PENDAHULUAN
Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu waktu
atau jangka waktu tertentu. Penduduk dipelajari oleh ilmu kependudukan yang terdiri
didefinisikan sebagai suatu studi kuantitatif dari satu proses demograpi yaitu fertilitas,
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang tidak luput dari
kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dengan
laju pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi, persebaran penduduk yang
tidak merata, struktur umur muda, dan kualitas penduduk yang masih harus
mengatur mengatur usia kehamilan, jumlah anak dan jarak kelahiran. Dengan
demikian kontrasepsi dapat menurunkan risiko kesakitan dan kematian ibu. Dan
”Tiga Puluh sampai lima puluh persen kematian ibu dapat dicegah apabila KB
1
2
2014).
Pada tahun 2015 BKKBN Jawa Barat menyebutkan bahwa jumlah pasangan
usia subur (PUS) Sebesar 7,09 juta jiwa dengan peserta KB aktif sejumlah 5,13 juta
jiwa (72,36%) dan peserta KB baru sebanyak 0,94 juta jiwa (27,64%). Dari peserta
pil sebesar 28,60%, kontrasepsi IUD sebesar 14,48%, kontrasepsi implant sebesar
5,39%, MOW sebesar 2,45%, MOP sebesar 1,69% dan kondom sebesar 0,62%
(BKKBN, 2015)
Dari data diatas terlihat bahwa mayoriras pengguna alat kontasepsi adalah
wanita, argumentasi yang dipakai umumnya karena pilihan bentuk dan variasi jenis
kontrasepsi lebih banyak tersedia untuk perempuan dibandingkan laki-laki. Selain itu
merawat anak adalah perempuan. Secara teoritis dan praktis segmen yang menderita
adalah kelompok yang paling mudah dimotivasi untuk suatu perubahan termasuk
di Indonesia adalah keluarga (suami – istri) yang disebut dengan Pasangan Usia
Tahun 2019”
Tahun 2019.
4
Tahun 2019
a. Bagi Puskesmas
akseptor KB.
b. Bagi Peneliti