TUGAS REVIEW PAPER Spektro Revisi
TUGAS REVIEW PAPER Spektro Revisi
MATA KULIAH
JUDUL PAPER :
OLEH :
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
Surat Pernyataan Tidak Plagiat
Dengan ini menyatakan bahwa revie jurnal ini yang berjudul “Mengkaji
Karbohidrat dengan Metode Spektrometri” benar bebas dari p;agiat dan apabila
pernyataan ini terbukti tidak benar maka kami bersedia menerima sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini kami buat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memeberikan segala
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya. Sehingga, kami dapat menyelesaikan
tugas reviw paper mengenai “Mengkaji Karbohidrat dengan Metode
Spektrofotometri” secara tepat waktu. Meskipun kami menyadari masih banyak
terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada
Kak Alvin Wahyu P. selaku asisten laboratorium ini dan yang telah memberikan
tugas ini.
Kami sangat berharap dengan adanya tugas paper ini dapat memberikan manfaat
dan edukasi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat
kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga tugas reviewpaper ini dapat
bermanfaat. Kami juga yakin bahwa tugas paper kami jauh dari kata sempurna dan
masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini
lebih baik ke depannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
2
2.2 Kajian Teori
2.2.1 Pengertian Spektrofotometri
3
Gabungan Hubungan Lambert-Beer
A= abc
4
Jumlah relative cahaya yang melewati sample (I/I0) dikenal
dengan istilah transmitan (T)
Persen transmitan :
(Adelya, 2017)
5
2.2.6 Bagian-Bagian Spektrofotometer
6
Kesalahan fotometrik normal padapengukuran dengan absorbansi sangat
rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan
konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan
(melalui pengenceran atau pemekatan).
(Sri Suyono, 2013)
7
2.2.8.3 Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
Prinsip kerja SSA adalah penyerapan sinar dari sumbernya oleh
atom-atom yang dibebaskan oleh nyala dengan panjang gelombang
tertentu. Spektrometri Serapan Atom (SSA) dalam kimia analitik
dapat diartikan sebagai suatu teknik untuk menentukan konsentrasi
unsue logam tertentu dalam suatu cuplikan.
8
lanjut antara turunan furfural dan fenol mengembangkan warna
yang dapat dideteksi. Prosedur standar metode ini adalah sebagai
berikut. Alikuot 2 mL larutan karbohidrat dicampur dengan 1 mL
larutan fenol berair 5% dalam tabung reaksi. Selanjutnya, 5 mL
asam sulfat pekat ditambahkan dengan cepat ke dalam campuran.
Setelah membiarkan tabung reaksi bertahan selama 10 menit,
mereka vortex selama 30 detik dan ditempatkan selama 20 menit
dalam bak air pada suhu kamar untuk pengembangan warna.
Kemudian, penyerapan cahaya pada 490 nm direkam pada
spektrofotometer. Larutan referensi disiapkan dengan cara yang
sama seperti di atas, kecuali bahwa 2 mL aliquot karbohidrat
digantikan oleh air DDI. Fenol yang digunakan dalam prosedur ini
diredistilasi dan fenol 5% dalam air (b / b) disiapkan segera
sebelum pengukuran.
2.3.1.2 Metode UV-Asam Sulfat
9
xanthan). PGA dan xanthan pada dasarnya adalah karbohidrat anionik
sementara yang lainnya netral. Larutan stok masing-masing karbohidrat
disiapkan dengan menghilangkan 0,1 g karbohidrat kering dalam 1 L air
double milipore (DDI). Karena PGA tidak larut dalam air, itu dibuat larut
dengan penambahan kalium hidroksida (KOH). Telah dilaporkan
sebelumnya bahwa 0,46 mL KOH diperlukan untuk melarutkan 100 mg
PGA. Dan menemukan bahwa pH larutan harus dinaikkan menjadi 12,4
untuk pelarutan lengkap dan prosedur ini digunakan selama penelitian ini.
Berbagai pengenceran larutan stok karbohidrat dibuat dengan memipet
volume larutan stok yang diketahui dan melengkapi volume dengan air
DDI. Konsentrasi yang disiapkan untuk penelitian ini adalah: 0, 0,01, 0,03,
0,05, dan 0,07 g / L. Tujuan pengenceran berkaitan erat dengan hukum
Lamberd-Beer, dimana hukum Lamberd meang baik untuk larutan yang
encer. Hal itu untuk menghindari interaksi elektrostatis ion-ion yang
berdekatan dengan zat pengabsorbsi yang mempengaruhi harga molar
absortivitas. Dimana pengaruh tersebut hanya dapat dihindari dengan
pengenceran.
10
BAB III
Gambar 1. Perbandingan efek waktu reaksi pada absorbansi untuk metode Phenol-
Sulfuric Acid (simbol penuh) dan Metode Sulfuric Acid-UV (simbol terbuka) untuk
dua konsentrasi glukosa.
Dapat dilihat bahwa absorbansi berskala menunjukkan absorbansi pada setiap
waktu reaksi dinormalisasi dengan absorbansi pada 225 menit, untuk masing-
masing metode dan konsentrasi.
11
Metode Phenol-Sulfuric Acid membutuhkan beberapa menit untuk pengembangan
warna yang terlihat. Sebaliknya, metode Sulfuric Acid-UV yang diusulkan
didasarkan pada penyerapan sinar UV dari karbohidrat dehidrasi, yang hanya
membutuhkan beberapa detik untuk diselesaikan. Dengan demikian, salah satu fitur
menarik dari metode yang diusulkan adalah penghematan waktu.
3.3.2 Pengukuran Konsentrasi Karbohidrat
12
Pati Phenol Sulfuric 0.1028AB -0.0025 0.992 11.17(0.13)
Acid 0.0786a -0.0018 0.996 13.98(0.08)
Sulfuric Acid-UV
Dekstan Phenol Sulfuric 0.1098AB -0.0028 0.993 10.51(0.13)
Acid 0.0836a -0.0026 0.994 13.66(0.12)
Sulfuric Acid-UV
Actigum Phenol Sulfuric 0.1158B -0.0025 0.981 9.73(0.11)
Acid 0.0851a -0.001 0.998 12.43(0.05)
Sulfuric Acid-UV
Xanthan Phenol Sulfuric 0.1933C 0.0015 0.998 4.88(0.09)
Acid 0.108b 0.0014 0.996 8.46(010)
Sulfuric Acid-UV
PGA Phenol Sulfuric 0.2888C -0.0032 0.994 4.20(0.24)
Acid 0.1232b 0.0026 0.999 7.28(0.12)
Sulfuric Acid-UV
Neutral Phenol Sulfuric 0.2172 -0.0021 0.959 11.40(0.16)
Acid 0.0807 -0.0016 0.990 13.50(0.09)
Sulfuric Acid-UV
Anionik Phenol Sulfuric 0.2172 0.0016 0.935 4.54(0.18)
Acid 0.1135 0.0024 0.983 7.78(0.13)
Sulfuric Acid-UV
Dalam Tabel 1 pada jurnal yang di review menunjukkan koefisien garis regresi
linier secara individual cocok untuk semua data karbohidrat yang diplot pada
Gambar. 2 untuk kedua metode.
Hasil pada Gambar. 2 dan pada Tabel 1 jelas menunjukkan bahwa ada korelasi
linier yang kuat antara konsentrasi karbohidrat dan absorbansi cahaya, diukur
menggunakan kedua metode. Selain itu, hasil ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang jelas dalam hubungan konsentrasi-absorbansi antara karbohidrat
netral dan karbohidrat anionik. Didapat, interval kepercayaan 95% dari regresi
regresi yang dikelompokkan menunjukkan bahwa kesalahan maksimum metode
Phenol-Sulfuric Acid (dihitung pada titik tengah rentang absorbansi yang diukur
untuk setiap kelompok dan metode karbohidrat) adalah 6,5% dan 14,4% untuk
13
karbohidrat netral dan anionik, masing-masing. Tingkat kesalahan yang sesuai dari
metode Sulfuric Acid-UV yang diusulkan masing-masing adalah 2,8% dan 7,5%.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dapat diketahu pengertian spektofotometri adalah metode pengukuran
kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran absorbansi (penyerapan)
radiasi gelombang elektromagnetik. Spektrofotometri memiliki hukum
Lamberd-Beer, dan macam-macam spektrofotometri yaitu spektrofotometer
UV-Vis, spektofotometer inframerah, spektrofotometer serapan atom,
spektrofotometer resonansi magnetic inti.
Metode Asam Sulfat-UV yang diusulkan merupakan perbaikan besar
untuk karakterisasi karbohidrat yang banyak digunakan dengan metode
Asam Fenol-Sulfat. Keuntungan dari metode yang diusulkan terkait dengan
eliminasi fenol untuk pewarnaan turunan furfural yang terlihat dan sebagai
gantinya memanfaatkan kapitalisasi UV terhadap potensi furfural.
Modifikasi ini tidak hanya menghindari bahaya kesehatan dan lingkungan
dari penggunaan fenol tetapi juga mengurangi kesalahan pengukuran
sebanyak setengahnya sekaligus secara signifikan mengurangi waktu
pengukuran. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa metode
Sulfuric Acid-UV yang diusulkan cocok untuk analisis karbohidrat beragam
yang lebih aman dan tinggi dalam penelitian dan aplikasi industri. Namun,
metode Sulfuric Acid-UV tidak dapat digunakan untuk sampel yang
15
memiliki absorbansi UV sebelum perawatan karena hal ini dapat
mengindikasikan kemungkinan interferensi oleh protein dan / atau keanehan
flavonoid.
4.2 Saran
Secara keseluruhan jurnal yang kami review sudah bagus dan menerangkan
secara gamblang, tapi kalo boleh kami memberikan saran untuk jurnal ini
agar lebih baik untuk menggunakan gaya bahasa penulisan yang mudah
dipahami, sehingga pembaca dengan mudahnya menyimpulkan arti dari
tulisan jurnal tersebut.
16
DAFTAR PUSTAKA
17