Modul 413
Disusun oleh :
KELOMPOK E
JAWABAN:
1. Pada lichen planus, biasanya lesi di mulut muncul mendahului lesi pada kulit. Peran
dokter gigi dalam menghadapi pasien seperti ini adalah mengatasi gejala intra oral
yang timbul, seperti pasien menjadi sulit makan, bicara, dan tidur, serta
memperbaiki keadaan umum penderita. Dokter gigi juga dapat bekerja sama dalam
tim untuk penanggulangannya.
2. Penyebab OLP tidak diketahui, diduga suatu keadaan yang abnormal dari respon
limfosit T pada epitelium basal sebagai benda asing sehingga menyebabkan
perubahan pada sel. Beberapa faktor predisposisi adalah plak dan kalkulus yang
banyak pada lesi erosi, tekanan mekanis atau trauma, faktor psikologis, dan
hipertensi. Salah satu faktor psikologis adalah stres. Pada keadaan stres, hormon
kortisol meningkatkan aktivitas saraf simpatis dan dapat menyebabkan penurunan
dalam: metabolisme, pengaturan sistem imun, sistem peredaran darah, kognitif,
perilaku, dan berakibat pada penyakit autoimun.
3. Gambaran klinis extra oral : pada lesi kulit terdapat papula berbentuk
angular/polygonal, permukaannya mengkilap, berwarna merah kebiruan, dosertai
rasa gatal, lesi akan menghilang dan meninggalkan daerah berwarna biru-kecoklatan
setelah beberapa minggu/bulan kemudian.
Gambaran klinis intra oral : penderita tidak menyadari, terasa kasar bila tersentuh
lidah. Lesi tampak simetris, terdiri dari keratotik, mengkilap, berwarna putih kebiru-
biruan. Saat palpasi : tidak ada perubahan fisik jaringan. Lesi dapat berbentuk garis
(striae wickham), corak papula,jala (reticular), corak garis bertitik, corak lingkaran
(annular), bercak besar (plak), vesikula (gelembung kecil), gelembung besar (bula),
corak erosive saat pecah, corak ulserative, corak atrofi dan corak verukosa.
PEMPHIGUS VULGARIS
1. Apa ciri khas lesi yang dapat terlihat secara klinis pada Pemphigus Vulgaris ?
2. Etiologi Pemphigus Vulgaris tidak diketahui secara pasti,tetapi tubuh membentuk
zat anti (IgG) terhadap desmosome (suatu jembatan intraseluler dermis) di sel-
sel stratum spinosum .Tubuh menganggap desmosome sebagai benda asing
( autoimun) dan melisiskannya. Akibatnya terjadi akantolosisi yang memisahkan
stratum …… dari stratum ……
3. Bagaimana penatalaksanaan kelainan ini?
JAWABAN :
1. Gambaran klinis yang khas dari pemphigus vulgaris berupa Nikolsky sign
positif, yaitu terjadi pemisahan lapisan luar epidermis dari lapisan basal
dengan tekanan geser menggunakan jari sehingga terjadi erosi atau
perluasan bula ke arah lateral apabila ditekan.
2. Etiologi Pemphigus vulgaris tidak diketahui secara pasti, tetapi tubuh
membentuk zat anti (IgG) terhadap desmosome (suatu jembatan interselular
dermis) di sel-sel stratum spinosum. Tubuh mengganggap desmosome
sebagai benda asing (autoimun) dan melisiskannya. Akibatnya terjadi
akantolisis yang memisahkan stratum spinosum dari stratum basal.
3. Tatalaksana pemfigus vulgaris dibagi dalam 3 fase, yaitu fase kontrol, fase
konsolidasi, dan fase maintenance.
Fase kontrol adalah fase penyakit dapat dikontrol, terbukti dari tidak
terbentuknya lesi baru dan penyembuhan lesi yang sudah ada.
Direkomendasikan kortikosteroid dosis tinggi, umumnya prednison
100-150 mg/hari secara sistemik, alternatif adalah deksametason 100
mg/hari.
Fase konsolidasi adalah fase terapi untuk mengontrol penyakit hingga
sebagian besar (sekitar 80%) lesi kulit sembuh, fase ini dimulai saat
berlangsung penyembuhan kulit hingga sebagian besar lesi kulit telah
sembuh. Lama fase ini hanya beberapa minggu, jika penyembuhan
lambat dosis terapi kortikosteroid ataupun terapi adjuvan
imunosupsresan perlu ditingkatkan.
Fase maintenance adalah fase pengobatan dengan dosis terendah
yang dapat mencegah munculnya lesi kulit baru, fase ini dimulai saat
sebagian besar lesi telah sembuh dan tidak tampak lagi lesi baru.
Pada fase ini dosis kortikosteroid diturunkan bertahap, sekitar
seperempat dosis setiap satu hingga dua minggu. Penurunan yang
terlalu cepat berisiko memunculkan lesi kulit baru, penurunan yang
terlalu lambat meningkatkan risiko efek samping kortikosteroid. Jika
pada fase ini muncul lesi baru minimal dapat diberi kortikosteroid
topikal atau intralesi. Jika lesi jumlahnya banyak, dosis kortikosteroid
ditingkatkan 25-50%. Pada fase ini obat-obat imunosupresi perlu
dibatasi karena mempunyai efek samping infertilitas dan
meningkatkan risiko kanker.
1. Apa ciri khas lesi yang dapat terlihat secara klinis pada Mucous Membrane
Pemphigoid?
2. Walaupun latar belakang penyakit ini (autoimun) dan jenis lesi yang terjadi
sama dengan Pemphigus Vulgaris,tetapi lesi Mucous Membrane Pemphigoid
lebih banyak ditemukan di …….
3. Gambaran histopatologi Mucous Membrane Pemphigoid menunjukkan
adanya kelainan di stratum …. . Lisis yang terjadi akan memisahkan
stratum….. dari ……
JAWABAN :
JAWABAN:
1. Pigmentasi fisiologis:
Gambaran klinis :
- Daerah yg umum untuk mengamati pigmentasi ini adalah pada
bagian gingiva cekat
- Seringkali tampak seperti pita yg diffuse, gelap dengan batas
jelas, simetris dan tanpa gejala
- Daerah lain yang dapat terkena adalah mukosa pipi, palatum
keras, bibir dan lidah
- Pigmentasi tidak dapat hilang
Disebabkan oleh :
- Ciri khas suatu ras
- Reaksi proteksi terhadap sinar aktinik
- Manifestasi suatu penyakit sistemik (penyakit
Addison,sindroma Peutz-Jeghers dan Jaundice )
- Bisa juga disebabkan karena kehamilan dan obat kontrasepsi
Pigmentasi Patologis :
Gambaran klinis :
- Pigmentasi di temukan di tepi gusi ,interdental papila dan
mukosa mulut
Disebabkan oleh :
B. Faktor Endogen
Rezeki, Sri, Titiek Setyawati. 2009. Pemphigus Vulgaris : Pentingnya Diagnosis Dini,
Penatalaksanaan yang Komprehensif dan Adekuat. Indonesian Journal of Dentistry. 16(1) : 1-7.
Cipto, Herman. Liken Planus. Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia. 2000: 7 (Edisi Khusus) : 264-268.
Sreeja, C., Ramakrishnan, K., Vijayalakshmi, D., Devi, M., Aesha, I. and Vijayabanu, B., 2015. Oral
pigmentation: A review. Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences.