem kerja yang ergonomis yaitu berdasarkan
perhitungan persentil yang telah diukur serta menganalisa hasil dari
perancangan produk yang telah dibuat sehingga menghasilkan suatu
rancangan produk yang nyaman dipakai oleh manusia tanpa menyebabkan
Program Studi Teknik Industri
Universitas Tanjungpura 161
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 : Antropometri
Kelompok 2