Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN

KEPERAWATAN HIV
AIDS
(PENGKAJIAN SPIRITUAL)
MARIA ANITA Y
• Pengumpulan data yg berhubungan dengan masalah spiritual
pada pasien HIV AIDS
• Tanda gejala yg harus dikaji adalah:
a. Masalah perkembangan atau peralihan hidup
b. Masalah lingkungan seperti transportasi jauh, sulit dijangkau,
adanya hambatan utk melaksanakan kegiatan keagamaan
atau spiritual
a. Pengkajian subjektif
a. Hubungan dengan diri sendiri
• Klien mengungkapkan kurangnya harapan,
makna dan tujuan dalam hidup,
ketenangan atau kedamaian, cinta
penerimaan atau pengampunan diri,
keberanian mengungkapkan kemarahan
dan perasaan bersalah
b. Hubungan dengan orang lain: klien menolak
berinteraksi dengan orla, tokoh agama dan
pemimpin spiritual, mengekpresikan ketrasingan
c. Hubungan dengan seni, musik, sastra, dan alam ;
ketidakmampuan mengekspresikan seni, dan tidak
tertarik pada alam dan kitab suci
d. Menunjukan perubahan terhadap kegiatan
kegamaan, mengungkapkan putus asa, kemarahan
terhadap Tuhan dan perasaan ditinggalkan
Pengkajian objektif
a. Menunjukkan koping yg rendah /
menurun
b. Ketidakmampuan introspeksi diri
Diagnosa keperawatan
a. Resiko distres spiritual: yaitu ketidakmampuan
mengintegrasikan makna dan tujuan hidup,
seorang yg terhubung dengan orang lain
b. Distress spiritual
c. Kesiapan untuk melaksanakan kegiatan spiritual
Apakah Intervensi
Keperawatan?
Terapi spiritual
Untuk mengobati masalah emosional melalui agama dan
spiritual dengan cara:
1. Memberikan makna baru dalam hidup. Agama dan spiritual
membantu menerapkan apa yg mereka temukan dan
pelajari, membantu individu menemukan makna hidup baru
setelah didiagnosis HIV
2. Mempunyai tujuan yang baru. HIV membuat pasien HIV
membuat pasien memberikan makna positif dalam
kehidupan baru mereka.
3. Kondisi sakit yang diderita menjadi individu yg baru. Dengan
cara menerima perubahan kerena penyakitnya dan berubah
menjadi pribadi yg baru, mau menghadapi ketakutan
terhadap penyakitnya dan masa depannya
Menurut Dongeos 2007
Intervensi untuk ketiga diagnosa tersebut hampir sama yaitu:
1. Menilai penyebab dan faktor yang berkontribusi pada gangguan
atau hambatan dalam melakukan kegiatan spiritual
2. Mendengarkan keluhan kemarahan, keterasingan dari Tuhan,
keyakinan bahwa penyakit adalah hukuman atas kesalahan
3. (Paling Penting) Menilai kemampuan pasien untuk berdamai
dengan perasaan dan situasi yg dihadapi saat ini, dengan
menggunakan komunikasi terapeutik dan menjadi pendengar yang
baik, mendorong pasien mengungkapkan penyakitnya, tentang
kematian, diskusikan dengan pasien hal hal yang menghalangi
pasien melakukan kegiatan keagamaan, mendorong pasien
mengidentifikasi individu yang dapat memberikan dukungan,
mengarahkan untuk berdiskusi dengan tokoh agama dan
melakukan kegiatan keagamaan sesuai kepercayaannya
4. Menentukan motivasi pasien saat ini
5. Menilai kemampuan pasien masuk dalam
hubungan cinta, kurangnya keterbukaan dengan
diri sendiri dan orang lain
6. Kaji perilaku yang menunjukkan hubungan yg
baruk dengan orang lain seperti tidak percaya,
menuntut
7. Menentukan perasaan tidak berdaya, putus asa,
dan penurunan motivasi
8. Mengembangkan hubungan terapeutik
perawat-klien
9.Mempertahankan keadaan yg baik seperti
pasien sudah nyaman melakukan kegiata n
keagamaan
10. Memberi kesempatan pada pasien untuk
merefleksikan dirinya atas situasi yg dihadapi
11. Mengidentifikasi perilaku koping yang tidak
tepat sehingga pasien mampu menyadari, dan
meningkatkan keinginan untuk berubah.
Evaluasi Keperawatan
1. Menetapkan kemajuan yg dialami oleh pasien
dengan mengidentifikasi respon pasien dan
keefektifan intervensi yang dilakukan pada
pasien
2. Memodifikasi intervensi keperawatan yang
telah dilakukan sesuai kemajuan yang dicapai
oleh pasien

Anda mungkin juga menyukai