Anda di halaman 1dari 21

TUGAS REVIEW PAPER

MATA KULIAH
PRAKTIKUM KIMIA ANALISA INSTRUMENT

JUDUL PAPER :
MENGKAJI JARINGAN KENTANG DENGAN MIKROSKOP

OLEH :
ZHULYA NUR CHOFIFA (40040119650002)
FITO ANANDYA KRISNA (40040119650064)
ADIDAN BAGUS PRASETYO (40040119650078)

PROGRAM STUDI STr. TEKNOLOGI REKAYASA


KIMIA INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
Surat Pernyataan Tidak Plagiat

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : 1. Zhulya Nur Chofifa

2. Fito Anandya Krisna

3. Adidan Bagus Prasetyo

Fakultas : Sekolah Vokasi

Prodi : Teknologi Rekayasa Kimia Industri

Dengan ini menyatakan bahwa revie jurnal ini yang berjudul “Mengkaji
Jaringan Kentang dengan Mikroskop” benar bebas dari p;agiat dan apabila
pernyataan ini terbukti tidak benar maka kami bersedia menerima sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini kami buat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memeberikan
segala rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya. Sehingga, kami dapat
menyelesaikan tugas reviw paper mengenai “Mengkaji Jaringan Kentang
dengan Mikroskop” secara tepat waktu. Meskipun kami menyadari masih
banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan terima
kasih Kak Asri Ratna W. A. selaku asisten laboratorium ini dan yang telah
memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap dengan adanya tugas paper ini dapat memberikan
manfaat dan edukasi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah
kami ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga tugas reviewpaper ini dapat
bermanfaat. Kami juga yakin bahwa tugas paper kami jauh dari kata sempurna
dan masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan
makalah ini lebih baik ke depannya.

Semarang, 30 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Surat Pernyataan Tidak Plagiat.............................................................................i


KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................2
RINGKASAN REVIEW JURNAL.....................................................................2
2.1 Latar Belakang Masalah yang Dikaji........................................................2
2.2 Kajian Teori/Konsep Yang Digunakan.....................................................3
BAB III...............................................................................................................11
PEMBAHASAN REVIEW JURNAL...............................................................11
3.1 Analisis Review Jurnal............................................................................11
BAB IV..............................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................15
4.1 Kesimpulan..............................................................................................15
4.2 Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul : Analysis of Plant Tissue Images Obtained by Confocal


Tandem Scanning Reflected Light Microscope
Analisis Gambar Jaringan Tanaman Diperoleh dengan
Pemindaian Confocal Tandem Mikroskop Cahaya yang
Dipantulkan

1.2 Penulis : M.Gancarz, K. Konstankiewicz, K. Pawlak, A. Adunek


1.3 Nama Jurnal : International Agrophysics
1.4 Vol/No : 49-53
1.5 ISBN/ISSN :-
1.6 Penerbit : Polish Academy of Sciences
1.7 Tahun Terbit : 2007
1.8 Reviewer : 1. Zhulya Nur Chofifa
2. Fito Adandya Krisna
3. Adidan Bagus Prasetyo
1.9 Tanggal : 30 Maret 2020

1
BAB II

RINGKASAN REVIEW JURNAL

2.1 Latar Belakang Masalah yang Dikaji


Teknologi yang sangat maju membutuhkan semakin banyak
pengetahuan tentang sifat-sifat material. Hal di atas juga berlaku untuk
bahan baku pertanian yang digunakan untuk konsumsi langsung dan
pengolahan industri. Dalam bahan terdapat struktur. Struktur sendiri adalah
salah satu sifat paling penting dari bahan, yang secara langsung dikaitkan
dengan sifat-sifat lain dari pusat bahan. Studi telah menunjukkan bahwa,
antara lain, mikro-struktur resistensi jaringan mikro dari jaringan tanaman
yang mengalami perubahan selama pengeringan, pembekuan dan juga
sebagai hasil pemanasan. Untuk menunjukkan kompleksitas struktur
jaringan tanaman, gambar mikroskopis yang diperoleh dengan berbagai
teknik digunakan. Namun, struktur yang paling sering dievaluasi secara
deskriptif, dan hanya mungkin untuk menggunakan studi struktural ketika
struktur dijelaskan secara numerik.
Untuk menggambarkan struktur jaringan tanaman, terutama
perubahannya sebagai akibat dari semua jenis dampak, perlu dilakukan
pengamatan untuk menjaga keadaan paling alami yang mungkin terjadi
dari objek yang diteliti. Metode mikroskopis biasanya memerlukan
prosedur kompleks persiapan sampel persiapan dan harus mengambil ke
dalam perubahan struktural pada tahap pemeriksaan. Gambar mikroskopis
struktur yang paling sering adalah penampang datar. Analisis kuantitatif
gambar-gambar tersebut terbatas pada penentuan parameter geometris
elemen-elemen struktural dan lokasi mereka dalam hubungannya satu sama
lain. Kurangnya metode universal dan prosedur komputer yang dapat
diterapkan untuk berbagai jenis bahan merupakan hambatan serius untuk

2
jenis studi ini Tujuan dari penelitian jurnal yang kami review adalah untuk
mengembangkan prosedur analisis gambar yang diperoleh dengan
mikroskop confocal. Dalam jurnal yang kami revie ini dijelaskan
perbandingan hasil analisis yang diperoleh dengan metode otomatis dan
semi-otomatis.

2.2 Kajian Teori/Konsep Yang Digunakan

2.2.1 Pengertian Miroskop


Pengertian mikroskop bisa dipahami sebagai alat optik yang berguna
untuk alat bantu dalam melihat dan mengamati benda -benda yang
ukurannya sangat kecil sehingga tidak mampu dilihat dengan hanya
mata telanjang. Jadi, secara sederhana mikroskop adalah alat bantu
untuk melihat benda -benda berukuran sangat kecil, atau mikro.

(Furqonita,2006)

2.2.2 Macam-Macam Mikroskop

2.2.2.1 Mikroskop Cahaya

Memiliki 2 jenis lensa, yaitu objektif dan okuler. Sistem


kerjanya dengan memantulkan cahaya yang menembus objek
yang diamati dan mampu memperbesar bayangan objek
hingga 1000 kali.

2.2.2.2 Mikroskop Binokuler

Memiliki 2 lensa yaitu objektif dan okuler. Bayangan yang


dilihat pengamat seperti 3 dimensi pada benda yang diteliti
dengan perbesaran objek 10 kali.

2.2.2.3 Mikroskop Optik

3
Menggunakan bantuan cahaya reflensi. Digunakan utnuk
mengamati dan mempelajari mikrostruktur dari suatu objek
seperti pada butiran logam fasa serta distribusi fasa.

2.2.2.4 Mikroskop Medan Gelap

Digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri


yang tipis hampir mendekati batas daya mikroskop.

2.2.2.5 Mikroskop Pender

Digunakan untuk mendeteksi benda asing, bakteri, virus, dan


antigen didalam jaringan.

2.2.2.6 Mikroskop Stereo

Digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar


mikroskop ini memiliki perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda
yang diamati dapat dilihat secara 3 dimensi.

2.2.2.7 Mikroskop Elektron

Memiliki kemampuan perbesaran bayangan objek sampai 2


juta kali menggunakan elektrotatik dan elektromagnetik untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar.

(Bisri Chasan, 2014)

2.2.3 Bagian-Bagian Mikroskop

4
2.2.3.1 Lensa Okuler

Lensa yang letaknya dibagian ujung atas tabung dekat


pengamat menentukan bayangan maya, tegak, diperbesar, dan
lensa objektif.

2.2.3.2 Lensa Objektif

Lensa berada dekat objek yang akan diamati, memiliki


perbesaran 10x, 40x, dan 100x. Membentuk bayangan nyata,
terbalik, dan diperbesar.

2.2.3.3 Tabung Mikroskop

Mengatur fokus serta menghubungkan lensa objektif dan


okuler.

2.2.3.4 Makrometer (Pemutar Kasar)

Menaik dan turunkan tabung mikroskop secara tepat dan


cepat.

2.2.3.5 Mikroketer (Pemutar Halus)

Menaik dan turunkan tabung mikroskop secara cepat tepat


dan lambat.

2.2.3.6 Relover

Mengatur perbesaran, pengecilan, lensa objektif dengan


memutarnya ke kanan atau ke kiri.

2.2.3.7 Reflektor

Ada 2 macam yaitu cermin datar dan cermin cekung.


Digunakan untuk memantulkan cahaya dari meja objek
melalui lubang lalu diteruskan ke mata pengamat.

5
2.2.3.8 Diafragma

Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

2.2.3.9 Kondensor

Mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin untuk


dipusatkan pada objek.

2.2.3.10 Meja Mikroskop

Tempat meletakkan objek yang diamati

2.2.3.11Penjepit Kaca Mikroskop

Penjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah


menggeser.

2.2.312. Lengan Mikroskop

Pegangan pada mikroskop.

2.2.313. Kaki Mikroskop

Menopang atau menyangga agar tidak jatuh.

2.2.4 Preparat

Bagian dari sampel yang diamati menggunakan mikroskop, preparat


dibagi menjadi 2:

1. Preparat Basah

Biasanya dilakukan pada waktu praktikum struktur tumbuhan


dan preparat yang dihasilakan tidak tahan lama.

2. Preparat Kering

6
Dikerjakan pada waktu praktikum mikroteknik tumbuhan dan
preparat yang dihasilkan dapat disimpan cukup lama.

2.2.5 Pengertian Sayatan

Sayatan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda. Sayatan
berasal dari kata sayat. (Bisri Chasan, 2014)

2.2.6 Sterilisasi

Sterilisasi adalah proses pembebaskan alat dan bahan dari segala


bentuk kehidupan terutama mikroorganisme sampai ke spora-
sporanya. Sterilisisasi dapat dilakukan dengan cara:

2.2.6.1 Sterilisasi mekanik

Untuk produk berupa cairan yang dapat disaring / bahan yang


tidak tahan terhadap panas tidak dapat disterilisasi dengan
sterilisasi lama.

2.2.6.2 Sterilisasi Fisik

Dilakukan dengan pemanasan. Biasanya yang disterilisasi


adalah alat – alat yang terbuat dari kaca. Contoh : oven pada
suhu 100̊ C selama 2 jam.

2.2.6.3 Sterilisasi Kimia

Digunakan apabila sterilisasi mekanik dan fisikdidapat merusak


objek tersebut. Biasanya menggunakan senyawa disinfektan
antara lain alkohol.

(Hadada, 2009)

2.2.7 Pewarnaan

2.2.6.1 Pengertian Pewarna

7
Pewarna merupakan senyawa organik yang digunakan untuk
memberi warna pada suatu objek. Pewarna dapat dibedakan
menjadi dua yaitu pewarna alami dan buatan. Penggunaan
pewarna pada preparat digunakan dalam safranin dan fastgreen.
(Winarno, 1994)

2.2.6.2 Macam – Macam Pewarnaan

 Pewarnaan Bakteri Hidup


Dilakukan menggunakan bahan warna yang tidak taksis
tapi jarang digunakan karena bakteri hidup sukar menyerap
warna. Pewarnaan ini bertujuan untuk melihat pergerakan
bakteri dan pemeriksaannya dilakukan dengan tetes
gantung.
 Pewarnaan Bakteri Mati
Bertujuan untuk melihat struktur luar bahkan struktur
dalam bakteri, memperjelas ukuran bakteri dan melihat
reaksi bakteri terhadap pewarnaan yang diberikan sehingga
dapat diketahui sifat – sifat fisiknya serta kimia pada
bakteri.
(Winarno,1994)

2.2.8 Vaseline

Vaseline adalah gabungan benda semi padat dan hidrokarbon dengan


jumlah karbon terutama lebih tinggi. Kegunaan selain untuk salep
kulit, pada percobaaan ini digunakan untuk merekatkan kaca
preparat dan kaca penutupnya.

(Nurul, 2014)

2.2.10 Aquadest

8
Aquadest juga disebut air suling. Aquadest berbentuk cairan yang
tidak berwarna, tidak berbau dan pH 7.

(Nurul, 2014)

2.2.11 Kentang
Kentang atau nama latinya Solanum tuberosum L. merupakan salah
satu tanaman pangan terpenting ketiga yang ada di dunia setelah
beras dan gandum untuk dikonsumsi manusia.
(Amelia)

2.3 Metode Yang Digunakan


2.3.1 Analisis Metode
Pada jurnal yang kami review menggunakan dua metode yaitu:

 Analisis otomatis
Prosedur ini terdiri dari seperangkat operator morfologi.
Operator:
- meningkatkankecepataninkelinkartikel dinding, menghapus
objek yang bukan sel,
- mengonversi gambar ke format biner,
- mengenali sel,
- mengukur sel.
 Analisis semi-otomatis
Untuk memeriksa kualitas analisis otomatis, metode semi-
otomatis digunakan sebagai metode referensi. Bagian yang
mewakili dinding sel individu digambar pada latar belakang
gambar asli dengan menggunakan Corel Draw. Sketsa-sketsa itu
digambar di atas lapisan terpisah.

2.3.2 Cara Kerja

9
Sepotong ness tebal 1mm dan berdiameter 10mm dipotong dari
bagian tengah umbi kentang, dari inti bagian dalam, dengan
menggunakan pemotong guillotine khusus yang dilengkapi dengan
dua bilah paralel.

Gambar 1. Tempat pengambilan sampel (inti dalam) dalam umbi


kentang dan contoh gambar struktur mikro.
Setelah dipotong, sampel dibilas dalam air suling untuk
menghilangkan pati dan komponen sel lainnya yang berpotensi
tertinggal di permukaan. Selanjutnya, potongan itu dipasang pada
slide mikroskop dan dikeringkan dengan lembut dengan kertas filter.

2.3.2 Pengamatan dengan Mikroskop


Sampel yang dipersiapkan di atas kemudian dilakukan pengamatan
dengan menggunakan mikroskop confocal optik (Tandem Scanning
Reflected Light Microscope - TSRLM) (Petran et al., 1995).
Rancangan 10 / 0,24 lensa yang digunakan untuk pengamatan dan
pengambilan gambar diambil oleh kamera digital dengan resolusi 752
x 582 piksel dalam skala abu-abu 0-255. Pengamatan ini
memungkinkan 10-15wholecellinellimage.Thelineardimensi gambar

10
adalah 0,82 x 0,65 mm. Dalam percobaan ini, 50 gambar yang tidak
tumpang tindih diambil.

BAB III

PEMBAHASAN REVIEW JURNAL

3.1 Analisis Review Jurnal


Dari hasil pengamatan antara metode analisa otomatis dan semi-otomatis di
dapat hasil yang signifikan. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. Analisa otomastis a - hasil erosi, rekonstruksi, pelebaran dan


pembukaan operator; b - perbedaan antara gambar sumber dan gambar dari
gambar.3a; c-binarisasi dan transformasi ke dalam seleksinya

11
menggunakan fungsi bantuan; d-melalui operator ruang kerja mencari dan
memberi label sel.

Gambar 3. Sumber gambar dan sketsa manual dari struktur sel. Garis
merah digambar pada lapisan terpisah.

Untuk membandingkan metode analisis, dua parameter geometri ditentukan


dari luas dan keliling setiap sel. Perbandingan hasil ditunjukkan pada Tabel
1. Perbedaan signifikan dalam hasil dapat diamati. Ukuran objek (luas rata-

12
rata dan keliling) yang diperoleh dengan metode 1 lebih tinggi daripada
metode 2. Perbedaannya adalah sekitar 30%. Namun, jumlah yang
terdeteksi objek lebih rendah. Dalam jurnal yang kami review saat metode
otomatis kehilangan sekitar 60% sel.

T a b l e 1. Perbandingan dua metode analisis gambar jaringan umbi


kentang yang diperoleh TRSLM

Gambar 4. Distribusi area sel yang diperoleh dengan metode otomatis dan
semi-otomatis.

Dapat dilihat bahwa distribusi diperoleh dengan merujuk pada metode yang
tidak diambil. Namun, ada perbedaan yang signifikan dalam kisaran di
sekitar puncak. Perbedaan terbesar muncul pada ekor distribusi. Dalam
metode otomatis, prosedur komputer yang sama diterapkan untuk semua
gambar. Namun, setiap fitur gambar menyebabkan kesalahan rekonstruksi
yang berbeda. Kesalahan umum adalah kehilangan sel telepon,
menghubungkan dua benda atau sel dalam telepon, dan mendeteksi objek
dalam sel nyata sebagai dinding. Kesalahan ini menyebabkan nilai area dan

13
perimeter yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode semi-otomatis
(referensi). Dalam metode semi-otomatis hasilnya tergantung pada
pengamat. Namun, kerusakan dinding dan benda putih di dalam sel tidak
memengaruhi keputusan pengamat tentang rekonstruksi. Kualitas gambar
cukup untuk menilai sketsa dinding sel hampir di seluruh area pengamatan.
Di sisi lain, metode otomatis tidak memberikan hasil yang memuaskan
karena perbedaan 30% di daerah dan 60% dalam jumlah sel adalah
signifikan. Oleh karena itu, kami menyatakan bahwa untuk gambar yang
diambil dengan pemindaian confocal tandem yang dipantulkan, analisis
semi-otomatis mikroskop cahaya lebih akurat dan tepat pada saat ini.

3.2 Evaluasi Review Jurnal


Dari jurnal yang kami review telah dijelaskan bahwa tujuan jurnal sendiri
adalah untuk membandingkan metode analisi otomatis dan semi-otomatis
pada mikrosop dan hal itu sudah sejalah dengan isi yang dibahas dalam
jurnal. Dimana dalam jurnal telah dijelaskan lebih akurat menggunakan
metode semi-otomatis. Kelebihan jurnal ini yaitu sudah menjelaskan
metode dan cara kerja secara rinci. Namun kekurangannya ada pada
pembahasaannya, dimana penulis kurang rinci dalam memberikan
pembahasan hasil praktikumnya.

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas gambar
yang diambil oleh pemindaian confocal tandem mikroskop cahaya
yang dipantulkan sudah cukup untuk pengenalan sel yang jelas. Selain
itu, analisis otomatis yang dikembangkan dalam penelitian ini tidak
memberikan hasil yang memuaskan karena sel yang rusak dan objek

15
mengganggu lainnya dalam gambar. Dan analisis yang akurat
membutuhkan sketsa manual dari struktur sel.

4.2 Saran
Secara keseluruhan jurnal yang kami review sudah menggunakan gaya
bahasa yang mudah dipahami, tapi kalo boleh kami memberikan saran
untuk jurnal ini agar lebih rinci dalam menerangkan hasil praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Amelia. Pengertian Kentang. http://www.abuelaskitchen.com/kentang-


dikenal-lezat-dan-memiliki-manfaat/

Andresia, 2012. Pewarnaan Bakteri.


https://www.academia.edu/8884921

Antoni, 2013. https://www.alatlabor.com/articel/detail/40

Bisri, Chasan. 2014. Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus


sabdariffa L). sebagai Pewarna Alternatif Alami Preparat Section

16
Tanaman Cabe Merah Besar (Capsicum annuum L). Skripsi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

Furqonita.2006. https://portal-ilmu.com/pengertian-fungsi-bagian-
mikroskop/

Hadada.2009. Macam-Macam Sterilisasi


http://eprints.undip.ac.id/58511/3/BAB_II_PROPOSAL.pdf

Khoir, 2017. https://berkahkhoir.com

Nida, 2017. https://akademia.edu/1189722/

Shanmukha, I., Harshil Patel, Jignesh Patel, Riyazunnisa. 2011.


Quantification of Total Phenol and Flavonoid Cotent in Delonix Regla
Flower . Int . J . ChemThec Res. Vol. 3 No. 1.

Pujilestari, T. 2015. Review : Sumber dan Pemanfaatan Zat Warna


Alami untuk Keperluan Industri. Dinamika Kerajinan dan Batik, 32 (2),
93 – 106.

Winarno. 1994. Macam-Macam Pewarna. http://e-


journal.uajy.ac.id/4373/3/2BL01099.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai