A
DENGAN KASUS OTITIS MEDIA PURULENTA
DI RUAG ANGGREK
DI RSUD BANGIL
OLEH :
NIM 0117045
Seorang anak laki-laki umur 10 tahun datang ke RSU Bangil dengan keluhan nyeri
telinga kanan, dan tidak bisa mendengar denga baik
Riwayat: Pasien habis mengikuti perlombaan renang, telinga kanan terus berdengung,
badan panas, keluar cairan dari teling, nyeri telinga pada bagian tengah, nyeri seperti
terbakar.
Pengkajian pola:Sering terbangun karena nyeri, nafsu makan menurun, sulit tidur, tdur
hanya 4 jam
5.Mulut-Leher tidak ada lesi, tidak sianosis, tidak ada jejas, gigi ada caries, tidak ada
lebam.
,tidak ada pembesaran kelenjar tyroi, tidak terdapat nyeri telan dan
nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran vena jugularis
9.Pemeriksaan
Abdomen Tidak terdapat luka
Tidak terdapat nyeri tekan di abdomen, tidak teraba masa di abdomen,
tidak teraba pembesaran hepar, tidak teraba pembesaran ginjal
Timpani
Bising usus 18x/menit
10.Pemeriksaan Tidak terdapat luka di genetalia dan anus, tidak terdapat benjolan di
Genetalia-Anus genetalia dan anus, genetalia dan anus bersih, tidak terpasang dower
kateter, warna urine kuning jernih, bau khas, 3-4 x/hari, ± 700 CC/hari.
Selama di RS partisipan BAB 1x konsistensi lunak
Tidak ada nyeri tekan di kandung kemih dan anus
11.Pemeriksaan Pergerakan sendi bebas, tangan kiri terpasang infus D5 ½ NS
Ekstremitas Kekuatan otot 5 5
5 5
Pemeriksaan penunjang: tympanogram menunjukkan kekakuan pada membrane
tympani
Terapi
1. Amoksilin 300 mg 3x1
2. Parasetamol 250 mg 3x1
3. Erlamycetin 1 tetes/hari
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
I. BIODATA
a. IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : An.A
Umur : 10 Tahun
Status : Anak Kandug
Pendidikan :-
Alamat : Bangil
Agama : Islam
Diagnosa medis :-
Tanggal MRS :
Tanggal pengkajian : 16 Juli 2020
No. Register : xxxx
Golongan darah :-
h. Hidung
- Inspeksi
Bentuk hidung : simetris
Secret / cairan : tidak ada secret/bersih
Pernafasan : cuping hidung (-)
- Palpasi
Nyeri tekan / tidak : tidak ada nyeri tekan
i. Mulut
- Inspeksi
Tidak ada lesi, tidak sianosis, tidak ada jejas, gigi ada caries,
tidak ada lebam
j. Telinga
- Inspeksi
Bentuk telinga : simetris antara kanan dan kiri
Lubang telinga : Keluar cairan
Warna : telinga bagian tengah merah
- Palpasi
Nyeri tekan / tidak: tidak ada nyeri tekan
k. Leher
- Inspeksi
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroi, tidak terdapat pembesaran
vena jugularis
- Palpasi
Tidak terdapat nyeri telan dan nyeri tekan
l. Pemeriksaan Integumen
- Inspeksi
Warna : kulit merah
- Palpasi
Teraba panas,turgor kulit baik,CRT<2 detik,akral hangat.
m. Pemeriksaan Thorak
a. Paru
- Inspeksi
Bentuk dada simetris, tidak ada luka dan jejas, Pergerakan dada
simetris
- Palpasi
tidak ada nyeri tekan di dada, tidak ada benjolan
- Perkusi
Suara paru sonor,
- Auskultasi
Tidak terdapat suara nafas tambahan (Ronchi, whezzing (-))
b. Jantung
- Inspeksi
bentuk dada simetris, pulsasi tidak terlihat
- Palpasi
tidak ada nyeri tekan, tidak ada pemesaran jantung, ictus cordis
teraba di ICS V, midcalvikularis sinistra
- Perkusi
Suara jantung redup
- Auskultasi
Bunyi jantung normal S1 S2 tunggal
n. Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi
Tidak terdapat luka
- Auskultasi
Bising usus 18x/menit
- Perkusi
Timpani
- Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan di abdomen, tidak teraba masa di
abdomen, tidak teraba pembesaran hepar, tidak teraba
pembesaran ginjal
o. Pemeriksaan Genetalia
- Inspeksi
Tidak terdapat luka di genetalia dan anus, genetalia dan anus
bersih, tidak terpasang dower kateter, warna urine kuning jernih,
bau khas, 3-4 x/hari, ± 700 CC/hari. Selama di RS partisipan
BAB 1x konsistensi lunak
- Palpasi
tidak terdapat benjolan di genetalia dan anus, Tidak ada nyeri
tekan di kandung kemih dan anus.
p. Pemeriksaan Ekstremitas
- Inspeksi
Pergerakan sendi bebas, tangan kiri terpasang infus D5 ½ NS
- Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi
Kekuatan otot 5 5
5 5
V. PMERIKSAAN PENUNJANG
Tympanogram menunjukkan kekakuan pada membrane tympani
VI. PENATALAKSANAAN DAN TERAPI
Amoksilin 300 mg 3x1
Paracetamol 250mg 3x1
Erlamycetin 1 tetes/hari
Infus D5 1/2 NS
2. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi ditandai dengan suhu
tubuh pasien meningkat.
2. Nyeri berhubungan dengan penarikan membrane timpani karena tekanan
dalam telingan ditandai dengan pasien terlihat meringis
3. Resiko infeksi berhubungan dengan penumpukan eksudat transudate
dalam telinga
4. Gangguan persepsi sensori (pendengaran) berhubungan dengan
penumpukan pus akibat invansi bakteri
3. Intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
. Keperawata Hasil
1. Hipertermi Setelah dilakukan Observasi
berhubungan dengan asuhan keperawatan 1. Monitor TTV :
proses inflamasi selama 2x24 jam -Suhu
ditandai dengan suhu diharapakan suhu -TD
tubuh pasien tubuh pasien kembali -Nadi
meningkat. normal dengan -RR
Kriteria Hasil : Terapeutik
1. Beri
Suhu tubuh : 36,5-
paracetamol
37,50C
Parasetamol
250 mg 3x1
2. Pasang Infus
D5½ NS
Edukasi
1. Ajarkan cara
kompres hangat
2. Anjurkan pasien
pakai pakaian
tipis