Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM I

A. Judul:
MITOSIS
B. Tujuan
Pada akhir praktikum ini para mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengenal fase-fase mitosis dengan mengamati letak kromosom
2. Mengenal tahapan dalam pembuatan preparat metode squash yang
digunakan dalam pengamatan mikroskop.
C. Dasar Teori
Pembelahan sel adalah sel induk membelah dirinya dan menghasilkan dua
atau lebih sel anak (dikenal daughter cell). Tujuan sel membelah diri adalah
untuk pertumbuhan dan perkembangan, mengganti sel-sel yang rusaka ataua
mati,dan proses reproduksi (sel kelamin/gamet). Ada 3 bentuk pembelahan
sel,yaitu amitosis (langsung),Mitosis, dan meiosis. Kemampuan sel
membelah diri menghasilkan sel anak yang baru oleh Rudolf Virchow,
dokter dari jerman, menjadi sebuah teori sel sebagai unit pertumbuhan,
berbunyi sel berasal dari sel sebelumnya (Omni celula ex celula). Teori sel ini
turut menumbangkan teori lama abiogenesis (makhluk hidup dari benda
mati). Pembelahan sel amitosis atau pembelahan biner berlangsung spontan
dan tidak memerlukan tahap standar. Contoh sel bakteri dan amoeba.
Pembelahan secara mitosis dan meiosis melewati tahap tertentu. (Hebert
Adrianto,2017)
Sel memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri sehingga dapat
mempertahankan jenis dan sifatnya. Proses perbanyakan diri memiliki fungsi
untuk perkembangbiakan maupun pertumbuhan. Perkembangbiakan yang
terjadi pada sel eukariotik melibatkan adanya pembuahan dari sel gamet
jantan dengan gamet betina, sedangkan perkembangbiakan pada sel
prokariotik lebih tepatnya disebut dengan pembelahan/perbanyakan diri.
Pembelahan sel pada prokariotik tidak melalui tahap tahap pembelahan yang
rumit, misalnya mikroorganisme Amoeba proteus. Sel Amoeba proteus akan

1
memperbanyak diri dengan cara pembelahan biner (satu sel menjadi 2)
apabila lingkungan di sekitarnya menguntungkan. Sebaliknya, apabila
lingkungan ekstrem maka sel Amoeba proteus memanfaatkan pengaturan
metabolismenya untuk mempertahankan diri. Sel eukariotik selain memiliki
kemampuan untuk berkembang biak, juga memiliki kemampuan untuk
memperbaiki sel yang telah rusak dengan cara pembelahan sel.Perbaikan sel
terjadi pada sel yang rusak akibat kecelakaan dari luar tubuh, maupun sel
yang rusak karena faktor dari dalam tubuh (apoptosis). Fungsi perbaikan sel
juga dapat terjadi pada sel yang sudah tua sehingga harus diganti dengan sel
baru karena sudah tidak dapat menjalankan aktivitas sel dengan baik. Proses
pembelahan sel diawali dengan penggandaan organel sel, sintesis materi
genetik, dan menentukan kesiapan sel dalam membelah. Semua proses yang
terjadi pada pembelahan untuk tujuan regenerasi, perbanyakan atau
perkembangbiakan individu,maupun pertumbuhan ukuran tubuh diatur dalam
siklus sel. (Betty Nurhayati,2017)

2
D. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Oven
2. Silet atau cutter berkarat
3. Kuas
4. Gelas benda dan gelas penutup
5. Bunsen
6. Botol Flakon
b. Bahan
1. Ujung akar bawang merah (Allium cepa, L.)
2. HCL 1 N
3. Alkohol 70%
4. Acetocarmin
5. Tisu

3
E. Prosedur Kerja
1. Mitosis

Allim cepa, L.

Meletakan umbi bawang pada cawan petri


yang berisi air hingga akarnya tumbuh

Memotong ujung akar yang telah tumbuh


dengan silet, ambil bagian yang berwarna
putih

Meletakan ke dalam gelas arloji dan


menambahkan alcohol 70% dan dibiarkan
terendam selama 2 menit

Setelah 2 menit, menghisap alcohol 70%


dengan kertas hisap

Merendam akar dengan ke dalam larutan HCl 1


N selama 5 menit

Mengambil potongan akar bawang dari gelas


arloji, memotong bagian ujung dan meletakan
pada kaca benda
Menetesi dengan larutan acetocarmin, lalu
dicacah dengan silet berkarat kemudian ditutup
dengan kaca penutup
Melewatkan preparat di atas lampu spritus,
kemudian menggilasnya dengan jempol atau
ujung pensil yang tumpul

Mengamati tahap-tahap pembelahan mitosis di


bawah mikroskop

4
F. Hasil Pengamatan

Nama preparat:
Selaput dalam umbi bawang merah (Allium Cepa)

Foto Gambar tangan

2
1
3

perbesaran 40x10
Gambar 1. Struktur sel Tumbuhan (Allium Cepa)
Keterangan Gambar:
1.Sitoplasma 2.Dinding sel 3.Inti sel

5
Nama Preparat:
Mukosa Pipi
Foto Gambar Tangan

2
1 3

Gambar 2. Struktur sel Hewan


Keterangan Gambar:
1.Membran sel 2.Inti Sel 3.Sitoplasma

6
F. Pembahasan

Mitosis merupakan pembelahan sel yang dapat menghasilkan 2 sel anak yang
identik dengan induknya. Mitosis pada tanaman terjadi selama 30 menit sampai
beberapa jam (Crowder, 2006). Proses pengamatan mitosis P. edulis dilakukan
dengan menggunakan mikroskop Binokuler “Primo Star Zeiss”. Proses
pembelahan sel P. edulis terdiri dari profase, prometafase, metafase, anaphase dan
telofase.

1. Profase Menurut Suryo (2008), pada tahap profase benang-benang tampak


memendek sehingga terlihat tebal dan menjadi kromosom. Fase profase pada
preparat akar P. edulis menunjukkan sel terihat terpisah dengan sel lainnya dan
pada sel tersebut terlihat adanya kromatid yang menyebar dan tebal. Fase profase
ini sendiri terlihat pada menit ke-5 atau pada pukul 09.05 WITA pada saat
pengamatan pertama.

2. Prometafase Pada preparat akar P. edulis fase prometafase ini terlihat pada jam
10.20 WITA, atau pada menit ke-80 setelah pengamatan pertama. Menurut
Khalifah (2013), Fase prometafase merupakan fase awal dari metafase. Waktu
prometafase pada beberapa tanaman berbeda-beda setiap spesies. Pada penelitian
lain fase prometafase pada Cabai rawit (Capsicum frutescent) varietas cakra putih
ditemukan pada jam 10.30 WIB (Tricahya, 2012). Sedangkan waktu prometafase
pada jeruk nipis dan jeruk purut banyak ditemukan pada jam 08.00 WIB
(Arisuryanti dkk, 2007).

3. Metafase Pada preparat akar P. edulis , fase metafase terlihat pada menit ke-154
atau pada pukul 11.34 WITA setelah pengamatan pertama. Menurut Susanto dkk
(2011), pada fase metafase benang spindel telah terbentuk dan kromosom terlihat
menebal dan berada pada bidang tengah sel (bagian ekuator), pengamatan pada
fase ini paling mudah dilakukan karena pada tahap inilah kromosom paling jelas
terlihat.

4. Anafase Pada preparat akar P. edulis, fase anafase terlihat pada menit ke-227
atau 1 NURUL MUHLISYAH dkk Biogenesis 53 pada pukul 12.47 WITA setelah

7
pengamatan pertama. Menurut Elrod (2002), Selama anaphase, kromatid-
kromatid memisah di bagian sentromer dan tertarik ke kutub-kutub yang
berseberangan.

5. Telofase Pada preparat akar P. edulis, fase telofase terlihat pada menit ke-317
atau pada pukul 14.17 WITA setelah pengamatan. Menurut Elrod (2002), pada
fase telofase, masing-masing set kromatid yang memisah berkumpul pada kedua
kutub sel dan kromatid tersebut kini berubah menjadi kromosom.

8
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat di simpulkan bahwa :
Sel adalah unit satuan struktural terkecil dari suatu organisme hidup. Sel
terbagi menjadi dua jenis sel, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Sel
tumbuhan berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan mempunyai dinding sel,
vakuola, dan kloroplas. Sedangkan sel hewanmempunyai perbedaandari sel
tumbuhan selain tidak mempunyai dinding sel, kloroplas, vakuola, dan
plasmodesma. Sel hewan mempunyai lisosom, sentrosoma, yang didalamnya
terdapat dua sentriol, serta kemungkinan ada flagella pada sel-sel tertentu.
Struktur sel tumbuhan relative lebih mempunyai bentuk yang stabil karena
mempunyai dinding sel. Sel hewan bentuknya tidak ditentukan oleh adanya
dinding sel tetapi lebih ditentukan oleh kedudukannya terhadap sel-sel lain
didalam jaringan serta fungsinya. Yang mempengaruhi terhadap bentuk sel
hewan adalah mikrofilamen dan mikrotubula yang berperan sebagai
endoskeleton sel
Meskipun ada perbedaan namun terdapat persamaan-persamaan dasar
tertentu mengenai sifat, bentuk dan fungsi dari bagian-bagian sel tertentu.
Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membrane sel, sitoplasma,
mitokondria, reticulum endoplasma, apparatus golgi, ribosom, inti sel, dan
sitokeleton. Fungsi dari organel-organel sel yaitu:
a) Membran sel berfungsi untuk mengatur pertukaran zat, sebagai
pelindung, tempat menerima rangsang.
b) Reticulum Endoplasma berfungsi untuk alat transportasi zat-zat
diperlukan inti sel dari luar inti sel. Yang terdiri dari RE kasar dan RE
halus.
c) Nucleus berfungsi mengendalikan seluruh aktivitas sel.
d) Ribosom berfungsi untuk sintesis protein.
e) Mitokondria berfungsi untuk respirasi seluler, yang menghasilkan ATP
f) Lisosom berfungsi sebagai pencerna intraseluler.
g) Sentrosom untuk pembelahan sel

9
h) Dinding sel untuk melindungi bagian dalam sel dan mempertahankan
bentuk sel.
i) Badan golgi tempat memodifikasi protein
j) Membrane plasma untuk mengatur pertukaran zat, sebagai pelindung,
dan menerima rangsang

10
2. Jawaban tugas
1. Gambarkan dan tentukan bagian-bagian sel tumbuhan dan hewan
Jawab:

11
2. Gambarkan bentuk plastida
Jawab:

3. Sebutkan fungsi dari mitokondria, apparus golgi dan lisosom


Jawab:
1. Fungsi mitokondria adalah mengatur sintesis protein yang
dilakukan oleh ribosom dan berperan dalam respirasi sel atau
metabolisme energi di dalam sel yang dapat menghasilkan energi.
2. Fungsi apparatus golgi adalah berperan aktif dalam proses sekresi,
terutama pada sel – sel kelenjar dan menghasilkan lisosom serta
membentuk dinding sel pada tumbuhan
3. Fungsi lisosom adalah berperan pada pencernaan intrasel dan
berperan pada proses fagositosis dengan cara menelan dan
mencerna partikel yang lebih kecil, seperti yang dilakukan oleh
organisme uniseluler, misalnya Amoeba

12
Daftar Pustaka

Albert B. 2002. Molecular Biology of the Cell. 4th ed. New York: Garland
Campbell, Neil A. 2008. Biologi edisi kedelapan jilid 1. Jakarta : Erlangga
Kimball. 1992. Biologi Universitas Jakarta : Erlangga
Nurbayanti, Hilma. 2017. Laporan praktikum biologi umum bentuk dan
struktur sel. Jurnal. Jember : Universitas Jember
Rahardian, Renan. 2013. Master biologi. Jakarta: PT Wahyu Media
Rahmawati, Dian. 2015. Sel. Tangerang
Waluyo, Joko. 2006. Biologi dasar. Jember : Universitas Press

13

Anda mungkin juga menyukai