Anda di halaman 1dari 21

TUGAS REVIEW PAPER

MATA KULIAH

PRAKTIKUM KIMIA ANALISA INSTRUMENT

JUDUL PAPER :

MENGKAJI KARBOHIDRAT DENGAN METODE


SPEKTROFOTOMETRI

OLEH :

ZHULYA NUR CHOFIFA (40040119650002)

FITO ANANDYA KRISNA (40040119650064)

ADIDAN BAGUS PRASETYO (40040119650078)

PROGRAM STUDI STr. TEKNOLOGI REKAYASA


KIMIA INDUSTRI

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2020
Surat Pernyataan Tidak Plagiat

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : 1. Zhulya Nur Chofifa

2. Fito Anandya Krisna

3. Adidan Bagus Prasetyo

Fakultas : Sekolah Vokasi

Prodi : Teknologi Rekayasa Kimia Industri

Dengan ini menyatakan bahwa revie jurnal ini yang berjudul “Mengkaji
Karbohidrat dengan Metode Spektrometri” benar bebas dari p;agiat dan apabila
pernyataan ini terbukti tidak benar maka kami bersedia menerima sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini kami buat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memeberikan segala
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya. Sehingga, kami dapat menyelesaikan
tugas reviw paper mengenai “Mengkaji Karbohidrat dengan Metode
Spektrofotometri” secara tepat waktu. Meskipun kami menyadari masih banyak
terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada
Kak Alvin Wahyu P. selaku asisten laboratorium ini dan yang telah memberikan
tugas ini.
Kami sangat berharap dengan adanya tugas paper ini dapat memberikan manfaat
dan edukasi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat
kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga tugas reviewpaper ini dapat
bermanfaat. Kami juga yakin bahwa tugas paper kami jauh dari kata sempurna dan
masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini
lebih baik ke depannya.

Semarang, 27 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Surat Pernyataan Tidak Plagiat.................................................................................................i


KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................2
RINGKASAN REVIEW JURNAL..........................................................................................2
2.1 Latar Belakang Masalah yang Dikaji...........................................................................2
2.2 Kajian Teori..................................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................................11
PEMBAHASAN REVIEW JURNAL....................................................................................11
3.1 Analisis Review Jurnal................................................................................................11
3.2 Evaluasi Review Jurnal...............................................................................................14
BAB IV..................................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................15
4.2 Saran...........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul : A New Method for Rapid Determination of


Carbohydrate and Total Carbon Concentrations Using
UV Spectrophotometry

Metode Baru untuk Penentuan Cepat


Konsentrasi Karbohidrat dan Total Karbon yang
Menggunakan Spektrofotometri UV

1.2 Penulis : Ammar A. Albalasmeh, Asmeret Asefaw Berthe,


Teamrat A. Gezzehei
1.3 Nama Jurnal : Carbohydrate Polymers
1.4 Vol/No : 97
1.5 ISBN/ISSN : 0144-8617
1.6 Penerbit :Elsevier
1.7 Tahun Terbit : 2013
1.8 Reviewer : 1. Zhulya Nur Chofifa
2. Fito Adandya Krisna
3. Adidan Bagus Prasetyo
1.9 Tanggal : 27 Maret 2020

1
BAB II

RINGKASAN REVIEW JURNAL

2.1 Latar Belakang Masalah yang Dikaji


Penentuan konsentrasi karbohidrat dalam larutan air adalah komponen yang
sangat penting dari beberapa bidang penelitian lingkungan. Keragaman luas
karbohidrat yang terlibat dalam bidang ini telah menyebabkan pengembangan
berbagai teknik analitik untuk mengukur konsentrasi karbohidrat termasuk
spektofotometri.

Metode baru berbasis spektrofotometri UV untuk menentukan konsentrasi dan


kandungan karbon larutan karbohidrat akhirnya dikembangkan. Metode ini
tergantung pada potensi penyerapan UV yang melekat dari produk sampingan
hidrolisis karbohidrat yang dibentuk oleh reaksi dengan asam sulfat pekat
(turunan furfural). Metode yang diusulkan adalah perbaikan besar atas metode
Phenol-Sulfuric Acid yang banyak digunakan yang dikembangkan oleh DuBois,
Gilles, Hamilton, Rebers, dan Smith (1956). Dalam metode lama, furfural
dibiarkan mengembangkan warna melalui reaksi dengan fenol dan
konsentrasinya dideteksi oleh penyerapan cahaya tampak.

Pada jurnal yang kami review menyajikan metode yang menghilangkan


langkah pewarnaan dan menghindari bahaya kesehatan dan lingkungan yang
terkait dengan penggunaan fenol. Selain itu, penghindaran langkah ini terbukti
meningkatkan akurasi pengukuran secara signifikan mengurangi waktu tunggu
sebelum pembacaan penyerapan cahaya. Karbohidrat yang konsentrasi dan
kandungan karbonnya dapat diestimasi secara andal dengan teknik Sulfuric Acid-
UV cepat baru ini meliputi: monosakarida, disakarida dan polisakarida dengan
berat molekul sangat tinggi.

2
2.2 Kajian Teori
2.2.1 Pengertian Spektrofotometri

Spektrofotometri adalah metode pengukuran kuantitatif yang didasarkan


pada pengukuran absorbansi (penyerapan) radiasi gelombang
elektromagnetik. (Adelya, 2017)

2.2.2 Pengertian Spektrofotometer

Instrument yang digunakan untuk mengukur energi secara relative jika


energi tersebut ditarnsmisikan direfleksikan atau diemisikan. Atau alat
yang menghasilkan sinar dari spektrum dengan Panjang elombang tertentu.
(Adelya, 2017)

2.2.3 Pengertian Fotometer

Alat pengukur intensitas cahaya yang ditansmisikan atau diabsorpsikan.


(Adelya, 2017)

2.2.4 Prinsip Kerja Spektrofotometri

Spektrum elektromagnetik dibagi dalam beberapa daerah cahaya. Suatu


daerah akan diabsorbsi oleh atom atau molekul dan panjang gelombang
cahaya yang diabsorbsi dapat menunjukan struktur senyawa yang diteliti.
Spektrum elektromagnetik meliputi suatu daerah panjang gelombang yang
luas dari sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada
panjang gelombang mikro (Marzuki, 2012)

2.2.5 Hukum Lambeert-Beer

Bayangkan suatu medium penyerap yang homogen dalam lapisan-lapisan


yang sama tebal. Tiap lapisan menyerap radiasi monokromatik yang
memasuki lapisan itu dalam fraksi yang sama seperti lapisan-lapisan lain.
Dengan semuanya yang lain sama, maka absorbans itu berbanding lurus
dengan panjang jalan yang melewati medium.

3
Gabungan Hubungan Lambert-Beer
A= abc

Dari rumus di atas dapat disimpulkan hubungan antara absornasi A dengan


konsentrasi zat pengabsorpsi adalah linear.

2.2.5.1 Absorbandi Cahaya

Jumlah relative panjang gelombang cahaya yang terabsopsi ketika


melewati sampel tergantung pada:

 Jarak yang ditempuh sinar Ketika melewati sampel (ukuran


kuvet-b)
 Jumlah senyawa kimia dalam sampel yang mengabsopsi
sinar (konsentrasi analit-c)
 Kemampuan sampel mengabsopsi sinar (molar absorptivity-
e)

Absorbansi berhubungan dengan konsentrasi analit, panjang kuvet,


dan absoptivitas (tetapan serapan)

4
 Jumlah relative cahaya yang melewati sample (I/I0) dikenal
dengan istilah transmitan (T)
Persen transmitan :

 Absorban adalah jumlah relative cahaya terabsopsi oleh


sampel dan berhubungan dengan transmitan (T)
Absorban is sometimes called optical (OD)

(Adelya, 2017)

5
2.2.6 Bagian-Bagian Spektrofotometer

Fungsi masing-masing bagian:


1. Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar
polikromatis dengan berbagai macam rentang panjang gelombang.
2. Monokromatis berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang
yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis
menjadi cahaya monokromatis.
3. Sel sampel berfungsi sebagai tempat meletakkan sampel.
4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel
dan mengubahnya menjadi arus listrik.
5. Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya
isyarat listrik yang berasal dari detector.

2.2.7 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kesalahan Penggunaan


Spektrofotometer
Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam menggunakan
spektrofotometer dalam mengukur konsentrasi suatu analit:
 Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan
blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis
termasuk zat pembentuk warna.
 Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau
kuarsa, namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.

6
 Kesalahan fotometrik normal padapengukuran dengan absorbansi sangat
rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan
konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan
(melalui pengenceran atau pemekatan).
(Sri Suyono, 2013)

2.2.8 Macam-Macam Spektrofotometer


2.2.8.1 Spektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometer merupakan alat atau instrument yang dilengkapi
dengan sumber cahaya (gelombang elektromagnetik), baik cahaya
UV (ultra violet) ataupun cahaya tampak (visible).

2.2.8.2 Spektrofotometer Inframerah


Spektrofotometri Infra Red (Infra Merah) merupakan suatu metode
dalam mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik
yang berada pada panjang gelombang 0,75 – 1.000 µm atau pada
bilangan gelombang (Nu bar) 13.000-10 cm-1.

7
2.2.8.3 Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
Prinsip kerja SSA adalah penyerapan sinar dari sumbernya oleh
atom-atom yang dibebaskan oleh nyala dengan panjang gelombang
tertentu. Spektrometri Serapan Atom (SSA)  dalam kimia analitik
dapat diartikan sebagai suatu teknik untuk menentukan konsentrasi 
unsue logam tertentu dalam suatu cuplikan.

2.2.8.4 Spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti (NMR)


Resonansi Magnetik Inti (RMI) atau Nuclear Magnetic Resonance
(NMR) adalah salah satu metode analisis untuk menentukan struktur
molekul dari komponen alami dan sintetik, kemurnian dari
komponen, dan arah reaksi kimia.

2.3 Metode yang Digunakan


2.3.1 Analisis Metode

Jurnal yang kami review menggunakan dua metode yaitu:

2.3.1.1 Metode Asam Fenol-Sulfat

Ini adalah metode kolorimetri yang paling banyak digunakan


hingga saat ini untuk penentuan konsentrasi karbohidrat dalam
larutan air (DuBois et al., 1956). Prinsip dasar dari metode ini
adalah bahwa karbohidrat, ketika didehidrasi oleh reaksi dengan
asam sulfat pekat, menghasilkan turunan furfural. Reaksi lebih

8
lanjut antara turunan furfural dan fenol mengembangkan warna
yang dapat dideteksi. Prosedur standar metode ini adalah sebagai
berikut. Alikuot 2 mL larutan karbohidrat dicampur dengan 1 mL
larutan fenol berair 5% dalam tabung reaksi. Selanjutnya, 5 mL
asam sulfat pekat ditambahkan dengan cepat ke dalam campuran.
Setelah membiarkan tabung reaksi bertahan selama 10 menit,
mereka vortex selama 30 detik dan ditempatkan selama 20 menit
dalam bak air pada suhu kamar untuk pengembangan warna.
Kemudian, penyerapan cahaya pada 490 nm direkam pada
spektrofotometer. Larutan referensi disiapkan dengan cara yang
sama seperti di atas, kecuali bahwa 2 mL aliquot karbohidrat
digantikan oleh air DDI. Fenol yang digunakan dalam prosedur ini
diredistilasi dan fenol 5% dalam air (b / b) disiapkan segera
sebelum pengukuran.
2.3.1.2 Metode UV-Asam Sulfat

Prosedur dari metode Sulfuric Acid-UV yang diusulkan pada jurnal


adalah sebagai berikut. Larutan alikuot karbohidrat 1 mL dicampur
dengan cepat dengan 3 mL asam sulfat pekat dalam tabung reaksi
dan dipindahkan selama 30 detik. Suhu campuran naik dengan
cepat dalam 10-15 menit setelah penambahan asam sulfat.
Kemudian, larutan didinginkan dalam es selama 2 menit untuk
membawanya ke suhu kamar. Akhirnya, penyerapan sinar UV pada
315 nm dibaca menggunakan spektrofotometer UV. Solusi rujukan
disiapkan mengikuti prosedur yang sama seperti di atas, kecuali
bahwa karbohidrat aliquot diganti dengan air DDI.
2.3.2 Analisis Cara Kerja dan Alat
Pada jurnal yang kami review menggunakan bahan berupa delapan
karbohidrat yang diuji, termasuk monosakarida (glukosa dan fruktosa),
disakarida (sukrosa), dan polisakarida (pati, actigum, dextran, PGA dan

9
xanthan). PGA dan xanthan pada dasarnya adalah karbohidrat anionik
sementara yang lainnya netral. Larutan stok masing-masing karbohidrat
disiapkan dengan menghilangkan 0,1 g karbohidrat kering dalam 1 L air
double milipore (DDI). Karena PGA tidak larut dalam air, itu dibuat larut
dengan penambahan kalium hidroksida (KOH). Telah dilaporkan
sebelumnya bahwa 0,46 mL KOH diperlukan untuk melarutkan 100 mg
PGA. Dan menemukan bahwa pH larutan harus dinaikkan menjadi 12,4
untuk pelarutan lengkap dan prosedur ini digunakan selama penelitian ini.
Berbagai pengenceran larutan stok karbohidrat dibuat dengan memipet
volume larutan stok yang diketahui dan melengkapi volume dengan air
DDI. Konsentrasi yang disiapkan untuk penelitian ini adalah: 0, 0,01, 0,03,
0,05, dan 0,07 g / L. Tujuan pengenceran berkaitan erat dengan hukum
Lamberd-Beer, dimana hukum Lamberd meang baik untuk larutan yang
encer. Hal itu untuk menghindari interaksi elektrostatis ion-ion yang
berdekatan dengan zat pengabsorbsi yang mempengaruhi harga molar
absortivitas. Dimana pengaruh tersebut hanya dapat dihindari dengan
pengenceran.

10
BAB III

PEMBAHASAN REVIEW JURNAL

3.1 Analisis Review Jurnal


Dan seperti yang telah diketahui bahwa praktikum pada jurnal menggunakan dua
metode, yaitu metode analisis UV dan Asam Fenol-Sulfat. Dimana pada jurnal
dijelaskan bahwa praktikan menguji efek waktu interaksi pada keakuratan kedua
metode. Yang dilakukan dengan memvariasikan waktu tunggu setelah asam
sulfat pekat ditambahkan ke dalam larutan karbohidrat. Efek waktu diuji pada
larutan glukosa 0,01 dan 0,07 g / L dan waktu tunggu 5, 15, 30, 45, 75, 105, 135
dan 225 menit.
Dan dari hasil praktikum jurnal didapat hasil sebagai berikut:
3.1.1 Perbandingan Efek Waktu

Gambar 1. Perbandingan efek waktu reaksi pada absorbansi untuk metode Phenol-
Sulfuric Acid (simbol penuh) dan Metode Sulfuric Acid-UV (simbol terbuka) untuk
dua konsentrasi glukosa.
Dapat dilihat bahwa absorbansi berskala menunjukkan absorbansi pada setiap
waktu reaksi dinormalisasi dengan absorbansi pada 225 menit, untuk masing-
masing metode dan konsentrasi.

11
Metode Phenol-Sulfuric Acid membutuhkan beberapa menit untuk pengembangan
warna yang terlihat. Sebaliknya, metode Sulfuric Acid-UV yang diusulkan
didasarkan pada penyerapan sinar UV dari karbohidrat dehidrasi, yang hanya
membutuhkan beberapa detik untuk diselesaikan. Dengan demikian, salah satu fitur
menarik dari metode yang diusulkan adalah penghematan waktu.
3.3.2 Pengukuran Konsentrasi Karbohidrat

Gambar 2. Menunjukkan hubungan antara absorbansi (sumbu-x) dan konsentrasi


karbohidrat yang berbeda dalam g / L (sumbu-y) untuk metode Asam Fenol-Sulfat
(Gambar 2a) dan metode Asam Sulfat-UV ( Gambar 2b).

Tabel 1. Koefisien kurva standar diperoleh untuk karbohidrat. sesuai dengan


absorbansi versus konsentrasi karbohidrat
Gula Metode Kemiringan Intercept Koefisien Massa
Regresi (R2) Absortivitas
AB
Glukosa Phenol Sulfuric 0.1009 -0.0024 0.992 11.34(0.13)
Acid 0.0762a -0.0017 0.992 14.25(0.07)
Sulfuric Acid-UV
Fruktosa Phenol Sulfuric 0.0903A -0.0034 0.947 13.07(0.18)
Acid 0.0833a -0.0017 0.992 13.11(0.008)
Sulfuric Acid-UV
Sukrosa Phenol Sulfuric 0.0939AB -0.0033 0.988 12.57(0.14)
Acid 0.0802a -0.0018 0.998 13.58(0.07)
Sulfuric Acid-UV

12
Pati Phenol Sulfuric 0.1028AB -0.0025 0.992 11.17(0.13)
Acid 0.0786a -0.0018 0.996 13.98(0.08)
Sulfuric Acid-UV
Dekstan Phenol Sulfuric 0.1098AB -0.0028 0.993 10.51(0.13)
Acid 0.0836a -0.0026 0.994 13.66(0.12)
Sulfuric Acid-UV
Actigum Phenol Sulfuric 0.1158B -0.0025 0.981 9.73(0.11)
Acid 0.0851a -0.001 0.998 12.43(0.05)
Sulfuric Acid-UV
Xanthan Phenol Sulfuric 0.1933C 0.0015 0.998 4.88(0.09)
Acid 0.108b 0.0014 0.996 8.46(010)
Sulfuric Acid-UV
PGA Phenol Sulfuric 0.2888C -0.0032 0.994 4.20(0.24)
Acid 0.1232b 0.0026 0.999 7.28(0.12)
Sulfuric Acid-UV
Neutral Phenol Sulfuric 0.2172 -0.0021 0.959 11.40(0.16)
Acid 0.0807 -0.0016 0.990 13.50(0.09)
Sulfuric Acid-UV
Anionik Phenol Sulfuric 0.2172 0.0016 0.935 4.54(0.18)
Acid 0.1135 0.0024 0.983 7.78(0.13)
Sulfuric Acid-UV
Dalam Tabel 1 pada jurnal yang di review menunjukkan koefisien garis regresi
linier secara individual cocok untuk semua data karbohidrat yang diplot pada
Gambar. 2 untuk kedua metode.
Hasil pada Gambar. 2 dan pada Tabel 1 jelas menunjukkan bahwa ada korelasi
linier yang kuat antara konsentrasi karbohidrat dan absorbansi cahaya, diukur
menggunakan kedua metode. Selain itu, hasil ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang jelas dalam hubungan konsentrasi-absorbansi antara karbohidrat
netral dan karbohidrat anionik. Didapat, interval kepercayaan 95% dari regresi
regresi yang dikelompokkan menunjukkan bahwa kesalahan maksimum metode
Phenol-Sulfuric Acid (dihitung pada titik tengah rentang absorbansi yang diukur
untuk setiap kelompok dan metode karbohidrat) adalah 6,5% dan 14,4% untuk

13
karbohidrat netral dan anionik, masing-masing. Tingkat kesalahan yang sesuai dari
metode Sulfuric Acid-UV yang diusulkan masing-masing adalah 2,8% dan 7,5%.

3.2 Evaluasi Review Jurnal


Tujuan dari jurnal yang kami review adalah memodifikasi metode penggukuran
spektrofotomrtri dan mengurangi kesalahan pengukuran sebanyak setengahnya
yang sekaligus secara signifikan mengurangi waktu pengukuran. Dan hal itu
sejalan denga isi dari jurnal, dimana dalam pembahasan dijelaskan secara
gamblang perbedaan hasil metode Phenol Sulfuric Acid dan Sulfuric Acid-UV.
Pada jurnal yang kami review memiliki kelebihan pada penggunaan bahan yang
mudah di dapat, dan pembahasan pada hasil penelitian di jelaskan secara
gamblang, sehingga pembaca mudah menyimpulkan hasil penelitian.Namun,
memiliki kekurangan membutuhkan waktu analisis dan pengambilan data yang
cukup lama karena menggunakan dua metode yang berbeda, selain itu terdapat
penjelasan dengan menggunakan kata yang tidak mudah dimengerti.

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dapat diketahu pengertian spektofotometri adalah metode pengukuran
kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran absorbansi (penyerapan)
radiasi gelombang elektromagnetik. Spektrofotometri memiliki hukum
Lamberd-Beer, dan macam-macam spektrofotometri yaitu spektrofotometer
UV-Vis, spektofotometer inframerah, spektrofotometer serapan atom,
spektrofotometer resonansi magnetic inti.
Metode Asam Sulfat-UV yang diusulkan merupakan perbaikan besar
untuk karakterisasi karbohidrat yang banyak digunakan dengan metode
Asam Fenol-Sulfat. Keuntungan dari metode yang diusulkan terkait dengan
eliminasi fenol untuk pewarnaan turunan furfural yang terlihat dan sebagai
gantinya memanfaatkan kapitalisasi UV terhadap potensi furfural.
Modifikasi ini tidak hanya menghindari bahaya kesehatan dan lingkungan
dari penggunaan fenol tetapi juga mengurangi kesalahan pengukuran
sebanyak setengahnya sekaligus secara signifikan mengurangi waktu
pengukuran. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa metode
Sulfuric Acid-UV yang diusulkan cocok untuk analisis karbohidrat beragam
yang lebih aman dan tinggi dalam penelitian dan aplikasi industri. Namun,
metode Sulfuric Acid-UV tidak dapat digunakan untuk sampel yang

15
memiliki absorbansi UV sebelum perawatan karena hal ini dapat
mengindikasikan kemungkinan interferensi oleh protein dan / atau keanehan
flavonoid.

4.2 Saran
Secara keseluruhan jurnal yang kami review sudah bagus dan menerangkan
secara gamblang, tapi kalo boleh kami memberikan saran untuk jurnal ini
agar lebih baik untuk menggunakan gaya bahasa penulisan yang mudah
dipahami, sehingga pembaca dengan mudahnya menyimpulkan arti dari
tulisan jurnal tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA

Aldila. Spektrometri. Kimia Analisa. [Online]. Tersedia:


https://www.slideshare.net/fransiskaputeri/acara-v-spektro(Diakses tanggal 29 Maret
2020)

Ammar, dkk.2013. A new method for rapid determination of carbohydrate


and total carbon concentrations using UV spectrophotometry. Elsevier

Elsa.2016. Jenis-Jenis Spektrofotometri. Lab Kimia.. [Online]. Tersedia:


https://news.labsatu.com/jenis-jenis-spektrofotometer-dan-fungsinya/ (Diakses
tanggal 29 Maret 2020)

Gadjar. 2007. Pengertian Spektrofotometri. [Online]. Tersedia:


http://eprints.undip.ac.id/47923/6/7.BAB_II_TA.pdf (Diakses tanggal 27 Maret 2020)

Tapa. 2017. Hukum Lamberd-Beer. [Online] Tersedia:


http://kimia.fmipa.unej.ac.id/?p=472 (Diakses tanggal 27 Maret 2020)

Marzuki, Azna. 2012. Prinsip Kerja Spektrofotometri.[Online] Tersedia:


https://www.academia.edu/35405545/Prinsip_kerja_spektrofotometer_UV (Diakses
tanggal 27 Maret 2020)

17

Anda mungkin juga menyukai